DISUSUN OLEH
NAMA : ZASKI RAMADHANI
KELAS : XI MIA IT
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya ucapkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan, rahmat, hidayah, dan inyah-Nya kepada
kita, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fatimah Az-Zahra”. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Akidah Akhlak .
Makalah ini berisi tentang seorang wanita sholehah bernama Fatimah binti Muhammad atau
lebih dikenal dengan Fatimah Az-Zahra putri bungsu Nabi Muhammad SAW dari perkawinannya
dengan istri pertamanya yaitu Khadijah.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya
sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Lahirnya Siti Fatimah Az-Zahra ...................................................................................... 2
B. Keutamaan Akhlak Siti Fatimah Az-Zahra ...................................................................... 3
C. Pernikahan dan Keluarganya ........................................................................................ 8
D. Gelar yang Dimiliki Siti Fatimah ..................................................................................... 9
E. Keutamaan dan Keistimewaannya ............................................................................... 9
F. Kematian Siti Fatimah Az-Zahra .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya Siti Fatimah Az-Zahra ?
2. Bagaimana perjalanan hidup Fatimah Az-Zahra ?
3. Bagaimana akhlak Siti Fatimah Az-Zahra ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sorotan mata Fatimah, membuat kalbu Rasulullah menjadi amat bahagia lahirnya
perempuan suci itu, Allah swt sepertinya membukakan khazanah harta karun alam semesta kepada
sang Nabi saw. Sungguh benar apa yang dikatakan Al-Quran, bahwa Fatimah adalah Al-Kautsar. Allah
swt berfirman : “ Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al-Kaustar, nikmat yang banyak,
maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang berputus.”
Surat pendek ini merupakan pesan illahi yang membuat hati Rasulullah menjadi begitu
gembira dan ia benar-benar meyakini janji ilahi. Fatimah terlahir ke dunia untuk menjadi pimpinan
kaum perempuan dan dari keturunanya akan lahir para manusia-manusia agung penegak agama
illahi dan keadilan. Salam atasmu Fatimah Az-Zahra as, perempuan yang paling utama. Salam atasmu
Fatimah Az-Zahra as, perempuan yang paling utama salam atasmu wahai manusia yang paling
dicintai Nabi, salam atasmu wahai Fatimah, manusia sempurna. Rasulullah saw bersabda, “Putriku
yang mulia, Fatimah adalah pemimpin perempuan dunia di seluruh zaman dan generasi. Ia adalah
pemimpin perempuan dunia di seluruh zaman dan generasi. Ia adalah bidadari berwajah manusia.
Yang mulia, Fatimah adalah pemimpin perempuan dunia. Ia adalah bidadari berwajah
manusia. Setiap kali ia beribadah di mihrab dihadapan Tuhannya, cahaya wujudnya menyinari
malaikat. Layaknya bintang-gemintang yang bersinar menerangi bumi”. Fatimah Az-Zahra
Rasulullah mengucapkan rasa cintanya kepada putrinya tatkala diatas mimbar:”Sungguh
Fatimah bagian dariku, Siapa yang membuatnya marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan,”
Fatimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”
4
senantiasa berusaha menjadi pendamping yang selalu tulus mendukung perjuangan Rasulullah,
dan suaminya, Imam Ali as dalam menegakan ajaran Islam.
Beliau adalah panutan dan suri teladan dalam segala hal. Di kala masih gadis, ia
senantiasa menyertai sang ayah dan ikut serta merasakan kepedihannya. Pada saat menjadi istri
Ali as, beliau selalu merawat dan melayani suaminya, serta menyelesaikan segala urusan rumah
tangganya, hingga suaminya merasa tentram bahagia di dalamnya. Demikian pula ketika beliau
menjadi seorang ibu. Beliau mendidik anak-anaknya sedemikian rupa atas dasar cinta, kebaikan,
keutamaan, dan akhlak yang luhur dan mulia.
4. Kelembutan Hatinya
Pada suatu ketika lain, Siti Fatimah r.a menyaksikan ayahandanya pulang dengan tubuh
penuh dengan kotoran kulit janin unta yang baru dilahirkan. Yang melemparkan kotoran atau
najis ke punggung Rasulullah SAW itu adalah Uqbah bin Mu’aith, Ubay bin Khalaf dan Umayyah
bin Khalaf. Melihat ayahandanya berlumuran najis, Siti Fatimah r.a segera membersihkannya
dengan air sambil menangis.
Pada suatu hari Siti Fatimah Az Zahra r.a menyaksikan ayahnya pulang dengan kepala dan
tubuh penuh pasir, yang baru saja dilemparkan oleh orang-orang Quraisy, di saat ayahandanya
sedang sujud. Dengan hati remuk-redam laksana disayat sembilu, Siti Fatimah r.a segera
membersihkan kepala dan tubuh ayahandanya. Kemudian diambilnya air untuk mencucinya. Dia
menangis tersedu-sedu menyaksikan kekejaman orang-orang Quraisy terhadap ayahnya.
Membuat anaknya bersedih luar biasa.
Nabi Muhammad rupa-rupanya menganggap perbuatan ketiga kafir Quraisy itu sudah
keterlaluan. Kerana itulah maka pada waktu itu baginda memanjatkan doa ke hadrat Allah SWT:
“Ya Allah, celakakanlah orang-orang Quraisy itu. Ya Allah, binasakanlah Uqbah bin Mu’aith, ya
Allah binasakanlah Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf.”
Masih banyak lagi pelajaran yang diperolehi Siti Fatimah dari penderitaan ayahandanya
dalam perjuangan menegakkan kebenaran Allah. Semuanya itu menjadi bekal hidup baginya
untuk menghadapi masa mendatang yang berat dan penuh ujian. Kehidupan yang serba berat
dan keras di kemudian hari memang memerlukan kekuatan jiwa dan mental.
5. Kerendahan Hatinya
Jiwa dan kepribadian Fatimah mengenal konsepsi kehidupan yang paling luhur di rumah
wahyu, di sisi pribadi agung Rasulullah sa. Setiap kali Rasulullah memperoleh wahyu, dengan
penuh seksama Sayyidah Fatimah mendengarkan ajaran hikmah yang disampaikan oleh sang
5
Ayah kepadanya. Sebegitu mendalamnya cinta kepada Allah swt. Ketika Rasulullah saw berkata
kepadanya, “Wahai Fatimah, apapun yang kamu pinta saat ini, katakanlah. Sebab Malaikat
pembawa wahyu disisiku.” Namun Fatimah menjawab, ”Kelezatan yang aku peroleh dari
berhikmat kepada Allah, membuat diriku tak menginginkan apapun kecuali agar aku selalu bisa
memandang keindahan Allah swt.” Dunia tidak ada apa-apanya.
Fatimah puteri Rasulullah adalah seorang wanita mulia yang menempuh berbagai ujian
yang memerlukan pengorbanan yang cukup besar dalam hidupnya. Walaupun beliau adalah
puteri Rasulullah, namun hidupnya bukannya disaluti kemewahan dan kesenangan, tetapi
kemiskinan dan kesusahan. Apabila berkahwin dengan Saidina Ali, kehidupannya tetap susah.
Walaupun Rasulullah pemilik kepada seluruh kekayaan di muka bumi tapi baginda tidak pernah
mendidik anaknya dengan kemewahan.
6. Kedermawanannya
Sewaktu menjadi isteri Sayyidina Ali, Siti Fatimah menguruskan sendiri keperluan rumah
tangganya. Sayyidina Ali sering tiada kerana keluar berjuang bersama Rasulullah SAW. Setiap
hari, Siti Fatimah mengangkut air dari sebuah perigi yang jauhnya dua batu dari rumahnya.
Beliau mengisar tepung untuk keperluan makanan keluarganya. Dalam serba susah dan miskin,
beliau tetap ingin bersedekah walaupun hanya dengan sebelah biji kurma. Siti Fatimah tidak
pernah mengeluh atau menyalahkan suaminya terhadap kesusahan yang terpaksa dihadapinya.
Beliau adalah ahli infak yang senantiasa bersedekah dan sanggup berkorban apa saja.
Contohnya, pernah suatu ketika, ada seorang yang datang berada didepan rumahnya. Karena
tidak memiliki apa-apa, tanpa pikir panjang sayyidina Fatimah memberikan pakaian
pengantinnya kepada orang itu. Beliau tidak pernah menolak untuk membantu dari segi harta
kepada orang-orang yang memerlukan dan telah menjadi kebiasaan untuk hidup sederhana dan
jauh dari kesenangan dan kekayaan, serta menjalani hidup dengan keindahan akhlak, kasih
sayang dan kerjasama.
6
Setelah bebas penderitaan setelah 3 tahun diboikot, datang pula ujian berat atas diri Siti
Fatimah Az Zahra r.a, apabila wafatnya ibunda tercinta, Siti Khadijah r.a. Perasaan sedih selalu
saja menyelubungi hidup sehari-harinya dengan putusnya sumber kecintaan dan kasih sayang
ibu.
Fatimah tidak menyesali diri atau menceritakan kepada ayahnya tentang penderitaan
yang dialami di rumah suaminya. Fatimah adalah seorang ibu yang utama dan istri yang taat
lagi sabar. Dia mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya dan menumbuhkan mereka dengan
sempurna. Siang hari bekerja dan malam hari berjaga hingga dia mempersembahkan untuk
umat manusia pemuda terbaik ahli surga, yaitu Hasan dan Husain.
7
10. Kemuliaan Hatinya
Pada suatu hari Siti Fatimah berada dirumahnya, tiba-tiba ketika itu Rasulullah SAW
datang kerumah Siti Fatimah. Ketika itu Siti Fatimah memakai seuntai kalung emas pemberian
suaminya Ali bin Abi Thalib. Ketika Rasulullah melihat kalung itu, lalu Nabi SAW bersabda, “ Hai
anakku aakah engkau bangga disebut orang sebagai Putri Muhammad, sedangkan engkau
sendiri memakai jaababirah (perhiasan yang biasa dipakai oleh putrid bangsawan) ?. ketika itu
juga Siti Fatimah langsung melepaskan kalungnya itu, dan menjualnya. Hasil dari harga kalung
tersebut ia gunakan untuk membeli seorang hamba dan hamba tersebut dimerdekakan. Ketika
Rasulullah mendengar berita tersebut Nabi SAW amat bergembira dan mendo’akan Siti Fatimah
sekeluarga.
Keutamaan Fatimah bukanlah hanya karena beliau adalah putri dari Rasulullah SAW semata,
akan tetapi keutamaan dan kemuliaan beliau memang ditunjang beberapa hal penting seperti
keutamaan Akhlaq yang mulia, ilmu pengetahuan yang tinggi, kefasihan yang mengungguli kaum
pria sekalipun, kesabaran, ketabahan, kesederhanaan, kezuhudan, ketegaran hati dan lainya.
Selain sifat-sifat yang dimiliki Sayyidah Fatimah as tersebut, terdapat keunikan lain akan
keutamaan beliau, yaitu beliau adalah putri dari Rasulullah SAW, Putri dari Khadijah al-Kubra
(Pemuka wanita Islam pertama), Istri dari Sayyidina Ali bin abi thalib (yang merupakan sahabat
terdekat Nabi SAW dan orang pertama kali masuk Islam), beliau adalah Ibu dari Sayyidain al-Hasan
wal-Husain, dan beliau merupakan salah satu anggota khusus keluarga Nabi SAW yang disebut
sebagai Ahlul Bait Yang Suci.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fatimah adalah putri tercinta dari Nabi saw.Fatimah binti Muhammad (606/614-632) atau
Fatimah az-Azahra (Fatimah yang selalu berseri) putri bungsu Nabi Muhammad dan ibunda
Khadijah. Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak hanya merupakan putri dari
Rasulullah, namun juga mampu menjadi salah satu orang kepercayaan ayahnya pada masa Beliau.
Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar, dermawan, dan penyayang karena ia
tidak pernah melihat atau dilihat lelaki yang bukan mahromnya. Rasulullah sering sekali
menyebutkan nama Fatimah, salah satunya adalah ketika Rasulullah pernah berkata “Fatimah
merupakan bidadari yang menyerupai manusia”.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Umairah. 2000. Tokoh-tokoh yang diabadikan Al-Qur’an. Gema Insani Press : Jakarta.
Ali Umar, Al-Habsyi. Dua Pusaka Nabi SAW. Pustaka Indonesia : Jakarta.
Ahmad, Abdulatif. 10 Orang Dijamin Ke Surga. 1994. Gema Insani Press : Jakarta.
Syariati, Ali. 2004. Fatimah Az-Zahrah. Pustaka Zahrah: Jakarta.
http.al-syahbana.blogspot.com.Gelar dan keistimewaan Fatimah Az-Zahra
http.bhalaqah.blogspot.com/search/label/isteri.sholeha
http.syafiq-basri. Biografi Fatimah Az-Zahra
12