Anda di halaman 1dari 1

ABOUT CONTACT US PRIVACY POLICY DISCLAIMER REFERENSI DAFTAR ISI SHOPEE SAHID    

 HOME PARAMETRIK NON-PARAMETRIK UJI ASUMSI KLASIK TABEL STATISTIK SEARCH... 

Popular
Home » Analisis Data » Analisis Korelasi » Tutorial SPSS » Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate
Pearson dengan SPSS 1
Cara Melakukan Uji
Normalitas Kolmogorov-
Smirnov dengan SPSS
Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS 2
Cara Melakukan Uji t
 Sahid Raharjo  Analisis Data, Analisis Korelasi, Tutorial SPSS
Parsial dalam Analisis
Regresi dengan SPSS
Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS | Analisis korelasi
3
merupakan studi pembahasan tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang Cara Melakukan Uji
dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Hubungan antara variabel tersebut dapat bersifat Reliabilitas Alpha
bersifat positif dan negatif. Dalam analisis korelasi sebenarnya tidak ada istilah variabel Cronbach’s dengan SPSS
independent (X) dan variabel dependent (Y). Karena pada dasarnya hubungan antara
variabel independent dengan variabel dependent, akan bermakna sama dengan hubungan Download Distribusi Nilai
4 
Tabel Statistik Lengkap
variabel dependent dengan variabel independent. Namun demikian dalam prakteknya
banyak kita jumpai peneliti memberikan nama untuk hubungan variabel independent
5
dengan variabel dependent. Hal ini bukan sebuah masalah, sebab penamaan tersebut Cara melakukan Uji
tujuan sebenarnya hanya sebagai alat bantu saja supaya pembaca lebih mudah memahami Validitas Product Moment
dengan SPSS
arah hubungan yang ingin disampaikan oleh peneliti dalam penelitiannya.
6
Makna Koefisien
Determinasi (R Square)
dalam Analisis Regresi
Linear Berganda

7
Tutorial Uji
Heteroskedastisitas
dengan Glejser SPSS

Category

 Analisis Data
 Analisis Faktor
 Analisis Korelasi
 Analisis Regresi
Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan huruf "r" atau disebut juga dengan  Download File Praktik Youtube
koefisien korelasi sampel yang merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2  Ebook SPSS
atau r square disebut dengan koefisien determinasi (koefisien penentu). Kekuatan korelasi
 Non Parametrik
linear antara variabel yang dihubungkan dapat disajikan dengan rxy yang didefinisikan
 Parametrik
dengan rumus:
 SPSS Indonesia
 Tabel Statistik
 Tutorial SPSS
 Uji Asumsi Dasar
 Uji Asumsi Klasik
 Uji Deskriptif
 Uji Instrumen
 Uji Perbedaan
Formula tersebut disebut merupakan formula koefisien korelasi momen produk (product
moment karl pearson). Dalam penelitian analisis korelasi bivariate pearson digunakan untuk
menguji hubungan antara dua varaibel yang menggunakan data berkala rasio atau interval.
Sementara untuk data ordinal pakai Uji Korelasi Rank Spearman

Peryaratan dalam Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Ada beberapa persyaratan atau asumsi dasar yang harus terpenuhi ketika kita hendak
memakai analisis korelasi bivariate pearson untuk menguji hipotesis penelitian kita.

1. Data penelitian untuk masing-masing variabel setidak-tidaknya berskala rasio atau


interval (yaitu data yang berbentuk angka sesungguhnya atau data metrik (data
kuantitatif). Namun demikian analisis ini bisa juga dipakai untuk data kuesioner
dengan skala likert.
2. Data untuk masing-masing variabel yang dihubungkan berdistribusi normal.
3. Terdapat hubungan yang linear antar variabel penelitian. Baca: Cara Melakukan Uji
Linearitas dengan Program SPSS

Arti Angka Korelasi (Pearson Correlations)

Koefisien korelasi atau Pearson Correlations memiliki nilai paling kecil -1 dan paling besar 1.

1. Berkenaan dengan besaran angka ini, jika 0 maka artinya tidak ada korelasi sama
sekali sementara jika korelasi 1 berarti ada korelasi sempurna. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin nilai pearson correlations mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara
dua variabel adalah semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai r atau pearson
correlations mendekati 0 berarti hubungan dua variabel menjadi semakin lemah.
Sebenarnya tidak ada ketentuan yang benar-benar tepat mengenai apakah angka
korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, hal
berikut ini dapat kita dijadikan pedoman sederhana bahwa jika angka korelasi di atas
0,5 maka menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedangkan jika di bawah 0,5 maka
menunjukkan korelasi yang lemah.
2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil
dalam analisis ini. Dimana, tanda negatif (-) pada tabel output SPSS menunjukkan
adanya arah yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) menunjukkan arah yang
sama atau korelasi searah.

Mungkin anda masih sedikit bingung dengan penjelasan yang saya sampaikan di atas,
karena bahasanya yang agak terlalu formal (tapi tidak apa-apa, nanti akan saya perjelas
kembali dalam praktek analisis korelasi bivariate pearson dengan program SPSS
menggunakan bahasa yang lebih sederhana). Baik kalau begitu disini saya akan
menyampaikan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi. Simak dasar
pengambilan keputusan di bawah ini dengan seksama agar nanti anda tidak salah faham.

Dasar Keputusan dalam Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Ada tiga cara yang dapat kita gunakan sebagai pedoman atau dasar pengambilan
keputusan dalam analisis korelasi bivariate pearson ini yaitu pertama dengan melihat nilai
signifikansi Sig. (2-tailed). Kedua membandingkan nilai r hitung (Pearson Correlations)
dengan nilai r tabel product moment. Ketiga adalah dengan melihat tanda bintang (*) yang
terdapat pada output program SPSS.

1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed): Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka
terdapat korelasi antar variabel yang dihubungkan. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-
tailed) > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
2. Berdasarkan Nilai r hitung (Pearson Correlations): Jika nilai r hitung > r tabel maka
ada korelasi antar variabel. Sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka artinya tidak
ada korelasi antar variabel.

3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS: Jika terdapat tanda bintang (*)
atau (**) pada nilai pearson correlation maka antara variabel yang di analisis terjadi
korelasi. Sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada nilai pearson correlation
maka antara variabel yang di analisis tidak terjadi korelasi.

Catatan: Tanda bintang satu (*) menujukkan korelasi pada signifikansi 1% atau 0,01.
Sedangkan tanda bintang dua (**) menunjukkan korelasi pada signifikansi 5% atau 0,05.

Untuk lebih jelas, kita langsung praktekkan saja cara melakukan analisis korelasi bivariate
pearson dengan program SPSS. Misalkan saya ingin menguji apakah ada hubungan yang
signifikan antara Motivasi dan Minat dengan Prestasi belajar siswa. Adapun detail data
penelitiannya dapat anda lihat di bawah ini.

[Download Data excel, Input-Output SPSS]

Langkah-langkah Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan


SPSS
1. Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1,
X2 dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan
Motivasi, Minat dan Prestasi. Pada bagian Measure ganti menjadi Scale

2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi
(Y) yang sudah dipersiapkan tadi ke program SPSS.

3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, lalu klik Correlate, dan klik
Bivariate...

4. Muncul kotak dialog dengan nama "Bivariate Correlations". Masukkan variabel Motivasi
(X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y) pada kotak Variables:. Selanjutnya, pada kolom
"Correlation Coefficient" pilih Pearson, lalu untuk kolom "Test of Significant" pilih Two-tailed,
dan centang pada Flag Significant Correlations, terakhir klik Ok untuk mengakhiri perintah.

Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSS "Correlations" tinggal kita
interpretasikan saja.

Interpretasi Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Berdasarkan tabel output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan
merujuk pada ke-3 dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi bivariate pearson
di atas.

1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed): Dari tabel output di atas diketahui
nilai Sig. (2-tailed) antara Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar 0,002 <
0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel Motivasi dengan variabel
Prestasi. Selanjutnya, hubungan antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) memiliki nilai Sig.
(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara
variabel Minat dengan variabel Prestasi.

2. Berdasarkan Nilai r hitung (Pearson Correlations): Diketahui nilai r hitung untuk


hubungan Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar adalah sebesar 0,796 > r tabel
0,576, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel Motivasi
dengan variabel Prestasi. Selanjutnya, diketahui nilai r hitung untuk hubungan Minat (X2)
dengan Prestasi (Y) adalah sebesar adalah sebesar 0,908 > r tabel 0,576, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel Minat dengan variabel
Prestasi. Karena r hitung atau Pearson Correlations dalam analisis ini bernilai positif maka
itu artinya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata lain
semakin meningkatnya Motivasi dan Minat maka akan meningkat pula Prestasi belajar
siswa.

Catatan: Rumus menghitung nilai r tabel product moment adalah dengan melihat nilai N
pada distribusi nilai r tabel product moment statistik. Karena N atau jumlah sampel yang
digunakan dalam analisis ini ada 12 orang siswa dengan signifikansi 5% maka ketemu nilai
r tabel adalah sebesar 0,576. lihat gambar di bawah ini.

[Download Distribusi Nilai r tabel Sig. 1% dan 5%]

3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) SPSS: Dari output di atas diketahui bahwa nilai Pearson
Correlation antara masing-masing variabel yang dihubungkan mempunyai dua tanda
bintang (**), ini berarti terdapat korelasi antara variabel yang dihubungkan dengan taraf
signifikansi 1%.

Demikian pembahasan mengenai cara melakukan analisis korelasi bivariate pearson dengan
SPSS. Jika artikel ini bermanfaat silahkan anda dibagikan ke media sosial anda supaya ilmu
ini dapat berguna bagi banyak orang yang belum mengetahuinya. Terimakasih.

Artikel Selanjutnya: Cara Melakukan Analisis Regresi Multiples dengan SPSS

[Kata Kunci Pencarian: Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan
SPSS, Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS, Uji Korelasi Rumus Pearson
Correlation dengan Program SPSS versi 21 Lengkap dengan Gambar dan Interpretasi][Img:
Dokumen Program SPSS versi 21]

UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021

 Lihat Juga: VIDEO Analisis Korelasi Pearson dengan SPSS Lengkap

Share on Share on Share on Share on


Facebook Twitter Google+ LinkedIn

Related Posts :

Cara Melakukan Analisis Anova Satu Faktor dengan SPSS


Cara Melakukan Analisis Anova Satu Faktor dengan SPSS | Analisis one way
ANOVA atau uji anova satu faktor pada dasarnya bertujuan untuk memb… Read
More...

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS


Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS | Uji wilcoxon sering
kali digunakan sebagai alternatif dari uji paired sample t tes… Read More...

Panduan Analisis Regresi Variabel Dummy dengan SPSS lengkap


Panduan Analisis Regresi Variabel Dummy dengan SPSS lengkap | Selamat malam
kawan-kawan semua. Assalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh… Read
More...

Tutorial Analisis Korelasi Rank Spearman dengan SPSS


Tutorial Analisis Korelasi Rank Spearman dengan SPSS | Jika uji pearson product
momen yang telah kita dibahas pada artikel sebelumnya bertuj… Read More...

Contoh Kasus Uji Beda Mann Whitney Menggunakan SPSS


Contoh Kasus Uji Beda Mann Whitney Menggunakan SPSS | Seperti halnya uji
independen sample t test, uji mann whitney juga digunakan oleh par… Read
More...

288 Responses to "Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson


dengan SPSS"

<< 1 2 >>

TIA SETIA BELAWATI 3 DESEMBER 2014 13.57

pak mau tanya tentang uji normalitas. kalo nguji pake klomogrov itu alnalyze>non
parametric> 1-sampel K-S itu hasil yan paling bawah 0,624 dan 0,170

tapi kalo nyoba pake analyze> corelate>bivariate itu sig nya 0,00 dan 0,00

itu artinya apa ya.. apa dua hal itu berbeda? tolong penjelasannya ya.. terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 DESEMBER 2014 16.41

selamat sore,,, Iya itu hal yang berbeda mbak klomogrov untuk uji
normalitas,,, sedangkan corelate untuk uji korelasi / hubungan

Balas

MR. RIO 5 DESEMBER 2014 19.55

Maaf Pak, saya mau nanya dan berharap minta solusi.


saya mempunyai 1 variabel Y (kinerja kualitas) dan 39 buah variabel X (faktor-faktor).
setelah saya analisa ternyata cuman satu variabel X yang mempunyai korelasi yang
significant terhadap variabel Y. itu bagaimana, mohon masukannya??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 DESEMBER 2014 15.58

baiknya ditampilkan apa adanya... kan tidak berkorelasi juga tidak masalah
pak

Balas

PENDIDIKAN 14 JANUARI 2015 01.39

MKSIH
PAMIT BCA BLOGX

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 20 JANUARI 2015 13.34

Silahkan.. mudah2an jelas mas.

Balas

ZIONX 26 MEI 2015 14.58

mohon ijin pak Sahid untuk blog nya saya bookmark :) , saya lagi tertarik dengan SPSS
:D

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 27 MEI 2015 11.44

Moggo Silahkan.. senang bisa membantu anda

Balas

UNKNOWN 15 JUNI 2015 04.08

kalau nilai signifikasi lebih besar dari pada nilai variabel pada hasil koefisien korelasi itu
bagaimana mas? mohon penjelasannya

terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 15 JUNI 2015 16.46

Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat mas

Balas

UNKNOWN 15 JUNI 2015 17.00

ok mas ini korelasi koefisien punya saya yg X1 terhadap y pearson corelation nya 0.069
taraf signifikannya 2 tailed nya,0,584, bagaimana cara menjelaskannya mas? mohon
bantuannya
terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 19 JUNI 2015 23.53

karena sig 2 tailed 0,584 > 0,05, maka kesimpulannya X1 tidak


berhubungan dengan Y

Balas

UNKNOWN 17 JUNI 2015 12.56

saya dapat nilai sig < 0,05, namun pada nilai pearson correlation < 0,256 (r tabel).
terjadi bias pada interpretasi tersebut. bagaimana penjelasannya?
mohon komentarnya mas, terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 19 JUNI 2015 23.55

Masak bisa seperti itu pak.. cara mencari rtabelnya gmn?? coba dijelaskan
lebih detail respondenya berapa?

Balas

PESAN PIN MURAH DI BANJARMASIN 23 JUNI 2015 14.19

Salam. Saya mau nanya, untuk menguji korelasi data berupa angket, apakah harus
diubah ke data interval terlebih dahulu? kalo tidak diubah, apakah tidak apa-apa pak?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 25 JUNI 2015 03.07

gpp mas..langsung di analisis aja

Balas

UNKNOWN 29 JUNI 2015 11.42

pak saya mau bertanya mengenai skripsi saya, saya mempunyai 266 data, saya telah
menguji normalitas dan linieritas, data normal dan linier, kemudian saya melakukan uji
regresi maka didapatkan R 141 dan R squre 0,020. kemudian saya uji hipotesisi dengan
coraleasi product moment dengan hasil -141 dan sig 0,022. lalu data saya kateorisasikan
dan hasilnya variabel x dan y saya terletak mada kategori tinggi. padahal hipotesis saya
hubungan x dan y negatif. lalu apa yang salah ya pak? bagaimana sousinya? terimakasih
mohon bantuannya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 29 JUNI 2015 22.24

Iya hasil tidak sesuai dengan harapan disebebkan olah distribusi jawaban
responden yang tidak konsisten.. tidak konsistennya sebuah data
disebabkan banyak responden yang asal menjawab kursioner yang
dibagikan.. asal menjawab bisa disebabkan karena memang repondennya
tidak paham dengan kuesioner tersebut.. solusinya memperbaiki kuesioner
lalu disebar ulang

Balas

UNKNOWN 30 JUNI 2015 01.55

pak saya mau bertanya saya mau menguji hubungan antara variabel x1, x2, x3, x4
dengan y.
yg saya bingungkan adalah variabel y saya akan saya kategorikan menjadi 2 yaitu
overinvest (residual dr model invest yg bernilai positif) dan underinvest (residual dr
model invest yg bernilai positif). skala yg dipakai pd variabel x adl rasio.
korelasi apa yg bsa saya pakai pak ?
dan bagaimana tahapannya ?

Balas

UNKNOWN 23 JULI 2015 12.36

pak cara mencari tabel r secara manual di excel gimana ya,,,soalnya dari tabel r gogle
sama cara manual hasilnya beda,,,responden saya 52 dengan signifikan dua arah
0.05,,dua variabel,,,mohon dijawab,,thanks

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 4 AGUSTUS 2015 23.22

Maaf saya kurang tau kalau mencari r tabel pakai excel mbak.. karena saya
biasa lihat r tabel di lampiran buku imam ghozali.. hehe

Balas

UNKNOWN 4 AGUSTUS 2015 09.00

Pak perbedaan 2 tanda bintag dengan 1 tanda bintang pada hasil output matriks korelasi
itu apa ya pak? saya menggunakan alpha 0,05 lalu pada outputnya terdapat 2 tanda
bintang dan keterangan correlation is significant at 0,01 level (2 tailed), apakah ini sudah
benar? terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 4 AGUSTUS 2015 23.26

Setahu saya tanda bintang yang terdapat di output untuk spss versi 19-21..
maka jika di paste di word hasilnya akan berperda.. nah kalau untuk
amannya mendingn mbak membandingkan nilai r hitung dengan r
tabelnya.... tapi jika mbak menggunkan yang versi 15 saya kira gak ada
masalah berpedoman pada tanda bintang

Balas

UNKNOWN 18 AGUSTUS 2015 10.43

pak saya mau tanya bagaimana cara baca hasil uji hipotesis dengan hasil correlation
product moment = - 455 dan sig 0,015 (2-tailed) ?
H1 saya = ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap.
apakah H1 saya diterima atau di tolak?
terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 18 AGUSTUS 2015 22.42

Jika nilai Correlation -0,455 dengan nilai sig 0,015 maka H1 diterima
karena nilai sig 0,015 < 0,05.. selanjutnya -0,455 menunjukkan arah
hubungan yang negatif pak

Balas

UNKNOWN 24 AGUSTUS 2015 11.14

pak kalo ternyata ssalah satu variabelnya data tidak normal itu bagaimana pak sebaiknya
diganti rumus atau bgmana ?
soalnya dari awal saya sudah pakai korelasi. trims

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 OKTOBER 2015 23.45

iya jika tidak normal alternatifnya adalah transformasi data, statistik non
parametrik, atau kalau sangat parah "bisa dengan ganti data"

Balas

UNKNOWN 23 OKTOBER 2015 05.42

salam... saya dari Malaysia...

Kalau semua independent variables kita tidak mempunyai sebarang correlation dengan
dependent variables... apa yang perlu kita lakukan?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 29 OKTOBER 2015 01.20

Salam balik.. kalau saya dari indonesia..hehehe


Jika tidak terjadi correlasi maka sebetulnya tidak masalah kok.. jadi tidak
perlu risau atas hal tersebut..

Balas

UNKNOWN 9 NOVEMBER 2015 06.37

Salam mas..mohon izin untuk menggunakan materi2 dari website mas untuk melengkapi
pengajran saya akan riset kuantitatif dan acuan buat mahasiswa-mahasiswi saya.
Jazakallah khairran kaatsirrab

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 13 NOVEMBER 2015 06.02

silahkan.. senang jika bisa bermanfaat.. terimakasih

Balas

NURACHMAN 12 NOVEMBER 2015 11.40

maaf mau nanya mas, kalau 0,05 itu apa ya mas? bukannya dkatakan kalau angka
mendekati 0 itu tidak ada korelasi ya pada momen produk?

lg skripsi nih mas pake rumus pearson hehe, makasih jawabannya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 13 NOVEMBER 2015 06.04

0,05 itu adalah nilai signifikansi.. dasar pengambilan keputusan dalam uji
korelasi pearson bisa dengan melihat apakah nilai sig < 0,05 atau coeficient
correlation > r tabel..

Balas

UNKNOWN 13 NOVEMBER 2015 13.06

mas, berdasarkan pada output, variabelnya berokrelasi pada level signifikan 0.01, tp
dalam interpretasi data, mas menulisnya <0.05, apakah boleh seperti itu? terima kasih
mas :)

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 NOVEMBER 2015 10.34

boleh mbak.. 0,05 itu untuk two-tailed atau tingkat kesalahan 5%.. kalau
menggunkan tingkat kesalahan 1% maka juga lolos mbak..coba searching
di google dengan judul "perbedaan one tailed dan two tailed"

Balas

UNKNOWN 5 DESEMBER 2015 19.36

Maaf mas, saya lagi uji hipotesis regresi linear sederahana. Sementara syrat dri regresi
adalah dgn mengetahui data tsb mempunyai hubungan atau tidaknya mka perlu adnya uji
korelasi. Pertanyaannya, klo data yg saya uji tidak terdapat hubungan, bisa gak lanjut ke
analisis regresi nya? Terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 DESEMBER 2015 23.28

Betul pak..idelanya syarat uji regresi adalah terpadat korelasi atau


hubungan.. jika tidak terdapat hubungan atau tidak berkorelasi.. maka jelas
hasil pada analisis regresi "tidak berpengaruh"

Balas

UNKNOWN 6 DESEMBER 2015 12.13

Saya sudah uji regresi sederhana. Dn hasilnya nilai sig. Lbih besar dri nilai 0.05. Artinya
analisis ini bisa diteruskan untuk memprediksi apa gak ya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 DESEMBER 2015 23.30

Jika melihat hasil yang demikian.. maka variabel independent tidak dapat
memprediksi variabel dependent

Balas

TITIS AYUNINGSIH 21 DESEMBER 2015 12.35

Bagaimana jika hasil pengolahan data di spss tingkat signifikasi ada yang berbeda
misalnya atribut 1 0,05 dan atrbut 2 0,01 ? apa yang menyebabkan hal tersebut bisa
terjadi? Dan solusinya gimana? makasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 10 JANUARI 2016 05.48

0,05 artinya hasilnya bagus namun jika 0,01 maka sangat bagus..
sederhanya seperti itu

Balas

PUSPITA SARI 23 DESEMBER 2015 16.24

Pak saya mau tanya, saya sudah menghubungkan 6 variabel dan hasilnya:
Variabel 1:
• pearson correlation:0,03
• sig. (2 tailed):0,769
Variabel 2
• pearson correlation:0,152
• sig. (2 tailed):0,132
Variabel 3
• pearson correlation:0,034
• sig. (2 tailed):0,741
Variabel 4
• pearson correlation:0,021
• sig. (2 tailed):0,839
Variabel 5
• pearson correlation:0,124
• sig. (2 tailed):0,220
Variabel 6
• pearson correlation:0,133
• sig. (2 tailed):0,186

Itu maksudnya korelasi tidak berhubungan ya pak?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 10 JANUARI 2016 05.49

iya betul karena semua nilai sig. (2 tailed) lebih besar dari 0,05

Balas

UNKNOWN 6 JANUARI 2016 09.04

maaf pak saya mau tanya,nilai skor_total kok tidak keluar, bagaimana pak? mohon
solusinya pak. trimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 10 JANUARI 2016 05.50

keluar pak.. coba di cek lagi dengan teliti langkah-langkahnya...hehe

Balas

UNKNOWN 18 JANUARI 2016 09.30

pak mau nanya kalo hasil uji normalitas nya lebih besar dr 0,05 itu berdistibusi normal
kah?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 FEBRUARI 2016 01.10

iya betul sekali itu normal mbak.. selamat ya

Balas

UNKNOWN 14 MARET 2016 10.06

saya mengkorelasikan dengan spss 4 variabel (usia, pendapatan, pengetahuan &


persepsi). Tapi untuk pendapatan tidak muncul hasil korelasi dan signifikansinya (ada
tulisan : "Cannot be computed because at least one of the variables is constant.") itu
maksudnya gimana pak???

lalu sy hitung dengan excel bisa muncul hasil korelasinya, tapi jika dengan manual/ excel
kan tidak sekalian tau hasil signifikansinya. bgmn cara menghitung nilai signifikansi
dengan excel/manual?

mohon bantuannya pk utk tugas akhir, trmksi

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 APRIL 2016 04.13

Coba mbak cek lagi proses penginputan pada spss sudah tepat atau belum..
jika pakai excel saya juga bisanya memunculkan nilai pearson correlation
aja mbak.hehe

Balas

BELO TODING 20 MARET 2016 21.10

bagus...mau tanya juga bos...bagaimana dan sampai dimana maksimalnya jika penelitian
cuman dua variabel..pengaruh vaariabel X terhadap Y

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 APRIL 2016 04.30

Kalau ditanya maksimalnya ya pengaruhnya 100% mas..hehe

Kalau satu X terhadap Y kisaran 40% itu sudah sangat bagus

Balas

BELO TODING 20 MARET 2016 21.13

mau tanya juga bos...untuk penelitian dengan dua variabel, pengaruh x terhadap y,
bagaimana dan sampai dimana selesainya..terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 7 APRIL 2017 09.13

langkah-langkahnya uji instrumen > uji asumsi dasar > uji regresi linear
sederhana pak

Balas

SIGIT 30 MARET 2016 06.17

Permisi Pak saya Mau bertanya. Data no8 itu rhitung < rtabel tapi sig. < 0,05 dan data
dinyatakan valid.

terjadi bias seperti yang dikatakan mas tekyu ahmad fauzan. Bagaimana itu ya Pak? ko
bisa bias begitu? terimakasih...

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
========================================1
.
.
52
===========2
.325
.019
52
============3
-.074
.601
52
==========4
.693
.000
52
===============5
.325
.019
52
==========6
.398
.003
52
=============7
.321
.020
52
============8
-.478
.000
52

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 APRIL 2016 04.44

kalau minus berarti tidak valid mas

Balas

UNKNOWN 21 APRIL 2016 22.50

Halo Pak saya Lintang, saya ingin bertanya


saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai pengaruh tarif dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen, dengan menggunakan kuesioner. saya kurang
paham bagaimana tahap-tahap untuk mengolah data tersebut apakah dengan uji validitas
(korelasi product moment), reliabilitas (cronbach alfa, uji hipotesis, dan analisis regresi
berganda? apakah analisis regresi berganda dapat digunakan untuk menganalisis
pengaruh selain digunakan untuk peramalan? bagaimana tahap analisis yang benar
mohon pencerahaanya, terima kasih sebelumnya

Balas

HILDA DIERY'S 22 APRIL 2016 12.58

Pak saya mau tnya, jika pearson corelationnya X2 thd Y itu hasilnya -0,022 itu kenapa
ya? Ko ga ada tnda **nya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 23 APRIL 2016 01.09

hasil seperti itu menunjukkan arah hubungan negatif ditandai dengan


tandan - minus.. kemudian tanda bintang ** hanya muncul ketika variabel
saling berhubungan atau berkorelasi mbak hilda

Balas

ANBIAAULYA 28 APRIL 2016 07.49

mas pengen nanya kenapa yah setelah dikorelasikan dengan spreaman, outputnya nilai
sig(2 tailed) jadi 0.570. lalu tidak ada tanda bintang 2, apa berarti hasil angket
penelitiannya memang tidak signifikan?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 9 JUNI 2016 01.04

signifikansi 0,570 lebih besar dari 0,05.. artinya variabel tidak


berhubungan.. tanda bintang hanya muncul ketika variabel berhubungan

Balas

MUSLIM NASYROH 7 MEI 2016 22.51

Pak saya Muslim dari Depok. mau nanya, saya menguji kepribadian terhadap kinerja
dimana didalam kepribadian itu ada lima kualifikasi (Big Five Personality) Data saya
berdistribusi normal yaitu 0.208 untuk menguji korelasinya, saya sudah melakukan
dengan metode uji korelasi bivarite yang bapak jelaskan diatas dan hasilnya 0,279. Tapi
kalo saya ingin melihat korelasi per kepribadian tersebut caranya bagaimana ya pak?
Terimakasih pak sebelumnya atas pengetahuan yang telah di share...

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 9 JUNI 2016 02.02

saya rasa cara yang mas lakukan sudah tepat.. sedangkan untuk
mengetahui korelasi per kepribadian maka mas tinggal input data
perdimensi dari variabel kepribadian dan tinggal diuji korelasi sebagaimana
cara di atas

Balas

ANANDA NURUL SUWARNI 9 MEI 2016 16.07

Izin membaca dan mempelajari ya Pak. Pak saya mau bertanya, bagaimana cara
mengubah correlasi signifikan di level 0.05 (2-tailed) dengan level 0.01 (2-tailed)? Mohon
penjelasannya ya Pak.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 00.25

ikuti langkah-langkah di atas. selanjutnya pada saat mbak sampai pada


langkah dialog "biaviate correlations" jika mau mengguakan level 0,05
centang pada kolom two-tailed. Namun jika mau pakai 0,001 maka yang
dicentang adalah kolom one-tailed

Balas

UNKNOWN 11 MEI 2016 02.48

pak saya mw tanya, jika pearson kolerasi x ke y adalah 432 dan sig.(2tailed) adalah ,
716. knpa yaa?? dan tanda 2 bintang juga tidak muncul ?? itu menanda kan apa ya pak..
trims

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 00.38

karena berdasarkan datanya memang variabel x tidak berhubungan


terhadap variabel y.. nah karena tidak berhubungan maka tanda bintang
(indikator hubungan) tidak muncul mas.. berbeda jika hasil mas
signifikansinya lebih kecil dari 0,05. maka tanda bintang itu pasti muncul

Balas

UNKNOWN 17 MEI 2016 11.37

terimakasih banyak ilmunya. sangat membntu saya.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.01

Sama-sama mas budi.. senang bisa membantu somoga bermanfaat

Balas

UNKNOWN 19 MEI 2016 17.38

untuk uji korelasi tuh rujukan bukunya apa ya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.02

Untuk uji korelasi pearson ini saya menggunakan rujukan Cek Daftar
Pustaka

Balas

LIKE GUNAWAN 19 MEI 2016 20.42

halo pak saya mau tanya, kalo skripsi saya tidak ada korelasi apa yang harus saya
lakukan ya pak? jadi tidak ada bintang di corelationnya. makasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.05

Halo mas, kalau memang prosedurnya sudah benar tidak berkorelasi itu
tidak masalah mas.. berarti memang hipotesis yang diajukan dalam
penelitian mas ditolak

Balas

UNKNOWN 20 MEI 2016 11.17

Terima Kasih bapak artikelnya Sangat membantu,,,,Semoga bsa terus update artikel
terbaru.............

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.10

Sama sama pak.. terimakasih atas semangatnya..hehehe

Balas

UNKNOWN 22 MEI 2016 17.45

assalamualaikum pak.. maaf saya izin bertanya.. saya sedang melakukan uji korelasi
menggunakan spearman , hasilnya adalah : correlation coefition = 0,724 dan sig (2tailed)
= 0,000 jadi interpretasi atau penarikan kesimpulannya seperti apa yah pak ? terimakasih
sebelumnya.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.18

Wa'alaikumsalam.. berarti variabel yang dihubungkan signifikan pak dalam


arti terdapat hubungan. untuk lebih jelasnya silahkan cek artikel ini Uji
Korelasi rank Spearman

Balas

UNKNOWN 2 JUNI 2016 08.01

Mat Pagi Mas

Saya mau tanya, Bagaimana Uji Asumsi klasik dengan SPSS dan Rumus Manual tentang
Asumsi Klasik itu bagaimana? Thanks

Balas

UNKNOWN 4 JUNI 2016 07.24

Pak, SPSS itu beener2 memusingkan yah, gara2 tugas statistika jadi gatau tidur saya pak
:D
*kok curhat :D

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2016 01.44

Hehe.. tetap semangat mas bondan prakoso

Balas

UNKNOWN 6 JUNI 2016 20.30

bedanya signifikan sama keeratan korelasi apa ya pak ? terus untuk hipotesis statistik
terima HO untuk korelasi negatif bagaimana ya pak ?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 9 JUNI 2016 01.37

maknanya sih sebetulnya sama pak.. jika signifikan berarti bekorelasi.. nah,
tingkat keeratan korelasi untuk mengetahui tingkat hubungannya..
misalkan berhubungan tinggi atau sempurna.. sedangkan untuk HO
berkorelasi negatif maknanya adalah jika X turun maka Y naik atau
sebaliknya jika X naik maka Y turun.. itulah yang dikatakan hubungan
negatif atau korelasi negatif

Balas

ANONIM 10 JUNI 2016 20.53

maaf aku tanya cara membuktikan hubungan yg signifikan rumus nya seperti apa dengan
diketahui rstabel(0.05;10)= 0.648 , sebelumnya terimakasih

Balas

UNKNOWN 15 JUNI 2016 11.15

permisi pak mau tanya, jika pada uji korelasi dan hasilnya ada hubungan itu artinya
variabel yan kita hubungkan belum sesuai atau belum memuaskan atau bagaimana ya
pak

Balas

UNKNOWN 21 JUNI 2016 23.00

assalamu'alaikum,,,
saya mau bertanya,,
untuk uji asumsi multikolinearitas untuk analisis cluster, bisakah memakai uji korelasi
diatas??
dasar pengambilan keputusan,dari korelasi pearson atau nilai sig-nya?? terima kasih ...

Balas

RINA 24 JUNI 2016 15.59

assalamualaikum
pak mhon bantuannya.. saya menghitung dg rumus korelasi hasil yang saya dapatkan itu
(-0,411) sedangkan di spss 0,411.. bagaimana cara menyamakan antara keduanya ? dan
apakah hasil penghitungan kasar (-0,411) tetap bsa digunakan klo di bandingkan dengan
r tabel? terima kasih
saya masih kurang memahami arti korelasi positif negatif.. :) terimakasih

Balas

UNKNOWN 25 JUNI 2016 22.59

malam pak saya mau tanya jika hasil uji korelasi saya seperti ini, bagaimana cara
menarik kesimpulannya?terimakasih sebelumnya.

GPA_score TOEFL_score
GPA_score Pearson Correlation 1 .945**
Sig. (2-tailed) .000
N 15 15
TOEFL_score Pearson Correlation .945** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Balas

UNKNOWN 26 JUNI 2016 12.57

min, saya mau tanya ni. tanda -pada Pearson corelation itu maksudnya apa ya?
soalx hasil penghitungan saya diperoleh Peason correlationnya = -,244 dan sig(2-tailed)
= ,151.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.17

tanda minus menunjukkan arah hubungan negatif pak.. namun karena nilai
sig 0,151 maka artinya tidak terdapat hubungan

Balas

UNKNOWN 26 JUNI 2016 15.07

Correlations
reading habit reading comprehension
reading habit Pearson Correlation 1 -,244
Sig. (2-tailed) ,151
N 36 36
reading comprehension Pearson Correlation -,244 1
Sig. (2-tailed) ,151
N 36 36

jika seperti ini gmn menginterpretasikannya min..mnt tlong bantu

Balas

RICKA YOONYUL 18 JULI 2016 17.29

pak maaf mau tanya. untuk korelasi yang menggunakan pearson apa bedanya dengan
yang menggunakan spearman? apakah tanpa uji normalitas bisa langsung menggunakan
korelasi pearson?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 AGUSTUS 2016 22.55

Sebetulnya banyak perbedaan, yakni terkait dengan data yang digunakan..


Korelasi Pearson Product Moment adalah korelasi yang digunakan untuk
data kontinu dan data diskrit untuk statistik parametrik. sedangkan
Koefisien Korelasi Rank Spearman digunakan untuk data diskrit dan kontinu
namun untuk statistik nonparametrik

Balas

AGNES TRESIA SILALAHI 2 SEPTEMBER 2016 12.18

halo bapak saya mau bertanya terkait skripsi saya.


saya punya variabel bebas lima, dan terikat satu

X1
X2
X3
X4
X5
Y

saya agk bingung dibagian interpretasinya pak.


apakah saya hanya menjelaskan hubungan:
X1 dengan Y
X2 dengan Y
X3 dengan Y
X4 dengan Y
X5 dengan Y

ataukah,
X1 dengan X2
X1 dengan X3
X1 dengan X4
X1 dengan X5
X1 dengan Y

X2 dengan X3
X2 dengan X4
X2 dengan X5
X2 dengan Y

X3 dengan X4
X3 dengan X5
X3 dengan Y

X4 dengan X5
X4 dengan Y

X5 dengan Y

Mohon bantuannya pak.


Terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 7 SEPTEMBER 2016 22.28

mbak hanya perlu menjelaskan hubungan X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap
Y

Balas

NN 6 SEPTEMBER 2016 22.19

Saya menggunakan korelasi pearson tapi pada salah satu variabel terdistribusi tidak
normal dan sudah dilakukan transformasi data. Lalu dikorelasikannya dengan data yg
sudah ditransformasi atau bagaimana pak? makasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 7 SEPTEMBER 2016 22.01

Iya betul.. yang digunakan pada uji korelasi menggunakan data yang sudah
ditransformasi dan sudah normal

Balas

ANONIM 20 SEPTEMBER 2016 17.39

Selamat siang pak, pak sy mau tanya kalau ingin melihat hubungan antara data yang
skalanya nominal dan interval apa ya pak? saya melihat di internet ada namanya analisis
eta, apakah itu benar? kalau ya, cara membaca
tabel outputnya bagaimana ya?terimakasih

Balas

UNKNOWN 27 SEPTEMBER 2016 23.08

selamat malam pak, saya melakukan penelitian tentang "pengaruh anchoring adjustment
terhadap pengambilan keputusan" dan saya menggunakan skala likert. saya bingung
untuk memilih uji hipotesisnya, baiknya menggunakan apa ya pak?
terimakasih :)

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.15

malam.. uji yang paling ideal untuk mengetahui pengaruh adalah Uji
Regresi Linear Sederhana

Balas

UNKNOWN 2 OKTOBER 2016 14.21

kalau sig 0,456 > 0,05 berarti korelasi tidak sinifikan ya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 2 OKTOBER 2016 18.15

Karena 0,456 lebih besar dari 0,05 maka artinya tidak ada korelasi / atau
tidak ada hubungan mbak

Balas

UNKNOWN 4 OKTOBER 2016 02.09

Pak saya mau bertanya ...


Saya kan mencari hubungan higiene dan sanitasi dengan e.coli
Hasil e.coli nya negatif / 0
Saya coba uji korelasi tapi hasilnya keluar huruf a
Itu artinya apa yaa ???

Balas

UNKNOWN 4 OKTOBER 2016 02.10

Tolong bantuanya pak ??? Karna saya kurang mengerti dengan spss

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.13

silakan saudara pelajari isi di blog ini

Balas

JESSICA 22 OKTOBER 2016 20.26

Slmt malam pak, saya hendak bertanya, kalau misalnya sya dapat r= .493** dan Sig. (2-
tailed) adalah.000, bagaimana menjelaskan hubungannya pak? Apakah hubungannya
moderat tapi signifikan atau bagaimana pak? Trma kasih sblmnya..

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.12

malam sebaiknya mbak jessica simak video ini dulu agar lebih jelas : Uji
Korelasi dengan SPSS

Balas

UNKNOWN 3 NOVEMBER 2016 01.00

Masklau nilai sig 0,1 hasil uji kendaltaunya 0,001 itu ada hubungan tidak.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 7 APRIL 2017 09.10

nilai sig 0,1 itu lebih besari dari 0,05 maupun 0,01 jadi tidak ada hubungan
pak

Balas

UNKNOWN 8 NOVEMBER 2016 22.21

pak, saya punya tanya uji eta itu seperti apa ? dan bagaimana cara interpretasinya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.10

uji eta?? maaf saya belum tau

Balas

UNKNOWN 11 NOVEMBER 2016 10.59

pak ijin bertanya, untuk uji di atas apa perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu atau
tidak? jika ya, untuk melihat signifikan atau tidaknya data tersebut menggunakan
signifikansi kolmogorov atau shapiro wilk?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.10

perlu.. uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov

Balas

UNKNOWN 9 DESEMBER 2016 05.36

ini kan korelasi berganda ya pak?


kalau korelasi sederhana caranya gimana ya pak? apa dipilih yang one talied?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 1 JANUARI 2017 18.49

caranya tatap sama kok mbak.. pakai one tailed atau two tailed itu tidak
masalah..

Balas

UNKNOWN 26 DESEMBER 2016 11.37

Siang Pak saya mau tanya..


Kalau kita mencari analisis hubungan yang dianalisiskan pada crosstab. nilai p-value
0,002 dan 0,008 apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,05 dan apa kesimpulannya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 JANUARI 2017 22.25

uji hubungan menggunkan menu crosstab disebut dengan uji chi square..
uji ini biasanya digunakan untuk data kategorikal.. nilai 0,002 dan 0,008 itu
lebih kecil dari 0,05.. sehingga kesimpulannya adalah terdapat hubungan

Balas

UNKNOWN 11 JANUARI 2017 21.08

selamat malam pak,


saya ingin bertanya untuk membaca korelasi person, tentang pola asuh dengan
kemandirian
dan hasil yang saya dapatkan sebagai berikut

Pola Asuh Kemandiriann


Pola Asuh Pearson Correlation 1 .241
Sig. (2-tailed) .151
N 37 37
KemandirianPearson Correlation .241 1
Sig. (2-tailed) .151
N 37 37
maksudnya bagaimana ya pak? terimakasih atas penjelasannya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JANUARI 2017 14.48

Cara sederhananya adalah.. kerena nilai signifikansi sebesar 0,151 lebih


besar dari probabilitas 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependen..

Balas

UNKNOWN 20 JANUARI 2017 22.45

kalo signifikansi 0,000 , probabilitas 0,05, itu ada hubungan?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 21 JANUARI 2017 22.49

Signifikansi yang diperoleh 0,000 itu justru sangat bagus pak.. hal tersebut
menandakan ada hubungan yang signifikan

Balas

YOUGOTME 27 JANUARI 2017 11.49

pak bmau bertanya, kalau penelitian hubungan yg meneliti "sejauh mana", kira-kira
validitas, realibilitas, dan analisis data yang cocok menggunakan apa ya pak? trims..

Balas

UNKNOWN 20 FEBRUARI 2017 14.28

selamat siang pak, saya ingin bertanya. hasil regresi linier sederhana saya terdapat nilai r
= .295 dan r square = .087.

nah ini penjelasannya gimana yang nilai r?


terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 APRIL 2017 21.08

Nilai R=0,295 menunjukkan kekuatan hubungan atau koefiesien korelasi


sementara nilai 0,087 pada r square menunjukkan pengaruh X terhadap Y
adalah 8,7%. dengan catatan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

Balas

VENDI ERIYAAN 24 FEBRUARI 2017 14.44

Terima Kasih Sudah memposting tutorial ini, benar2 sangat membantu

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 14 MARET 2017 21.17

Sama-sama pak.. semoga bermanfaat

Balas

UNKNOWN 25 FEBRUARI 2017 18.39

maaf pak, gak bisa di copy ya dokumennya??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 14 MARET 2017 21.15

bisa kok mbak.. dengan cara di tulis ulang kembali

Balas

AGUS CIK 30 MARET 2017 17.36

Salam. Mau tanya. Penelitian saya judulnya hubungan antara multiple


intelligences(kecerdsan gnda: trdiri dari 9 mcam kcrdasan trhadap kmampuan mmbaca,
analisis datanya pkai apa ya. Apkah ANOVA atau yg lainnya. Saya msih bingung.

Balas

HY 6 APRIL 2017 09.41

Pak, jika ingin melakukan korelasi berganda, apakah data harus berdistribusi normal?
bagaimana mengeceknya untuk Y, X1, X2 apa secara terpisah atau bagaimana? lalu jika
tidak normal uji apa yang harus saya pakai untuk mencari hubungan secara bersama-
sama? Terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 14 APRIL 2017 10.00

caranya dengan Uji Normalitas Plots

Balas

UNKNOWN 22 APRIL 2017 15.43

maaf mas mengganggu kalau mau menetukan nilai r kuadrat gimana??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 23 APRIL 2017 08.22

R kuadrat atau R square disebuat juga koefiesien determanasi..maka


caranya dengan melakukan uji regresi

Balas

UNKNOWN 26 APRIL 2017 22.21

Saya mau tny, kalau menggunakan taraf signifikansi 10%, apakah patokannya tetap nilai
sig (2-tailed) hrs lebih besar dari 0,05?

Balas

UNKNOWN 2 MEI 2017 12.02

sy memakai Sig. (1-tailed) apa bedanya dengan Sig. (2-tailed) ??


apa cara membacanya jg berbeda ??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 8 JULI 2017 09.11

silahkan dibaca penjelasan tentang: Pengertian one tailed dan two tailed

Balas

UNKNOWN 2 MEI 2017 13.31

Siang pak. Saya ingin bertanya mengenai uji chi square. Jika dibawah tabel chi square
test output ada tulisan a. 1 cells (25%) memiliki nilai hitung kurang dari 5. P value yg
diambil bagian asymptomic sign 2 sided yg pearson chi square atau fishers exact test yg
exact sig 2 sided?

Balas

UNKNOWN 10 MEI 2017 13.06

izin share dan terima kasih atas blog

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JULI 2017 21.35

terimakasih..silahkan mas

Balas

UNKNOWN 17 JUNI 2017 21.38

Assalamualaikum pak sahid, maau tanya pak, saya mau menguji hubungan Jumlah CD4
dengan adanya suatu infeksi, dan untuk mengetahui infeksi positif atau tidak dilakukan
dengan 2 jenis pemeriksaan, apakah uji yg paling tepat dipake?, apakah uji Chi square,,,
dan apa saja tahapannya pak, terimakasih.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 SEPTEMBER 2017 08.20

wss.wb.wb.. saya rasa lebih tepat jika menggunakan uji chi square pak

Balas

B 23 JUNI 2017 03.02

mau tanya jika hasil korelasi hanya 0,133 dan nilai signifikan 0.612 apakah saya harus
bikin kuesioner ulang atau tidak? terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 SEPTEMBER 2017 08.32

artinya tidak ada korelasi antara variabel yang dihubungkan.. karena nilai
sig 0,612 lebih besar dari 0,05.. kalau soal sebar ulang lagi itu tergantung
apakah saudara sudah puas dengan hasil tersebut untuk penelitian saudara

Balas

UNKNOWN 27 JUNI 2017 18.10

permisi pak mau bertanya, kalau data saya terdapat variabel yang normal, serta terdapat
variabel yang distribusinya tidak normal. Apakah korelasi pearson bisa digunakan untuk
data tersebut? apakah harus menggunakan metode korelasi lain seperti spearman untuk
variabel yang tidak normal?

Balas

UNKNOWN 5 JULI 2017 12.45

korelasi pertanian 50 data,,,ada bisah bantu

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 SEPTEMBER 2017 09.01

bisa saja pak.. silahkan kontak saya

Balas

UNKNOWN 17 JULI 2017 13.02

Selamat siang pak. Boleh kah saya meminta solusinya dari bapak? Jika skala yang saya
gunakan adalah nominal dan ordinal, baiknya saya menggunakan uji apa? Disini saya
ingin mencari apakah ada pengaruh antar variabel dependen dan independen saya. Trims
pak sebelumnya

Balas

UNKNOWN 21 JULI 2017 19.25

assalamualaikum pak, mau tanya ttg koefisien korelasi nih. dari output data yang saya
dapet variabel x nya untuk pearson correlation = 1, sig.(2-tailled) = kosong, N = 72. kalo
variabel y nya untuk pearson correlation = -.044, sig.(2-tailled) = .713, N = 72. itu
maksudnya gimana ya? trus yang bapa jelasin di atas kalo ada (-) berarti berlawanan,
maksudnya gimana juga ya? saya gak ngerti. tolong ya pak dibales soalnya saya lagi
deadline skripsweet hehe

Balas

RAHMAH ASHIELA NAILUFAR 30 JULI 2017 23.29

Saya sedang skripsi. Kalo boleh saya mau tanya. Saya meneliti korelasi antara listening
skill (x) dan distinguishing homophones ability (y). Hasil Pearson correlation 0.193 dan
sig. (2-tailed) 0.442. Bagaimana cara menerjemahkannya ya? Terimakasih sebelumnya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 SEPTEMBER 2017 10.17

nilai sig 0,442 > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara x
dengan y

Balas

ARIF PRATAMA 12 AGUSTUS 2017 00.08

Maaf pak mau tanya karena sudah 1 minggu ini linglung

Saya uji reliable untuk kuesioner (12 variable x dan 12 variable y). ..apakah harus diuji
bersamaan (Nilai total yg dimasukankan ke spss adalah total 2 variabel) atau terpisah
sesuai variabel? Dan bagaimana jika muncul kode "a" atau "cannot be computed because
one of variable is constant"

Balas

UNKNOWN 15 AGUSTUS 2017 14.35

Assalamu'alaikum. pak, mau tanya cara menghitung uji N-Gain dengan spss bagaimana
ya?

Balas

UNKNOWN 5 SEPTEMBER 2017 20.45

pak, kalo variabel x nya ada 3 dan variabel y ada 5 apakah bisa mengunakan rumus
diatas..??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 SEPTEMBER 2017 11.03

bisa pak..silahkan dipraktekkan

Balas

UNKNOWN 16 SEPTEMBER 2017 16.52

selamat sore pak. maaf pak mau bertanya. Hasil uji korelasi itu yang di lihat pertama nilai
p value nya atau r korelasi nya ya? saya punya hasil analisis yang menyatakan bahwa
nilai p value nya tidak signifikan dan arah r nya negatif. apakah arah r juga di lihat jika p
value nya tidak signifikan? soal nya saya pernah kuliah statistik kalo gak salah jika p
value nya tidak signifikan maka nilai dan arah r nya di abaikan. jadi yang benar seperti
apa ya pak? minta tolong sertakan referensi ya. makasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 SEPTEMBER 2017 23.37

iya betul banget..jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tingkat
keeratan hubungan atau koefisien korelasi dan arah korelasi tidak dipakai
lagi..karena antar variabel sendiri tidak berhubungan

Balas

AZIRUKHA 28 SEPTEMBER 2017 17.39

Pak mohon maaf saya mau tanya juga. Saya melakukan uji korelasi dengan N=88
Pearson correlation = 0.252* dan sign 2 tailed= 0.18. itu artinya bagaimana pak? Itu ada
hubungan tapi lemah atau memang tidak ada hubungan. Terimakasih.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 29 SEPTEMBER 2017 22.24

sebentar..coba nilai signifikansinya 0,18 atau .018 yang artinya 0,018 saya
takutnya mas salah ketik??

Balas

UNKNOWN 7 OKTOBER 2017 08.47

Pak saya mau tanya, saya kan melakukan penelitian dengan data rasio keuangan bank
15tahun. sig 1 tailed nya ada yang signifikan ada yang engga, itu kenapa ya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 8 OKTOBER 2017 15.25

jika yang 1-tailed signifikan maka itu artinya pada tingkat kesalahan 1%
signifikan..sedangkan jika 1-tailed tidak signifikan maka mungkin hanya
signifikan pada 2-tailed saja pak

Balas

UNKNOWN 9 OKTOBER 2017 17.53

apakah perbedaan antara uji korelasi Pearson dan Spearman?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 10 OKTOBER 2017 12.50

Perbedaanya terletak pada jenis data yang akan dianalisis mbak..korelasi


pearson cocok untuk data rasio, sedangkan spearman untuk data ordinal

Balas

UNKNOWN 14 OKTOBER 2017 03.05

Sangat bermanfaat,terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 14 OKTOBER 2017 12.20

Sama-sama..sukses buat mas Rahmani

Balas

UNKNOWN 17 OKTOBER 2017 14.35

ass. bagaimana cara uji SPSS pak klau tentang Peningkatan ?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 18 OKTOBER 2017 11.18

Wa'alaikumsalam..maksudnya analisis peningkatan yang bagaimana pak?


contoh peningkatan hasil belajar melalui metode diskusi atau bukan?

Balas

LIA APRILIA 25 OKTOBER 2017 17.36

Assalammualaikum Pak
Pak, mau Tanya, apakah bisa dihitung korelasinya jika ada 6 variable (X) dan 4 variable
(Y)? Atau harus dihitung satu2 terhadap masing2 variable (y)? Misalnya X1 terhadap Y1,
X2 terhadap Y1, X3 terhadap Y1 dst baru dilanjutkan X1 terhadap Y2, X2 terhadap Y2
dst?
Mohon bantuannya ya pak. Terima kasih sebelumnya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 27 OKTOBER 2017 11.23

Wa'alaikumsalam..untuk uji korelasi dalam SPSS cara menghitungnya bisa


sekaligus pak.. langsung semua data di input dan langsung dianalisis secara
bersamaan

Balas

LA LA LA 8 DESEMBER 2017 14.06

maaf pak saya melakukan analisis korelasi lalu didapatkan nilai r nya 449* dan nilai
signifikan 226. Bagaimana ya pak jika terdapat bintang tetapi nilai signifikan >0.05?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 8 DESEMBER 2017 16.07

Fokus dan perhatikan dulu pada nilai signifikansi..karena nilai signifikansi


0,226 lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
hubungan..karena tidak signifikan maka nilai pearson koefisien sebesar
0,449 tidak bisa dimaknai

Balas

RIZKA 21 DESEMBER 2017 12.54

Assalamualaikum mas.. Saya mau tanya untuk penggunaan spss korelasi person.
Karna sya mau menghubungkan kelimpahan fitoplankton dengan beberapa parameter
fisika dan kimia..

Saya mempunyai 3 titik sampel seperti titik 1, titik 2 dan titik 3.


Pada masing2 titik saya menggunakan parameter suhu , kekeruhan, DO, BOD, COD, pH,
nitrat, dan pospat. Tentu dg hasil yg berbeda beda pada setiap titik nya.
Dan saya memperoleh hasil atau jumlah kelimpahan fitoplankton pada titik 1, titik 2 dan
titik 3 yg juga berbeda beda.

Lalu apakah paramater2 trsbut adalah variabel x dan kelimpahan adalah variabel y?
Atau kah titik2 sampel nya yg mnjdi variabel x.

Lalu bisakah saya mencari hubungan kelimpahan dengan semua parameter sekaligus,
atau saya hrus mencari satu persatu seperti hubungan kelimpahan dgn parameter suhu ,
kemudian hubungan kelimpahan dengan parameter BOD, dan seterusnya.

Balas

UNKNOWN 24 DESEMBER 2017 19.25

Maaf saya mau bertanya, jadi saya punya data tingkat pendapatan yg dibagi ke golongan
rendah, sedang dan tinggi, dengan penggunaan angkutan umum yg digunakan (kereta,
bus dan taxi), untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan dengan jenis
angkutan yg digunakan apakah bisa menggunakan uji Pearson? Atau mungkin hanya
sekedar penggolongan, jadi menggunakan cluster? Terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 28 DESEMBER 2017 22.00

Dari apa yang mbak sampaikan, saya kira akan lebih tepat jika data
penelitian ini di uji pakai analisis korelasi dengan chisquare mbak

Balas

UNKNOWN 16 JANUARI 2018 00.09

pak saya mau tanya, saya mempunyai 2 variabel x yang hasil x1 terhadp y dan x2
terhadap y negatif, tetapi ketika keduanya diuji bersamaan hasilnya positif, kata dosen
saya hasilnya harus negatif, itu gimana tu pak? mohon komentarny pak

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 17 JANUARI 2018 09.10

kalau nilai pearsonnya itu negatif..maka termasuk hubungan


negatif..seperti hubungan intensitas membolos dengan prestasi belajar pak

Balas

AGUNG ALFIAN B 23 JANUARI 2018 04.36

untuk data yang berbentuk persen apakah type datanya tetap menggunakan numeric ?
misalnya saya mau menuliskan 17,62

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 23 JANUARI 2018 13.11

iya betul mas pakai numeric saat berada di variabel view

Balas

NGISOR SAWO 10 MARET 2018 21.46

Terima kasih banyak atas informasi yang disampaikan. Sangat membantu untuk pemula
seperti saya yang masih awal-awal menggunakan spss, terlebih dalam hal analisis
korelasi

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 MARET 2018 12.09

Sama-sama pak..semoga sukses dengan tugas-tugasnya

Balas

ANIS KURNIAWATI 23 MARET 2018 10.59

salam pak, saya masih bingung dallam menganalisis judul saya,

hubungan metode A terhadap motivasi

atau hubungan metode terhadap minat belajar

nah itu metode A kan hanya bisa diangkakan 1 aatau 2,

nah klo mau menganalisis pakai korelasi pearson, apakah bisa? soalnya kmren saya coba
tpi hasilnya tidak bisa dikomputasi.

apakah harus ada pembanding ataukah bisa dianalisis dengan cara lain?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 23 MARET 2018 12.50

Salam. skor total variabel metode A dengan skor total varibel Motivasi yang
dikorelasikan mbak..bukan peritem soal

Balas

UNKNOWN 4 APRIL 2018 12.46

maaf pak, saya mau bertanya kalo pada penelitian saya taraf signifikansi yang digunakan
adalah 10% atau sebesar 0,10. Apakah dapat dianalisi menggunakan spss? karena
kebetulan responden yang saya gunakan hanya sejumlah 4 orang..mohon pencerahannya

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 4 APRIL 2018 15.21

Kalau cuma 4 orang agak sulit mbak..saya belum pernah coba dengan
sample dengan jumlah segitu

Balas

UNKNOWN 10 APRIL 2018 20.35

Maaf pak saya mau tanya, saya memiliki data dengan variabel X1, X2, dan Y dan sudah
saya lakukan analisis korelasi seperti di atas. Salah satu rumusan masalah saya yaitu
”adakah hubungan yang positif antara X1 dan X2 terhadap Y?”. Yang ingin saya tanyakan,
kesimpulan yang harus dibuat apabila melihat output SPSSnya seperti apa? Karena
melihat keterangan di bawah output tersebut hanya memberikan kesimpulan untuk
variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y. Sehingga apabila saya akan membuat
kesimpulan untuk X1 dan X2 terhadap Y maka nilai signifikansi mana yang harus saya
ambil? Dari X1 atau X2. Terimakasih. Mohon berkenan untuk menjawab.

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 11 APRIL 2018 11.57

Pertanyaan yang bagus mbak.. dalam artikel ini hanya dibahas tentang
hubungan X1 dengan Y. dan X2 dengan Y.. sementara jika mbak ingin
melihat hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y maka
caranya dengan melakukan Analisis korelasi berganda

Balas

UNKNOWN 23 APRIL 2018 21.28

Pak, saya mau nanya jika data awal ada yg negatif/minus bagaimana cara
transformasinya ?
Mohon bantuan nya

Balas

DINNUR 26 APRIL 2018 12.43

Izin bertanya pak, apakah "75" pada motivasi dan minat dan "80" pada prestasi
merupakan total score variabel (dengan skala likert)? terima kasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 27 APRIL 2018 10.06

iya betul sekali

Balas

UNKNOWN 17 MEI 2018 09.45

Assalamualaikum, pak saya mau tanya kalo hasil signifikannua 0.01 tapi yang di jadikan
patokan yang dikehndaki 0,05 itu apa maksudnya? dan bagiamana cara menggantinya?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 20 MEI 2018 02.36

Wa'alaikumsalam.. jika hasilnya lolos pada signifikansi 0,01 atau 1% maka


sudah pasti lolos juga pada signifikansi 0,05 atau 5%.. itu otomatis output
SPSS yang menentukan mbak tentang keterangan sig 0,01 atau 0,05

Balas

UNKNOWN 21 MEI 2018 14.16

pak, mau tanya kalau data awal untuk analisis ada yang negatif, apa bisa dilakukan
analisis menggunakan spss? jika bisa mohon petunjuk caranya, terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 22 MEI 2018 01.03

bisa mbak.. silahkan di input saya datanya di program SPSS lalu di analisis

Balas

WIDYAS VERANIKA 23 MEI 2018 02.20

Saya ingin bertanya, saya sudah melakukan validasi reliabilitasi hasinya variabel x saya
valid. Namun saat saya melakukan uji korelasi rank spearman variabel x thdp y saya
menjadi tdk siginifikan, kira2 apa yang salah ya kalau begini?apakah hasil jawaban
responden mempengaruhi pak?terimakasih

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 23 MEI 2018 22.45

Valid dan reliabel bukan jaminan bahwa dalam analisis korelasi akan ada
hubungan antar variabel mbak.. penyebab utama adalah jawaban-jawaban
dari responden tidak konsisten bisa jadi banyak yang asal dalam menjawab

Balas

UNKNOWN 29 MEI 2018 20.09

assalamualaikum pa sahid
saya mau bertanya, kan saya menggunakan korelasi pearson
sebelum saya menguji menggunakan korelasi pearson, uji apa saja yang harus saya
lakukan?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 31 MEI 2018 01.15

Wa'alaikumsalam.. lakukan uji normalitas dan uji linearitas mbak

Balas

UNKNOWN 10 JUNI 2018 10.52

bgmana kalau muncul tanda bintang pada person colleration, tapi tdk muncul nila sig
nya??

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 12 JUNI 2018 00.50

Maaf saya belum pernah mengalami hasil yang seperti mbak sampaikan

Balas

UNKNOWN 14 JUNI 2018 14.22

Hallo pak, saya mau tanya untuk penelitian saya..


Hipotesis saya ada 2 yaitu :
1. ada / tidak hub. antara variabel X dengan Y
2. bernilai positif / negatif hubungannya.
untuk teknik analisis data menguji hipotesis 1 dan 2 tsb saya harus memakai apa ya ?
saya bingung antara korelasi product moment atau regresi linear sederhana.
mohon penjelasannya pak, terima kasih :)

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 16 JUNI 2018 06.56

Prinsip dasar: hubungan (korelasi), pengaruh (regresi)..karena dalam hal


ini mbak ingin mencari "hubungan" maka pakai uji korelasi pearson seperti
pada artikel ini

Balas

UNKNOWN 3 JULI 2018 02.51

Assalamualaikum min
saya ingin bertanya, saya sedang skripsi, masuk ke analisis korelasi
X1 ke X2
Pearson correlation : 0,388** dan sig 2 tailed : 0,002

X1 ke Y
Pearson Correlation : 0,266* dan sig 2 tailed : 0,33

X2 ke Y
Pearson Correlation 0,139 dan sig 2 tailed : 0,274

Sedangkan untuk regresi nya


Sig. : 0,101

solusinya bagaimana ya min ? apakah penelitian saya sudah dapat disimpulkan atau
dinyatakan benar ?

Balas

Balasan

SAHID RAHARJO ADMIN 3 JULI 2018 11.15

Wa'alaikumsalam.. solusi atas apa pak.. dari hasil itu tinggal membuat
kesimpulan saja pak

Balas

Muat yang lain...

Silahkan tinggalkan jejak sobat disini. Sehingga saya tau bahwa artikel di atas bermanfaat.
Terimakasih

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Copyright 2014-2021 SPSS Indonesia Powered by Blogger.com

Anda mungkin juga menyukai