Anda di halaman 1dari 2

Kesehatan adalah 

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis, (Presiden RI,
2009). Menurut defnisi di atas tampak jelas bahwa seseorang dapat dikatakan sehat itu
mencakup aspek fisik (badaniah) dan juga rohani (spiritual) dan juga sosial.

Kesehatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya ada dua yaitu keadaan (hal) sehat
dan kebaikan keadaan (badan dan sebagainya). Kesehtaan merupakan kata benda, sedangkan
sifatnya adalah sehat. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis, (Presiden RI, 2009). Menurut defnisi di atas tampak jelas bahwa seseorang dapat
dikatakan sehat itu mencakup aspek fisik (badaniah) dan juga rohani (spiritual) dan juga
sosial. Fungsi organ tubuh manusia merupakan bentuk dari kesehatan secara fisik (badaniah).
Sedangkan kondisi rohani yang juga biasa disebut juga dengan mental merupakan suatu
kondisi harmonis antara fungsi jiwa yang sanggup dalam menghadapi masalah dan
menyatakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya, (Soleh, 2001). Sedangkan
kesehatan sosial merupakan perikehidupan dalam masyarakat yang sedemikian rupa sehingga
setiap anggota masyarakat mampu memelihara dan memajukan kehidupan sendiri serta
keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkan untuk dapat beraktivitas, beristirahat dan
menukmati hiburan, (Soleh, 2001). Kesehatan dapat terwujud jika manusia dapat
mengharmoniskan semua fungsi tubuh dan jiwa sehingga tercapai kesehatan jasmani, rohani
dan sosial.

Manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia atau akhirat salah satunya adalah dengan
kesehatan.Nabi Muhammad SAW seperti dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah,
menempatkan kesehatan sebagai nikmat terbaik setelah nikmat keimanan. Orang yang
memiliki harta melimpah menjadi tidak bahagia jika tubuhnya sakit. Kesehatan badan dapat
menutupi perasaan kekurangan terhadap harta benda atau limpahan materi, sedangkan
kesehatan rohani akan mendatangkan perasaan tenang, aman dan damai yang buahnya adalah
kebahagiaan,(Baraas, 2000). Sehingga kesehatan itu adalah mahkota bagi setiap manusia.
Seorang raja yang terlepas mahkotanya bagaikan hilang kewibawaan, kekuasaan, harkat dan
martabat yang akhirnya hancur tahtanya. Apabila kesehatan adalah mahkota, maka kita
sebagai seorang muslim diperintahkan oleh Allah untuk selalu menjaga mahkota tersebut.
Karena mahkota tersebut sebagai sarana untuk dapat beribadah dengan baik di dunia untuk
menggapai kehidupan di akhirat. Untuk mencegah datangnya penyakit yang akan merusak
mahkota kehidupan seorang muslim, telah diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
hadist :

‫عن ‘مرو بن ميمون ابن مهران أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال لرجل وهو يعظه اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل‬
‫ وحياتك قبل موتك‬،‫ وغناك قبل فقرك‬،‫ وفراغك قبل شغلك‬،‫ وصحتك قبل سقمك‬،‫هرامك‬

Dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata kepada
seorang pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu
sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu
sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum
matimu.

Menurut Sayyid al-Arabi hadis di atas Shahih dan diriwayatkan oleh Imam Suyuti dalam
Shahih al-Jami’.  Hadis di atas memiliki dua jalur periwayatan. Hadis dari Ibnu Abbas yang
diriwayatkan secara marfu, dan hadis Ibnu Maimun diriwayatkan secara mursal, (Maghfiro,
2018).
Makna dari Hadis tersebut di atas sangat mendalam , dimana Nabi berpesan untuk menjaga
kesehatan sebelum datang masa sakit. Konsep tersebut apabila dapat diterapkan dikehidupan
kita sebagai Umat Islam, maka nilai kesehatan fisik, rohani dan sosial kita akan tetap
berkesinambungan sehingga terwujud kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Daftar Pustaka

Baraas, F. (2000). Catatan Harian Seorang Dokter. Mizan.


Maghfiro, N. (2018, Desember). Hadis Tentang Jagalah Lima Perkara sebelum lima
Perkara. https://bincangsyariah.com/kalam/hadis-tentang-jagalah-lima-perkara-sebelum-
lima-perkara/, diunduh 11 September 2021
Presiden RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Sekretariat Negara.

Anda mungkin juga menyukai