Dosen Pengampu :
Ruhamah, M.Ag
PENGERTIAN ISLAM AGAMA RAMAH BAGI
PEREMPUAN DAN KEMANUSIAAN
Islam begitu memuliakan kaum perempuan. Dalam ajaran Islam,
perempuan maupun laki-laki, memiliki derajat atau kedudukan sama, yang
membedakan adalah tingkat ketakwaannya. Memang, ada sederet tanggung
jawab yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, tapi bukan lantas
menjadikan para lelaki seenaknya menganggap rendah atau remeh pada
kaum perempuan
Dalam buku Islam Agama Ramah Bagi Perempuan dijelaskan, Islam
menegaskan bahwa penilaian Tuhan terhadap manusia tidaklah dilihat dari
aspek fisik material dan jenis kelaminnya, tetapi pada aspek kualitas
ketakwaannya. Jika laki-laki yang beriman dan beramal saleh berhak
mendapatkan surga, maka perempuan juga mempunyai hak yang sama.
Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat mulia.
Agama Islam sendiri pun sangat meninggikan derajat
seorang perempuan sehingga menjadi salah satu aspek
penting dalam beribadah kepada Allah.
“Dalam Al-Quran menyebutkan orang yang paling mulia adalah orang yang paling
bertaqwa. Jadi, hal ini tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin, kewarganegaraan, warna
kulit, dan lainnya. Agama Islam sangat menjunjung tinggi kaum perempuan dan
kesetaraan,” tegas KH. Nasaruddin Umar.
Prinsip-prinsip Kesetaraan Gender
Nasaruddin Umar mengemukakan bahwa ada beberapa variabel yang
dapat digunakan sebagai standar dalam menganalisa prinsip-prinsip
kesetaraan gender dalam al-Qur’an. Variabel-variabel tersebut antara lain
sebagai berikut:
“Dan Allah menjadikan istri Fir'aun (Asiyah) sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang
beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam
firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum
yang zhalim". Kemurahan hati Asiyah istri Firaun juga disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-
Qashash ayat 9
“Dan berkatalah istri Fir'aun, '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu
membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak',
sedang mereka tiada menyadari.”
Hannah binti Faquda
Keluarga Imran dikepalai oleh Imran bin Matsan bin Al-Azar bin Al-Yud
yang kemudian pada akhirnya bernasab ke Sulaiman bin Daud
‘alaihissalam. Istri Imran bernama Hannah binti Faquda. Hannah adalah
wanita solehah yang rajin beribadah. Saking salehnya, istri Imran pernah
bernazar bahwa anak yang dikandungnya akan dinazarkan untuk
mengabdi dan beribadah kepada Allah secara penuh di Baitul Maqdis. Hal
ini diceritakan pada ayat Al Quran.
Di sisi lain, Rasulullah SAW tidak hanya menaruh perhatian terhadap hak hidup
perempuan, tetapi juga berkontribusi besar dalam perkembangan pendidikannya. Beliau
berpesan, “menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah”, hadis yang
diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani ini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki
kewajiban yang sama dengan laki-laki, yaitu menimba ilmu pengetahuan dan
memperkaya wawasan.
Kesimpulan
Islam menegaskan bahwa laki-laki adalah pelindung bagi kaum perempuan. Laki-
laki dan perempuan diberikan Allah swt kelebihan dan kekhususan untuk saling
melengkapi. Keunggulan fisik laki-laki dan organ reproduksi perempuan seyogyanya tidak
dipahami sebagai kelebihan ataupun kekurangan, tetapi keduanya harus diarahkan untuk
menjalankan fungsinya secara proporsional. Dari aspek kemanusiaan dan potensial yang
dimiliki antara lakilaki dan perempuan secara konseptual, tidak ada perbedaan antara
keduanya. Sejak awal penciptaan, perempuan menduduki posisi sama dengan laki-laki.
Ketika Allah memerintahkan sesuatu kepada laki-laki, maka hal itu juga berlaku untuk
perempuan. Sebaliknya ketika Allah memerintahkan sesuatu kepada perempuan, maka
hal itupun berlaku pada laki-laki. Penetapan peran domestik perempuan dalam Islam
dipandang bias laki-laki, hanya benar bila itu dipandang per-individu perempuan, bukan
sebagai suatu mekanisme rasional yang harus ditempuh bila kita menginginkan
terciptanya struktur keluarga yang kuat di mana hubungan antara laki-laki dan
perempuan saling menunjang demi terwujudnya keluarga harmonis dan bahagia serta
upaya penataan hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat agar etika
pergaulan terjaga demi terwujudnya masyarakat yang mulia.
Thanks!
Credits: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik