Masalah terpilih
Akar Penyebab Analisis alternatif
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi
masalah solusi
diselesaikan
1 Rendahnya Inovasi Kajian Literatur Setelah di lakukan
kemampuan pembelajaran analisis terhadap hasil
numerasi siswa guru yang (Amalia, Saefuddin, kajian literatur dan
pada pelajaran belum 2021).Pembelajaran inovatif wawancara dapat
matematika maksimal adalah pelatihan yang lebih diketahui penyebab
berada dekat anak didik. rendahnya kemampuan
Artinya, edukasi yang numerasi siswa pada
memberikan lebih banyak pelajaran matematika
kesempatan menjelang anak adalah :
didik kepada mengkonstruksi 1. Guru bisa
dugaan secara mandiri. menggunakan model
pembelajaran
(Siswoyo & Hotimah, 2021) Problem Based
Dengan menggunakan media Learning (PBL)
pembelajaran yang kreatif dan /Project Based
inovatif membantu guru untuk Learning (PJBL)
menarik perhatian siswa. untuk keaktifan
Apalagi siswa sekolah dasar peserta didik.
lebih senang apabila belajar 2. Guru menggunakan
sambil bermain. Hal tersebut media berbasis IT
membantu siswa mengingat dan seperti ppt/video
memahami suatu materi dengan pembelajaran
mudah dan cepat. 3. Menggunakan
lingkungan sekitar
Hasil Wawancara : untuk media
penyebab rendahnya pembelajaran.
kemampuan numerasi siswa di
sekolah
1. guru masih belum maksimal
dalam pembelajaran
numerasi di sekolah, guru
belum memilih strategi,
media dan model
pembelajaran yang menarik
bagi peserta didik.
2. Pembelajaran matematika
masih di dominasi guru,
pembelajaran belum
melibatkan siswa dalam
pembelajaran.
3. Guru harus menggunakan
konteks yang dekat dengan
pengalaman keseharian
peserta didik dan senantiasa
menghubungkan berbagai
topik matematika dengan
situasi dunia nyata.
4. Guru juga harus bisa
mengubah konsep bahwa
matematika itu sulit,
5. Tingkat kemampuan
pemahaman materi yang
berbeda – beda.
6. Guru harus selalu
berinovasi dalam
pembelajaran.
2 Pemanfaatan Rendahnya Kajian Literatur Setelah di lakukan
teknologi yang motivasi guru analisis terhadap hasil
belum maksimal untuk Sebagai Pendidik di era society kajian literatur dan
dalam proses mengembangk 5.0, para guru harus memiliki wawancara dapat
pembelajaran an kemampuan keterampilan dibidang digital diketahui penyebab
TIK dan berpikir kreatif. Menurut rendahnya motivasi
Zulfikar Alimuddin, Director of guru untuk
Hafecs (Highly Functioning mengembangkan
Education Consulting Services) kemampuan TIK adalah
menilai di era masyarakat 5.0 :
(society 5.0) guru dituntut untuk 1. Guru belum memiliki
lebih inovatif dan dinamis dalam kemampuan di
mengajar di kelas (Alimuddin, bidang teknologi
2019) untuk membuat
media pembelajaran.
Teknologi dan media pendidikan 2. Guru mengikuti
termasuk salah satu memegang pelatihan TIK untuk
peranan penting untuk mengembangkan
meningkatkan kualitas sumber kemampuan TIK.
daya manusia dalam proses 3. Berdiskusi dengan
pembelajaran, dalam hal ini teman sejawat
guru dan murid. Kehadiran tentang penggunaan
media dalam pembelajaran juga TIK
dikatakan dapat membantu
peningkatan pemahaman murid
dengan penyajian data atau
informasi lebih menarik. Bisa
dikatakan media berfungsi
sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar.
https://websis.co.id/
tingkatkan-motivasi-belajar-
siswa-melalui-penggunaan-
teknologi-dalam-pembelajaran/
Hasil Wawancara
1. Guru yang sering
menggunakan IT yaitu guru
terutama yang relatif muda
itu hampir pada
pembelajaran itu selalu
menggunakan IT. Ketika saya
tanya kenapa menggunakan
IT? Ternyata dengan
menggunakan IT lebih mudah
dalam mengajar dengan
nyaman dan siswa juga
tertarik
2. Manfaat dari penggunaan IT
adalah Untuk mempermudah
pembelajaran, membuat
media pembelajaran yang
lebih menarik bagi peserta
didik, untuk mencari
referensi materi menjadi lebih
mudah.
3. Kendala guru dalam
menggunakan teknologi
informasi di SD kami yaitu
kurangnya minat guru dalam
belajar IT, guru tidak mau
berinovasi dalam
pembelajaran. Kurangnya
mengikuti diklat/seminar
mengenai pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran
Wawancara Pakar :
1. Kurangnya penggunaan
media IT dalam pembelajaran
berakibat pada (1) kurangnya
daya tarik minat siswa, (2)
Pembelajaran menjadi kurang
menyenangkan, (3)
Pembelajaran tidak mudah,
(4) kurangnya pengetahuan
lebih kepada siswa dan (5)
kurangnya komunikasi.
Terutama saat pandemi covid
19 pembelajaran dituntut
menggunakan media IT.
2. Rendahnya minat guru untuk
belajar IT karena kurangnya
pengetahuan atau keahlian
guru dalam memanfaatkan IT
dalam pembelajaran.
3. Untuk menumbuhkan minat
belajar IT diperlukan edukasi
atau pelatihan terkait micro
teaching serta pemanfaatan
IT dalam Pembelajaran.
Pedoman wawancara