https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/issue/view/969
Tim Editor
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/about/editorialTeam#reviewer
Tim Reviewer
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/about/editorialTeam#reviewerReviewer
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/about/contact
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/issue/view/969
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU
BERDASARKAN PEMODELAN 3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG
PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA MAGNETOTELLURIK (MT)
F Hendrasto, Y Yunis
Journal of Geoscience Engineering and Energy (JOGEE) 3 (1), 19-30
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jogee/article/view/13350
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
1
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta,
Indonesia
² PT. PLN Gas dan Geothermal, KMO Building Lantai 8, Jakarta 12120, Indonesia
1
*Penulis untuk korespondensi (corresponding author):
E-mail corresponding author: f_hendrasto@trisakti.ac.id
Abstrak. Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Tulehu yang merupakan penugasan Sejarah Artikel :
pemerintah kepada PLN menjadi objek penulisan penelitian ini. WKP Tulehu terletak • Diterima
di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Maksud dari penelitian 20 Desember 2021
adalah untuk mengaplikasikan interpretasi data geofisika magnetotellurik untuk • Revisi
05 Januari 2022
menentukan bagian atas zona reservoir (top reservoir) pada kegiatan eksplorasi dan
• Disetujui
produksi panasbumi, Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
12 Fabuari 2022
mengkonfirmasi suatu model konseptual panasbumi dengan hasil korelasi dari data • Terbit Online
magnetotellurik dan data sumur. Data yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan 28 Februari 2022
data 3D menggunakan software Leapfrog Geothermal untuk mengetahui lebih lanjut
pada sistem geothermal yang berada di daerah Tulehu. Berdasarkan hasil interpretasi Kata Kunci :
dan pemodelan dapat disimpulkan bahwa top reservoir berdasarkan atas nilai ➢ Geothermal
resistivity nya, karena top reservoir mengandung konduktivitas yang tinggi maka saat ➢ Magnetotellurik,
di konversikan kedalam resistivitas maka berada pada nilai resistivity yang rendah, ➢ Top Reservoir,
yang terletak pada kedalaman relatif 700 – 1000m ➢ Tulehu
➢ Resistivities
Abstract. Tulehu Geothermal Working Area (WKP) which is a government assignment
Keywords :
to PLN became the object of writing this research. WKP Tulehu is located in Ambon ➢ Geothermal
Island, Central Maluku Regency, Maluku Province. Therefore, the purpose of the study ➢ Magnetotelluric
is to apply the interpretation of magnetotelluric geophysical data to determine the ➢ Top Reservoir
top reservoir zone in geothermal exploration and production activities, while the ➢ Tulehu
purpose of this study is to confirm a conceptual model of geothermal with correlation ➢ Resistivity
results from magnetotelluric data and well data. The data generated is the result of
3D data processing using Leapfrog Geothermal software to find out more about
geothermal systems located in Tulehu. Based on the results of interpretation and
modelling it was concluded that the top reservoir of its resistivity value because the
Page 19
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
top reservoir contains high conductivity then when converted into resistivity it is in low
resistivity which tends to be at a relative depth of 700 - 1000m
PENDAHULUAN
Geothermal / Panas bumi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari panas yang berada dibawah
permukaan bumi / sub surface yang dimana panas tersebut berada dilingkungan vulkanik yang dimana
sumber panasnya itu adalah magma dan media pengantar panas nya adalah air maupun uap. Energi
tersebut dapat menjadi energi non konvensional dimana energi tersebut termasuk kedalam energi
terbarukan sustainable atau energi yang dapat digunakan secara jangka panjang .
Dalam sistem panasbumi, air yang ada di dalam tanah maupun batuan dapat dipanaskan dari sumber panas
seperti magma, kemudian energi panas mengubah air menjadi uap. Uap dengan energi kinetik yang tinggi
ini dapat dialirkan ke dalam turbin pembangkit listrik dan mendorong turbin, sehingga energi kinetik dari
uap melalui turbin dan generator diubah menjadi energi listrik. Setelah energi listrik dihasilkan, uap
kemudian mengalami kondensasi menjadi air dan selanjutnya diinjeksi kembali ke dalam tanah agar proses
ini dapat menjadi siklus panasbumi yang bersifat terbarukan.
Identifikasi sistem panas bumi diawali dengan studi yakni melakukan survey geologi dan geokimia
permukaan yang selanjutnya menjadi pedoman untuk survey geofisika guna mendapatkan gambaran
bawah permukaan system panas bumi. data geologi yang terdiri dari sebaran menifestasi panas bumi,
litologi, data struktur geologi, alterasi mineral dan data pendukung lainnya hasil pengolahan data geokimia
seperti sifat / komposisi kimia, temperature dan geothermometer yang selanjutnya diintergrasikan dengan
data geofisika yang terdiri dari data magnetotellutrik (MT) dan gravity dalam rangka memodelkan sistem
panas bumi di daerah penelitian. Sehingga pemahaman konsep geologi, geokimia dan geofisika yang tepat
dapat memberikan gambaran system panasbumi di daerah penelitian.
GEOLOGI REGIONAL
Pulau Ambon termasuk dalam peta geologi regional lembar Ambon (Gambar 1) , menurut
Tjokrosaputro, dkk (1993) dan secara stratigrafi regional tersusun dari tua ke muda sebagai berikut:
a. Pembentukan Kanikeh (TJk), yang disusun oleh distribusi batu pasir dan serpih, yang
merupakan trias tua terlambat ke Jura. Formasi Kanikeh ini tidak selaras di atas Formasi Saku
(Ts), yang terdiri dari batu sabak, metagreywacke, konglomerat meta dan sisipan batu kapur.
b. Batuan Gunung Ambon (Tpav), yang Pliosen pada usia, terdiri dari lava andesit, dasit, breksi
vulkanik , breksi tufaan dan tuff.
c. Batuan Beku (Tig), adalah batu intrusi yang merupakan Pliosen tengah-akhir.
d. Batugamping Terumbu (Ql), yang berusia di sekitar Upper Pleistocene-Holocene, terdiri dari
terumbu karang, ganggang, dan fragmen karang, yang terletak tidak sejajar di atas Formasi
Fufa.
e. Endapan Aluvium (Qa), adalah batuan Holosen-Resen, yang terletak tidak sejajar di atas semua
batu. Secara regional daerah penelitian termasuk kedalam satuan batuan Gunungapi Ambon
(Tpav).
Page 20
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Gambar 1. Peta Geologi Regional Lembar Ambon & Maluku, (Tjokrosaputro, 1993)
Gambar 2. Lokasi Peta Stasiun Survey Magnetotellurik (WestJEC dan PLN G & G )
Page 21
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
METODE PENELITIAN
Panas bumi adalah sumber panas yang terdapat di dalam bumi yang dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Panas tersebut umumnya mempunyai media air dan gas yang berasosiasi dengan
sumber panas yang berupa magma. Energi panasbumi selalu berhubungan erat dengan kegiatan
Page 22
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
volkanisme. pengertian energi panasbumi adalah suatu energi yang berpotensial tersimpan di
bawah permukaan bumi, yang berupa air panas atau uap panas sebagai hasil dari adanya sumber
panas. Dengan kata lain energi panasbumi merupakan salah satu bentuk energi yang termediakan
dalam bentuk uap dan air yang memiliki suhu dan tekanan tinggi.
Menurut Hochstein, (1982) bahwa sistem panasbumi merupakan siklus panas pada mantel
bagian atas dan kerak bumi. Panas berasal dari suatu magma, memanasi air tanah dan membentuk
uap, air panas, dan gas. Sumber panasbumi di daerah vulkanik adalah batuan yang telah mengalami
radiasi panas dari magma. Clay Cap dan Reservoir terbentuk oleh batuan hasil erupsi gunungapi
seperti batuan piroklastik dan lava. Dalam pembentukkannya, sistem panasbumi mempunyai
beberapa syarat, yaitu:
a. Tersedianya air; Sumber air dalam sistem ini umumnya terdiri dari percampuran air
magmatik dan air meteorik atau dari air meteorik saja.
b. Sumber panas (heat source); Berfungsi sebagai pemanas suatu fluida dalam akifer
atau reservoir, panas tersebut dalam bentuk masa panas yang berupa: padat, cairan,
gas, radio aktif dan reaksi kimia.
c. Zona reservoir; Tersusun oleh batuan yang mempunyai daya lulus (permeabilitas)
terhadap fluida dan gas yang baik.
d. Cap Rock; Merupakan jenis batuan yang impermeable, misalnya batuan yang telah
tekena alterasi lempung (argilitisasi). Berfungsi sebagai penutup akumulasi air panas
atau uap sehingga tidak menerobos ke permukaan.
e. Aktivitas tektonik; Berupa struktur geologi berupa sesar atau kekar yang membentuk
celah untuk masuknya air meteorik ke zona resapan.
Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, dimana penelitian kuantitatif
dilakukan dengan menganalisis data - data geofisika, geokimia dan geologi di daerah penelitian.
Penelitian kualitatif dilakukan saat hasil penelitian kuantitatif telah diperoleh, dimana penelitian
kualitatif dilakukan dengan menginterpretasi dan menganalisis hasil penelitian kuantitatif yang
diperoleh, lalu mengambil kesimpulan dari hasil penelitian.
Data lapangan yang didapati berupa data sekunder dari perusahaan yang berada di daerah
penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data magnetotellurik dengan
penampang vertical maupun horizontal dari kedalaman 100 – 2000. Penelitian kualitatif dilakukan
saat hasil penelitian kuantitatif telah didapati, dimana penelitian kualitatif dilakukan dengan
menginterpretasi dan menganalisis hasil penelitian kuantitatif yang diperoleh, seperti tingkat data
geokimia air panas bumi maupun data geokimia gas panas bumi ,lalu digunakan juga data sumur
untuk menentukan litologi daerah penelitian dengan kandungan mineral penciri yang dapat
dijadikan suatu korelasi yang menghasilkan suatu model sistem panas bumi
Page 23
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Gambar 5. Sumber air panas bumi daerah penelitian berdasarkan klasifikasi (Giggenbach, 1991 dalam Powell
dan Cumming, 2010)
Page 24
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel TLU X bersumber dari
Air laut, hal ini diketahui dari nilai sampel kimia air Fluida sumur panas bumi pada tabel
klasifikasi.
Gambar 6. Kesetimbangan Air (Na – K – Mg ) Daerah Penelitian Berdasarkan Klasifikasi Giggenbach 1991
Page 25
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
kedalaman 750 m terdapatnya kenaikan suhu yang sangat cepat menjadi 125˚C. Dari beberapa bukti
tersebut dapat ditentukan bahwa top reservoir panasbumi pada kedalaman 750 m
Dari hasil korelasi sumur alterasi dengan penampang vertikal MT yang ditunjukan pada Gambar
9 dapat diketahui pada kedalaman 750m terdapat perubahan pada zona alterasi argillic menjadi
prophylithic, dimana zona alterasi tersebut merupakan suatu tanda keberadaan mineral penciri top
reservoir yaitu epidote. Kemudian pada grafik MEB ( Methylene Blue Index) terdapat pada sumur
tersebut dapat dilihat pada kedalaman 500 m ke 750 m grafik MEB pun turun drastis hal ini dapat
menjadi suatu bukti transisi dari clay cap menuju ke top reservoir panas bumi yang berada pada
daerah Tulehu.
Gambar 7. lokasi Penelitian Pada Peta geologi, modifikasi dari PT. PLN Persero (2010)
Page 26
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-30 Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 27
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-34, Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Pada Model 3D tersebut didasarkan oleh polyline yang di interpretasikan pada Penampang MT
yang dapat ditarik menjadi tiga polyline yaitu Layer 0 -10 Ohm.m, 10 -50 Ohm.m , > 50 Ohm.m, dan
Top Soil seperti yang dilihat pada Gambar 11. Kemudian setelah membuat model 3D memasukan
data zona alterasi pada sumur X untuk menyesuaikan suatu model sistem panas bumi tersebut
dengan data zona alterasi pada sumur X, pada sumur tersebut terdapat dua zona alterasi yaitu
Argillic, dan Prophylitic selanjutnya dapat memasukan data sumur dengan cara menginput arah
sumur, kedalaman sumur, alterasi mineral pada sumur, serta koordinat letak sumur X berada,
setelah diinput pada aplikasi Leapfrog Geothermal.
Tahap selanjutnya adalah membuat penampang sistem panas bumi di daerah Tulehu untuk dapat
menentukan top reservoir dengan identifikasi mineral penciri berdasarkan data sumur dan
kesesuaian dengan data Magnetotellurik (MT) yang ditunjukan pada Gambar 12.
Page 28
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-34, Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada daerah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumatera Selatan pada Sumur DVS-1 Formasi Talang akar, terdiri dari litologi batupasir, yang mana
batupasir pada daerah ini dibagi menjadi dua, yaitu batupasir karbonatan dan batupasir klastik.
2. Pada sumur ini proses diagenesis yang terjadi yaitu sementasi, rekristalisasi, kompaksi, dan juga
pelarutan
3. Pada daerah penelitian ini memiliki tahapan diagenesis yang terjadi yaitu tahapan telodiagenesis,
dimana tahapan ini berhubungan dengan adanya pengangkatan dan umumnya dihasilkan dari
fluida dekat, yang mana juga ditandai dengan adanya disolution.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua, yang selalu memberi doa dan semangat,
kepada pihak perusahaan PT. PERTAMINA OK, yang memberi kesempatan untuk melakukan analisis
terhadap daerah dan sumur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
1. Blatt, H., Tracy, R. J., dan Owens, B. E., 2006, Petrology3rd: Igneous, Sedimentary and Metamorphic,
W.H. Freeman and Company, New York.
2. De Coster, 1974. The Geology of the Central and South Sumatera Basin, Proceeding Indonesia
Petroleum Association
Page 29
PENENTUAN TOP RESERVOIR PANAS BUMI DAERAH TULEHU BERDASARKAN PEMODELAN
3D MENGGUNAKAN DATA GEOKIMIA, LOG PADA SUMUR X DAN INTERPRETASI DATA
MAGNETOTELLURIK (MT)
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume III Nomor 01 halaman 19-34, Febuari 2022
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
4. Nichols Gary. 2009. Sedimentology and Stratigraphy. 2nd Edition. Blackwell Science Ltd : United
Kingdom.
5. Pettijohn, F.J., Potter, P.E., dan Siever, R., 1987, Sand and Sandstones, 2nd ed., Springer-Verlag,
New York,553h.
Page 30