Anda di halaman 1dari 101

TUGAS KELOMPOK

TEKNIK PENGUKURAN

Dosen Pengampu:

Mustofa,S.T

Disusun Oleh Kelompok 1

Anas Ciantiarno (19.21.201.046)

Eko Supriyatno (19.21.201.063)

Ricky Suyatna (19.21.201.014)

Muhammad Kelvin Pratama (19.21.201.048)

Muhammad Syahrul Bahri (19.21.201.034)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS “TEKNIK PENGUKURAN ”

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Oleh Kelompok 1 :

Anas Ciantiarno (19.21.201.046)

Eko Supriyatno (19.21.201.063)

Ricky Suyatna (19.21.201.014)

Muhammad Kelvin Pratama (19.21.201.048)

Muhammad Syahrul Bahri (19.21.201.034)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penilaian teknik pengukuran pada

Program Studi Strata 1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Tangerang,5 November 2021

Pembimbing

MUSTOFA, ST

i
TUGAS 1

ALAT PENGUKURAN

1. Sebutkan macam – macam alat pengukuran pressure


(Tekanan)

A. Barometer

Definisi Barometer

Barometer merupakan alat ukur yang diciptakan untuk mengukur


tekanan udara ataupun berat atmosfer. Alat ini diciptakan pertama kali
pada tahun 1643 namun mulai digunakan di bidang prakiraan cuaca pada
akhir abad 19. Alat ukur yang ditemukan oleh Evangelista Torricelli ini
telah mengalami perubahan dan perkembangan hingga terbagi menjadi dua
jenis barometer yaitu barometer raksa dan barometer logam.

Pada mulanya, barometer yang dibuat oleh Torricelli berupa


barometer raksa dengan bentuk tabung yang terbuka pada bagian atas
dengan ruang hampa udara. Sedangkan pada bagian bawah terbenam di
dalam sebuah wadah yang berisi air raksa. Sedangkan barometer logam
memiliki ruang hampa yang terbuat dari logam. Saat mendapat
tekanan output maka logam akan mengkerucut sehingga jarum skala dapat
bergerak untuk berputar.

1
Fungsi Barometer ( Secara Teori dan Hukumnya)
Fungsi utama barometer adalah sebagai alat untuk mengukur tekanan
udara, namun masih ada kegunaan yang lebih spesifik tergantung dari
jenisnya, yaitu:

 Jenis barometer air raksa berguna untuk melakukan pemantauan


dan penghitungan apakah udara memiliki potensi dalam
menyebabkan badai;
 Jenis barograf berfungsi untuk meneliti iklim jangka panjang yang
melingkupi suatu wilayah;
 Jenis barometer aneroid berguna untuk membaca perubahan yang
terjadi pada tekanan udara/atmosfer.

Sedangkan berdasarkan penerapannya dalam kehidupan, alat pengukur


udara tersebut mempunyai fungsi yang berbeda sesuai bidang tertentu,
antara lain:

a. Bidang Penerbangan dan Pelayaran

Kondisi cuaca sangat berpengaruh pada jadwal penerbangan dan


pelayaran sehingga membutuhkan alat untuk memperkirakan cuaca
apakah akan ekstrim atau aman untuk perjalanan.

Fungsi lainnya adalah sebagai penunjuk ketinggian pada pesawat


terbang. Umumnya, alat yang digunakan disebut dengan istilah
altimeter barometric.

b. Bidang Meteorologi

Para ahli meteorologi menggunakan data variasi tekanan udara di


wilayah tertentu untuk memprediksi cuaca seakurat mungkin. Selain itu,
data tersebut dapat dijadikan acuan untuk mempelajari pola iklim di
suatu daerah.

c. Bidang Ilmu Pengetahuan

Data mengenai tekanan udara sangat dibutuhkan oleh para ilmuwan


dalam melakukan suatu penelitian. Sebab, variabel tekanan udara
tersebut harus dihitung dengan tepat untuk demi keberhasilan
eksperimen.

2
d. Bidang Teknologi

Teknologi yang meliputi smartphone dan jam tangan juga


membutuhkan alat pengukur tekanan udara. Dengan begitu, pengguna
dapat memanfaatkan alat tersebut untuk kepentingan contohnya saat
menyelam.

Cara Membaca Barometer

Para ahli meteorologi biasa menggunakan milibar (mb) sebagai satuan


tekanan udara. Selain itu, satuan lain yakni pascal (Pa) ditentukan oleh
Sistem Satuan Internasional. Apabila dikonversikan, maka 1 mb memiliki
nilai yang sama dengan 100.000 Pa.

 Cuaca yang secara umum baik diindikasikan oleh barometrik


yang bergerak naik
 Cuaca yang secara umum memburuk akan ditunjukkan oleh
barometrik yang pergerakannya turun
 Badai yang datang akan diindikasikan oleh tekanan udara yang
turun drastis secara tiba-tiba
 Perubahan cuaca tidak akan terjadi dalam waktu dekat apabila
tekanan udara menunjukkan angka yang stabil.

Agar semakin paham, berikut cara pembacaan barometrik berdasarkan 3


tingkat tekanan udara yaitu normal, rendah dan tinggi:

a. Tekanan Udara Normal

Angka yang menunjukkan tekanan udara normal berkisar antara


1022,689 mb – 1009,144 mb atau 10091,4 Pa – 102268,9 Pa.
Pembacaan tekanan tersebut mengindikasikan cuaca yang stabil.

Apabila tidak ada perubahan dan malah cenderung naik, maka


kondisi tersebut kemungkinan akan bertahan lama.

Namun, jika angkanya sedikit turun maka diprediksikan akan terjadi


perubahan cuaca. Sedangkan penurunan angka yang jauh menandakan
akan terjadi hujan.

3
b. Tekanan Udara Rendah

Apabila barometrik menunjukan angka di bawah 1009,144 mb atau


100914,4 Pa maka tekanan udara dinyatakan rendah.

Saat angka semakin menurun maka dapat ditafsirkan bahwa hujan


akan segera turun. Sedangkan penurunan tekanan yang drastis menjadi
penanda badai akan datang.

c. Tekanan Udara Tinggi

Barometrik yang menunjuk angka di atas 1022,689 mb atau


102268,9 Pa maka menunjukan tekanan udara yang tinggi.

Apabila tekanan terbaca stabil ataupun cenderung naik sedikit, maka


mengindikasikan cuaca cerah yang berlangsung cukup lama. Namun,
angka yang semakin menurun penanda akan terjadi mendung.

Prinsip dan Cara Kerja Barometer

Prinsip kerja barometer menggunakan teori fisika khususnya tentang


hukum kontinuitas, tekanan dan manometer. Alat tersebut didesain dengan
tabung kaca setinggi minimal 84 cm. Pada bagian pangkal dibiarkan
terbuka sedangkan bagian ujung lain dipasangi dengan reservoir merkuri.
Secara garis besar, barometrik bekerja dengan cara menyeimbangkan
massa merkuri terhadap tekanan udara.

Berikut Prosedur kerja 2 jenis barometrik yaitu air raksa dan aneroid:

1. Prosedur Kerja Barometer Air Raksa

 Pertama, alat diposisikan dengan tegak menggunakan bantuan


reservoir yang terlebih dahulu diisi dengan air raksa;

4
 Selanjutnya, bagian tabung yang kosong akan menghasilkan efek
vakum;
 Ketiga, proses pengukuran tekanan udara akan dimulai saat air
raksa menunjukan pergerakan;
 Apabila air raksa lebih berat dibandingkan tekanan udara di luar,
maka level air raksa dalam tabung akan mengalami penurunan;
 Apabila tekanan air raksa lebih kecil dibandingkan tekanan udara
di luar, maka akan mengalami kenaikan level dalam tabung.

Prinsip kerja:

Salah satu ujung dari tabung air raksa itu dibiarkan terbuka
untuk mendapatkan tekanan dari atmosfir, yang mendorong air
raksa di dalam tabung. Jika tekanan di luar bertambah, maka akan
menekan air raksa yang ada di dalam tabung untuk bergerak ke
atas,kebalikannya kalau tekanan berkurang maka permukaan air raksa
dalam tabung akan turun.Ketinggian air raksa dalam tabung menjadi
tolok ukur tekanan atmosfir

Kelebihan :

 Merupakan pengukuran langsung sehingga tidak ada


kalibrasi yang terlibat.
 Lebih akurat daripada barometer aneroid.

Kekurangan :

 Hanya dapat digunakan di lab atau stasiun pengamatan cuaca.


 Tidak mudah dipindahkan.
 Kurangnya portabilitas, mereka harus diangkut dengan hatihati,
dan pencegahan harus diambil untuk menghentikan tumpahan
air raksa.
 Sedikit sulit untuk dibaca.

5
2. Prosedur Kerja Barometer Aneroida

 Pertama, strip pada kedua sisi lempengan logam aneroid


dihubungkan ke aliran listrik sebab jenis ini memiliki bentuk
berupa cakram tipis dari logam;
 Selanjutnya, pembacaan tekanan udara terjadi apabila terjadi
variasi jarak antara 2 strip pada lempengan logam;

Apabila terjadi kenaikan maupun penurunan tekanan udara, maka


lempengan logam akan ikut memuai atau menyusut.

Prinsip Kerja :

Sel aneroid mengembang dan mengkerut karena perbedaan


tekanan. Jika udara naik akan menekan sel aneroid dan sebaliknya
jika tekanan udara turun sel aneroid akan mengembang.Sel
aneroid ini menempel pada indikator tekanan melalui sambungan
mekanis untuk mendapatkan bacaan tekanan atmosfir sehingga
gerakan penyusutan dan pengembangan itu akan menggerakan
jarum yang menunjukkan pada skala angka yang menyatakan
besarnya tekanan pada saat itu.

Penggunaan:

Umumnya digunakan sebagai sensor tekanan di


pesawat.Jika ketinggian meningkat maka tekanan akan
berkurang.Karena berat udara akan berkurang.Sebagai rata-rata
setiap kali ketinggian meningkat 1000 kaki maka tekanan
atmosfir akan berkurang 1in Hg.Pengaruh besar pada kinerja (
performance) pesawat.

Kelebihan :

 Mudah dibawa dan dapat dipindahkan tanpa masalah


 Lebih tahan lama

6
 Lebih mudah untuk dibaca

Kekurangan:

 Sambungan mekanis dari barometer aneroid menyebabkan


akurasinya yang kurang dibandingkan dengan barometer
air raksa.
 Instrumen lebih sensitif karena dalam barometer aneroid
terdapat sedikit variasi.

B. Manometer

Definisi Manometer

Istilah “manometer” paling sering merujuk secara khusus pada tabung


berbentuk-U yang sebagian diisi dengan cairan. Anda dapat dengan mudah
membuat manometer jenis ini sebagai bagian dari percobaan laboratorium
untuk menunjukkan efek tekanan udara pada kolom cair.

Manometer adalah instrumen yang mengukur tekanan menggunakan


kolom cairan. Instrumen ini digunakan untuk mengukur tekanan cairan dan
terdiri dari tabung yang diisi dengan cairan. Tingkat cairan ditentukan oleh
tekanan fluida dan juga oleh tinggi cairan yang ditunjukkan pada skala.

Manometer digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan. Perbedaan


tekanan diukur dengan menyeimbangkan bobot kolom cairan antara dua
tekanan. Merkuri adalah cairan berat yang digunakan dalam manometer
untuk mengukur perbedaan tekanan yang besar.

Cairan yang lebih ringan seperti air digunakan untuk mengukur


perbedaan tekanan kecil dalam flowmeters venturi atau terowongan angin
eksperimental. Masalah umum yang dialami saat mengukur perbedaan
tekanan dalam sistem dengan kecepatan rendah memuaskan secara akurat
dan ketinggian kolom rendah.

7
Fungsi Manometer ( Secara Teori dan Hukumnya)

Manometer adalah alat ukur yang bisa digunakan untuk beberapa macam
fungsi sebagai berikut:

 Mengukur tekanan gas. Tekanan gas yang diukur adalah yang


terdekat atau berada di bawah tekanan atmosfer, sebab inilah yang
dijadikan sebagai ukuran perbandingan.
 Mengaplikasikan tekanan gas fluida padat pada satu sisi dan
tekanan atmosfer alami pada sisi lain. Itulah mengapa alat ini pada
umumnya diisi dengan fluida padat seperti merkuri atau minyak.
 Mempermudah pembacaan perbedaan tekanan pada satu sisi karena
didesain dengan tabung yang memiliki bentuk U.
 Mengukur tekanan udara pada ruang tertutup karena kinerja dari
alat ini ditentukan juga oleh tekanan atmosfer dan salah satu varian
dari alat ini adalah varian tekanan atmosfer.

Rumus Manometer

Δp = P2-P1 = ρgh

P1 = Tekanan pada sambungan bertekanan rendah


P2 = Tekanan pada sambungan bertekanan tinggi
Δp = Tekanan Diferensial
ρ = Kepadatan Fluida
g = Percepatan gravitasi
h = Selisih tinggi kolom

Notes : Nilai tekanan yang dihasilkan merupakan hasil perbedaan


antara gaya yang diberikan per unit luas permukaan kolom cairan.
Satuan Manometer dalam pengukuran adalah pound per inci
persegi (psi) atau Newton per meter persegi (Pascal).

8
Prinsip Kerja :

Alat pengukur tekanan ini menjadi alat yang sangat dasar namun
begitu efektif dalam menyajikan hasil pengukuran tekanan.

Pada sebagian besar kasus pengukuran tekanan, alat ukur yang


digunakan memiliki tabung kaca berbentuk U yang berisi merkuri
atau jenis cairan padat lainnya. Berikut adalah prinsip kerja alat ini:

 Biasanya, salah satu ujung alat dikondisikan dalam posisi


terbuka karena sensitif dengan tekanan atmosfer sedangkan
selangnya tersambung melalui segel kedap udara ke sumber
tekanan tambahan.
 Selain berkaitan dengan tekanan gas, alat ini juga bisa
digunakan untuk mengukur tekanan yang terjadi pada cairan.
 Manometer menggunakan prinsip pengukuran yang sederhana
dengan mengaplikasikan keseimbangan hidrostatik, dimana
tekanan cairan saat diam sama pada semua titik.
 Dalam kondisi kedua ujung dibiarkan terbuka, maka cairan yang
ada pada sisi kiri dan kanan akan menunjukkan keseimbangan.
 Sebaliknya, jika jika hanya salah satu ujung saja yang terbuka
dan terekspos oleh atmosfer dan yang lain tersambung ke
sumber cairan tambahan, maka jumlah tekanannya akan
berbeda.
 Apabila tekanan pada sumber cairan tambahan nilainya lebih
besar dibandingkan tekanan atmosfer, maka kondisi ini akan
memberikan tekanan ke bawah pada bagian cairan pengukur.
 Kondisi tersebut menyebabkan cairan didorong ke bawah pada
satu sisi dan naik pada sisi bertekanan lebih rendah.
 Pada kondisi yang yang sebaliknya, cairan akan didorong ke
atas dan menimbulkan tekanan yang lebih rendah dibandingkan

9
dengan tekanan atmosfer, maka cairan akan berkurang pada sisi
tabung terbuka.

Penggunaan:

Manometer digunakan secaranluas pada audit energi untuk


mengukur perbedaan tekanan didua titik yang berlawanan,
misalnya di saluran pembuangan gas atau udara.Juga untuk
pengukuran perbedaan tekanan pada pipa pilot dan orifice (air
handling and ventilation system).

Kelebihan :

 Biaya murah
 Sederhana dan cukup baik
 Akurasi pengukuran tergantung pada presisi tinggi cairan

Kekurangan :

 Respon lambat dan terjadi osilasi ( Variasi periodik


umumnya terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran
 Tidak dapat digunakan untuk tekanan vakum
 Cairan dalam pipa u tidak boleh ada interaksi dengan fluida
yang diukur
 Kurang peka mendetaksi perbedaan tekanan yang sangat
kecil
 Tidak dapat untuk mengukur tekanan yang sangat tinggi

Jenis Manometer

a. Manometer Tabung U

Tabung U merupakan tipe yang sangat umum. Sebuah tabung


berbentuk U diberi cairan lalu dibiarkan terbuka atau salah satu

10
tertutup. Dalam keadaan seimbang, udara di bagian tabung akan
sama sehingga muncul garis yang sejajar. Jika dimasukkan cairan
berbeda, tabung tersebut akan menunjukkan perbedaan garis.

Satu lubang ditutup maka menerima tekanan sehingga bagian


lain segera bergerak. Perubahan tinggi cairan ini menjadi dasar
perhitungan sistem manometer. Anda dapat mengetahui lebih lanjut
perhitungan dan pengukurannya dari contoh soal manometer.

Perhatikan gambar diatas. Termometer tabung U ini akan


mengamati setiap tekanan positif dan negatif dimana „γ‟ adalah
berat jenis Cairan, „P‟ adalah Tekanan di A (yang akan Anda
hitung). Sehingga didapatkan ketetapan A adalah P = 2h2 – 1h1

b. Manometer U Terbalik

Tipe lain adalah U terbalik. Dua cairan berada di posisi


berbeda pada masing-masing ujung tabung. Selanjutnya, Anda
menekan salah satu sisi dan yang lainnya segera berubah.

Proses perubahan tinggi dan level tersebut segera dihitung


pada alat ukur. Inilah cara kerja dari manometer dengan sistem
U terbalik.

Umumnya manometer jenis ini digunakan untuk mengukur


tekanan vakum. Perhatikan gambar diatas, Tujuan titik A dan
titik B memiliki tingkat yang berbeda, perbedaan tekanan
tersebut bisa dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :

PA – 1gH1 – mg(H2– H1) = Pb – 2gH2

11
= PA – 1g H1 = Pb – 2g H2 – L g H

= PA – Pb = 1g H1 – 2g H2 + mg(H2– H1)

Dimana :

M = Kepadatan cairan manometrik


ρ1 dan ρ2 = Kepadatan dua cairan yang ada pada tabung

A dan B

c. Manometer Tabung U Diferensial

Secara struktur, manometer u-tube diferensial ini sangat


mirip dengan manometer Tabung U biasa, hanya saja secara
fungsional sedikit berbeda. Umumnya manometer tabung U
diferensial digunakan untuk mengukur perbedaan antara kedua
titik yang sangat berbeda seperti yang ditunjukkan pada contoh
gambar diatas.

12
d. Manometer Mikro

Tipe lain Manometer adalah mikro yaitu dengan tabung


miring. Alat ini berguna untuk mengetahui level tekanan yang
kecil/ rendah dengan akurasi tinggi. Sistemnya menggunakan
display digital dimana Anda dapat mengetahui semua data
secara lengkap. Berikut ketetapan rumus pengukurannya :

Perhatikan contoh gambar diatas, jika dimisalkan „a‟ = Luas


Tabung

A = luas waduk,
h3 = Reservoir level cairan jatuh,
h2 = Naiknya cairan di dalam tabung,
A*h3 = a*h2
p1=(pm-p1)*gh3+gh2-p1*gh1

13
C. Bellows Element (Element Penghembus)

Definisi Bellows Element (Element Penghembus)

Bellows element adalah alat untuk mengukur tekanan


rendah (absolut atau relative), tekanan diferensial, tekanan vacuum
sampai tekanan 0 – 400 psig. Bahan yang digunakan untuk membuat
elemen penghembus (bellows) adalah Kuningan, fosfor,perunggu,
Monel (berilium tembaga), dan stainless steel.

Fungsi Bellows Element (Element Penghembus)


( Secara Teori dan Hukumnya)

Fungsi Bellows biasanya digunakan sebagai elemen penerima,


pneumatic recorders, indicators dan controllers serta unit diferensial
pressure untuk pengukuran aliran (flow). Bellows Digunakan untuk
mengukur tenakan absolut tekanan rendahRange: tekanan rendah sampai
155.1 mmHg 3 psi atau sampai 40 mmHg, jika bellows dibuat cukup
besar. Pada umumnya sebagian besar bellows digunakan untuk
pengukuran tekanan pada daerah yang rendah, absolute atau differential ,
.Pemakaian yang banyak adalah sebagai elemen pengukuran, recorder ,
dan elemen pengendalian controller dengan jenis pneumatic

Prinsip Kerja :

Prinsip kerjanya didasarkan pada perubahan volume dari


elemen bellows sehingga diperoleh hubungan yang linear antara tekanan
dan simpangan.

14
Penggunaan :

Bellows biasanya digunakan sebagai elemen penerima,


pneumatic recorders,indicators dan controllers serta unit diferensial
pressure untuk pengukuran aliran (flow).Ketelitian bellows elemen adalah
± ½ %.

Kelebihan :

 Biaya pengadaan awal rendah


 Kontruksi kuat dan sederhana
 Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah
 Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relative
(gauge) dan tekanan diferensial

Kekurangan :

 Memerlukan kompensasi temperature


 Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi
 Tidak cocok untuk mmengukur tekanan yang dinamis

D. Bourdon Tube Pressure Gauge

Definisi Bourdon Tube Pressure Gauge

Bourdon tube pressure gauge adalah alat pengukuran tekanan


nonliquid. Bourdon tube berbentuk tabung bulat lonjong dengan
penampung serta terdiri dari pipa pendek lengkung berongga dan salah
satu ujungnya tertutup. Alat ukur ini secara luas digunakan didalam
industri proses untuk mengukur tekanan statis pada beberapa aplikasi.
Bentuk dari bourdon tube terdiri dari element (C-type, helical dan spiral)
dan dihubungkan secara mekanikal dengan jarum indicator.

15
Prinsip operasinya yaitu tekanan dipandu ke dalam tabung,
perbedaan tekanan di dalam dan di luar tabung bourdon akan
menyebabkan perubahan bentuk penampangnya. Perubahan bentuk
penampang akan diikuti perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana
perubahan panjang tabung akan dikonversikan menjadi gerakan jarum
penunjuk pada skala. Analisa teoritis tentang perubahan bentuk tabung
bourdon sebagai fungsi perbedaan tekanan di luar dan di dalam tabung
bourdon jarang dilakukan. Perubahan bentuk tabung bourdon diperoleh
dari data eksperimental.

Fungsi Bourdon Tube Pressure Gauge ( Secara Teori dan Hukumnya)

Bourdon Tube berfungsi sebagai alat ukur tekanan nonliquid. Alat


ukur ini secara luas digunakan dalam industri . Alat ukur ini secara luas
digunakan didalam industri proses untuk mengukur tekanan statis pada
beberapa aplikasi. Bentuk dari bourdon tube terdiri dari element (C-type,
helical dan spiral) dan dihubungkan secara mekanikal dengan jarum
indicator. Prinsip operasinya yaitu tekanan dipandu ke dalam tabung,
perbedaan tekanan di dalam dan di luar tabung bourdon akan
menyebabkan perubahan bentuk penampangnya. Perubahan bentuk
penampang akan diikuti perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana
perubahan panjang tabung akan dikonversikan menjadi gerakan jarum
penunjuk pada skala. Analisa teoritis tentang perubahan bentuk tabung
bourdon sebagai fungsi perbedaan tekanan di luar dan di dalam tabung
bourdon jarang dilakukan. Perubahan bentuk tabung bourdon diperoleh
dari data eksperimental. Ada tiga tipe tabung bourdon, yaitu : C-type,
Spiral dan Helical.

Prinsip Kerja :

Jika bourdon tubes diberikan tekanan maka ia akan cenderung


untuk “menegang”.Perubahan yang dihasilkan sebanding dengan
besarnya tekanan yang diberikan. Perubahan tekanan yang dideteksi oleh
tabung Bourdon akanmenyebabkan tabungnya bergerak.Kemudian
gerakan tabung tersebut ditransmisika untuk menggerakkan jarum
meter.Biasanya skala meter tekanan ini dikalibrasi dalam beberapa ukuran
antaralain : psi, kPa, bar, kg/cm2.

16
Penggunaan :

Digunakan untuk mengukur tekanan fluida dalam pipa. Tekanan


dalam pipa menyebabkan pipa pada alat berubah bentuk. Bourdon tube
ada tiga jenis, yaitu :

a. C-type Bourdon Tube

 Digunakan pada range 15 ~ 100.000 psig.


 Range akurasi ± 0.1 ~ ± 5 % span (span adalah jangkauan
pengukuran sensor).

17
b. Spiral Bourdon Tube

 Digunakan pada range tekanan menengah.


 Tersedia dalam range hingga 100.000 psig.
 Range akurasi ± 0.5 % dari span.

c. Helical Bourdon Tube

 Digunakan pada range dari 100 ~ 80.000 psig.


 Range akurasi ± ½ ~ ± 1 % dari span

Kelebihan :

 Bersifat portabel (bisa dibawa kemana mana.


 Ketelitian cukup tinggi
 Tidak mudah terpengaruh perubahan temperature
 Baik dipakai untuk mengkur tekanan antara 30-100000 Psi

Kekurangan :

 Pengukuran terbatas pada tekanan statis


 Terpengaruh shock dan vibrasi
 Pada tekanan rendah 0-30 kurang sensitif disbanding bellows

18
E. Diaphragm Pressure Gauge

Definisi Diaphragm Pressure Gauge

Diaphragm pressure gauge menggunakan deformasi elastis dari


suatu diaphragm (membran) untuk mengukur perbedaan tekanan yang
tidak diketahui dengan tekanan referensi. Diafragma memiliki membrane
fleksibel dengan dua sisi. Pengukur tekanan diafragma (pengukur tekanan
segel kimia) terdiri dari pengukur tekanan, konektor dan segel diafragma
konvensional. Kombinasi ini memungkinkan pengukur tekanan keperluan
industri umum untuk mengukur media dari korosi yang kuat, suhu tinggi,
dan viskositas tinggi, mengandung bahan tersuspensi atau kristalisasi.
Pengukur tekanan diafragma secara universal digunakan dalam industri
petrokimia, alkali, dan serat kimia, farmasi, metalurgi, dan makanan.

Fungsi Diaphragm Pressure Gauge ( Secara Teori dan Hukumnya)

Diaphragm Pressure Gage berfungsi sebagai perubahan bentuk


yang elastis (elastic deformation) dari suatu diaphragm (membrane) untuk
mengukur perbedaan suatu tekanan yang tidak diketahui dengan suatu
tekanan acuan. Bentuk dari diaphragm pressure gage terdiri dari kapsul
(capsule) yang dibagi oleh suatu sekat rongga (diapraghm), seperti satu sisi
diaphragm terbuka bagi tekanan target (eksternal) PExt, dan sisi yang lain
dihubungkan dengan tekanan diketahui (reference pressure), PRef. Beda
tekanan, PExt - PRef, secara mekanik membelokkan diaphragm. alat
pengukur yang terbuat stainless steel dirancang untuk Industri secara
umum contohnya untuk minyak dan gas, bahan bakar alternatif,
manufaktur kimia dan industri hidrolika mobil. Sebuah Industrial Pressure
Gauge cocok untuk media yang tidak akan menghalangi sistem tekanan

19
yang akan diukur. dirancang khusus untuk area minyak dan gas, bahan
bakar alternatif, kimia, HVAC, proses pendinginan dan industri
penanganan udara. Differential Gauges dan Duplex Pressure Gauges
adalah pengukur tekanan yang dapat mengukur dua tekanan, tekanan
tinggi dan rendah maupun tekanan statik. Differential Gauges dan Duplex
Pressure Gauges sangat cocok untuk lingkungan korosif dengan media cair
atau gas, gas kriogenik dan ketika suatu pemisahan dari media diperlukan.

Prinsip Kerja :

Salah satu sisi diafragma terbuka pada tekanan eksternal target (P


Ext ) dan sisi laindihubungkan dengan tekanan yang diketahui (P ref).
Perbedaan tekanan (P Ext+Pref) secara mekanik akan mengubah
diaphragm.

Penggunaan :

Diaphragm pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan


dengan range normal dan vacuum hingga 200 Psi. Misalnya untuk
memantau tekanan dari tabung gas,mengukur tekanan atmosfer dan
mengukur tekanan vakum dalam pompa vakum.

Kelebihan :

 Respon lebih cepat


 Akurasi tinggi yaitu sampai 0,5 % span

20
 Linieritas baik jika perubahan tekanan lebih besar dari pada
ketebalan diafragma

Kekurangan:

 Relatif mahal
 Gerakan atau stroke tidak sebesar bellowers

F. Sphygmomanometer ( Tensimeter )

Nova-presameter Desk mode ABN Spectrum Aneroid

Sphygmomanometer

Definisi Sphygmomanometer ( Tensimeter )

Sphygmomanometer adalah suatu alat yang digunakan untuk


mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan sistem non-
invasive.Nama lain sphygmomanometer adalah tensi meter. Nama ini
berasal dari kata Yunani sphygmós (pulsa), dan kata manometer (pengukur
tekanan). Alat ukur ini dibuat pertama kali oleh Samuel Siegfried Karl
Ritter von Basch pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Scipione Riva-Rocci (1896), dan Harvey Cushing (1901). Alat ini
memiliki 2 versi, yaitu digital dan analog.Sfigmomanometer digital
menggunakan layar untuk menunjukkan tekanan darah seseorang,
sedangkan versi analognya menggunakan air raksa atau jarum untuk
menunjukkan tekanan darah.

21
Fungsi Sphygmomanometer ( Tensimeter )
( Secara Teori dan Hukumnya)

Sphygmomanometer Alat ini biasa yang digunakan untuk


mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan sistem non-invasive.
Alat ini biasa disebut juga dengan tensi meter. Tensimeter pertama kali
diperkenalkan oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih
dari 100 tahun yang lalu. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah
digunakan sebagai standar pengukuran darah oleh para dokter. Tensimeter
atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai
pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi
lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi
perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa
masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter
tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada
tensimeter air raksa ini.

Prinsip Kerja :

Alat ini dalam penggunaannya digabung dengan manset


pneumatik letaknya sedikit melingkar diatas lengan. Bagian manset dapat
dipompa dengan pompa tangan kecil dengan caraditekan, di dalam sistem
ditunjukan oleh pengukur tekanan gauge atau dengan beberapa model
lainnya seperti manometer air raksa. Manset dipompa dengan tekanan
yang lebih besar dari tekana darah dalam pembuluh darah yang
berhubungan dengan tangan. Tekanan ini melemahkan arteri dan
menghentikan aliran darah ke lengan. Tekanan di dalam manset perlahan-
lahan diturunkan dengan menggunakan katub buang aliran pada pompa
tangan, suatu angka akan diperoleh yakni saat tekanan manset dan tekanan
tertinggi (tekanan pembuluh darah systilic) adalah sama. Pada tekanan
sedikit lebih rendah di bawah ukuran ini tekanan pembuluh darah tertinggi
melebihi tekanan manset dan darah dapat menyembur melalui bagian
pembuluh darah tangan yang ditekan. Penyemburan darah ini
menghasilkan gerak putar dan arteri menimbulkan bunyi yang dikenal
sebagai suara “korotkoff” bunyi ini biasanya dideteksi dengan stetoskop
yang ditempatkan diatas pembuluh darah tangan. Tekanan didalam manset
selanjutnya menurun, suara korotkoff masih berlanjut hingga tercapai
suatu angka hal mana tidak dihasilkan lagi gerak putarlanjutan yakni tidak
adaa penyempitan dalam pembuluh darah.

22
Komponen Alat Sphygmomanometer

 Manset
 Bola Tensi
 Slang / tubing
 Tabung skala

Penggunaan :

Cara pengukuran tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer

( tensimeter )adalah :

 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada


lengan atas.
 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan
udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan
pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti
sementara.
 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat
udara.
 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang
harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan,
kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat
stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang
ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang
terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan
oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut
tekanan diastolik.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga Sphygmomanometer


(tensimeter)

 Jaga agar tidak terjadi kebocoran udara


 Kebersihan tabung skala / pembacaan skala
 Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
 Laakukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali

23
Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur tekanan
darah dengan baik, perlu dilakukan kalibrasi. Cara melakukan kalibrasi
yang sederhana adalah sebagi berikut:

 Sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka
nol (0 mmhg).
 Pompa manset sampai 200 mmhg kemudian tutup katup buang rapat-
rapat. Setelah beberapa menit, pembacaan mestinya tidak turun lebih
dari 2mmhg ( ke 198mmhg). Disini kita melihat apakah ada bagian
yang bocor.
 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmhg ke 0 mmhg harus 1 detik,
dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa.
 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1
detik, berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer
tersebut. Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat, akan mudah
untuk terjadi kesalahan dalam menilai. Biasanya tekanan darah sistolic
pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya. Begitu
juga dengan diastolik.

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut:

 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama


 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

Kelebihan :

 Termasuk golden standart dalam pemeriksaan darah


 Hasilnya akurat
 Tahan lama

Kekurangan :

 Bisa terkontaminasi oleh logam berat seperti merkuri. Terutama ketika


air raksanya bocor.
 Mengharuskan tenaga ahli dalam proses pemeriksaannya.

24
2. Sebutkan macam – macam alat pengukuran flow (Aliran)

A.Venturi Meter

Definisi Venturi Meter

Venturimeter atau pipa venturi merupakan sebuah pipa yang


memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan
mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui
permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan.
Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki
penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa
bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Fluida dialirkan melalui
pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang
memiliki penampang yang lebi sempit, dengan demikian, maka akan
terjadi perubahan kecepatan. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur laju
aliran fluida. Venturimeter digunakan sebagai pengukur volume fluida
misalkan udara yang mengalir tiap detik. Ada dua jenis venturimeter yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer
yang berisi zat cair lain.

Fungsi Venturi Meter ( Secara Teori dan Hukumnya)

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran


yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk
menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya
adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena
harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter
throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah. Untuk sebuah venturi
meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat
diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter
throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau
diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru.

25
Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:

 Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter


yangsama seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang
tekananawal ditempatkan pada bagian ini.
 Inlet Cone : Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang
berfungsiuntuk menaikkan tekanan fluida.
 Throat (leher) : Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir
bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak
mengurangiataumenambah kecepatan dari aliran yang keluar dari
inlet cone.

Prinsip Kerja :

Venturimeter bekerja berdasarkan prinsip persamaan Bernoulli,


yaitu tekanan berkurang dengan meningkatnya kecepatan. Bagian
Persilangan tenggorokan kurang dari bagian persilangan pipa saluran
masuk. Sebagai bagian persilangan dari pipa aliran masuk ke tenggorokan
berkurang, kecepatan cairan akan meningkat, dan karenanya tekanan
menurun. Karena penurunan tekanan, perbedaan tekanan dibuat antara
pipa aliran masuk dan bagian tenggorokan venturimet. Perbedaan tekanan
ini dapat diukur dengan menggunakan manometer diferensial antara
bagian aliran masuk dan bagian tenggorokan atau menggunakan dua
pengukur pada bagian aliran masuk dan bagian tenggorokan. Perbedaan
tekanan melalui pipa dihitung setelah mendapatkan laju aliran.

Penggunaan :

Venturi meter banyak diaplikasikan di berbagai sektor industri, seperti :

 Menghitung laju aliran cairan yang dikeluarkan melalui pipa


 Di sektor industri, digunakan untuk menentukan tekanan volume
gas dan cairan di dalam pipa
 Aliran bahan kimia dalam pipa

26
 Banyak digunakan dalam proses pengolahan limbah, di mana pipa
berdiameter lebih besar digunakan
 Bahkan digunakan di bidang medis untuk mengukur laju aliran
darah di bagian arteri.
 Digunakan pada sektor industri dimana pemulihan tekanan tinggi
diperlukan.

Penggambaran dan Persamaan Laju Aliran Pada Venturi Meter :

Adapun keterangan pada gambar di atas ialah sebagai berikut,

a1 = luas penyilang pipa saluran masuk

d1 = diameter pipa saluran masuk

v1 = kecepatan pada pipa masuk

p1 = tekanan pada pipa masuk

a2 = luas penyilang tenggorokan

d2 = diameter tenggorokan

v2 = kecepatan di tenggorokan

p2 = tekanan pada aliran masuk tenggorokan

d1, p1, v1, dan a1 adalah diameter aliran masuk, tekanan pada aliran
masuk, kecepatan pada aliran masuk, dan luas penyilang 1.

Dan d2, p2, v2, dan a2 adalah nilai yang sesuai di bagian 2.

Persamaan Bernoulli digunakan di bagian 1 dan 2,

27
Karena digunakan pipa horizontal, maka Z1 = Z2

Oleh karena itu didapatkan,

Jadi (P1 – P2)/ρg adalah perbedaan tekanan puncak pada bagian 1 dan 2,
dan sama dengan h. jadi perhitungan (1) menjadi,

Sekarang menerapkan prinsip kontinuitas pada bagian (1) dan (2), jadi
diperoleh,

Menempatkan nilai v1 dalam persamaan (2) dan menyelesaikannya,

kita mendapatkan,

Sekarang , Laju aliran cairan atau Discharge (pelepasan) (Q) dapat


dinyatakan sebagai,

28
Mengganti nilai v2 dalam persamaan ini, kita mendapatkan,

Q adalah teori pelepasan dalam kondisi ideal. Pelepasan sebenarnya akan


kurang dari ini. Pelepasan sebenarnya diberikan oleh,

Kelebihan :

 Kehilangan daya cenderung sangat kecil


 Venturi meter dapat digunakan dimana ada bagian valve (keran)
kecil tersedia
 Reproduksibilitas tinggi
 Akurasi lebih besar dalam rentang aliran yang lebar
 Venturi meter juga dapat digunakan untuk fluida yang terkompresi
dan tidak cocok dengan flow meter lain.
 Kemudahan penggunaan
 Koefisien pelepasan (CD) lebih tinggi
 Banyak digunakan untuk volume aliran tinggi.
 Dapat mengukur debit besar
 Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran
 Mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solid)

Kekurangan :

 Biaya pemasangan venturi meter tinggi


 Ada beberapa kesulitan selama perawatan
 Perangkat ini tidak dapat digunakan di mana pipa memiliki diameter
kecil 76,2 mm. dan Non-linier
 Venturimeter menempati lebih banyak ruang daripada orifice meter
 Batas bilangan Reynolds paling bawah adalah 150.000.
 Memiliki harga yang tergolong mahal dan agak berat.
 Lebih mahal harganya
 Sulit dalam pemasangan karena panjang
 Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inchi

29
B. Flow Nozzle

Definisi Flow Nozzle

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang


diantara dua flensa. Flow nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang
kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan
tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk
fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air
ketel. Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan,
debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara
melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya: langsung, tak langsung,
gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik.
Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau
berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan
penentuan tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa
dititik pada suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit.
Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik
atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau
penentuan dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk
selang waktu yang diukur.

Fungsi Flow Nozzle ( Secara Teori dan Hukumnya)

Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran


yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat
untuk menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah berupa manometer. Pada flow nozzle kecepatan
bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter.
Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow

30
nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow nozzle terdiri dari dua bagian
utama yang melengkung pada silinder. Pengukuran dengan menggunakan
flow nozzle sangat penting di dalam suatu industri proses seperti kilang
minyak (refinery), pembangkit listrik (power plant) dan industri kimia
(petrochemical). Pada industri proses seperti ini, memerlukan penentuan
kuantitas dari suatu fluida (liquid, gas atau steam) yang mengalir melalui
suatu titik pengukuran, baik didalam saluran yang tertutup (pipe) maupun
saluran terbuka (open channel). Kuantitas yang ditentukan antara lain ; laju
aliran volume (volume flow rate), laju aliran massa (mass flow rate),
kecepatan aliran (flow velocity). Instrumen untuk melakukan pengukuran
kuantitas aliran fluida ini disebut flowmeter. Pengembangan flowmeter ini
melalui tahapan yang luas mencakup pengembangan flow sensor, interaksi
sensor dan fluida melalui penggunaan teknik komputasi (computation
techniques), transducers dan hubungannya dengan unit pemprosesan sinyal
(signal processing units), serta penilaian dari keseluruhan sistem di bawah
kondisi ideal, kondisi gangguan (disturbed), kasar (harsh), kondisi
berpotensi meledak (explosive conditions) serta pada lokasi laboratorium
dan lapangan (field)

Prinsip Kerja :

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang


diantara dua flensa. Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang
kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan
tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk
fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi. Flow Nozzle merukapan
variasi lain dari venturi tube. Peralatan ini mempunyai bagian masuk yang
berbentuk kurva dengan garis lengkung mulus menyinggung bagian
paralel. Pengambilan tekanan akibat terjadinya pressure loss lebih baik.
Peralatan ini lebih cocok untuk aliran dengan kecepatan tinggi bila
dibandingkan dengan orifice plat, karena tidak mengalami keausan yang
sama dan dapat digunakan untuk fluida yang mengandung partikel solid.

31
Penggunaan :

Pada gambar memperlihatkan flow nozzle. Alat ini terdiri dari


bagian yang berbentuk lonceng dengan profile ellips diikuti dengan leher
silindris dan diletakkan di dalam pipa untuk merubah bidang aliran
sehingga menghasilkan penurunan tekanan (pressure drop) untuk
digunakan menghitung flow velocity.

Kelebihan:

 Masih dapat melewatkan padatan dan Hasil beda tekanan cukup baik
karena aliran masih bersifat laminer
 Kapasitas aliran cukup besar, Tahan terhadap gesekan
fluida dan Mudah dalam pemasangan
 Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi

Kekurangan :

 Sedangkan kelemahannya adalah terbatas untuk pipa ukuran sedang.

32
C. Pitot Tubes

Definisi Pitot Tubes

Tabung pitot diciptakan oleh insinyur Perancis Henri Pitot pada


awal abad ke-18 dan telah Pitot tube adalah instrumen pengukuran tekanan
digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dimodifikasi untuk bentuk
modern pada pertengahan abad ke-19 oleh ilmuwan Prancis Henry Darcy.
Hal ini banyak digunakan untuk menentukan kecepatan udara dari pesawat
terbang, kecepatan air dari perahu, dan untuk mengukur cairan, udara dan
gas kecepatan dalam aplikasi industri. Tabung pitot digunakan untuk
mengukur kecepatan pada suatu titik dalam aliran dan bukan kecepatan
rata-rata dalam pipa atau conduit.

Tabung pitot dasar terdiri dari sebuah tabung yang langsung


mengarah ke aliran fluida . Seperti tabung ini berisi cairan, tekanan dapat
diukur, cairan bergerak yang dibawa berhenti (stagnan) karena tidak ada
jalan keluar untuk memungkinkan aliran untuk melanjutkan. Tekanan ini
adalah tekanan stagnasi dari fluida , juga dikenal sebagai tekanan total atau
(terutama dalam penerbangan ) tekanan pitot .

Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan


menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu
sendiri dapat dilihat pada Gambar diatas, pitot tubes membutuhkan dua
lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda tekanan. Pada
pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan dan gas.
Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan. Tabung pitot telah
digunakan secara luas untuk menentukan kecepatan dari pesawat terbang
dan mengukur kecepatan udara dan gas pada aplikasi industri.Tabung pitot
sederhana terdiri dari tabung yang mengarah secara langsung ke aliran
fluida. Tabung ini berisi fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan

33
perubahan tinggi dari fluida tersebut. Tekanan stagnasi dari fluida, juga
disebut dengan tekanan total atau tekanan pitot.

Fungsi Pitot Tubes ( Secara Teori dan Hukumnya)

Berfungsi Sebagai probe dengan open tip (pitot tube) dimasukkan


ke dalam suatu bidang aliran (flow), dimana tip tersebut sebagai titik
stationary (zero velocity) dari flow. Tekanannya, dibandingkan dengan
tekanan statis dan digunakan untuk mengkalkulasi kecepatan aliran (flow
velocity) Pitot tabung dapat mengukur flow velocity pada titik
pengukuran. Tabung pitot telah digunakan secara luas untuk menentukan
kecepatan dari pesawat terbang dan mengukur kecepatan udara dan gas
pada aplikasi industri.Tabung pitot sederhana terdiri dari tabung yang
mengarah secara langsung ke aliran fluida. Tabung ini berisi fluida,
sehingga tekanan bisa diukur dengan perubahan tinggi dari fluida tersebut.
Tekanan stagnasi dari fluida, juga disebut dengan tekanan total atau
tekanan pitot.

Prinsip Kerja :

Cara kerja pitot tube adalah:

 Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang
yang dihubungkan ke manometer (pstat).
 Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan
stagnasi (p0).
 Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan
Bernoulli untuk mengetahui kecepatan alirannya.

34
 Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata
karena adanya friksi pada pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil
dari kenyataan akibat faktor C (friksi empirik).
Penggunaan :

 Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel.


 Menghitung profil kecepatan aliran pada pipa. Aplikasi Pitot Tube
 Mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed).
 Altimeter pesawat.
 Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel (terowongan angin).

Kelebihan :

 Susunan sederhana.
 Relatif mudah dan murah.
 Tidak perlu adanya kalibrasi.
 Pressure drop aliran kecil.

Kekurangan :

 Keakuatan rendah untuk beberapa aplikasi


 Pipa harus lurus dengan kecepatan aliran untuk mendapatkan hasil
yang baik.

D. Flat orifice

Definisi Flat orifice

Orifice merupakan salah satu komponen dari perangkat primer


(primary device) untuk mengukur aliran dengan menggunakan prinsip
mengubah kecepatan aliran, riilnya yaitu mengubah luasan yang dilalui
aliran fluida tersebut (orifice).

35
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
laju aliran volum atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa)
berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang
yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice adalah untuk
memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian. Orifice
termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran (Obstruction
Device). Karena geometrinya sederhana, biayanya rendah dan mudah
dipasang atau diganti.

Orifice Plate(Sebuah plat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang


di tengah. Hal ini biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida di mana.
Ketika cairan mencapai pelat orifice, dengan lubang di tengah, cairan
dipaksa untuk berkumpul untuk pergi melalui lubang kecil, titik
konvergensi maksimum sebenarnya terjadi tak lama hilir orifice fisik, pada
titik kava disebut contracta (lihat gambar sebelah kanan). Seperti tidak
demikian, kecepatan dan perubahan tekanan. Di luar contracta vena, cairan
mengembang dan kecepatan dan tekanan perubahan sekali lagi. Dengan
mengukur perbedaan tekanan fluida antara bagian pipa normal dan di vena
contracta, tingkat aliran volumetrik dan massa dapat diperoleh dari
persamaan Bernoulli.

Fungsi Flat orifice ( Secara Teori dan Hukumnya)

berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan antara aliran pada up


stream dan down stream dari orifice itu sendiri. Orifice merupakan salah
satu alat ukur yang digunakan di lapangan geothermal dan umumnya
orifice diletakkan sebelum separator. Pada dasarnya orifice memiliki
bentuk bulat dengan pegangan atau gagang berupa plat tipis yang memiliki
lubang pada bagian tertentu yang biasanya berada pada posisi tengahnya.
Fluida akan mengalir melalui pipa dan akan di lewatkan melalui lubang
pada orifice yang mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan dan
kecepatan.

Dengan terjadinya perubahan tekanan dan kecepatan pada pipa


tersebut maka dapat terjadi adanya kecepatan maksimum dan tekanan
minimun, hal ini biasa di sebut Vena Contracta. Dan setelah melewati titik
temu (vena contracta) maka akan terjadi perubahan kecepatan dan tekanan
lagi, sehingga dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa norma dan
tekanan pada vena contracta tersebut, maka dapat ditentukan persamaan
Bernoulli nya dengan laju aliran volume dan masa yang didapat.

36
Prinsip Kerja :

Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan


prinsip beda tekanan atau disebut juga Bernoulli‟s principle yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida
dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan menurun
begitu pula sebaliknya.

Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian


tertentu (umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika
sampai pada orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal
itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik
dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena
contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada
pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju
aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli

prinsip kerja orifice Meter Lainnya

 Fluida yang diukur alirannya dialirkan melalui plat orifice.


 Perbedaan atau selisih tekanan fluida yang melalui orifice antara up
stream dan down stream dicatat.
 Suhu dan tekanan fluida pada up stream dicatat untuk mengetahui
densitasnya.

37
Penggunaan :

Orifice Plate yang paling sering digunakan untuk pengukuran


kontinyu cairan di dalam pipa. Mereka juga digunakan dalam beberapa
sistem sungai kecil untuk mengukur aliran di lokasi di mana sungai
melewati gorong-gorong atau saluran. Hanya sebagian kecil sungai sesuai
untuk penggunaan teknologi sejak piring harus tetap sepenuhnya terendam
yaitu pendekatan pipa harus penuh, dan sungai harus secara substansial
bebas dari puing-puing.

Dalam lingkungan alam pelat orifice besar digunakan untuk


mengontrol aliran bantuan selanjutnya dalam bendungan banjir. dalam
struktur sebuah bendungan rendah ditempatkan di seberang sungai dan
dalam operasi normal air mengalir melalui pelat orifice leluasa sebagai
lubang secara substansial lebih besar dari bagian aliran normal cross.
Namun, dalam banjir, naik laju alir dan banjir keluar pelat orifice yang
dapat kemudian hanya melewati aliran ditentukan oleh dimensi fisik
lubang tersebut. Arus ini kemudian diadakan kembali di belakang
bendungan yang rendah dalam reservoir sementara yang perlahan dibuang
melalui mulut ketika banjir reda.

Kelebihan :
 Konstruksinya sederhana
 Rancangannya mudah
 Harganya relatif murah
 Mudah dikalibrasi
 Mudah dirancang/didapat
 Tingkat ketelitian cukup baik

Kekurangan :
 Penurunan tekanan sedang-tinggi
 Tidak dapat digunakan untuk mengukur laju aliran “ slurry” karena
cenderung terjadi penyumbatan

38
E.Turbin Meter

Definisi Turbin Meter

Metode yang biasa digunakan untuk pengukuran aliran adalah


dengan menggunakan turbine meter. Pada dasarnya turbine meter adalah
suatu blade rotor (baling - baling) yang dipasang pada flow tube lihat
gambar 38. Bilamana fluida melewati tube maka rotor akan dipaksa untuk
berputar melalui sumbunya. Frekuensi perputaran ini yang akan dideteksi
dan dicatat oleh secondary element. Rotor berputar dengan kecepatan
sudut yang berbanding lurus dengan kecepatan aliran fluida dan
selanjutnya akan dideteksi non contacting sensor. Sensor ini dinamakan
sebagai magnetic pick-off yang terbuat dari bahan non magnetic.

Fungsi Turbin Meter ( Secara Teori dan Hukumnya)

Turbine Meter dapat digunakan untuk mengukur kecepatan


aliran dari liquid, gas dan uap dalam pipa, seperti hidrokarbon, bahan
kimia, air, cairan kriogenik, udara, dan gas industri. Perlu diperhatikan
dalam menentukan turbine flow meter hendaknya berhati-hati pada cairan
yang kotor ( mengandung sampah, pasir dan solid lainnya).Karena kotoran
yang melewatinya akan bisa menghambat akurasi dan bahkan akan gagal
karena rotor tidak bisa berputar akibat tersangkut kotoran. Begitu juga
untuk cairan yang non-pelumas, karena flowmeter dapat menjadi tidak
berfungsiatau akurasinya menyimpang terlalu jauh karena itu ada
flowmeters turbin memiliki kelengkapan grease untuk digunakan pada
cairan yg tidak mempunyai sifat pelumasan.

Selain itu, turbin meter yang dirancang untuk tujuan tertentu,


misalnya untuk layanan gas alam, sering dapat beroperasi pada rentang
temperatur yang terbatas (misalnya sampai 60 º C) dimana operasi pada
suhu yang lebih tinggi dapat merusak flowmeter tersebut.Flow meter ini
ini lebih baik jika diterapkan untuk cairan sanitasi, relatif bersih, dan

39
korosif dalam ukuran sampai dengan sekitar 24 inci. Flowmeters turbin
yang kecil dapat dipasang langsung di pipa, tapi ukuran dan berat
flowmeters turbin yang lebih besar mungkin memerlukan instalasi pondasi
yang kuat.

Prinsip Kerja :

Prinsip kerja pada turbine flow meter bisa dikatakan cukup


sederhana, diawali dengan aliran yang fluida yang mengalir melalui
meteran turbin, fluida tersebut selanjutnya akan menimpa bilah turbin
sehingga terjadi gesekan dan membuat bilah turbin berbutar di sepanjang
garis tengah rumah turbin. Kecepatan rotasi rotor berbanding lurus dengan
kecepatan fluida yang mengalir melalui turbin.

Penggunaan :

Flow meter turbine banyak diaplikasikan pada beberapa


sektor industri, baik itu industri skala besar maupun kecil. Perlu diketahui
bahwa flow meter ini tersedia dalam beberapa ukuran, dimana masing-
masing ukuran disesuaikan dengan kondisi operasional. Adapun beberapa
industri yang umumnya mengaplikasikan jenis flow meter ini meliputi:

 Pengolahan Minyak dan Gas (kilang minyak dan gas plant)


 Pengolahan air dan limbah
 Utilitas gas
 Pembangkit listrik
 Pabrik makanan dan minuman
 Penerbangan
 Pabrik farmasi
 Sektor pertambangan

Kelebihan :

 Memiliki rasio turndown hingga 35:1


 Rangeabilitas aliran aliran yang luas, termasuk untuk laju aliran
rendah

40
 Tingkat akurasi yang baik
 Konstruksi sederhana namun memiliki ketahanan yang baik
 Kemudahan instalasi dan perawatan
 Koneksi yang fleksibel ke instrumen aliran lainnya
 Dapat beroperasi pada berbagai kondisi suhu dan tekanan
 Penurunan tekanan yang rendah di turbin.

Kekurangan :
 Tidak cocok digunakan untuk menangani cairan dengan tingkat
korosif yang tinggi
 Adanya gelembung dalam cairan dapat mempengaruhi akurasi
 Membutuhkan tekanan balik yang konstan untuk mencegah
timbulnya kavitasi (gelembung udara)
 Sensitif terhadap perubahan viskositas cairan
 Membutuhkan jaringan pipa yang lurus pada hulu dan hilir meteran
turbin agar pusaran pada cairan dapat menghilang
 Mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik pada cairan dengan
vikositas tinggi dimana profil alirannya berlapis
 Untuk akurasi membutuhkan profil aliran yang turbulen dimana
kecepatan fluida konsisten melewati keseluruhan diameter pipa
 Tidak cocok diaplikasikan untuk liquid dengan kandungan benda
padat di dalamnya (sebaiknya dipasang saringan pada bagian hulu
sebelum cairan memasuki flow meter).

41
F. Ultrasonic Flow Meter

Definisi Ultrasonic Flow Meter

Seperti yang telah kita ketahui cara kerja jenis flow meter ini
mengukur kecepatan aliran suatu fluida dengan menggunakan ultrasound
atau ultrasonic untuk mengakumulasi suatu flow rate dan dengan
diketahuinya kecepatan aliran maka dapat di hitung flow rate dengan
mengetahui luasan penanmpang suatu jalur aliran. Pengertian Ultrasonic
Flow Meter banyak diketahui sebagai flow meter yang sistem instalasinya
dengan menggunakan sistem non contact dimana sensor atau transducer
tidak contact langsung dengan fluida. Karena cara instalasinya non contact
atau clamp on maka jenis flow meter ini dikenal sebagai flow meter
portable. pengertian ultrasonic flow meter dengan sistem instalasi insertion
dengan cara pemasangnya adalah dengan melubangi pipa yang kemudian
dipasang fitting dan sensor ultrasonic atau transducer dimasukan dalam
fitting dan pipa yang telah di lubangi. Dari sensor tersebut dengan
menggunakan cable di teruskan ke dalam ultrasonic transmitter guna
menghitung velocity maupun flow rate fluida dalam pipa.

Fungsi Ultrasonic Flow Meter ( Secara Teori dan Hukumnya)

Pengukuran laju aliran (flow rate) dengan metoda ini melibatkan


elemen pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) untuk frekuensi
akustik. Pada elemen pengirim, transducer berfungsi mengubah tegangan
listrik frekuensi tinggi menjadi getaran kristal (akustik). Sedangakan pada
elemen penerima, transducer mengubah getaran kristal (akustik) menjadi
sinyal listrik. Oleh karena daerah kerja frekuensi dari pengirim dan
penerima di atas 20 KHz (misalnya 10 MHz), maka disebut ultrasonic.
Secara umum metoda ultrasonic dibedakan atas :

Model Transit time : berdasarkan waktu lintas gelombang ultrasonic dari


pengirim (transmitter) ke penerima (receiver).
Model Doppler : berdarkan frekuensi pelayangan Doppler

42
Prinsip Kerja :

Konstruksi dari flow meter jenis ini dapat dilakukan dengan


menggunakan transduser upstream dan downstream, pipa sensor dan
reflektor. Prinsip kerja dari jenis flow meter ini adalah menggunakan
gelombang suara untuk menyelesaikan kecepatan cairan di dalam pipa.
Ada dua kondisi di dalam pipa seperti tidak mengalir dan mengalir. Pada
kondisi pertama, frekuensi gelombang ultrasonik ditransmisikan ke dalam
pipa & indikasinya dari fluida serupa. Pada kondisi kedua, frekuensi
gelombang yang dipantulkan berbeda karena Efek Doppler.

Setiap kali cairan mengalir dalam pipa dengan cepat, maka


pergeseran frekuensi dapat ditingkatkan secara linier. Pemancar
memproses sinyal dari gelombang & pantulannya menentukan laju aliran.
Pengukur waktu transit mengirim & menerima gelombang ultrasonik di
kedua arah di dalam pipa. Pada kondisi tanpa aliran, waktu yang
dibutuhkan untuk mengalir di antara hulu & hilir di antara transduser
adalah sama. Di bawah dua kondisi mengalir ini, gelombang di hulu akan
mengalir dengan kecepatan lebih kecil dari gelombang hilir. Saat cairan
mengalir lebih cepat, perbedaan antara waktu naik & turun meningkat.
Waktu hulu & hilir diproses oleh pemancar untuk menentukan laju aliran.

Penggunaan :

Khusus untuk jenis transducer Clamp On atau Clip On


Ultrasonic flow meter ini bisa diaplikasikan untuk jenis flow meter
portable, hal ini dimungkinkan karena transducer clamp on ultrasonic ini
cukup simple dan cepat cara menggunakannya. Transducer dari ultrasonic
clamp on portable flow meter mempunyai beberapa ukuran tergantung
pada diameter jalur pipa yang akan diukur debitnya atau flow rate nya
serta total akumulasi fluid yang mengalir pada waktu tertentu.Portable

43
ultrasonic flow meter merupakan flow meter yang banyak di gunakan
untuk inspeksi baik oleh QC, Maintenance, Engineer guna mengetahui
debit fluida / flow rate. Berikut ini langakah-langkah yang harus dilakukan
dalam mempersiapkan dan mengguankan portable flow meters :

1. Cek kelengkapan Units ultrasonic portable flow meter dan pastikan


adanya:
 Main unit Transmitter
 Set Transducer ( 2 ea)
 set Transducer cable ( 2 ea )
 Clamp
 Gel, Coupling compound
 Alat ukur panjang, diameters ( penggaris, meteran atau lainnya )
 Charger / SD Card

2.Tentukan posisi pengukuran pada pipa :

 Arah aliran usahakan vertikal ( buttom to top ) atau Horizontal


 Jarak Down stream dan up stream ( lihat mannual operational)

44
3.Ukur dimensi pipa

 Diameter atau keliling


 Ketebalan pipa
 Ketebalan Linner ( jika menngunakan linner )
 Cek menu M 10 sampai M 13

4. Tentukan Jenis Material pipa(Carbon steel,SUS,PVC atau laiannya)

 Cek menu M 14sampai M 18

45
5. Tentukan jenis Fluida ( water, sea water, fuel, oil dll)

 Cek menu M 20 sampai 22


6. Dari ukuran Pipa yang diketahui pilih jenis transducer dari segi size
maupun working temperaturnya
7. Masukan parameter yang telah didapatkan diatas kemudian lihat jarak
transducer yang tercantum dalam menu jarak transducer dan jangan
lupa masukan jenis pemasangan Transducer ( V, Z, N or W)
8. Pemasangan transducer
 Beri tanda tempat pemasangan transducer berdasarkan jarak
transducer yang didapat pada transmitter
 Bersihkan permukaan pipa dari kotoran, debu, cat, karat
 Bersihkan permukaans ensor dan beri gel secukupnya dan merata
 Pasang Transducer di permukaan pipa yang telah di tentukan
 Clamp Transducer agar tidak berubah posisinya
9. Cek sekali lagi apakah parameter-parameter seperti diameter pipa, tebal
pipa, jenis pipa, jenis flluid, jenis transducer dan type pemasangan
transducer untuk memastikan kebenarna parameter tersebut.
10. Pastikan lagi units pengukurannya baik units waktu bisa di pilih detik,
menit, jam atau day. Untuk Volume bisa digunakan liters, M3, gallon
atau lainnya sesuai dengan keinginan masing-masing.
11. Cek nilai tom/tos apakah memenuhi syarat yang ditentukan oleh
manufacture atau tidak 97 – 103
12. Hidupkan pompa atau buka valve dan tunggu beberapa saat hingga
fluida didalam pipa mengalir normal
13. Cek Q dari aliran jika Q telah memenuhi syarat yang di tentukan
dimana semakin tinggi Q dan semakin stabil maka akurasinya makin
baik.
14. Selanjutnya silahkan lihat di menu yang menunjukan flow rate dan
totalizer
15. Untuk Aplikasi yang ingin disimpan di sd card silahkan cari menu dan
lakukan penyimpanan
16. Untuk lamanya pengecekan silahkan masukkan menu waktu dan
sebagainya
17. Selanjutnya silahkan gunakan menu2 lainnya sesuai dengan tujuan anda
menggunakan flow meter ini.

46
Kelebihan :

 Itu tidak menghalangi jalur aliran cairan.


 O/p meter ini berbeda untuk densitas, viskositas & suhu cairan.
 Aliran cairan adalah dua arah
 Respon dinamis dari meteran ini baik.
 Output dari meteran ini dalam bentuk analog
 Konservasi energi
 Sangat cocok untuk pengukuran aliran kualitas besar
 Sangat berguna untuk menyesuaikan dan memelihara
 Fleksibilitas itu bagus
 Tidak ada kontak dengan cairan
 Tidak ada risiko kebocoran
 Tidak ada bagian yang bergerak, kehilangan tekanan
 Akurasi tinggi

Kekurangan :

 Lumayan Mahal dibandingkan dengan flow meter mekanis lainnya.


 Desain yang terlalu rumit
 Bagian sensor dari meteran ini mahal.
 Meter ini rumit dibandingkan dengan meter lainnya, sehingga
memerlukan spesialis untuk memelihara dan memperbaiki meteran
ini
 Tidak bisa mengukur pipa semen atau beton yang berkarat.
 Tidak berfungsi setelah pipa berisi lubang atau gelembung di
dalamnya
 Tidak dapat mengukur pipa semen / beton atau pipa dengan lapisan
material seperti itu.

47
3. Sebutkan macam – macam alat pengukuran level

(Level Measurement Devices)


A. Displacement Type

Definisi Displacement Type

Displacement atau buoyancy method pada gambar di atas,


adalah metode pengukuran tinggi permukaan fluida yang paling banyak
digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Metode ini masih tetap popular
untuk fluida yang bersih, namun banyak proses yang mengandung “slurry”
yang cenderung mengakibatkan “coat” pada alat ukur jenis tersebut.
Sehingga diperlukan metode lain yang lebih dapat diterima. Peralatan
Displacement Device dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu
external installation dan internal installation. Kedua tipe ini memiliki
keakurasian yang cukup baik untuk pengukuran fluida bersih.

Fungsi Displacement Type ( Secara Teori dan Hukumnya)

Displacement type atau sering disebut dengan PD Flow meter


merupakan jenis flow meter yang berfungsi untuk mengukur volume
atau flow rate gerakan fluida dengan membagi suatau ruangan media yang
tetap dengan volume yang terukur. flowmeters membuat pengukuran
aliran volumetrik mengambil kenaikan terbatas atau volume dari fluida.
Sebuah analogi dasar akan memegang ember di bawah keran, mengisi ke
tingkat yang ditetapkan, lalu cepat-cepat menggantinya dengan yang lain
dan waktu ember tingkat di mana ember diisi (atau jumlah ember untuk
aliran “ditotal”).

48
Prinsip Kerja :

Prinsip kerja alat ini yaitu jika sebuah pelampung diapungkan


pada permukaan fluida, maka pelampung akan naik dan turun mengikuti
gerakan dari permukaan fluida yang bersangkutan. Selanjutnya dengan
suatu mekanisme, pergerakan pelampung ini dapat ditranslasikan kedalam
alat ukur displacer level berdasarkan prinsip Archimedes.

Displacement atau buoyancy method pada gambar di atas,


adalah metode pengukuran tinggi permukaan fluida yang paling banyak
digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Metode ini masih tetap popular
untuk fluida yang bersih, namun banyak proses yang mengandung “slurry”
yang cenderung mengakibatkan “coat” pada alat ukur jenis tersebut.
Sehingga diperlukan metode lain yang lebih dapat diterima.

Klasifikasi Dan Penggunaan Displacement Device

Peralatan Displacement Device dapat diklasifikasikan dalam dua


kelompok yaitu external installation dan internal installation.

(a) Pemasangan External

49
(b) Pemasangan Internal

Penggunaan :

Perangkat ini terdiri dari ruang yang menghalangi aliran media


dan mekanisme rotasi atau bolak-balik yang memungkinkan lewatnya
jumlah volume tetap. Jumlah bidang yang melewati ruang menentukan
volume media. Tingkat revolusi atau balasan menentukan laju aliran. Ada
dua tipe dasar Positive Displacement flow meter. Sistem atau transduser
khusus sensor adalah perangkat mirip sakelar yang menyediakan output
elektronik untuk prosesor, pengontrol, atau sistem akuisisi data.

Sistem sensor lengkap menyediakan kemampuan tambahan


seperti tampilan integral dan / atau antarmuka pengguna. Untuk jenis
kedua Positive Displacement flow meter, spesifikasi kinerja mencakup laju
aliran minimum dan maksimum yang dapat diukur, tekanan operasi,
kisaran suhu, viskositas material maksimum yang diijinkan, ukuran
koneksi, dan akurasi persen (biasanya sebagai persentase dari bacaan
aktual, bukan skala penuh) .

Kelebihan :

 Akurasinya tinggi
 Handal pada liquid yang bersih.
 Metoda terbukti (proven)
 Dapat dipasang secara internal atau secara eksternal.
 Pemasangan secara external pada unit dapat di blok dengan valve
untuk maintenance.
 Dapat digunakan untuk mengukur liquid interface.

50
Kekurangan :

 Range terbatas (level > 48 inches sukar untuk ditangani).


 Biaya meningkat untuk unit eksternal sehubungan dengan pressure
rating meningkat.
 External units kemungkinan memerlukan pemanas (heating) untuk
menghindari pembekuan (freezing).
 External units kemungkinan menghasilkan kesalahan disebabkan
perbedaan temperature antara fluida didalam vessel dengan fluida
di dalam level chamber

B. Differential Pressure Type

Definisi Differential Pressure Type

Differential Pressure Type Meter adalah jenis flow meter yang


menggunakan prinsip flow paling dasar yaitu adanya suatu flow
dikarenakan adanya perbedaan tekanan dari dua area tertentu. Sesuai
dengan hukum Bernauli digambarkan sebagai adanya perbedaan pressure
yang bisa menyebabkan flow velocity. Dengan menggunakan peralatan
tertentu, dimana flow fluida yang menuju pipa dipandu menuju beberapa
bagian peralatan yang mempunyai luasan area yang berbeda menyebabkan
adanya variasi dalam flow velocity dan flow pressure. dan tekanan aliran.
Dengan mengukur nilai perubahan pressure, maka dapat dihitung flow
velocty dari fluida tersebut.

51
Fungsi Differential Pressure Type ( Secara Teori dan Hukumnya)

Differential Pressure transmitter/type adalah salah satu jenis


peralatan instrument yang paling banyak digunakan sebagai alat ukur
dalam industri, karena transmitter model ini bisa difungsikan dalam
banyak aplikasi seperti untuk mengukur tekanan positip, untuk mengukur
tekanan vakum, untuk mengukur perbedaan tekanan, untuk mengukur
ketinggian permukaan isi tangki (Level) dan untuk pengukuran laju alir
(Flow).Selain itu juga berfungsi sebagai :

Untuk mengukur tekanan positip

Differential pressure dapat digunakan sebagai pengukur tekanan positip


(gauge pressure). Caranya yaitu dengan menghubungkan bagian sensor
berlabel H ke bagian proses yang akan diukur misalnya ke tangki, ke pipa,
ke reaktor, ke bak penampungan, ke boiler, ke storage, dan media proses
lainnya, sementara bagian yang berlabel L dibiarkan terbuka ke
atmosphere. Besarnya tekanan ynag diukur oleh sensor akan di
konversikan ke dalam signal standard sesuai dengan hasil kalibrasi
transmitter.

Untuk mengukur tekanan vakum.

Kita dapat menggunakan cara yang sama yaitu menghubungkan satu port
daripada transmitter ke bagian proses yang akan diukur , hanya kali ini
koneksinya di balik, jadi sisi yang berlabel L dari transmitter adalah sisi

52
yang terhubung ke equipment proses, sedang sisi H dibiarkan terbuka ke
atmosphere, bila terjadi penurunan tekanan maka nilainya akan terdekteksi
oleh transmitter , output transmitter yang telah dikonfigurasi untuk
keperluan pengukuran vakum akan menunjukkan perubahan nilai ke arah
negatip.

Untuk mengukur tekanan absolute

Differential Pressure Transmitter juga bisa diaplikasikan untuk mengukur


tekanan absolut. Tekanan absolute didefinisikan sebagai tekanan dibawah
atmosphere yang dimulai dari skala 0 mmHg, dimana 1 Atmosphere setara
dengan 760mmHg, cara pemasangan transmitter nya port berlabel L
dihubungkan ke sisi vakum sedang port berlabel H dihubungkan ke proses
bertekanan normal, dengan cara ini perubahan tekanan disisi vakum baik
semakin vakum ataupun sebaliknya akan menunjukkan nilai positip,
karena range transmitter diseting untuk unit pressure absolute yaitu
mmHg, misalnya range transmitter 360mmHg sampai dengan 760mmHg
equivalen dengan output 4-20mA.

Differential transmitter sebagai indicator filter clog

Pemakaian differential pressure transmitter sebagai alat untuk mengetahui


kondisi filter yang dipasang pada bagian suction pompa adalah salah satu
fungsi lain dari transmitter ini, aplikasinya sangat sederhana dimana
transmitter dipasang diantara filter, port H pada bagian upstream filter dan

53
port L pada bagian downstream filter, jika terjadi penyumbatan pada filter
maka pada bagian L akan terjadi efek vakum sehingga output transmiter
akan naik, dan kenaikan ini menunjukkan tanda-tanda bahwa telah terjadi
penyumbatan pada filter tersebut.

Prinsip Kerja :

Pengukuran level jenis differential pressure (DP) didasarkan


pada prinsip “hydrostatic head”. Prinsip ini mengatakan bahwa pada setiap
titik di dalam fluida yang diam (static), gaya yang bekerja padanya adalah
sama untuk semua arah dan tidak tergantung pada volume fluida maupun
bentuk ruang atau tempat dimana fluida berada, tetapi hanya bergantung
pada tinggi kolom fluida di atas titik yang bersangkutan. Oleh karena itu
hydrostatic head sering dinyatakan dalam satuan tekanan.

Hydrostatic head dapat dinyatakan dalam betuk persamaan :

P=ρ.g.h

Dimana :

P = tekanan “ hydrostatic head “

ρ = fluid density

g = gravity acceleration constant (9.81 m/s2 or 32.2 ft/s2)

h = level fluida

Aplikasi pengukuran level dengan menggunakan metoda


perbedaan tekanan atau tekanan hidrostatik telah mengalami kemajuan
yang signifikan beberapa tahun lalu. Peralatan D/P ini memungkinkan
untuk mengukur level dengan range yang lebar pada services yang bersih,
korosif, slurry dan high viscous. Hampir semua jenis peralatan D/P dapat

54
digunakan untuk mengukur level jika peralatan tersebut tersedia dalam
range yang diperlukan untul level yang dimaksud. Pada umumnya range
D/P untuk level adalah sekitar (10 ~ 150) inches H20.

Klasifikasi Differential Pressure Device

Peralatan D/P dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu sealed dan
nonsealed system.

1. Nonsealed system

(a) D/P cell Transmitter b) D/P Cell untuk aplikasi pengkuran Level

Peralatan differential pressure (D/P cell transmitter) seperti


pada gambar di bawah biasanya digunakan untuk mengukur flow, namun
dapat juga digunakan untuk mengukur level. Peralatan D/P ini dalam
aplikasinya digunakan secara kontak langsung dengan fluida dan dapat
dibersihkan dengan gas atau liquid yang sesuai.
Kelebihan Nonsealed system :
 Akurasi baik
 Dapat digunakakan pada range level yang lebar.
 Tersedia didalam banyak material konstruksi.
 Dapat dibersihkan (dipurge) untuk penggunaan service yang
korosif dan slurry.
 Biaya pengadaan awal : sedang (moderat).
 Dapat diisolasi dan zero ditempat Kekurangan
 Kesalahan (error) disebabkan oleh density yang bervariasi.
 Lead line / impuls line (low pressure) tidak dibutuhkan pada
aplikasi atmospheric.
 Pemanasan (heating) pada lead line / impuls line kadang-kadang
dibutuhkan.

55
 Problem operasi dan maintenance sering terjadi disebabkan
kegagalan purged lines.
 Perbersihan material sering dilakukan pada servis proses yangsulit.

2. Sealed system

(a) D/P Cell Transmitter (b) D/P Cell untuk level

Untuk memenuhi persyaratan aplikasi pengukuran level yang


sulit misalnya pada material seperti slurry dan high viscous, sealed system
sering memberikan solusi yang sesuai untuk pengukuran level
tersebut.Gambar di bawah memperlihatkan D/P cell jenis sealed system, di
mana measuring element terisolasi dari cairan proses (process liquid).

Kelebihan :
 Purge tidak diperlukan
 Baik untuk slurry dan material yang korosif.
 Range pengukuran : lebar.
 Akurasi : sedang ~ tinggi
 Dapat digunakan untuk vessel yang terbuka atau tertutup.
 Baik untuk temperature relative tinggi.
 Pemasangan simple dan mudah.

Kekurangan :
 Unit tidak dapat dilepas untuk tujuan maintenance tanpa
menshutdown peralatan (equipment).
 Density yang bervariasi menyebabkan error.
 Letak pemasangan harus dipertimbangkan sehubungan dengan
pengaruh pada kalibrasi.

56
 Perubahan temperature ambient menyebabkan error pada jenis
“capillary filled system”.

Penggunaan :

Differential Pressure Flow Meter secara inferensial mengukur


aliran cairan, gas dan uap, seperti air, cairan kriogenik, bahan kimia, udara,
gas industri, dan uap. Hati-hati menggunakan pengukur aliran tekanan
diferensial untuk cairan dengan viskositas tinggi, seperti beberapa
hidrokarbon dan makanan, karena akurasinya dapat menurun ketika
bilangan Reynolds rendah.

Flow Meter ini dapat diterapkan pada cairan yang relatif bersih.
Dengan perhatian yang tepat pada bahan konstruksi, aliran cairan korosif,
seperti yang ditemukan di industri kimia, dapat diukur.

Cairan yang agak kotor dapat diukur dengan membersihkan pipa


impuls dengan cairan inert. Hati-hati saat menggunakan pengukur aliran
tekanan diferensial dalam layanan kotor karena kotoran dapat menyumbat
pipa impuls dan menyebabkan pengukuran yang salah. Segel diafragma
terkadang dapat diterapkan dalam aplikasi ini. Namun harus diingat bahwa
segel diafragma dapat menurunkan kinerja sistem pemancar tekanan
diferensial, dan karenanya, menurunkan kinerja sistem pengukuran aliran.

Pengukur aliran tekanan diferensial umumnya berlaku untuk


banyak aliran di sebagian besar industri, seperti pertambangan,
pemrosesan mineral, pulp dan kertas, minyak bumi, kimia, petrokimia, air,
dan industri air limbah. Teknologi pengukuran aliran lainnya mungkin
berkinerja lebih baik daripada pengukur aliran tekanan diferensial di
banyak aplikasi, namun pengukur aliran tekanan diferensial masih
digunakan secara luas karena keakraban pengguna yang lama dengan
teknologi tersebut.

57
C. Capacitance Type

Definisi Capacitance Type


Minyak memiliki konstanta dari 1,8 hingga 5, Pure glycol
mempunyai konstanta 37 dan larutan air berkisar antara 50 hingga 80.
Prinsip Capacitance Level measurement type adalah berdasarkan prinsip
kerja kapasitor dimana komponen elektrik ini dapat menyimpan energi.
Kapasitor terdiri dari dua plat konduktif yang dipisahkan oleh media
insulator. Jumlah energi yang dapat disimpan oleh kapasitor dipengaruhi
oleh Luas Plat, Jarak kedua plat dan konstanta dielektrik medianya.
Dalam aplikasi pengukuran level fluida pada tangki, Plat
pertama adalah Probe yang dimasukkan ke dalam tangki, sedangkan
dinding tangki akan berfungsi sebagai Plat kedua dimana jarak antara
probe dengan dinding tangki tidak akan berubah maka satu-satunya
parameter yang akan berubah adalah konstanta dielektrik. Udara memiliki
konstanta dielektrik satu sedangkan fluida memiliki konstanta dielektrik
lebih dari satu.
Ketika level fluida semakin tinggi maka konstanta dielektrik
fluida yang diukur akan menggantikan udara dan menyebabkan nilai
kapasitansi naik sehingga controller akan membaca bahwa level fluida
semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Fungsi Capacitance Type ( Secara Teori dan Hukumnya)
Capacitance Type adalah alat yang digunakan untuk menentukan
atau mengukur ketinggian permukaan (level) atau jumlah cairan atau solid
yang mengalir dalam sistem terbuka maupun tertutup sperti tanki. Terdapat

58
dua jenis pengukuran level yaitu pengukuran level padada suatu titik atau
pemngukuran aliran secara kontinyu.

Level sensor jenis kontinyu digunakan untuk mengukur level


hingga batas tertentu, dengan harapan hasil pengukuranya akurat.
Sementara untuk level sensor titik biasanya digunakan untuk menentukan
batas ketinggian apakah media tersebut levelnya rendah atau tinggi atau
diantaranya. Dengan diketahui level dari material dalam tanki , maka kita
bisa mengetahui jumlah material dalam tanki tersebut dengan satuan unit
volume atau lainnya.

Prinsip Kerja :

Sebuah kapasitor terbentuk ketika elektroda sensor level dipasang


didalam sebuah vessel. Tangkai metal dari elektroda bertindak sebagai satu
plate dari kapasitor dan dinding tangki bertindak sebagai plate yang lain
(untuk non metallic vessel dibutuhkan reference elektroda sebagai plate
yang lain dari kapasitor).

Ketika level fluida naik, udara atau gas yang semula melingkupi
electrode akan digantikan oleh material (fluida) yang mempunyai
konstanta dielektik (dielectric constant) yang berbeda, sehingga suatu
perubahan didalam nilai kapasitor terjadi sebab dielektrikum antara plat
telah berubah. RF (Radio Frequerncy) capacitance instrument mendeteksi
perubahan tersebut dan mengkonversinya kedalam suatu sinyal keluaran
secara proporsional.

Hubungan kapasitansi digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :

C = 0.225 K ( A / D )

59
Dimana :

C = Capacitance (picoFarads)

K = Dielectric constant dari material

A = Area of plates (square inches)

D = Distance between the plates (inches)

Klasifikasi Differential Pressure Device


Capacitance Level measurements diklasifikasikan ke dalam dua kategori
yaitu continuous measurement dan point measurement.

1. Continuous Measurement

Continuous measurement

Keuntungan :

 Dapat digunakan untuk beberapa aplikasi di mana jenis yang lain


tidaklah mungkin digunakan.
 Biaya pemasangan awal : sedang
 Akurasi ; sedang
 Dapat digunakan pada aplikasi high temperature dan high pressure.
 Dapat digunakan untuk services polymer dan slurry.

Kekurangan
 Pada banyak kejadian, membutuhkan kalibrasi khusus.
 Terpengaruh oleh density bervariasi dari material yang diukur.
 Pembacaan error ketika terjadi lapisan (coating) pada probe.

60
2. Point Measurement
Capacitance probe untuk point measurement pada saat ini telah menjadi
umum penggunaannya. Alat ukur ini sangat baik untuk mengukur level
media powder, solid dan slurry yang sulit diukur.

Point measurement

Kelebihan :

 Biaya pengadaan awal : rendah


 Mudah untuk dipasang
 Tidak ada part yang bergerak.
 Bermanfaat untuk aplikasi material berisi powder, butiran, solid,
slurry dan material corosif (dimana banyak level device tidak
bekerja dengan baik).

Kekurangan :

 Akurasi dipengaruhi oleh karakteristik material.


 Coating pada probe menyusahkan pada beberapa design.

Penggunaan :

Pengukuran dilakukan dengan menerapkan sinyal RF antara


probe konduktif dan dinding pembuluh darah. Sinyal RF menghasilkan
aliran arus yang sangat rendah melalui bahan proses dielektrik dalam
tangki dari probe ke dinding bejana. Ketika level di tangki turun, konstanta
dielektrik turun menyebabkan penurunan pembacaan kapasitansi dan
penurunan menit aliran arus.

61
Perubahan ini dideteksi oleh sirkuit internal sakelar level dan
diterjemahkan ke dalam perubahan status relai sakelar level jika terjadi
deteksi level titik. Dalam kasus detektor level kontinu, outputnya bukanlah
status relai, tetapi sinyal analog berskala.

Pengukuran Level dapat dibagi menjadi tiga kategori:

 Pengukuran bahan non-konduktif


 Pengukuran bahan konduktif
 Pengukuran non-kontak

Bahan non-konduktor:

Untuk mengukur tingkat cairan non-konduktif, pengaturan probe


telanjang digunakan karena resistensi cairan cukup tinggi untuk
membuatnya dielektrik. Karena elektroda dan tangki dipasang pada
tempatnya, jarak (d) konstan, kapasitansi berbanding lurus dengan tingkat
bahan yang bertindak sebagai dielektrik.

Bahan Konduktor:

Dalam mengalirkan cairan, pelat probe diisolasi menggunakan


lapisan tipis kaca atau plastik untuk menghindari korsleting. Bahan
konduktif bertindak sebagai pelat tanah kapasitor.

Proximity measurements (Non-contact type measurements):

Dalam pengukuran tingkat Proximity adalah luas pelat kapasitansi


tetap, tetapi jarak antar pelat bervariasi. Pengukuran tingkat kedekatan
tidak menghasilkan output linier dan digunakan ketika tingkat bervariasi
beberapa inci.

Kelebihan :

 Relatif tidak mahal


 Serbaguna
 Dapat diandalkan
 Membutuhkan perawatan minimal
 Tidak mengandung bagian yang bergerak
 Mudah dipasang dan dapat disesuaikan dengan mudah untuk
berbaga ukuran kapal
 Tahan Banting
 Mudah untuk dioperasikan
 Mudah untuk dibersihkan

62
 Dapat dirancang untuk aplikasi suhu dan tekanan tinggi.

Kekurangan :

Material dengan kerapatan cahaya di bawah 20 lb/ft3 dan material


dengan ukuran partikel berdiameter melebihi 1/2 in. dapat menjadi masalah
karena konstanta dielektriknya yang sangat rendah (disebabkan oleh
banyaknya ruang udara di antara partikel).

D. Ultrasonic Type

Definisi Ultrasonic Type


Ultrasonic Types adalah perangkat yang dapat digunakan untuk
memantau atau menetapkan level cairan atau padat dalam tangki, bejana,
atau wadah lain yang digunakan sebagai bagian dari suatu proses atau
sistem. Ada berbagai jenis sensor level yang digunakan dalam pengaturan
dan sistem kontrol proses industri, pemilihannya tergantung pada jenis
cairan atau padatan yang dipantau, seberapa banyak akses yang tersedia
untuk cairan atau padatan, dan sifat-sifatnya.Level Sensor digunakan di
banyak aplikasi lain di luar fasilitas industri dan muncul dalam produk yang
akrab bagi konsumen.

Fungsi Ultrasonic Type ( Secara Teori dan Hukumnya)


Ultrasonic adalah piezoelectric yang berfungsi untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gelombang suara
ultrasonic. Piezoelectric yang digunakan dalam transducer ultrasonic pada
umumnya berbahan ceramic, akan tetapi untuk aplikasi atau keperluan
khusus yang membutuhkan performansi tinggi elemen piezoelectric pada
transducer ultrasonic ini dibuat dari bahan polymer atau composite. Pada
beberapa transducer selain element piezoelectric juga ditambahkan backing
yang berfungsi untuk mengendalikan atau meredam getaran frekuensi
ultrasonic dari element aktif piezoelectric agar tidak tembus ke bagian

63
belakang transducer, sehingga pancaran energi ultrasonic hanya kedepan
saja.

Wear plate (plat logam) dalam transducer ultrasonic berfungsi


untuk melindungi elemen piezoelectric pada saat transducer bekerja. Wear
plate ini harus mampu bekerja pada getaran dengan frekuensi tinggi
(frekuensi ultrasonic) dan tahan terhadap korosi, karena transducer
ultrasonic sering digunakan pada perangkat tanpa pelindung (sensor dalam
posisi terbuka).

Prinsip Kerja :

Ultrasonic transmitter bekerja dengan prinsip pemancaran


gelombang suara dari peizo electric transducer kedalam vessel yang berisi
material proses. Alat ini mengukur lama waktu yang dibutuhkan gelombang
suara yang dipantulkan kembali ke transducer. Pengukuran yang baik
tergantung pada pantulan gelombang suara dari material proses secara garis
lurus yang kembali ke transducer.

Ultrasonic level detectors pada gambar di bawah digunakan


terutama untuk point measurement. Alat ini sudah digunakan sejak tahun
1960, hampir sama seperti capacitance probe, alat ini juga sering digunakan
untuk mengukur level pada service dimana sering timbul permasalahan
bilaman menggunakan metoda pengukuran tradisional.

Bagian-bagian terpenting Sensor Ultrasonic

1. PIEZOELEKTRIK
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan
listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika
medan listrik diberikan, maka material tersebut akan mengalami
regangan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada

64
mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan
sebagai transmitter dan receiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung
pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing
transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik
lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

2. TRANSMITTER

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memancarkan


gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misalnya frekuensi
sebesar 20 kHz atau 40 kHz) yang dibangkitkan dari sebuah osilator.
Untuk menghasilkan frekuensi sebesar 40 KHz, harus di buat sebuah
rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat
sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal
tergantung dari desain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan
memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan
terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang
yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

3. RECEIVER

65
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan
piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang
berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau
gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena
bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik
akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang
dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan
piezoelektrik tersebut.

Penggunaan :

1. Bisa menjadi Sistem Otomasi Industri


Sensor ultrasonik dari MaxBotix juga bisa digunakan sebagai sensor
untuk sistem otomasi mesin industri. Sebagai contoh pada sistem
penghitung jumlah botol pada konveyor. Sensor ultrasonik diletakkan di
atas atau samping konveyor, kemudian ketika botol lewat di depan sensor
maka gelombang ultrasonik akan memantul dari permukaan botol ke
receiver, sehingga dapat digunakan acuan untuk menghitung botol.

2. Mengukur Ketinggian Air Bendungan


Sistem yang digunakan hampir sama seperti pada cara pengukuran air di
dalam tangki, hanya saja medan yang dideteksi lebih luas. Sensor
ultrasonik diletakkan di atas bendungan, kemudian sensor tersebut akan
mengukur jarak permukaan air dengan transmitter sensor. Hasil
pengukuran ketinggian air tersebut nantinya dapat digunakan oleh
petugas untuk berbagai keperluan.

3. Berguna Sebagai Sistem Navigasi Robot


Dalam dunia robotika, sensor ultrasonik sudah sangat umum digunakan
untuk kepeerluan navigasi robot. Sensor ultrasonik digunakan untuk
mendeteksi objek penghalang yang ada di depan robot, sehingga si robot
bisa menentukan harus bergerak ke arah mana ketika ada objek yang
terdeteksi.

4. Smart Waste Management


Smart Waste Management atau pengolahan sampah pintar adalah suatu
sistem pengolahan sampah yang dirancang untuk menambah efektifitas
pengolahan sampah. Cara kerja sistem ini yaitu sensor ultrasonik
diletakkan di atas wadah (container) penampung sampah, tujuannya yaitu
untuk mengetahui kapasitas sampah di dalam kontainer. Ketika sampah
sudah penuh, sensor akan mengirimkan informasi tersebut ke kontroler
kemudian kontroler mengirimkan informasi lokasi dan kapasitas sampah

66
secara wireless ke database pusat, sehingga petugas terkait bisa
mengetahui container sampah di lokasi mana yang sudah penuh,
selanjutnya petugas akan mengirimkan truk sampah untuk membawa
sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

5. Mengukur Kedalaman Cairan dalam Tangki


Sensor ultrasonik adalah salah satu jenis sensor yang paling efektif untuk
mengukur kedalaman air/cairan yang tersisa pada tangki. Dengan sensor
ultrasonik kita bisa mengetahui kedalaman cairan dengan cara
mengkalkulasi jarak antara permukaan air dengan transmitter ultrasonik,
sehingga didapatkan hasil pengukuran yang cepat dan akurat.

Kelebihan dan Kekurangan

Ultrasonic Level Measurement Devices

Kelebihan :

 Tidak ada part yang bergerak (No moving parts), membutuhkan


sedikit maintenance.
 Teknologi Non-contact
 Mudah dipasang dan dikalibrasi
 Akurasi baik bilamana aplikasi sesuai.
 Dapat diaplikasikan pada pengukuran level material seperti powder,
fluida yang mengandung padatan serta slurry.

Kekurangan :

 Tidak dapat beroperasi pada vakum dan tekanan tinggi.


 Range Temperature dan Pressure terbatas.
 Harga relative tinggi.
 Posisi sangat sensitive disbanding teknologi lain.

67
E. Radar Type

Definisi Radar Type

Perangkat instrumentasi untuk mengukur ketinggian isi


tangki atau level dalam tangki proses terdiri dari banyak model dan prinsip
pengukuran, diantaranya adalah level transmitter type Differential pressure,
type kapasitansi, type ultrasonic, type radio active, type magnetrol, type
LVDT dan type radar. Mengacu pada prinsip kerja transmitter pengukuran
level dengan teknologi radar merupakan model pengukuran yang diakui
paling handal dibanding dengan metode model lainnya. Artikel ini akan
menerangkan prinsip kerja transmitter pengukur level type radar yang
dikenal sebagai GWR ( Guide Wave Radar). Sesuai dengan namanya
transmitter type Guide Wave Radar konstruksinya terdiri dari kepala (head
transmitter) dan probe (guide), fungsi daripada guide atau probe yaitu
sebagai perangkat yang merambatkan sinyal. Probe transmitter GWR bisa
berbentuk batang (rod), berbentuk tali (rope), atau berbentuk antenna.

Agar transmitter GWR bisa bekerja dengan benar, setelah


dipasang pada tangki, transmitter harus dikonfigurasi, ada beberapa
parameter utama yang harus ada pada setiap transmitter GWR diantaranya
adalah;

 Bentuk daripada tangki ( kotak, silinder, bulat, dome)


 Ketinggian tangki dari dasar tangki hingga atap tangki.
 Jarak nol persen level dari dasar tangki
 Jarak seratus persen level dari dasar tangki.
 Konstanta dielektrika media proses yang diukur ketinggiannya.

68
Parameter tersebut diatas adalah parameter inti yang harus ada
pada setiap level transmitter GWR, adapun pada prakteknya di lapangan
masih banyak parameter lain yang harus diatur berkaitan dengan kontruksi
tangki dan kondisi media prosesnya, seperti misalnya apakah pada tangki
ada agitator pengaduknya, apakah media prosesnya mengandung uap panas,
apakah permukaan cairan yang diukur mengandung riak gelombang dan
lain-lain.

Sebagai tuntunan dalam memasukan nilai parameter-parameter


kedalam sebuah transmitter GWR, simak gambar geometri tangki dibawah
ini, dari gambar tersebut dapat diketahui arti daripada setiap istilah
parameter serta batas-batas pengukurannya. Misalnya untuk mengisi
parameter Tank Full Height (1) maka pengukuran harus dilakukan dari
Tank bottom line sampai ke transmitter flange. Untuk parameter Probe
length (2), harus diukur panjangnya probe dari flange transmitter hingga ke
ujung probe. Demikian seterusnya, setiap parameter memiliki batas ukur
tersendiri.

Keterangan Gambar:

A= Upper Reference Point

B= Zero Reference Point

C= 0% (4mA) Point

D= 100% (20mA) Point

1= Tank Full Height

2= Probe Length

69
3= Upper Null Zone

4= Bottom Null Zone

5= LRV Distance

6= Product Level

7= URV Distance

8= Reduced Accuracy Zone

Fungsi Radar Type ( Secara Teori dan Hukumnya)

Radar Type Gauge atau disingkat RTG adalah jenis ATG yang
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu permukaan dengan metode
radar. Metode pengukuran dengan level untuk jenis ATG ada dua yaitu
RTG dan Servo Tank Gauge. Sesuai dengan namanya, RTG menggunakan
radar untuk pengukuran, dan STG menggunakan servo (motor) untuk
pengukuran level.

ATG adalah pengukuran level dengan presisi yang tinggi. Tingkat


presisi ini digunakan untuk mencapai standar minimum untuk custody
transfer (untuk jual beli dengan pihak ketiga). Selain kegunaan tersebut,
RTG bisa juga digunakan untuk inventory calculation, oil movement, losses
control, operational and blending control, dan leak detection & overfill
protection. Untuk mendapatkan nilai dengan presisi yang tinggi, banyak
parameter yang harus diukur seperti level minyak, temperature minyak,
water level, dan tinggi tanki. Variable ini digunakan untuk menghitung net
volume minyak dalam suatu tanki dengan perhitungan tertentu.

Untuk mendapatkan level minyak secara tepat harus di


kompensasi dengan level air yang ada di dalam tanki. Karena SG Air dan
minyak berbeda pasti air akan berada dibawah dan membentuk suatu lapisan
tersebut. Oleh karena itu, lapisan air dapat diukur dengan mudah untuk
mendapatkan ketinggian air dari dasar tanki. Radar digunakan untuk
mengukur ketinggian ruang kosong antara fluida dan tempat radar tersebut
dipasang (di atap tanki). Level minyak murni = tinggi tanki – hasil
pengukuran radar – ketinggian level air.

70
Prinsip Kerja :

Teknologi radar untuk aplikasi pengukuran level yang ada


dipasaran adalah Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) atau
Pulse Wave Time of Flight. Sistem Pulsed Wave bekerja dengan
memancarkan suatu gelombang mikro (microwave) ke arah material proses,
gelombang ini dipantulkan oleh permukaan dari material proses dan
dideteksi oleh sensor yang sama yang bertindak sebagai penerima (receiver).
Level ditentukan dari waktu tempuh dari sinyal gelombang mikro dari
transmitter ke receiver.

Sistem FMCW bekerja dengan memancarkan suatu signal


frekuensi secara terus menerus dan jarak ditentukan dari perbedaan
frekwensi antara sinyal transmitter dan receiver pada setiap titik pada
waktunya. Secara umum prinsip kerja dari radar level adalah sebagai berikut
; Level dari cairan diukur dengan radar pulsa yang pendek yang dipancarkan
dari antenna di bagian puncak tanki ke arah cairan. Setelah radar pulsa
dipantulkan oleh permukaan cairan, maka antena menerima pulsa tersebut.
Jarak dari meter gauge ke permukaan cairan (d) adalah sebanding dengan
waktu tempuh pulsa gelombang micro (t). Frekuensi yang digunakan radar
adalah 5.8 GHZ ( 6.3 GHZ di AS).

Pengukuran ini dilakukan dengan memvariasikan frekuensi yang


ditransmisikan. Frekuensi ini memiliki sifat semakin besar dalam setiap
waktu sampai saat tertentu dia akan kembali mulai dari awal lagi. Jika

71
digambarkan spektrum seperti gelombang gigi gergaji. Waktu tempuh
frekuensi pertama tersebut akan memiliki waktu yang sebanding dengan
jarak antara transmitter dan sisi pemantul. Semakin besar jaraknya maka
semakin lama pula frekuensi pertama tersebut ditangkap. Pada saat yang
bersamaan, radar tersebut juga mengirimkan sinyal yang semakin naik
seiring bertambahnya waktu. Ketika frekuensi pertama ditangkap oleh radar,
frekuensi tersebut dibandingkan dengan frekuensi yang dikirim saat ini.
Delta frekuensi ini akan ditransformasikan dengan FFT menjadi frekuensi
spektrum. Dari situlah bisa ditentukan jarak pengukuran. Dengan
perhitungan tertentu, delta f ini memiliki hubungan sebanding dengan jarak
yang diukur.

Pengukuran level air dilakukan secara lebih sederhana.


Pengukuran ini hanya menggunakan komponen kapasitif yang akan berubah
kapasitansinya ketika terkena fluida. Output yang dihasilkan dari
pengukuran ini adalah sinyal elektrik 4-20mA.

Pengukuran temperature dilakukan secara kontinu dengan interval jarak 3


meter. Pengukuran temperature ini menggunakan MST (multiple spot
temperature) sebagai tempat untuk meletakkan termometer. Setiap element
termometer ini akan dikirimkan nilainya ke RTG untuk dikalkulasi menjadi
volume netto. Harus ada kompensasi temperature karena minyak itu bisa
mengembang dan menyusut sesuai dengan temperaturenya. Jika temperature
tinggi, maka minyak akan mengembang dan sebaliknya jika temperature
rendah maka minyak akan menyusut.

RTG ini memiliki presisi yang tinggi karena dia memiliki


ketelitian pengukuran kurang lebih 0.5 mm. RTG menggunakan frekuensi
10GHz dengan mode frequency modulation. Digunakan mode FM karena
kebanyakan noise itu terletak pada amplitude modulation.

72
Penggunaan :

Radar Type Gauge atau disingkat RTG adalah jenis ATG yang
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu permukaan dengan metode
radar. Metode pengukuran dengan level untuk jenis ATG ada dua yaitu
RTG dan Servo Tank Gauge. Sesuai dengan namanya, RTG menggunakan
radar untuk pengukuran, dan STG menggunakan servo (motor) untuk
pengukuran level.

ATG adalah pengukuran level dengan presisi yang tinggi. Tingkat


presisi ini digunakan untuk mencapai standar minimum untuk custody
transfer (untuk jual beli dengan pihak ketiga). Selain kegunaan tersebut,
RTG bisa juga digunakan untuk inventory calculation, oil movement, losses
control, operational and blending control, dan leak detection & overfill
protection. Untuk mendapatkan nilai dengan presisi yang tinggi, banyak
parameter yang harus diukur seperti level minyak, temperature minyak,
water level, dan tinggi tanki. Variable ini digunakan untuk menghitung net
volume minyak dalam suatu tanki dengan perhitungan tertentu.

Radar Type Level Measurement

73
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan :

 Teknologi : Non-contact
 Akurasi : tinggi
 Digunakan pada aplikasi yang sulit
 Mengukur melalui tangki plastik
 Monitor isi dari kotak atau multimedia materi
 Mendeteksi hambatan dalam peluncuran atau menekan

Kekurangan :

 Biaya pengadaan awal : tinggi


 Pressure rating : terbatas
 Tidak dapat mengukur interface
 Sensitive untuk mebangun up di wajah sensor

F. Radiation Type

Definisi Radiation Type

Radiation type yang digunakan pada pengukuran level akan


memancarkan energi pada suatu tingkat rate yang konstan secara acak.
Radiasi gamma adalah sumber yang secara umum digunakan untuk
nucleonic level gauging. Panjang gelombang pendek dan energi yang tinggi
dari radiasi gamma menembus dinding vessel dan media proses. Sebuah
detektor di sisi yang lain dari vessel mengukur kekuatan bidang radiasi dan
menyimpulkan level di dalam vessel.

Secara umum, radiation level adalah metoda pengukuran level


yang mahal dan perlu dipertimbangkan secara serius bilamana akan
diimplementasikan. Bukan hanya hardware yang mahal, tetapi calibration
dan testing juga Bukan hanya hardware yang mahal, tetapi calibration dan
testing juga membutuhkan waktu yang lama serta biaya operasi yang tinggi.

74
Fungsi Radiation Type ( Secara Teori dan Hukumnya)

Radiation Type (Level Meter) merupakan persyaratan penting


dalam industri yang menggunakan berbagai jenis cairan untuk berfungsi.
Kenaikan atau penurunan kadar suatu cairan dapat mengubah hasil proses
akhir, atau dapat juga berdampak buruk pada manusia dan lingkungan
sekitar. Untuk menghindari hal ini, pengguna industri mengandalkan
berbagai jenis perangkat penginderaan level seperti sakelar level dan
pemancar level.

Perangkat ini membantu pengguna mengukur tingkat level secara


akurat dan menghindari insiden yang tidak diinginkan. Meskipun perangkat
yang disebutkan di atas dirancang untuk mengukur tingkat level dalam
berbagai aplikasi, mereka berbeda dalam hal operasinya.

Radiation Type digunakan juga sebagai continuous measurement


dan point measurement. Pada continuous measurement, radiation level
menyediakan persentase dari penurunan transmisi sesuai level, dan untuk
point measurement, radiation type menyediakan suatu fungsi switch on/off.

Prinsip Kerja :

Seperti beberapa metoda pengkukuran level lainnya, jenis


radioactive (nucleonic) digunakan juga sebagai continuous measurement
dan point measurement. Pada continuous measurement, radiation level
menyediakan persentase dari penurunan transmisi sesuai level, dan untuk
point measurement, radiation level menyediakan suatu fungsi switch on/off.
Radio isotop yang digunakan pada pengukuran level akan memancarkan
energi pada suatu tingkat rate yang konstan secara acak. Radiasi gamma
adalah sumber yang secara umum digunakan untuk nucleonic level gauging.
Panjang gelombang pendek dan energi yang tinggi dari radiasi gamma
menembus dinding vessel dan media proses. Sebuah detektor di sisi yang
lain dari vessel mengukur kekuatan bidang radiasi dan menyimpulkan level
di dalam vessel.

75
Radioation type level adalah metoda pengukuran level yang
mahal dan perlu dipertimbangkan secara serius bilamana akan
diimplementasikan. Bukan hanya hardware yang mahal, tetapi calibration
dan testing juga Secara umum, radiation type level adalah metoda
pengukuran level yang mahal dan perlu dipertimbangkan secara serius
bilamana akan diimplementasikan. Bukan hanya hardware yang mahal,
tetapi calibration dan testing juga membutuhkan waktu yang lama serta
biaya.

Penggunaan :

Pemancar ini dirancang untuk mendeteksi tingkat cairan.


Pemancar level cairan juga digunakan untuk mendeteksi antarmuka antara
dua cairan yang berbeda seperti minyak dan air. Pemancar level cairan
terutama digunakan untuk penginderaan level cairan di tangki penyimpanan,
tangki transportasi, serta tangki penyimpanan air. Pemancar tekanan ini
mengukur level dengan mengukur tekanan kepala cairan. Pemancar ini
bekerja dengan mengirimkan pulsa gelombang mikro melalui kabel atau
batang sensor. Sinyal menyentuh permukaan cairan, dan bergerak kembali
ke sensor, dan kemudian ke rumah pemancar. Elektronik yang terintegrasi
dalam rumah pemancar menentukan tingkat pengisian berdasarkan waktu
yang dibutuhkan oleh sinyal untuk berjalan ke bawah sensor dan kembali
lagi. Jenis pemancar level ini digunakan dalam aplikasi industri di semua
bidang teknologi proses.

Klasifikasi Radiation Level Device


1. Continuous Systems

Nucleonic Continuous Level Measurement

76
2. Point Measurement

Nucleonic Point Level Measurement

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan :

 Tidak ada part yang bergerak (No moving parts), membutuhkan


sedikit maintenance.
 Instalasi eksternal sehingga mudah di-retrofit atau instalasi baru.
 Kehandalan (reliability) tinggi.

Kekurangan :

 Biaya pengadaan awal : tinggi


 Memerlukan perijinan oleh agen pengatur.
 Berbahaya dan memerlukan penangan secara khusus.

77
4. Sebutkan macam – macam alat pengukuran Temperatur

A.Termmokopel (Thermocouple)

Definisi Thermocouple

Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang


digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam
konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan
efek“Thermo-electric”. Efek Thermo-electric padaTermokopel ditemukan
oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck pada
Tahun 1821, dimana sebuah logam konduktor yang diberi perbedaan panas
secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik. Perbedaan Tegangan
listrik diantara dua persimpangan (junction) ini dinamakan dengan Efek
“Seeback”. Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling
populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan
listrik dan Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature).
Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah
responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu
operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C.
Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga
tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah digunakan.

Fungsi Thermocouple ( Secara Teori dan Hukumnya)

Termokopel berfungsi sebagai suatu alat sensor suhu yang


digunakan untuk mengetahui suatu temperatur suhu panas (thermal),
biasanya termokopel (thermocouple) digunakan oleh pabrik industri untuk
melakukan pengecekan kondisi suhu tempratur yang bersifat thermal,
cotohnya adalah pengecekan suhu tempratur dari suatu axial fan pada

78
cerobong, tempratur panas pada bahan peleburan timah panas (cair).
Didalam isi termokopel (thermocuple)terdapat batangan kawat kecil
berukuran 3 mm yang terbuat dari semacam logam, inipun tergantung pada
termocouple (termokopel) apa yang kita gunakan. Dengan bahan yang
berbeda karna suatu batas suhu ketahanan titik lebur dari thermocouple
(termokopel) yang sesuai kegunaanya.

Prinsip Kerja :

Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada


dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang
berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang
terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu
konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang
mendeteksi suhu panas.Untuk lebih jelas mengenai Prinsip Kerja
Termokopel, mari kita melihat gambar dibawah ini :

Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau


Junction memiliki suhu yang sama, maka beda potensial atau tegangan
listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah “NOL” atau V1 =
V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian
diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan
terjadi perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian
menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas
yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada
umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius. Tegangan tersebut
kemudian dikonversikan sesuai dengan Tabel referensi yang telah
ditetapkan sehingga menghasilkan pengukuran yang dapat dimengerti oleh
kita.

79
Tabel referensi yang sering digunakan:

Penggunaan :

Instalasi Thermocouple Pada Pipa Aliran Fluida

Pengukuran Temperatur Pada Pipa Aliran Fluida


Temperatur aliran fluida (cairan, gas, atau uap air) уаng mengalir dі dalam
ѕеbuаh pipa dараt diukur dеngаn menggunakan termometer kaca,
termometer tahanan listrik, atau јugа thermocouple. Termometer уаng
digunakan untuk mengukur temperatur aliran fluida dipasang dі dalam
ѕеbuаh selongsong уаng berfungsi untuk melindungi termometer dаrі
keausan, rangkaian іnі bіаѕа disebut dеngаn istilah thermowell. Nаmun dі
аntаrа bеbеrара jenis termometer уаng dараt digunakan untuk mengukur
temperatur aliran fluida tersebut, thermocouple menjadi jenis уаng paling
banyak digunakan. Hal іnі karena thermocouple dараt dipasang dі sisi luar
selongsong, selongsong tеrѕеbut ditanamkan masuk kе dalam pipa aliran
fluida. Pada sistem ini, thermocouple membaca temperatur уаng ada pada
sisi luar selongsong. Selongsong уаng kontak langsung dеngаn fluida
tеrѕеbut berfungsi untuk memindahkan panas secara konduksi sehingga
temperaturnya ѕаmа dеngаn temperatur fluida.

80
Sеlаіn іtu selongsong tеrѕеbut didesain sekecil mungkіn agar perpindahan
panas уаng terjadi dараt terisolir.

Instalasi Thermocouple Pada Pipa Boiler

Pengukuran Temperatur Pada Pipa Boiler


Pada pengoperasian boiler, ѕаngаt penting bagi operator untuk mengontrol
temperatur metal pipa boiler dі ѕеtіар bagian. Bagian-bagian tеrѕеbut
termasuk pipa dinding furnace уаng didinginkan оlеh air dan uap air pada
temperatur saturasi, pipa economizer уаng didinginkan оlеh air pada
temperatur dі bаwаh titik saturasi, serta pipa-pipa superheater dan reheater
уаng didinginkan оlеh uap air pada temperatur dі аtаѕ titik saturasinya.
Pengukuran temperatur-temperatur tеrѕеbut berfungsi untuk menjaga agar
pipa-pipa boiler tetap bekerja pada temperatur amannya, mengetahui
keseragaman temperatur pipa-pipa уаng tersusun secara paralel, atau untuk
mengetahui kenaikan temperatur fluida аntаrа sisi inlet dеngаn sisi outlet
pipa.

Desain Pelindung Untuk High Velocity Thermocouple dan Multiple-Shield


High Velocity Thermocouple

81
Pengukuran Temperatur Gas

Untuk mengukur temperatur dаrі gas ѕеbеnаrnуа tidaklah tеrlаlu rumit,


karena temperatur gas lebih mudah seragam dеngаn lingkungan sekitarnya.
Permasalahan muncul јіkа temperatur lingkungan atau wadah dаrі gas
tеrѕеbut berbeda dеngаn temperatur gas іtu sendiri. Pembacaan temperatur
gas ѕаngаt dipengaruhi оlеh temperatur dan kecepatan aliran gas, temperatur
lingkungan sekitar gas, ukuran sensor ukur temperatur уаng digunakan,
serta konstruksi dаrі sensor temperatur уаng digunakan.

Jenis-jenis Termokopel (Thermocouple)

Termokopel Tipe E

Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium


Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 900˚C

Termokopel Tipe J

Bahan Logam Konduktor Positif : Iron (Besi)


Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : 0˚C – 750˚C

Termokopel Tipe K

Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium


Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C

Termokopel Tipe N

Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil


Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C

Termokopel Tipe T

Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)


Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C

82
Termokopel Tipe U (kompensasi Tipe S dan Tipe R)

Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)


Bahan Logam Konduktor Negatif : Copper-Nickel
Rentang Suhu : 0˚C – 1450˚C

Kelebihan :

 Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah keruh dan
skala yang jelas
 Self powered
 Range suhunya sangat luas
 Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
 Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
 Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang
dari 1 cm
 Termokopel tidak mudah rusak dan tahan lama

Kekurangan :

 Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera


adalah suhu pada ruangan tersebut
 Kurang sensitive
 Memerlukan referensi
 Kurang stabil
 Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
 Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya
biasanya cukup mahal

83
B. Resistance Temperatur Detectors (RTD)

Definisi Resistance Temperatur Detectors

RTD adalah kependekan dari Resistance Temperature Detector.


Komponen ini merupakan resistor yang peka terhadap suhu, di mana nilai
resistansinya akan berubah sesuai dengan perubahan suhu. Karena itu, RTD
termasuk komponen transduser yang dapat digunakan sebagai sensor dalam
melakukan otomatisasi atau mengatur proses kontrol. Pada tipe standar
(wire-wound), RTD terbuat dari kawat yang tahan korosi. Kawat tersebut
dililitkan pada bahan keramik atau kaca lalu ditutup oleh selubung probe
yang terbuat dari logam Inconel sebagai pelindung. Inconel adalah logam
yang dibuat dari paduan besi, krom dan nikel. Inconel dipilih karena
merupakan logam yang tahan korosi dan jika dimasukkan ke dalam medium
cair atau gas, material ini cepat mencapai suhu medium tersebut.

Sedangkan material yang dipilih untuk kawat RTD adalah


platina.Walau seiring juga terbuat dari tembaga atau nikel.Namun platina
lebih sering digunakan, karena tingkat akurasi dari mmaterial tersebut
memang lebih baik dan rentang suhunya pun jauh lebih luas hingga 1.500
derajat celcius. Kawat RTD biasanya dipisahkan dari selubungnya oleh
lapisan keramik (porselen isolator) agar tidak terjadi Korsleting alias atau
hubung pendek antara kawat tersebut dengan selubung pelindung.

Fungsi Resistance Temperatur Detectors

( Secara Teori dan Hukumnya)

Resistance temperature detector atau juga sering disebut dengan


RTD dapat disebut juga dengan alat pendeteksi suhu tahanan. Bentuk dari
resistance temperature detector ini mirip dengan resistor biasa, hanya saja
resitance temperature detector jauh lebih dikenal akan presisinya yang
sangat tinggi. Prinsip dari resistance temperature detector sendiri sangatlah
sederhana, yakni jika hambatan listrik mengalami perubahan, maka
perubahan suhu juga berubah. hal ini berarti saat suhu udara naik, maka

84
hambatan listik pun akan ikut naik secara linier. Hal inilah yang menjadi
dasar dari pengukuran dalam sensor pengukuran suhu ini.Berbeda dengan
resistance temperature detector, kita mengenal termokopel sebagai sebuah
sensor suhu yang menggunakan prinsip adanya perbedaan panas yang
terjadi secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik atau yang dapat
disebut sebagai efek termoelektrik. Berfungsi untuk mengubah suhu
menjadi resistansi/hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah
kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari bahan isolator. RTD
dapat digunakan sebagai sensor suhu yang mempunyai ketelitian 0,03 0C
dibawah 5000C dan 0,1 0C diatas 10000C.

Prinsip Kerja :

Ketika suhu elemen RTD meningkat, maka resistansi elemen


tersebut juga akan meningkat. Dengan kata lain, kenaikan suhu logam yang
menjadi elemen resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya.
elemen RTD biasanya ditentukan sesuai dengan resistansi mereka dalam
ohm pada nol derajat celcius (0⁰ C). Spesifikasi RTD yang paling umum
adalah 100 Ω (RTD PT100), yang berarti bahwa pada suhu 0⁰ C, elemen
RTD harus menunjukkan nilai resistansi 100 Ω.Dalam prakteknya, arus
listrik akan mengalir melalui elemen RTD (elemen resistor) yang terletak
pada tempat atau daerah yang mana suhunya akan diukur. Nilai resistansi
dari RTD kemudian akan diukur oleh instrumen alat ukur, yang kemudian
memberikan hasil bacaan dalam suhu yang tepat, pembacaan suhu ini
didasarkan pada karakteristik resistansi yang diketahui dari RTD.

Penggunaan :

Penggunaan RTD adalah untuk pengontrolan temperatur di line


fuel gas (pipa berbahanbakar gas). Hal ini diperlukan pengontrolan
(pengendalian) temperatur agar suhu yangada pada pipa tersebut selalu
dalam keadaan stabil sehingga dapat dijadikan bahan bakarkompresor. Uap

85
gas (vapour) yang dihasilkan dari produk drum akan di panaskan di
HeatExchanger sehingga uap gas tersebut dapat dijadikan bahan bakar
kompressor. Alat yangdigunakan untuk mengontrol temperatur uap gas,
merupakan salah satu peralatan atauinstrument pabrik. Apabila alat ini tidak
beroperasi maka temperatur yang diinginkan tidakakan tercapai sehingga
kompressor tidak dapat bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasisecara
normal dan secara otomatis produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk
itudigunakan instrumen pengukur temperatur yaitu Resistance Temperature
Detector (RTD)yang berperan mengawasi dan mengontrol temperatur gas.
RTD ini bekerja berdasarkanperbandingan perubahan temperatur dengan
besaran tahanan listrik dari logam yangterdapat pada sensor RTD tersebut,
dan jenis logam yang sering digunakan adalah platina (Pt100). Kenapa
digunakan platina ? hal ini dikarenakan Platina termasuk logam mulia.

Kelebihan :

 Akurasi pengukuran yang presisi


 Stabilitas sangat baik.
 Ketahanan panas tinggi
 Ketelitiannya lebih tinggi dari pada termokopel.
 Grafiknya lebih linier dari pada termokopel
 Tahan terhadap temperatur yang tinggi.
 Stabil pada temperatur yang tinggi, karena jenis logam platina lebih
stabil dari pada jenis logam yang lainnya.
 Kemampuannya tidak akan terganggu pada kisaran suhu yang luas.

Kekurangan :

 Rentang pengukuran lebih sempit


 Waktu respon lama
 Terpengaruh oleh getaran
 Self-heating
 Harga yang sedikit lebih mahal
 Mmbutuhkn supply daya

86
C. Thermistor

Definisi Thermistor

Thermistor adalah komponen elektronik jenis resistor yang nilai


hambatan atau resistansinya dapat berubah seiring dengan perubahan
temperatur (suhu) yang mengenai thermistor tersebut. Thermistor termasuk
dalam keluarga resistor yang terbuat dari bahan semikonduktor sehingga
nilai resistansinya bersifat variabel atau dapat berubah-ubah. Kata
thermistor berasal dari dua buah kata yaitu thermal dan resistor, sehingga
secara harfiah thermistor dapat diartikan sebagai resistor yang nilai
hambatan atau resistansinya dipengaruhi oleh thermal atau suhu panas.
Terdapat dua jenis thermistor yaitu Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).

Thermistor pertama kali di produksi pada tahun 1930 yaitu


thermistor yang ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Samuel Ruben
yang berasal dari Amerika Serikat. Namun komponen elektronik jenis
resistor yang memiliki efek sensitif terhadap suhu panas ini telah
ditemukan sebelumnya oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Inggris
yaitu Michael Faraday. Thermistor yang ditemukannya pada tahun 1833
yaitu jenis thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dimana
ketika itu Michael Faraday menemukan adanya penurunan nilai hambatan
(resistansi) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu
ditingkatkan.

Fungsi Thermistor ( Secara Teori dan Hukumnya)

Thermistor memiliki beragam aplikasi pada rangkaian elektronik.


Thermistor banyak digunakan sebagai cara untuk mengukur suhu sebagai
termistor termometer pada berbagai kondisi cair maupun udara ambien
lingkungan.

87
Beberapa fungsi dan keggunaan pada termistor yang paling umum
meliputi:

 Sebagai termometer digital (termostat)


 Digunakan pada aplikasi otomotif (untuk mengukur temperatur oli
dan cairan pendingin di mobil & truk)
 Peralatan rumah tangga (seperti microwave, lemari es, dan oven)
 Perlindungan sirkuit misalnya pada perlindungan lonjakan arus.
 Baterai isi ulang, agar memastikan suhu baterai yang benar
dipertahankan.
 Untuk mengukur konduktivitas termal bahan listrik Kompensasi
suhu. Misalnya mempertahankan resistansi untuk mengkompensasi
efek yang disebabkan oleh perubahan suhu di bagian lain dari
rangkaian.
 Digunakan pada sirkuit jembatan wheatstone.

Prinsip Kerja :

Thermistor memiliki nilai hambatan atau resistansi yang berubah


seiring dengan perubahan suhu atau temperatur. Temperatur tersebut akan
bersinggungan langsung dengan salah satu bagian dari resistor dan
mengakibatkan perubahan resistansi. Besar kecilnya hambatan yang
terdapat di resistor thermal dapat diukur menggunakan sebuah alat
bernama ohmmeter. Perubahan resistansi yang dimiliki oleh resistor
thermal akan sangat bergantung dari bahan pembuatnya.Pada resistor
thermal jenis NTC, perubahan suhu berbanding terbalik dengan nilai
resistansi. Apabila suhu tinggi, maka resistansi yang terbentuk adalah
rendah. Sebaliknya, apabila suhu terdeteksi rendah, maka nilai resistansi
akan naik.Hal ini berbeda dengan resistor thermal PTC yang memiliki
grafik linear. Artinya, perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan

88
nilai resistansi. Semakin tinggi temperatur terdeteksi, nilai resistansi pun
akan meningkat.

Penggunaan :

Penggunaan komponen thermistor tergolong cukup vital pada


beberapa jenis barang barang elektronik yang menggunakan kommponen
ini ada disekitar kita. Adapun pengaplikasiannya di antaranya pada barang
barang elektronik seperti :

 Sensor thermistor digunakan sebagai termometer digital atau


thermostat
 Sensor thermistor digunakan untuk berbagai peralatan rumah
tangga contohnya seperti oven listrik, microwave, lemari es.
 Digunakan untuk melindungi sirkuit contohnya seperti,
perlindungan akibat terjadinya lonjakan arus
 Penggunaan sensor thermistor untuk otomotif. Biasanya digunakan
untuk mengukur temperatur suhu oli maupun cairan pendingin
yang ada pada kendaraan seperti mobil dan truk.
 Penggunaan sensor thermistor untuk sirkuit jembatan wheatstone
 Digunakan sebagai komponen dalam mengukur konduktivitas
termal bahan listrik

Kelebihan :

 Level perubahan output yang tinggi


 Respon terhadap perubahan suhu yang cepat
 Perubahan resistansi pada kedua terminal (pin)

Kekurangan :

 Tidak linier
 Range pengukuran suhu yang sempit
 Rentan rusak
 Memerlukan supply daya
 Mengalami self heating

89
D. Pyrometer (Pirometer)

Definisi Pyrometer

Pengukuran panas selalu menjadi masalah bagi mereka yang


bekerja di bidang mekanika. Ini disebabkan oleh kebutuhan luas yang
dimiliki manusia akan api, dan pada gilirannya, bahaya yang diwakilinya.
Bukan rahasia bagi siapa pun bahwa termometer adalah instrumen yang
cukup berguna untuk tujuan ini, meskipun seperti yang lain, termometer
ini memiliki keterbatasan penting.Dapat dikatakan bahwa, di antara
kesulitan utama yang ditemukan dalam kaitannya dengan pengukuran
panas, adalah kedekatan yang kita asumsikan dengannya. Tidak ada
manusia (dan sangat sedikit instrumennya) yang selamat dari kepadatan
kalori beberapa benda, dan untuk menghindari nasib Icarus, instrumen lain
harus dielaborasi.

Salah satu instrumen yang ditinggalkan oleh teknologi adalah


pirometer. Pirometer hanyalah alat untuk mengukur tingkat panas yang
tinggi. Ini didasarkan pada pengukuran emisi radiasi dari beberapa benda
panas.Pirometer adalah instrumen yang rentang pengukurannya berkisar
dari 50 derajat di bawah nol, hingga 4000 derajat Celcius. Perlu juga
dicatat bahwa, tidak seperti instrumen lain, itu tidak tergantung pada
kontak dengan bahan untuk mengukur suhunya.

Awalnya, pirometer digunakan untuk memperkirakan ekspansi


beberapa benda besi ketika mengalami suhu yang sangat tinggi. Perlu
dicatat bahwa itu juga digunakan untuk mengukur panas dari oven.
Sayangnya, ini adalah kapasitas yang tidak dimiliki oleh instrumen waktu
itu. Dengan berlalunya waktu, penggunaannya menjadi terbatas dalam
pengajaran acara kalori untuk siswa karir chord. Untungnya, situasi ini
berubah seiring waktu. Saat ini instrumen menggunakan sarana elektronik
untuk aplikasinya. Pada titik ini ada kesuraman tertentu. Dikatakan bahwa,
pada awalnya, ada dua penemu. Ini adalah Pieter van Musschenbroek dan
Josiah Wedgwood. Keduanya memiliki kesempatan untuk menciptakan

90
instrumen yang sangat mirip dan untuk tujuan yang sama, masing-masing
dengan caranya sendiri. Namun, harus diklarifikasi bahwa pirometer saat
ini tidak ada hubungannya dengan instrumen lama.

Fungsi Pyrometer ( Secara Teori dan Hukumnya)

Pyrometer adalah termometer yang digunakan untuk mengukur


suhu yang sangat tinggi (diatas 1000 derajat celcius). Prinsip kerja alat ini
adalah megukur radiasi yang dipancarakan oleh benda tersebut. Terdapat
dua jenis pyrometer yaitu pyrometer radiasi dan pyrometer optic.
Pyrometer Trotec TP9 sangat akurat – waktu reaksi cepat quick reaction
time rentang pengukuran luas dari -50°C ~ 1,600 °C (tergantung dari
model). Memiliki fungsi data-logging untuk menentukan dan menyimpan
sebanyak 100 titik pengukuran

Pyrometer juga dikenal sebagai termometer Inframerah atau


Termometer radiasi atau termometer non-kontak yang digunakan untuk
mendeteksi suhu suhu permukaan suatu benda, yang bergantung pada
radiasi (inframerah atau tampak) yang dipancarkan dari benda tersebut.
Pirometer bertindak sebagai photodetector karena sifat menyerap energi
dan mengukur intensitas gelombang EM pada setiap panjang gelombang.
Ini juga digunakan untuk mengukur tungku suhu tinggi. Perangkat ini
dapat mengukur suhu dengan sangat akurat, tepat, murni secara visual dan
cepat. Pirometer tersedia dalam rentang spektrum yang berbeda (karena
logam - rentang gelombang pendek dan rentang gelombang non-logam -
panjang).

Prinsip Kerja :

Pirometer adalah alat pengukur suhu yang digunakan untuk


mendeteksi suhu benda dan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari
benda tersebut. Ini tersedia dalam rentang spektrum yang berbeda.
Berdasarkan rentang spektralnya, pirometer diklasifikasikan menjadi
pirometer 1 warna, pirometer 2 warna, dan pirometer kecepatan tinggi.

91
Prinsip dasar pyrometer adalah mengukur suhu benda dengan
merasakan panas / radiasi yang dipancarkan dari benda tanpa melakukan
kontak dengan benda tersebut. Ini mencatat tingkat suhu tergantung pada
intensitas radiasi yang dipancarkan. Pirometer memiliki dua komponen
dasar seperti sistem optik dan detektor yang digunakan untuk mengukur
suhu permukaan benda.

Ketika ada objek yang diambil yang suhu permukaannya akan


diukur dengan pirometer, sistem optik akan menangkap energi yang
dipancarkan dari objek tersebut. Kemudian radiasi tersebut dikirim ke
detektor, yang sangat sensitif terhadap gelombang radiasi. Output dari
detektor mengacu pada tingkat suhu benda akibat radiasi. Perhatikan
bahwa, suhu detektor yang dianalisis dengan menggunakan tingkat radiasi
berbanding lurus dengan suhu benda.

Radiasi yang dipancarkan dari setiap objek sasaran dengan suhu


aktualnya melampaui suhu absolut (-273,15 derajat Celcius). Radiasi yang
dipancarkan ini disebut sebagai Inframerah, yang berada di atas cahaya
merah tampak dalam spektrum elektromagnetik. Energi radiasi digunakan
untuk mendeteksi suhu benda dan diubah menjadi sinyal listrik dengan
bantuan detektor.

Penggunaan :

Penggunaannya, atau setidaknya, penggunaan yang dapat kita


berikan kepada pirometer modern, cukup sederhana. Meskipun tergantung
pada jenis pirometer yang kita miliki, instrumen ditempatkan di depan
objek yang memancarkan panas. Kemudian, ia menangkap energi yang
dipancarkan olehnya, dan sistem kalibrasi bertanggung jawab untuk
menerjemahkan energi ini ke dalam istilah kalori. Hasilnya akhirnya
menjadi pembacaan suhu dalam derajat Celcius.

Kegunaan pirometer adalah dalam kapasitas yang tidak dimiliki


instrumen lain dari jenisnya. Anda dapat mengukur objek dari jarak jauh,
tanpa kontak, seperti uap atau oven. Dengan cara yang sama, dan berkat
jangkauan luasnya, mereka dapat mengukur suhu yang sangat, sangat
tinggi, di atas 600 derajat Celcius.

92
Pirometer digunakan dalam berbagai aplikasi seperti :

 Untuk mengukur suhu benda bergerak atau benda konstan dari


jarak yang lebih jauh.
 Dalam industri metalurgi
 Dalam industri peleburan
 Balon udara panas untuk mengukur panas di bagian atas balon
 Ketel uap untuk mengukur suhu uap
 Untuk mengukur suhu logam cair dan bahan yang sangat panas.
 Untuk mengukur suhu tungku.

Kelebihan :

 Itu dapat mengukur suhu benda tanpa ada kontak dengan benda
tersebut. Ini disebut pengukuran non-kontak
 Ini memiliki waktu respons yang cepat
 Stabilitas yang baik saat mengukur suhu benda
 Itu dapat mengukur berbagai jenis suhu benda pada jarak variabel.

Kekurangan :

 Pirometer umumnya kasar dan mahal


 Akurasi perangkat dapat terpengaruh karena berbagai kondisi
seperti debu, asap, dan radiasi panas.

E. Bimetallic

Definisi Bimetallic

Bimetallic (atau termostatik) adalah lembaran logam atau strip dari


dua atau lebih material komposit yang memiliki koefisien ekspansi termal
linier yang berbeda yang diikat dengan rivet, brazing, atau welding. Bahan
dengan koefisien ekspansi termal (CTE) yang lebih besar dianggap sebagai
komponen aktif, dan CTE yang lebih kecil adalah komponen pasif.
Komponen aktif biasanya memiliki paduan yang mengandung besi,
mangan, nikel, atau krom dalam jumlah yang bervariasi. Sedangkan di sisi
pasif, invar sering dipilih, paduan besi-nikel yang mengandung 36% nikel.

93
Beberapa bimetal menyertakan lapisan ketiga tembaga atau nikel di antara
sisi aktif dan pasif untuk meningkatkan konduktivitas termal dan
mengurangi resistivitas listrik material.Bimetallic adalah gabungan dua
jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda dan
digabungkan dengan cara dilas, kemudian dipanaskan. Logam yang
memiliki koefisien muai lebih besar akan lebih cepat memuai. Bimetal
sangat peka terhadap perubahan suhu. Sebagai contoh, batang tembaga dan
besi yang digabungkan untuk dijadikan bimetal. Jika dipanaskan,
gabungan logam tersebut melengkung ke arah besi. Tembaga akan lebih
cepat bertambah panjang dari pada besi.

Fungsi Bimetallic ( Secara Teori dan Hukumnya)

bimetallic merupakan salah satu jenis termometer yang berfungsi


untuk mengkur suhu atau mengukur perbedaan suhu. Prinsip dari
termometer ini yang memanfaatkan perbedaan pemuaian antar dua logam.
Pada termometer ini memiliki 2 keping logam dengan koefisien muai yang
berbeda. Dengan adanya koefisien muai yang berbeda akan mempermudah
proses pengukuran suhu. Karena 2 logam tersebut akan mulai memuai
pada suhu yang berbeda. Ketia termometer bimetal terjadi perubahan suhu
maka bimetal akan melengkung ke arah koefisien muai yang lebih kecil.
Sedangkan ketika suhu menurun, bimetal akan melengkung ke arah keping
logam yang memiliki koefisien muai yang lebih besar.

Prinsip Kerja :

Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya


muai panjang. Jadi, bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping
bimetal dipanaskan atau dinaikan suhunya, maka akan melengkung ke arah
logam yang memiliki angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka
koefisien muai panjangnya besar.

94
Penggunaan :

Indikasi suhu

Bimetal digunakan untuk indikasi suhu seperti pada termometer


pointer yang digerakkan spiral atau heliks. Termometer semacam itu
membantu mengukur suhu di kantor, lemari es, dan bahkan pada sayap
pesawat terbang. Tebal bimetal jenis ini biasanya 0,005 in (0,127 mm)
hingga 0,015 in (0,381 mm), dan koil dipasang ke skala pointer karena
menghasilkan torsi yang cukup untuk memindahkan pointer dengan bebas.
Kisaran suhu yang dicakup oleh bimetal memanjang antara -50 ° F dan
1000 ° F (-46 ° C dan 538 ° C). Tingkat defleksi sudut biasanya pada 2,5-3
° per derajat Fahrenheit [4].

Pengatur suhu

Bimetal digunakan sebagai alat untuk mengontrol suhu, seperti


termostat suhu kamar. Pada perangkat tersebut, bimetal blade memiliki
titik kontak pembawa arus yang terhubung ke titik kontak statis yang
digabungkan. Hal ini memungkinkan pergantian sirkit otomatis untuk
mengontrol pemanasan dan pendinginan perangkat listrik ketika bilah
melengkung ketika suhu tertentu tercapai.

Kopling tabung dan pipa

Untuk aplikasi kriogenik, non-magnetik, dan nuklir di mana sifat


logam harus diganti secara andal, kopling bimetal digunakan untuk
memungkinkan koneksi langsung dan transisi untuk pipa dan tabung
dengan CTE yang berbeda. Alat kelengkapan ini juga dapat digunakan
dalam aplikasi transfer panas lainnya.

Kontrol fungsi

Dengan memasukkan panas ke bimetal – atau yang dikenal sebagai


pemanasan tambahan – fungsi perangkat yang mengandung bimetal dapat
dikontrol. Pemutus sirkuit dan perangkat waktu tunda adalah contoh dari
perangkat ini. Fungsi relatif seperti arus dan waktu dapat dikontrol dengan
memasang bimetal sebagai elemen aktif dalam perangkat.

Kelebihan :

 Tahan dari goncangan


 Tidak mudah terbakar
 Harganya relatif Murah

95
 Tahan lama, awet dan mudah dikalibrasikan
 Dapat digunakan untuk termograf

Kekurangan :

 Memerlukan kalibrasi sering untuk menjaga akurasi


 Respon terhadap perubahan suhu lambat
 Kurang akurat

F. Filled system

Definisi Filled system

Alat ukur ini termasuk alat ukur yang sensitive dan dilengkapi
dengan peralatan sebagai berikut :

 Sebuah metallic bulb yang berisi gas, vapour, cairan atau air raksa.
 Pipa kapiler yang menghubungkan antara bulb dan sensing elemen
Bourdon tube pada unit penunjuk.
 Sensing elemen dengan jenis Spiral atau Helical Bourdon tube
untuk penggerak pointer.

Sensitive bulb dihubungkan melalui suatu tabung kapiler ke sebuah


pressure atau volume sensitive elemen (moving elemen) yang dapat
berbentuk Spiral, Helical, C Bourdon tube. System yang akan dibicarakan
disini adalah bentuk spiral, C Bourdon spring sebagai sensing
elemen. Thermal system thermometer dapat dipisahkan dalam dua jenis
pokok berdasarkan dari Bourdon responsenya, yaitu :

 Prinsip pengembangan volume


 Prinsip pengembangan tekanan akibat adanya perbedaan suhu.

96
Fungsi Filled system ( Secara Teori dan Hukumnya)

Sistem filled thermal terdiri dari bulb yang dicelupkan dalam cairan
yang diukur, pipa kapiler yang panjang atau pipa berlubang halus, unit
pengukuran yang mungkin dari bourden tube atau bellow, dan cairan
pengisi yang mungkin dari cairan atau gas.

Bulb dimasukkan ke dalam vessel atau pipa yang perlu diukur


temperaturnya. Sering kali thermowells berfungsi untuk melindungi bulb
dari terjadinya erosi dan korosi. Apabila temperatur pada titik pengukuran
bertambah, maka cairan atau gas akan mengembang; tetapi karena
volumenya tetap, maka tekanan diseluruh sistem pasti bertambah. Sebuah
bourdon tube atau bellow akan merespon perubahan tekanan dengan
menggerakkan pointer atau recording pen.

Pada umumnya, capillary tubing panjangnya dapat sampai 75 meter


(250 ft.), supaya indikasi temperatur dapat dikirim ke panel kontrol dari
daerah yang jauh. Bulb, capillary, dan alat penggerak lainnya biasanya
terbuat dari baja atau campuran baja untuk menahan tekanan dan
temperatur tinggi. Tergantung pada kelas yang digunakan, sistem thermal
filled dapat digunakan untuk temperatur antara -200 °C dan 600 °C (-330
°F dan 1100 °F). Pada sistem yang terisi dengan gas dan cairan dimana
pipa kapiler dan bourdon tube tidak terlindung dari perubahan temperatur
atmosfir, maka kesalahan pengukuran akan terjadi karena udara
disekeliling akan 18 Teknik Instrumentasi Kilang mempengaruhi
komponen tersebut. Untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan, digunakan
berbagai macam bentuk alat kompensasi temperatur.

97
Prinsip Kerja :

Sistem ini biasanya terdiri dari element yang sensitive terhadap


temperatur (bulb) dan element yang sensitive terhadap perubahan volume
atau tekanan (bourdon, bellows, atau diaphragma), element penghubung
(capilary tube) dan perlengkapan untuk penunjuk atau pencatat sinyal yang
berhubungan dengan temperatur yang diukur.Temperatur sensing element
(bulb) berisikan fluida yang akan berubah volume atau tekanannya karena
temperatur, sedangkan bourdon tube yang sensitive terhadap perubahan
diatas menanggapi perubahan tersebut dalam bentuk gerakan (motion),
kemudian melalui sistem elektronik/pneumatik yang dapat mengirimkan
sinyal pada jarak yang jauh.

Sensitive bulb dihubungkan melalui suatu tabung kapiler ke sebuah


pressure atau volume sensitive elemen (moving elemen) yang dapat
berbentuk Spiral, Helical, C Bourdon tube. System yang akan dibicarakan
disini adalah bentuk spiral, C Bourdon spring sebagai sensing
elemen. Thermal system thermometer dapat dipisahkan dalam dua jenis
pokok berdasarkan dari Bourdon responsenya, yaitu :

 Prinsip pengembangan volume


 Prinsip pengembangan tekanan akibat adanya perbedaan suhu.

Penggunaan :

Filled system alat ukur yang memanfaatkkan ekspansi volume


fluida yang mengisi thermometer tersebut. Biasanya di ujung thermometer
sudah terdapat konverter perubahan tekanan suhu.

98
Pembagian klas dari thermal system thermometer ini berdasarkan
pembagian dari SAMA ( Scientific Apparatus Makers Association).

Klas I dengan fluida kerja cairan (tidak termasuk air raksa). digunakan
untuk pengukuran temperature dari 125 0 F hingga 600 0 F, span
minimum 25 0 F dan span maksimum 450 0 F serta kecepatan response 5
– 10 detik.

Klas II dengan fluida kerja berupa uap., digunakan untuk pengukuran


temperature dari - 4300 F hingga 600 0 F, dengan span minimum 40 0 F
dan span maksimum 300 0 F. kecepatan response 5 – 10 detik.

Klas III dengan fluida kerja gas., digunakan untuk pengukuran temperature
dari - 4000 F hingga 1500 0 F dengan span minimum 180 0 F dan span
maksikmum 1000 0 F kecepatan response 1- 5 detik.

Klas IV dengan fluida kerja air raksa, digunakan untuk pengukuran


temperature dari - 400 F hingga 1000 0 F kecepatan response 4 – 5 detik

Kelebihan :

 Alatnya portable
 Range pengukurannya cocok untuk penggunaan sehari-hari
 Harganya relatif murah
 Kontruksi sederhana dan kuat

Kekurangan :

 Respon relatif rendah


 Kerusakan tabung sensor memerlukan pengganti seluruh sistem
termal
 Jarak transmisinya sangat terbatas

99

Anda mungkin juga menyukai