Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKHLAK FATIMAH AZ-ZAHRA

MA. AL -MASFURIYAH

Makalah ini Ditujukan Untuk Menuntaskan Penugasan Akhir

Mata Pelajaran Akidah akhlak

Nama Siswa : Abu Bakar

Kelas : XI IPS

Pelajaran : Akidah akhlak

Guru. : Muhammad Soleh,Sp.d

1
Jalan Al, Hidayah No.25,Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota
Tangerang Prov. Banten, Tahun 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena berkat
karunianya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Akhlak
Fatimah Az – Zahra.

Makalah ini berisi tentang latar belakang, biografi Fatimah Az-Zahra , Akhlak
Fatimah Az-Zahra dan gelar Fatimah Az-Zahra. Putri Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam, sangat di sayang oleh nabi bahkan sangat sayang nya
Rasulullah Saw sama anaknya ini ketika akhir wafatnya Nabi minta di temani oleh
fatimah.

Saya meminta maaf apabila apa yang Saya kerjakan, memiliki kesalahan-
kesalahan dalam penulisan. Mudah mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Tangerang, 23 Februari 2022

Abu Bakar

2
By

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................1

Pendahuluan....................................................................................................3

Pembahasan ..................................................................................................... 5

A. Biografi Fatimah Az-Zahra...............................................................6

1. Kelahiran Fatimah Az-Zahra.................................................7

2. Pernikahan Fatimah Az-Zahra...............................................8

3. Wafat Ayahnya Dan Fatimah Az Zahra................................9

B. Akhlak Fatimah Az-Zahra....................................................................10

Penutup ..............................................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................12

Daftar pustaka ..................................................................................................13

3
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fatimah Az-Zahra, lahir dari rahim seorang wanita mulia yaitu Ibunda kita
Khadijah binti Khuwailid. Fatimah tumbuh dan menjadi contoh teladan dalam
sifat-sifatnya yang agung. Dia menyandang secara sempurna sifat-sifat seperti
rasa kemanusiaan, tanggung jawab, harga diri, kesucian, kepedulian sosial,
kecerdasan, berilmu pengetahuan yang luas, serta sifat Fatimah yang baik, lemah
lembut dan terpuji.
Dengan sifat-sifat itulah Fatimah tumbuh diatas kehormatan yang sempurna ,
jiwa yang beribawa , cinta akan kebaikan dan akhlak yang baik mengambil
teladan dari ayahnya Rasullah.
Abu Abdillah mengatakan, “Fatimah memiliki sembilan nama di sisi Allah
swt, yaitu Fatimah, ash-Shiddiqah, al-Mubarakah, ath-Thahirah, az-Zakiyyah, ar-
Radhiyyah, al-M ardhiyyah, al-Muhaditsah, dan az-Zahra.”
Wanita teladan dan terbaik di seluruh alam adalah teladan wanita Muslimah,
karena dialah satu-satunya wanita yang hidup dalam naungan ayahandanya yang
maksun.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Biografi Fatimah Az-Zahra ?


2. Bagaimana Akhlak Fatimah Az-Zahra ?

4
PEMBAHASAN

A. Biografi Fatimah Az-Zahra.


1. Kelahiran Fatimah Az-Zahra

Fatimah Az-Zahra, lahir dari rahim seorang wanita mulia yaitu Ibunda
kita Khadijah binti Khuwailid yang berasal dari keluarga bangsawan, yang
mempunyai kedudukan dan kemuliaan di kalangan Quraisy.1

Rasulullah saw berkata kepada Khadijah ‘Malaikat Jibril memberi kabar


gembira bahwa bayi itu adalah perempuan. Ia orang yang suci dan diberkahi.
Allah akan menjadikan keturunanku darinya dan Ia akan menjadikan dari
keturunannya para imam umat, yang Ia jadikan mereka itu sebagai Khalifah-
Nya di bumi-Nya setelah terputus wahyu-Nya.

Ketika mendekati hari kelahiran Fatimah, turunlah wanita-wanita dan


para Malaikat dari langit. Khadijah merasa takut. Lalu seorang dari mereka
berkata, “ Jangan bersedih, wahai Khadijah. Kami diutus Tuhanmu kepadamu,
dan kami adalah saudara-saudaramu.” Dan ketika Fatimah dilahirkan dalam
keadaan suci dan disucikan. Bersinarlah cahaya darinya dan tidak ada satu
tempat pun di bumi, disebelah timur maupun barat, melainkan bersinar dengan
cahaya itu. Dan setelah kenabian.

Fatimah lahir, wanita yang berada di hadapannya mengambilnya dan


membersihkannya. Wanita itu mengeluarkan dua lembar kain. Ia melilit si
bayi dengan yang satu dan menutupnya dengan yang lain. Kemudian ia

1
Ibrahim Amini, Fatimah Az-Zahra Wanita Teladan Sepanjang Masa,( Jakarta : Lentera . 2003,)
hlm.6

5
mengatakan,’ ambilah bayi ini, Khadijah, bayi yang suci dan disucikan, dan
yang cerdas dan diberkahi. Ia dan keturunannya di berkahi.”

Ketika Fatimah berumur kurang dari 6 tahun, ia mengalami duka


akibat wafatnya ibundanya yaitu bunda Khadijah. Hatinya yang lembut, dan
perasaan yang halus itu terluka. Fatimah kecil benar-benar merasa terpukul.
Air matanya yang hangat bercucuran. Ia mencarti ibunya di setiap sudut.
“Ayah, dimana ibuku?” tanya Fatimah kepada Rasulullah sambil bergandeng
padanya. Kemudian turunlah Malaikat Jibril turun dan berkata kepada Nabi,
“Tuhanmu menyuruhmu untuk memberi salam kepada Fatimah. Katakanlah
kepadanya, sesungguhnya ibumu berada di sebuah rumah dari zamrud,
dimana tidak ada rasa letih dan lelah di sana.”

Pada suatu hari, seorang musyrik menaburkan tanah di kepala


Rasulullah saw. Ketika beliau masuk ke dalam rumahnya dan tanah masih ada
di kepalanya, Fatimah menghampirinya dan membersihkan tanah dari
kepalanya itu sambil menangis. Rasulullah pun berkata, “Jangan menangis,
anakku sesungguhnya Allah adalah pembela ayahmu.” Dari Ibnu Abbas
diriwayatkan bahwa Nabi masuk ke Ka’bah dan mulai melakukan shalat.
Maka, berkatalah Abu Jahal, “siapa yang mau berdiri ke tempat orang ini dan
merusak shalatnya?” berdirilah Ibnu Az-Zab’ari. Ia mengambil kotoran hewan
dan darah, kemudian melemparkannya kepada beliau. Kemudian datanglah
Fatimah membersihkan kotoran itu dan mencaci mereka yang asyik tertawa.

2. Pernikahan Fatimah Az-Zahra

Beliau menginginkan agar Ali melamar Fatimah karena beliau telah


diperintahkan untuk menikahkan cahaya dengan cahaya. Diriwayatkan bahwa
Abubakar, Umar, Abdurrahman dan para pembesar Quraisy ikut melamar
Fatimah, namun Rasulullah menolaknya.

Ali datang kerumah Ummu Salamah dan Rasulullah dan berbicara pada
Rasulullah, “ Ya Rasul, aku ingin mempunyai rumah tangga dan mempunyai
istri agar aku menjadi tenang dengannya. Aku datang kepadamu untuk

6
melamar dengan sungguh-sumgguh putrimu Fatimah. Maukah engkau
menikahkanku, wahai Rasulullah?”

Berseri-serilah wajah Rasulullah saw karena senang dan gembira.


Beliau mendatangi Fatimah dan berkata, “ Sesungguhnya Ali telah menyebut-
menyebutmu. Ia adalah orang yang telah kamu kenal.” Fatimah terdiam.
Kemudian Rasulullah mengatakan, “Allahu Akbar. Diamnya menunjukkan
persetujuannya.” Beliau kemudian kaluar dan Rasulullah mengatakan,
“Gembirahlah, wahai Ali! Sesungguhnya Allah telah menikahkanmu
dengannya di langit, sebelum aku menikahkanmu dibumi.

Pernikahan Fatimah dengan Ali terjadi pada dua atau tiga tahun setelah
kedatangan Nabi di Madinah, pada tanggal 1 Zulhijah. Ada juga yang
mengatakan bahwa pernikahkan itu terjadi pada tanggal 6 Zulhijah. Mahar Az
– Zahra yaitu Baju besi seharga 400 dirham, Kain habarah dan Kulit.

Alasan kenapa Rasulullah lebih memilih Ali adalah karena


Ketakwaannya, keutamaannya, akhlaknya, dan kesempurnaannya, tanpa
peduli akan kefakiran dan kemiskinannya.

Fatimah dan Ali di karuniai lima orang anak yaitu : Hasan, Husain,
Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhsin yang meninggal karena keguguran
ketika ia masih berupa janin di dalam perut ibunya.

3. Wafatnya Ayahanda Fatimah dan Fatimah

Ayahku telah memberitahuku bahwa akulah keluarganya yang pertama


yang akan menyusulnya dan itu tidak lama setelah beliau wafat. Hal itulah
yang membuatku gembira.”

Dan pada saat Rasulullah telah wafat, tiba-tiba datanglah kabar bahwa
sekelompok orang muslim telah berkumpul di Shaqiah Bani Saidah untuk
memilih pengganti Rasulullah,. Belum lewat satu jam, datang lagi kabar
berikutnya bahwa mereka telah memilih Abubakar sebagai khalifah kaum
Muslim. Kabar itu sangat menggoncangkan hati Fatimah dan Ali. Padahal,
saat itu mereka sedang berada dalam suasana duka yang dalam akibat
wafatnya Rasulullah. Dan bukankah yang harusnya menjadi khalifah ialah Ali

7
sesuai pernyataan Rasulullah. Betapa seringnya Rasulullah berwasiat sejak
hari pertama berdakwakepada keluarganya dan sampai ia wafat.

Dan saat itu terjadilah penentangan selama tiga bulan. Antara Ali dan
Fatimah dengan pemerintahan Khalifah yang pada saat itu memerintah. Yang
menyebabkan Fatimah mengalami patah tulang rusuk dan mengalami
keguguran akibat rusuknya di pukul, Ia didorong dan dicambuk oleh Qanfadz
budak Umar demi untuk menghalangi dan mencegah Ali yang akan dibawah
paksa.Ya begitulah, Fatimah bertahan dengan segala kekuatannya untuk
membela Ali.

Setelah Ayahnya Wafat, Az-Zahra hanya hidup beberapa bulan saja, dan
itu diisinya dengan tangisan, ratapan dan rintihan. Ash-Shaqid mengatakan,
“Sebab kematian Fatimah adalah Qanfadz, budak Umar. Yang memukulnya
dengan sarung pedang, sehingga ia keguguran, lalu sakit parah karena itu.”
Fatimah menderita sakit selama 40 malam.

B. Akhlak Fatimah Az-Zahra

Fatimah tumbuh dan menjadi contoh teladan dalam sifat-sifatnya yang


agung. Dia menyandang secara sempurna sifat-sifat seperti rasa kemanusiaan,
tanggung jawab, harga diri, kesucian, kepedulian sosial, kecerdasan, berilmu
pengetahuan yang luas, serta sifat Fatimah yang baik, lemah lembut dan
terpuji.

Dengan sifat-sifat itulah Fatimah tumbuh diatas kehormatan yang


sempurna , jiwa yang beribawa , cinta akan kebaika dan akhlak yang baik
mengambil teladan dari ayahnya Rasullah.

Beliau mendampingi sang ayah dan maju sebagai pengganti tugas-tugas


ibunya yang mana ibunya adalah seorang ibu yang paling utama dan istri yang
paling mulia. Dengan sebab itulah Fathimah di beri gelar dengan “ ibu dari
ayahnya “.Ketika Rasullah mengijinkan bagi para sahabat untuk hijrak ke

8
Madinah , beliau menjaga rumah yang agung yang mana tinggal pula di
dalamnya Ali bin Abi Thalib.2

Rasulullah saw pernah mengatakan bahwa, “Fatimah adalah sebaik-


baiknya wanita ahli surga.” Beliau juga mengatakan, “Bila datang hari kiamat,
ada seruan dari perut Arsy, “Wahai semua makhluk, pejamkanlah matamu
sampai Fatimah binti Muhammad melewati Ash-Shirath.”

Rasulullah mengatakan, “Wahai Fatimah, sesungguhnya Allah marah


karena kemarahanmu dan rida karena keridaanmu.” Aisyah mengatakan,
“Belum pernah saya melihat seorang pun yang lebih benar bicaranya
dibanding Fatimah, kecuali ayahnya.”

Diriwayatkan bahwa Nabi saw mengatakan, “Surga rindu kepada empat


orang wanita: Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim (istri Fir’aun),
Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.”

Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Fatimah diciptakan sebagai


bidadari dalam bentuk manusia.” Dan orang pertama yang memasuki surga
adalah Fatimah.” Beliau juga mengatakan, “Sesungguhnya Allah Azza
Wa Jalla menciptakanku dan menciptakan Ali, Fatimah, Hasan dan Husain
dari cahaya.” Nabi saw bersabda, “ Ketika aku diisrakan dan masuk ke dalam
surga, aku sampai ke istana Fatimah. Aku pun melihat tujuh puluh istana dari
mutiara merah yang dimahkotai dengan permata.”

Rasulullahmengatakan, “Wahai Ali, engkau adalah Imam umatku dan


penggantiku setelah aku tiada. Engkau adalah pemimpin orang-orang mukmin
ke dalam surga. Tampaknya aku melihat putriku Fatimah telah datang pada
hari kiamat di atas cahaya, disebelah kanannya ada 70.000 malaikat, disebelah
kirinya 70.000 malaikat, dihadapannya ada 70.000 malaikat dan di
belakamgnya ada 70.000 malaikat. Ia memimpin para wanita-wanita yang
beriman dari umatku. Maka wanita mana saja yang melaksanakan salat lima
waktu, berpuasa di bulan ramadhan, melaksanakan haji ke Baitullah,
menzakatkan hartanya, mentaati suaminya dan menolong Ali setelah aku

2
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyamb II/ 129

9
tiada, ia akan masuk surga dengan syafaat putriku Fatimah. Sungguh ia adalah
pemimpin wanita sepanjang masa.

”Rasulullah saw mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memenuhi putiku


Fatimah, hatinya, anggota-anggota badannya, sampai tabiatnya, dengan iman,
sehingga ia selalu taat kepada Allah.”

Kisah dari besarnya keperdulian dan rasa kemanusiaan dari seorang


Fatimah

Jabir bin Abdullah Al-Anshari bercerita :

Rasulullah saw melakukan salat ashar bersama kami. Ketika telah


selesai, beliau duduk diarah kiblat, dan orang-orang berada di sekitarnya.
Tiba-tiba, datang seorang tua dari kalangan orang arab yang hijrah. Ia
memakai kain yang lusuh, dan hampir tidak dapat menahan diri karena tuanya
dan lemahnya. Maka Rasulullah mendekatinya dan menanyakan kabarnya..
orang itu pun berkata, “Wahai Nabi Allah, saya sedang lapar,berilah saya
makan, saya tidak berpakaian, berilah saya pakaian. Saya orang miskin,
bantulah hamba.” Maka rasulullah berkata kepadanya, “aku tidak memiliki
apa-apa untukmu.tetapi orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama
dengan orang yang melakukannya. Karena itu pergilah engkau kerumah orang
yang mencintai dan dicintai oleh Allah dan Rasulnya dan mendahulukkan
Allah dibandingkan dirinya sendiri. Pergilah kerumah Fatimah.” Lalu Rasul
berkata, “wahai Bilal, bangunlah dan antarkan dia kerumah Fatimah.” Setelah
sampai dirumah Fatimah, orang arab yang telah tua itu berkata, “saya telah
menghadap ayahmu, pemimpin yang memberi kabar gembira, karena suatu
kesulitan. Wahai putri Muhammad saya tidak mempunyai pakaian dan saya
dalam keadaan lapar. Maka tolonglah aku, semoga Allah menyayangimu.”
Saat itu Fatimah dan Ali sudah tiga hari tidak makan, maka Fatimah
mengambil kulit domba yang telah di samak yang dipakai sebagai alas tidur
oleh Hassan dan Husein sembari berkata, ‘ambillah ini wahai orang yang
mengetuk. Semoga Allah memberimu yang lebih baik dari pada ini.’ Lalu
orang itu berkata lagi, “ wahai putri Muhammad, aku mengadu kepadamu

10
bahwa aku lapar, tapi kamu mwmberiku kulit domba.aku tidak dapat
melakukan apa-apa dengannya. Dengan apa aku menghilangkan rasa lapar?”

Ketika mendengar perkataan itu, Fatimah mengambil kalung yang ada di


lehernya yang dihadiahkan oleh Fatimah binti Hamzah bin Abdul Muthalib
sembari berkata, “ambillah ini dan juallah. Mudah-mudahan Allah akan
memberikan ganti untukmu yang lebih baik dari padanya.” Orang arab itu
mengambilnya dan pergi ke masjid Rasulullah. Saat itu, nabi sedang duduk
bersama para sahabat-sahabatnya. Orang itu berkata, “ Fatimah telah
memberiku kalung ini dan berkata kepadaku,”Juallah kalung ini, mudah-
mudahan Allah akan membantumu.”

Maka menangislah Nabi saw karena ia mengetahui bahwa Fatimah dan


Ali telah tiga hari tidak makan. Beliau berkata, “Bagaimana Allah tidak akan
membantumu? Kamu telah diberi oleh Fatimah putri Muhammad, pemimpin
seluruh putri manusia.” Maka bangunlah Ammar bin Yasir, lalu berkata,
‘Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku untuk membeli kalung
ini?’

‘Belilah, wahai Ammar,’jawab Rasulullah.

‘Berapa harga kalung ini, wahai orang arab?’ tanya Ammar.

‘Seharga roti dan daging yang mengeyangkan, burdah (kain) Yaman


yang akan aku gunakan untuk menutupi auratku dan untuk salat, serta uang
dinar yang akan mengantarkanku pulang ke tempat keluargaku’ jawab orang
itu.

Kemudian Rasulullah bertanya, ‘apakah engkau telah kenyang dan


telah mempunyai pakaian?

‘Ya, bahkan aku telah menjadi kaya,’ jawa orang arab.

Ammar kemudian mengharumkan kalung yang dibelinya tadi dengan


minyak misik dan membungkusnya dengan kain Yaman. Ia mempunyai
seorang budak bernama Sahm, Ammar memberikan kalung itu padanya
sembari berkata, ‘Ambilah kalung ini lalu berikanlah kepada Rasulullah, dan

11
engkau pun menjadi miliknya.’ Pergilah budak itu kerumah Rasulullah dan
memberitahu kepada beliau apa yang telah di katakan oleh Ammar. Maka
Nabi berkata, ‘ pergilah engkau ke tempat Fatimah, lalu berikan kalung ini
kepadanya dan engkau akan menjadi miliknya.” Kemudian Fatimah
mengambil kalung tersebut dan memerdekakan si budak. Mantan budak itu
lalu tertawa. ‘Apa yang membuatmu tertawa, Nak?’ tanya Fatimah. Ia
menjawab, ‘yang membuatku tertawa adalah betapa besarnya berkah kalung
ini. Ia mengeyangkan orang yang lapar, memakaikan pakaian pada orang yang
tidak berpakaian, mengayakan orang yang miskin, memerdekakan budak, dan
kemudian kembali lagi ke pemiliknya.”

PENUTUP
A. Kesimpulan
Itulah sebagian dari kisah kehidupan dari putri Baginda Rasul, Fatimah.
Seorang wanita yang maksun. Seorang wanita teladan sepanjang masa.
Seorang pemimpin kaum wanita dan pemberi syafa’at untuk kaum wanita
yang beriman. Wanita pertama yang masuk surga. Seorang wanita yang
dirindukan surga. Seorang yang diciptakan sebagai bidadari yang menyerupai
manusia. Seorang wanita yang setiap arah dirinya dikelilingi oleh 70.000
malaikat. Seorang yang diciptakan oleh Allah dari cahaya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim Amini, Fatimah Az-Zahra Wanita Teladan Sepanjang Masa,


( Jakarta : Lentera . 2003,)

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyamb II/ 129

13

Anda mungkin juga menyukai