: LITERATURE REVIEW
SKRIPSI
TIRTA BUDIMAN
AK.1.16.051
Menyetujui:
Ketua
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : GAMBARAN DEPRESI PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS : LITERATURE REVIEW
NAMA : TIRTA BUDIMAN
NIM : AK.1.16.051
Skripsi ini telah dipertahankan dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan
Dewan Penguji Skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana
Pada Tanggal ......................
Mengesahkan
Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana
Penguji I Penguji II
Fakultas Keperawatan
Dekan
(TIRTA BUDIMAN)
NIM: AK.1.16.051
ABSTRAK
Depresi merupakan masalah psikososial yang paling sering terjadi pada pasien
diabetes melitus. Sebanyak 87% pasien diabetes melitus mengalami depresi.
Depresi pada pasien diabetes dapat disebabkan oleh faktor genetik, biologis dan
psikologis Mekanisme dan patogenesis yang mendasari hubungan antara depresi
dengan diabetes melitus adalah beban klinis dari penyakit, faktor gaya hidup dan
kepatuhan, obat antidepresan, struktur dan fungsi otak, disfungsi aksis HPA,
gangguan tidur, peradangan, dan faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran depresi pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini
menggunakan literature review pendekatan systematic yang berarti menganalisis
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terhadap topik yang sudah di tentukan
oleh peneliti. literatur yang didapatkan dari 15 jurnal, terdiri dari 10 jurnal nasional
dan 5 jurnal internasional. hasil telaah jurnal dibandingkan dengan pasien penyakit
lainnya, pasien DM berisiko lebih besar terhadap gangguan depresi. Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa depresi terjadi pada pasien
diabetes mellitus. Pada pasien dengan diabetes melitus aspek psikologis
memberikan pengaruh kontrol terhadap diabetes. Dibandingkan dengan pasien
penyakit lainnya, pasien DM berisiko lebih banyak dan jauh lebih besar terhadap
gangguan depresi. setiap individu memiliki kemampuan berbeda dalam
menurunkan depresi yang dialami, Diharapkan peneliti selajutnya dapat
melanjutkan hasil penelitian ini dengan melakukan penelitian tentang faktor faktor
yang mempengaruhi terjadinya depresi pada pasien diabetes militus.
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat illahi rabbi, Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya sebagai penyusun dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa saya panjatkan shalawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis berbahagia akan melakukan
proposal skripsi ini dengan judul “Gambaran Depresi Pada Pasien Diabetes
Mellitus : Literature Review”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Program Studi S1
Keperawatan.
Penyusunan skripsi ini tak lepas dari dukungan dan dorongan semangat dari
kedua orang tua dan berbagai pihak, sehingga saya sebagai penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. H.Mulyana, SH., MPd selaku Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana
2. Dr. Entris Sutrisno, S.Farm., MH.Kes., Apt selaku Rektor Universitas Bhakti
Kencana
3. Siti Jundiah, S.kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan
4. Lia Nurlianawati, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan
5. Nur Intan Hayati H.K, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing utama yang
telah memberikan pengarahan selama proses bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini
6. Imam Abidin, S.Kep., Ners selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
pengarahan selama proses bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
7. H.Dadang Taisan selaku ayah saya yang selalu mendo’akan, mengsupport, dan
memotivasi dalam penyusunan skripsi ini
8. Hj.Tusriyah selaku ibu saya yang selalu mendo’akan, mengsupport, dan
memotivasi dalam pennyusunnan skripsi ini
iii
iv
9. Seluruh staf dosen dan unit yang berkontribusi di Universitas Bhakti kencana
Bandung
10. Seluruh rekan-rekan S1 Keperawatan angkatan 2016 yang sedang berjuang
bersama-sama dan saling memberikan dukungan untuk kelancaran dalam
penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan skripsi ini.
Tirta Budiman
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ......................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1 Diabetes mellitus ................................................................................. 7
2.1.1 Konsep Teori Diabetes Mellitus .................................................. 7
2.1.2 Penyebab Diabetes Mellitus ....................................................... 8
2.1.3 Tipe-Tipe Diabetes Mellitus ....................................................... 9
2.1.4 Gejala Diabetes Mellitus .......................................................... 11
2.1.5 Patofisiologi .............................................................................. 13
2.1.6 Diagnosis Diabetes Mellitus ..................................................... 15
2.1.7 Komplikasi Diabetes Mellitus .................................................. 15
2.1.8 Pencegahan Diabetes Mellitus .................................................. 16
2.2 Depresi ............................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Depresi..................................................................... 16
2.2.2 Faktor-Faktor Risiko.................................................................. 17
2.2.3 Etiologi ..................................................................................... 20
2.2.4 Tipe Depresi ............................................................................. 21
2.2.5 Gejala Klinis ............................................................................. 22
2.2.6 Penyebab Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus ...................... 24
2.2.7 Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus ................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27
3.1 Jenis penelitian .................................................................................... 27
3.2 Variabel penelitian ............................................................................... 27
3.3 Populasi dan sempel .......................................................................... 28
3.4 Tahapan Litertur Review ..................................................................... 30
3.5 Analisa Data ....................................................................................... 33
3.6 Etika Penelitian .................................................................................. 35
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 36
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN JURNAL ..................... 37
4.1 Hasil Analisis Jurnal ............................................................................ 37
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 54
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 54
5.2 Saran .................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran – Lampiran
DAFTAR TABEL
2014 ...................................................................................................... 7
Tabel 3.1 Metode PICO Gambaran Penderita Hipertensi : Literatur Review .... 42
Tabel 4.1 Penilaian Kritis Jurnal Tentang Depresi Pada Pasien Diabetes
Melitus.................................................................................................38
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.2 Analisa Data Gambaran Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus
ix
BAB I
PENDAHULUAN
menular menjadi tidak menular (PTM). Peningkatan prevalansi PTM terjadi akibat
gaya hidup tidak sehat, yang dipicu oleh urbanisasi modernisasi dan globalisasi.
Bertambahnya usia harapan hidup sejalan dengan perbaikan sosial dan pelayanan
dan diabetes melitus. Dari beberapa penyakit degenarif yang timbul dimasyarakat
terbanyak salah satunya adalah penyakit diabetes melitus. (Kemenkes RI, 2015
dan protein yang terjadi karena kekurangan kerja dan sekresi insulin (Kemenkes,
2013). Gejala awal yang sering di temukan penderita diabetes mellitus itu sendiri
antara lain poliphagi (sering merasa lapar), polidipsi (rasa haus yang berlebihan),
poliuri (sering kencing), kesemutan, lemas, mata kabur, impotensi pada pria,
pruritus vulva pada wanita dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Diabetes Mellitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah bisa
dikendalikan melalui diet, olahraga dan obat-obatan. Kriteria nilai gula darah
1
2
dikatakan baik, jika gula darah puasa 80 lebih dari 100 mg/dL, gula darah 2 jam
setelah makan 80-144 mg/dL, A1C kurang 6,5%, kolesterol total kurang 200
mg/dL, trigliserida kurang 150 mg/dL, IMT 18,5-22,9 kg/m2 dan tekanan darah
mencapai sekitar 197 juta jiwa, dan dengan angka kematian sekitar 3,2 juta orang
(J Majority, 2015).
Faktor penyebab diabetes mellitus dilihat dari faktor keturunan, pola hidup
yang tidak baik, pola makan yang berubah, aktivitas yang kurang dan faktor
lingkungan seperti adanya fust food atau bisa dibilang makanan cepat saji yang
komplikasi yang berat dan membuat penderita itu sendiri tidak mampu lagi
beraktivitas atau bekerja seperti biasa, memberikan beban bagi keluarganya, serta
merupakan penyakit yang paling merugikan dari segi ekonomi, karena memerlukan
mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah
tidak normal (IDF, 2013). Secara garis besar diabetes dibagi menjadi empat tipe.
kadar gula darah disertai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lipid
3
International (2018) menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi keseluruhan
dunia, atau sekitar 8,8%, diabetes menempati peringkat ke 6 dengan total lebih dari
Riskesdas dari 2013 hingga 2018 prevalensi Diabetes melitus (DM) meningkat dari
6,9 persen menjadi 8,5 persen, yang artinya ada kurang 22,9 juta penduduk
satunya adalah jawa barat yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
mempunyai jumlah penderita DM yang cukup tinggi sekitar 1,3% dengan jumlah
Perlu disadari bahwa hidup dengan penyakit kronis seperti DM tipe 2 dapat
diagnosis bahwa seseorang mengidap penyakit ini dapat berupa penolakan atau
tidak mau mengakui kenyataan, cemas, marah, merasa berdosa, dan depresi
pasien DM yaitu depresi. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Khan et al pada
tahun 2014 prevalensi depresi pada pasien diabetes melitus mencapai 60% (84). Hal
ini juga didukung pula oleh studi yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris
yang melaporkan bahwa prevalensi depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2
pasien (12,5%) mengalami depresi sedang, dan 1 pasien (1,3%) mengalami depresi
keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah sedikit saja, dan berkurangnya
aktivitas. Depresi pada pasien diabetes terjadi akibat meningkatnya tekanan pasien
dari penyakit kronik. Depresi pada pasien diabetes lebih banyak dijumpai pada
perempuan, ras minoritas, tidak menikah, umur pertengahan, status sosial ekonomi
rendah dan tidak bekerja (Amir, 2011). Depresi yang terjadi diabetes melitus adalah
akibat dari faktor psikologis yang mengalami tekanan pada dirinya karena penyakit
diri yang buruk, misalnya merokok, makan berlebihan dan kurang aktivitas.
Perilaku buruk ini menimbulkan keadaan yang disebut kelebihan berat badan atau
yang merupakan awal dari diabetes melitus (Nurtanio dan Wangko, 2010).
Hal ini tentu akan berdampak pada gagalnya monitoring terapi yang selanjutnya
mempengaruhi prognosis.
menggunakan sumber data artikel dan jurnal asli terdiri dari 15 jurnal, 5 jurnal
kegiatan penelitian.
Review?”
6
Review.
1.4.1 KegunaanTeoritis
atau bacaan bagi pembaca untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak
dapat memproduksi insulin atau ketika tubuh itu tidak dapatnya menggunakan
banyak komplikasi kesehatan yang serius termasuk gagal ginjal, penyakit jantung,
hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan atau kerja insulin,
gejala-gejala klinik yang meliputi aspek metabolik dan vaskuler yaitu hiperglikemi
puasa dan post prandial, aterosklerotik dan penyakit vaskuler mikroangiopati, serta
hormonal (dalam hal ini adalah hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas) dan
cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik.
7
8
insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya
kecil atau sebagian besar sel-sel beta dalam kelenjar pankreas yang berfungsi
2010) yaitu:
penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Biasanya kaum laki-laki
B4. Melalu mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini
mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini menyerang
Diabetes mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah
d. Nutrisi
menyebabkan DM. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat nutrisi
diabetes di masa anak-anak serta usia kurang dari 35 tahun. Dalam diabetes
karena rusaknya sel-sel beta yang ada dalam pankreas oleh virus atau
autoimunitas. Jadi, antibodi yang ada dalam tubuh manusia membunuh siapa
saja yang tidak dikenalinya termasuk zat-zat yang dihasilkan oleh tubuh dia
anggap benda asing termasuk zat-zat penghasil insulin maka dari itu diabetes
mellitus tipe 1 disebut dengan IDDM atau insulin dependet diabetes mellitus
(NIDK, 2014).
10
kekurangan insulin dan yang kedua resistensi insulin. Untuk yang pertama
berat badan cenderung normal sedangkan yang kedua diabetes memiliki berat
badan yang besar atau gemuk. Diabetes mellitus tipe 2 ini disebut sebagai
peyakit yang lama dan tenang karena gejalanya yang tidak mendadak seperti
orang yang baru mengetahui dirinya terdiagnosa berusia lebih dari 40 tahun.
Gejala-gejala yang timbul pun terkadang tidak terlalu nampak karena insulin
sehingga obat-obatan yang diberikan pun ada 2 selain obat untuk memperbaiki
(NIDK, 2014).
Gejala yang Nampak pada tipe 2 adalah terdiagnosis lebih dari 40 tahun, tubuh
Diabetes mellitus tipe ini menjangkit wanita yang tengah hamil. Lebih
terjadi keanehan sejak lahir seperti berhubungan dengan jantung, sistem nerves
yang pusat, dan menjadi sebab bentuk cacat otot atau jika GDM tidak bisa
dikendalikan bayi yang lahir tidak normal yakni besar atau disebutnya
Tiga hal yang tidak bisa di pisahkan dari gejala klasik diabetes mellitus adalah
1. Polyuria
Hal ini berkaitan dengan kadar gula yang tinggi diatas 160-180
mg/dl maka glukosa akan sampai ke urin tetapi jika tambah tinggi lagi,
glukosa yang hilang. Ingat gula bersifat menarik air sehingga bagi
2. Polydipsia
Diabetes akan selalu menginginkan minuman yang segar serta dingin unuk
3. Polyphagia
tubuh kurang akhirnya energi yang dibentuk pun kurang. Inilah mengapa
serta tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan
4. Kelelahan
5. Penglihatan kabur
menjadi gangguan yang jelas dan pada tahap permulaannya seperti gejala
remaja.
2.1.5 Patofisiologi
adanya persediaan insulin atau tak sempurnanya respon seluler terhadap insulin
makanan yang berbeda – beda pada orang non diabetik kadar glukosa darah
dapat meningkat antara 120-140 mg/dl setelah makan (post prandial) namun
keadaan ini akan kembali menjadi normal dengan cepat. Sedangkan kelebihan
glukosa darah diambil dari darah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan sel – sel otot (glikogenesis). Kadar glukosa darah normal dipertahankan
keton didalam plasma akan menyebabkan ketonuria (keton didalam urine) dan
2010).
negatif sehingga menimbulkan rasa lapar (polifagi) Selain itu juga polifagi juga
kecil) sehingga suplai makanan dan oksigen ke perifer menjadi berkurang yang
saraf perifer, sistem saraf otonom dan sistem saraf pusat sehingga
tidak dapat melakukan tes TTGO, yakni tes toleransi glukosa oral. Yang
1. Kadar gula darah sesudah puasa selama 8-10 jam lebih dari 126 mg/dl.
2. TTGO kadar gula darah 2 jam sesudah minum 75 gram glukosa lebih dari
200 mg/dl.
Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau
menurun tajam dalam waktu relative singkat. Kadar glukosa darah bisa
menurun drastic jika penderita menjalani diet yang terlalu ketat. Perubahan
yang besar dan mendadak dapat merugikan. Komplikasi kronis berupa kelainan
2.1.8 Pencegahan
2. Tidak merokok
4. Berolahraga yang teratur, yang merupakan salah satu bagian yang terpenting
12-24 jam kemudian), menurunkan tekanan darah dan kadar kolestrol dalam
2.2 Depresi
gangguan alam perasaan, alam pikiran dan tingkah laku motoriknya yang menurun.
Pada keadaan depresi, seseorang merasa bahwa dirinya tidak hanya sedih,
perasaannya menjadi tidak senang dan murung. Merasa kasihan terhadap dirinya
17
sendiri. Jika dikaji secara seksama, tampil dengan ekpresi emosi dan wajah
Dapat diduga, seseorang dengan gangguan atau penyakit depresi akan mudah
menangis, merasa tidak ada orang yang mampu menolongnya, hidupnya penuh
dengan ketiadaan harapan. Dalam keadaan lebih lanjut akan ditemukan sejumlah
gejala seperti pusing, tak mampu berkonsentrasi, sakit kepala, tegang, hilangnya
nafsu makan dan perasaan yang sama sekali tidak mengenakan (Ayub, 2011).
(suasana perasaan) yang sangat umum terjadi. Memang tidak semua kondisi depresi
harus dikategorikan sebagai gangguan sakit. Ada yang pencetusnya jelas dan dapat
teratasi sendiri. Ada pula yang meski pun pencetusnya jelas namun gejala atau
kehidupan sehari-hari, sehingga sering tidak dianggap sebagai suatu penyakit atau
Depresi adalah gangguan alam perasaan hati (mood) yang ditandai oleh
gairah hidup, tidak mengalami gangguan menilai realitas (Reality Testing Ability /
RTA masih baik), kepribadian tetap utuh (tidak ada splitting of personality),
1) Jenis Kelamin
18
Depresi lebih sering terjadi pada wanita. Ada dugaan bahwa wanita
Selain itu, ada pula yang menyatakan bahwa wanita lebih sering terpajan
2) Usia
Depresi lebih sering terjadi pada usia muda. Umur rata-rata antara 20-
pada resiko tinggi. Predisposisi biologik seperti faktor genetik juga sering
demikian, depresi juga dapat terjadi pada anak-anak dan usia lanjut.
3) Status Perkawinan
atau berpisah bila dibandingkan dengan yang menikah atau lajang. Status
menderita depresi. Hal yang sebaliknya dapat pula terjadi, yaitu depresi
yang menikah lebih jarang menderita depresi bila dibandingkan dengan pria
lajang. Depresi lebih sering pada orang yang tinggal sendiri bila
4) Geografis
5) Riwayat Keluarga
riwayat keluarga bunuh diri dan menggunakan alkohol lebih sering pada
keluarga penderita depresi dari pada kontrol. Dengan perkataan lain resiko
6) Kepribadiaan
hipersensitif, dan lebih bergantung pada orang lain lebih rentan terhadap
depresi.
7) Stresor Sosial
mencetuskan depresi.
adalah:
1. Faktor Biologi
limbic system, basal ganglia dan hypothalamus. Limbic system dan basal
alam perasaan berupa emosi, depresi dan mania merupakan peranan utama
2. Faktor Genetika
manik dan depresi) dan tipe unipolar (hanya depresi saja) memiliki
21
orang tua dengan alam perasaan/ gangguan afektif, yang tersering unipolar
(depresi saja). Jika salah satu orang tua mengidap gangguan bipolar maka
3. Faktor Psikososial
1. Depresi mayor
(perasaan tidak berharga dan tidak pasti) dan fungsi fisik yang terganggu.
2. Depresi Minor
depresi yang terus menerus, yang disertai rasa harga diri yang rendah,
22
paling sedikit dua tahun tanpa periode menghilangnya gejala selama lebih
Gejala utama pada gangguan depresif ringan, sedang dan berat, meliputi :
a. Afek depresif
terbatasnya aktifitas.
Gejala lainnya meliputi : konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan
kepercayaan diri rendah, rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan pesimistik dan
suram mengenai masa depan, pikiran atau perbuatan yang membahayakan diri atau
bunuh diri, gangguan tidur dan hilangnya nafsu makan ( Davies & Craig, 2011).
Depkes (2012) Pada Episode depresi ringan, sedang dan berat, tanda dan
gejala meliputi :
dilakukannya.
23
c) Bila ada gejala penting (misalnya agitas atau retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka penderita mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk
dibenarkan.
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan berlangsung sangat cepat,
pekerjaan atau rumah tangga kecuali pada tarif yang sangat terbatas.
24
a) Afek diaforik yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak
yang meninggal.
h) Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan
Semakin lama menderita penyakit DM, maka akan terjadi komplikasi yang
metabolisme lemak.
25
Diabetes yang tidak terkontrol, mengacu pada kadar glukosa yang melebihi
riwayat lahir dengan BBLR. Serta faktor yang meningkatkan risiko penyakit
yakni aktivitas fisik atau gaya hidup, pola makan, hipertensi, dislipidemia,
diet tidak sehat dan stress. DM dapat diperparah dengan komplikasi yang
yang lama dan hidup menderita dalam jangka waktu yang lama), faktor
berisiko lebih banyak dan jauh lebih besar terhadap gangguan depresi. Diabetes
26
mellitus dan depresi mempunyai hubungan sebab akibat. Pertama, depresi akan
lebih parah dua kali lipat jika diderita oleh seseorang dengan riwayat diabetes
mellitus tersebut. Kedua, prevalensi depresi mungkin lebih tinggi pada pasien
diabetes mellitus yang memiliki komplikasi ganda. Depresi pada pasien diabetes
sering tidak terdeteksi dan juga depresi tersebut penghalang utama terhadap
diet, kepatuhan minum obat, dan monitoring gula darah. Hal tersebut akan
menjadi faktor resiko diabetes mellitus. Mekanisme yang mendasari depresi yang
menjadi belum jelas. Secara teori, hal ini diakibatkan dari proses peningkatan
sekresi dan aksi hormon kontraregulasi, perubahan fungsi transport glukosa, dan
peningkatan aktivasi inflamasi. Kejadian cemas dan depresi itu sendiri pada pasien
diabetes mellitus wanita lebih banyak pria. Wanita dengan diabetes mellitus
memiliki kontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol darah yang lebih
buruk daripada penderita diabetes mellitus pria. Oleh karena itu, resiko komplikasi
hingga kematian akibat diabetes mellitus pada wanita lebih tinggi daripada pria
menggunakan sumber data asli atau disebut juga dengan penelitian kepustakaan
yang merupakan suatu rangkaian kegiatan mengumpulkan data atau literatur untuk
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terhadap topik yang sudah di tentukan
melakukan literatur review tentang gambaran depresi pada pasien Diabetes Melitus.
Variabel adalah suatu atribut atau nilai orang objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
penelitian hanya terdiri dari satu variabel saja karena penelitian literatur yang
bersipat deskriptif. Maka variable dalam penelitian ini adalah gambaran depresi
27
28
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dalam penelitian ini adalah jurnal Nasional dan Internasional yang berkaitan dengan
gambaran depresi pada pasien Diabetes Melitus yang terdapat pada google
schoolar. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 34670 jurnal yang terdiri
dari jurnal nasional sebanyak 5270 dan jurnal internasional sebanyak 34670.
sample. Teknik sampling ini dilaksanakan dengan tujuan agar sampel yang diambil
T., 2018).
pengambilan sampel dengan keseluruhan objek atau elemen dalam populasi dan
tidak memiliki kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil penelitian
populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Masturoh & Anggita T., 2018).
29
dengan kriteria inklusi tetapi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan diambil kesimpulan. (Masturoh &
Anggita T., 2018). Adapun Sampel pada penelitian ini yaitu 15 jurnal yang terdiri
30
dari 5 jurnal internasional dan 10 jurnal nasional yang berkaitan dengan gambaran
Nasional dan Internasional yang berasal dari laporan hasil penelitian. Masalah
pada penelitian ini adalah gambaran depresi pada pasien Diabetes Melitus:
literatur review
berikut :
penelitian adalah “depresi” dan “diabetes mellitus” atau kata kunci dalam
diatas.
31
Table 3.1
Metode PICO
Gambaran Depresi Pada Pasien Diabetes Mellitus: Literature
Review
PICO
P : Problem/Population depresi, depression.
Populasi dan masalah yang
spesifik dalam jurnal tersebut
I : Intervention Tidak ada intervensi
Intervensi atau perlakuan yang
dilakukan pada populasi tersebut
C : Comparison Tidak ada intervensi
Perbandingan intervensi yang pembanding
pernah dilakukan pada populasi
tersebut
O : Outcome Tidak ada outcome
Hasil yang didapatkan dari
jurnal/penelitian tersebut dan
diimplikasinya pada ilmu
keperawatan
.
32
ini adalah menggunakan tanda “..” dan AND. Penggunaan tanda boolean
diabetes mellitus.
Jurnal yang digunakan pada studi literatur ini pada kriteria inklusi
penulis mengambil jurnal full teks dari google scholar dan terbitan 10 tahun
tercantum dalam jurnal tersebut. Adapun kriteria ekslusi pada studi litertur
ini adalah jurnal-jurnal yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan judul
yang diteliti tidak full teks dan terbitannya lebih dari atau kurang dari 10
tahun terakhir.
style yang bisa digunakan sesuai panduan. Adapun citation yang digunakan
Evaluasi kelayakan artikel atau data pada sebuah penelitian dengan metode
Literature Review adalah dengan penilaian pada sumber data artikel/jurnalnya yang
dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk
menggunakan Instrumen JBI (Joanna Briggs Institude) dengan jenis Cheklist for
Analitical Cross Sectional Studies yang terdiri dari 8 pertanyaan, JBI Instrumen ini
betujuan untuk skimming dan screening artikel/jurnal yang diambil yang kemudian
nanti diharapkan dapat memperoleh hal penting dari setiap literature yang diambil,
juga sebagai pemisah antara artikel yang dianggap relevan dan tidak relevan,
diambil telah relevan. Lalu, peneliti merangkum dari artikel terkait mulai dari
penulis, tanggal dan tahun publikasi, no jurnal, desain dan metode penelitian,
parameter yang diukur. Hasil penelitian dan kesimpulan yang dibuat dalam bentuk
menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan desain penelitian yang
Analisa data yang digunakan pada literature review merupakan hasil dari
evaluasi kelayakan data. Data disajikan berupa prisma flow diagram yang akan
Bagan 3.2
Analisa Data
Gambaran Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus (Literature Review)
Screening :
screening 1. Rentang waktu 10 tahun terakhir
(n= 5.175) (2010-2020)
2. Jurnal nasional dan intenasional
Jurnal yang
dapat di akses
full text
(n=912)
Kriteria Inklusi :
1. Jurnal nasional dan internasional
Jurnal yang yang berkaitan dengan depresi pada
sesuai dengan pasien DM
kriteria inklusi 2. Jurnal yang terindeks
(n= 15) ISSN,ISBN,dan DOI
3. Jurnal yang di terbitkan dalam
rentang 10 tahun terakhir (2010-
2020)
pencarian dan identifikasi jurnal didata base yang dipilih adalah Google Schoolar,
AND, diabetes mellitus. Dan dalam bahasa Indonesia peneliti melakukan pencarian
dilakukan skrining terhadap artikel tersebut dengan kriteria : jurnal yang berkaitan
dengan depresi pada pasien diabetes melitus, jurnal nasional maupun internasional
nasional dan internasional dengan kategori sudah terindeks secara resmi dan artikel
full text. Setelah dilakukan skrining, lalu selanjutnya melakukan eligibity atau
memfokuskan dan melihat seberapa layaknya jurnal tersebut untuk diteliti, dan
didapatlah artikel yang dipilih sesuai dengan kesamaan setiap tujuan peneliti yaitu
Tahap selanjutnya dari artikel yang akan digunakan dengan ketentuan masuk untuk
Etika membantu manusia untuk melihat atau menilai secara kritis moralitas
yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika juga membantu dalam
dalam kegiatan penelitian dan proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil
1. Misconduct
proses penelitian.
2. Reseacrh Fraud
penelitian.
3. Plagiarism
Data penelitian ini peneliti akses dari paper jurnal internasional dan
nasional yang diakses dari aplikasi pencarian internet yaitu mealalui Google
Scholar.
Waktu penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dimulai Juli
pencarian google scholar. Pencarian data dimulai pada bulan Juni hingga bulai Agustus 2020. Hasil jurnal yang diperoleh secara
keseluruhan yaitu 34670 jurnal yang terdiri dari junal nasional sebanyak 5270 dan jurnal internasional sebanyak 29400 jurnal.
Kemudian peneliti melakukan screening jurnal untuk membatasi hasil pencarian dengan terbitan jurnal rentang waktu 10 tahun
terakhir (2010-2020), sehingga didapatkan 5175 jurnal. Kemudian jurnal dilakukan pemilahan kembali berdasarkan jurnal yang dapat
diakses penuh (full text ) dengan hasil 912 jurnal. Tahapan selanjutnya yaitu memilih jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi yang
sudah ditetapkan, sehingga didapatkan 15 jurnal dengan rincian 10 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional dan telah dievaluasi
kelayakan data menggunakan instrumen JBI Critical Appraisal Tools Checklist for Analytical Cross Sectional Studies yang terdiri dari
8 pertanyaan. Adapun rincian penilaian kritis dari 15 jurnal yang diambil, secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :
37
38
TABEL 4.1
Penilaian Kritis Jurnal Tentang Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus
10 PENGARUH PELATIHAN PANCA Ketut Dian Desain 15 Teknik sampling yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
CARA TEMUAN MAKNA TERHADAP Wahyuni penelitian ini responden digunakan adalah purposive tingkat depresi subyek penelitian
PENURUNAN TINGKAT DEPRESI I Wayan adalah pre- sampling dan sampel sebelum diberikan perlakuan sebagian
PADA PASIEN DIABETES MELITUS Candra experimental sebanyak 15 orang. Alat besar dalam tingkat depresi sedang
dengan ukur menggunakan sebanyak 11 orang (73,3%), setelah
rancangan kuesioner diberikan perlakuan sebagian besar
one group dalam tingkat depresi ringan sebanyak
pre-post test 8 orang (53,3%), dan pelatihan panca
design. cara temuan makna berpengaruh
terhadap penurunan tingkat depresi
pada subyek penelitian dengan
p=0,001. Ada pengaruh yang signifikan
(p=0,001) pelatihan panca cara temuan
makna terhadap penurunan tingkat
depresi pada pasien diabetes melitus di
UPT Kesmas Blahbatuh I tahun 2019.
JURNAL INTERNASIONAL
11 Diabetes Distress but Not Clinical LAWRENCE Deskriptif 506 Dalam studi non-intervensi, Ketiga variabel afektif itu saling
Depression or Depressive Symptoms Is FISHER, PHD correlation responden kami menilai 506 pasien berhubungan, meskipun hubungannya
Associated With Glycemic Control in Both JOSEPH T. with cross- diabetes tipe 2 untuk MDD antara gejala depresi dan tekanan
Cross-Sectional and Longitudinal Analyses MULLAN, sectional
(Composite International diabetes lebih besar dari hubungan baik
PHD
PATRICIA Diagnostic Interview), dengan MDD. Dalam cross-sectional
AREAN, PHD untuk depresi gejala (Pusat MLM, hanya diabetes yang tertekan
RUSSELL E. Studi Epidemiologis- tetapi tidak MDD atau depresi gejala
GLASGOW, Depresi), dan untuk tekanan secara signifikan dikaitkan dengan
PHD diabetes (Diabetes Distress A1C. Tidak satu pun dari ketiga
DANIELLE Scale), bersama dengan variabel afektif itu dihubungkan
HESSLER,
manajemen diri, stres, dengan A1C dalam analisis prospektif.
PHD
UMESH demografi, dan status Hanya pasien diabetes yang
MASHARAN diabetes, pada awal dan 9 menunjukkan tanda waktu yang
I, MD dan 18 bulan kemudian. signifikan hubungan dengan A1C
Menggunakan multilevel
44
12 Collaborative care for comorbid depression Evan Atlantis metode 3451 Data rata-rata perbedaan Tujuh RCT disertakan untuk ulasan
and diabetes: a systematic review and meta- Paul Fahey meta-analisis responden dalam depresi dan hasil yang dilaporkan efek pada hasil
analysis Jann Foster glikemik adalah diekstraksi depresi pada 1895 peserta, dan kadar
dan dikumpulkan dan hemoglobin terglikasi (HbA1c) pada
dianalisis menggunakan 1556 peserta Perawatan kolaboratif
metode meta-analisis. Uji meningkat secara signifikan skor
coba terkontrol secara acak depresi (perbedaan rata-rata
(RCT) pada perawatan terstandarisasi adalah .30.32 (95% CI
kolaboratif (yaitu, −0.53 hingga −0.11); I2 = 79%) dan
terkoordinasi model Tingkat HbA1c (perbedaan rata-rata
perawatan multidisiplin) tertimbang adalah .30,33% (95% CI
untuk depresi itu −0.66% hingga −0.00%); I2 = 72,9%)
melaporkan efek pada dibandingkan dengan kondisi kontrol.
depresi dan glikemik hasil Remisi depresi tidak memprediksi
pada orang dewasa dengan kontrol glikemik yang lebih baik di
komorbid yang relevan seluruh studi.
45
13 The Relationship Between Food Insecurity Julie Deskriptif 463 Analisis sekunder data Prevalensi kerawanan pangan adalah
and Depression, Diabetes Distress and Silverman, correlations responden dasar dari Per Dukungan 47,4%. Tes Chi-square
Medication Adherence Among Low- MD, MPH untuk Mencapai mengungkapkan peserta dengan
Income Patients with Poorly-Controlled James Krieger,
Kemandirian dalam makanan rasa tidak aman lebih
Diabetes MD, MPH
Meghan Diabetes, secara acak uji cenderung mengalami depresi (40,7%
Kiefer, MD, coba terkontrol yang vs 15,4%, p <0,001), melaporkan
MPH mendaftarkan pasien dari distres diabetes (55,2% vs 33,8%, p
Paul Hebert, November 2011 hingga <0,001) dan memiliki kepatuhan
PhD Oktober 2013. pengobatan yang rendah (52,9% vs
June 37,2%, p = 0,02). Berdasarkan regresi
Robinson,
linier pemodelan, mereka yang
MPH5
Karin Nelson, memiliki kerawanan pangan memiliki
MD, MSHS signifikan tingkat A1c rata-rata yang
lebih tinggi (β = 0,51; p = 0,02) setelah
penyesuaian untuk jenis kelamin, usia,
ras / etnis, bahasa, pendidikan,
perkawinan status, BMI, penggunaan
insulin, depresi, tekanan diabetes dan
kepatuhan pengobatan yang rendah.
14 Depression and Quality of Life in Patients Firooze survei cross 330 Subjek dipilih dari 330 Secara total, 330 pasien dengan
With Type 2 Diabetes Derakhshanpo sectional. responden orang yang memenuhi diabetes (35,5% pria dan 64,5%
ur syarat yang dirujuk ke satu- wanita) dipelajari. Rata-rata dan
Mohammad
satunya klinik diabetes di standar deviasi dari usia mereka dan
Ali Vakili
Maryam Kota Gorgan selama 6 tahun yang terlibat dengan diabetes
Farsinia bulan, menggunakan adalah 50,6 ± 9,0 dan 5,4 ± 4,5 tahun,
pengambilan sampel acak masing-masing. Rentang usia adalah
46
15 Effects of Depression, Diabetes Distress, Keke Lin Deskriptif 254 Sampel kenyamanan dari Hanya 91 (35,82%) peserta mencapai
Diabetes Self-efficacy, and Diabetes Self- Chang Park correlations responden 254 peserta dipilih dari tiga kontrol glikemik optimal HbA1c
management on Glycemic Control among Mingzi Li departemen rawat jalan di <7,0% (53mmol / mol). Hanya swa-
Chinese Population with Type 2 Diabetes Xiudong
Beijing, Cina. Mereka manajemen diabetes yang memiliki
Mellitus Wang
Xiushu Li disurvei menggunakan efek langsung pada kontrol glikemik
Wei Li kuesioner yang dikelola (OR = 0,95, P <0,001). Depresi dan
Laurie Quinn sendiri. Informasi terkait tekanan diabetes hanya memiliki efek
diabetes diambil dari rekam tidak langsung pada kontrol glikemik
medis mereka. Statistik melalui efikasi diri diabetes dan
deskriptif, uji t siswa manajemen diri diabetes. Kemanjuran
47
Diabetes mellitus tidak bisa disembuhkan tetapi pasien bisa hidup dengan
seperti rendahnya penilaian terhadap diri sendiri, menolak bantuan orang lain,
makan, hilangnya libido atau nafsu seksual dan mudah merasa lelah (Prasetyo,
2015).
kejadian depresi dan dikatakan kejadian depresi meningkat sampai tiga kali
keterkaitan antara depresi dan diabetes melitus , seperti studi yang dilakukan
48
49
diabetes melitus. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik terhadap masalah
depresi pasien diabetes melitus, untuk mencapai hasil pengobatan yang baik,
setelah menderita diabetes melitus minimal selama satu tahun, hal ini
disebabkan karena dalam rentang waktu tersebut pasien telah mengalami dan
dampak tertentu, baik secara fisik maupun psikologis. Dampak secara fisik
yang dirasakan berupa perubahan berat badan, perubahan nafsu makan, sering
pasien diabetes melitus akan mengalami stres, cemas, takut, sering merasa
sedih, merasa tidak ada harapan, tidak berdaya, tidak berguna, dan putus asa.
dalam menerapkan pola hidup yang sehat, mudah marah dan frustrasi karena
banyaknya pantangan atau merasa telah menjalani berbagai jenis terapi tetapi
tidak terjadi perubahan kadar gula darah yang signifikan (Khan et al., 2019).
Al-Amer et. al. (2011) dalam penelitiannya menemukan lebih banyak kejadian
peluang yang sama untuk menderita penyakit ini. Akan tetapi, dilihat dari
peningkatan kadar gula darah dan keadaan depresi yang berlangsung terus
yang lama dan hidup menderita dalam jangka waktu yang lama), faktor
depresi yang menjadi belum jelas. Secara teori, hal ini diakibatkan dari proses
depresi itu sendiri pada pasien diabetes mellitus wanita lebih banyak pria.
Wanita dengan diabetes mellitus memiliki kontrol kadar gula darah, tekanan
darah, dan kolesterol darah yang lebih buruk daripada pasien diabetes mellitus
pria. Oleh karena itu, resiko komplikasi hingga kematian akibat diabetes
mellitus pada wanita lebih tinggi daripada pria (Rivandi Arief Harista, Rika
Lisiswanti 2015).
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
gambaran psikologi pasien diabetes melitus dan dewasa ini perawat lebih fokus
pvalue< 0,05 pada data pre-posttest pada kelompok yang telah dilakukan
intervensi doa dan dzikir al-ma’tsurat pada pasien diabetes melitus Menurut
Kuswandari (2016) terapi dzikir memiliki efek memacu sinyal molekul dan
yang akan menimbulkan rasa senang, bahagia, dan membuat respon tubuh
menjadi rileks.
Dari hasil telaah jurnal yang peneliti lakukan, terdapat hubungan antara
penyakit lainnya, pasien DM berisiko lebih banyak dan jauh lebih besar
harga diri dan optimism untuk mencapai kesehatan mental yang optimal. untuk
gula darah.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, telaah jurnal dan pembahasan yang penulis lakukan
dapat disimpulkan bahwa, depresi terjadi pada pasien diabetes mellitus. Pada
mental yang optimal. untuk dilakukan skrining tentang depresi pada pasien DM
dan melibatkan keluarga merupakan hal yang penting dalam pemberian asuhan
merawat pasien diabetes militus dengan komprehensif yang hasil akhirnya akan
5.2 Saran
54
55
yang tepat pada klien sebagai upaya pencegahan depresi pada pasien
diabetes melitus.
2. Peneliti Selanjutnya
Ayub, S,I. (2011). Depresi; Aku Ingin Mati. Edisi pertama. Tanggerang: Jelajah
Nusa.
Cipta, Hendra dan Gotera, Wira. 2019. Hubungan antara kendali gula darah yang
buruk dan depresi pada pasien diabetes melitus tipe-2. MEDICINA
2019, Volume 50, Number 1: 159-162 P-ISSN.2540-8313, E-
ISSN.2540-832
Davies, Teifon., & TKJ, Craig. (2011) ABC Kesehatan Mental. Jakarta : EGC.
Dian Wahyuni, Ketut. 2019. Pengaruh Pelatihan Panca Cara Temuan Makna
Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus.
Denpasar:Jurnal Gema Keperawatan.
Donsu, Jenita DT. 2014. Peran Faktor-faktor Psikologis terhadap Depresi pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. JURNAL PSIKOLOGI VOLUME
41, NO. 1: 241 – 249
Fisher, E.B., Chanb, J.C.N., Nanc, H., Sartoriusd, N. and Oldenburge, B. (2012).
Co-Occurrence of Diabetes and Depression: Conceptual
Considerations for An Emerging Global Health Challenge. Journal of
Affective Disorders; 142S1: S56–S66.
Fisher, Lawrence ,dkk. 2010. Diabetes Distress but Not Clinical Depression or
Depressive Symptoms Is Associated With Glycemic Control in Both
Cross-Sectional and Longitudinal Analyses. Clinical
Care/Education/Nutrition/Psychosocial Research
Hawari, D. (2011). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kartiko Putri, Mutiara, dkk. 2018. Tingkat Depresi dan Kontrol Kadar Gula Darah
Puasa pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Bandar Lampung.
JAgromedicine Volume5 Nomor1
Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar: Provinsi Jawa barat 2018. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
Silverman, Julie, dkk. 2015 . The Relationship Between Food Insecurity and
Depression, Diabetes Distress and Medication Adherence Among
Low-Income Patients with Poorly-Controlled Diabetes. J Gen Intern
Med 30(10):1476–80 DOI: 10.1007/s11606-015-3351-1 © Society of
General Internal Medicine
Sworo, Atyanti dan Saryono. 2010. Hubungan Depresi Dan Dukungan Keluarga
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Di Rsud Sragen. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing), Volume 5, No.1
Lampiran 2: Instrumen JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional
Studies
Reviewer :
Date :
Author :
Year :
Record
:
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
sesuai digunakan?
Penulis :
Lusiana Bintang Siregar, Lidia Laksana Hidajat
Tahun :
2017
3. Gambaran Tingkat Depresi Pasien Diabetes
Mellitus Di Kabupaten Kendal
Penulis : Grade A
Livana PH, Indah Permata Sari, Hermanto (Rekomendasi Kuat)
Tahun :
2018
4. Hubungan Keputusasaan dengan Depresi Pada
Pasien Diabetes Melitus Di Padang.
Grade A
Penulis :
(Rekomendasi Kuat)
Rika Sarfika
Tahun :
2019
5. Hubungan antara penerimaan diri dengan
depresi pada penderita diabetes melitus (tipe
II).
Grade A
Penulis : (Rekomendasi Kuat)
Sofiyah
Tahun :
2016
6 Hubungan Antara Kendali Gula Darah Yang
Buruk Dan Depresi Pada Pasien Diabetes
Melitus.
Grade A
Penulis :
(Rekomendasi Kuat)
Hendra Cipta, Wira Gotera
Tahun :
2019
7 Tingkat Depresi dan Kontrol Kadar Gula Darah
Grade A
Puasa pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
(Rekomendasi Kuat)
di Bandar Lampung.
Penulis :
Mutiara Kartiko Putri, TA Larasati, Dian Isti
Angraini
Tahun :
2018
8 Peran Faktor-faktor Psikologis terhadap
Depresi pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
.
Penulis : Grade A
Jenita DT Donsu, M. Noor Rochman Hadjam, (Rekomendasi Kuat)
Rahmat Hidayat, Ahmad Husain Asdie
Tahun :
2014
9 Pengaruh Intervensi Doa dan Dzikir Al -
Ma’tsurat terhadap Skor Depresi pada Pasien
Diabetes Melitus di Puskesmas Mlati
Penulis : Grade A
Shanti Wardaningsih (Rekomendasi Kuat)
Dian Pepriana Widyaningrum
Tahun :
2018
10 Pengaruh Pelatihan Panca Cara Temuan Makna
Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada
Pasien Diabetes Melitus.
Grade A
Penulis :
(Rekomendasi Kuat)
Ketut Dian Wahyuni, I Wayan Candra
Tahun :
2019
11 Diabetes Distress but Not Clinical Depression
or Depressive Symptoms Is Associated With
Glycemic Control in Both Cross-Sectional and Grade A
Longitudinal Analyses. (Rekomendasi Kuat)
Penulis :
Lawrence Fisher, PHD Joseph t. Mullan, PHD
Patricia Arean, PHD Russell e. Glasgow, PHD
Danielle Hessler, PHD Umesh Masharani, MD
Tahun :
2010
12 Collaborative Care For Comorbid Depression
And Diabetes: A Systematic Review And
Meta-Analysis.
Grade A
Penulis :
(Rekomendasi Kuat)
Evan Atlantis, Paul Fahey, Jann Foster
Tahun :
2013
13 The Relationship Between Food Insecurity and
Depression, Diabetes Distress and Medication
Adherence Among Low-Income Patients with
Poorly-Controlled Diabetes.
Penulis :
Julie Silverman, MD, MPH Grade A
James Krieger, MD, MPH (Rekomendasi Kuat)
Meghan Kiefer, MD, MPH
Paul Hebert, PhD
June Robinson, MPH5
Karin Nelson, MD, MSHS
Tahun :
2015
14 Depression and Quality of Life in Patients With
Type 2 Diabetes.
Penulis :
Firooze Derakhshanpour Grade A
Mohammad Ali Vakili (Rekomendasi Kuat)
Maryam Farsinia
Kamal Mirkarimi
Tahun :
2015
15 Effects of Depression, Diabetes Distress,
Grade A
Diabetes Self-efficacy, and Diabetes Self-
(Rekomendasi Kuat)
management on Glycemic Control among
Chinese Population with Type 2 Diabetes
Mellitus.
Penulis :
Keke Lin, Chang Park, Mingzi Li, Xiudong
Wang, Xiushu Li, Wei Li, Laurie Quinn
Tahun :
2015
Lampiran 4: Tabel Format Penilaian Joanna Brigs Institute (JBI)
Jurnal 1
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Atyanti Isworo Saryono
Year : 2010
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
Jurnal 6
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Hendra Cipta, Wira Gotera
Year : 2019
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
Jurnal 7
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Mutiara Kartiko Putri, TA Larasati, Dian Isti Angraini
Year : 2018
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
Jurnal 8
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Jenita DT Donsu, M. Noor Rochman Hadjam, Rahmat
Hidayat, Ahmad Husain Asdie
Year : 2014
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
Jurnal 9
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Shanti Wardaningsih, Dian Pepriana Widyaningrum
Year : 2018
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
9.
Jurnal 10
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 17 Agustus 2020
Author : Ketut Dian Wahyuni, I Wayan Candra
Year : 2019
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
9.
.
Jurnal 12
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 16 Agustus 2020
Author : Evan Atlantis, Paul Fahey, Jann Foster
Year : 2013
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
9.
Jurnal 13
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 16 Agustus 2020
Author : Julie Silverman, MD, MPH, James Krieger, MD, MPH,
Meghan Kiefer, MD, MPH. Paul Hebert, PhD. June
Robinson, MPH5. Karin Nelson, MD, MSHS
Year : 2015
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
9.
Jurnal 15
Reviewer : Tirta Budiman
Date : 16 Agustus 2020
Author : Keke Lin, Chang Park, Mingzi Li, Xiudong Wang, Xiushu
Li, Wei Li,
Laurie Quinn
Year : 2015
Record
: -
Number
No Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak Dapat
Jelas Diterapkan
1. Apakah kriteria inklusi
dalam sampel sudah jelas √
ditentukan?
2. Apakah subjek penelitian
dan latarnya dijelaskan √
dalam detail?
3. Apakah eksposur diukur
secara valid dan reliabel √
cara?
4. Apakah objektif, kriteria
standar digunakan untuk √
pengukuran kondisi?
5. Apakah faktor perancu
√
diidentifikasi?
6. Adalah strategi untuk
menangani faktor perancu √
dinyatakan?
7. Apakah hasil diukur dengan
√
valid dan reliabel cara?
8. Analisis statistik sudah
√
sesuai digunakan?
9.
Overall appraisal : Include √ Exclude Seek further info
RIWAYAT HIDUP
Photo
3x4 cm
Pendidikan:
1. TK Nurussalam : Tahun 2003-2004
2. SDN 3 Medangasem : Tahun 2004-2010
3. SMP Negeri 1 Rengasdengklok : Tahun 2010-2013
4. SMA Negeri 1 Rengasdengklok : Tahun 2013-2016
5. Universitas Bhakti Kencana : Tahun 2016-2020
Jurusan S1 Keperawatan
Lampiran 6
Penelitian Moderator
Literature purposive
Review sampling ?
Lampiran 7
Bagi mahasiswa yang akan mendaftar sidand skripsi harus sudah menyelesaikan hal-hal
sebagai berikut:
Nama : Tirta Budiman
NIM : AK.1.16.051
Judul Skripsi : Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Mellitus Dengan
Tingkat Depresi : Literature Review
Pembimbing Utama : Nur Intan Hayati H.K, S.Kep., Ners., M.Kep
Pembimbing Pendamping : Imam Abidin, S.Kep., Ners
NO. BAGIAN NAMA TANDA TANGAN
M.Kep
Mengetahui,
Fakultas Keperawatan
Dekan
1. Senin, 1. Perkenalan
02 Maret 2020 2. Membahas judul
3. Mencari jurnal pendukung
4. Kontrak waktu
5. Membuat time table
6. Menentukan tema penelitian
Nur Intan
1. Selasa, 1. Perkenalan
2. Membahas judul
03 Maret 2020
3. Mencari jurnal pendukung
4. Mencari koesioner pendukung Imam Abidin
Imam Abidin