Anda di halaman 1dari 2

PERAN METODE GRAVITY DALAM EKSPLORASI GEOTHERMAL

DI SUMATERA
Speaker: Agung Prastyo (Geophysicist PT. Elnusa Tbk.)
dan Irkham Wahyu Setiadi (Senior Geophysicist PT. Elnusa Tbk.)
Rabu, 08 September 2021

Nama : Pahri
NIM : 119120126

Sistem Geothermal
Energi geothermal adalah energi yang bersumber dari panas yang terkandung dalam
perut bumi dan pada umumnya berasosiasi dengan keberadaan gunung api. System
geothermal merupakan kumpulan dari komponen – komponen prospek geothermal
yang terdiri dari sumber panas (heat source), reservoir, fluida panas, batuan
penudung (cap rock/clay cup) dan struktur geologi berupa patahan.

Geothermal di Sumatera
Seluruh bagian barat sumatera merupakan bagian dari busur vulkanik aktif, dengan
Panjang lebih dari 1700 km. berdasarkan tatanan geologi, system geothermal di
sumatera dapat di kelompokkan menjadi 2 jenis yaitu vulkanik dan vulkano –
tektonik. System vulkanik adalah system geothermal yang berasosiasi dengan
gunung api kuarter sedangkan system vulkano – tektonik berasosiasi antara graben
dan kerucut vulkanik dan umumnya ditemukan pada jalur system sesar sumatera.

Metode Gravity dalam Survey Geothermal

Eksplorasi → survey gravity regional untuk mendapatkan informasi perubahan


rapat massa di bawah permukaan sebagi akibat dari perbedaan distribusi batuan dan
posisi dan keberadaan batas – batas struktur berupa patahan.

Monitoring → survey 4D Microgravity untuk mendapatkan informasi perubahan


nilai gravitasi terhadap waktu sebagai akibat dari efek hidrologi, amblesan tanah,
maupun proses produksi injeksi.
Dalam survey microgravity pengukuran pada suatu station dilakukan lebih dari
sekali sebagai control validasi data dengan selisih antara pengukuran yang
diharapkan maksimal 5 𝜇𝐺. Dalam survey gravity maupun microgravity diperlukan
perencanaan program akuisisi yang efisien dengan mempertimbangkan segala
aspek (jarak dan waktu mobilisasi, akses dan medan, tipe armada, perbekalan, aspek
HSSE, ketahanan baterai, drift maksimum, kehumasan) sehingga diperoleh
program yang efektif dari segi cost dan time schedule, serta tetap menjaga aspek
HSSE dan kualitas data.

Variasi temporal (time – dependent) → instrumental drift dan tidal effect.


Variasi spasial → latitude, altitude, slab effect, dan topography effect.

Alat yang digunakan adalah absolute dan relative gravitymeter.

Dalam ekssplorasi geothermal metode gravity berperan sebagai metode pendukung


yang mampu memberi indikasi keberadaan zona kontak atau batas – batas geologi
serta keterdapatan intrusi dan basement. Data gravity menghasilkan solusi ambigu
dan non unik sehingga dalam pemodelan maupun interpretasi dibutuhkan data –
data pendukung seperti data geologi, data sumur ataupun data geofisika lainnya
seperti MT, Magnetik dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai