Anda di halaman 1dari 2

Tetap Jalankan Vaksinasi COVID-19 di Bulan Ramadhan

MUI telah mengeluarkan fatwa nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID-19
pada Saat Berpuasa. Fatwa tersebut menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan
puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa.

Berdasarkan “Fatwa tersebut direkomendasikan MUI agar pemerintah dapat melakukan


vaksinasi di bulan Ramadhan demi mencegah penularan COVID-19. Vaksinasi yang akan
dilakukan di bulan Ramadhan ini nantinya akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi umat
Islam yang sedang menjalankan puasa,” kata Jubir vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid pada Konferensi Pers secara virtual.

“Saya yakin puasa itu walaupun dalam kondisi berpuasa, kondisi tubuh kita tidak berpengaruh
terhadap pemberian vaksinasi,” ucapnya.

Tidak ada persiapan khusus dari pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi di bulan Ramadhan.
Yang penting yang harus diperhatikan sebelum vaksinasi di bulam puasa adalah istirahat cukup,
dan sahur dengan makan makanan bergizi seimbang.

“Untuk vaksinasi nya sendiri kita tetap lakukan di pagi hari sampai sore, mungkin dapat juga
dilakukan malam hari atau bisa juga dilakukan di masjid pada malam hari, asal tidak
mengganggu ibadah di bulan Ramadan,” katanya.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210404/5137409/kemenkes-tetap-
jalankan-vaksinasi-covid-19-di-bulan-ramadhan/

“Ini sebagai panduan bagi umat Islam agar dapat menjalankan puasa Ramadhan dengan
memenuhi kaidah keagamaan. Pada saat yang sama, ini dapat mendukung upaya mewujudkan
herd immunity melalui vaksinasi Covid-19 secara masif,” ujar Ketua MUI Bidang Fatwa KH.
Asrorun Niam Sholeh, Selasa (16/03) di Jakarta.

Dia menyampaikan, vaksinasi sendiri adalah pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau
diteteskan ke dalam mulut, untuk meningkatkan produksi antibodi guna menyangkal penyakit
tertentu. Pada kasus vaksinasi Covid-19 ini, jenis vaksin yang digunakan dengan menyuntikkan
obat atau vaksin melalui otot. Model ini dikenal juga dengan istilah injeksi intramuskular.

“Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular (suntik) tidak membatalkan
puasa. Hukum melakukan vaksinasi Covid-19 bagi umat Islam yang sedang berpuasa dengan
cara injeksi intramuskular adalah boleh, sepanjang tidak menyebabkan bahaya (dharar),”
ujarnya.

https://mui.or.id/berita/29845/fatwa-mui-nomor-13-tahun-2021-vaksinasi-injeksi-tak-membatalkan-
puasa/
Kondisi tubuh

Selama bulan Ramadhan, vaksinasi tetap bisa berjalan baik bagi masyarakat muslim, maupun non
muslim. Menurut Nadia, tidak ada yang membedakan proses vaksinasi dalam kondisi berpuasa atau
tidak berpuasa. "Walaupun dalam kondisi berpuasa, kondisi tubuh kita tidak berpengaruh terhadap
pemberian vaksinasi," ucapnya. Nadia menyebut, berpuasa dinilai dapat bermanfaat dan bisa
menjadi sarana detoks bagi tubuh. "Fungsi puasa ini sendiri kan seperti detoksifikasi. Jadi
sebenarnya puasa sendiri memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan kita," kata Nadia.

Anda mungkin juga menyukai