DISUSUN OLEH:
2018
i
DAFTAR ISI
ii
2.3.3. Input dan Output ............................................................................. 12
2.3.3.1. Arus dan Tegangan Input ................................................................ 12
2.3.3.2. Input Digital .................................................................................... 12
2.3.3.3. Input dan Output Analog................................................................. 13
2.3.3.4. Relay Output ................................................................................... 13
2.4. Prinsip Kerja 469 Motor Protection ................................................ 13
2.5. Wiring diagram ............................................................................... 15
iii
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen
yang dirancang untuk mengidentifikasi kondisi system tenaga listrik dan bekerja
berdasarkan informasi yang diperoleh dari system tersebut seperti arus, tegangan,
atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari system tenaga
listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang
batas (threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh
dari system melebihi setting ambang batas peralatan proteksi, maka system
proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi
pada umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati
kondisi system dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem.
Sistem proteksi pada motor sangat penting dalam menjaga proses
keberlangsungan motor dan proses produksi dari suatu perusahaan. Ini
dikarenakan prinsip dalam proteksi yang baik salah satunya adalah aman, selain
andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin
bahwa motor harus bekerja dengan baik dan optimal sehingga motor dapat
dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam pengoperasian sebuah mesin
akan diberikan sebuah alat yang berfungsi untuk mengamankan sistem darai
gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan.
Dengan sistem proteksi yang handal, maka motor akan menjadi semakin awet
dan dapat bekerja dengan optimal dan terhindar dari gangguan yang bersifat
sementara. Jika proteksi dapat berjalan dengan baik, maka hal ini akan mampu
menaikkan nilai ekonomis karena jika dalam suatu system motor terjadi
gangguan, maka akan menimbulkan pembengkakan biaya untuk perbaikan.
Pembuatan makalah ini berdasarkan tugas mata kuliah sistem proteksi. Selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut makalah dapat juga dijadikan sumber
referensi oleh para pembaca sebagai dasar pemikiran untuk dikembangkan atau
untuk dilengkapi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menggunakan mampu terintegrasi dengan jaringan kontrol melalui sistem
protokol komunikasi. Klasifikasi fungsi 469 akan terbagi menjadi berikut :
3
4
2.3.2.1. Kurva Overload
Kurva dapat mengambil salah satu dari tiga format: standart, custom,
atau voltage dependent. Untuk semua model kurva, 469 menyimpan memori
termal dalam kapasitas termal menggunakan register yang diperbarui setiap 0,1
detik. Overload pickup menentukan dimulainya kurva overload. Standart kurva
overload 469 adalah bentuk standart dengan pengali nilai 1 sampai 15.
Tegangan yang berdasarkan kurva overload digunakan dalam
pengaplikasian beban inersia tinggi, dimana waktu percepatan motor dapat
menambah waktu tunggu yang aman dan batas motor termal.
Selama motor berakselerasi, kurva termal overload yang telah terprogram
secara dinamis dengan referensi sistem level tegangan. Pilihan dari tipe kurva dan
bentuknya berdasarkan pada kurva termal limit motor yang disediakan oleh
pabrikan motor.
5
2.3.2.2. Ketidakseimbangan (Urutan Arus Negatif) Bias
Urutan arus negatif yang menyebabkan pemanasan rotor, tidak dicatat di
kurva batas termal yang dipasok oleh pabrikan motor ukuran ketidakseimbangan
469 sebagai rasio arus urutan negatif ke positif. Model termal dibiaskan untuk
mencerminkan pemanasan tambahan. Derating motor disebabkan oleh
ketidakseimbangan arus dapat dipilih melalui setpoint ketidakseimbangan bias
faktor K. Ketidakseimbangan Tegangan menyebabkan sekitar 6 kali lebih tinggi
dari ketidakseimbangan arus (1% ketidakseimbangan tegangan sama dengan 6%
ketidakseimbangan arus). Perhatikan bahwa kurva k = 8 hampir identik dengan
kurva penurunan NEMA.
6
2.3.2.4. Waktu Konstan Pendinginan Motor
Ketika motor 469 mendeteksi bahwa motor running pada beban lebih
rendah dari set point overload akan bekerja, atau motor berhenti, yang akan mulai
mengurangi nilai penyimpanan TCU, mensimulasi proses pendinginan aktual
motor. TCU mengalami peluruhan ekponensial saat batas diperintah oleh set point
waktu konstan pendinginan. Proses pendinginan secara normal dari motor yang
berhenti sangat lambat daripada saat motor running, jadi set point waktu konstan
pendinginan saat running dan berhenti tersedia dalam rele untuk menggambarkan
perbedaan.
Batas rendah TCU pada kurva running cool down yang ditentukan oleh
Rasio Aman Panas/Dingin dan level pada beban motor. Batas rendah TCU pada
kurva pendinginan saat berhenti adalah 0% dan disesuaikan untuk motor pada
suhu lingkungan.
7
2.3.2.5. Penghalang Start dan Restart Darurat
Penghalang start berfungsi mencegah starting motor ketika kapasitas
termal tidak memenuhi atau fungsi pengawasan start motor memerintah
penghalang start. Pada keadaaan darurat penggunaan kapasitas termal dan
pengawasan motor start timer dapat direset untuk mengizinkan motor starting.
8
2.3.2.9. Trip Hubung Singkat/Short Circuit
Fungsi ini dimaksudkan untuk melindungi belitan stator pada motor
melawan gangguan phase to phase. Dilengkapi dengan filter overreach, 469
memindah komponen DC dari tampilan arus asimetris pada saat adanya gangguan
atau saat motor starting.
Fitur trip cadangan juga tersedia sebagai bagian dari fungsi tersebut,
biasanya terjadi trip kedua jika gangguan tidak teratasi dengan memberi waktu
tunda. Fitur cadangan juga dapat memerintah kontak bantu untuk memberi isyarat
atau remote tripping pada peralatan proteksi upstream.
9
Fitur trip cadangan juga tersedia sebagai bagian dari fungsi tersebut. Prinsip kerja
operasi dai cadangan trip gangguan tanah sama dengan cadangan trip short circuit.
2.3.2.15. Underpower
Digunakan untuk mendeteksi kehilangan beban.
10
2.3.2.17. Over Torsi
Elemen ini digunakan untuk melindungi beban yang digerakkan dari
kerusakan mekanik.
11
2.3.3. Input dan Output
2.3.3.1. Arus dan Tegangan Input
469 memiliki dua set input CT tiga fase, satu untuk fasa arus, dan satu
didedikasikan untuk proteksi diferensial. Rating input arus fasa (1A dan 5A) harus
ditentukan saat memesan relai, sementara rating untuk input diferensial diprogram
di lapangan, mendukung arus sekunder 1A dan 5A.
Ada juga 2 input CT ground satu fase: Masukan standar dengan rating
sekunder yang bisa diatur ; 5A atau 1A, dan input deteksi arus ground sensitivitas
tinggi untuk sistem grounding dengan tahanan tinggi.
Input VT tiga fasa mendukung konfigurasi delta dan bintang dan
memberikan sinyal tegangan untuk semua tegangan,frekuensi dan daya
berdasarkan elemen proteksi dan metering.
12
2.3.3.3. Input dan Output Analog
Kegunaan empat input analog yang dapat dikonfigurasi yang tersedia
pada 469 untuk mengukur jumlah operasi motor terkait yang diumpankan ke relai
dari transduser standar. Setiap input dapat secara individual diatur untuk
mengukur 4-20 mA, 0-20 mA atau 0-1 mA sinyal transduser. 469 juga dapat
diatur untuk mengeluarkan trip atau perintah alarm berdasarkan sinyal ambang
batas (thresholds).
Kegunaan empat output analog yang dapat dikonfigurasi yang tersedia di
469 untuk menyediakan sinyal transduser standar ke peralatan pemantauan lokal.
Sinyal output yang diinginkan harus ditentukan ketika relay diperintahkan, baik 4-
20 mA, atau 0-1 mA. Output analog dapat dikonfigurasi untuk menyediakan
output berdasarkan nilai analog terukur, atau kuantitas apapun yang terhitung.
13
Sebuah motor listrik harus diberikan beban sesuai dengan kemampuannya.
Apabila motor listrik tersebut dibebani melebihi kapasitasnya, maka akan
timbul arus yang lebih besar yang mengalir pada motor. Arus yang besar akan
menyebabkan motor menjadi panas. Panas merupakan salah satu musuh utama
dari motor listrik karena dapat merusak isolasinya. Maka dari itu dibutuhkan
sistem proteksi untuk mencegah motor menjadi terlalu panas. Hal utama yang
perlu diatur dalam pengaturan rele overload adalah nilai kurva overload standar
dan tingkat arus full load berapa yang digunakan.
Ground Fault
Suatu kondisi dimana salah satu kawat fasa motor terhubung langsung dengan
ground. Hal ini umumnya terjadi karena tembusnya isolasi antara kawat fasa
dan ground. Untuk mencegah ground fault , SR469 akan mendeteksi arus yang
mengalir antara kawat fasa dan ground dengan menggunakan CT. Untuk
mengoperasikannya kita perlu mengatur arus maksimum yang mengalir ke
ground dan waktu delay operasi rele. Waktu delay operasi rele ground fault
biasanya diatur menjadi nol detik agar rele langsung memutus hubungan
seketika, dan mencegah gangguan ini merusak sistem di atasnya.
Current Unballance
Gangguan ini terjadi saat arus di ketiga fasa IA, IB, dan IC pada motor tidaklah
seimbang. Arus yang mengalir pun menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat
menyebabkan motor menjadi panas, putarannya terbalik dan bahkan motor
mati.
Mechanical Jam
Saat sedang beroperasi, motor tiba-tiba terhambat secara mekanis. Hal yang
dapat menyebabkan mechanical jam adalah :
- Pelumasan pada motor tidak sempurna.
- Pemeliharaan motor listrik kurang baik.
- Pemasangan instalasi tidak teliti dan kurang cermat.
- Pemakaian bagian perlengkapan motor tidak sesuai.
- Pembebanan mekanis yang digerakkan lebih besar dari kemampuan motor.
14
Bila hal tersebut terjadi, motor akan menarik arus yang sangat besar saat
berusaha berputar secara normal kembali. Arus yang besar menyebabkan motor
akan menjadi panas.
15
2.5.1 power supply
kontrol power 469 harus sesuai dengan catu daya switching yang dipasang. Jika
tegangan yang dipakai tidak cocok,maka dapat merusak unit.
a. Pastikan bahwa arus fase nominal 469 1 A atau 5 A sesuai dengan nilai
sekunder dan koneksi dari CT yang terhubung. CT yang tidak cocok dapat
menyebabkan kerusakan peralatan atau perlindungan yang tidak memadai.
Polaritas CT fase sangat penting
16
b. Direkomendasikan koneksi fasa urutan-nol. Saturasi yang tidak sama pada
CTs, ukuran dan lokasi motor, hambatan sistem daya dan kepadatan
saturasi inti motor,dll.,dapat menyebabkan pembacaan salah di sirkuit GF
yang terhubung secara permanen.Hanya satu input ground yang harus
dipasang - input yang lain harus tidak terhubung.
17
2.5.4 Tegangan Input
469 memiliki tiga saluran untuk input tegangan AC, masing-masing dengan
transformator berisolasi. Tidak ada sekering internal atau koneksi ground pada
input tegangan. Rasio VT maksimum adalah 300:1. Dua koneksi VT adalah delta
terbuka atau wye. Saluran tegangan terhubung dalam wye secara internal, yang
berarti jumper ditampilkan pada koneksi delta-source dari kabel yang khas
diagram, antara input fase B dan 469 terminal netral, harus diinstal untuk buka VT
delta.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem proteksi pada Modul 469 untuk sistem proteksi pada motor diantaranya :
Ketidakseimbangan bias
Ketidakseimbangan arus
Proteksi RTD
Penghalang start dan restart darurat
Gangguan mekanik dan waktu akselerasi
Perbedaan fasa
Short circuit
Gangguan tanah
Tegangan dan frekuensi
Elemen daya
Power factor
Daya reaktif
Under power
Reverse active power
Torsi lebih
Untuk fitur khusus tambahan diantaranya :
19
Drawout indicator, Setpoint Access dan Test permit inputs
Undervoltage Autorestart (optional)
Sistem deteksi kerusakan bar rotor
Kegagalan VT Fuse
20
Daftar pustaka
https://www.scribd.com/document/360907789/Mpr
https://www.GEmultilin.com
21