Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH VIROLOGI

MENJELASKAN TENTANG VIRUS

PADA SISTEM KARDIOVASKULAR DAN IMPATIK

I
S

Oleh :

1. DiniTia Ariyanti
2. Hana Ayu Pusapningrum
3. Viona Salsabila

PROD I III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES


KEMENKES TAHUN 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN 1

.1 Latar Belakang

Virus adalah parsit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.


Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA , tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein ,lipid ,glikogen atau kombinasi
ketiganya . . Genom vitus akan dieskeserdikan menjadi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetic maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organis . Bakteriofag
berasal dari dua kata (Latin: bacteria dan Yunani: φαγεῖν) (dibaca: phagein"
yang artinya "dimakan"). Dari asal kata tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa bakteriofag merupakan virus yang menyerang bakteri. Bakteriofag
tersusun dari protein yang menyelubungi genom DNA atau RNA (molekul),
dan mereka memiliki struktur yang sederhana ataupun rumit. Bakteriofag
ditemukan oleh Twort (1916) dan d'herlle (1917).
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Virus
Virus adalah parsit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
seluler untuk bereproduksi sendiri.
Kata virus berasal dari bahasa Latin vīrus
yang berarti 'racun' dan cairan berbahaya lainnya. Definisi "agen yang
menyebabkan infeksi penyakit" pertama kali digunakan pada tahun 1728
s,ebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitri Ivanovsky pada tahun 1892

. a. Struktur virus Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik


tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Genom virus
dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai
ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan
dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA
yang beruntai tunggal. Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung.Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid
. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein
yang disebut kapsomer.

SISTEM LIMFATIK DAN KARDIOVASKULER

 SISTEM LIMFATIK

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi


mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa)
berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam
jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.

 SISTEM KARDIOVASKULER

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu; cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini
mencakup system sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan
pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal
dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang ebrdenyut secara ritmis dan
berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari
jantung, keseluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler. Kemudian kembali kejantung melalui venula dan vena.

VIRUS YANG DAPAT MENGINFEKSI SISTEM LIMFATIK DAN


KARDIOVASKULER

Epstein-Barr Virus

 Pengertian

Mononukleosis atau demam kelenjar merupakan suatu penyakit yang


disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) yang biasanya terjadi pada
remaja.Biasanya penyakit ini juga sering disebut dengan penyakit ciuman
(kissing disease) karena penyebarannya dapat melalui air liur seperti berciuman,
bersin, batuk, dan berbagi peralatan makan dengan orang yang
terinfeksi.Penyakit ini juga dapat terjadi komplikasi pada beberapa kasus yaitu
seperti pembengkakan limpa

 Penyebab

Mononukleosis umumnya disebabkan oleh virus Epstein Barr (EBV) yang


berasal dari keluarga virus Herpes dan merupakan salah satu virus yang paling
umum menginfeksi manusia diseluruh dunia.Mononukleosis biasanya
menginfeksi remaja karena sebagian besar orang dewasa yang telah terpapar
virus ini dapat membangun antibodinya sendiri

Penyakit ini dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air mani atau
air
liur orang yang terinfeksi, sehingga virus dapat disebar dengan beberapa
kegiatan seperti hubungan seksual, transplantasi organ, transfusi darah dan
berciuman, berbagi peralatan makan dengan seseorang yang terkena infeksi,
batuk, dan bersin. Pada remaja dan dewasa, infeksi mononucleosis dapat
menyebabkan gejala pada sekitar 35–50% orang.Pada anak– anak, infeksi
seringkali tidak menyebabkan gejala.

 Diagnosis

• Riwayat penyakit dengan menanyakan sudah berapa lama gejala terjadi. Jika
berusia antara

usia 15–25 tahun, dokter akan menanyakan kontak dengan orang yang
menderita

• Pemeriksaan fisik terlebih dahulu seputar gejala yang dialami, mencari tanda-
tanda seperti amandel, pembengkakan limpa, dan pembengkakan kelenjar getah
bening

• Monospot test. Pemeriksaan ini adalah salah satu cara yang dapat diandalkan
untuk mendiagnosis mononukleosis. Pemeriksaan darah dilakukan untuk
mencari antibodi, yaitu protein yang dihasilkan oleh sistem imun tubuh untuk
merespon benda asing didalam tubuh

• Pemeriksaan antibodi dengan pemeriksaan antibodi terhadap virus Epstein


Barr. Jika hasil monospot test negative, maka pemeriksaan antibodi spesifik
terhadap EBV akan dilakukan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi mono pada
minggu pertama gejala dialami.

• Pemeriksaan jumlah sel darah putih dengan melakukan tes darah untuk
mencari peningkatan sel darah putih (limfosit) atau yang tampak tidak normal

- Cytomegalovirus

Cytomegalovirus atau CMV adalah kelompok virus dapat menginfeksi manusia


dan menimbulkan penyakit.Infeksi CMV biasanya tidak berbahaya dan tidak
menimbulkan gangguan kesehatan karena sistem kekebalan tubuh bisa
mengendalikan infeksi virus tersebut

Infeksi cytomegalovirus dapat ditularkan melalui cairan tubuh penderita, seperti


air ludah, darah, atau urine.Penularan tersebut terjadi saat virus dalam keadaan
aktif, misalnya ibu hamil yang terinfeksi virus CMV aktif dapat menularkan
virus ini pada janinnya.Kondisi ini disebut CMV bawaan
GejalaCytomegalovirus

Infeksi cytomegalovirus umumnya tidak menimbulkan gejala serius dan tidak

disadari penderitanya. Gejala ringan dapat terlihat pada orang yang terinfeksi
virus ini, seperti demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius, tubuh terasa lelah,
nyeri otot dan tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah bening

 PenyebabCytomegalovirus

 Kontak langsung dengan cairan tubuh, misalnya memegang mata, hidung,


atau mulut

setelah kontak langsung dengan cairan tubuh penderita infeksi CMV

 Kontak seksual. Pasangan dapat tertular infeksi virus CMV setelah


melakukan hubungan seksual

 Melalui organ transplantasi atau transfusi darah

 Pemberian air susu ibu. Seorang ibu yang terinfeksi CMV dapat menularkan
virus ini kepada

bayi saat menyusuinya

 Saat persalinan. Ibu yang terinfeksi CMV dapat menularkan virus ini pada
bayi saat persalinan. Risiko penularan pada bayi baru lahir lebih tinggi pada
saat aktif pertama kali dibanding pada saat virus aktif kembali

 DiagnosisCytomegalovirus

Seringkali diagnosis untuk cytomegalovirus (CMV) tidak dibutuhkan, terutama


pada

orang dewasa dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, karena
tidak diperlukan pengobatan terhadap infeksi cytomegalovirus. . Saat pasien
diduga mengalami infeksi CMV, dokter akan melakukan pemeriksaan guna
mendeteksi virus ini dari cairan atau jaringan tubuh. Tes darah di laboratorium
juga dapat memastikan infeksi CMV melalui pemeriksaan kandungan antibodi
CMV.Selain itu, tes darah juga menunjukkan berapa banyak virus yang terdapat
dalam tubuh.
 KomplikasiCytomegalovirus

Komplikasi Cytomegalovirus umumnya bervariasi dan dapat terjadi pada siapa


saja, tergantung kesehatan pasien ketika terinfeksi dan kondisi pasien secara
keseluruhan. Komplikasi biasanya muncul pada penderita infeksi CMV dengan
sistem imunitas lemah, antara lain hilangnya penglihatan, gangguan sistem
pencernaan (peradangan usus besar, esofagits, dan hepatitis), gangguan sistem
saraf (ensefalitis), serta pneumonia.

Pada kasus yang jarang terjadi, cytomegalovirus dapat meningkatkan risiko


mononukleosis pada orang dewasa yang sehat. Jenis komplikasi lain yang
mungkin terjadi pada orang sehat, antara lain gangguan pada sistem
pencernaan, hati, otak, dan sistem saraf.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dunia mikroba adalah dunia organisma yang sangat kecil, sehingga tidak dapat
kita lihat dengan mata telanjang. Walupun sudah agak lama dikenal, namun
dunia mikroba baru mulai terbuka secara luas sejak manusia menemukan
sebuah alat yang disebut mikroskop, hasil temuan Anthony van Leeuwenhoek
(1632-1723). Mikroskop tersebut sangat sederhana, hanya memiliki satu lensa,
dan mencapai pembesaran kurang dari 200 kali. Tetapi dengan mikroskop
sederhana tersebut misteri tentang bentuk mikroba yang sebelumnya masih
merupakan rahasia besar mulai terungkap. Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme
sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri danorganisme lain yang
tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA,
DAFTAR PUSTAKA

http://c/Users/user/Downloads/Ilmu%20&%20Pelajaran%20%20Dasar-dasar
%20Virologi.htm

http://c/Users/user/Downloads/Virologi.%20bag%201.htm
1. Parasit mikroskopik disebut
a. Bakteri
b. Virus
c. Parasite
d. Magrofag
e. Kuman
Jawaban : B
2. Virus bersifat
a. Primer
b. Sekunder
c. Obligat
d. Infeksi
e. Menyebar
Jawaban : c
3. Bahan genetic kebanyakan virus berupa
a. DNA
b. RNA
c. Sel
d. Jaringan
e. Kulit
f. Jawaban :A
4. suatu system yang sirkulasi nya berfungsi mengalirkan limpa adalah
a. Sistem pernafasan
b. system ginjal
d.sistem pecernaan
c. system kardio
e. system limpatik
jawaban : e
5. Virus yang menginfeksi system lipmatik
a. Epstein-bar
b. HIV
c. AIDS
d. herpes
e. HPV
jawaban : A
6. Virus Epstein-bar dapat menular melalui
a. Beciuman
b. berbagi alat makan yang sama
c. hubungan seksual
d. batuk
e. semua benaar
jawaban : E
7. Limfa disebut juga
a. getah bening
b. empedu
c. feses
d. vena
e. kapiler
jawaban : a
8. Epstein barr virus dering disebut juga
a. virus mematikan
b. virus menular
c. Kissing disease
d. virus cinta
e. virus berpelukan
jawaban c
9. Virus Epstein menyebabkan terjadinya
a. pembengkakan limpa
b. gagal jantung
c. infeksi
d. tumor
e. luka
jawaban : A
10 . kelompok virus yang dapat menginfeksi manusia dan
menimbulkan penyakit
a. Cytomegalovirus
b. DBD
c. HIV
d. AIDS
e. Sifilis
Jawaban : a

Anda mungkin juga menyukai