Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA

PERTAMBANGAN PASIR PASANG


PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir ini, bahan galian untuk kepentingan infrastruktur,
konstruksi maupun industri berkembang amat pesat. Di Indonesia, salah satu dari bahan
konstruksi untuk infrastruktur maupun industri tersebut adalah bahan galian dari alam itu
sendiri, khususnya bahan galian pasir. Bahan galian dari alam tersebut digunakan sebagai
bahan baku atau bahan pokok dari infrastruktur, konstruksi maupun industri. Pemanfaatan
bahan galian adalah langkah positif yang tak terhindarkan untuk mencukupi kebutuhan
yang telah di tentukan oleh harga pasar bahan galian industri yang selalu mendorong
upaya eksploitasi bahan galian semaksimal mungkin. Bahan galian industri secara umum
mempunyai suatu karakteristik yang khas yaitu dapat langsung digunakan atau
diperdagangkan dengan sedikit sekali melalui proses pengolahan atau bahkan dapat tanpa
pengolahan sama sekali. Hal ini sangat berbeda dengan komoditi jenis lain.

PT. Bintang Alam Khatulistiwa bermaksud akan melakukan kegiatan penambangan pasir
pasang yang lokasinya terletak di aliran Sungai Kapuas, tepatnya di desa Sansat
Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau. Sebagai salah satu perwujudan kepatuhan
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha pertambangan yang berwawasan
lingkungan, maka disusunlah laporan Analisis Hidrologi dan Hidrolika sebagai salah satu
persyaratan dalam memperoleh Rekomendasi Teknis Izin Pemanfaatan dan Penggunaan
Air Permukaan dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan I. Obyek kajian ini dilakukan pada
Sungai Kapuas, dimana sumber air sungai ini dimanfaatkan untuk keperluan proses
kegiatan penambangan pasir pasang.

B. Identitas Perusahaan

PT. Bintang Alam Khatulistiwa merupakan perusahaan perseroan yang didirikan


berdasarkan akta notaris nomor 33 tanggal 14 Januari 2016, Notaris Hendry Bong dan
telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Komoditas Pasir Pasang
yang diterbitkan oleh Kepala DPMPTSP Kalimantan Barat dengan SK Nomor:
503/57/MINERBA/DPMPTSP.C.II/2018 dengan luas 23,75 Hektar.

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

 Nama Perusahaan : PT. Bintang Alam Khatulistiwa


 Penanggung Jawab : Ferdinando
 Jabatan : Direktur Utama
 Nomor Kontak : 081327413246
 NIK : 6171051011780008
 Alamat : Jl. Nusa Indah Baru Blok.B1-B2 Pontianak
 Nama Kegiatan: Kegiatan Usaha
Pertambangan Komoditas Pasir
Pasang
 Lokasi Kegiatan : Desa Sansat
Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau
 Kode Wilayah : 2.3.61.03.5.39.2018.407
 Luas IUP Eksplorasi : 23,75 Ha
 Lokasi Kegiatan : Desa Sansat Kec. Toba Kab. Sanggau, Kal-Bar

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Lokasi Kegiatan
Secara Administratif lokasi IUP PT. Bintang Alam Khatulistiwa berada di Desa
Sansat, wilayah Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat
dengan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Meliau
 Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Raya
 Sebelah Barat : Kecamatan Tayan Hilir
 Sebelah Timur : Kecamatan Toba
Secara Geografis lokasi kegiatan terletak di aliran Sungai Kapuas dengan batas-batas
koordinat sebagai berikut :
Tabel 1. Koordinat Titik Batas IUP Eksplorasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

Garis Bujur ( BT) Garis Lintang (LS)


Nomor

о ' " О ' "

1 109 57 46,37 0 6 58,67

2 109 57 56,45 0 6 58,67

3 109 57 56,45 0 7 16,14

4 109 57 36,51 0 7 16,13

5 109 57 36,51 0 7 14,38

6 109 57 38,35 0 7 14,38

7 109 57 38,35 0 7 11,36

8 109 57 41,69 0 7 11,36

9 109 57 41,69 0 7 6,31

10 109 57 43,53 0 7 6,31

11 109 57 43,53 0 7 3,12

12 109 57 46,37 0 7 3,12

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

B. Rencana Produksi
Target Produksi yang direncanakan oleh PT. Bintang Alam Khatulistiwa adalah
sebesar 70.000 m3/tahun. Berdasarkan jumlah jam kerja yang diterapkan pada PT.
Bintang Alam Khatulistiwasebanyak 1shift dengan masing-masing shift sebanyak 8
jam, dan dengan dikurangi oleh 1 jam digunakan sebagai jam istirahat untuk setiap
shiftnya dan efektifitas kerja diasumsikan 90% didapatkan jumlah jam kerja sebesar
8 jam/hari atau sebanyak 2400 jam/tahun. Waktu kerja yang dimaksud disini adalah
waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penambangan, seperti
penggalian, pemuatan, pengangkutan, maupun penimbunan. Waktu kerja yang
digunakan adalah 8 jam/hari dengan 1 shift/hari. Jam kerja efektif dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 2. Waktu Kerja Tambang

No Deskripsi Waktu

1 Jumlah hari setahun 365 hari

2 Jumlah hari libur setahun 65 hari

- Hari minggu 52 hari

  - Hari libur nasional 13 hari

3 Jumlah hari kerja setahun 300 hari

4 Jumlah hari kerja sebulan 25 hari/bulan

5 Jumlah shift/hari 1 shift/hari

6 Shift I (hari biasa)  

07.00 - 12.00 (5 jam kerja)

12.00 - 13.00 (1 jam istirahat) 8 jam kerja

13.00 - 16.00 (3 jam (kerja)

8 Waktu kerja dalam satu hari 8 jam/hari

9 Waktu kerja dalam satu tahun 2400 jam/tahun

(Sumber: Manajemen PT. Bintang Alam Khatulistiwa, 2019)

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 3. Perhitungan Sumber Daya Pasir PT. Bintang Alam Khatulistiwa

Koordinat TOTAL SUMBER DAYA


No. TITIK komposisi tebal LUAS BLOK SUMBERDAYA SEDIMEN
X Y M3
1 BAK-1 109,965 0,117 sand 7 15.674 109.718 25.112 134.830
2 BAK-2 109,965 0,118 sand 7,8 11.791 91.970 25.112 117.082
3 BAK-3 109,965 0,119 sand 7,8 15.853 123.653 25.112 148.765
4 BAK-4 109,965 0,12 sand 8 17.480 139.840 25.112 164.952
5 BAK-5 109,965 0,121 sand 7,9 7.897 62.386 25.112 87.498
6 BAK-6 109,964 0,117 sand 7,8 20.111 156.866 25.112 181.978
7 BAK-7 109,964 0,118 sand 8,2 19.298 158.244 25.112 183.356
8 BAK-8 109,964 0,119 sand 8,2 11.587 95.013 25.112 120.125
9 BAK-9 109,964 0,12 sand 8,1 10.156 82.264 25.112 107.376
10 BAK-10 109,964 0,121 sand 8,2 17.480 143.336 25.112 168.448
11 BAK-11 109,963 0,118 sand 8 6.897 55.176 25.112 80.288
12 BAK-12 109,963 0,119 sand 7,8 20.111 156.866 25.112 181.978
13 BAK-13 109,963 0,12 sand 8,2 15.320 125.624 25.112 150.736
14 BAK-14 109,963 0,121 sand 8 16.546 132.368 25.112 157.480
15 BAK-15 384523 0,121 sand 7,5 18.765 140.738 25.112 165.850
TOTAL 8 224.966 1.774.061 376.680 2.150.741

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 4. Data Lokasi Pengecekan Ketebalan Pasir dan Pengambilan Sampling

Koordinat komposisi tebal


No. TITIK
X Y
1 BAK-1 109,965 0,117 water 8
BAK-1 109,965 0,117 mud 0,8
BAK-1 109,965 0,117 sand 7
2 BAK-2 109,965 0,118 water 9
BAK-2 109,965 0,118 mud 0,8
BAK-2 109,965 0,118 sand 7,8
3 BAK-3 109,965 0,119 water 8,3
BAK-3 109,965 0,119 mud 0,8
BAK-3 109,965 0,119 sand 7,8
4 BAK-4 109,965 0,12 water 9,2
BAK-4 109,965 0,12 mud 0,7
BAK-4 109,965 0,12 sand 8
5 BAK-5 109,965 0,121 water 10,3
BAK-5 109,965 0,121 mud 0,8
BAK-5 109,965 0,121 sand 7,9
6 BAK-6 109,964 0,117 water 7,2
BAK-6 109,964 0,117 mud 0,7
BAK-6 109,964 0,117 sand 7,8
7 BAK-7 109,964 0,118 water 8,3
BAK-7 109,964 0,118 mud 0,8
BAK-7 109,964 0,118 sand 8,2
8 BAK-8 109,964 0,119 water 9,1
BAK-8 109,964 0,119 mud 0,8
BAK-8 109,964 0,119 sand 8,2
9 BAK-9 109,964 0,12 water 8,8
BAK-9 109,964 0,12 mud 0,7
BAK-9 109,964 0,12 sand 8,1
10 BAK-10 109,964 0,121 water 8,5
BAK-10 109,964 0,121 mud 0,7
BAK-10 109,964 0,121 sand 8,2
11 BAK-11 109,963 0,118 water 9,4
BAK-11 109,963 0,118 mud 0,7
BAK-11 109,963 0,118 sand 8
12 BAK-12 109,963 0,119 water 9
BAK-12 109,963 0,119 mud 0,8
BAK-12 109,963 0,119 sand 7,8
13 BAK-13 109,963 0,12 water 6,3
BAK-13 109,963 0,12 mud 0,7
BAK-13 109,963 0,12 sand 8,2
14 BAK-14 109,963 0,121 water 8,2
BAK-14 109,963 0,121 mud 0,8
BAK-14 109,963 0,121 sand 8
15 BAK-15 109,962 0,121 water 9,2
BAK-15 384523 0,121 mud 0,6
BAK-15 384523 0,121 sand 7,5

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 1. Peta Lokasi Titik Eksplorasi

C. Aksesabilitas
Wilayah eksplorasi dan rencana produksi komoditas pasir pasang PT. Bintang Alam
Khatulistiwa secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Sansat Kecamatan Toba
Kabupaten Sanggau. Untuk mencapai lokasi dapat dilakukan dengan beberapa alternatif
diantaranya:

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

 Pontianak - Desa Sansat melalui jalan darat menggunakan kendaraan roda dua atau
roda empat dengan jarak tempuh ± 160 km. Total waktu perjalanan dari Pontianak ke
lokasi adalah kurang lebih 3,5 jam dengan kondisi jalan lumayan baik.

 Pontianak - Lokasi melalui Sungai Kapuas dengan menggunakan speedboat 80 PK


dari dermaga Sungai durian, dapat ditempuh dengan waktu ± 4,5 jam.

Gambar 2. Peta Kesampaian Lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

D. Geologi

Berdasarkan pengamatan atau telaah pada Peta Geologi Lembar Pontianak/Nangataman,


Kalimantan, oleh P. Sanyoto (GRDC) dan P.E. Pieters (AGSO), dengan skala 1 : 250.000,
yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung, tahun
1993, dapat diketahui secara regional daerah wilayah lokasi IUP PT. Bintang Alam
Khatulistiwaini secara umum tersusun/terdiri dari :

 Bagian utara-timurlaut daripada wilayah lokasi IUP Eksplorasi ini terdapat Formasi Tonalit
Sepauk (Kls) dan Batuan Malihan Pinoh (PzTRp)
 Bagian timur-tenggara terdapat Formasi Tonalit Sepauk (Kls) dan Formasi Gabro Biwa
(Kub).
Bagian Selatan-barat laut berformasi Satuan Endapan Aluvial (Qa).
Secara umum kondisi daerah yang diteliti seluruhnya merupakan wilayah perairan
morfologi sungai, dimana sungai yang terbentuk pola alirannya juga dikontrol oleh nalur
struktur geologi. Hasil interpretasi citra landsat menunjukkan kelurusan-kelurusan yang
mungkin dapat diinterpretasikan sebagai sesar-sesar besar yang mengontrol pola
kelurusan dari sungai-sungai daerah penelitian. Arah kelurusan ini antara lain berarah
Timur Laut – Barat Daya.

D.1 Proses Sedimentasi

Secara umum proses-proses penghancuran bada bagian yang tinggi (lapuk, longsor dan
erosi), proses-proses pengangkutan dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah
oleh media air, serta proses-proses pengendapan (sedimentasi) pada bagian yang lebih
rendah atau tenang (danau, sungai, lembah, rawa) selalu berlangsung di muka bumi.
Kegiatan atau proses-proses tersebut akan terus berlangsung sampai ribuan atau jutaan
tahun, sehingga akan terjadi akumulasi endapan lepas pasir sungai.

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 3. Proses Sedimentasi Material Sedimen Lepas

Partikel sedimentasi ini mempunyai ukuran dari yang besar (boulder) sampai yang
sangat halus (koloid), dengan beragam bentuk dari yang bulat lonjong sampai persegi.
Pada umumnya partikel yang bergerak dengan cara berguling, meluncur dan meloncat
disebut angkutan muatan dasar (bed-load transport), sedangkan partikel yang melayang
disebut angkutan muatan laying (suspended-load transport). Begitu partikel sedimenter
lepas mereka akan tersangkut oleh gaya gravitasi, angin atau air. Angkutan sedimen di
sungai yang bergerak oleh aliran air, sangat erat hubungannya dengan erosi tanah
permukaan karena hujan. Air yang meresap ke tanah dapat mengakibatkan longsoran
tanah yang kemudian masuk ke sungai mempunyai andil yang sangat besar pada jumlah
angkutan sedimen di sungai.
Karena muatan dasar sedimen bergerak, maka permukaan dasar sungai kadang-kadang
naik (agradasi) tetapi kadang-kadang turun (degradasi) dan naik-turunnya dasar sungai
disebut alterasi dasar sungai (river bed alteration). Muatan melayang tidak berpengaruh

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

pada alterasi dasar sungai, tetapi dapat mengendap di dasar waduk atau muara sungai,
yang menimbulkan pendangkalan-pendangkalan muara sungai tersebut yang
menyebabkan timbulnya berbagai masalah.
Lumpur adalah sedimen paling halus yang termasuk pada kelompok pertama, pasir dan
kerikil adalah sedimen yang termasuk kelompok kedua. Perbedaan antara keduanya
terdapat pada ukuran butiran yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Ukuran Butiran Berdasarkan British Standards

Clay < 2 µm
Fine silt 2 - 6 µm
Medium Silt 6 - 20 µm
Coarse silt 20 - 60 µm
Fine sand 60 - 200 µm
Medium sand 200 - 600 µm
Coarse sand 600 µm - 2 mm
Fine gravel 2 mm - 6 mm
Medium gravel 6 mm - 20 mm
Coarse gravel 20 mm - 60 mm
Cobbles 60 mm - 200 mm

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 4. Peta Geologi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

D.2 Keadaan Endapan

Bentuk dan penyebaran endapan pasir sungai dilokasi penyelidikan melampar sepanjang
aliran sungai, dimana letak dan posisi endapan pasir pasang adalah di dasar Sungai
Kapuas dengan ketebalan endapan ± 4 sampai 8 meter. Hal tersebut disebabkan karena
pasir pasang merupakan bahan galian yang terdiri atas akumulasi kumpulan-kumpulan
dari mineral-mineral hasil pelapukan batuan yang kemudian tertransportasi jauh dari
batuan induk oleh media air dan terendapkan di dasar-dasar sungai. Selama proses
pengendapan juga membawa senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Sebagai endapan letakan (placer) pasir pasang dapat berupa material-
material yang lepas-lepas senagai pasir dan dapat pula terus mengalami suatu proses.

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Pasir yang terdapat di dasar Sungai Kapuas, tepatnya di Kecamatan Toba, Kabupaten
Sanggau ini merupakan hasil peristiwa erosi yang akhirnya tersedimentasi. Proses
terjadinya pengendapan bahan padat pada suatu tempat dipengaruhi oleh luas daerah
tangkapan dan karakteristik sungai, yaitu panjang sungai, besar partikel bahan
pengangkut dan jenis tanah asal. Sedangkan besar kecilnya sedimentasi yang terjadi
dipengaruhi berbagai faktor antara lain besarnya erosi, longsoran tanah, rusaknya tebing
sungai dan lain-lain. Oleh karena itu keberadaan pasir di wilayah penambangan dalam
kondisi dinamis. Tetapi seiring dengan adanya kegiatan penambangan akan sangat
dimungkinkan adanya peristiwa sedimentasi pasir kembali.

D.2.1 Tipe Endapan

a. Tipe Endapan Sedimenter

Proses pengendapan atau sedimentasi yang berhubungan dengan pembentukan


endapan pasir sungai meliputi tiga tahapan yaitu pelapukan batuan asal transportasi
atau pemindahan hasil pelapukan, pengendapan material lepas dan diagnesa atau
pemampatan material lepas tersebut menjadi batuan yang kompak. Proses ini
menyebabkan terjadinya endapan yang umumnya berbentuk lapisan. Pada lokasi PT.
Bintang Alam Khatulistiwa, tipe endapan ini dapat terlihat di sepanjang sungai
kapuas yang masuk dalam wilayah izin usaha pertambangan.

b. Tipe Endapan Placer

Proses akumulasi material lepas yang terbentuk karena di awali oleh proses pelapukan
mineral asal yang kemudian terpindahkan ke tempat lain yang biasanya berupa dataran
rendah. Apabila media transportasi merupakan sungai disebut endapan alluvial. Namun
apabila transportasinya oleh gravitasi maka disebut kolovial. Jika material lepasnya
masih dekat dengan lokasi pemineralan maka disebut cebakan elluvial. Cebakan mineral
yang terbentuk karena proses ini biasanya merupakan mineral berat seperti emas,
kasiterit, magnetit, ilmenit, dsb. Namun terkait penyelidikan di lokasi PT. Bintang Alam
Khatulistiwa, pengamatan endapan sebatas pada endapan pasir sungai, baik ketebalan
dan penyebaran.

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

D.2.2. Jenis Endapan

Pasir dapat digolongkan menjadi tiga kategori utama: (1) pasir terigen (terrigeneous
sand); (2) pasir karbonat (carbonate sand); dan (3) pasir piroklastik (pyroclastic
sand).

1. Pasir terigen adalah pasir yang terbentuk akibat pelapukan dan penghancuran
batuan tua. Pasir itu diangkut, dipilah, dan diubah oleh aliran fluida (air atau udara)
serta berasal dari daerah sumber yang terletak di luar cekungan pengendapannya.
2. Sebagian besar pasir karbonat merupakan endapan bahari dan terutama disusun
oleh rangka binatang, oolit, serta intraklas yang terbentuk pada tempat yang relatif
berdekatan dengan lokasi pengendapannya (partikel intraformasional). Material
penyusun pasir karbonat terbentuk dalam cekungan pengendapan serta bukan
merupakan material rombakan yang merupakan produk penghancuran batuan tua.
Salah satu pengecualian untuk itu adalah partikel-partikel karbonat yang terbentuk
akibat erosi yang sangat cepat pada paket batugamping dalam suatu sabuk orogen.
Pasir karbonat yang disusun oleh partikel-partikel yang disebut terakhir ini pada
dasarnya merupakan pasir terigen yang berasal dari batugamping dan dolomit tua.

3. Pasir piroklastik adalah pasir yang terbentuk akibat letusan gunungapi. Pasir
piroklastik dapat diendapkan dalam lingkungan yang beragam, baik lingkungan
terestris maupun lingkungan akuatis. Istilah vulkaniklastik (volcaniclastic) juga
diterapkan pada sebagian pasir, yakni pasir yang kaya akan material vulkanik. Pasir
vulkaniklastik dapat berupa pasir piroklastik maupun pasir terigen (jika berasal dari
volcanic terrane).

Lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa merupakan jenis endapan pasir terigen, yaitu pasir
yang terbentuk akibat pelapukan dan penghancuran batuan tua. Pasir itu diangkut, dipilah dan
diubah oleh aliran fluida (air atau udara) serta berasal dari daerah sumber yang terletak di
luar cekungan pengendapannya.

D.2.3 Sebaran dan Bentuk Endapan

Sebaran endapan pasir terdapat di sepanjang sungai kapuas. Pada lokasi PT. Bintang
Alam Khatulistiwa, sebaran endapan dapat terlihat ketika kondisi air sedang surut.
Endapan pasir tersebut muncul di permukaan sungai dengan gradasi ukuran butir pasir

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

dari halus – kasar, sedikit bercampur dengan kerikil. Luas sungai yang masuk dalam
lokasi penyelidikan 23,75 Ha. Dengan rata – rata kedalaman air hingga 8 - 10 m
(pengukuran pada saat penyelidikan). Sebaran endapan pasir yang di lokasi hanya pada
batasan pengamatan dengan pengukuran melalui proses pengambilan data bawah
permukaan (batas Antara muka air dan muka endapan) dikombinasikan dengan
pengambilan data dari penyedotan pasir di sekitar IUP yang telah dilakukan masyarakat
sekitar IUP.

Pada lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa, bentuk endapannya adalah meander.
Meander adalah bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya
pengikisan dan pengendapan. Pembentukan meander diawali oleh aliran air sungai di
hulu yang memiliki volume dan tenaga yang cukup kecil, sehingga pada bagian ini sungai
belum mengalami pengikisan dan aliran sungai akan berusaha menghindari segala
penghalang. Kemudian pada bagian tengah sungai dan hilir mulai terjadi pengendapan
dan erosi secara terus-menerus. Air mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda,
ketika mengalir pada lekukan pada suatu kelokan sungai. Air yang melewati lekukan
yang menjorok keluar akan menyebabkan terjadinya erosi secara terus menerus.
Fenomena ini bila terjadi secara berulang-berulang akan membentuk kelokan pada
sungai, dan apabila proses ini terjadi pada beberapa bagian sungai, maka akan
membentuk sungai yang berkelok-kelok yang disebut meander.

E. Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas)
pada, dalam atau di atas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur
dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur
hidup dalam air itu sendiri. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi
periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana
untuk setiap bangunan teknik. Air di bumi ini mengulangi terus menerus sirkulasi :
penguapan, presipitasi, dan pengaliran keluar (outflow). Air menguap ke udara dari
permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui proses dan kemudian
jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Sebelum tiba ke
permukaan bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba ke permukaan
bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai ke
permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan di mana sebagian akan

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan ke permukaan
tanah.
Sebagian air hujan yang tiba ke permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah
(infiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lekuk-lekuk permukaan
tanah, kemudian mengalir ke daerah daerah yang rendah, masuk ke sungai-sungai dan
akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mengalir akan tiba ke laut. Dalam perjalanan
ke laut sebagian akan menguap dan kembali ke udara. Sebagian air yang masuk ke dalam
tanah keluar kembali segera ke sungai-sungai (disebut aliran antara = interflow). Tetapi
sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang akan keluar sedikit
demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke permukaan tanah di daerah-daerah yang
rendah. Jadi sungai itu mengumpulkan 3 jenis limpasan, yakni limpasan permukaan
(surface runoff), aliran intra (interflow) dan limpasan air tanah (groundwater) yang
akhirnya akan mengalir ke laut.
Seperti telah dikemukakan di atas, sirkulasi yang kontinyu antara air laut dan air
daratan berlangsung terus. Sirkulasi air ini disebut siklus hidrologi. Tetapi sirkulasi air ini
tidak merata, karena kita melihat perbedaan besar presipitasi dari tahun ke tahun, dari
musim ke musim yang berikut dan juga dari wilayah ke wilayah yang lain. Sirkulasi air
ini dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan atmosfir, angina dan lain-lain)
dan kondisi topografi; kondisi meteorologi adalah faktor-faktor yang menentukan.

F. Hidrolika
Hidrolika adalah bagian dari “hidrodinamika” yang terkait dengan gerak air atau
mekanika aliran. Ditinjau dari mekanika aliran terdapat dua macam aliran yaitu aliran
saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dua macam aliran tersebut dalam banyak hal
mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut
adalah pada keberadaan permukaan bebas, aliran saluran terbuka mempunyai permukaan
bebas sedangkan saluran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi
seluruh penampang saluran.
Analisis Hidrolika sungai dimaksudkan untuk menganalisis profil muka air banjir di
sungai dengan berbagai kala ulang dari debit rencana. Dalam analisis hidrolika akan
dianalisa seberapa jauh pengaruh pengendalian banjir yang terjadi. Untuk mendukung
analisis hidrolika sungai maka dilakukan pengamatan topografi disepanjang sungai yang
bersangkutan.
BAB III

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

METODELOGI

A. Data Yang Dibutuhkan


Data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini meliputi antara lain

1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti
sebagai objek penelitian. Data primer yang dibutuhkan berupa data hasil orientasi
topografi sungai, data track GPS alur dan kedalaman sungai, kecepatan arus,
elevasi tebing sungai dan data karakteristik lahan di lokasi penelitian.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan. Pengambilan/pengumpulan data sekunder data diperoleh berdasarkan
acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi, karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan penelitian atau dengan mendatangi instansi terkait untuk
mengambil data-data yang diperlukan dari Kantor Balai Wilayah Sungai
Kalimantan I di Pontianak serta data dari BPS Kabupaten Sanggau. Data sekunder
yang dibutuhkan berupa data curah hujan periode 10 tahun, suhu, lama penyinaran
dan lain-lain.

B Alat Yang Digunakan


Alat yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah :

1. GPS (Global Position System)


Alat ini Digunakan untuk mengambil bentuk alir sungai dan menandai beberapa
titik koordinat lokasi.

2. Current Meter / Flowmeter


Alat ini digunakan untuk pengukuran kecepatan arus sungai

3. Laser Distance Meter


Digunakan untuk mengukur jarak

4. Kamera Digital

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Alat ini digunakan untuk mengambil gambar kondisi sungai di lokasi penelitian.

5. Echosounder Garmin 585S


Alat ini Digunakan untuk menentukan kedalaman sungai

6. Alat levelling Topografi


7. Drone

C. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Analisis Hidrologi
Dalam analisis hidrologi langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah
data curah hujan dan data-data iklim yang telah ada, setelah diperoleh satu
metode distribusi frekuensi curah hujan yang sesuai kriteria, langkah selanjutnya
adalah menguji keakuratan hasil dari metode tersebut. Selanjutnya hasil tersebut
digunakan untuk mencari debit banjir rencana.

2. Analisis Hidrolika
Analisis Hidrolika sungai dimaksudkan untuk menganalisis profil muka air
banjir di sungai dengan berbagai kala ulang dari debit rencana. Dalam analisis
hidrolika akan dianalisa seberapa jauh pengaruh pengendalian banjir yang
terjadi. Tahapan kegiatan yang dilakukan untuk analisa hidrolika sebagai
berikut : Penyiapan Skematik Sungai, Input data Debit aliran Sungai (Flow data),
Perhitungan elevasi muka air banjir, Data koordinat as sungai atau tebing sungai
yang ditinjau untuk menyusun skema sungai dan Morfologi Sungai.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

A. Analisa Hidrologi

A.1 Menentukan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Beserta Luasnya

Sumber air yang dimanfaatkan oleh PT. Bintang Alam Khatulistiwa dalam
operasional kegiatan penambangan pasir adalah air Sungai Kapuas. Luas DAS
Kapuas adalah 10.085.713 hektar dengan panjang sungai utamanya 1.002,97 km.
DAS Kapuas berbentuk melebar (converging shape). DAS tipe melebar memiliki
anak-anak sungai yang berkonsentrasi ke suatu titik secara radial sehingga banjir
besar sering terjadi di titik pertemuan anak-anak sungai.

Adapun jumlah stasiun yang masuk di lokasi DAS Kapuas dalam analisa Hidrologi
ini adalah berjumlah 11 stasiun pengamatan. Data curah hujan bersumber dari stasiun
hujan yang letaknya berdekatan dengan wilayah studi. Data dari sebuah stasiun
dianggap mewakili luasan tertentu. Penentuan luas pengaruh stasiun hujan dengan
Metode Thiesen karena kondisi topografi dan jumlah stasiun memenuhi syarat. Dari
tiga stasiun induk tersebut masing-masing dihubungkan untuk memperoleh luas
daerah pengaruh dari tiap stasiun. Di mana masing-masing stasiun mempunyai
daerah pengaruh yang dibentuk dengan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis
penghubung antara dua stasiun.

Gambar 5. Peta Polygon Thiessen Daerah Aliran Sungai Kapuas PT. Bintang Alam Khatulistiwa

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

A.2 Analisis Curah Hujan

Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data
yang secara kualitas dan kuantitas cukup memadai. Data hujan yang digunakan
direncanakan selama 10 tahun sejak Tahun 2009 hingga Tahun 20018. Peluang hujan
pada intensitas tertentu dari suatu lokasi satu ke lokasi yang lain dapat berbeda-beda.

Tabel 6. Luasan Stasiun Hujan di DAS Kapuas (Metode Polygon Thiessen)

No Pos Pengamatan Luas (km2)


1 KPH-01 31326,46
2 SGU-03 2787,29
3 SGU-04 4210,79
4 SGU-17 3236,13
5 SGU-19 7243,0
6 STG-01 7811,61
7 STG-02 2901,64
8 STG-03 12325,73
9 STG-12 1765,88
10 STG-15 5228,69
11 STG-16 3285,37
Jumlah 82122,59

A.2.1 Stasiun KPH-01 (Kapuas Hulu)

Tabel 7. Jumlah Curah Hujan Stasiun KPH-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 260 285 493 497 144 200 129 49 173 341 501 692
2010 295 325 570 517 472 330 462 384 458 353 401 351
2011 326 193 311 263 244 163 169 88 170 363 300 755
2012 159 361 381 222 153 41 178 294 60 191 255 605
2013 151 439 384 455 483 243 155 213 303 194 506 497
2014 398 70 594 341 407 234 8 581 302 305 658 300
2015 706 232 393 362 169 288 92 127 52 243 492 318
2016 299 249 394 60 60 38 25 6 94 81 63 54
2017 169 175 145 157 135 159 93 253 208 184 291 149
2018 224 158 271 269 311 210 41 115 129 259 217 160
Jumlah 2.987 2.487 3.936 3.143 2.578 1.906 1.352 2.110 1.949 2.514 3.684 3.881
Rerata 298,70 248,70 393,60 314,30 257,80 190,60 135,20 211,00 194,90 251,40 368,40 388,10
Max 706,00 439,00 594,00 517,00 483,00 330,00 462,00 581,00 458,00 363,00 658,00 755,00
Min 151,00 70,00 145,00 60,00 60,00 38,00 8,00 6,00 52,00 81,00 63,00 54,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 8 . Jumlah Hari Hujan Stasiun KPH-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 18 13 18 22 6 10 8 6 8 15 20 21
2010 10 10 21 18 20 16 20 19 20 19 21 17
2011 17 11 13 11 12 8 7 6 8 16 15 23
2012 12 17 19 14 11 4 14 12 6 12 17 23
2013 11 19 17 16 17 16 9 11 18 10 19 22
2014 16 3 21 16 12 11 1 14 11 14 24 19
2015 25 10 11 16 10 9 5 8 2 8 21 16
2016 16 11 16 16 16 14 8 3 14 12 14 10
2017 17 11 14 16 7 8 8 15 12 17 18 16
2018 14 9 13 14 15 5 4 6 11 14 15 16
Jumlah 156,00 114,00 163,00 159,00 126,00 101,00 84,00 100,00 110,00 137,00 184,00 183,00
Rerata 15,60 11,40 16,30 15,90 12,60 10,10 8,40 10,00 11,00 13,70 18,40 18,30
Max 25,00 19,00 21,00 22,00 20,00 16,00 20,00 19,00 20,00 19,00 24,00 23,00
Min 10,00 3,00 11,00 11,00 6,00 4,00 1,00 3,00 2,00 8,00 14,00 10,00

Tabel 9 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun KPH-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 30 67 96 65 65 40 35 15 70 56 110 84
2010 67 67 82 63 76 48 45 45 46 40 44 40
2011 43 40 65 45 56 48 49 24 40 38 38 143
2012 27 58 39 42 31 12 24 108 15 45 27 57
2013 29 46 35 50 55 31 35 35 30 32 45 35
2014 42 35 80 36 106 35 8 265 52 65 66 32
2015 130 80 93 37 40 73 32 39 29 62 46 34
2016 49 56 63 8 8 4 4 2 14 12 10 14
2017 33 63 21 27 46 71 27 55 42 47 46 20
2018 38 44 53 40 52 86 15 41 25 48 40 23
Jumlah 488,00 556,00 627,00 413,00 535,00 448,00 274,00 629,00 363,00 445,00 472,00 482,00
Rerata 48,80 55,60 62,70 41,30 53,50 44,80 27,40 62,90 36,30 44,50 47,20 48,20
Max 130,00 80,00 96,00 65,00 106,00 86,00 49,00 265,00 70,00 65,00 110,00 143,00
Min 27,00 35,00 21,00 8,00 8,00 4,00 4,00 2,00 14,00 12,00 10,00 14,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

A.2.2 Stasiun SGU-03, 04, 17, 19 (Sanggau)

Tabel 10 . Jumlah Curah Hujan Stasiun SGU-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 467 193 331 245 183 202 97 208 37 239 324 341
2010 306 176 265 236 220 213 543 339 211 412 423 390
2011 228 132 276 187 242 159 99 185 104 312 386 432
2012 317 186 297 242 146 186 212 176 114 359 274 265
2013 57 361 216 200 202 11 189 234 206 107 303 345
2014 119 75 200 234 347 171 24 358 129 237 325 378
2015 342 54 165 390 226 279 67 139 57 158 267 161
2016 339 287 414 416 219 182 158 135 311 286 265 231
2017 258 166 247 305 262 238 220 366 199 270 392 480
2018 242 224 343 262 278 141 100 135 353 294 285 391
Jumlah 2.675 1.854 2.754 2.717 2.325 1.782 1.709 2.275 1.721 2.674 3.244 3.414
Rerata 267,50 185,40 275,40 271,70 232,50 178,20 170,90 227,50 172,10 267,40 324,40 341,40
Max 467 361 414 416 347 279 543 366 353 412 423 480
Min 57 54 165 187 146 11 24 135 37 107 265 161

Tabel 11. Jumlah Hari Hujan Stasiun SGU-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 10 6 16 9 8 5 5 6 2 12 11 11
2010 8 7 10 8 9 7 13 7 10 11 11 15
2011 8 6 11 3 9 4 4 6 6 8 10 15
2012 9 10 9 9 6 4 7 6 5 9 9 10
2013 4 15 9 11 7 1 11 7 6 7 11 9
2014 5 2 7 9 12 6 1 11 6 7 9 14
2015 11 3 6 13 9 9 2 4 3 7 13 7
2016 9 9 8 9 6 7 5 5 10 8 13 9
2017 7 9 11 11 10 10 9 11 7 11 10 13
2018 11 5 11 6 9 7 5 3 7 8 9 11
Jumlah 82,00 72,00 98,00 88,00 85,00 60,00 62,00 66,00 62,00 88,00 105,56 114,44
Rerata 8,20 7,20 9,80 8,80 8,50 6,00 6,20 6,60 6,20 8,80 10,56 11,44
Max 11,00 15,00 16,00 13,00 12,00 10,00 13,00 11,00 10,00 12,00 13,00 15,00
Min 4,00 2,00 6,00 3,00 6,00 1,00 1,00 3,00 2,00 7,00 9,00 7,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 12 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun SGU-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 129 41 75 65 43 89 38 56 19 45 81 69
2010 93 46 74 106 52 52 118 73 38 79 110 61
2011 56 44 46 97 73 51 54 76 35 105 97 80
2012 117 31 104 46 36 88 67 56 42 118 42 69
2013 20 60 61 38 53 11 29 90 76 35 63 78
2014 44 48 40 53 77 70 24 53 27 65 134 60
2015 96 27 41 70 70 75 39 61 25 45 75 43
2016 145 65 148 80 67 46 66 47 69 61 41 52
2017 85 34 78 53 45 45 79 92 50 53 109 101
2018 48 56 67 71 79 40 31 100 103 100 58 75
Jumlah 833,00 452,00 734,00 679,00 595,00 567,00 545,00 704,00 484,00 706,00 810,00 687,78
Rerata 83,30 45,20 73,40 67,90 59,50 56,70 54,50 70,40 48,40 70,60 81,00 68,78
Max 145,00 65,00 148,00 106,00 79,00 89,00 118,00 100,00 103,00 118,00 134,00 101,00
Min 20,00 27,00 40,00 38,00 36,00 11,00 24,00 47,00 19,00 35,00 41,00 43,00

Tabel 13. Jumlah Curah Hujan Stasiun SGU-04 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 161 154 234 131 86 60 132 87 29 169 236 255
2010 205 146 141 264 204 74 150 158 141 117 155 151
2011 141 63 100 159 180 92 59 79 77 156 166 219
2012 201 108 203 201 132 68 140 123 29 270 168 206
2013 69 219 129 217 132 79 96 123 132 133 127 150
2014 64 26 109 63 134 99 17 129 125 102 157 240
2015 132 34 92 139 143 184 80 19 5 133 230 228
2016 135 181 204 156 115 64 68 24 106 180 326 213
2017 150 127 265 324 425 388 293 433 218 272 348 182
2018 239 213 341 380 447 84 274 139 178 338 385 439
Jumlah 1.497 1.271 1.818 2.034 1.998 1.192 1.309 1.314 1.040 1.870 2.298 2.283
Rerata 149,70 127,10 181,80 203,40 199,80 119,20 130,90 131,40 104,00 187,00 229,80 228,30
Max 239,00 219,00 341,00 380,00 447,00 388,00 293,00 433,00 218,00 338,00 385,00 439,00
Min 64,00 26,00 92,00 63,00 86,00 60,00 17,00 19,00 5,00 102,00 127,00 150,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 14. Jumlah Hari Hujan Stasiun SGU-04 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 19 12 17 15 14 7 9 6 4 14 19 17
2010 16 15 17 18 14 11 19 15 14 19 18 16
2011 14 10 11 14 15 9 6 8 6 12 12 16
2012 16 11 13 12 8 6 8 6 6 21 18 20
2013 8 19 10 17 12 5 13 13 9 15 17 21
2014 6 3 9 9 10 8 3 13 8 13 12 18
2015 23 7 13 14 12 11 7 3 2 11 16 18
2016 18 18 16 14 12 10 12 6 15 16 17 16
2017 15 12 15 16 13 9 8 14 14 12 17 15
2018 17 12 17 15 15 8 7 4 6 13 14 24
Jumlah 152,22 118,89 138,00 144,00 125,00 84,00 92,00 88,00 84,00 146,00 160,00 181,11
Rerata 15,22 11,89 13,80 14,40 12,50 8,40 9,20 8,80 8,40 14,60 16,00 18,11
Max 23,00 19,00 17,00 18,00 15,00 11,00 19,00 15,00 15,00 21,00 19,00 24,00
Min 6,00 3,00 9,00 9,00 8,00 5,00 3,00 3,00 2,00 11,00 12,00 15,00

Tabel 15. Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun SGU-04 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 35 45 43 30 14 16 31 31 15 63 71 49
2010 35 41 26 45 44 32 20 37 30 15 39 37
2011 36 13 17 24 40 24 32 23 30 29 40 43
2012 38 34 48 40 28 24 39 30 13 35 30 29
2013 29 39 32 40 35 36 18 20 27 20 20 30
2014 23 13 29 17 51 29 12 27 50 22 30 44
2015 18 9 19 33 30 42 24 12 3 50 50 51
2016 36 50 53 47 25 15 20 6 29 31 67 62
2017 37 37 57 90 105 107 194 66 73 85 62 33
2018 80 87 50 90 104 25 60 65 51 62 95 129
Jumlah 366,67 367,78 374,00 456,00 476,00 350,00 450,00 317,00 321,00 412,00 504,44 506,67
Rerata 36,67 36,78 37,40 45,60 47,60 35,00 45,00 31,70 32,10 41,20 50,44 50,67
Max 80,00 87,00 57,00 90,00 105,00 107,00 194,00 66,00 73,00 85,00 95,00 129,00
Min 18,00 9,00 17,00 17,00 14,00 15,00 12,00 6,00 3,00 15,00 20,00 29,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 16 . Jumlah Curah Hujan Stasiun SGU-17 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 65 205 575 394 134 195 86 80 211 402 396 433
2010 183 254 365 390 283 177 343 198 172 192 335 228
2011 270 211 242 283 194 92 94 99 138 392 343 358
2012 201 230 337 355 243 103 155 265 281 259 384 316
2013 184 384 267 205 182 35 211 206 224 141 379 300
2014 144 78 287 104 238 158 85 179 113 119 243 256
2015 558 149 189 472 247 246 106 30 16 235 225 247
2016 210 307 527 416 337 400 341 144 277 510 503 116
2017 509 487 295 232 267 69 213 280 260 227 193 232
2018 175 214 524 174 344 134 71 183 232 271 245 316
Jumlah 2499,00 2519,00 3608,00 3025,00 2469,00 1609,00 1705,00 1664,00 1924,00 2748,00 3246,00 2802,00
Rerata 249,90 251,90 360,80 302,50 246,90 160,90 170,50 166,40 192,40 274,80 324,60 280,20
Max 558,00 487,00 575,00 472,00 344,00 400,00 343,00 280,00 281,00 510,00 503,00 433,00
Min 65,00 78,00 189,00 104,00 134,00 35,00 71,00 30,00 16,00 119,00 193,00 116,00

Tabel 17 . Jumlah Hari Hujan Stasiun SGU-17 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 4 6 12 11 5 7 5 4 6 12 16 15
2010 13 10 14 13 13 10 16 11 13 12 13 13
2011 12 8 9 16 14 4 5 8 8 18 13 18
2012 9 14 10 11 9 6 9 8 9 10 13 11
2013 4 10 7 6 6 3 10 8 6 4 10 8
2014 3 2 5 5 9 6 3 5 3 3 7 6
2015 13 4 2 6 2 3 3 1 1 5 4 6
2016 5 6 5 5 4 7 5 4 8 7 8 3
2017 6 5 11 6 6 2 3 6 4 3 5 7
2018 4 3 8 3 4 2 2 2 3 6 5 6
Jumlah 73,00 68,00 83,00 82,00 72,00 50,00 61,00 57,00 61,00 80,00 94,00 93,00
Rerata 7,30 6,80 8,30 8,20 7,20 5,00 6,10 5,70 6,10 8,00 9,40 9,30
Max 13,00 14,00 14,00 16,00 14,00 10,00 16,00 11,00 13,00 18,00 16,00 18,00
Min 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 1,00 1,00 3,00 4,00 3,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 18 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun SGU-17 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 24 67 90 90 42 68 29 46 137 96 75 99
2010 38 73 69 128 83 45 66 34 48 65 60 43
2011 51 71 71 56 45 44 58 48 50 56 91 52
2012 59 39 116 65 76 44 50 101 100 66 67 85
2013 110 110 66 53 49 20 37 59 79 61 112 87
2014 59 43 76 49 53 53 43 69 52 63 76 70
2015 94 76 95 150 127 93 57 30 16 74 84 69
2016 57 100 256 168 140 143 100 50 71 137 150 44
2017 155 211 57 57 78 39 85 85 78 147 81 73
2018 66 117 110 92 98 80 54 99 134 73 81 83
Jumlah 713,00 907,00 1006,00 908,00 791,00 629,00 579,00 621,00 765,00 838,00 877,00 705,00
Rerata 71,30 90,70 100,60 90,80 79,10 62,90 57,90 62,10 76,50 83,80 87,70 70,50
Max 155,00 211,00 256,00 168,00 140,00 143,00 100,00 101,00 137,00 147,00 150,00 99,00
Min 24,00 39,00 57,00 49,00 42,00 20,00 29,00 30,00 16,00 56,00 60,00 43,00

Tabel 19 . Jumlah Curah Hujan Stasiun SGU-19 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 234 393 263 66 48 139 53 55 35 28 49 21
2010 320 377 133 242 40 193 285 92 373 399 178 60
2011 118 67 164 197 262 127 13 52 135 287 452 242
2012 128 190 243 17 21 93 148 87 68 23 50 45
2013 40 34 17 25 32 17 14 31 32 28 28 10
2014 2 7 3 4 8 7 1 2 4 3 5 7
2015 7 3 61 3 525 240 240 35 0 167 360 210
2016 2575 3910 3260 2225 1450 1170 415 480 173 158 332 423
2017 348 270 226 259 295 135 119 363 460 1049 663 586
2018 153 255 640 435 490 224 118 155 273 338 464 1058
Jumlah 3925 5506 5010 3473 3171 2345 1406 1352 1553 2480 2581 2662
Rerata 392,50 550,60 501,00 347,30 317,10 234,50 140,60 135,20 155,30 248,00 258,10 266,20
Max 2575 3910 3260 2225 1450 1170 415 480 460 1049 663 1058
Min 2,00 3,00 3,00 3,00 8,00 7,00 1,00 2,00 0,00 3,00 5,00 7,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 20 . Jumlah Hari Hujan Stasiun SGU-19 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 16 18 17 8 9 6 4 6 16 14 20 11
2010 14 11 4 10 5 11 19 10 15 19 12 8
2011 10 8 11 13 15 9 2 6 10 15 23 18
2012 9 10 20 10 11 5 5 5 3 12 20 19
2013 16 15 12 13 17 10 7 17 15 12 14 11
2014 4 11 6 6 12 11 2 2 5 4 11 16
2015 7 3 7 3 12 5 6 2 0 7 16 10
2016 14 15 15 10 6 7 5 5 10 12 14 18
2017 17 15 15 12 13 5 7 10 15 12 11 16
2018 8 10 17 7 9 4 4 4 4 7 10 12
Jumlah 115,00 116,00 124,00 92,00 109,00 73,00 61,00 67,00 93,00 114,00 151,00 139,00
Rerata 11,50 11,60 12,40 9,20 10,90 7,30 6,10 6,70 9,30 11,40 15,10 13,90
Max 17,00 18,00 20,00 13,00 17,00 11,00 19,00 17,00 16,00 19,00 23,00 19,00
Min 4,00 3,00 4,00 3,00 5,00 4,00 2,00 2,00 0,00 4,00 10,00 8,00

Tabel 21 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun SGU-19 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 32 32 45 11 14 54 18 19 4 3 4 3
2010 38 88 38 50 14 34 29 25 43 35 25 18
2011 29 15 28 25 29 25 12 12 25 32 36 32
2012 25 27 29 3 4 24 52 25 29 3 4 4
2013 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2
2014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2015 1 1 55 1 120 105 65 30 0 36 70 35
2016 275 350 380 350 320 350 205 205 65 23 46 46
2017 56 39 31 47 70 58 33 81 106 218 120 83
2018 30 68 113 141 108 65 78 114 128 98 105 165
Jumlah 492,00 625,00 723,00 633,00 684,00 720,00 497,00 516,00 405,00 453,00 415,00 389,00
Rerata 49,20 62,50 72,30 63,30 68,40 72,00 49,70 51,60 40,50 45,30 41,50 38,90
Max 275,00 350,00 380,00 350,00 320,00 350,00 205,00 205,00 128,00 218,00 120,00 165,00
Min 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,00 1,00 1,00 1,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

A.2.3 Stasiun STG-01, 02, 03, 12, 15, 16 (Sintang)

Tabel 22. Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 263 148 254 165 50 88 205 208 489 170 469 237
2010 264 138 278 215 130 76 130 509 515 572 483 380
2011 284 183 71 157 116 65 66 204 294 350 443 478
2012 314 205 62 153 84 77 137 162 55 187 165 248
2013 59 116 82 66 107 21 125 35 123 211 153 401
2014 55 71 84 146 100 20 0 17 92 148 351 117
2015 218 66 60 96 121 53 54 0 20 59 181 203
2016 135 133 153 161 0 161 97 48 123 258 261 163
2017 289 247 119 203 252 40 272 347 379 225 393 274
2018 353 231 326 406 342 157 210 110 88 516 445 399
Jumlah 2234 1538 1489 1768 1302 758 1296 1640 2178 2696 3344 2900
Rerata 223,40 153,80 148,90 176,80 130,22 75,78 129,56 164,00 217,80 269,60 334,40 290,00
Max 353,00 247,00 326,00 406,00 342,00 161,00 272,00 509,00 515,00 572,00 483,00 478,00
Min 55,00 66,00 60,00 66,00 0,00 20,00 0,00 0,00 20,00 59,00 153,00 117,00

Tabel 23 . Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 14 8 16 9 4 8 11 11 20 10 18 16
2010 13 9 15 12 10 7 10 25 25 22 20 23
2011 20 12 8 10 9 9 9 18 17 18 22 15
2012 20 21 8 17 13 11 11 10 7 13 15 19
2013 8 14 12 11 11 4 10 6 9 18 13 22
2014 8 5 14 13 11 4 0 3 7 10 20 12
2015 16 8 9 11 11 7 7 0 2 5 18 19
2016 12 18 13 13 0 13 9 7 12 15 18 17
2017 11 11 12 16 14 5 16 14 19 19 22 18
2018 14 10 16 16 18 4 13 8 7 21 21 25
Jumlah 136,00 116,00 123,00 128,00 101,11 72,22 95,56 102,00 125,00 151,00 187,00 186,00
Rerata 13,60 11,60 12,30 12,80 10,11 7,22 9,56 10,20 12,50 15,10 18,70 18,60
Max 20,00 21,00 16,00 17,00 18,00 13,00 16,00 25,00 25,00 22,00 22,00 25,00
Min 8,00 5,00 8,00 9,00 0,00 4,00 0,00 0,00 2,00 5,00 13,00 12,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 24 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-01 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 43 39 36 38 21 26 32 31 57 31 61 35
2010 39 26 31 36 31 21 28 56 39 62 54 36
2011 29 110 19 38 26 16 14 31 36 40 36 122
2012 34 24 16 21 12 16 26 35 14 31 35 26
2013 18 32 19 17 24 12 25 10 24 31 29 32
2014 12 26 9 23 26 8 0 8 24 22 33 17
2015 35 14 31 21 26 16 23 0 14 21 26 24
2016 29 18 26 21 0 21 21 18 21 69 49 21
2017 133 83 39 34 43 22 70 68 74 28 90 60
2018 78 148 94 78 101 53 41 21 28 49 40 38
Jumlah 450,00 520,00 320,00 327,00 310,00 211,11 280,00 278,00 331,00 384,00 453,00 411,00
Rerata 45,00 52,00 32,00 32,70 31,00 21,11 28,00 27,80 33,10 38,40 45,30 41,10
Max 133,00 148,00 94,00 78,00 101,00 53,00 70,00 68,00 74,00 69,00 90,00 122,00
Min 12,00 14,00 9,00 17,00 0,00 8,00 0,00 0,00 14,00 21,00 26,00 17,00

Tabel 25 . Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-02 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 23 257 301 171 212 67 22 162 236 28 400 456
2010 232 246 300 339 167 178 586 431 232 342 210 304
2011 201 94 98 147 122 59 51 113 97 178 151 213
2012 89 155 258 280 217 70 353 574 149 810 562 875
2013 632 994 936 591 539 146 252 407 345 527 357 865
2014 195 139 59 501 500 455 155 718 174 498 820 442
2015 837 579 446 396 316 426 293 228 228 273 483 584
2016 1016 675 932 779 550 294 276 159 168 239 314 177
2017 288 230 208 237 177 84 273 263 323 286 307 219
2018 340 164 381 218 429 189 85 139 272 471 399 426
Jumlah 3853 3533 3919 3659 3229 1968 2346 3194 2224 3652 4003 4561
Rerata 385,30 353,30 391,90 365,90 322,90 196,80 234,60 319,40 222,40 365,20 400,33 456,11
Max 1016,00 994,00 936,00 779,00 550,00 455,00 586,00 718,00 345,00 810,00 820,00 875,00
Min 23,00 94,00 59,00 147,00 122,00 59,00 22,00 113,00 97,00 28,00 151,00 177,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 26 . Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-02 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 2 10 7 8 11 3 5 5 5 4 15 15
2010 12 10 13 12 14 14 20 15 11 15 11 15
2011 13 4 17 16 11 5 6 10 11 18 16 17
2012 13 16 16 14 9 8 10 10 3 18 18 18
2013 10 16 14 11 11 6 10 11 9 11 13 14
2014 6 6 12 9 12 9 5 12 6 11 16 13
2015 18 13 18 13 11 12 7 7 7 13 17 11
2016 14 18 16 17 9 14 10 9 13 17 14 14
2017 10 10 15 15 12 11 13 13 13 18 19 16
2018 19 12 17 14 13 7 7 5 10 15 14 18
Jumlah 117,00 115,00 145,00 129,00 113,00 89,00 93,00 97,00 88,00 140,00 153,33 151,11
Rerata 11,70 11,50 14,50 12,90 11,30 8,90 9,30 9,70 8,80 14,00 15,33 15,11
Max 19,00 18,00 18,00 17,00 14,00 14,00 20,00 15,00 13,00 18,00 19,00 18,00
Min 2,00 4,00 7,00 8,00 9,00 3,00 5,00 5,00 3,00 4,00 11,00 11,00

Tabel 27. Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-02 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 15 58 122 92 55 45 10 135 94 12 86 91
2010 66 67 60 83 42 52 97 126 56 51 80 75
2011 35 43 17 20 16 15 17 20 17 20 19 24
2012 18 19 51 61 117 155 132 154 91 128 141 122
2013 214 191 167 221 121 70 59 97 101 80 59 150
2014 73 72 146 114 103 115 59 216 61 130 146 119
2015 203 135 97 58 65 72 150 87 87 53 73 133
2016 240 102 175 95 154 58 114 46 32 32 98 50
2017 87 73 42 57 46 34 91 64 64 39 89 60
2018 32 62 50 40 101 72 51 49 79 102 68 87
Jumlah 983,00 822,00 927,00 841,00 820,00 688,00 780,00 994,00 682,00 647,00 858,89 911,11
Rerata 98,30 82,20 92,70 84,10 82,00 68,80 78,00 99,40 68,20 64,70 85,89 91,11
Max 240,00 191,00 175,00 221,00 154,00 155,00 150,00 216,00 101,00 130,00 146,00 150,00
Min 15,00 19,00 17,00 20,00 16,00 15,00 10,00 20,00 17,00 12,00 19,00 24,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 28 . Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 123 66 319 235 56 168 82 101 0 216 171 389
2010 451 242 393 187 136 254 137 371 364 316 335 338
2011 229 211 177 266 351 157 159 7 153 395 227 447
2012 247 328 387 261 277 152 275 143 92 197 446 410
2013 263 264 307 408 320 289 362 146 272 141 274 466
2014 175 32 208 243 241 88 35 67 82 48 48 185
2015 169 217 238 253 246 121 2 10 21 115 225 281
2016 286 308 378 322 259 127 89 15 60 171 168 227
2017 181 167 194 158 201 155 204 116 306 288 240 390
2018 104 116 247 253 214 168 25 108 150 57 81 206
Jumlah 2228 1951 2848 2586 2301 1679 1370 1084 1500 1944 2215 3339
Rerata 222,80 195,10 284,80 258,60 230,06 167,89 137,00 108,44 150,00 194,40 221,50 333,90
Max 451,00 328,00 393,00 408,00 351,00 289,00 362,00 371,00 364,00 395,00 446,00 466,00
Min 104,00 32,00 177,00 158,00 56,00 88,00 2,00 7,00 0,00 48,00 48,00 185,00

Tabel 29 . Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 7 6 13 13 4 12 4 4 0 10 8 16
2010 15 13 18 10 10 12 10 20 19 17 18 18
2011 19 12 16 19 21 12 11 1 10 19 14 24
2012 14 22 21 20 17 10 21 10 6 15 23 21
2013 20 20 19 26 25 21 26 11 23 14 18 26
2014 14 1 15 23 17 10 3 5 6 4 7 15
2015 17 19 22 21 18 11 1 1 2 10 14 22
2016 23 22 23 23 16 10 9 2 6 18 16 18
2017 17 17 19 16 15 12 14 10 23 21 19 19
2018 12 12 19 22 15 14 4 7 11 5 5 20
Jumlah 158,00 144,00 185,00 193,00 157,78 124,44 103,33 71,11 105,56 133,00 142,00 199,00
Rerata 15,80 14,40 18,50 19,30 15,78 12,44 10,33 7,11 10,56 13,30 14,20 19,90
Max 23,00 22,00 23,00 26,00 25,00 21,00 26,00 20,00 23,00 21,00 23,00 26,00
Min 7,00 1,00 13,00 10,00 4,00 10,00 1,00 1,00 0,00 4,00 5,00 15,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 30 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-03 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 40 20 42 50 30 34 50 57 0 65 65 50
2010 50 41 70 41 31 41 27 44 52 46 48 41
2011 26 37 30 45 52 45 36 7 30 50 46 45
2012 41 50 41 40 47 50 42 50 30 40 47 48
2013 40 31 49 40 34 40 33 35 31 40 42 42
2014 30 32 30 30 40 20 16 20 21 30 11 31
2015 20 31 37 40 31 30 2 10 11 30 40 23
2016 39 39 50 40 39 31 20 13 21 45 25 30
2017 36 30 21 30 48 20 36 36 40 36 35 205
2018 30 30 30 31 36 28 12 30 26 30 30 22
Jumlah 352,00 341,00 400,00 387,00 387,78 338,89 274,44 302,22 262,22 412,00 389,00 537,00
Rerata 35,20 34,10 40,00 38,70 38,78 33,89 27,44 30,22 26,22 41,20 38,90 53,70
Max 50,00 50,00 70,00 50,00 52,00 50,00 50,00 57,00 52,00 65,00 65,00 205,00
Min 20,00 20,00 21,00 30,00 30,00 20,00 2,00 7,00 0,00 30,00 11,00 22,00

Tabel 31. Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-12 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 265 189 235 306 122 112 230 80 2 285 550 622
2010 388 133 408 179 153 347 365 511 434 332 338 743
2011 232 239 471 890 561 156 282 37 352 663 925 879
2012 248 845 221 496 226 312 249 340 85 982 1085 864
2013 764 708 264 336 568 215 612 504 738 286 558 1025
2014 334 119 438 627 791 480 176 653 293 370 578 513
2015 610 518 494 721 251 106 105 103 9 381 757 574
2016 911 960 1096 401 454 683 494 146 442 340 191 244
2017 301 409 213 182 356 174 284 340 374 297 304 132
2018 206 197 457 197 417 336 65 159 183 396 217 622
Jumlah 4259 4317 4297 4335 3899 2921 2862 2873 2912 4332 5503 6218
Rerata 425,90 431,70 429,70 433,50 389,90 292,10 286,20 287,30 291,20 433,20 550,33 621,75
Max 911,00 960,00 1096,00 890,00 791,00 683,00 612,00 653,00 738,00 982,00 1085,00 1025,00
Min 206,00 119,00 213,00 179,00 122,00 106,00 65,00 37,00 2,00 285,00 191,00 132,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 32 . Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-12 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 11 7 9 11 4 4 6 5 2 10 13 14
2010 14 7 13 5 8 10 10 12 11 11 15 13
2011 11 5 11 12 8 5 5 5 8 13 15 14
2012 7 16 8 8 6 8 6 7 1 14 13 13
2013 9 11 9 12 15 7 10 7 10 8 15 19
2014 6 3 12 11 10 8 4 6 3 6 14 14
2015 12 17 10 13 5 3 3 2 1 11 15 12
2016 12 15 13 15 9 10 11 6 14 17 12 18
2017 18 13 13 13 14 5 10 16 12 15 13 8
2018 17 11 19 13 14 6 5 7 6 14 6 14
Jumlah 117,00 105,00 117,00 113,00 93,00 66,00 70,00 73,00 68,00 119,00 131,11 138,75
Rerata 11,70 10,50 11,70 11,30 9,30 6,60 7,00 7,30 6,80 11,90 13,11 13,88
Max 18,00 17,00 19,00 15,00 15,00 10,00 11,00 16,00 14,00 17,00 15,00 19,00
Min 6,00 3,00 8,00 5,00 4,00 3,00 3,00 2,00 1,00 6,00 6,00 8,00

Tabel 33 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-12 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 83 51 65 71 85 48 146 29 1 80 120 112
2010 77 86 93 140 47 89 85 86 111 96 48 127
2011 50 75 156 185 178 41 106 11 107 160 285 155
2012 72 165 51 110 69 70 79 145 85 169 184 174
2013 209 183 71 74 185 62 151 186 281 81 133 106
2014 101 68 100 101 184 160 89 250 186 130 124 75
2015 133 86 101 101 100 50 50 53 9 121 123 164
2016 185 194 244 68 102 198 100 50 117 75 59 48
2017 89 134 113 41 68 146 83 67 72 72 48 47
2018 45 66 132 89 100 83 19 40 102 140 75 112
Jumlah 1044,00 1108,00 1126,00 980,00 1118,00 947,00 908,00 917,00 1071,00 1124,00 1198,89 1120,00
Rerata 104,40 110,80 112,60 98,00 111,80 94,70 90,80 91,70 107,10 112,40 119,89 112,00
Max 209,00 194,00 244,00 185,00 185,00 198,00 151,00 250,00 281,00 169,00 285,00 174,00
Min 45,00 51,00 51,00 41,00 47,00 41,00 19,00 11,00 1,00 72,00 48,00 47,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 34 . Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-15 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 383 272 360 400 146 69 90 252 111 211 417 373
2010 368 255 108 345 246 244 342 346 244 416 272 226
2011 230 153 295 329 230 167 121 226 392 323 315 480
2012 249 244 281 137 99 85 184 239 87 212 532 392
2013 102 352 323 239 163 233 71 238 142 187 307 341
2014 115 84 44 126 154 217 107 762 223 377 425 865
2015 759 66 268 422 369 585 225 53 288 131 400 437
2016 351 774 510 551 327 467 392 130 245 405 547 327
2017 486 380 374 309 204 201 171 603 626 297 384 463
2018 470 339 179 114 120 112 40 136 278 336 405 465
Jumlah 3513 2919 2742 2972 2058 2380 1743 2985 2636 2895 4004 4369
Rerata 351,33 291,90 274,20 297,20 205,80 238,00 174,30 298,50 263,60 289,50 400,44 436,89
Max 759,00 774,00 510,00 551,00 369,00 585,00 392,00 762,00 626,00 416,00 547,00 865,00
Min 102,00 66,00 44,00 114,00 99,00 69,00 40,00 53,00 87,00 131,00 272,00 226,00

Tabel 35 . Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-15 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 22 11 15 15 4 4 4 8 5 9 18 14
2010 16 8 6 15 11 13 16 13 14 21 15 17
2011 13 10 16 12 10 6 5 7 12 12 13 15
2012 10 13 12 9 7 3 9 8 3 9 17 17
2013 8 15 12 10 7 6 4 7 9 8 12 15
2014 10 6 5 6 9 7 3 18 5 13 15 19
2015 24 4 10 13 14 16 7 3 9 8 16 16
2016 15 18 17 19 12 19 12 6 13 19 24 17
2017 15 16 20 18 11 10 8 16 21 17 17 13
2018 17 12 12 10 11 12 5 10 13 15 13 16
Jumlah 150,00 113,00 125,00 127,00 96,00 96,00 73,00 96,00 104,00 131,00 160,00 158,89
Rerata 15,00 11,30 12,50 12,70 9,60 9,60 7,30 9,60 10,40 13,10 16,00 15,89
Max 24,00 18,00 20,00 19,00 14,00 19,00 16,00 18,00 21,00 21,00 24,00 19,00
Min 8,00 4,00 5,00 6,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 8,00 12,00 13,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 36 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-15 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 72 43 67 88 80 37 35 87 74 62 74 66
2010 55 87 42 42 51 49 77 78 58 58 43 31
2011 33 34 55 75 50 56 40 70 78 65 85 122
2012 91 49 68 26 35 57 65 72 43 65 66 51
2013 37 53 4 46 74 79 31 69 31 42 141 66
2014 23 24 13 65 48 86 63 99 80 66 57 81
2015 70 23 70 101 97 98 82 27 90 37 74 70
2016 58 98 90 62 74 73 80 60 5 49 58 66
2017 74 66 51 50 69 75 40 92 73 51 68 78
2018 71 87 32 19 18 22 11 28 62 61 71 70
Jumlah 584,44 564,00 492,00 574,00 596,00 632,00 524,00 682,00 594,00 556,00 736,67 701,11
Rerata 58,44 56,40 49,20 57,40 59,60 63,20 52,40 68,20 59,40 55,60 73,67 70,11
Max 91,00 98,00 90,00 101,00 97,00 98,00 82,00 99,00 90,00 66,00 141,00 122,00
Min 23,00 23,00 4,00 19,00 18,00 22,00 11,00 27,00 5,00 37,00 43,00 31,00

Tabel 37 . Jumlah Curah Hujan Stasiun STG-16 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 228 234 200 254 243 113 198 39 128 153 332 317
2010 259 158 223 191 215 210 232 281 281 257 215 214
2011 162 154 157 147 117 58 59 145 169 200 232 241
2012 212 250 260 205 262 249 88 147 193 199 120 148
2013 198 137 188 193 239 152 198 54 160 123 159 144
2014 162 127 129 83 256 177 110 86 120 198 228 301
2015 0 63 123 118 78 88 77 45 64 161 114 152
2016 175 171 149 230 233 266 289 301 320 431 523 280
2017 238 287 283 276 287 191 151 123 225 186 217 226
2018 222 217 274 330 281 214 79 123 217 324 295 315
Jumlah 1856 1798 1986 2027 2211 1718 1481 1344 1877 2232 2435 2338
Rerata 185,60 179,80 198,60 202,70 221,10 171,80 148,10 134,40 187,70 223,20 243,50 233,80
Max 259,00 287,00 283,00 330,00 287,00 266,00 289,00 301,00 320,00 431,00 523,00 317,00
Min 0,00 63,00 123,00 83,00 78,00 58,00 59,00 39,00 64,00 123,00 114,00 144,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 38. Jumlah Hari Hujan Stasiun STG-16 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 11 9 9 9 10 5 9 3 6 6 13 14
2010 10 7 9 8 9 11 9 15 13 11 11 12
2011 8 7 7 6 5 4 4 7 8 11 9 10
2012 10 10 10 9 11 11 5 7 9 10 7 7
2013 11 8 10 11 11 8 10 3 8 5 6 7
2014 7 6 6 5 13 11 6 6 6 10 12 15
2015 0 3 6 6 3 5 3 2 3 8 6 6
2016 8 10 9 11 11 11 11 11 13 15 20 16
2017 13 14 16 16 18 11 9 9 11 11 14 14
2018 13 12 18 18 17 11 4 6 14 17 14 17
Jumlah 91,00 86,00 100,00 99,00 108,00 88,00 70,00 69,00 91,00 104,00 112,00 118,00
Rerata 9,10 8,60 10,00 9,90 10,80 8,80 7,00 6,90 9,10 10,40 11,20 11,80
Max 13,00 14,00 18,00 18,00 18,00 11,00 11,00 15,00 14,00 17,00 20,00 17,00
Min 0,00 3,00 6,00 5,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 5,00 6,00 6,00

Tabel 39 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Stasiun STG-16 Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 36 40 37 40 40 32 35 17 30 45 38 42
2010 40 35 41 36 47 32 40 40 31 36 31 32
2011 35 32 34 35 36 24 20 31 35 28 40 35
2012 35 37 37 36 32 32 39 37 36 28 25 28
2013 32 27 32 34 32 31 30 20 29 28 32 30
2014 35 32 28 28 30 25 30 21 31 28 32 31
2015 0 25 30 35 32 28 32 35 32 35 30 35
2016 35 27 25 35 42 40 43 41 43 47 80 30
2017 28 49 32 35 25 28 28 18 60 26 24 27
2018 29 30 28 38 42 38 29 32 27 59 60 48
Jumlah 305,00 334,00 324,00 352,00 358,00 310,00 326,00 292,00 354,00 360,00 392,00 338,00
Rerata 30,50 33,40 32,40 35,20 35,80 31,00 32,60 29,20 35,40 36,00 39,20 33,80
Max 40,00 49,00 41,00 40,00 47,00 40,00 43,00 41,00 60,00 59,00 80,00 48,00
Min 0,00 25,00 25,00 28,00 25,00 24,00 20,00 17,00 27,00 26,00 24,00 27,00

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 40 . Jumlah Curah Hujan Rerata Tahun 2009-2018

Tahun Bulan Rerata


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 230 232 374 322 116 153 118 98 146 238 366 449 236,8333
2010 312 266 377 348 276 243 333 342 377 356 339 302 322,5833
2011 253 168 228 249 241 135 122 97 183 339 322 525 238,5
2012 200 292 306 207 159 92 188 226 84 227 296 427 225,3333
2013 170 334 289 316 313 174 179 172 234 173 329 405 257,3333
2014 221 63 305 235 281 167 33 346 181 211 393 279 226,25
2015 442 173 260 282 231 241 104 75 56 184 363 294 225,4167
2016 536 674 684 426 291 255 151 97 143 192 221 178 320,6667
2017 245 224 197 206 212 157 165 286 301 312 337 281 243,5833
2018 230 190 328 287 318 185 81 126 176 284 276 352 236,0833
Jumlah 2838,71 2615,14 3348,42 2878,10 2438,20 1802,88 1474,64 1864,58 1880,00 2516,18 3242,55 3490,96

Rerata 283,87 261,51 334,84 287,81 243,82 180,29 147,46 186,46 188,00 251,62 324,25 349,10
Max 535,90 674,01 683,93 426,00 317,74 255,09 332,86 346,02 376,65 355,81 393,03 524,71
Min 170,35 62,97 196,74 205,59 116,43 92,40 33,46 74,82 56,10 173,35 221,33 177,65

Tabel 41 . Hari Hujan Stasiun Rerata Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 14 11 16 15 6 8 7 6 8 12 17 17
2010 12 10 16 14 14 13 16 17 18 18 18 16
2011 15 10 12 12 13 8 7 7 10 16 16 20
2012 12 16 16 14 11 6 12 10 6 13 17 19
2013 12 17 14 15 15 12 12 10 15 11 16 19
2014 11 4 14 13 12 9 2 10 8 10 17 16
2015 19 9 12 14 11 9 5 4 2 8 17 15
2016 15 15 16 15 12 12 8 4 12 14 15 14
2017 15 12 15 15 11 8 10 13 15 16 17 16
2018 13 10 15 14 14 7 5 6 9 12 13 17
Jumlah 139,11 114,73 145,69 141,87 119,39 92,76 83,19 87,03 101,43 130,05 160,87 169,21
Rerata 13,91 11,47 14,57 14,19 11,94 9,28 8,32 8,70 10,14 13,01 16,09 16,92
Max 18,56 16,83 16,24 15,39 15,49 12,71 16,15 17,07 17,75 17,95 17,51 19,66
Min 11,08 4,03 11,59 12,43 6,41 6,26 2,01 4,24 2,43 8,15 12,55 13,63

2
LAPORAN HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PERTAMBANGAN PASIR PASANG
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 42 . Curah Hujan Maksimum Bulanan Rerata Tahun 2009-2018

Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 40 49 70 56 46 41 36 36 48 50 78 63
2010 55 60 63 59 52 43 46 50 47 46 47 40
2011 37 44 47 47 49 39 38 26 39 45 51 95
2012 39 47 44 38 35 33 41 76 29 48 40 51
2013 41 49 38 46 48 32 33 38 38 34 49 43
2014 34 31 50 36 67 37 18 129 43 49 51 37
2015 77 49 66 44 55 63 38 30 26 48 52 43
2016 81 87 107 68 64 63 47 37 29 37 39 31
2017 57 63 34 38 54 56 50 60 58 66 62 69
2018 45 63 61 58 65 61 29 49 50 59 54 56
Jumlah 506,66 540,91 580,20 488,14 535,16 468,03 375,69 531,60 407,14 482,61 523,29 527,54
Rerata 50,67 54,09 58,02 48,81 53,52 46,80 37,57 53,16 40,71 48,26 52,33 52,75
Max 80,69 86,98 107,07 67,65 67,27 63,44 49,69 129,26 58,43 66,43 78,06 95,19
Min 33,92 31,11 33,83 36,10 34,74 32,03 17,65 26,31 25,61 34,09 38,75 30,98

B. Uji Konsistensi Data Curah Hujan Rerata

Sebelum dilakukan analisis data hujan terlebih dahulu dicek apakah realistis dan
konsisten. Data curah hujan bulanan atau tahunan pada stasiun yang akan digunakan
dibandingkan dengan data stasiun-stasiun hujan lainnya yang letaknya berdekatan.
Pemeriksaan konsistensi data dilakukan menggunakan metode Rescaled Adjusted
Partial Sum (Cummulative Deviation). Bila jangka waktu pengamatan terlalu pendek,
maka data-data antar tempat pengamatan dapat langsung diperbandingkan.

k
Sk* = (Yi − Y )

i+1

dengan k = 1, 2, 3, …, n…….(1)

2
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

(Yi − Y ) 2

DY2 = k
i+1 n

S*
K

S ** k =
Dy

Tabel 43. Nilai Q/ n dan R/ n

n Q/√n R/√n

90% 95% 99% 90% 95% 99%

10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38

20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60

30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70

40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74

50 1,14 1,27 1,52 1,44 1,55 1,78

100 1,17 1,29 1,55 1,50 1,62 1,86

∞ 1,22 1,36 1,63 1,62 1,75 2,00

Nilai Q dan R didapat dari persamaan:

max
Q=0 kn s **k

max min
R=0 k n S * *k −0 k n S * *k

dengan, Q merupakan nilai kumulatif deviasi, R adalah nilai Range, dan n jumlah data.

40
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Uji konsistensi menggunakan metode Rescaled Adjusted Partial Sum (Cummulative


Deviation). Berikut tahapan perhitungan dari kedua metode tersebut.

1. Masukkan data (Yi) dan cari rata-ratanya (Yi) (kolom 1), hitung nilai rata-ratanya
dan standar deviasinya.

2. Hitung selisih antara data ke-i dengan nilai rata-ratanya (Yi-Yrerata). (kolom 2)

3. Hitung kumulatif penyimpangan terhadap nilai rata-ratanya (S*k).

S * k = (Yi − Y )

(kolom 3) i+1 , dengan k = 1,2,3,…,n

4. Hitung Rescaled Adjusted Partial Sums/RAPS (S**k) pada (kolom 5) dengan


menghitung terlebih dahulu nilai D2y di (kolom 4) dan Dy.
Max

Q= max
5. Hitung 0 k n S ** k atau R=0 k n S ** k −0 k
min
n S ** k .

6. Hitung Q/√n dan R/√n hitung, dan bandingkan nilainya dengan tabel nilai kritik Q dan
R. Apabila nilai Q (Parameter statistik Pengujian konsistensi) sebagai acuan, maka
Q/√n dan R/√n tabel adalah konsisten/panggah. Namun bila nilai R sebagai acuan,
maka Q/√n hitung < R/√n tabel adalah konsisten/panggah.

Data curah hujan yang digunakan bersumber dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan I
untuk 2009 – 2018 dengan jumah data 10 tahun. Pada tabel derajat kepercayaan (Tabel
), analisa hidrologi untuk data tersebut menggunakan nilai Q/√N Tabel atau Q kritis
sebesar 1,290 dengan syarat jumlah data 10 buah dan derajat kepercayaan 99%.

41
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 44. Uji Konsistensi Jumlah Curah Hujan rerata dengan Metode Rescaled Adjusted
Partial Sum

Tahun Yi Yi -Yrerata Sk* Dy2 Dy Sk** I Sk** I

2009 236,8333 -16,425 -16,4250 26,97806 35,413 -0,4638 0,4638

2010 322,5833 69,325 52,9000 480,5956 35,413 1,4938 1,4938

2011 238,5 -14,7583 38,1417 21,78084 35,413 1,0771 1,0771

2012 225,3333 -27,925 10,2167 77,98056 35,413 0,2885 0,2885

2013 257,3333 4,075 14,2917 1,660562 35,413 0,4036 0,4036

2014 226,25 -27,0083 -12,7167 72,94501 35,413 -0,3591 0,3591

2015 225,4167 -27,8417 -40,5583 77,51584 35,413 -1,1453 1,1453

2016 320,6667 67,40833 26,8500 454,3883 35,413 0,7582 0,7582

2017 243,5833 -9,675 17,1750 9,360563 35,413 0,4850 0,4850

2018 236,0833 -17,175 0,0000 29,49806 35,413 0,0000 0,0000

Jumlah 2532,583 89,8750 1252,703 Q Hitung 1,4938

Rerata 253,2583 9,021 Q Hitung/√n 0,4723

SD 37,329

R = 1,4938 – (-1,1453) = 2,6391

R/√N = 2,6391/3,1622 = 0,8345

Karena Q Hitung/√N lebih kecil dari R/√N maka data diatas digolongkan
konsisten/panggah.

42
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

C. Analisis Pengujian Metode Distribusi (Deskriptor Statistik)

Pengujian metode distribusi merupakan pengujian terhadap besaran statistik data (nilai
koefisien kurtosis, nilai koefisien skewness nilai koefisien variasi), yang akan
dibandingkan dengan nilai tabel untuk dilihat/dibandingkan apakah data yang digunakan
mendekati parameter statistik acuan yang telah ditentukan dari salah satu metode yang
ada atau tidak.

X = ∑Xi

S = [∑(Xi – X) ] 2

n–1

Cv = S / X

4 2
n(n +1) (Xi − X 3(n −1)

Ck = ∑ −

(n −1)(n − 2)(n − 3 S (n − 2)(n − 3)

Cs = n ∑(Xi – X)3

(n-1)(n-2)(S3)

43
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 45. Nilai Acuan Uji Deskriptor dari Beberapa Metode

No Metode Syarat

1 Normal Cs = 0

Ck ≤ 3

2 Gumbel Tipe I Cs ≤ 1,1396

Ck ≤ 5,4002

3 Log Pearson Tipe III Cs ≈ 0

Log Normal 2
4 2
Parameter Cs = 3Cv + Cv
8 6
Ck = Cv + 6Cv
4+ 2
+ 15Cv 16Cv

+3

Log Normal 3
5 Cs ≤ 0,7
Parameter

Ck ≤ 3,8

Uji parameter statistik dilakukan dengan membandingkan nilai parameter statistik hitung
dengan tetapan dari tabel nilai acuan deskriptor statistik dari beberapa metode. Pengujian
hasil perhitungan nilai parameter statistik Ck dan Cs dengan metode Normal dan Gumbel
Tipe I, dapat langsung menggunakan table tersebut. Pengujian hasil perhitungan nilai
parameter statistik Cv metode Normal dan Gumbel Tipe I menggunakan perbandingan
standar deviasi (σ) dengan nilai rata–rata data hujan (V).

44
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 46. Nilai Parameter Statistik Curah Hujan untuk Metode Gumbel Tipe I dan
Metode Normal

(Xi- (Xi- (Xi-


No Xi Xi-XRerata XRerata)2 XRerata)3 XRerata)4 ((Xi-XRerata)/SD)4

4064296,3 20,18112
129
1 44,9 2016,01 90518,849

275005,85
107
2 22,9 524,41 12008,989 1,365532

0,070092
95
3 10,9 118,81 1295,029 0,070092

0,000351
87
4 2,9 8,41 24,389 0,000351

0,000459
81
5 -3,1 9,61 -29,791 0,000459

0,006875
78
6 -6,1 37,21 -226,981 0,006875

0,333629
68
7 -16,1 259,21 -4173,281 0,333629

0,424565
67
8 -17,1 292,41 -5000,211 0,424565

0,532935
66
9 -18,1 327,61 -5929,741 0,532935

0,984214
63
10 -21,1 445,21 -9393,931 0,984214

JUMLAH 841 0 4038,9 79093,32 4813199,3


23,8998

RERATA 84,1

SD 21,1841

Cs 1,1555

Ck 0,8963

Cv 0,2519

45
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 47. Nilai Parameter Statistik Curah Hujan Untuk Metode Gumbel Tipe I dan
Metode Normal

No Log Xi Log Xi – (Log Xi – (Log Xi – Log XRerata)3 (LogXi – (logXi -

Log XRerata Log LogXRerata)4 logXRerata))/SD) 4

XRerata)2

1 2,110589 0,042569 0,001812 7,71401E-05 3,28378E- 12,15163


06

2 2,029383 0,02553 0,000652 1,664E-05 4,24818E- 1,572041


07

3 1,977723 0,014331 0,000205 2,94327E-06 4,21799E- 0,156087


08

4 1,939519 0,00586 3,43E-05 2,0123E-07 1,17921E- 0,004364


09

5 1,908485 -0,00115 1,31E-06 -1,50506E-09 1,7248E-12 6,38E-06

6 1,892094 -0,00489 2,39E-05 -1,17074E-07 5,72725E- 0,002119


10

7 1,832508 -0,01879 0,000353 -6,63302E-06 1,24628E- 0,461185


07

8 1,826074 -0,02032 0,000413 -8,38522E-06 1,70354E- 0,630396


07

9 1,819543 -0,02187 0,000478 -1,04632E-05 2,28852E- 0,846866


07

10 1,79934 -0,02672 0,000714 -1,90791E-05 5,09813E- 1,886564


07

Jumlah 19,13526 -0,00545 0,004687 5,22454E-05 4,78618E- 17,71125


06

Rerata 1,913526

SD 0,0228

Cs 0,3928

Ck -0,47372

Cv 0,011915

46
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 48. Nilai Acuan Uji Deskriptor dari beberapa Metode

No Metode Syarat Hasil

1 Normal Cs = 0 ; Ck ≤ 3

2 Gumbel Type 1 Cs ≤ 1,1396 ; Ck ≤ 5,4002 Cs = 1,1555 ; Ck =


0,8963

3 Log Person Type III Cs = 0

4 Log Normal 2 Parameter Cs = 3 Cv + Cv2 ; Ck = Cv8 +6


CV6+15CV4+16Cv2 + 3

5 Log Normal 3 Parameter Cs ≤ 0,7 ; Ck ≤ 3,8 Cs = 0,3928 ; Ck = -


0,47372 (*)

(*) = sesuai

D. Analisis Pengujian Metode Distribusi (Uji Chi Kuadrat)

Uji Chi-Kuadrat (ꭓ2) dilakukan dengan membagi data pengamatan menjadi beberapa
sub bagian pengamatan dengan interval peluang tertentu, sesuai dengan pengguna
inginkan. Kemudian peluang yang telah ditentukan tersebut dikompilasi dengan
persamaan garis lurus dari distribusi yang diuji, selanjutnya parameter ꭓ" dapat
dihitung dengan rumus:

ꭓh2 = ∑i=1G (Oi – Ei)2


Ei

Langkah-langkah Perhitungan Uji Chi Kuadrat:

1. Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau kecil ke besar)

2. Kelompokkan data menjadi G sub-grup, tiap-tiap sub-grup minimal 4 data


pengamatan, dalam kajian ini dibagi atas 5 sub-grup

3. Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub-grup


4. Jumlahkan data dari pengamatan distribusi yang digunakan sebesar Ei
5. Tiap-tiap sub-group hitung nilai ; (Oi – Ei)2 dan (Oi – Ei)2
Ei

47
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

6. Jumlahkan seluruh G sub-group nilai (Oi – Ei)2 untuk menentukan nilai Chi
Kuadrat (ꭓ2) hitung Ei
7. Tentukan derajat kebebasan (dk), karena perhitungan terdiri dari 1 (satu)
nilai penduga X, maka dk = n-1, kecuali untuk distribusi normal, log normal 2
parameter dan log normal 3 parameter, nilai dk = G-R-1, dengan R = 2
8. Keputusan: Apabila nilai chi kuadrat (ꭓ2) hitung < chi kuadrat (ꭓ2) tabel,
maka metode yang diuji dapat digunakan (diterima), sedangkan apabila nilai
Chi Kuadrat (ꭓ2) hitung > chi kuadrat (ꭓ2) tabel, maka metode yang diuji
tidak dapat digunakan/ditolak.

Tabel 49. Interpolasi Derajat Kepercayaan 80%

Derajat Kepercayaan
Dk
0,95 0,8 0,05

2 0,103 1,084 5,991

4 0,711 2,174 9,488

Nilai dk untuk metode normal, log normal 2 dan log normal 3 adalah 2 sedangkan
untuk dk metode gumbel tipe I dan log pearson III adalah 4, sehingga dicari nilai
derajat kepercayaan 80% untuk nilai dk 2 dengan nilai 1,084 dan nilai dk = 4
dengan nilai 2,174. Untuk pengujian metode Gumbel Tipe I dengan chi kuadrat,
ditentukan momen untuk data curah hujan parsial yakni sebagai berikut:

𝑎 = 𝐶𝑠 / 𝑆 = 1,1555 / 21,1841= 0,0545

𝑋0 = 𝑋𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 −0,577 /𝑎 = 84,1 – (0,577 / 0,0545) = 84,1 –10,5871= 73,5129

Y = a(X − Xo )

𝑌 = 0,0545 (𝑋 – 73,5129)

𝑌 = 0,0545 𝑋 − 4,0064.......( 𝑎 x X0)

𝑋 = 𝑌+ 4,0064/ 0,0545

X = ∑ Xi = 841/10 = 84,1

48
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

S = [∑( X – X ) ]
i
2 1/2
= (6447,625/9)1/2 = 21,1841

n–1
Cv = S/X = 26,7657 / 52,578 = 0,2519

Ck = { n(n+1) [
∑ Xi – X )4 ] } – 3(n-1)
(n-1) (n-2) (n+3) S (n-2) (n-3)
= 0,8963
Cs = n ∑( Xi – X )3 = 10(179761,104)/(9x8x19.175,0196)
(n-1)(n-2)(S3)
= 1,1555
Tabel 50. Pengelompokan Data Curah Hujan Parsial Berdasarkan Peluang
Uji Metode Log Normal 3 Parameter

Metode Log Normal 3 X = Y +4,0064


Parameter
0,0545

X = -0,476 +4,0064 =
P = 1 – 0,2 = 0,8 0,0545

64,7779

X = 0,087 +4,0064= 75,1082


P = 1 – 0,4 = 0,6
0,0545

X = 0,671 +4,0064= 74,7431


P = 1 – 0,6 = 0,4
0,0545

X = 1,51 +4,0064= 101,2183


P = 1 – 0,8 = 0,2
0,0545

a = 0,0545

Xo = 73,5129

a.Xo = 4,0064

49
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 51. Hasil dari perhitungan untuk tiap peluang Tabel di atas
dijadikan batas interval untuk perhitungan pengujian dengan chi
kuadrat, seperti tabel berikut :

Nilai (Oi- ꭓh2


Metode Peluang X Oi Ei (ꭓh2) Keputusan dk
Batas Ei)2 tabel

P=1-0,2=0,8 x < 64,7779 1 2 1 1/2=0,5


LogNormal 64,7779 -
P=1-0,4=0,6 x 75,1082
3 2 1 1/2=0,5
3
75,1082- Diterima 2 2,174
P=1-0,6=0,4 x 3 2 1 1/2 =0,5
Parameter 74,7431

P=1-0,8=0,2 x >101,2183 2 2 0 0/2=0

Jumlah 1,5

Hasil perhitungan nilai Chi Kuadrat (ꭓ2) hitung < Chi Kuadrat ( ꭓ2) tabel, maka metode
yang diuji dapat digunakan/diterima. Hasil perhitungan didapat ( ꭓ2) hitung 2 < ( ꭓ2) tabel
2,174 maka metode Log Normal 3 Parameter dapat digunakan.

E. Curah Hujan Rencana

Curah hujan rencana yang digunakan untuk menghitung debit banjir adalah curah hujan
maksimum 1 harian dengan periode ulang tertentu. Data curah hujan 1 harian maksimum
tahunan diperoleh dari data curah hujan tahun 2009-2018 rerata pada Tabel . Besarnya
curah hujan rencana diperoleh melalui metode distribusi frekuensi Gumbel Tipe I yang
mana dari metode tersebut digunakan untuk mencari periode ulang hujan 2, 5, 10, 25, 50
dan 100 tahun (R2, R5, R10, R25, R50 dan R100). Distribusi Gumbel Tipe I atau disebut
juga dengan distribusi ekstrem 1 (extreme type I distribution) umunya digunakan untuk
analisis data maksimum, misal untuk analisis frekuensi banjir. Distribusi Gumbel Tipe I
mempunyai koefisien kemencengan (coefficient of skewness) Cs = 1,139. Nilai Y, faktor
reduksi Gumbel Tipe I merupakan fungsi dari besarmya peluang atau periode ulang
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel .

50
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 52. Nilai Variabel Reduksi Gumbel

Periode Ulang T (Tahun) Peluang K


1.001 0,001 - 1,9
1.005 0,005 - 1,7
1.01 0,01 - 1,5
1.05 0,05 - 1,1
1.11 0,1 - 0,8
1.25 0,2 - 0,5
1.33 0,25 - 0,3
1.43 0,3 - 0,2
1.67 0,4 0,09
2 0,5 0,37
2.5 0,6 0,67
3.33 0,7 1,03
4 0,75 1,24
5 0,8 1,51
10 0,8 2,25
20 0,95 2,97
50 0,98 3,9
100 0,99 4,6
200 0,995 5,29
500 0.998 6,21
1000 0.999 6,9

Tabel 53. Curah Hujan Maksimum Tahunan Rerata Tahun 2009-2018

Tahun Curah Hujan

2009 51,08333

2010 50,66667

2011 46,41667

2012 43,41667

2013 40,75

2014 48,5

2015 49,25

2016 57,5

2017 55,58333

2018 54,16667

Jumlah 497,3333

Xrerata 49,7333

S 21,1841

51
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

𝑎 = 𝐶𝑠 / 𝑆 = 1,1555 / 21,1841= 0,0545

𝑋0 = 𝑋𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 −0,577 /𝑎 = 52,5780 – (0,577 / 0,0545) = 73,5129

Y = a(X − Xo )

𝑌 = 0,0545 (𝑋 – 73,5129)

𝑌 = 0,0545 𝑋 – 4,0064

𝑋 = 𝑌+4,0064

0,0545

𝑅2 = (0,37+4,0064) / 0,0545= 80,2935 mm

𝑅5 = (1,51+4,0064) / 0,0545= 101,2183 mm

𝑅10 = (2,25+4,0064) /0,0545= 114,7963 mm

𝑅20 = (2,97+4,0064) / 0,0545= 128,0073 mm

𝑅50 = (3,9+4,0064) / 0,0545= 145.0715 mm

𝑅100 =(4,6+4,0064) / 0,0545= 157,9155 mm

Tabel 54. Curah Hujan Rencana Sungai Kapuas PT. Bintang Alam Khatulistiwa

Periode Ulang R (mm)

R2 80,2935

R5 101,2183

R10 114,7963

R20 128,0073

R50 145.0715

R100 157,9155

52
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

F. Banjir

Debit (discharge), atau besarnya aliran sungai (stream flow) adalah volume aliran
yang melalui suatu penampang melintang per satuan waktu. Biasanya dinyatakan
dalam satuan meter kubik per detik (m³/detik) atau liter per detik (L/detik). Aliran
adalah pergerakan air di dalam alur sungai. Pengukuran debit yang dilaksanakan di
suatu pos duga air tujuannya terutama adalah untuk membuat lengkung debit dari pos
duga air yang bersangkutan.

Debit maksimum (PF = Peak Flow atau MAF = Men Annual Flood atau Flood
Design) adalah debit puncak banjir tahunan rata-rata yang dapat digunakan untuk
keperluan perencanaan bangunan air.

Untuk menghitung atau memperkirakan besarnya debit banjir yang akan terjadi dalam
berbagai periode ulang dengan hasil yang baik dapat dilakukan dengan analisis data
aliran dari sungai yang bersangkutan. Oleh karena data aliran yang bersangkutan tidak
tersedia maka dalam perhitungan debit banjir akan digunakan beberapa metode, salah
satunya adalah Metode Hidrograf satuan Sintetis (HSS) Synder. Snyder
mengembangkan model dengan koefisien-koefisien empirik yang menghubungkan
unsur hidrograf satuan dengan karakteristik DAS. Hal tersebut didasarkan translasi
maupun tampungannya dapat dijelaskan dipengaruhi oleh sistem DAS-nya. Snyder
beranggapan bahwa karakteristik DAS yang mempunyai pengaruh kuat terhadap
hidrograf satuan sintetik adalah luas DAS, bentuk DAS, topografi, kemiringan saluran,
kerapatan sungai, dan daya tampung saluran. Hidrograf satuan tersebut ditentukan
dengan unsur yang antara lain adalah waktu puncak (Tp)(jam), debit puncak (Qp)
(m³/det), waktu kelambatan (tp)(jam), dan waktu rencana (tr)(jam).

Unsur-unsur hidrograf tersebut dihubungkan dengan:

A = luas DAS (km²)

L = panjang aliran sungai (km)

Lc = panjang sungai utama diukur dari tempat pengukuran (pelepasan) sampai

Dengan unsur-unsur tersebut diatas Snyder membuat model hidrograf satuan sintesis
sebagai berikut:

t p = Ct (LxL c )0,3
qp = 2,75 Cp

Tp

53
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Dimana :
tp = time lag / waktu kelambatan (jam), yaitu waktu antara titik berat hujan dan
titik berat hidrograf
L= panjang sungai (km)
Lc = panjang sungai dari cek point sampai titik di sungai yang terdekat dengan titik
berat daerah pengaliran (km)
qp = puncak unit hidrograf yang diakibatkan oleh hujan setinggi 1 inci dengan
durasi tr dinyatakan dalam (L/det)
Cp dan Ct = koefisien yang tergantung dari basic karakteristik

Umumnya Ct dan Cp diambil dari hasil rekonstitusi flood hidrograph dengan cara trial and
error. Dari flood hidrograph yang diamatai dicari synthetic unit hidrographnya, kemudian
dari synthetic hydrograph ini dihitung kembali flood hydrograph denga mengambil
sembarang nilai Ct dan Cp yang berlainan sehingga hasil perhitungan flood sama dengan
yang diamati. Dari beberapa hasil perhitungan dan pengamatan, besarnya Ct dan Cp dapat
diperkirakan dari luas daerah pengaliran (catchment area) seperti yang tercantum dalam
tabel berikut.

Tabel 55. Harga Ct dan Cp untuk berbagai Luas Catchment Area

Luas Catchment Area


Ct Cp

(km²)

0 – 50 1,10 0,69

50 – 300 1,25 0,63

≥ 300 1,40 0,56

Untuk mencari lamanya curah hujan efektif (te) dipengaruhi langsung oleh time log yang
dinyatakan dalam bentuk persamaan :

Te = tp

5,5

Dimana,

54
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

te = lamanya curah hujan efektif (jam)

Setelah te dan tp dihitung ternyata :

Bila te<tp : maka tp adalah benar

Bila te>tp : maka tp adalah salah

Dan karena intensitas hujan biasanya diambil untuk setiap jam, maka untuk mempermudah
diambil tr = 1 jam. Dan untuk hujan 1 inci (25,4 mm) dengan luas daerah pengaliran A (km²)
akan diperoleh persamaan sebagai berikut :

Qp = qp. 25,4 .A

1000

λ = Qp + Tp

W = h.A.1000

Dimana :

Qp = debit maksimum (m³/det)

A = luas daerah pengaliran

Λ = bilangan Alexeyev (dari table)

H = tinggi satuan hujan yang digunakan dalam hal ini 1 inci dinyatakan dalam

Sebagai hubungan antara debit dengan waktu oleh Alexeyev digambarkan dengan
persamaan: Q = f(x). dan jika Q sebagai ordinat (sumbu y), t sebagai absis (sumbu x). oleh
Alexeyev bentuk persamaannya dapat dinyatakan dalam fungsi exponential, yaitu :

(1−x)2
−a
Y =10 X

nilai α diperoleh dari persamaan berikut dengan h = tinggi hujan (1 jam):

55
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

=1,32λ2 + 0,5λ + 0,045

W λ = Qp.tp

Dimana :

W = h.A.1000

A = luas daerah pengaliran

Λ = bilangan Alexeyev

H = tinggi satuan hujan yang digunakan dalam hal ini 1 inci dinyatakan dalam

Hubungan antara titik x dan y ini oleh Alexeyev disusun dalam table yang didasarkan
harga-harga λ. Dimana koefisien λ ditentukan melalui rumus :

Y = Q/Qp

X = t/tp

Data – data yang diperoleh:

Luas daerah pengaliran (A) = 82.122,59 km²

Panjang sungai utama (L) = 1.002,97 km

Panjang sungai dari cek point (Lc) = 16 km

Ct = 1,40 dan Cp = 0,56

56
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 6. Panjang sungai utama (Sungai Kapuas) diukur dari tempat pengukuran (IUP PT.
Bintang Alam Khatulistiwa) sampai titik di sungai utama yang terdekat dengan titik berat
(centroid).

1. t p = Ct(LxLc )0,3
0,3
= 1,4 (1.002,97 x 173)

= 52,2309 jam

2. Tp = t p + 0,5t r
= 52,2309 + 0,5(1)

=52,7309 jam

3. te = t p/5,5

= 52,2309 / 5,5

= 9,4965 jam

57
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

4. t p ' = t p + 0,25(t r - t p )

= 52,2309 + 0,25(1 – 52,2309 )

= 38,4231 jam

5. qp = 2,75 cp/tp’

= 2,75.
(0,56/38,4231)
= 0,0400 L/detik

25,4
6. Qp = qp. .A

1000

= 0,0400 x 0,0254 x 82122,59


3
= 83,4365 m /detik
Qp
7. λ= tp'

A
= 83,4365 38,4231 = 0,0390
82122,59

8. α =1,32λ2 + 0,5λ + 0,045


α = 1,32(0,0390)2 + 0,5(0,0390) + 0,045 = 0,0020+0,0195+0,045

= 0,0470

t 1

9. X = t p ' = 38,4231 = 0,0260

(1−0,0260)2 = 0,0192
2
(1−x )

−α −0,0470
0,0260

x
10. Y =10 = 10

11. Q = Y Qp = 0,0192 x 83,4365 = 1,6019

58
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

G. Analisis Hidrolika
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 1 November 2020 dengan membagi segmen
sungai Kapuas menjadi 5 segmen/5 Pias, dengan lebar sungai 850 meter.
- Pias 1 : Lebar pias 175 m dengan kedalaman rata-rata 3,03 m
- Pias 2 : Lebar pias 175 m dengan kedalaman rata-rata 4,06 m
- Pias 3 : Lebar pias 130 m dengan kedalaman rata-rata 4,85 m
- Pias 4 : Lebar pias 170 m dengan kedalaman rata-rata 4,01 m
- Pias 5 : Lebar pias 200 m dengan kedalaman rata-rata 2,33 m

Tabel 57 . Kecepatan Aliran Rata-Rata Sungai Kapuas di Lokasi PT. Bintang Alam
Khatulistiwa

Hari/Tanggal : 1 November 2020


Alat : Flowmeter Geopacks

Pengamatan Jam Kedalaman (m) Kecepatan (m/det)


Pias 01 11.05
Titik-1 (0,2d) 1,3 0,700
Titik-2 (0,4d) 2,6 0,685
Titik-3 (0,8d) 5,2 0,520
Rata-Rata 3,03 0,635
Pias 02 11.20
Titik-1 1,740 0,688
Titik-2 3,48 0,645
Titik-3 6,96 0,515
Rata-Rata 4,06 0,616
Pias 03 11.45
Titik-1 2,08 0,610
Titik-2 4,16 0,500
Titik-3 8,32 0,460
Rata-Rata 4,85 0,523
Pias 04
Titik-1 1,72 0,672
12.15
Titik-2 3,44 0,604
Titik-3 6,88 0,525
Rata-Rata 4,01 0,600
Pias 05
Titik-1 1,0 0,710
12.30
Titik-2 2,0 0,687
Titik-3 4,0 0,531
Rata-Rata 2,33 0,642
Kecepatan Rata-Rata di Semua Titik Pengamatan = 0,603

59
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 7. Penampang Cross Section F (dibagi ke dalam 5 Pias) Saat Pengukuran Kecepatan Arus

60
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 8 . Segmen/Pias 1, 2 dan 3

61
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 9. Segmen/Pias 4 dan 5

62
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Titik Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Luas Penampang Debit


(m/det) A (m2) (m3/det)
Pias 1 0,635 175 x 3,03=530,25 336,70
Pias 2 0,616 175 x 4,06=710,5 437,66
Pias 3 0,523 130 x 4,85=630,5 329,75
Pias 4 0,600 170 x 4,01=681,7 409,02
Pias 5 0,642 200 x 2,33=466 299,17
Debit Total 1812,30
Tabel 58. Debit Rata-Rata Sungai Kapuas di Lokasi PT. Bintang Alam
Khatulistiwa

63
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

CROSS SECTION

64
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

65
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

66
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

67
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

68
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

69
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

70
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

71
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

LONG SECTION

72
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

73
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

74
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

75
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

76
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

H. Sedimen Dasar dan Sedimen Transport

Degradasi pada sungai sekarang ini bukanlah hal yang baru dan pada
umumnya pengambilan galian C untuk keperluan bahan bangunan semuanya
yang berasal dari dalam sungai. Akibat penambangan yang dilakukan secara terus
menerus, maka dasar sungai semakin bertambah dalam yang dapat merusak
dinding sungai dan bangunan yang ada pada dinding sungai. Jika elevasi dasar
sungai sama dengan elevasi dasar pada muara maka akan terjadi naiknya air laut
(air pasang) pada daerah yang menjadi penambangan pasir. Dasar tebing sungai
terbentuk oleh material tanah lempung pasir dan pada dasar sungai terdapat pasir
sebagai bahan bangunan. Pasir dalam bahasa tehnik sering disebut agregat
termasuk dalam salah satu dari bahan dasar bangunan secara umum pasir didapat
sebagai bahan tambang. Penambangan pasir dapat dilakukan pada sungai yang
banyak mengandung pasir dan pada umumnya dilakukan menggunakan mesin
pompa hisap.

Besarnya debit angkutan sedimen terutama tergantung dari pada perubahan


kecepatan aliran, karena perubahan musim hujan, kemarau, dan aktivitas
manusia. Sebagai akibat dari perubahan debit angkutan sedimen adalah terjadinya
penggerusan dibeberapa tempat serta terjadinya pengendapan di tempat lain pada
dasar sungai, dengan demikian umumnya bentuk dari dasar sungai akan selalu
berubah. Proses sedimentasi berjalan sangat komplek, dimulai dari jatuhnya
hujan yang menghasilkan energi kinetik yang merupakan permulaan dari proses
erosi. Begitu tanah menjadi partikel halus kemudian menggelinding bersama
aliran, sebagian akan tertinggal diatas tanah sedangkan yang lainnya masuk ke
sungai terbawa aliran menjadi angkutan sedimen.

Angkutan sedimen (sediment transport) adalah mekanisme pemindahan partikel


sedimen dari tempat lepasnya ke tempat barunya akibat aliran air. Laju
pengangkutan sedimen tersebut disebut debit sedimen.

Untuk analisa angkutan sedimen melayang dihitung dari hubungan antara hasil
perkalian konsentrasi sedimen layang dan debit aliran. Sedangkan untuk analisa
sedimen dasar menggunakan Tabel “Strand dan Pemberton”.

Korelasi antara debit sedimen dan kedalaman menunjukkan bahwa semakin


dalam dasar sungai maka debit sedimen yang dihasilkan semakin besar. Korelasi
antara debit sedimen dan lebar menunjukkan bahwa semakin lebar suatu

77
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

penampang sungai maka semakin besar pula debit sedimen yang dihasilkan.
Korelasi antara debit sedimen dan kecepatan menunjukkan bahwa semakin tinggi
kecepatan sungai maka debit yang dihasilkan akan semakin besar pula. Korelasi
antara debit sedimen dan debit air menunjukkan bahwa semakin besar debit air
yang terjadi maka debit sedimen yang dihasilkan akan semakin besar.

Di lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa telah dilakukan penyelidikan untuk


sedimen dasar dan sedimen transport di 3 titik penelitian, yaitu :

- Titik Sd-01 di hulu lokasi, koordinat 0° 06' 52.0574" S, 109° 57'


55.8249" E
- Titik Sd-02 di dalam lokasi, koordinat 0° 07' 07.8806" S, 109° 57'
48.2100" E
- Titik Sd-03 di hilir lokasi, koordinat 0° 07' 23.6048" S, 109° 57'
39.2106" E

Gambar 10 . Lokasi titik pengamatan sedimen PT. Bintang Alam Khatulistiwa

78
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 11 . Pengukuran Batimetri untuk penampang melintang Sungai Kapuas


di lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

79
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 12 . Pengukuran Kecepatan Arus Sungai Kapuas di lokasi PT. Bintang


Alam Khatulistiwa

80
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Analisa Angkutan Sedimen di Lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

Pengukuran sedimen dasar (bed load) tidak dilakukan, akan tetapi besarnya sedimen
tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan Tabel ‘Strand dan Pemberton’ dari
USBR telah menyediakan sebuah tabel untuk memperkirakan besar angkutan bed load
bedasarkan konsentrasi suspended loadnya

81
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Analisa Angkutan Sedimen di Lokasi

Titik A-1

Kecepatan Aliran (V) = 0,60

Kemiringan Permukaan (S) = 0,00118

Suhu (T) = 26,9º C = 516,2 º F

Gravitasi = 9,8 m/det

Kedalaman Rata-Rata (D) = 9,80 m

Lebar Sungai (W) = 820 m

d50 = 0,375 mm

Berat Jenis Sedimen (Ys = 2045 kg/m3

Dengan Suhu 26,9º C = 516,2 º F maka akan diperoleh viskositas kinematik diperoleh
dengan cara interpolasi, dari tabel hubungan antara º F, v dan y (Buku Sediment Transport,
Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang) sehingga disapatkan viskositas kinematiknya :

v = 0,903 x 10-5 ft2/s = 2,745 x 10-6 m2/s

Berdasarkan grafik hubungan kecepatan jatuh dengan diameter dan temperatur dalam buku
Sediment Transport, Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang, dengan menggunakan faktor
permukaan 0,7 maka diperoleh kecepatan jatuh :

ώ = 5 cm/s = 0,05 m/s


Kedalaman Rata-Rata (D) = 9,80, maka didapat kecepatan geser (U*) adalah :

U* = (g.D.s)1/2

= (9,8 x 9,80 x 0,00118)1/2 = 0,1133272 1/2 = 0,3366 m/s

Setelah didapat kecepatan geser maka didapat nilai angka reynold, yaitu :

Re = U*. d50 = 0,3366 x 0,375 = 0,1262

v 2,745x10-6 2,745x0,000001

= 45.974,4990

82
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Setelah didapatkan nilai Re diperoleh ( vcr ) yaitu :


karena Re > 70, maka ( vcr ) = 2,05


Dengan beberapa parameter persamaan konsentrasi adalah :

Log ώ.d = Log 0,05x0,375 = log 0,01875 = 3,8344

v 2,745 x 10-6 0,000002745

Log U* = Log 0,3366 = 0,8281

ώ 0,05

V.s = 0,60 x 0,00118 = 0,0141

ώ 0,05

vcr. s = = 0,002419

Log ( Vs/ ώ - v cr. s/ ώ ) = Log (0,0141 – 0,002419) = - 1,9325

Semua nilai di atas disubstitusikan ke dalam persamaan Yang :

Log Ct = 5,435 – 0,268 Log ώ.d - 0,457 Log U*

v ώ

+ ( 1,799 – 0,409 Log ώ.d - 0,314 Log U* ) Log (V.s - vcr. s )


v ώ ώ ώ

= 5,435 – 0,268 (3,8344) - 0,457 (0,8281) + ( 1,799 – 0,409 (3,8344) – 0,314 (0,8281) ) ( - 1,9325)

= (5,4325-1,0276) – (0,3784) + ((1,799-1,5682)-(0,2600)) (-1,9325)

= (4,0265) + (-0,0292) (-1,9325) = 4,0829

Sehingga didapat konsentrasi total sedimen sebesar :

Ct = 104,0829 = 12103,1941 ppm = 12,1031 (mg/l)bn

Kemudian mencari debit sedimen (Qt) adalah

83
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

A = 820 x 9,8 = 8036 m2

Qa = V x A = 0,60 x 8036 = 4821,6 m3/det

Jadi Sedimen Total (Qt) ; Qa x Ct x y = 4821,6 x 12,1031 x 2045 = 119,3386 kg/s = 0,1193 ton/s

106 106

Titik A-2

Kecepatan Aliran (V) = 0,58

Kemiringan Permukaan (S) = 0,00118

Suhu (T) = 26,9º C = 516,2 º F

Gravitasi = 9,8 m/det

Kedalaman Rata-Rata (D) = 10 m

Lebar Sungai (W) = 850 m

d50 = 0,375 mm

Berat Jenis Sedimen (Ys = 2045 kg/m3

Dengan Suhu 26,9º C = 516,2 º F maka akan diperoleh viskositas kinematik diperoleh
dengan cara interpolasi, dari tabel hubungan antara º F, v dan y (Buku Sediment Transport,
Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang) sehingga disapatkan viskositas kinematiknya :

v = 0,903 x 10-5 ft2/s = 2,745 x 10-6 m2/s

Berdasarkan grafik hubungan kecepatan jatuh dengan diameter dan temperatur dalam buku
Sediment Transport, Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang, dengan menggunakan faktor
permukaan 0,7 maka diperoleh kecepatan jatuh :

ώ = 5 cm/s = 0,05 m/s


Kedalaman Rata-Rata (D) = 10 meter, maka didapat kecepatan geser (U*) adalah :

U* = (g.D.s)1/2

= (9,8 x 10 x 0,00118)1/2 = 0,115641/2 = 0,3400 m/s

Setelah didapat kecepatan geser maka didapat nilai angka reynold, yaitu :

84
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Re = U*. d50 = 0,3400 x 0,375 = 0,1133625

v 2,745x10-6 2,745x0,000001

= 46.448,0874

Setelah didapatkan nilai Re diperoleh ( vcr ) yaitu :


karena Re > 70, maka ( vcr ) = 2,05


Dengan beberapa parameter persamaan konsentrasi adalah :

Log ώ.d = Log 0,05x0,375 = log 0,01875 = 3,8344

v 2,745 x 10-6 0,000002745

Log U* = Log 0,3400 = 0,8325

ώ 0,05

V.s = 0,58 x 0,00118 = 0,0136

ώ 0,05

vcr. s = 0,002419

Log ( Vs/ ώ - v cr. s/ ώ ) = Log (0,0136– 0,00295) = - 1,9726


Semua nilai di atas disubstitusikan ke dalam persamaan Yang :

Log Ct = 5,435 – 0,268 Log ώ.d - 0,457 Log U*

v ώ

+ ( 1,799 – 0,409 Log ώ.d - 0,314 Log U* ) Log (V.s - vcr. s )


v ώ ώ ώ

= 5,435 – 0,268 (3,8344) - 0,457 (0,8325) + ( 1,799 – 0,409 (3,8344) – 0,314 (0,8325) ) ( - 1,4739)

= (5,4325-1,0276) – (0,3804) + ((1,799-1,5682)-(0,2614)) (-1,4739)

= (4,0245) + (-0,0306) (-1,4739) = 4,0696

85
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Sehingga didapat konsentrasi total sedimen sebesar :

Ct = 104,0696 = 11.738,1593 ppm = 11,7381 (mg/l)bn

Kemudian mencari debit sedimen (Qt) adalah

A = 850 x 10 = 8500 m2

Qa = V x A = 0,58 x 8500 = 4930 m3/det

Jadi Sedimen Total (Qt) ; Qa x Ct x y = 4930 x 11,7381 x 2045 = 118,3417 kg/s = 0,1183 ton/s

106 106

Titik A-3

Kecepatan Aliran (V) = 0,57

Kemiringan Permukaan (S) = 0,00118

Suhu (T) = 26,9º C = 516,2 º F

Gravitasi = 9,8 m/det

Kedalaman Rata-Rata (D) = 9,7 m

Lebar Sungai (W) = 810 m

d50 = 0,375 mm

Berat Jenis Sedimen (Ys = 2045 kg/m3

Dengan Suhu 26,9º C = 516,2 º F maka akan diperoleh viskositas kinematik diperoleh
dengan cara interpolasi, dari tabel hubungan antara º F, v dan y (Buku Sediment Transport,
Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang) sehingga disapatkan viskositas kinematiknya :

v = 0,903 x 10-5 ft2/s = 2,745 x 10-6 m2/s

Berdasarkan grafik hubungan kecepatan jatuh dengan diameter dan temperatur dalam buku
Sediment Transport, Theory and Practice, 1996 Chih Ted Yang, dengan menggunakan faktor
permukaan 0,7 maka diperoleh kecepatan jatuh :

ώ = 5 cm/s = 0,05 m/s


Kedalaman Rata-Rata (D) = 9,7 m, maka didapat kecepatan geser (U*) adalah :

U* = (g.D.s)1/2

= (9,8 x 9,7 x 0,00118)1/2 = 0,09135561/2 = 0,3349 m/s

86
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Setelah didapat kecepatan geser maka didapat nilai angka reynold, yaitu :

Re = U*. d50 = 0,3349 x 0,375 = 0,1255

v 2,745x10-6 2,745x0,000001

= 45.719,4899

Setelah didapatkan nilai Re diperoleh ( vcr ) yaitu :


karena Re > 70, maka ( vcr ) = 2,05


Dengan beberapa parameter persamaan konsentrasi adalah :

Log ώ.d = Log 0,05x0,375 = log 0,01875 = 3,8344

v 2,745 x 10-6 0,000002745

Log U* = Log 0,3349 = 0,8259

ώ 0,05

V.s = 0,57 x 0,00118 = 0,0134

ώ 0,05

vcr. s = 2,05 x 0,00118 = 0,002419

Log ( Vs/ ώ - v cr. s/ ώ ) = Log (0,0134– 0,002419) = - 1,9593


Semua nilai di atas disubstitusikan ke dalam persamaan Yang :

Log Ct = 5,435 – 0,268 Log ώ.d - 0,457 Log U*

v ώ

+ ( 1,799 – 0,409 Log ώ.d - 0,314 Log U* ) Log (V.s - vcr. s )


v ώ ώ ώ

= 5,435 – 0,268 (3,8344) - 0,457 (0,8259) + ( 1,799 – 0,409 (3,8344) – 0,314 (0,8259) ) ( - 1,9593)

= (5,4325-1,0276) – (0,3774) + ((1,799-1,5682)-(0,2593)) (-1,9593)

= (4,0245) + (-0,0285) (-1,9593) = 4,0803

87
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Sehingga didapat konsentrasi total sedimen sebesar :

Ct = 104,0803 = 12.030,9521 ppm = 12,0309 (mg/l)bn

Kemudian mencari debit sedimen (Qt) adalah

A = 810 x 9,7 = 7857 m2

Qa = V x A = 0,57 x 7857 = 4478,49 m3/det

Jadi Sedimen Total (Qt) ; Qa x Ct x y = 4478,49 x 12,0309 x 2045 = 110,1851kg/s = 0,1101 ton/s

106 106

I. Analisis Tingkat Bahaya Erosi

Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi
tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah
genangan banjir, saluran air, sungai, dan waduk (Asdak, 1995). Sedangkan sedi-mentasi
adalah proses mengendapnya material fragmental oleh air sebagai akibat dari adanya erosi.
Proses mengendapnya material tersebut yaitu proses terkumpulnya bu-tir-butir tanah yang
terjadi karena kecepatan aliran air yang mengangkut bahan sedimen mencapai kecepatan
pengendapan (settling velocity). Proses sedimentasi dapat ter-jadi pada lahan-lahan
pertanian maupun di sepanjang dasar sungai, dasar waduk, muara, dan sebagainya . Dari
beberapa metoda untuk memperkirakan besarnya erosi permukaan, metoda Univer-sal Soil
Loss Equation (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1978) adalah
metode yang paling umum digunakan untuk memperkirakan besarnya erosi, dengan rumus
sebagai berikut:

Ea = R.K.LS.C.P

Dimana :
Ea = Banyaknya tanah tererosi (ton/ha/tahun)
R = Faktor Erosivitas hujan dan aliran permukaan (KJ/ha)
K = Faktor Erodibilitas tanah (ton/KJ)
LS = Faktor panjang dan kemiringan lahan
C = Faktor tanaman penutup lahan
P = Faktor tindakan konservasi lahan

88
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

I.1 Faktor Erosivitas Hujan

Penyebab utama erosi tanah adalah pengaruh pukulan air hujan pada tanah. Hujan
menyebabkan erosi tanah melalui dua jalan, yaitu pelepasan butiran tanah oleh
pukulan air hujan pada permukaan tanah dan kontribusi hujan terhadap aliran. Faktor
erosivitas hujan didefinisikan sebagai jumlah satuan indeks erosi hujan dalam setahun.
Semakin tinggi nilai erosivitas hujan maka erosi yang terjadi dalam kawasan semakin
besar. Ero-sivitas hujan dihitung berdasarkan besarnya curah hujan bulanan yang
terjadi pada kawasan yang ditinjau.

R = 2,21.P1,36

Dimana :
R = Faktor Erosivitas hujan dan aliran permukaan
P = Curah hujan bulanan (cm)
= 2,21 x 28,3871,36
= 2,21 x 94,6766 = 209,2353 (Januari)

Tabel 60. Nilai Faktor Erosivitas Hujan (R) 10 Tahun terakhir (2009-2018)

CH Bulan CH Bulan
Bulan Rata-rata Rata-rata
R
(mm) (cm)
Januari 283,87 28,387 209,2353

Februari 261,51 26,151 187,1441

Maret 334,84 33,484 261,9215

April 287,81 28,781 213,1947

Mei 243,82 24,382 170,1399

Juni 180,29 18,029 112,8532

Juli 147,46 14,746 85,85961

Agustus 186,46 18,646 118,1378

September 188 18,8 119,4666

Oktober 251,62 25,162 177,5848

November 324,25 32,425 250,7201

Desember 349,1 34,91 277,2069

2183,465
Jumlah

89
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

I.2 Analisis Faktor Erodibilitas tanah

Faktor Erodibilitas Tanah (K) adalah suatu nilai yang dapat menunjukkan kondisi
maksi-mum proses erosi yang dapat terjadi pada suatu lahan dengan komdisi hujan
dan tata guna lahan tertentu. Besarnya tingkat erodibilitas tanah didapat diestimasikan
dengan mono-grafi yang dikembangkan oleh (Wischmeier dkk, 1971). Erosi sebagai
salah satu proses dalam geomorfologi dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya
adalah kepekaan erosi tanah (erodibilitas tanah). Antara satu jenis tanah dengan jenis
tanah lainnya memiliki kepekaan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh kondisi
masing-masing jenis tanah selama perkembangannya. Erodibilitas tanah dan laju erosi
berkaitan erat dengan kondisi geomorfologi. Erodibilitas tanah merupakan kepekaan
tanah untuk tererosi, semakin tinggi nilai erodibilitas suatu tanah semakin mudah
tanah tersebut tererosi. Erodibilitas tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur
tanah, bahan organik, dan permeabilitas (Arsyad, 2000; Purwantara dan Nursa’ban,
2012). Faktor erodibilitas tanah menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap
pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya energi kinetik air
hujan. Kandungan pasir dan debu sangat halus pada sedimen di lokasi PT. Bintang
Alam Khatulistiwa lebih dari 70% maka perhitungan erodibilitas tanah dilakukan
dengan menggunakan nomograph yang juga ditentukan oleh Wischmeier dan Smith
(Gambar ...). Selanjutnya nilai K yang diperoleh dicocokkan dengan kelas erodibilitas
tanah USDA (Tabel ...)

Gambar 10. Nomograf untuk mendapatkan nilai erodibilitas tanah (K) satuan metrik (Arnoldus, 1977;
Wischmeier et al., 1971)

90
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Tabel 61 . Klasifikasi Nilai K Tanah

Kelas Nilai K Harkat

1 0,00-0,10 Sangat rendah

2 0,11-0,21 Rendah

3 0,22-0,32 Sedang

4 0,33-0,44 Agak tinggi

5 0,45-0,55 Tinggi

6 0,56-0,64 Sangat tinggi

Sumber: Arsyad (2010)

Di lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa faktor ereodibilitas tanahnya tergolong sedang,
dengan asumsi nilai K = 0,22

I.3 Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng

Pada prakteknya, variable S dan L dapat disatukan, karena erosi akan bertambah besar
dengan bertambah besarnya kemiringan permukaan medan (lebih banyak percikan air
yang membawa butir-butir tanah, limpasan bertambah besar dengan kecepatan yang
lebih tinggi), dan dengan bertambah panjangnya kemiringan (lebih banyak limpasan
menyebabkan lebih besarnya kedalaman aliran permukaan oleh karena itu
kecepatannya men-jadi lebih tinggi). Acuan penentuan indeks Panjang dan
Kemiringan Lereng (LS) diberikan pada Tabel berikut :

Tabel 62 . Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)

No Kemiringan lereng (%) Faktor LS


1 0–5 0,25
2 5-15 1,20
3 15-35 4,25
4 35-50 7,50
5 >50 12,00

Sumber : Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1986

Lereng sungai disepanjang lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa adalah antar 1 – 2
%, sehingga nilai LS yang dipakai adalah 0,25.

91
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

I.4 Faktor Konservasi Lahan dan Pengelolaan Tanaman

Pengaruh aktivitas pengelolaan dan konservasi tanah (P) terhadap besarnya erosi
dianggap berbeda dari pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas pengelolaan tanaman
(C) se-hingga dalam rumus USLE kedua variable tersebut dipisahkan. Faktor P adalah
nilai tanah terserosi rata-rata dari lahan yang mendapat perlakuan konservasi tertentu
terhadap tanah tererosi rata-rata dari lahan yang diolah tanpa tindakan konservasi,
dengan catatan factor-faktor penyebab terjadinya erosi tidak berubah. Menurut Arsyad
(2010), salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi dan merupakan faktor
yang dapat dikendalikan adalah faktor vegetasi. Vegetasi penutup tanah dapat
memperlambat terjadinya proses erosi dan dapat menghambat pengangkutan partikel
tanah. Faktor vegetasi dalam mengendalikan erosi tergantung jenis tanaman, umur,
perakaran, tajuk tanaman dan tinggi tanaman. Tanaman yang mempunyai akar serabut
lebih efektif dalam mengendalikan proses terjadinya erosi, hal ini disebabkan karena
benang–benang halus pada akar serabut mampu mengikat butir– butir tanah menjadi
agregat tanah yang mantap. Fase pertumbuhan (umur) tanaman juga mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap proses pengendalian erosi. Pada awal pertumbuhan
tanaman penutupan tajuk masih relatif terbuka, sehingga menyebabkan air hujan yang
jatuh langsung menuju permukaan tanah. Hal ini dapat mempercepat terjadinya aliran
permukaan karena kesempatan air untuk terinfiltrasi ke dalam tanah rendah. Tinggi
tanaman juga berperan dalaam peningkatan efektifitas tanaman penutup dalam
mengurangi erosi. Tanah sepanjang kiri-kanan Sungai Kapuas menuju lokasi PT.
Bintang Alam Khatulistiwa umumnya merupakan tanah tanpa tindakan konservasi,
sehingga nilai P-nya adalah sebesar 1,00 dan penggunaan lahannya umumnya hutan
dengan serasah yang sedikit sehingga nilai C-nya sebesar 0,005 (Pada hutan yang
kurang serasah hingga banyak sebesar 0,005 sampai 0,001 (Arsyad (2010)). Hutan
memiliki nilai faktor CP lebih rendah dari pada penggunaan lahan kebun campuran
dengan kerapatan sedang maupun kerapatan tinggi, karena kita ketahui bahwa
semakin tinggi kerapatan tanaman maka makin kecil laju aliran permukaan yang
ditimbulkan.

I.5 Besarnya Erosi


92
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Ea = R.K.LS.C.P = 6 ton/Ha/tahun

Bulan R K LS CP Ea (ton/ha/thn)

Januari 209,2353 0,22 0,25 0,05 0,575397


Februari 187,1441 0,22 0,25 0,05 0,514646
Maret 261,9215 0,22 0,25 0,05 0,720284
April 213,1947 0,22 0,25 0,05 0,586285
Mei 170,1399 0,22 0,25 0,05 0,467885
Juni 112,8532 0,22 0,25 0,05 0,310346
Juli 85,85961 0,22 0,25 0,05 0,236114
Agustus 118,1378 0,22 0,25 0,05 0,324879
September 119,4666 0,22 0,25 0,05 0,328533
Oktober 177,5848 0,22 0,25 0,05 0,488358
November 250,7201 0,22 0,25 0,05 0,68948
Desember 277,2069 0,22 0,25 0,05 0,762319

Jumlah 2183,465 2,64 3,00 6,00 6,004527

I.6 Analisis Prsakiraan Besarnya Sedimentasi

Untuk memperkirakan besarnya nilai sedimen dari suatu daerah tangkapan air adalah
dengan perhitungan pelepasan sedimen, yaitu Sediment Delivery Ratio (SDR). Besarnya
nilai sedimen dinyatakan sebagai volume atau berat sedimen per satuan daerah
tangkapan air per satuan waktu. Satuan yang biasa digunakan untuk menunjukkan
besarnya hasil sedi-men adalah ton/ha/tahun. Besarnya prakiraan hasil sedimen
ditentukan berdasarkan per-samaan berikut:

Y = E (SDR) A

93
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Dimana :
Y = Hasil Sedimen per satuan luas (ton/ha)
E = Erosi Total (ton/Ha/tahun)
SDR = Sedimen Delivery Ratio
A = Luas Daerah tangkapan Air (ha)

Sediment Delivery Ratio merupakan perkiraan rasio tanah yang diangkut akibat erosi
la-han saat terjadinya limpasan (Wischmeier and Smith, 1978). Nilai SDR dipengaruhi
oleh bentuk muka bumi dan faktor lingkungan. Sediment Delivery Ratio dapat
dirumuskan dengan:

-0,3
SDR = 0,41 A

Dimana : A = Luas DAS (km2)

-0,3
SDR = 0,41 x 82.122,59 = 0,0335

Y = E (SDR) A

= 6 (0,0335) 8.212.259

= 1.650.664,059 ton/Hektar untuk Luasan DAS atau tangkapan air seluas

82.122,59 km2

J. Perisai Sungai

Potensi bahan galian pasir pasang ini menarik sejumlah orang untuk melakukan
penggalian material sungai. Penggalian material sungai bisa memberi dampak bagi
lingkungan, secara khusus bagi rona lingkungan sungai. Dampak lingkungan yang
terjadi di sungai yaitu berubahnya rona lingkungan sungai akibat penggalian yang di
lakukan oleh manusia. Langkah yang seharusnya di lakukan agar meminimalisir
dampak tersebut yaitu Penggalian yang dilakukan pada dasar sungai sebaiknya tidak
eksploitatif dan tidak boleh melewati lapisan perisai dasar sungai atau sederhananya itu
penggalian disesuaikan dengan kecepatan pengendapan. lapisan perisai sungai adalah
lapisan teratas dasar sungai. Kedalaman penggalian tidak melampaui ketebalan
minimum lapisan perisai, sehingga tidak terjadi perubahan kemiringan dasar sungai
yang membahayakan. Misalnya setelah ditancap besi atau digali dan diukur, lapisan
perisai mempunyai ketebalan 90 cm (pada lokasi IUP PT. Bintang Alam Khatulistiwa)

94
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

maka penggalian harus sampai pada kedalaman 40 cm di atas lapisan perisai sungai,
dengan asumsi bahwa, 50 cm untuk melindungi lapisan perisai. Ambang batas ini harus
menjadi patokan penggalian, dan ini berbeda dengan penambangan Bahan Galian
Golongan C di daratan yang berpatokan pada letak muka air tanah. Setiap sungai tidak
sama dan karateristiknya berbeda-beda, maka penentuan kedalaman galian itu bersifat
situasional. Penggalian endapan sungai harus disesuaikan dengan kecepatan
pengendapan. Artinya, kita menggali sampai 50 cm di atas lapisan perisai sungai dan
banjir datang membawa endapan yang baru dan galian telah tertutup, itu tidak jadi soal.
Misalnya, penggalian dilakukan sedalam 1 meter dan ketika banjir sungai lubang galian
itu akan tertutup kembali (ada kesimbangan antara volume pengambilan dan
pengendapan),dan Perlu dilakukan penghijauan (riparian strip) sekitar bantaran dan
tebing sungai. Pada sungai dengan material dasar sungai tidak seragam, ukuran butir,
rapat massa dan keberadaan butir-butir material terhadap aliran sungai akan sangat
mempengaruhi gerak mula masing-masing butir material dasar sungai. Aliran sungai
akan terlebih dahulu mengangkut material dasar sungai dengan ukuran butir yang relatif
kecil dan tidak terlindungi, sementara butir-butir dengan ukuran yang lebih besar dan
stabil akan membentuk lapisan perisai di permukaan dasar sungai. Karena angkutan
sedimen terpilah, pembentukan lapisan perisai dan pembentukan corak dasar sungai
sangat terkait erat dengan laju angkutan sedimen, maka kecermatan penyimulasian
fenomena-fenomena tersebut akan sangat mempengaruhi ketelitian analisis kedalaman
aliran, laju muatan sedimen dasar, laju angkutan sedimen layang dan pada akhirnya juga
akan mempengaruhi kecermatan analisis perubahan morfologi sungai. Berikut adalah
lapisan perisai sungai yang terdapat di dalam areal IUP PT. Bintang Alam Khatulistiwa.

95
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar11 . Lapisa Perisai Sungai Dalam Lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

96
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

Gambar 12. Lapisa Perisai Sungai Dalam Lokasi PT. Bintang Alam Khatulistiwa

97
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

K. Kesimpulan

Target produksi tertambang yang direncanakan oleh PT. Bintang Alam Khatulistiwa
sebesar 5834 m3/bulan atau 70.000 m3/tahun. Dalam 1 bulan terdapat 25 hari kerja,
dimana 1 hari kerja adalah selama 8 jam (8 x 25 jam) = 200 jam/bulan = 5834 : 200 =
29,17 m3/jam = 0,0081 m3/detik. Berat Jenis Pasir Pasang adalah 1,4 sehingga
material yang diambil adalah sebesar 1,4 x 0,0081 = 0,0113 kg/detik.

Hasil perhitungan sedimentasi total di tiga (3) titik pengamatan adalah :

( 119,3386 kg/s + 118,3417 kg/s + 110,1851 kg/s )/3 = 115,9551kg/detik (rata-rata)

Sehingga sedimen berupa pasir dan lumpur yang diambil oleh kegiatan penambangan
pasir pasang PT. Bintang Alam Khatulistiwa hanya berkisar 0,0097 persen saja dari
yang tersedia.

98
LAPORAN ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
PT. BINTANG ALAM KHATULISTIWA

99

Anda mungkin juga menyukai