ALAT PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN

Menangkap ikan mebutuhkan peralatan dan teknik yang tepat

ALAT PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN
untuk menangkap ikan, baik yang masih tradisional maupun yang
menggunakan teknologi modern. Alat penangkapan ikan adalah
segala macam peralatan yang dipergunakan dalam proses
Oleh : penangkapan ikan, termasuk kapal, alat tangkap dan alat bantu
PATRIALIS AKBARI, S.Pi penangkapan ikan. Dengan peralatan dan teknik penangkapan ikan
yang tepat maka akan menghasilkan ikan yang baik.
(PENYULUH PERIKANAN BANTU)
0852 6458 8403 Menurut FAO dalam Code of conduct for Responsible Fisheries
(CCRF) (1995) :
Kabupaten Kepulauan Meranti
Provinsi Riau Alat penangkapan ikan ramah lingkungan adalah suatu alat
tangkap yang tidak memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan, yaitu sejauh mana alat tangkap tersebut tidak merusak
dasar perairan, tidak berdampak negatif terhadap keanekaragaman
hayati, target penangkapan dan non target penangkapan

Kriteria alat penangkapan ikan ramah lingkungan :

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Riset Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
1. Mempunyai selektivitas yang tinggi artinya, alat tangkap tersebut
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan
Tahun 2019 diupayakan hanya dapat menangkap ikan/organisme yang
menjadi sasaran penangkapan saja. Ada dua macam selektivitas

Patrialis Akbari / 085264588403

 yang menjadi sub kriteria, yaitu selektivitas ukuran dan
selektivitas jenis. Sub kriteria ini terdiri dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi.
2. Tidak merusak habitat artinya tidak merusak tempat tinggal dan
tempat berkembang biak ikan dan organisme lainnya. Ada
pembobotan yang digunakan dalam kriteria ini yang ditetapkan
berdasarkan luas dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan alat
penangkapan ikan.
3. Tidak membahayakan nelayan (penangkap ikan) artinya
keselamatan manusia menjadi syarat dalam penangkapan ikan,
karena bagaimanapun, manusia merupakan bagian yang
penting bagi keberlangsungan perikanan yang produktif. Resiko
diterapkan berdasarkan pada tingkat bahaya dan dampak yang
mungkin dialami oleh nelayan yaitu berupa cacat tetap maupun
sampai kehlangan nyawa atau meninggal.
4. Menghasilkan ikan yang bermutu baik artinya jumlah ikan yang
ditangkap memiliki kondisi/kualitas yang baik berdasarkan
bentuk ikannya.
5. Produk tidak membahayakan kesehatan konsumen artinya ikan
yang ditangkap tidak tercemar oleh racun yang kemungkinan
disebabkan oleh penggunaan alat tangkap dengan bom, bahan
kimia atau racun sianida.
6. By-catch rendah artinya alat tangkap yang menghasilkan hasil
tangkapan sampingan (by-catch) yaitu ikan yang bukan sasaran
penangkapan rendah. Hasil tangkapan lainnya ada yang bisa
dimanfaatkan dan ada juga yang tidak bisa dimanfaatkan.
7. Dampak ke biodiversity rendah artinya alat tangkap yang
digunakan harus memberikan dampak minimum terhadap
keanekaan sumberdaya hayati (biodiversity).
8. Tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi artinya tidak
menangkap jenis yang dilindungi undang-undang atau yang
terancam punah.
9. Dapat diterima secara sosial artinya alat tangkap diterima secara
sosial oleh masyarakat dimana penerimaan oleh masyarakat ini
akan sangat tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan
budaya masyarakat di suatu daerah.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bom dapat merusak
lingkungan dan mengakibat sumberdaya alam semakin berkurang.
Dengan menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah
lingkungan maka kekayaan laut kita dapat dimanfaat secara optimal,
maksimal dengan menjaga kelestarian alam yang berkesinambungan
dapat dimanfaatkan generasi sekarang dan dapat pula diwariskan
kepada anak dan cucu kita pada generasi mendatang. Alat
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti pukat
harimau, bom ikan, racun ikan, alat dengan menggunakan tenaga
listrik untuk membunuh ikan harus kita tinggalkan karena merusak
ekosistem dilaut karena tidak ramah lingkungan.
Patrialis Akbari / 085264588403