Anda di halaman 1dari 120

PENGARUH SARANA PRASARANA KANTOR TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM


DAN TATA RUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

SULISTIYAWATI
NIM: 105721105317

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH SARANA PRASARANA KANTOR TERHADAP


KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN TATA RUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SULISTIYAWATI
NIM: 105721105317

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021 M/1443 H

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan

melihat (balasan)nya. (Q.S Al-Zalzalah: 7)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga

skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta orang-orang

yang saya sayang dan almamaterku

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan Nikmat

yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sarana

Prasarana Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis Bapak Husain dan Ibu Erna yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus. Dan saudara-

saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat

hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan,

serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan

demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

vii
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse,. M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Asriati, S.E., M,Si selaku Penasehat Akademik yang senantiasa

membimbing dan memberikan nasehat selama 8 semester.

5. Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi selesai dengan baik.

6. Ibu HJ. Nurinaya, S.T,. M.M, selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

7. Bapak/ibu dan Asisten/Konsul Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah,

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Bapak Husain dan Ibu Erna, yang

senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tak henti hhentinyya

dipanjatkan untuk anaknya tercinta.

viii
10. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

11. Terima Kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 01 September 2021

Penulis,

Sulistiyawati

ix
ABSTRAK

SULISTIYAWATI, 2021. Pengaruh Sarana Prasarana Kantor Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi
Sulawesi Selatan, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Muh. Nur
Rasyid dan Nurinaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sarana Prasarana


Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. sampel dalam
penelitian ini sebanyak 87 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan dokumentasi.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi selatan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
sederhana, hasil dari uji regresi berdasarkan uji nilai signifikan (sig) dengan
ketentuan nilai sig < 0,05. Dan penelitian ini diperoleh hasil nilai sig= 0,000 yang
berarti lebih kecil dari 0,05.

Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Sarana Prasarana


Kantor Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata Kunci: Sarana Prasarana, Kinerja Pegawai

x
ABSTRACT

Sulistiyawati, 2021. The effect of office infrastructure on employee


performance at the public works and spatial planning department of the
province of south Sulawesi. Thesis on Manajemen study program, Fakulty
of Ekonomics and Business, University of Muhammadiyah Makassar.
Guided by Muh. Nur Rasyid and Nurinaya.

The study aims to determine the effect of office infrastructure on the public
works and spatial planning department of the province of south Sulawesi. The
type of research used in yhis study is quantitative research with an explanatory
approach, the sample in this study was 87 people. The data collection methods
used in this study are questionnaires and documentation.

The research was conducted at the public works and spatial planning office
of south Sulawesi Province. this study uses simple regression analysis, the
results of the regression test are based on the significant test value with the
provision of sig < 0,05. And this study obtained the results of sig= 0,000 which
means it is smaller than 0.05.

Based on the result of the study it was found that office infrastructure has
an effect on employee performance at the Public Works and Spatial planning
Office of South Sulawesi Province.

Keywords: Infrastructure, Employee Performance

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................................ v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ............................................................... vi

KATA PENGANTAR……...…………………………………………………….........vii

ABSTRAK……………………………………………………………………………..vii

ABSTRACK…………………………………………………………………………...viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ........................................ 5
B. Sarana Prasarana Kantor ...................................................................... 11
C. Kinerja..................................................................................................... 14
D. Tinjauan Empiris ..................................................................................... 22
E. Kerangka Pikir ........................................................................................ 23
F. Hipotesis ................................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25
B. Lokasi dan Waktu ................................................................................... 25
C. Devinisi Operasional Variabel ................................................................ 26

xii
D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 28
F. Instrumen Penelitian................................................................................ 28
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 31


B. Hasil Analisis Data .................................................................................. 51
C. Pembahasan ........................................................................................... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 66
B. Saran ....................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 68


LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan empiris............................................................................... 21

Tabel 4.1 kegiatan umum instansi ................................................................... 38

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ....................... 52

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan ............................................. 53

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ............... 54

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel sarana Prasarana ...... 54

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai ........ 56

TAbel 4.7 Hasil uji validitas variabel sarana prasarana kantor ....................... 58

Tabel 4.8 Hasil uji validitas variabel kinerja pegawai ...................................... 59

Tabel 4.9 Hasil uji reabilitas variabel sarana prasarana kantor dan kinerja

pegawai ......................................................................................... 60

Tabel 4.10 Hasil uji regresi linear sederhana .................................................. 60

Tabel 4.11Koefisien regresi linear sederhana ................................................. 61

Tabel 4.12 Hasil uji-t ........................................................................................ 62

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka pikir .............................................................................. 23

Struktur Organisasi .......................................................................................... 35

xv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN JUDUL

Lampiran 1 Kuesioner penelitian

Lampiran 2 uji deskriptif variabel

Lampiran 3 Uji validitas

Lampiran 4 Uji reabilitas

Lampiran 5 Regresi linear sederhana

Lampiran 7 Tabel distribusi r tabel

Lampiran 8 Tabel distribusi t tabel

Lampiran 9 Surat Penelitian

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berhasilnya suatu lembaga dapat dilihat dari tercapainya tujuan yang

telah direncanakan. Hal yang dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai

dengan memanfaatkan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya

seperti modal dan sarana prasarana kantor. Sumber daya manusia

merupakan hal yang paling penting bagi suatu lembaga, karena manusia

memiliki kemampuan untuk menyusun tujuan, melakukan kerjasama, dan

bekerja agar tujuan yang telah direncanakan tercapai. Begitupun tidak kalah

pentingnya dengan sarana prasarana kantor yang ada disuatu lembaga

memiliki pengaruh besar dalam upaya meningkatkan efesiensi dan

efektivitas kerja. Oleh karena itu, dalam suatu lembaga sangat

membutuhkan sarana prasarana kantor yang dapat digunakan oleh pegawai

dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sehingga penyelenggaraan

kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional lainnya dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

Sarana prasarana kantor merupakan salah satu faktor yang mendukung

keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

Sarana dan prasarana kantor menjadi bagian penting yang perlu disiapkan

secara ideal dan berkesinambungan sehingga dapat menjamin kelancaran

aktivitas kerja pegawai. Mengingat sarana dan prasarana kantor sangat

penting dalam upaya memperlancar aktivitas kerja pegawai, maka dari itu

dibutuhkan pengelolaan sarana dan prasarana yang memadai.

1
2

Dalam suatu instansi, masalah yang sering muncul adalah masalah

mengenai sarana dan prasarana. Jika dalam suatu Kantor atau instansi

sarana prasarana Kantor tidak memadai, maka akan berpengaruh buruk

pada kinerja kantor. Kinerja kantor ini menjadi buruk karena akibat dari

kinerja pegawai yang kurang baik. Kinerja pegawai dapat berjalan dengan

baik jika di dukung oleh tersedianya sarana dan Prasarana kantor yang

mendukung tercapainya tujuan instansi. Oleh karena itu dapat kita lihat

bahwa sarana prasarana dan kinerja pegawai sangat berhubungan erat.

Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan tata Ruang Provinsi Sulawesi

Selatan merupakan salah satu instansi yang bertugas sebagai

penyelenggara urusan pemerintah bidang pekerjaan umum, pembangunan

infrastruktur dan tata kelola kota/ka bupaten yang ada di Sulawesi selatan.

Dan sebagai tugas pokoknya Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas

membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

pekerjaan umum yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan

yang ditugaskan kepada daerah.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, sarana prasarana yang ada di

Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), tidak begitu

memadai. Sarana prasarana seperti penggunaan peralatan, penentuan

peralatan yang sesuai, proses operasional dan fitur keamanan. Jika instansi

tersebut tidak menaruh perhatian untuk melakukan pengadaan sarana

prasarana yang diperlukan di kantor. Hal ini akan berdampak pada kinerja

instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Dampak buruk dari tidak memadainya sarana prasarana di kantor Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), seperti tidak lancarnya jaringan
3

wifi, kurangnya printer, jumlah pegawai tidak sebanding dengan jumlah

komputer yang disediakan, sarana transportasi untuk pegawai melakukan

tugas kantor masih belum diperuntukkan untuk semua pegawai yang ada di

Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan tata Ruang (PUTR) dan masih

kurangnya ruang kerja mempengaruhi tujuan instansi. Kinerja pegawai yang

terganggu, mempengaruhi target, kualitas, waktu dan taat asas. sehingga,

pekerjaan menjadi tertunda, pelayanan yang diberikan tidak maksimal dan

pekerjaan semakin menumpuk. Kinerja merujuk pada pencapaian tujuan

pegawai atas tugas yang diberikan.

Berdasarkan uraian sejumlah pendapat yang tersaji, maka pengertian

kinerja pegawai adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang

pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan tolak ukur

kinerja pegawai adalah dapat memberi kepuasan kepada masyarakat atau

PNS yang mengurus administrasinya.

Kinerja pegawai yang baik yang dilakukan di Instansi merupakan

fungsi dan persepsi atau kesan atas sarana prasarana. Jika memenuhi atau

bahkan melebihi harapan, maka kinerja instansi akan berjalan baik. Apabila

kinerja instansi semakin baik dengan adanya kinerja pegawai, pastilah akan

muncul kesan yang baik dari instansi tersebut. Jadi kinerja pegawai berperan

sangat penting dalam mengukur keberhasilan instansi dalam melakukan

tugas instansi tersebut. Kinerja pegawai yang baik hanya bisa terjadi jika

sarana prasarana kantor dapat mendukung kinerja pegawai dalam

mengerjakan tugas-tugas pegawai pada instansi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di atas maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :


4

“Pengaruh Sarana Prasarana Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka masalah

yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini yaitu:

“Apakah Sarana Prasarana Kantor Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

“Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Saran Prasarana Kantor Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi

Sulawesi Selatan”.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan Akan memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi institusi dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmu

pengetahuan dalam rangka pengembangan dan dukungan yang

berkaitan dengan teori-teori manajemen, khususnya mengenai teori

sarana prasarana dan kinerja pegawai.

2. Bagi instansi diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna dan

memberikan manfaat bagi pimpinan instansi dalam pengembangan dan

pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kinerja

pegawai.

3. Bagi peneliti yaitu dapat memecahkan masalah yang sedang terjadi

dilapangan secara ilmiah mengenai sarana prasarana serta dampaknya

terhadap peningkatan kinerja pegawai.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

1. Pengertian dan Arti Penting Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM)

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada

dalam organisasi yang memegang peranan penting dalam keberhasilan

pencapaian suatu tujuan organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan

selalu dominan dalam setiap aktifitas organisasi, Karena manusia menjadi

perencanaan, pelaku, sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam menjalankan suatu tugas dan

fungsinya tergantung dari kemampuan sumber daya manusia itu sendiri.

Semakin besar suatu organisasi maka semakin besar pula tenaga kerja

yang dibutuhkan dan begitupula dengan masalah yang dihadapi akan

semakin kompleks, karena setiap manusia memiliki tingkah laku, pola pikir,

serta kepentingan yang berdeda-beda. Oleh karena itu agar aktifitas kerja

dapat sesuai dan seirama dengan tujuan perusahaan maka sangat

dibutuhkan adanya pengaturan tenaga kerja. Untuk mendapatkan tenaga

kerja yang sesuai dengan perusahaan, diperlukan juga pengaturan dan

perhatian terhadap tenaga kerja. Dalam hal ini peran manajemen sumber

daya manusia sangat dituntut sebagai manajemen khusus untuk mengatur

masalah-masalah yang berhubungan dengan faktor produksi manusia

dengan segala aktfitasnya dalam suatu perusahaan sehingga mereka dapat

bekerja dengan efektiv dan efisien. Berikut ini beberapa Pengertian

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

5
6

Menurut Widodo (2015:2) menjelaskan bahwa “Manajemen sumber

daya manusia adalah suatu proses yang mencakup evaluasi terhadap

kebutuhan SDM, mendapatkan orang-orang untuk memenuhi kebutuhan itu,

dan mengoptimasikan pendayagunaan sumber daya yang penting tersebut

dengan cara memberikan intensif dan penugasan yang tepat, agar sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan dan tujuan organisasi di mana SDM itu

berada”.

Adapun menurut Marwansyah (2014:3-4) berpendapat bahwa

“Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan

sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-

fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,

pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan

karir, pemberian konpensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan

kerja, dan hubungan industrial”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian manajemen sumber daya manusia adalah

proses pendayagunaan yang mencakup evaluasi terhadap kebutuhan SDM,

pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan

karier, keselamatan dan kesehatan kerja, pengembangan kompensasi,

pemberian tugas yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

organisasi. Dengan adanya manajemen yang baik, dapat mempermudah

terwujudnya jalannya suatu tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Kedudukan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

suatu organisasi, oleh kerena itu agar sumber daya manusia berjalan sesuai

apa yang diinginkan perlu adanya pengolahan, pengaturan dan pemanfaatan


7

sumber daya manusia secara produktif sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai sebagaimana mestinya. Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) digunakan khusus untuk mengatur manusia itu sendiri baik dalam

organisasi, instansi pemerintahan, perusahaan atau orang-orang yang

berperan di dalamnya untuk menjadi penggerak roda utama jalannya suatu

organisasi. Jika manusiannya tidak dapat diatur atau tidak dapat bekerja

sama dengan maksimal maka kemungkinan iklim suatu organisasi tidak

berjalan secara kondusif.

Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber daya manusia

adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris

disebut HRD atau Human Resource Departement. Manajemen sumber daya

manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan

karyawan, pengembangan karyawan, evaluasi kinerja, kompensasi

karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) diperlukan dalam

meningkatkan efektivitas sumber daya manusia yang berada diruang lingkup

suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia

melibatkan paraktik manajemen dan semua keputusan yang secara

langsung mempengaruhi sumber daya manusia itu sendri. Tujuannya untuk

memberikan suatu konsep kerja efektif baik secara kuantitas maupun secara

kualitasnya kepada perusahaan dan juga anggota perusahaan. Tanpa

adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan berjalan

sebagaimana yang diharapkan meskipun pada saat ini suatu perusahaan

atau organisasi sudah menjalankan dengan baik, tetapi jika pelaksana atau

orang-orang yang bekerja didalamnya tidak maksimal dalam menjalankan


8

tugasnya maka apa yang telah diharapkan tidak dapat berjalan dan otomatis

akan sia-sia.

2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Yusuf (2015:35) menjelaskan bahwa “Tujuan manajemen sumber

daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau

tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang

bertanggung jawab secara strategis, etiis dan sosial.

Sementara menurut Sedarmayanti (2017:9) bahwa tujuan

manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

a) Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijakan SDM untuk

memastikan organisasi/ perusahaan memiliki SDM bermotivasi tinggi

dan berkinerja tinggi, dilengkapi sarana untuk mendapatkan

perubahan.

b) Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan prosedur SDM untuk

mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

c) Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antara pegawai

agar tidak ada gangguan dalam mencapai tujuan organisasi.

d) Menyediakan sarana komunikasi antara pegawai dan manajemen

organisasi

e) Membantu perkembangan arah dan starategi organisasi/ perusahaan

secara keseluruhan dengan memperhatikan aspek SDM.

f) Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat

membantu manajer lini dalam mencapai tujuan.


9

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia memiliki tugas mengolah

manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu hasil sumber daya

manusia yang memuaskan. Adapun fungsi-fungsi manajemen sumber

daya manusia seperti halnya fungsi umum yaitu:

a) Fungsi Manajerial

1. Perencanaan (planning), yaitu menentukan tujuan organisasi,

mengembangkan rencana kerja organisasi dan membuat strategi

untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian (organizing), merupakan suatu proses kegiatan

penyusunan struktur organisasi seperti prngrlompokan, penentuan,

pengaturan dan pembentukan pola hubungan kerja yang sesuai

untuk mencapai tujuan organisasinya.

3. Pengarahan (directing) adalah sebuah proses yang dilakukan oleh

seorang atasan mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama

secara efektif.

4. Pengendalian (controling), merupakan fungsi manajemen yang

bertugas mengontrol atau memastikan apakah sumber daya manusia

yang bekerja sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

secara efektif dan efisien sesuai dengan apa yang telah

direncanakan.

b) Fungsi Operasional

1. Pengadaan tenaga kerja, suatu proses untuk mendapatkan jumlah

dan jenis tenaga kerja yang berkualitas agar tujuan organisasi dapat

tercapai sebagaimana mestinya.


10

2. Pengembangan, merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan serta keterampilan agar tugas yang

diberikan berjalan dengan baik.

3. Kompensasi, yaitu sebuah imbalan atau penghargaan yang diberikan

oleh pimpinan kepada pekerja secara adil dan layak atas prestasi

yang telah didapatkan selama bekerja.

4. Pengintegrasian, adalah menyatupadukan keinginan dari para

individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat agar tercipta

kerja sama yang memberikan kepuasan.

5. Pemeliharaan, merupakan suatu usaha untuk memperhatikan dan

meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap dari para pekerja agar

tetap bekerja produktif dan loyal guna menunjang pencapaian tujuan

yang diinginkan.

6. Pemutusan hubungan kerja, adalah pengakhiran kerja atau

memberhentikan karyawannya karena suatu hal.

4. Teori organisasi

a) Pengertian organisasi

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh

beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang

sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut

terhadap masyarakat. organisasi sebagai sarana sosialisasi dan

sebagai wadah yang dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat

serta untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi menurut Siagian (2008:6) mengemukakan bahwa

“Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau


11

lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam

rangkampencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam

ikatan yang terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut

atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Bentuk organisasi menurut Manullang (2009:61):

a. Bentuk organisasi garis, bentuk organisasi yang tertua dan paling

sederhana. Sering juga disebut organisasi militer karena

digunakan pada zaman dahulu dikalangan militer.

b. Bentuk organisasi fungsional, organisasi dimana segelintir

pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap

atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan,

sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

c. Bentuk organisasi garis dan staf, pada umumnya dianut oleh

organisasi besar.

d. Bentuk organisasi staf dan fungsional, kombinasi dari bentuk

organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.

B. Sarana Prasarana Kantor

1. Pengertian Sarana Prasarana Kantor

Sarana Prasarana memiliki arti yang sama dengan fasilitas dapat

mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka

mencapai suatu tujuan. Fasilitas adalah sarana dan prasarana untu

memperlancar dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan.

Sedangkan menurut Subroto di dalam Arianto (2008) fasilitas adalah

segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar

pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang.


12

Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena

keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk

membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada benda-benda yang

bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda

yang tidak bergerak.

Sarana dan Prasarana kantor menurut kamus besar bahasa

Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai

sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah

segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya

suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sedangkan menurut

(Bafadal: 2012) sarana adalah sebuah perlengkapan yang dijadikan

sebagai bahan atau perabot yang secara langsung dapat dipakai

dalam beraktifitas atau berkegiatan dan Prasarana adalah suatu

perangkat yang dijadikan sebagai penunjang utama dalam usaha

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersamaan.

Menurut Husnan (Wahyuni, 2014:127) mengemukakan bahwa

sarana dan prasarana adalah segala bentuk fasilitas kerja yang

diperlukan untuk membantu pegawai agar lebih mudah menyelesaikan

pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk

meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai perlu adanya sarana

prasarana kerja yang baik yang disediakan oleh instansi atau

perusahaan untuk mendukung pegawai dalam bekerja.

Contoh dari sarana prasarana yang ada di kantor berupa

peralatan mesin seperti Komputer, laptop, printer, scanner dan alat

foto copy. Peralatan komunikasi seperti telefon dan fasilitas internet.


13

Perabotan seperti meja, kursi, lemari buku, dan perlengkapan lainnya

seperti alat tulis, kertas, serta buku.

2. Tujuan Sarana Prasarana Kantor

Tujuan utama adanya sarana prasarana kantor menurut Junaidi

dalam Yanti (2013), adalah sebagai berikut:

a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat

menghemat waktu.

b. Meningkatkan Produktivitas, baik barang atau jasa.

c. Hasil kerja lebih terjamin dan berkualitas

d. Lebih mempermudah dalam bekerja.

e. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih tajam

f. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang

berkepentingan.

3. Indikator Sarana Prasarana Kantor

Menurut Sofyan (2004: 22) indikator sarana prasarana atau fasilitas

kantor terdiri dari:

a) Mesin dan peralatan kantor

Semua peralatan yang digunakan untuk mendukung proses kerja

di kantor.

b) Peralatan inventaris

Inventaris merupakan barang atau benda yang menjadi milik

kantor atau perusahaan secara resmi.

c) Perlengkapan kantor

Fasilitas yang mendukung kegiatan yang ada di kantor. Contohnya

peralatan elektronik (Printer, Komputer, mesin fotocopy dan


14

peralatan lainnya) dan prabot kantor (kursi, meja, lemari dan

lainnya).

d) Bangunan kantor

tempat yang digunakan untuk melakukan segala aktifitas yang ada

pada kantor.

e) Alat transportasi

Digunakan untuk membantu terlaksananya kegiatan di kantor. Alat

transportasi yang dimaksud seperti, (truk, mobil, motor, dll).

4. Perencanaan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor

Perencanaan sarana prasarana dapat diartikan sebagai

keseluruhan proses perkiraan secara matang tentang rancangan

pengadaan, pembelian, rehabilitasi, pembuatan peralatan atau

distribusi sewa dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan.

Pengadaan sarana prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan,

baik yang berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, waktu, tempat,

harga, jumlah maupun sumber yang dapat dipertanggung jawabkan

hal ini sesuai dijelaskan Minarti (2011:259)

C. Kinerja

a) Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata Job performance atau actual

performance yang berarti prestasi kerja yang telah dicapai oleh

seseorang. Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan

kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang telah

diberikan kepadanya.
15

Menurut Mangkunegara (2017: 67) “Kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas daan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melakukan atau melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Kinerja pegawai sangatlah diperlukan, karena dengan kinerja ini

akan diketahui sejauh mana kemampuan seorang pegawai dalam

menjalankan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Maka dari itu

sangat diperlukan penentuan kriteria pekerja yang jelas dan secara

terukur yang ditetapkan bersama dan dijadikan sebagai acuan.

Menurut Afandi (2018: 83) “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan

sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar

hokum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.” Hal ini akan

terus berlanjut dalam bentuk kinerja berikutnya, dan seterusnya. Agar

dicapai kinerja yang professional, hal-hal seperti pengembangan

kerjasama yang saling menguntungkan, pengembangan diri pribadi,

kesukarelaan serta partisipasi seutuhhnya perlu dikembangkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan kesiapan

seseorang atau kelompok orang untuk melakukan kegiatan sesuai

tanggung jawab dengan memberikan hasil seperti apa yang

diharapkan.

b) Hakikat Kinerja

Untuk dapat memberikan pengertian kinerja yang komprehensif

sangatlah sulit karena penggunaan kata kinerja kadangkala disamakan


16

dengan hasil kerja, pencapaian tujian prestasi kerja, evektifitas kerja,

produktivitas kerja, dan berbagai istilah lainnya. Meskipun ada

persamaan pengertian kinerja dengan berbagai istilah tersebut, akan

tetapi terdapat pula perbedaan pengertian dasar maupun prosesnya.

Untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya tanggung jawabnya tentu

memerlukan standar tersendiri. Maka dari itu sebelum melakukan

tugas dan tanggung jawab terlebih dahulu perlu ditentukan kriteria

berhasil tidaknya pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Menurut Gibson dalam Khaerul Umam (2010) mengemukakan

bahwa ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu:

a. Faktor individu: kemampuan dan keterampilan, latar belakang atau

pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang.

b. Faktor Psikologi: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan

kepuasan kerja.

c. Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan,

kepemimpinan, sumber daya, dan system penghargaan.

c) Tujuan dan Sasaran Kinerja

Tujuan dan sasaran kinerja adalah untuk menjamin agar seluruh

proses kinerja dapat berjalan seperti apa yang diharapkan dan agar

dapat tercapai kinerja yang tinggi. Tujuan adalah tentang arah secara

umum, sifatnya luas, tanpa batas waktu dan tidak berkaitan dengan

prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Kinerja merupakan

tanggungjawab setiap individu terhadap pekerjaan, mengusahakan

kerangka kerja bagi supervisor, membantu mendefinisikan harapan

kinerja, dan diharapkan pekerja saling berkomunikasi dengan baik.


17

Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan kinerja, individual

dengan tujuan organisasi.

Sheila J. Costello sebagaimana yang dikutip oleh Lijan Poltak

Sinambella (2012:33) menekankkan bahwa “Tujuan mengalir dari atas

ke bawah, sedangkan tanggung jawab bergerak dari bawah ke atas.

Diawali dengan membangun visi dan misi tersebut kemudian

diturunkan kepada tujuan jangka panjang organisasi, selanjutnya

tujuan jangka panjang tersebut ditindaklanjuti oleh tujuan devisi,

bagian, seksi dan pada akhirnya oleh seluruh pegawai secara

berjenang mulai dari pimpinan atas hingga pegawai”.

Furtwengler sebagaimana yang dikutip oleh Sinambella (2012)

mengemukakan bahwa: “sasaran kinerja mencakup: keterampilan

berkomunikasi, kepuasan pegawai, pengembangan pegawai,

perbaikan kinerja dan keputusan kompensasi.

Jadi dapat ditarik kesimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu

pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai,

kapan dan kepada siapa sasaran kinerja yang ingin dicapai, prestasi

yang dapat diamati, diselesaikan sifatnya dapat dihitung, dan dapat

diukur.

d) Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan suatu yang akan diukur dan dihitung

serta digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan,

mengukur dan menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap

pelaksanaan, perencanaan, maupun setelah kegiatan selesai dan

berfungsi untuk kemajuan sasaran organisasi. Indikator kinerja


18

digunakan untuk mayakinkan bahwa kinerja organisasi hari demi hari

atau unit kerja yang bersangkutan menunjukkan kemampuan dalam

rangka menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

(Sedarmayati, 2010-198). Dengan demikian indikator kinerja dapat

digunakan sebagai tolak ukur dalam pencapaian tujuan organisasi.

Terdapat berbagai teori mengenai indikator kinerja pegawai.

Salah satu indikator kinerja yang dikemukakan oleh Muhammad Fadel

dan K. Toruan Rayendra L. (2009:195) yang mengemukakan beberapa

indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:

a) Pemahaman atas topuksi

Dalam menjalankan topuksi, bawahan harus terlebih dahulu

paham tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing serta

mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi tanggung

jawabnya.

b) Inovasi

Memiliki inovasi yang positif dan menyampaikan pada atasan serta

mendiskusikannya pada rekan kerja tentang pekerjaan.

c) Kecepatan kerja

Dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus diperhatikan

dengan mengikuti metode kerja yang ada.

d) Keakuratan kerja

Tidak hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas karyawan

juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan teliti dalam

bekerja dan melakukan pengecekan ulang.


19

e) Dimensi Kinerja

Kinerja memiliki tiga dimensi yaitu kemampuan, motivasi dan

peluang. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan dan saling

berhubungan satu dengan yang lain. Donelly, Gibson, dan Ivancevich

sebagaimana yang dikutip oleh Sinambella, bahwa “Kinerja individu

dipengaruhi oleh enam factor yaitu: harapan mengenai imbalan,

dorongan, kemampuan kebutuhan sifat, persepsi terhadap tugas,

imbalan iternal dan eksternal, dan persepsi tentang tingkat imbalan

dan kepuasan kerja.

f) Penilaian Kinerja

Pada dasarnya penilaian kinerja merupakan kegiatan menilai dan

mengevaluasi kemampuan, pencapaian dan melihat pertumbuhan dari

pegawai. Penilaian kinerja juga merupakan faktor kunci dalam

mengembangkan suatu organisasi secara efisien dan efektif karena

adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya

manusia yang ada dalam organisasi.

Mulyadi dalam Kurniawan (2012) “Penilaian kinerja adalah

penentuan secara periodik aktivitas operasional suatu organisasi,

bagian organisasi dan personilnya, berdasarkan sasaran, standard an

kriterai yang telah ditetapkan sebelumnya”. Maksud utama penilaian

kinerja adalah mengomunikasikan tujuan personal, memotovasi kinerja

baik, memberikan umpan balik konstruktif, dan menetapkan tahhapan

untuk rencana pengembangan yang efektif”.


20

Metode penilaian kinerja yang digunakan sangatlah fariatif.

beberapa referensi yang menjelaskan metode penilaian kinerja antara

lain:

a) penilaian beriorentasi pada masa depan (penilaian subjektif,

metode penilaian objektif,

b) Penilaian diri sendiri,

c) Berdasarkan sasaran,

d) Implikasi penilaian kinerja individu dengan pendekatan MBO,

penilaian dengan psikolog),

e) Berdasarakan pusat penilaian masa lampau dan masa depan,

f) Penilaian diri sendiri,

g) Analisi prestasi kerja,

h) Penghargaan prestasi kerja.

Penilaian terhadap suatu pekerjaan dapat di kelompokkan ke

dalam dua tipe umum yaitu tipe objektif dan tipe subjektif. Penilaian

kinerja tipe objektif pada umumnya digunakan untuk mengukur

variable-variabel secara operasional dan dapat meghasilkan data

kuantitatif. Tipe subjektif lebih difokuskan pada pertimbangan

kemanusiaan yang memiliki berbagai kecendrungan.

Adapun jenis penilaian kinerja dengan menggunakan berbagai

metode antara lain:

a) Penilaian kinerja dengan metode tradisional

Penilaian kinerja metode tradisional adalah penilaian yang

dilakukan oleh seorang pimpinan untuk memberi jawaban atas

kinerja bawahannya. Biasanya metode ini dilakukan dengan


21

prosedur yang lebih formal dan sistematis dari pada hanya

menayakan pendapat pimpinan atau pengawas, dalam hal ini

pimpinan berusaha memilih prosedur manajerial yang akan

meminimumkan konflik dengan orang yang dinilai, dan membantu

tercapainya tujuan organisasi.

b) Skala penilaian grafis

Skala penilaian grafis adalah teknik penilaian kinerja yang paling

sederhana dan paling banyak dugunakan adalah skala

penghargaan grafik atau skala rating grafik. Skala ini dipuji

bermanfaat dan dipergunakan pada decade 1920-an, karena

ukuran output langsung tidak diperlukan dan penilai bebas

melakukan penilaian yang jujur sebagaimana diharapkan.

i) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja pegawai dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain

terdiri dari kemampuan, motivasi, pelatihan, pendidikan, pengetahuan,

keahlian, pengalaman, kepribadian, minat, sikap, kondisi-kondisi fisik

dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan egoistik, dan kebutuhan sosial.

Menurut Mahsun ada beberapa elemen pokok yang

mempengarui kinerja, yaitu:

a) Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasara-sasaran

organisasi.

b) Evaluasi kenerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi,

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

c) Merumuskan indikator dan ukuran kinerja

d) Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.


22

D. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Tinjauan empiris

No Jenis
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil penelitian
penelitian
1. Rohmat Sahrul Pengaruh Sarana, Penelitian Hasil penelitian
(2020) Prasarana dan asosiatif, yang menunjukkan
Kompensasi menggunakan bahwa sarana,
Terhadap Kinerja pendekatan prasarana dan
Karyawaan di kuantitatif. kompensasi secara
Lembaga bersama-sama
Keuangan Syariah berpengaruh
(LKS) Asri signifikat secara
Tulungagung statistik terhadap
kinerja karyawan
LKS ASRI
Tulungagung.

2. Sulfiah Fahmi Pengaruh Fasilitas Penelitian Hasil penelitian


TR (2018) Kerja Terhadap kuntitatif menunjukkan
Kinerja Pegawai dengan berdasarkan
Pada Kantor Dinas pendekatan analisis regresi
Kependudukan eksplanatori linear sederhana
dan Pencatatan diperoleh hasil
Sipil Kabupaten bahwa fasilitas
Enrekang kerja pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
kinerja pegawai
pada kantor Dinas
kependudukan dan
pencatatan sipil
Kabupaten
Enrekang.

3. Tombokan Pengaruh Sarana Penilitian ini Hasil penelitiannya


Noris (2017) Prasarana menggunakan menunjukkan
Terhadap Kinerja metode bahwa sarana
Pegawai Pada kuantitatif prasarana memiliki
Kantor Regional hubungan yang
(Kanreg) XI Badan kuat dan signifikan
Kepegawaian terhadap
Negara Manado peningkatan kinerja
pegawai pada
Kantor Regional XI
Badan
Kepegawaian
Negara Manado.
23

Lanjutan Tabel 2.1

Jenis
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
4 Didi hartono Pengaruh Sarana Jenis penilitian Hasil penelitian
(2014) Prasarana dan menggunakan menunjukkan
Lingkungan Kerja metode bahwa secara
Terhadap Kinerja kuantitatif parsial sarana
Pegawai Dinas prasarana dan
Pendidikan Kota lingkungan kerja
Banjar Baru berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja
pegawai dan
secara bersama-
sama variabel
sarana prasarana
dan lingkungan
kerja berpengaruh
positif signifikan
terhadap kinerja
pegawai.

5 Prasetyo Tuwuh Pengaruh Penilitian ini Hasil penelitian


(2014) Manajemen menggunakan menunjukkan
Sarana Prasarana metode bahwa manajemen
dan Motivasi Kerja deskriptif dan sarana prasarana
Terhadap Kinerja eksplanatori memiliki pengaruh
Pegawai Di survey dengan yang positif dan
inspektorat pendekatan signifikan terhadap
Provinsi Kepulauan kuantitatif. kinerja pegawai
Riau. serta motivasi kerja
memiliki pengaruh
yang positif dan
signifikan di
inspektorat
Provinsi Kepulauan
Riau.
24

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan dalam teori terkait,

maka dalam hal ini peneliti menentukan kerangka pikir penelitian yaitu

variabel independen dalam penelitian ini adalah sarana prasarana Kantor

(X), sedangkan variable dependennya yaitu kinerja pegawai (Y). Dan dapat

digambarkan sebagai berikut:

Sarana Prasarana
Kantor (X) Kinerja Pegawai (Y)

1. perlengkapan kantor
1. Kecepatan kerja
2. Peralatan Inventaris
2. Inovasi
3. Bangunan Kantor
3. keakuratan kerja
4. Transportasi
4. Pemahaman atau
5. Mesin dan peralatan
tupoksi
kantor

(Muh.fadel & K. Toruan


(Sofyan, 2004: 22) Rayendra L. 2009: 195)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan sehubungan dengan permasalahan yang

ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Diduga bahwa sarana

prasarana kantor berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai Pada

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitan ini merupakan suatu kegiatan terencana dan sistematis

yang bertujuan untuk memecahkan fenomena tertentu. Jadi jenis penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

ekplanatori.

Data kuantitatif adalah metode penilaian yang berlandaskan pada

filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis (Sugiono,

2012:13).

Menurut Sugiono (2012:21) “Penelitian eksplanatori merupakan

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang

diteliti serta hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya”.

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Provinsi Sulawesi selatan, yang beralamat di Jln. Andi

Pangeran Pettarani No.90 Panakukang Kota Makassar. Pemilihan lokasi

penelitian dilakukan dengan maksud untuk mengetahui banagaimana

Pengaruh sarana Prasarana kantor Terhadap Kinerja Pegawai.

25
26

2. Waktu

Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 1

(satu) bulan dimulai pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2021.

C. Definisi Operasional Variabel

Secara teoritis, definisi operasional variable adalah unsur penelitian

yang memberikan penjelasan mengenai variable-variabel organisasi

sehingga dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yaitu, variabel bebas (independen) sarana prasarana kantor dan

variable terikat (dependen) Kinerja pegawai.

1. Sarana Prasarana kantor didefinisiikan sebagai suatu kelengkapan dari

berbagai macam pembekalan kantor yang bertujuan untuk menunjang

lancarnya pekerjaan pegawai di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan tata

Ruang dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau kantor.

2. Kinerja Pegawai didefinisikan sebagai suatu hasil atau prestasi kerja

pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang

pelaksanaan dan tanggung jawab kerjanya dapat dilihat secara nyata

sehingga setiap pegawai yang memiliki kinerja yang baik akan diberikan

sebuah penghargaan oleh instansinya.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik

yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita

tertarik untuk mempelajarinya. Menurut Sugiono (2013:117), Populasi

adalah wilayah generaliasi yang tertarik terdiri dari objek atau subjek
27

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas

Pekerjaan umum dan Tata ruang Provinsi Sulawesi Selatan yang

berjumlah 654 Pegawai.

2. Sampel

Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang diambil dari

satu populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:73) “Bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel

diambil dari populasi tersebut betul-betul representative (mewakili)”.

Sedangkan menurut Arikunto (2010:104) “Jika jumlah populasinya

kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara

keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka

bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya”.

Berdasarkan penelitian ini jumlah pegawai di Dinas Pekerjaan Umum

dan tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 654 pegawai, maka

penulis menggunakan rumus slovin agar penelitian dapat lebih mudah.

Untuk lebih jelasnya rumus slovin yang dikemukakan oleh Husain umar

(2013:78) yaitu:

N
n=
1 + Ne²

Dimana:

n = Ukuran sampel/ jumlah responden

N = Ukuran sampel
28

e = Prestasi kelonggaran ketelitian kesalah pengambilan sampel yang

masih bisa ditolerir e = 10% atau 0,1

654
n=
1 + 654 (0, 1)²

654
n=
1 + 654 (0, 01)

654
n=
1 + 6, 54

654
n=
7, 54

n = 86, 73 dibulatkan menjadi 87

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Metode angket (Kuesioner)

Angket adalah suatu teknik pengumpul data yang berbentuk

pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh

responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dan

menyaring data yang bersumber dari responden tentang diri pribadi atau

hal-hal yang ia ketahui.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mencari

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa buku, catatan, surat kabar,

majalah, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data baik dari jumlah pegawai, struktur

denah pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi
29

Sulawesi Selatan, yang kesemuanya itu dapat mendukung proses

penelitian yang dilakukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

memperoleh suatu data. Alat ini dipilih sesuai dengan jenis data yang

diinginkan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan berbagai

metode-metode penelitian yaitu metode dokumentasi dan metode angket.

Maka dari itu memerlukan alat bantu sebagai instrument. Instrumen yang

dimaksud yaitu:

1. Kamera, digunakan ketika penulis melakukan observasi untuk merekam

kejadian yang penting pada suatu peristiwa baik dalam bentuk video

maupun foto.

2. Kuesioner, pulpen dan buku, digunakan untuk menuliskan atau

menggambarkan informasi data yang didapat dari narasumber.

G. Metode Analisis Data

Setelah memperoleh data, kemudian data tersebut diolah dan

dianalisis dengan menggunakan rumus kuantitatif yaitu penganalisaan data

dengan menggunakan rumus-rumus statistik yaitu:”

1. Uji Validasi dan Reabilitas

Uji validasi digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

variable dalam kuesioner. Menurut Arikunto (2012:211), validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesalahan

suatu instrument. Uji validasi digunakan untuk mendapatkan validitas


30

yang tinggi dari instrumen penelitian sehingga bisa memenuhi

persyaratan.

Uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan gambaran tetap

menyangkut apa yang sedang diukur. Reabilitas adalah alat yang

digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator

dari variabel. Suatu penilaian dikatakan reliable atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah sejalan atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2011:147).

2. Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana merupakan metode statistik untuk

menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara satu variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel independen dan

variabel dependen apakah berpengaruh positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus regresi linear

sederhana, yaitu:

Y = a + bx

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Kinerja Pegawai)

X = Variabel independen (Sarana Prasarana Kantor)

a = Konstanta (Nilai y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan)


31

3. Uji-t (Uji Parsial)

Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen atau variabel bebas (X) secara parsial (sendiri-sendiri)

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) atau variabel terikat.

Kemudian, Jika nilai thitung lebih tinggi dibandingkan nilai ttabel dengan

tingkat signifikansi (ɑ) = 0.05 itu berarti kita menerima hipotesis alternative

yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

Uji ini sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh masing-masing variabel bebas tersebut yang

mempengaruhi variabel terikat, dengan melihat nilai-nilai t masing-masing

variabel. Berdasarkan nilai t, maka dapat diketahui variabel bebas mana

yang dominan mempengaruhi variabel terikat. Hal yang perlu diketahui

sebelum menilai table t adalah derajat bebas serta melihat table distribusi

t dengan mencari nilai ɑ (uji dua sisi). Rumus mencari derajat bebas:

Df = n-k-1

Keterangan:

Df = Derajat bebas

n = Jumlah responden

k = Jumlah variabel penelitian


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan/Lembaga

Seiring dengan terbentuknya gemeente Makassar 1 April 1906,

maka dibentuk pula Dinas Pekerjaan Umum yang waktu itu disebut

gemeente worksen dan setelah terjadi perubahan nama gemeente

Makassar yaitu berdasarkan Staatablead 1938, nomor 719 Staf

Gemeente Makassar Undang-undang nomor 1 tahun 1965 Kotamadya

Dati II Makassar dan Peraturan Pemerintah nomor 5 Tahun 1978, tanggal

24 November 1978 berubah menjadi Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya

Dati II Ujung Pandang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 teah

dilakukan perubahan Kotamadya menjadi kota Makassar yang

disosialisasikan terhitung mulai tanggal 13 Oktober 1999 sampai dengan

13 Oktober 2000, hingga sekarang ini dan seterusnya perlu ada langkah

konkrit terutama dalam penggunaan nama kota Makassar pada semua

fasilitas pemerintah yang mudah terlihat, juga dalam penggunaan naskah

dinas, maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar. Lalu kemudian pada

tahun 2000 sesuai Peraturan Daerah nomor 31 dan Keputusan Walikota

nomor 20 tanggal 19 Februari 2001 Dinas Pekerjaan Umum Kota

Makassar diubah menjadi Dinas Bina Marga Kota Makassar.

Sejarah Dinas Pekerjaan Umum (Cipta Karya) Kota Makassar

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar nomor 30 Tahun

31
32

2000, dan surat Keputusan Walikota Nomor 19 Tahun 2001 Tentang

Susunan Organisasi Daerah Kota Makassar.

Dengan ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000

Pedoman Organisasi Perangkat dengan persetujuan DPRD Kota

Makassar yang berdasarkan ketentuan pasal 60 dan 68 ayat (1) Undang-

undang No. 22 Thn. 1999 Tentang Pemerintah Daerah, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas ditetapkan sesuai dengan

Pedoman yang telah ditetapkan Pemerintah. Kemudian pada tanggal 12

September 2005 Dinas Cipta Karya Berubah menjadi Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan sampai saat ini, yang

berlokasi di Jln. Andi Pangeran Pettarani No.90 Panakukang Kota

Makassar.

2. Visi dan Misi Organisasi

a) Visi

Terwujudnya infrasturktur Pelayanan Umum yang Berkualitas dan

Berkelas Dunia.

b) Misi

1. Mewujudkan Jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan

mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk

melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan

strategis nasional.

2. Mewujudkan Jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar

perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas

pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani

pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional.


33

3. Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah daerah meningkat dalam

menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan

mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai


35

1. Job Description

1. Kepala Dinas

Membantu Gubernur Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Menjadi kewenangan Daerah.

2. Sekretaris, Meliputi:

a. Sub bagian Program

b. Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum

1. Sub Bagian umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun

rencana, memberi tugas, memberi petunjuk, menilai pelaksanaan

tugas bawahan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

melaksanakan tugas teknis ketatausahaan, kepegawaian serta

kerumahtanggaan;

2. Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian:

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub bagian Umum dan

Kepegawaian;

2) Memberi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

4) Melaksanakan tugas teknis Ketatausahaan, Kepegawaian dan

Kerumahtanggaan;

5) Menilai prestasi kerja bawahan;

6) Memberi saran pertimbangan untuk kelancaran pelaksanaan

tugas;

7) Menyusun laporan pelaksanaan tugas;

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.
36

c. Sub bagian Keuangan

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana,

memberi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan tugas

bawahan pada Sub Bagian Keuangan serta melaksanakan tugas

teknis dibidang Keuangan.

2. Uraian tugas Sub Bagian keuangan :

1) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;

3) Memberi petunjuk kepada bawahan;

4) Menilai prestasi kerja bawahan;

5) Melaksanakan tugas teknis dibidang Keuangan;

6) Memberi saran pertimbangan untuk kelancaran pelaksanaan

tugas;

7) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dibidang Keuangan;

8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

3. Bidang bina tehnik,meliputi

a. Seksi Perencanaan.

b. Seksi Pengambangan Jaringan dan Leger Jalan.

c. Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan.

4. Bidang Pembangunan

a. Seksi Pembangunan jalan

b. Seksi pembangunan jabatan

c. Seksi lingkungan dan pengaman jalan


37

5. Bidang Pemeliharaan

a. Seksi Pemeliharaan rutin jalan

b. Seksi Pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana

c. Seksi Pemeliharaan jabatan

6. Bidang Bina Jasa Kontruksi

a. Seksi bina usaha dan masyarakat jasa kontruks

b. Seksi bina sumber daya dan tenaga kerja kontruksi

c. Sesksi tata teknis dan pengendalian

Tabel 4.1
Kegiatan Umum Instansi
No Bidang Kegiatan

1 Bidang Bina 1 Bidang bina tehnik dipimpin oleh kepala bidang

Tehnik yang mempunyai tugas membantu kepala dinas

dalam mengoordinasikan,merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis bidang bina tehnik

2 Kepala Bidang Bina Tehnik mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan tehnik bidang bina

tehnik

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang bina

tehnik

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang

bina tehnik

d. Pelaksanaan administarasi bidang bina

tehnik;dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai


38

bidang tugasnya

3 Uraian Tugas meliputi:

a. Menyususn rencana kegiatan bidang bina

tehnik sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas

b. Mendistribusikan dan memberikan petunjuk

pelaksanaan tuigas

c. Memantau,mengawasi dan mengeevaluasi

pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang

bina tehnik untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas

d. Menyusun rancangan,mengoreksi,memaraf

dan/atau menandatangani naskah dinas

e. Mengikuti rapat sesuia dengan bidang

tugasnya

f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis

bidang bina tehnik meliputi perencanaan,

pengembangan jaringan dan leger jalan, dan

pengawasan pemanfaatan jalan

g. Mengoordinasikan dan melaksanakan

kebijakan teknis bidang bina tehnik meliputi

perencanaan, pengembangan jaringan dan

leger jalan dan pengawasan pemanfaatan

jalan

h. Mengoodinasikan dan melaksanakan


39

pembinaan teknis bidang bina tehnik meliputi

perancanaan,pengembangan jaringan dan

leger jalan dan pengawasan pemenfaatan

jalan

i. Mengoordinasikan dan melaksanakan

perencanaan dan pengawas teknis

j. Mengoordinasikan dan melaksanakan analisa

dampak lingkungan dan dampak sosial

k. Mengoordinasikan dan melaksanakan

pengumpulan,pemutakhiran penyimpan data

dan pemetaan

l. Mengoordinasikan dan melaksanakan

pemantauan pemanfaatan jalan

m. Mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunan analisa manfaat jalan pasca

konstruksi

n. Mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunan rencana umum pengembangan

jaringan jalan, fungsi dan status jalan provinsi

o. Melaksanakan system manajemen jalan

provinsi

p. Mengoordinasikan dan melaksanakan

pendataan dan penyusunan harga satuan

pokok kegiatan dan harga satuan kontrak

q. Mengoordinasikan dan melaksanakan


40

penyusunan proritas penanangan jaringan

jalan jembatan dan provinsi

r. Melaksanakan penyelenggaraan justifikasi

teknis

s. Mengoordinasikan dan melaksanakan

pemantauan pengadilan, dan evaluasi

kebijakan teknis bidang bina tehnik meliputi

perencanaan, pengembangan jaringan dan

leger hjalan,dan pengawasan pemnafaatan

jalan

t. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi

dengan lembaga pemerintah dan lembaga

nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsi

u. Menilai kinerja pegawai apratur sipil Negara

sesuai ketentuan undang-undang

v. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

bidang bina tehnik dan memberikan saran

pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan;dan

w. Melaksanakan Tugas fungsi lain yang

diperintahkan atas sesuai dengan bidang

tugasnya

2 Bidang 1 Bidang pembangunan,dipimpin oleh kepala bidang

Pembangunan yang mempunyai tugas membantu kepala dinas


41

dalam mengoordinasikan, merumuskan dan

melaksanakan kebijikan teknis bidang

pembangunan

2 Kepala Bidang Pembangunan mempunayi fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang

pembangunan

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang

pembangunan

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang

pembangunan

d. Pelaksanaan administarasi bidang

pembangunan;dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasn lain sesuia

bidang tugasnya

3 Uraian Tugas

a. menyususn rencana kegiatan bidang

pembangunan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

b. mendistribusikan dan member petunjuk

pelaksanaan tugas

c. memantau mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang

pembangunan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas

d. menyusun ranvcanagan mengoreksi memaraf


42

dan/atau mendatangi naskah dinas;

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang

tugasnya

f. menyiap dan merumuskan kebijakan tehnik

bidang pembangunan meliputi bidang

pembangunan jalan, pembangunan

jabatan,dan lingkungan dan pengaman jalan;

g. mengoordinasikan dan melaksanakan

kebijakan teknis bidang pembangunan meliputi

bidang pembangunan jalan, pembangunan

jabatan dan lingkungan dan pengaman jabatan

jalan;

h. mengoordinasikan dan melaksanakan

pembinaan teknis bidang pembangunan

meliputi bidang pembangunan jalan,

pembangunan jembatan, dan lingkungan dan

pengaman jalan;

i. mengoordinasikan dan melaksanakan laporan

pemantauan lingkungan

j. mengoordinasikan dan melaksanakan

pembinaan, pengaturan teknis dan

pelaksanaan pembangunan jalan dan

jembatan;

k. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyiapan manual dan pedoman pelaksanaan


43

pembangunan jalan dan jembatan;

l. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunanan jalan dan jembatan, dampak

lingkungan, pengaman jalan dan jembatan;

m. mengoordinasikan dan melaksanakan tindakan

turun tangan terhadap permasalahan dalam

pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan

provinsi

n. mengoordinasikan dan melaksanakan

pemantuan, pengendalian dan evaluasi

kebijakan teknis bidang pembangunan meliputi

bidang pembangunan jalan, pembangunan

jembatan, dan lingkungan pengaman jalan

o. melaksnakan koordinasi dan konsultasi

dengan lembaga pemerintah dan lembaga

nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsi

p. menilai kinerja pegawai aparatur sipil Negara

sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan

q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

kepala bidang pembangunan dan memberikan

saran pertimbangan kepada atasan sebagai

bahan perumusan kebijakan;dan

r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang


44

diperintahkan atsan sesuai dengan bidang

tugasnya

3 Bidang 1 Bidang Pemeliharaan dipimpin oleh kepala bidang

Pemeliharaan yang mempunyai tugas membantu kepala dinas

dan Jembatan dalam mengoordinasikan, merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis bidang

pemeliharaan

2 untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat(1),kepala bidang

pemeliharaan mempunyai fungsi

a. perumusan kebijakan teknis bidang

pemeliharaan

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang

pemeliharaan

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang

pemeliharaan

d. pelaksanaan administarasi bidang

pemeliharaan;dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai

bidang tugasnya

3 Uraian Tuga meliuputi:

a. Menyusun rencana bidang kegiatan

pemeliharaan sebagai pedoman dalam

melaksanakan tugas

b. mendistribusikan dan memberikan petunjuk


45

pelaksanaan tugas

c. memantau,mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang

pemeliharaan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas;

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf

dan/atau menandatangani naskah dinas

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang

tugasnya

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis

bidang pemeliharaan jalan dan jembatan

meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan,

pemeliharaan jembatan dan pemeliharaan

berkala dan penanganan pasca bencana

g. mengoordinasikan dan melaksanakan

kebijakan teknis bidang pemeliharaan meliputi

bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan

jembatan, dan pemeliharaan berkala dan

penanganan pasca bencana

h. mengoordinasikan dan melaksanakan

pembinaan teknis bidang pemeliharaan

meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan,

pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan

berkala dan penanganan pasca bencana

i. mengoordinasikan dan melaksanakan


46

pembinaan, pengaturan teknis dan

pelekasanaan pemeliharaan jalan dan

jembatan

j. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunan usulan program pemeliharaan

jalan dan jembatan

k. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunan usualan program penaganganan

jembatan pasca bencana

l. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyusunan manual dan pedoman

pemeliharaan jalan dan jembatan

m. mengoordinasikan dan melaksanakan

indetifikasi daerah rawan bencana

n. mengoordinasikan dan melaksanakan

penanganan jalan pasaca bencana

o. mengoordinasikan dan melaksanakan

pemantauan, pengendalian dan evaluasi

kebijakan teknis bidang pemeliharaan meliputi

bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan

jembatan, dan pemeliharaan berkala dan

penanganan pasca bencana

p. melaksanakan koordinasi dan konsultasi

dengan lembaga pemerintah dan lembaga

nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan


47

tugas dan fungsi

q. menialai kinerja pegawai aparator sipil Negara

sesaui peraturan perudang-undangan

r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

kepala bidang pemeliharaan dan memberikan

saran pertimbangan kepada atasan sebagai

bahan perumusan kebijakan dan

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang

diperintahkan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya

4 Bidang Bina 1 Bidang Bina Jasa Konstruksi dipimpin oleh kepala

Jasa Konstruksi bidang yang mempunyai tugas membantu kepala

dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan

melaksanakan kegiatan teknis bidang bina jas

konstruksi

2 Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi mempunyai

fungsi

a. perumusan kebijakan teknis bidang bina jasa

konstruksi

b. pelaksanaan kegiatan teknis bidang bina jasa

konstruksi

c. pelaksanaan evaluasi dan pelapran bidang

jasa konstruksi

d. pelaksanaan administarasi bidang jasa

kontruksi dan
48

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai

bidang tugasnya

3 Uraian Tugas meliputi;

a. menyusun rencana kegiatan bidang bina jasa

konstruksi sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

b. mendistribusikan dan meberikan petunjuk

pelaksanaan tugas

c. memantau ,mengawasi dan mengevaluasi

pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang

bina jasa konstruksi untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas

d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf

dan atau menandatangani naskah dinas

e. mengikuti rapat - rapat sesuai dengan bidang

tugasnya

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis

bidang bina jasa konstruksi meliputi bidang

bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi,

dinas sumber daya dan tenaga kerja

konstruksi, dan tata teknis dan pengendalian

g. mengoordinasikan dan melaksanakan

kebijakan teknis bidang bina jasa konstruksi

meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jas

konstruksi,bina sumber daya dan tenaga kerja


49

konstruksi,dan tata tehniks dan pengendalian

h. mengoordinasikan dan melaksanakan

pembinaan teknis bidang bina jasa konstruksi

bidang bina usaha dan masyarakat jasa

konstruksi bina sumber daya dan tenaga kerja

konstruksi dan tata teknis dan pengendalian

i. mengoordinasikan dan melaksanakan

penyelenggaraan system informasi jasa

konstruksi cakupan daerah provinsi

j. mengordinasikan dan melaksanakan

pengawasan sesuai dengan kewenangannya

untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan

pekerjaan jasa konstruksi diwilayah provinsi

k. mengoordinasikan dan melaksanakan

pembinaan kepada Pembina jasa konstruksi

kebupaten/kota

l. mengoordinasikan dan melaksankan

pengadaan barang jasa konstruksi

m. mengoordinasi dan melaksanakan

penyusunan pedoman standar oparsiaonal

prosedur penyelenggaraan jalan provinsi

n. mengoordinasikan dalam melaksanakan

peningkatan penggunaan dan nilai tambah jas

dan produk konstruksi dalam negeri wilayah

provinsi
50

o. mengoordinasikan dan melaksanakan

peningkatan kemampuan teknologi jasa

konstruksi wilayah provinsi

p. mengoordinasikan dan melaksanakan

pemantauan, pengendalian, dan evaluasi

kebijakan teknis bidang bina jasa konstruksi

meliputi bidang bina usaha dan masyarakat

jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga

kerja konstruksi dan tata teknis dan

pengendalian

q. menilai kenerja pegawai Aparatur Sipil Negara

sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan

r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas

Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi dan

memberikan saran pertimbangan kepada

atasan sebagai bahan perumusan

kebijakn;dan

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang

diperintahkan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.
51

B. Hasil Analisis Data

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan subjek penelitian yang akan

memberikan tanggapan atau jawaban terhadap apa yang diteliti. Setiap

pegawai memiliki perbedaan tanggapan karena dalam satu instansi memiliki

pekerjaan yang berbeda, maka dari itu perlu dilakukan pembagian identitas

responden berdasarkan jenis, umur,dan tingkat pendidikan.

Dengan demikian dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan

yaitu sebanyak 87 pegawai yang bekerja pada Dinas pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki variasi identitas seperti yang

tersaji di bawah ini:

a. Jenis Kelamin Responden

keragaman berdasarkan jenis kelamin responden dapat dilihat dalam table

4.2 berikut ini:

Tabel 4.2
Karaekteristik responden menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase


1 Laki-laki 36 41%
2 Perempuan 51 59%
Jumlah 87 100%
Sumber: Data Primer diolah 2021

Berdasarkan table 4.2 diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan yang

diberikan oleh pimpinan kantor dapat dikerjakan oleh laki-laki ataupun

perempuan. Dari hasil penelitian mengenai jenis kelamin responden dapat

dijelaskan bahwa 36 responden dengan tingkat persentase 41% berjenis

kelamin laki-laki dan 87 responden dengan tingkat persentase 59%


52

berjenis kelamin perempuan, dengan jumlah keseluruhan yaitu sebanyak

87 orang pegawai.

Maka dari itu pada data di atas dapat dinyatakan bahwa responden

pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan

sebagian besar berjenis kelamin perempuan.

b. Kelompok Usia Responden

Dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan sebanyak 87

orang dengan berbagai macam usia yang dikelompokkan dalam tabel 4.3

berikut ini:

Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia Frekuensi (Orang) Persentasi


20-30 Tahun 5 6%
31-40 Tahun 20 23%
41-50 Tahun 36 41%
>51 Tahun 26 30%
Jumlah 87 100%
Sumber: Data Primer diolah 2021

Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa responden memiliki kelompok

usia yang berbeda-beda dengan sebaran umur 20-30 tahun sebanyak 5

orang dengan tingkat persentasi 6%, umur 31-40 tahun sebanyak 20 orang

dengan tingkat persentasi 23%, umur 41-50 tahun sebanyak 36 orang

dengan tingkat persentasi 41%, umur >51 tahun dengan tingkat persentasi

30% sebanyak 26 orang pegawai.

c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka

semakin tinggi pula intelektualnya, karena pendidikan dapat digunakan


53

sebagai tolak ukur tingkat intelektual seseorang. Kelompok tingkat

pendidikan responden dapat dilihat dalam table berikut ini:

Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan Frekuensi (orang) Persentasi


SMA/Sederajat 25 28%
D3 (Diploma) 4 5%
S1 (Sarjana) 45 52%
S2 (Pascasarjana) 13 15%
Jumlah 87 100%
Sumber: Data Primer diolah 2021

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan

responden memiliki tingkatan yang berbeda-beda mulai dari SMA sampai

dengan pascasarjana dengan akumulasi SMA/sederajat sebanyak 25

orang (28%), D3 (Diploma) sebanyak 4 orang pegawai (5%), S1 (Sarjana)

sebanyak 45 orang pegawai (52%), dan S2 (Pascasarjana) sebanyak 13

orang pegawai (15%).

2. Uji Deskriptif

Uji deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan

dan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Uji

deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan, meringkas dan membuat

summary data agar lebih dibaca dan digunakan. Uju deskriptif tentang

tanggapan rresponden terhadap variabel sarana prasarana dan kinerja

pegawai dapat dilihat pada table dibawah ini:


54

Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel sarana Prasarana

Tingkat Jawaban Responden


No Pernyataan Mean
SS % S % KS % TS % STS %
1 X1. 40 46 32 36.8 15 17.2 0 0 0 0 4.29
2 X2 36 41.4 28 32.2 23 26.4 0 0 0 0 4.15
3 X3 30 34.5 36 41.4 21 24.1 0 0 0 0 4.10
4 X4 34 39.1 34 39.1 19 21.8 0 0 0 0 4.17
5 X5 24 27.6 45 51.7 18 20.7 0 0 0 0 4.07
6 X6 27 31 34 39.1 26 29.9 0 0 0 0 4.01
7 X7 40 46 30 34.5 17 19.5 0 0 0 0 4.26
8 X8 26 29.9 35 40.2 26 29.9 0 0 0 0 4.00
9 X9 35 40.2 33 37.9 19 21.8 0 0 0 0 4.18
10 X10 37 42.5 28 32.2 22 25.3 0 0 0 0 4.17
Sumber: SPSS version 24, diolah 2021

Keterangan:
X1= Perlengkapan kerja kantor (komputer printer, dll) membantu pekerjaan pegawai.
X2= Perlengkapan kantor yang ada pada masing-masing Sub Bagian jumlahnya sudah
cukup.
X3= Sarana prasarana yang ada dan yang digunakan telah diinventariskan dengan baik
(memiliki nomor kode inventaris).
X4= Penghapusan sarana prasarana yang diinventariskan dan telah rusak atau tidak
layak pakai, sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
X5= Lokasi bangunan kantor sudah mendapat keamanan dan penjagaan yang baik.
X6= Tata letak bangunan kantor menunjang lancarnya aktifitas kerja pegawai.
X7= Kondisi sarana seperti alat transportasi selalu dalam keadaan baik (tidak rusak).
X8= Pegawai kantor sudah difasilitasi dengan alat transportasi untuk membantu
terlaksananya kegiatan di kantor.
X9= Mesin yang ada di kantor sering dikontrol.
X10= Mesin dan peralatan kantor yang tersedia sudah dapat membantu pegawai dalam
menyelesaikan tugasnya.

Berdasarkan table 4.5 diatas dapat dijelaskan beberapa pendapat

responden terhadap variabel sarana prasarana yaitu:

1) Pada Pernyataan pertama jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 40 orang atau sebesar 46%


55

2) Pada Pernyataan kedua jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 36 orang atau sebesar 41,5%

3) Pada Pernyataan ketiga jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 36 orang atau sebesar 41,4%

4) Pada Pernyataan keempat jawaban yang paling dominan ada dua yaitu

responden yang menjawab Sangat Setuju dan setuju masing-masing

sebanyak 34 orang atau sebesar 39,1%

5) Pada Pernyataan kelima jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 45 orang atau sebesar 51,7%

6) Pada Pernyataan keenam jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 34 orang atau sebesar 39,1%

7) Pada Pernyataan ketujuh jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 40 orang atau sebesar 46%

8) Pada Pernyataan kedelapan jawaban yang paling dominan adalah

responden yang menjawab Setuju sebanyak 35 orang atau sebesar 40,2%

9) Pada Pernyataan kesembilan jawaban yang paling dominan adalah

responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 35 orang atau sebesar

40,2%

10) Pada Pernyataan kesepuluh jawaban yang paling dominan adalah

responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 37 orang atau sebesar

42,5%

Dari beberapa Pernyataan kuesioner diatas dapat dilihat bahwa nilai mean

yang paling tinggi sebesar 4.29 adalah Pernyataan kuesioner X1 yaitu

Perlengkapan kerja kantor (komputer printer, dll) membantu pekerjaan pegawai.

Sedangkan mean yang paling rendah sebesar 4.00 terdapat pada Pernyataan
56

kuesioner X8 yaitu Pegawai kantor sudah difasilitasi dengan alat transportasi

untuk membantu terlaksananya kegiatan di kantor.

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai

Tingkat Jawaban Responden


No Pernyataan Mean
SS % S % KS % TS % STS %
1 Y1 40 46 32 36.8 15 17.2 0 0 0 0 4.29
2 Y2 36 41.4 28 32.2 23 26.4 0 0 0 0 4.15
3 Y3. 30 34.5 36 41.4 21 24.1 0 0 0 0 4.10
4 Y4 34 39.1 34 39.1 19 21.8 0 0 0 0 4.17
5 Y5 24 27.6 45 51.7 18 20.7 0 0 0 0 4.07
6 Y6 27 31 34 39.1 27 31 0 0 0 0 4.01
7 Y7 40 46 30 34.5 17 19.5 0 0 0 0 4.26
8 Y8 26 29.9 35 40.2 26 29.9 0 0 0 0 4.00
Sumber data: SPSS version 24, diolah 2021

Keterangan:
Y1= Saya dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan yang telah dibebankan kepada saya.
Y2= Semua pekerjaan yang saya kerjakan sudah sesuai tepat waktu
Y3= Kebijakan pemimpin selalu mendorong saya untuk bekerja dengan baik.
Y4= Saya dapat memberikan sumbangan pemikiran yang positif dan disampaikan
kepada pimpinan.
Y5= Dalam bekerja saya selalu teliti mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan
kepada saya dengan baik.
Y6= Saya selalu cepat dan disiplin dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
diberikan kepada saya.
Y7= Saya selalu dapat memahami semua pekerjaan yang diberikan kepada saya
dengan baik
Y8= Pemahaman akan tugas yang diberikan sangat penting dalam menjalankan
pekerjaan.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan beberapa pendapat

responden terhadap variabel Kinerja Pegawai yaitu:

1) Pada Pernyataan pertama jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 40 orang atau sebesar 46%


57

2) Pada Pernyataan kedua jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 36 orang atau sebesar 41,5%

3) Pada Pernyataan ketiga jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 36 orang atau sebesar 41,4%

4) Pada Pernyataan keempat jawaban yang paling dominan ada dua yaitu

responden yang menjawab Sangat Setuju dan setuju masing-masing

sebanyak 34 orang atau sebesar 39,1%

5) Pada Pernyataan kelima jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 45 orang atau sebesar 51,7%

6) Pada Pernyataan keenam jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Setuju sebanyak 34 orang atau sebesar 39,1%

7) Pada Pernyataan ketujuh jawaban yang paling dominan adalah responden

yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 40 orang atau sebesar 46%

8) Pada Pernyataan kedelapan jawaban yang paling dominan adalah

responden yang menjawab Setuju sebanyak 35 orang atau sebesar 40,2%

Dari beberapa pertanyaan kuesioner diatas dapat dilihat bahwa nilai mean

yang paling tinggi sebesar 4.29 adalah Pernyataan kuesioner Y1 yaitu Saya

dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan yang telah dibebankan kepada saya.

Sedangkan mean yang paling rendah sebesar 4.00 terdapat pada Pernyataan

kuesioner Y8 yaitu Pemahaman akan tugas yang diberikan sangat penting dalam

menjalankan pekerjaan.
58

3. Uji Validitas

Uji Validitas perlu dilakukan pada penelitian yang menggunakan metode

kuesioner atau angket untuk diketahui tingkat kevaliditasnya. Uji validitas

digunakan untuk mengetahui kesesuaian atau kecocokan kuesioner yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari para responden.

Teori yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan menurut V.

Wiratna Sujarweni (2014: 192) yaitu:

a. Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka angket tersebut dinyatakan valid

b. Jika nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel maka angket tersebut dinyatakan

tidak valid.

Tabel 4.7
Variabel Sarana Prasarana (X)

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

X1 0.521 0,213 Valid


X2 0.675 0,213 Valid
X3 0.565 0,213 Valid
X4 0.568 0,213 Valid
X5 0.625 0,213 Valid
X6 0.469 0,213 Valid
X7 0.691 0,213 Valid
X8 0.465 0,213 Valid
X9 0.620 0,213 Valid
X10 0.692 0,213 Valid
Sumber Data: SPSS version 24, diolah 2021
59

Tabel 4.8
Kinerja Pegawai (Y)

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Y1 0.519 0,213 Valid


Y2 0.673 0,213 Valid
Y3 0.617 0,213 Valid
Y4 0.627 0,213 Valid
Y5 0.664 0,213 Valid
Y6 0.462 0,213 Valid
Y7 0.697 0,213 Valid
Y8 0.441 0,213 Valid
Sumber Data: SPSS version 24, diolah 2021

Data diatas menunjukkan hasil dari pengujian validitas yaitu table

4.7 variabel sarana prasarana sedangkan table 4.8 variabel kinerja

pegawai yang menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari angket atau

kuesioner dinyatakan dalam keadaan valid karena memiliki nilai rhitung >

rtabel dimana rtabel sebesar 0,213.

4. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah suatu pengujian yang berorientasi pada derajat

stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi pada sebuah kuesioner.

Dalam pengambilan keputusan dalam uji reabilitas di dasari pada teori

Wiratna Sujerweni (2014) “bahwa kuesioner dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Sebaliknya jika nilai Cronbach’s

Alpha lebih kecil dari 0,60 maka item-item yang ada dalam kuesioner

dikatakan tidak konsisten.


60

Tabel 4.9
Hasil uji reabilitas kuesioner
Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Keterangan
Sarana Prasarana Kantor (X) 0,791 Realibel
Kinerja Pegawai (Y) 0,728 Realibel
Sumber data: SPSS version 24 diolah 2021

Dapat dilihat tabel 4.9 diatas bahwa nilai dari Cronbach’s Alpha pada

sarana prasarana kantor sebesar 0,791 dan nilai Cronbach’s Alpha dari

kinerja pegawai sebesar 0,728 lebih besar dari 0,60 itu menandakan

bahwa item-item pertanyaan yang ada pada kuesioner sarana prasarana

kantor dan kinerja pegawai dikatakan realibel atau konsisten dan

terpercaya yang digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam

penelitian.

5. Analisis Regresi Linear Sederhana

Dasar pengambilan keputusan dalam uji regresi linear sederhana

dapat mengacu pada dua hal yaitu membandingkan nilai segnifikansi

dengan nilai probabilitas 0,05.

Berikut ini pada tabel dibawah dapat dilihat seberapa besar pengaruh

sarana prasarana terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan:

Tabel 4.10
Koefisien

Model Summary

R Adjusted Std. Error of the


Model R Square R Square Estimate
1 .929a .863 .862 1.336
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana Kantor
Sumber data: SPSS version 24, diolah 2021
61

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai kolerasi atau hubungan (R)

yaitu sebesar 0,929. dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi

(R Square) sebesar 0,863 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y adalah sebesar 86,3% dan

sisanya 13,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

Tabel 4.11
Koefisien Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1. (Constant) 2.641 1.322 1.977 .051
Sarana .735 .032 .929 23.159 .000
Prasarana Kantor
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber data: SPSS version 24, diolah 2021

Berdasarkan tabel analisis diatas dengan menggunakan SPSS 24, maka

diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2,614 + 0,735X

Persamaan regrei diatas memperlihatkan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen secara parsial dari persamaan

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, nilai konstanta adalah 2,614

artinya jika tidak terjadi perubahan variabel sarana prasarana (nilai X=0)

maka kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Provinsi Sulawesi Selatan bernilai positif.

Nilai koefisien regresi sarana prasarana adalah 0,735 bernilai positif

artinya bahwa jika variabel sarana prasarana (X) yang disediakan kantor

sudah memadai maka kinerja pegawai juga akan menjadi lebih baik. Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel sarana prasarana yang disediakan


62

berkontribusi positif terhadap kinerja pegawai sehingga dapat dikatakan

bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.

6. Uji-t (Uji Parsial)

Tabel 4.12

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


7. (Constant) 2.641 1.322 1.977 .051
Sarana .735 .032 .929 23.159 .000
Prasarana Kantor
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber data: SPSS version 24, diolah 2021

Variabel Sarana Prasarana kantor (X) berpengaruh terhadap Kinerja

Pegawai Pada dinas pekerjaan umum dan Tata Ruang provinsi Sulawesi

Selatan. Hal ini terlihat dari signifikan sarana prasarana kantor 0,00 < 0,05

dan nilai Df = n-k-1, yaitu a/2 = 0,025; 87-1-1= 85. Dari tabel 4.9 diatas

dapat dilihat bahwa nilai thitung adalah 23,159 sedangkan ttabel dengan tingkat

signifikan 5% dan Df (85) yaitu 1,992 dilihat dari tabel distribusi t. Jika

dilihat dan dibandingkan thitung lebih besar dari ttabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh antara

sarana prasarana kantor terhadap kinerja pegawai diterima.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kantor Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Yang memiliki

dua variabel yaitu Sarana Prasarana Kantor (X) dan Kinerja Pegawai (Y),

hasil penelitian tersebut disajikan pada bab ini.

Menurut Husnan (Wahyuni, 2014:127) mengemukakan bahwa sarana

dan prasarana adalah segala bentuk fasilitas kerja yang diperlukan untuk
63

membantu pegawai agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaan sehingga

dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk meningkatkan kinerja dan disiplin

pegawai perlu adanya sarana prasarana kerja yang baik yang disediakan

oleh instansi atau perusahaan untuk mendukung pegawai dalam bekerja.

Menurut Mangkunegara (2017: 67) “Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas daan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melakukan atau melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.”

Dari hasil yang tersaji diatas, menunjukkan bahwa pada saat dilakukan

pengujian kualitas data, item-item pertanyaan yang ada pada angket atau

kuesioner semuanya dinyatakan valid dengan ketentuan melebihi nilai rtabel

yang dimana nilai rtabel sebesar 0,213. Nilai reabilitas sarana prasarana

kantor yang didapat sebesar 0,791 dan nilai reabilitas kinerja pegawai

sebesar 0,728 dimana dengan nilai yang didapat sudah melebihi ketentuan

diatas 0,60 dan dapat dinyatakan realibel pengujian selanjutnya. Hasil

penelitian mengenai Pengaruh Sarana Prasarana Kantor Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi

Selatan menunjukkan bahwa variabel sarana prasarana kantor (X)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dengan nilai signifikan

0,00 < 0,05. Persamaan regresi yaitu Y= 2,614 + 0,735X dengan 2,614 yang

menyatakan bahwa pada saat sarana prasarana kantor 0, maka kinerja

pegawai 2,614, selanjutnya nilai positif 0,735 yang terdapat pada koefisien

regresi sarana prasarana kantor menunjukkan bahwa arah hubungan antara

variabel bebas dan terikat adalah searah. Hasil Uji-t yang dilakukan didapat

nilai thitung sebesar 23,159 sedangkan ttabel 1,992 itu menunjukkan bahwa thitung
64

lebih besar dari ttabe sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini sejalan

dengan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu

diantaranya:

1. Rohmat Sahrul (2020) dengan judul “Pengaruh Sarana, Prasarana dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan dilembaga Keuangan Syariah

(LKS) Asri Tulungagung” yang menunjukkan bahwa sarana prasarana

dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan secara

statistic terhadap kinerja karyawan LKS ASRI Tulungagung.

2. Sulfiah fahmi TR(2018) dengan judul “Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Enrekang” yang menunjukkan bahwa berdasarkan analisis

regresi linear sederhana didapatkan hasiil fasilitas kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas

kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Enrekang.

3. Tombokan Noris (2017) dengan judul “Pengaruh Sarana Prasarana

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Regional (Kanreg) XI Badan

Kepegawaian Negara Manado” yang menyatakan bahwa sarana

prasarana memiliki hubungan yang kuat dan signifikan terhadap

peningkatan kinerja pegawai pada Kantor Regional XI Badan

Kepegawaian Negara Manado.

4. Didi Hartono (2014) “Pengaruh Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kota Banjar Baru” yang

menyatakan bahwa secara parsial sarana prasarana dan lingkungan kerja

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai dan secara


65

bersama-sama variabel sarana prasarana dan lingkungan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.

5. Prasetyo tuwuh (2014) dengan judul “Pengaruh Manajemen Sarana

Prasarana dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau” yang manunjukkan bahwa manajemen sarana

prasarana memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai serta motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

di inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.

Sarana prasarana kantor merupakan salah satu faktor yang mendukung

keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

Sarana dan prasarana kantor menjadi bagian penting yang perlu disiapkan

secara ideal dan berkesinambungan sehingga dapat menjamin kelancaran

aktivitas kerja pegawai. Mengingat sarana dan prasarana kantor sangat

penting dalam upaya memperlancar aktivitas kerja pegawai, maka dari itu

dibutuhkan pengelolaan sarana dan prasarana yang memadai. Kinerja

pegawai dapat berjalan dengan baik jika di dukung oleh tersedianya sarana

dan Prasarana kantor yang mendukung tercapainya tujuan instansi.

Pengaruh sarana prasarana kantor pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan harus ditingkatkan untuk kinerja yang

lebih baik, karena hasil dari analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa

terjadi hubungan yang searah atau posistif antara sarana prasarana kantor

dengan kinerja pegawai.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh hasil

bahwa Sarana Prasarana Kantor berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil Uji-t atau Uji parsial yang dilakukan didapat

nilai thitung sebesar 23,159 sedangkan nilai ttabe 1,992 ini menunjukkan bahwa

thitung lebih besar dari ttabe sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

bahwa Sarana Prasarana Kantor berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja Pegawai.

B. Saran

Sesuai hasil dan pembahasan serta kesimpulan penelitian yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka ada beberapa hal yang perlu

direkomendasikan atau disarankan kepada pimpinan Kantor Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu:

1. Diharapkan kepada pemerintah atau pimpinan pada Kantor Dinas

pekerjaan Umum dan tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan untuk

meningkatkan sarana prasarana diantaranya pegawai kantor diberikan

fasilitas seperti alat trasportasi untuk membantu terlaksananya kegiatan di

kantor sehingga kinerja pegawai dapat meningkat. Selain itu perlu adanya

66
67

pembenahan tata letak bangunan kantor agar menunjang lancarnya

aktifitas kerja pegawai.

2. Diharapkan kepada pegawai Kantor Dinas pekerjaan Umum dan tata

Ruang Provinsi Sulawesi Selatan agar lebih mengutamakan pemahaman

akan tugas yang diberikan oleh atasan sehingga pekerjaan berjalan

dengan lancar dan selalu menjaga sarana prasrana yang tersedia di

Kantor, menggunakannya dengan baik demi kelancaran pekerjaan yang

telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. 2018 Manajemen Sumber Daya Manusia. Riau: Zanafa Publishing.

Arikunto,S 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi


Jakarta: PT.Rineka Cipta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Mangkunegara, A.A, & Anwar P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.

Marwansyah, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Alfabeta,


Bandung.

Mulyadi. 2012. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan


Pada PT. Balai Pustaka. Jurnal Ekonomicus. STIE Pertiwi

Sedarmayanti, 2010. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Cetakan


kedua, penerbit: Mandar Maju, Bandung.

Sedarmayanti, 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika


Aditama.

Sedarmayanti, 2017. Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Kerja. Bandung:


CV Mandar Maju.

Sinambella, Lijan poltak, dkk. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan
Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,


Alfabeta, Bandung.

Wahyuni, Sri, 2014. Pengaruh Motivasi, Pelatihan dan Sarana Prasarana


Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah. Volume 2 Nomor 1, 124-134.

Widodo Suparno, 2015. Manajemen Pengembangan Sumber daya Manusia.


Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Yusuf, Burhanuddin, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Dilembaga


keuangan Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

www.administratormuda.com.pengertian-sarana-prasarana-menurut-para-ahli

www.dosenpendidikan.co.id.sarana-prasarana-fungsi-ruang-lingkup

www.acedemia.edu.pengaruh-sarana-prasarana-terhadap-kinerja-pegawai

68
L

N
KUESIONER PENELITIAN

Kepada
Yth. Bapak/Ibu
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov. Sul-Sel

Dengan Hormat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sulistiyawati
Nim : 105721105317
Prodi : Manajemen

Adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah


Makassar yang sedang menyusun sebuah skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, dengan Judul penelitian “Pengaruh
Sarana Prasarana Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan”.

Oleh karena itu, mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan kuesioner berikut ini (data terlampir). kuesioner ini hanya untuk
kepentingan penelitian semata, dan tidak untuk dipublikasikan. Kerahasiaan
Bapak/ibu dapat saya jamin.

Demikian saya sampaikan dan saya ucapkan banyak terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner ini.

Makassar, 4 Juni 2021


Peneliti

Sulistiyawati
Profil responden

Mohon bantuan para Bapak/Ibu untuk dapat mengisi biodata ini. Apabila

jawabannya merupakan pilihan salah satu dari jawaban yang ada silahkan

Bapak/Ibu beri tanda centang ( √ ) Pada kotak yang telah disediakan.

1. Jenis Kelamin : Pria Wanita

2. Usia : 20 – 30 Tahun 31-40 Tahun

41-50 Tahun > 51 Tahun

3. Pendidikan Terakhir : SLTP SLTA D3

S1 S2 Lainnya

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Sebelum mengisi kuesioner ini tolong Bapak/Ibu membaca setiap butir

pertanyaan dengan cermat.

2. Bapak/Ibu tinggal beri tanda check list ( √ ) pada kolom yang sesuai

dengan pilihan.

3. untuk setiap butir pertanyaan hanya diperbolehkan memilih satu

alternative jawaban.

4. Jika ada kesalahan dalam memilih alternative jawaban, beri tanda (X)

pada kolom yang salah kemudian biri tanda check list ( √ ) pada kolom

yang sesuai.

5. Semua pertanyaan yang ada, mohon dijawab tanpa ada satupun yang

terlewatkan.
B. Keterangan Jawaban dan Skor

1. STS : Sangat Tidak Setuju Skor : 1

2. TS : Tidak Setuju Skor : 2

3. KS : Kurang Setuju Skor : 3

4. S : Setuju Skor : 4

5. SS : Sangat Setuju Skor : 5


Kuesioner Sarana Prasarana Kantor (X1)

Isi dan beri centang pada pilihan jawaban

Pilihan Jawaban
Pertanyaan
No STS TS KS S SS
Perlengkapan kerja kantor (komputer
1 printer, dll) membantu pekerjaan
pegawai.
Perlengkapan kantor yang ada pada
2 masing-masing Sub Bagian jumlahnya
sudah cukup.
Sarana prasarana yang ada dan yang
3 digunakan telah diinventariskan dengan
baik (memiliki nomor kode inventaris)
Penghapusan sarana prasarana yang
diinventariskan dan telah rusak atau
4
tidak layak pakai, sudah sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Lokasi bangunan kantor sudah
5 mendapat keamanan dan penjagaan
yang baik
6 Tata letak bangunan kantor menunjang
lancarnya aktifitas kerja pegawai
Kondisi sarana seperti a\lat transportasi
7
selalu dalam keadaan baik (tidak
rusak).
Pegawai kantor sudah difasilitasi
8 dengan alat transportasi untuk
membantu terlaksananya kegiatan di
kantor.
9 Mesin yang ada di kantor sering
dikontrol.
Mesin dan peralatan kantor yang
10 tersedia sudah dapat membantu
pegawai dalam menyelesaikan
tugasnya.
Kuesioner Kinerja Pegawai (Y1)

Isi dan beri centang pada pilihan jawaban

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
STS TS KS S SS
Saya dapat menyelesaikan seluruh
1 pekerjaan yang telah dibebankan
kepada saya
Semua pekerjaan yang saya kerjakan
2
sudah sesuai tepat waktu
Kebijakan pemimpin selalu mendorong
3
saya untuk bekerja dengan baik.
Saya dapat memberikan sumbangan
4 pemikiran yang positif dan disampaikan
kepada pimpinan.
Dalam bekerja saya selalu teliti
5 mengerjakan semua pekerjaan yang
diberikan kepada saya dengan baik.
Saya selalu cepat dan disiplin dalam
6 menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
diberikan kepada saya
Saya selalu dapat memahami semua
7 pekerjaan yang diberikan kepada saya
dengan baik
Pemahaman akan tugas yang diberikan
8 sangat penting dalam menjalankan
pekerjaan.
LAMPIRAN 3

CORRELATIONS
/VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 total_Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total_Y
Y1 Pearson 1 0.197 0.111 0.014 .298** .312** .352** 0.180 .519**
Correlation
Sig. (2- 0.068 0.308 0.897 0.005 0.003 0.001 0.094 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** ** **
Y2 Pearson 0.197 1 .517 .406 .392 0.088 .456 0.073 .673**
Correlation
Sig. (2- 0.068 0.000 0.000 0.000 0.417 0.000 0.499 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** * **
Y3 Pearson 0.111 .517 1 .706 .271 - .290 0.039 .617**
Correlation 0.041
Sig. (2- 0.308 0.000 0.000 0.011 0.707 0.007 0.719 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** ** *
Y4 Pearson 0.014 .406 .706 1 .458 - .257 0.117 .627**
Correlation 0.003
Sig. (2- 0.897 0.000 0.000 0.000 0.976 0.016 0.280 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** * ** * **
Y5 Pearson .298 .392 .271 .458 1 .212 .400 0.151 .664**
Correlation
Sig. (2- 0.005 0.000 0.011 0.000 0.049 0.000 0.164 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** * ** **
Y6 Pearson .312 0.088 - - .212 1 .303 .286 .462**
Correlation 0.041 0.003
Sig. (2- 0.003 0.417 0.707 0.976 0.049 0.004 0.007 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** ** * ** ** *
Y7 Pearson .352 .456 .290 .257 .400 .303 1 .214 .697**
Correlation

Sig. (2- 0.001 0.000 0.007 0.016 0.000 0.004 0.047 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** *
Y8 Pearson 0.180 0.073 0.039 0.117 0.151 .286 .214 1 .441**
Correlation
Sig. (2- 0.094 0.499 0.719 0.280 0.164 0.007 0.047 0.000
tailed)
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
** ** ** ** ** ** ** **
Total_Y Pearson .519 .673 .617 .627 .664 .462 .697 .441 1
Correlation
CORRELATIONS
/VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total_X
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total_X
X1 Pearson 1 0.19 0.11 0.01 .298* .312* .352* 0.18 0.211 .418* .521**
* * * *
Correlation 7 1 4 0
Sig. (2- 0.06 0.30 0.89 0.00 0.00 0.00 0.09 0.050 0.00 0.000
tailed) 8 8 7 5 3 1 4 0
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * ** *
X2 Pearson 0.19 1 .517 .406 .392 0.08 .456 0.07 .289 .525 .675**
* * * * *
Correlation 7 8 3
Sig. (2- 0.06 0.00 0.00 0.00 0.41 0.00 0.49 0.007 0.00 0.000
tailed) 8 0 0 0 7 0 9 0
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * * **
X3 Pearson 0.11 .517 1 .706 .271 - .290 0.03 0.125 .309 .565
* * * *
Correlation 1 0.04 9
1
Sig. (2- 0.30 0.00 0.00 0.01 0.70 0.00 0.71 0.247 0.00 0.000
tailed) 8 0 0 1 7 7 9 4
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * *
X4 Pearson 0.01 .406 .706 1 .458 - .257 0.11 0.123 .289 .568**
* * * *
Correlation 4 0.00 7
3
Sig. (2- 0.89 0.00 0.00 0.00 0.97 0.01 0.28 0.256 0.00 0.000
tailed) 7 0 0 0 6 6 0 7
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
X5 Pearson .298* .392* .271* .458* 1 .212* .400* 0.15 .280** .288* .625**
* * * * *
Correlation 1
Sig. (2- 0.00 0.00 0.01 0.00 0.04 0.00 0.16 0.009 0.00 0.000
tailed) 5 0 1 0 9 0 4 7
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * **
X6 Pearson .312 0.08 - - .212 1 .303 .286 .419 0.18 .469**
* * *
Correlation 8 0.04 0.00 0
1 3
Sig. (2- 0.00 0.41 0.70 0.97 0.04 0.00 0.00 0.000 0.09 0.000
tailed) 3 7 7 6 9 4 7 6
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * * * * ** *
X7 Pearson .352 .456 .290 .257 .400 .303 1 .214 .349 .448 .691**
* * * * * *
Correlation
Sig. (2- 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.04 0.001 0.00 0.000
tailed) 1 0 7 6 0 4 7 0
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
X8 Pearson 0.18 0.07 0.03 0.11 0.15 .286* .214* 1 .466** 0.20 .465**
*
Correlation 0 3 9 7 1 3
Sig. (2- 0.09 0.49 0.71 0.28 0.16 0.00 0.04 0.000 0.05 0.000
tailed) 4 9 9 0 4 7 7 9
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * * *
X9 Pearson 0.21 .289 0.12 0.12 .280 .419 .349 .466 1 .377 .620**
* * * * * *
Correlation 1 5 3
Sig. (2- 0.05 0.00 0.24 0.25 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.000
tailed) 0 7 7 6 9 0 1 0 0
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * * * **
X10 Pearson .418 .525 .309 .289 .288 0.18 .448 0.20 .377 1 .692**
* * * * * *
Correlation 0 3
Sig. (2- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.09 0.00 0.05 0.000 0.000
tailed) 0 0 4 7 7 6 0 9
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
* * * * * * * * ** *
Total_ Pearson .521 .675 .565 .568 .625 .469 .691 .465 .620 .692 1
* * * * * * * * *
X Correlation
Sig. (2- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.000 0.00
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
LAMPIRAN 4

DATASET ACTIVATE DataSet1.

SAVE OUTFILE='C:\Users\ASUS\Documents\Data Tabulasi.sav'


/COMPRESSED.
RELIABILITY
/VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 87 100.0
a
Excluded 0 0.0
Total 87 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.791 10

Item-Total Statistics
Scale
Variance if Corrected
Scale Mean if Item Item-Total Cronbach's Alpha if
Item Deleted Deleted Correlation Item Deleted
X1 37.13 17.623 .386 .782
X2 37.26 16.267 .558 .760
X3 37.31 17.263 .434 .776
X4 37.24 17.232 .437 .776
X5 37.34 17.136 .517 .767
X6 37.40 17.871 .317 .790
X7 37.15 16.361 .585 .758
X8 37.41 17.920 .314 .790
X9 37.23 16.854 .497 .769
X10 37.24 16.162 .580 .758
RELIABILITY
/VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 87 100.0
a
Excluded 0 0.0
Total 87 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 8

Item-Total Statistics
Scale
Variance Corrected Cronbach's
Scale Mean if if Item Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Deleted Correlation Deleted
Y1 28.77 10.667 .343 .715
Y2 28.91 9.619 .516 .679
Y3 28.95 10.091 .458 .692
Y4 28.89 10.033 .469 .690
Y5 28.99 10.058 .533 .679
Y6 29.05 10.905 .264 .731
Y7 28.79 9.631 .559 .671
Y8 29.06 11.032 .243 .735
LAMPIRAN 5

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X.

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Sarana Enter
Prasarana
Kantorb
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. All requested variables entered.

Model Summary
R Adjusted Std. Error of the
Model R Square R Square Estimate
1 .929a .863 .862 1.336
a. Predictors: (Constant), Sarana Prasarana Kantor

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.614 1.322 1.977 .051
Sarana Prasarana .735 .032 .929 23.159 .000
Kantor
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Dokumentasi
LAMPIRAN 2

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.


FREQUENCIES VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total_X
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Statistics
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total_X
N Valid 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.29 4.15 4.10 4.17 4.07 4.01 4.26 4.00 4.18 4.17 41.41

Std. Error of Mean 0.080 0.087 0.082 0.082 0.075 0.084 0.082 0.083 0.083 0.087 0.487
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 41.00
a
Mode 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 41
Std. Deviation 0.746 0.815 0.763 0.766 0.695 0.785 0.769 0.778 0.771 0.810 4.538
Variance 0.556 0.663 0.582 0.586 0.484 0.616 0.592 0.605 0.594 0.656 20.594
Range 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17
Minimum 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48
Sum 373 361 357 363 354 349 371 348 364 363 3603
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 15 17.2 17.2 17.2
S 32 36.8 36.8 54.0
SS b 46.0 46.0 100.0
Total 87 100.0 100.0

X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 23 26.4 26.4 26.4
S 28 32.2 32.2 58.6
SS 36 41.4 41.4 100.0
Total 87 100.0 100.0
X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 21 24.1 24.1 24.1
S 36 41.4 41.4 65.5
SS 30 34.5 34.5 100.0
Total 87 100.0 100.0

X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 19 21.8 21.8 21.8
S 34 39.1 39.1 60.9
SS 34 39.1 39.1 100.0
Total 87 100.0 100.0

X5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 18 20.7 20.7 20.7
S 45 51.7 51.7 72.4
SS 24 27.6 27.6 100.0
Total 87 100.0 100.0

X6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 26 29.9 29.9 29.9
S 34 39.1 39.1 69.0
SS 27 31.0 31.0 100.0
Total 87 100.0 100.0
X7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 17 19.5 19.5 19.5
S 30 34.5 34.5 54.0
SS 40 46.0 46.0 100.0
Total 87 100.0 100.0

X8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 26 29.9 29.9 29.9
S 35 40.2 40.2 70.1
SS 26 29.9 29.9 100.0
Total 87 100.0 100.0

X9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 19 21.8 21.8 21.8
S 33 37.9 37.9 59.8
SS 35 40.2 40.2 100.0
Total 87 100.0 100.0

X10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 22 25.3 25.3 25.3
S 28 32.2 32.2 57.5
SS 37 42.5 42.5 100.0
Total 87 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total_Y
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total_Y
N Valid 87 87 87 87 87 87 87 87 87
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.29 4.15 4.10 4.17 4.07 4.01 4.26 4.00 33.06
Std. Error of Mean 0.080 0.087 0.082 0.082 0.075 0.084 0.082 0.083 0.385
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 33.00
a
Mode 5 5 4 4 4 4 5 4 33
Std. Deviation 0.746 0.815 0.763 0.766 0.695 0.785 0.769 0.778 3.591
Variance 0.556 0.663 0.582 0.586 0.484 0.616 0.592 0.605 12.892
Range 2 2 2 2 2 2 2 2 14
Minimum 3 3 3 3 3 3 3 3 25
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 39
Sum 373 361 357 363 354 349 371 348 2876
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 15 17.2 17.2 17.2
S 32 36.8 36.8 54.0
SS 40 46.0 46.0 100.0
Total 87 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 23 26.4 26.4 26.4
S 28 32.2 32.2 58.6
SS 36 41.4 41.4 100.0
Total 87 100.0 100.0
Y3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 21 24.1 24.1 24.1
S 36 41.4 41.4 65.5
SS 30 34.5 34.5 100.0
Total 87 100.0 100.0

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KS 19 21.8 21.8 21.8
S 34 39.1 39.1 60.9
SS 34 39.1 39.1 100.0
Total 87 100.0 100.0

Y5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 18 20.7 20.7 20.7
S 45 51.7 51.7 72.4
SS 24 27.6 27.6 100.0
Total 87 100.0 100.0

Y6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 26 29.9 29.9 29.9
S 34 39.1 39.1 69.0
SS 27 31.0 31.0 100.0
Total 87 100.0 100.0

Y7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 17 19.5 19.5 19.5
S 30 34.5 34.5 54.0
SS 40 46.0 46.0 100.0
Total 87 100.0 100.0
Y8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid KS 26 29.9 29.9 29.9
S 35 40.2 40.2 70.1
SS 26 29.9 29.9 100.0
Total 87 100.0 100.0
BIOGRAFI PENULIS

Sulistiyawati, panggilan akrab Lili lahir di Bone pada

tanggal 18 Januari 2000 dari pasangan suami istri Bapak

Husain dan Ibu Erna. Peneliti adalah anak tunggal yang

satu-satunya menjadi kebanggaan dan harapan orang

tua. Peneliti sekarang bertempat tingggal di Sultan

Alauddin 2 Makassar, Sulawesi Selatan.

Pendidikann yang ditempuh oleh peneliti yaitu TK Bina

Ilmu lulus tahun 2005, SD 149 Tungke lulus tahun 2011, SMP Negri 1 Lappariaja

lulus tahun 2014, SMA Negri 5 Bone lulus tahun 2017, dan mulai tahun 2017

mengikuti Program S1 Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Manajemen

Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang.

Sampai kepada tahap penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai

Mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Bisnis Studi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Makassar. Organisasi yang diikuti yaitu di Badan Pengurus

Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bone Barat. Menjabat sebagai

Bendahara umum pada periode 2018-2019 kemudian kembali menjabat sebagai

Sekretaris Umum pada periode 2019-2020.

Anda mungkin juga menyukai