Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PEKERJAAN

SISTEM KELISTRIKAN MOBIL PENGAWAS SPEKTRUM FREKUEN


SI RADIO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (KO
MINFO)

Disusun oleh:
Gde KM Atmajaya, S.T., M.T.
Agung Geri, S.T.
Bhakti Prayoga, S.T.

PT. DARIA PRATAMA MANDIRI


BANDAR LAMPUNG
MEI 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

BAB II SPESIFIKASI KOMPONEN........................................................................................5

2.1. Kendaraan....................................................................................................................5

2.2. Komponen Kelistrikan.................................................................................................5

BAB III PENGUJIAN DAN PENGUKURAN SISTEM KELISTRIKAN............................10

3.1 Prosedur Pengujian dan Pengukuran.........................................................................10

3.2 Hasil Pengujian dan Pengukuran...............................................................................10

3.3 Diagnosis Pengujian dan Pengukuran.......................................................................14

BAB IV REKOMENDASI PERBAIKAN..............................................................................16

LAMPIRAN.............................................................................................................................24

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pabrikan (a), Modifikasi KOMINFO (b).................................................................5


Gambar 2. Baterai VRLA Leoch 12V........................................................................................6
Gambar 3. Inverter.....................................................................................................................6
Gambar 4. Kapasitor Bank.........................................................................................................7
Gambar 5. DDF205....................................................................................................................8
Gambar 6. Televisi.....................................................................................................................8
Gambar 7. Kompresor DC.........................................................................................................8
Gambar 8. Antena IN 600..........................................................................................................9
Gambar 9. Penggantian Capasitor Bank..................................................................................16
Gambar 10. Indikator Baterai...................................................................................................16
Gambar 11. Indikator inlet AC.................................................................................................17
Gambar 12. Perbaikan Grounding............................................................................................17
Gambar 13. Perbaikan Jalur Kabel...........................................................................................18
Gambar 14. Kipas power management....................................................................................18
Gambar 15. Relay dan Rumah Relay.......................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

Spektrum frekuensi radio sangat luas digunakan pada keperluan penyelenggaraan jari
ngan telekomunikasi, penyelenggaraan telekomunikasi khusus, penyelenggaraan penyiaran, n
avigasi dan keselamatan, Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam
yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Penggunaan spektrum frekuensi radio ha
rus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling menganggu, mengingat sifat spektrum frek
uensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah negara. Oleh sebab
itu, penggunaan spektrum frekuensi radio memerlukan izin agar dapat beroperasi sesuai deng
an prosedur yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dilaksanakan dengan duku
ngan teknologi informasi berupa sistem data processing dan database penggunaan frekuensi r
adio nasional (Sistem Informasi Manajemen Frekuensi/SIMF), serta sistem pengawasan/moni
toring penggunaan frekuensi radio yang tersebar di seluruh ibu kota provinsi. Kementerian K
omunikasi dan Informatika (KOMINFO) memiliki Sistem Monitoring Spektrum Frekuensi (S
MSF) yang digunakan untuk mendeteksi frekuensi yang tidak memiliki izin. Mobil SMFR be
rfungsi untuk memonitor setiap pancaran sinyal frekuensi di radio 8,3 KHz - 26,5 GHz, mela
kukan pelacakan sumber pancaran sinyal 20Mhz - 3GHz, mengawasi penggunaan frekuensi r
adio untuk radio keselamatan, mendukung transformasi digital, serta pemadaman siaran analo
g (ASO) dan 5G di Indonesia.
Salah satu perangkat SMSF dibawa menggunakan kendaraan mobil yang dapat berkel
iling menelusuri suatu wilayah untuk mencari frekuensi yang tidak sesuai dengan izin. Salah
satunya adalah KOMINFO provinsi Lampung yang memiliki SMSF yang dimasukan ke dala
m mobil. Mobil dimodifikasi sedemikan rupa agar dapat mengoperasikan perangkat SMSF de
ngan mudah dan dapat dibawa ke mana – mana. Sistem kelistrikan menjadi kunci utama dala
m pengoperasian perangkat SMSF dengan baik dan benar. Berdasarkan kajian tersebut, maka
diperlukan suatu gambar kelistrikan yang memuat perangkat listrik pada SMSF untuk memud
ahkan dalam pengoperasian dan memperbaiki ketika terjadi kerusakan.

4
BAB II
SPESIFIKASI KOMPONEN

2.1. Kendaraan
Tipe kendaraan yang digunakan untuk membawa perangkat penangkap spektrum frekuensi ad
alah ISUZU ELF NHR55 CO E2-1 dengan tenaga sebesar 2771CC. Kendaraan ini dimodifik
asi sedemikan rupa agar dapat membawa peralatan yang berhubungan dengan kegiatan penga
wasan spektrum frekuensi seperti alat penangkap spektrum frekuensi, power suplai, TV, kom
presor, baterai, dsb.

(a) (b)
Gambar 1. Pabrikan (a), Modifikasi KOMINFO (b)
Modifikasi berupa perubahan ruangan di dalam kendaraan, penambahan fasilitas kelistrikan, f
asilitas pengecasan baterai, penambahan tempat penyimpanan antena, dll.
2.2. Komponen Kelistrikan
Terdapat beberapa komponen listrik yang ada di dalam sistem monitoring frekuensi, yaitu:
1. Penyimpanan Daya
Terdapat 2 perangkat penyimpanan daya yang digunakan yaitu Baterai VRLA Leoch 12V 10
0AH dan aki mobil. Baterai VRLA Leoch 12V 100AH menyimpan daya dari listrik AC PLN
dan altenator mobil. Daya yang tersimpan akan digunakan untuk mensuplai beban listrik di d
alam mobil seperti perangkat penangkap frekuensi, televisi, kompresor, port AC, dan antena.
Sedangkan aki basah mobil digunakan untuk mesuplai kelistrikan perangkat mobil seperti pe
dingin, wiper mobil, dsb.

5
Gambar 2. Baterai VRLA Leoch 12V

Baterai VRLA Leoch 12V 100AH berjumlah 2 buah, dipasang secara pararel, sehingga arus y
ang disuplai untuk tegangan 12 Volt dapat bertahan cukup lama. Sesuai dengan spesifikasi, a
pabila 1 baterai menyuplai beban dengan tegangan kerja 12 Volt DC dan arus yang dikeluark
an sebesar 100 Ampere, maka Baterai akan bertahan selama 1 jam. Apabila arus yang disalur
kan tidak sampai 100 Ampere, maka waktu pemakaian akan bertambah. Prinsip kerja ini dapa
t digunakan untuk menghitung durasi pemakaian baterai. Berikut ini rumus perhitungan lama
durasi pemakaian baterai berdasarkan variabel arus:
100 Aℎ
Durasi Pemakaian=
I beban
Dimana I beban dapat diukur menggunakan multimeter atau dengan membagi jumlah daya total
beban listrik dengan tegangan dari baterai.
2. Inverter
Inverter merupakan perangkat yang digunakan untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC.
Beban yang ada di mobil penangkap frekuensi ini dibagi menjadi 2 jenis beban, yaitu beban
AC dan DC. Beban AC akan disuplai oleh listrik AC yang keluar dari output inverter. Inverte
r mengubah listrik DC yang berasal dari baterai.

Gambar 3. Inverter

6
3. Capasitor Bank
Capasitor Bank digunakan untuk mempertahankan pasokan daya listrik pada perlatan elektro
nik. Capasitor Bank menyimpan muatan yang akan disalurkan ketika terjadi kekurangan supl
ai daya sesaat. Pada mobil biasanya berfungsi untuk mencegah drop tegangan ketika kondisi
kelebihan beban listrik.

Gambar 4. Kapasitor Bank

4. Power management
Power management merupakan perangkat yang mengatur pemakaian daya pada peralatan list
rik di dalam mobil. Perangkat ini menerima input dari baterai dan mendistribusikan ke perang
kat lain seperti inverter, kipas pendingin dan beberapa beban DC. Power management berisi
beberapa komponen elektronik penyusun seperti Relay, Trafo, Lampu Indikator, Sensor Arus,
Penyearah, dan Charger Baterai.

Relay

Trafo

7
Charger Baterai

5. Kabel
Kabel digunakan untuk menghubungkan perangkat listrik dalam satu rangkaian listrik. Beber
apa jenis kabel yang digunakan pada perangkat listrik adalah DC dan kabel AC. Kabel AC di
gunakan untuk beban yang terhubung pada keluaran inverter dan kabel DC untuk menghubun
gkan beban yang terhubung pada baterai dan power management.
6. Beban Listrik
 DDF205

Gambar 5. DDF205

 Televisi

Gambar 6. Televisi

 Kompresor

Gambar 7. Kompresor DC

8
 Antena IN 600

Gambar 8. Antena IN 600


7. Grounding
Sistem Grounding pada mobil biasa terhubung dengan body mobil. Grounding berfungsi untu
k mengamankan peralatan listrik dan juga manusia dari bahaya arus bocor yang mengalir pad
a peralatan listrik. Apabila bagian peralatan listrik mengalir arus bocor, dapat mengakibatkan
peralatan lain maupun manusia menjadi bertegangan.

9
BAB III
PENGUJIAN DAN PENGUKURAN SISTEM KELISTRIKAN

3.1 Prosedur Pengujian dan Pengukuran


Pengujian sistem kelistrikan dilakukan pada beberapa komponen listrik yang terpasang sepert
i baterai, inverter, power management, dan beberapa komponen listrik pendukung lainnya. Al
at ukur yang digunakan dalam pengujian berupa clamp meter UNI-T dan multimeter.

Gambar 9. Clamp Meter

3.2 Hasil Pengujian dan Pengukuran


Pengujian dilakukan menggunakan capacitor bank tegangan drop sebesar 0,8 V terhitung dari
perbandingan tegangan baterai dikurangi tegangan input inverter:
V drop =V baterai − V input inverter
V drop =12,5− 11,7

V drop =0,8 Volt

Pengujian (10 Mei 2022)

Kondisi: Capasitor Bank Terpasang

Tegangan Inpu
Timestam Tegangan Arus Baterai Output Invert
t Inverter Beban Aktif
p Baterai (V) (A) er
(V)

(belum nyal (belum nyal


14:45 12,12 (belum nyala) (belum nyala)
a) a)

226 V / 0,23 Full Load (ex T


14:46 12,92 9,00 -
A V, Laptop)

10
Tegangan Inpu
Timestam Tegangan Arus Baterai Output Invert
t Inverter Beban Aktif
p Baterai (V) (A) er
(V)

226 V / 0,23 Full Load (ex T


14:50 12,77 8,80 -
A V, Laptop)

226 V / 0,23 Full Load (ex T


14:57 12,73 8,80 -
A V, Laptop)

226 V / 0,23 Full Load (ex T


15:00 12,68 8,80 -
A V, Laptop)

15:05 12,61 12,35 - - Full Load

15:07 12,64 8,42 - - DDF

15:10 12,63 8,74 - - DDF, LN600

DDF, LN600, RF
15:12 12,62 9,71 - -
ANT

15:15 12,58 13,43 - - Full Load

Tanpa Beban (In


15:18 12,70 3,20 - - verter dan PMU
standby)

Full Load (Starti


15:22 12,57 13,54 - -
ng)

15:32 12,56 14,28 - - Full Load

15:42 12,59 13,64 - - Full Load

15:43 12,56 13,49 - - Full Load

Full Load (extra


15:48 - - 11,63 -
compressor)

11
Tegangan Inpu
Timestam Tegangan Arus Baterai Output Invert
t Inverter Beban Aktif
p Baterai (V) (A) er
(V)

Full Load (extra


15:50 12,30 12,32 - -
compressor)

15:52 12,50 - 11,70 - Full Load

11,36 (Inverter Full Load (extra


15:54 - - -
alarm ON) compressor)

15:57 - - 11,68 - Full Load

Full Load (extra


15:58 - - 11,42 -
compressor)

Full Load (extra


15:59 12,59 - 11,31 -
compressor)

Full Load (Fan D


16:05 12,59 - 11,93 - C PMU conditio
n off)

16:10 12,58 - 11,41 - Full Load

11,40 (Inverter
16:10 12,58 - Auto Shutdow - -
n)

Sesudah Pen Sesudah Pengu Sesudah Pen Sesudah Penguk


16:10 12,77
gukuran kuran gukuran uran

12
Pengujian (11 Mei 2022)

Kondisi: Tanpa Capacitor Bank

Arus Bater Tegangan Input Inv


Timestam Tegangan Baterai Output Inver Beban Ak
ai erter
p (V) ter tif
(A) (V)

16:28 - - 12,25 - Full Load

16:30 12,57 - 12,08 - Full Load

16:35 12,56 - 12,02 - Full Load

16:41 12,56 12,31 - - Full Load

16:56 12,55 12,24 12,12 - Full Load

Pengujian (12 Mei 2022)

Kondisi: Tanpa Capacitor Bank

Tegangan Inpu
Timestam Tegangan B Arus Baterai Output Inverte
t Inverter Beban Aktif
p aterai (V) (A) r
(V)

15:49 12,82 (belum nyala) (belum nyala) (belum nyala) (belum nyala)

15:50 12,67 7,56 12,15 - Full Load

15:51 12,59 11,07 11,97 - Full Load

225,6 V / 0,25
15:56 12,58 11,06 12,03 Full Load
A

225,6 V / 0,25
16:00 12,56 11,06 12,03 Full Load
A

225,6 V / 0,26
16:10 12,55 11,08 11,91 Full Load
A

13
Tegangan Inpu
Timestam Tegangan B Arus Baterai Output Inverte
t Inverter Beban Aktif
p aterai (V) (A) r
(V)

225,6 V / 0,28
16:21 12,54 11,05 11,82 Full Load
A

225,6 V / 0,28
16:25 12,54 11,06 11,73 Full Load
A

225,6 V / 0,28
16:40 12,53 11,25 11,64 Full Load
A

225,6 V / 0,28
16:50 12,51 11,41 11,64 Full Load
A

225,6 V / 0,29
17:00 12,51 11,51 11,63 Full Load
A

(selesai pengu (selesai penguk (selesai pengu (selesai pengu


17:10 12,66
kuran) uran) kuran) kuran)

3.3 Diagnosis Pengujian dan Pengukuran


Berdasarkan data pengukuran diperoleh beberapa indikasi yang menyebabkan sistem kelistrik
an tidak mampu bertahan lama.
a. Baterai
Hasil pengujian menunjukan baterai masih bekerja dengan baik, terlihat dari rata-rata nilai te
gangan baterai saat pengujian sebesar 12,55 Volt di setiap kondisi pengukuran. Sehingga bate
rai masih dapat digunakan. Perhitungan durasi lama pemakaian baterai menyesuaikan dengan
jumlah arus atau jumlah daya beban yang terhubung pada baterai. Pada pengukuran terlihat ar
us maksimum dari beban listrik sebesar 14,28 Ampere. Beban-beban listrik tersebut adalah al
at DDF205, Televisi, Kompresor, Charger Laptop, Power management, dan Antena IN 600.
Apabila dihitung dengan kapasitas baterai yaitu 100Ah x 2, maka baterai dapat bertahan sela
ma 14 jam.

14
b. Capasitor Bank
Hasil pengukuran menunjukan perangkat Capasitor Bank dapat menyebabkan fungsi cut-off p
ada inverter bekerja. Hal ini disebabkan peforma Capasitor Bank yang sudah tidak baik. Dro
p Voltage (tegangan jatuh) akibat Capasitor Bank sebesar 0,4Volt. Nilai ini juga ditambah de
ngan tegangan jatuh yang terjadi pada relay proteksi sebesar 0,4Volt, sehingga total jatuh teg
angan sebesar 0,8 Volt. Nilai drop yang terlalu besar menyebabkan inverter menjadi cut-off a
tau memutus suplai dari baterai.
c. Inverter
Peforma inverter dapat dilihat dari efisiensi dari inverter. Efisiensi dapat dihitung dengan me
mbandingkan tegangan output dan input. Berdasarkan pengukuran, terlihat efisiensi inverter
masih baik sebesar 95%. Inverter akan cut-off apabila nilai tegangan input tidak sesuai denga
n ambang batas toleransi.
d. Power management
Di dalam Power management terdapat komponen penyusun yaitu trafo step down, relay, peny
earah, dan kipas. Komponen Power management yang menyebabkan drop tegangan adalah ki
pas dan relay.

15
BAB IV
REKOMENDASI PERBAIKAN

Berdasarkan hasil pengujian terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan dalam menin
gkatkan kinerja sistem kelistrikan mobil pemantau frekuensi, yaitu:
1. Penggantian Capasitor Bank
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, capasitor bank menyebabkan jatuh tegangan s
ebesar 0,4 Volt. Apabila ditambah dengan jatuh tegangan pada relay, maka akan terjadi kondi
si undervoltage, dan inverter akan menjadi cut-off (pemutusan sumber).
Before After

Gambar 10. Penggantian Capasitor Bank

2. Pemasangan Indikator Baterai


Indikator baterai digunakan untuk mengetahui sisa daya yang tersimpan dalam baterai. Pada
umumnya, indikator baterai menampilkan persentase (%) dari daya yang tersisa pada baterai.
Persentase ini juga dapat digunakan untuk estimasi berapa lama baterai dapat bertahan denga
n beban yang terpasang.

Gambar 11. Indikator Baterai

16
3. Penggantian Indikator Arus Inlet AC
Indikator Inlet AC tidak menampilkan hasil yang sesuai dengan besar arus yang mengalir. Pe
nggantian indikator arus bertujuan agar mengetahui besar arus yang mengalir ketika sumber li
strik PLN terhubung pada mobil.

Gambar 12. Indikator inlet AC

4. Perbaikan Grounding
Saat pengukuran terjadi arus bocor pada badan Power management. Hal ini diakibatkan letak
grounding yang tidak sesuai. Grounding pada kendaraan mobil harus disatukan dengan grou
nding badan kendaraan. Seluruh grounding peralatan listrik dijadikan satu, termasuk antena.

Gambar 13. Perbaikan Grounding

5. Perbaikan jalur kabel


Perbaikan jalur kabel diperlukan utuk mempermudah apabila terjadi gangguan. Seperti pada s
aat perbaikan Selector AC DC, terdapat port yang terlepas, sehingga ada arus yang bocor. Sel
ain itu kabel yang tidak terpasang dengan baik dapat menimbulkan beda tegangan antara kabe
l lain, dan dapat menyebabkan short circuit.

17
Gambar 14. Perbaikan Jalur Kabel
6. Penggantian kipas power management
Kipas perangkat power managemet tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan jatuh
tegangan yang cukup besar. Indikasi kipas yang tidak berfungsi dengan baik akibat kotor, seh
ingga kerja penggerak menjadi lebih besar.

Gambar 15. Kipas power management

7. Printing Electrical Wiring


Informasi sambungan kelistrikan diperlukan untuk mengetahui hubungan komponen dengan
komponen lain. Hal ini berguna ketika terjadi gangguan, teknisi akan lebih mudah mendiagno
sis gangguan, dan memperbaikinya. Electrical Wiring pada lampiran 1.
8. Penggantian Relay
Berdasarkan data pengukuran diperoleh nilai drop tegangan pada komponen relay mencapai 0
4Volt. Hal ini diakibatkan kondisi relay dan rumah relay yang sudah tidak bekerja dengan bai
k. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah umur pemakaian komponen yang sud
ah lama.

Gambar 16. Relay dan Rumah Relay

18
9. Penambahan Perangkat Charger Baterai
Pada perangkat PMU terdapat komponen pengisian baterai. Perangkat ini mampu mensuplai
arus sebesar 3,5A. Besar arus ini terlalu kecil untuk mengisi baterai dengan kapasitas 100Ah.
Sehingga diperlukan perangkat charger khusus baterai VRLA yang dapat menyuplai arus yan
g sesuai dengan kapasitas baterai VRLA yang terpasang.

Gambar 17. Charger Baterai VRLA


Spesifikasi:
Dimensi produk : 40.5 x 31 x 68 cm
Tegangan Input (V / Hz / Ph) : 220/50/1
Tegangan pengisian : 12/24 V
Tingkatkan / Mulai 12 V / 24 V : 260 A / 245 A
10. Penambahan Modul Surya Atap Mobil
Pemakaian panel surya di atap mobil dapat menjadi alternatif energi listrik untuk pengisian b
aterai. Ketika kondisi langit cerah dan jumlah iradiansi matahari besar, modul surya dapat me
mproduksi secara maksimal energi listrik. Selain modul PV, diperlukan juga perangkat Solar
Charge Controller (SCC) untuk mengatur arus pengisian dari modul surya ke baterai.

Gambar 18. Seperangkat modul PV dan SCC

Kapasitas panel surya yang dapat terpasang pada atap mobil menyesuaikan dengan kebutuhan
Satu modul PV memiliki kapasitas dari 100 – 350 Wp. Berdasarkan pengukuran luas atap m
obil dapat dihitung jumlah modul surya yang dapat dipasang berjumlah 1 buah.

19
Realisasi Pekerjaan:
Tanggal Kegiatan Foto
9 Mei 2022 1. Wire Tracing
2. Repair AC Inlet Mode

10 Mei 2022 1. Battery Testing


2. Capacitor Bank
Diagnose (temporary
bypass cap-bank)

12 Mei 2022 1. Re-wiring system


2. Labeling PMU cable
input-output
3. Replace AC output
terminal

20
13 Mei 2022 1. Re-wiring system
2. Diagnose relay 2
weaken
3. Diagnose socket relay 2
burned

23 Mei 2022 1. Install battery indicator


2. Replace relay 2
3. Replace socket relay 2

21
24 Mei 2022 1. Replace capacitor bank
2. Tracing alternator
wiring

25 Mei 2022 1. Re-wiring alternator


2. Finishing
3. Design newest wiring
all system

22
27 Mei 2022 Test system backup time

23
LAMPIRAN
1. Skematik Kelistrikan
25
Main Si
ngle Lin
e

26
Power
Manage
ment Un
it

27
2. Dokumentasi Kegiatan
29

Anda mungkin juga menyukai