Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Metode Identifikasi Masalah


Dan
Akar Masalah

2022
Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang perlu
ada di satuan PAUD, sehingga dapat menjadi PAUD berkualitas.

KEPEMIMPINAN
KUALITAS PROSES KEMITRAAN
MEMANTAU PEMENUHAN DAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN DENGAN ORANG LAYANAN ESENSIAL AUD DI SUMBER DAYA
TUA LUAR PENDIDIKAN

● Perencanaan pembelajaran ● Adanya interaksi terencana ● Pemantauan tumbuh kembang anak Mampu menghadirkan:
menunjukkan keterkaitan antara dengan orang tua/wali untuk (DDTK/KPSP/KMS/KIA) ● Sarpras Esensial yang berfokus

kegiatan belajar dengan tujuan, serta membangun kesinambungan ● Berkoordinasi dengan unit lain terkait pemenuhan pada keamanan peserta didik dan
bentuk asesmen. stimulasi dari PAUD dan di gizi dan kesehatan esensial untuk mendukung
● Kelas orang tua, wahana untuk berbagi informasi kualitas layanan.
● Pendekatan pembelajaran rumah (wadah komunikasi, kelas
mengenai kebutuhan esensial anak (intervensi gizi- ● Iklim aman (fisik-psikis)
memberikan pengalaman orang tua, komite, kegiatan yang
sensitif). ● Iklim inklusif
menyenangkan, dan berpusat pada melibatkan orang tua, dst).
● Menerapkan PHBS melalui pembiasaan. ● Iklim Partisipatif (trisentra)
anak. ● Penguatan peran dan kapasitas ● Kepemilikan fasilitas sanitasi dan air bersih ● Pengelolaan sumber daya melalui
● Muatan kegiatan menguatkan aspek orang tua/wali sebagai mitra (minimal, menggunakan material sederhana dan perencanaan berbasis data
perkembangan, kontekstual dan pengajar dan sumber belajar. ada air mengalir) ● Refleksi dan perbaikan
bermakna. ● Memberikan PMT dan/atau makanan bergizi pembelajaran oleh guru
● Asesmen bersifat informatif. secara berkala (minimal 3 bulan sekali)
● Memantau kepemilikan identitas (NIK) peserta
didik.
Satuan pendidikan dasar dan menengah berkualitas hasil belajar muridnya
melebihi level yang diharapkan dan merata
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
● Peserta didik merasa aman dan nyaman
● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
(secara fisik dan psikologis)
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar
● Satuan pendidikan menerima perbedaan
● Melakukan pengimbasan
dan keberagaman

Kompetensi guru ● Memiliki kompetensi literasi,


Lingkungan Belajar numerasi, dan karakter melebihi level
dan kepala sekolah yang diharapkan
● Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi

Tata kelola dan


Kualitas Proses
perbaikan Hasil belajar murid
Pembelajaran
pembelajaran
● Berpusat pada peserta didik
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
kebijakan berbasis data
● Penerapan disiplin positif
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai
bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
3
Satuan pendidikan khusus berkualitas hasil belajar muridnya sesuai dengan
ragam disabilitasnya dan memiliki kemandirian
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik ● Peserta didik merasa aman dan nyaman
● Mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan (secara fisik dan psikologis)
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar ● Satuan pendidikan menerima ● Memiliki kompetensi literasi,
● Melakukan pengimbasan perbedaan dan keberagaman numerasi, dan karakter sesuai dengan
● Memiliki keahlian memfasilitasi pembelajaran ● lingkungan belajar dan media ragam disabilitasnya
sesuai ragam disabilitas peserta didik pembelajaran mudah diakses ● Hasil belajar sesuai ragam disabilitas
merata untuk semua kelompok
gender, sosial ekonomi,
Kompetensi guru
Lingkungan Belajar ● Memiliki keterampilan untuk bekerja
dan kepala sekolah ● Memiliki kemandirian untuk
mengurus diri sendiri

Tata kelola dan


Kualitas Proses
perbaikan Hasil belajar murid
Pembelajaran
pembelajaran
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan ● Berpusat pada peserta didik
kebijakan berbasis data ● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran ● Penerapan disiplin positif
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
● Menyesuaikan ragam disabilitas
4
Program kesetaraan berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level yang
diharapkan, merata, dan memiliki keterampilan fungsional
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik ● Peserta didik merasa aman dan nyaman
● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan (secara fisik dan psikologis)
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar ● Satuan pendidikan menerima perbedaan
● Melakukan pengimbasan dan keberagaman
● Memiliki kompetensi literasi,
numerasi, dan karakter melebihi level
Kompetensi guru yang diharapkan
Lingkungan Belajar ● Hasil belajar merata untuk semua
dan kepala sekolah kelompok gender, sosial ekonomi
● Peserta didik memiliki keterampilan
fungsional

Tata kelola dan


Kualitas Proses
perbaikan Hasil belajar murid
Pembelajaran
pembelajaran
● Berpusat pada peserta didik
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
kebijakan berbasis data
● Penerapan disiplin positif
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
● Melakukan pembelajaran bermakna salah satunya dengan PBL
5
Satuan pendidikan SMK berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level yang
diharapkan, merata, dan lulusannya terserap oleh dunia kerja
● Memiliki business acumen dan growth mindset dan
telah menyelaraskan SMK dengan kebutuhan dunia
kerja ● Peserta didik merasa aman dan nyaman
● Pelatihan upskilling/reskilling bagi guru/instruktur (secara fisik dan psikologis)
● Sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar dan ● Satuan pendidikan menerima perbedaan
kebutuhan dunia kerja dan keberagaman
● Peningkatan peran guru/ instruktur dari dunia kerja
● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan
karakter melebihi level yang diharapkan
Kompetensi guru
Lingkungan Belajar ● Hasil belajar merata untuk semua kelompok
dan kepala sekolah gender, sosial ekonomi
● Lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja
(bekerja/berwirausaha/melanjutkan studi)

Tata kelola dan


Kualitas Proses
perbaikan Hasil belajar murid
Pembelajaran
pembelajaran
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan ● Memiliki kerjasama yang menyeluruh, mendalam, dan berkelanjutan dengan
kebijakan berbasis data dunia kerja
● Rutin melakukan refleksi untuk melakukan ● Kurikulum disusun bersama dunia kerja
perbaikan pembelajaran ● Pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja
● Rutin melakukan update teknologi ● Memiliki riset terapan yang mendukung teaching factory

6
Profil Pendidikan akan dimanfaatkan sebagai sumber utama agar perencanaan
berbasis data sesuai masalah yang dihadapi satuan pendidikan

Instrumen Evaluasi Internal


evaluasi Profil Pendidikan
Refleksi diri satuan pendidikan
layanan dan Pemda

Perbaikan
berkesinambungan

Rencana
Pelaksanaan peningkatan mutu
peningkatan mutu pendidikan
7
Pemahaman terhadap Profil Pendidikan
sebagai “Faktor Kunci” penerapan Perencanaan berbasis Data

8
Masalah dan Akar masalah dapat diidentifikasi dengan menganalisis indikator
mana yang sudah baik dan yang belum baik (Jenjang Dasmen)
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik

1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid

2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu

3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK

4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran

5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel

9
Khusus untuk satuan PAUD PSP, refleksi diri menggunakan Profil Pendidikan sedangkan PAUD
non PSP berdasarkan indikator Profil Pendidikan
Sasaran Data Kualitas Proses Pembelajaran (Dimensi Data Kualitas Pengelolaan Sekolah (Dimensi E)
D)

Satuan PSP

Sumber data

PPA + IPV Survei Dampak PSP DAPODIK

Satuan non PSP Melakukan evaluasi diri (refleksi) berdasarkan penjabaran indikator serta deskriptor yang terdapat di dimensi D dan E.

1. Satuan mempelajari indikator dari setiap elemen. Setiap indikator kegiatan dan layanan dipercaya akan menghadirkan
lingkungan belajar yang dapat memberikan manfaat optimal bagi setiap anak usia dini yang berpartisipasi di PAUD.
2. Satuan mempelajari hasil untuk mengetahui prioritas persoalan dengan melakukan refleksi diri. Satuan non PSP yang
sudah diakreditasi dengan instrumen akreditasi 2021 dapat menggunakan Penjelasan Hasil Akreditasi (PHA) sebagai
bahan untuk melakukan refleksi diri.
3. Satuan melakukan diskusi dengan berbagai pihak di satuan PAUD untuk mengidentifikasi sumber masalah, dan solusi
untuk upaya perbaikan layanan yang dapat dipenuhi oleh satuan.
4. Satuan unduh format RKAS dan menyusun perencanaan secara manual

10
Berikut indikator dalam dimensi D dan E sebagai dasar perencanaan
KUALITAS PROSES KEMITRAAN DENGAN KEPEMIMPINAN DAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN ORANG TUA SUMBER DAYA

D.1 Perencanaan untuk E.6 Indeks Kemitraan


dengan Orang E.1 Indeks Sarana E.5 Indeks
Proses Pembelajaran Kepemimpinan dan
Tua/Wali untuk Prasarana Esensial
yang Sesuai untuk AUD Kesinambungan Kebijakan Satuan yang
Stimulasi di Satuan dan E.2 Indeks Iklim Mendukung Refleksi dan
D.2 Pendekatan di Rumah Perbaikan Layanan
Keamanan dan
Pembelajaran yang Keselamatan Sekolah E.8 Indeks Kapasitas
Sesuai untuk AUD PEMENUHAN
E.3 Indeks Iklim Perencanaan
LAYANAN ESENSIAL
D.3 Muatan Inklusivitas Sekolah
E.9 Indeks Akuntabilitas
Pembelajaran yang E.4 Indeks Refleksi dan Pembiayaan
Sesuai Kurikulum E.7 Indeks Layanan
Perbaikan Pembelajaran
Holistik Integratif E.10 Pemanfaatan
oleh Pendidik
D.4 Asesmen yang Sumber Daya Satuan
Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran
Untuk PAUD, masalah dan akar masalah dapat diidentifikasi dengan menganalisis indikator mana
yang sudah baik dan yang belum baik berdasarkan elemen berikut
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik
1 Dimensi D (proses)
Kualitas Proses Pembelajaran (Elemen
1 dalam Kerangka Transformasi
Sekolah PAUD)
2
Dimensi E (proses dan input)
Kualitas Pengelolaan

Elemen 2: Kemitraan dengan Orang


Tua

Elemen 3: Memantau Pemenuhan


Layanan Esensial AUD di Luar
Pendidikan (layanan holistik integratif)

Elemen 4: Kepemimpinan dan


Pengelolaan Sumber Daya

12
5. CONTOH ANALISA DIAGNOSTIK SERTA REKOMENDASI INTERVENSI: DATA
List deskriptor tersedia untuk rujukan satuan
Ilustrasi untuk Satuan PSP
Elemen 1
Rencana Perbaikan ke Depan (untuk
Kualitas Proses Indikator Definisi Konseptual/Objektif Hasil Satuan -- (Skor)
diisi satuan)
Pembelajaran

Satuan sudah memiliki: Perlu Pengembangan/


❏ dokumen RPPH Pra-Kondusif/Kondusif/Prima
❏ dokumen RPPM
● D.1.1 Satuan memiliki ❏ dokumen Prosem HASIL: KONDUSIF
dokumen perencanaan ❏ acuan kurikulum yang merujuk pada (Satuan sudah memiliki 2 dari 3
pembelajaran yang lengkap standar nasional, campuran standar dokumen perencanaan
nasional dan internasional, atau pembelajaran dan memiliki acuan
campuran standar nasional dan kurikulum yang merujuk pada
lokal standar nasional)

Perlu Pengembangan/
Satuan sudah memiliki:
Pra-Kondusif/Kondusif/Prima
❏ kelengkapan komponen esensial di
D1. Satuan dapat
merancang perencanaan dalam dokumen RPPH, RPPM, dan
HASIL: PRA-KONDUSIF
pembelajaran yang Prosem (tema, kompetensi dasar,
Satuan memiliki kelengkapan
menunjukkan keterkaitan ● D.1.2 Kesesuaian rencana rencana kegiatan, dll.)
komponen di dalam Program
antara kegiatan belajar pembelajaran dengan tujuan ❏ adanya alur penyusunan yang n.
Semester, RPPM, dan RPPH. Namun
dengan tujuan dan bentuk pembelajaran dan asesmen selaras dari Prosem, RPPM, hingga
belum adanya alur penyusunan yang
asesmen. RPPH
selaras antar dokumen dan
❏ keterkaitan yang jelas antara tujuan
keterkaitan yang jelas antara tujuan
pembelajaran dengan kegiatan dan
pembelajaran dengan kegiatan dan
bentuk asesmen
bentuk asesmen di dalam RPPH
Perlu Pengembangan/
Pada saat PTM, satuan PAUD dan
Pra-Kondusif/Kondusif/Prima
pendidik menyediakan:
❏ tempat belajar, bermain, dan
HASIL: PRIMA
● D.1.3 Pengaturan ruang bersosialisasi yang aman dan
(Satuan pendidikan sudah
kelas nyaman bagi anak
menggunakan pengaturan ruang
❏ perangkat ajar yang dibutuhkan
dan pemanfaatan lingkungan
untuk pembelajaran di dalam kelas
sekitar sebagai bagian dari proses
maupun di luar kelas
pembelajaran)
PENJABARAN INDIKATOR BERDASARKAN TRANSFORMASI SEKOLAH
Ilustrasi untuk Satuan PAUD non PSP Contoh Rencana Perbaikan ke
Depan (perlu diisi satuan -- dapat
Elemen 1 Contoh: Refleksi Diri (Evaluasi Diri menggunakan daftar deskriptor
Indikator Penjabaran
Kualitas Proses Pembelajaran Lembaga) -- (Sudah/Belum) sebagai bahan pertimbangan)
Satuan sudah memiliki:
❏ dokumen RPPH
❏ dokumen RPPM Satuan perlu memperbaiki
❏ dokumen Prosem ❏ RPPH → SUDAH kurikulum dengan mengacu pada
● D.1.1 Satuan memiliki dokumen
❏ acuan kurikulum yang ❏ RPPM → SUDAH salah satu standar: nasional;
perencanaan pembelajaran yang
merujuk pada standar ❏ Prosem → SUDAH campuran standar nasional dan
lengkap
nasional, campuran standar ❏ Acuan kurikulum → BELUM internasional; atau campuran
nasional dan internasional, standar nasional dan lokal.
atau campuran standar
nasional dan lokal
Satuan sudah memiliki:
❏ Kelengkapan komponen 1. Satuan perlu melengkapi
❏ kelengkapan komponen
esensial di dalam dokumen komponen esensial di dalam
esensial di dalam dokumen
Satuan dapat merancang RPPH, RPPM, dan Prosem → dokumen RPPH, RPPM, dan
RPPH, RPPM, dan Prosem
perencanaan pembelajaran yang BELUM Prosem.
(tema, kompetensi dasar,
menunjukkan keterkaitan antara ● D.1.2 Kesesuaian rencana ❏ Adanya alur penyusunan yang 2. Satuan perlu menyelaraskan
rencana kegiatan, dll.)
kegiatan belajar dengan tujuan dan pembelajaran dengan tujuan selaras dari Prosem, RPPM, alur penyusunan dari Prosem,
❏ adanya alur penyusunan yang
bentuk asesmen. pembelajaran dan asesmen hingga RPPH → BELUM RPPM, hingga RPPH.
selaras dari Prosem, RPPM,
❏ Keterkaitan yang jelas antara 3. Satuan perlu mengaitkan
hingga RPPH
tujuan pembelajaran dengan rencana pembelajaran dengan
❏ keterkaitan yang jelas antara
kegiatan dan bentuk asesmen tujuan pembelajaran dan bentuk
tujuan pembelajaran dengan
→ BELUM asesmen.
kegiatan dan bentuk asesmen
Pada saat PTM, satuan PAUD dan ❏ Menyediakan tempat belajar,
pendidik menyediakan: bermain, dan bersosialisasi
❏ tempat belajar, bermain, dan yang aman dan nyaman bagi
Satuan perlu memperbaiki
bersosialisasi yang aman dan anak → BELUM
keamanan bangunan sebagai
● D.1.3 Pengaturan ruang kelas nyaman bagi anak ❏ Menyediakan perangkat ajar
tempat belajar, bermain, dan
❏ perangkat ajar yang yang dibutuhkan untuk
bersosialisasi bagi anak.
dibutuhkan untuk pembelajaran di dalam kelas
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas →
maupun di luar kelas SUDAH
Analisis dimensi A: Mutu dan relevansi hasil belajar murid untuk mengidentifikasi
masalah dalam capaian hasil belajar (Dasmen)

15
Analisis berikutnya adalah menentukan akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya

Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat
dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah
terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.

Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti:
Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
16
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses
dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian

Output Proses Input


Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan Kompetensi dan


relevansi hasil kinerja GTK
belajar murid
Dimensi D
W
WHY Mutu dan H
relevansi Y
pembelajaran
Dimensi B Dimensi E
Pengelolaan
Pemerataan sekolah yang
pendidikan yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

17
Contoh:

Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Rata - rata capaian literasi siswa kemampuan pedagogik guru kurang Permasalahan di level
kurang dalam mengajari kemampuan literasi proses dapat menjadi
akar masalah di output

Proses 1. Rata - rata kemampuan Minimnya alokasi anggaran pelatihan


pedagogik guru kurang kepada guru Permasalahan di level
2. Tingkat kehadiran guru rendah input dapat menjadi
akar masalah di proses

Input 1. Minimnya alokasi anggaran 1. Tidak tersedia alokasi anggaran


pelatihan kepada guru pengembangan guru
2. Lemahnya supervisi Kepala 2. Kepala sekolah sibuk mengelola
Sekolah administrasi sekolah

18
Tentukan akar masalah dengan melihat hubungan sebab akibat dari indikator yang
belum baik hasilnya
Penyajian hubungan sebab akibat dari masalah dan akar masalah dapat menggunakan
metode piramid atau mind map
Struktur Piramid Mind Map

Guru belum Minimnya pelatihan


Rata - rata capaian melakukan refleksi diri bagi Guru
literasi siswa kurang
Rata - rata kemampuan
pedagogik guru kurang
Rata - rata kemampuan Minat membaca siswa
Faktor lainnya
pedagogik guru kurang rendah

Rata - rata capaian Faktor


literasi siswa kurang lainnya
Guru belum Fasilitas literasi kurang
melakukan refleksi diri memadai
Minat membaca siswa
rendah
Minimnya pelatihan Membaca belum
bagi Guru menjadi budaya
Fasilitas literasi kurang Membaca belum
memadai menjadi budaya

19
Tentukan akar masalah dengan melihat hubungan sebab akibat dari indikator yang
belum baik hasilnya
Penyajian hubungan sebab akibat dari masalah dan akar masalah dapat menggunakan
metode piramid atau mind map
Struktur Piramid Mind Map

Akar masalah 1.1i Akar masalah 1.2


Masalah

Akar masalah 1
Akar masalah 1 Akar masalah 2 Faktor lainnya

Faktor
Masalah
lainnya
Akar masalah 1.1 Akar masalah 2.1

Akar masalah 2
Akar masalah 1.2 Akar masalah 2.2

Akar masalah 2.1 Akar masalah 2.2

20
21

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai