Anda di halaman 1dari 218

Rumah Sakit MENERIMA PASIEN POLI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/01 0 1/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Pengertian
Menerima pasien yang akan periksa ke dokter spesialis/ dokter umum di Poliklinik Spesialis atau
di Poliklinik Umum.
Tujuan
Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
Kebijakan
1. Menerima pasien harus dilakukan dengan cepat, sopan dan ramah
2. Dilakukan oleh petugas kesehatan yaitu perawat / perawat gigi / bidan
PROSEDUR
1. Pasien memberi salam kepada pasien yang datang
2. Petugas menerima label pasien dan nomor urut
3. Petugas menginformasikan kepada pasien nomor kamar dan jam praktek dokter
4. Mengukur TTV, BB. TB dan dicatat dalam status pasien
5. Mempersilahkan pasien duduk diruang tunggu yang dekat dengan praktek dokter
Hal- hal yang perlu diperhatikan
1. Menciptakan suasana nyaman pada pasien dan keluarganya dengan sikap empati dan
penuh pengertian
2. Segera menginformasikan bila dokter dating terlambat atau ada halangan hadir secara
tiba- tiba sekurang- kurangnya 30 menit dari jam praktek
3. Memberi arahan kepada pasien bila perlu pemerikasaan penunjang, membeli obat ke
apotik ataupun membayar ke kasir
UNIT TERKAIT
1. Operator
2. Ruang Pendaftaran Pasien
3. Kasir
\
Rumah Sakit PENEMPELAN LABEL PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/02 0 2/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Pengertian
Penempelan label pasien pada Form- Form Catatan Medis , Resep Obat, Perincian Pelayanan
(PP), Daftar Pemakaian Obat ( DPO), Form Pemeriksaan Penunjang Medik
Tujuan
Mencegah terjadinya kesalahan penempelan label pasien
Kebijakan
Penempelan label pasien dilakukan oleh perawat/ perawat gigi/ bidan yang sedang bertugas di
poli Rajal
PROSEDUR
1. Menerima label pasien dari pasien
2. Menyiapkan form catatan dokter, form pemerikasaan penunjang, Resep, DPO, PP
3. Cek kesesuaian label pasien yang akan ditempel sesuai dengan status pasien
4. Penempelan label pasien pada PP dilakukan di Nurse Station dan dimasukkan kedalam
status
5. Selesai pemeriksaan dokter, form catatan dokter, Resep, form pemeriksaan penunjang,
DPO, dilakukan cross check dan penempelan label sesuai dengan status pasien
6. Perawat mengantar Resep, DPO, PP, form pemeriksaan penunjang ke Admin Rajal

UNIT TERKAIT
1. Apotik
2. Admin Rajal
3. Kasir
4. Unit Penunjang Medik
Rumah Sakit PEMANGGILAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/03 0 3/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memanggil nama pasien yang akan periksa dokter
TUJUAN
Agar pelayanan di poli rawat jalan teratur
KEBIJAKAN
Tercipta keteraturan pelayanan pasien di poli rawat jalan
PROSEDUR
1. Petugas mengatur status sesuai dengan nomor urut pasien
2. Cek kelengkapan form- form yang dibutuhkan sesuai dengan nama pasien
3. Memanggil nama pasien dengan nama lengkap
4. Pasien yang dipanggil tidak ada di tempat panggilan nomor urut berikutnya sampai urutan dua
berikutnya
5. Panggilan pasien yang terlewat sebelumnya diulang kembali
6. Petugas mengucapkan terimakasih setelah pasien keluar dari kamar pemerikasaan

UNIT TERKAIT

1. Poli Spesialis
2. Poli Umum
Rumah Sakit MELENGKAPI CATATAN REKAM MEDIS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/04 0 4/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Pengertian
Mengembalikan status pasien ke ruang rekam Medik dalam keadaan lengkap
Tujuan
Agar semua status pasien dari Rawat Jalan dikembalikan sudah dalam keadaan pencatatan yang
lengkap
Kebijakan
Sesuai dengan peraturan UUD RM status pasien yang sudah dilakukan pelayanan medis
dikembalikan ke RM dalam keadaan sudah lengkap
PROSEDUR
1. Mencatat tanggal, bulan, tahun dan jam pemeriksaan pada form catatan medis dan
keperawatan sesuai dengan nama pasien
2. Catat pemeriksaan TTV, TB, BB dalam catatan medis dan keperawatan dan diparaf/ ttd
3. Formulir pemeriksaan penunjang medis, IBS, tindakan medis, harus dilengkapi dengan
tanda tangan dokter, perawat, pasien atau wali
4. Periksa kembali semua formulir pelayanan yang sudah dilakukan sebelum dimasukkan
dalam status
5. Setelah lengkap semua satus dikukumpulkan di troly RM

UNIT TERKAIT
1. Rekam Medik
2. Rawat Jalan
Rumah Sakit MENDAMPINGI DOKTER PERIKSA PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/05 0 5/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Pengertian
Memberi bantuan kepada dokter yang sedang periksa pasien di ruang pemeriksaaan
Tujuan
Menciptakan rasa aman dan nyaman bagi dokter dan pasien dan memperlancar pelayanan
Kebijakan
Setiap dokter yang sedang periksa pasien harus didampingi perawat/ perawat gigi/ bidan

PROSEDUR
1. Perawat member salam kepada dokter dan pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Menutup cordyn
4. Membantu pasien naik ke tempat tidur
5. Memberi selimut kepada pasien dan membantu membuka pakaian
6. Perawat berada disamping dokter selama pemeriksaan fisik berlangsung
7. Setelah selesai pemeriksaan perawat membantu pasien memakai baju dan turun dari tempat tidur
8. Merapikan tempat tidur
Rumah Sakit PENGIRIMAN PASIEN DARI POLI RAWAT JALAN KE
RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/06 0 6/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Mengantar pasien dari poli rawat jalan yang membutuhkan perawatan di Rawat Inap
TUJUAN
Agar pasien mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan

KEBIJAKAN
Pengiriman pasien dilakukan oleh perawat/ bidan yang bertugas di poli rawat jalan

PROSEDUR
1. Periksa formulir yang diperlukan: catatan medis. Catatan keperawatan, RM I, gelang
pasien, label pasien, peraturan pasien rawat inap dibawa ke Ruang Rawat Inap
2. Menelpon kesiapan ruangan yang akan ditempati
3. Antar pasien menggunakan kursi roda
4. Bantu pasien naik ke tempat tidur
5. Lapor ke perawat ruangan bahwa pasien sudah masuk ke kamar perawatan
6. Melaporkan keadaan pasien dan advis dokter
Hal- hal yang harus diperhatikan:
1. Awasi keadaan pasien selama menunggu kamar rawat
2. Jika pasien perlu tindakan emergency kirim keruang IGD
3. Jika pasien perlu tindakan operasi elektif perawat menginformasikan ke OK

UNIT TERKAIT

1. Pendaftaran
2. Rawat Inap
3. OK
Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI BCG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/07 O 7/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Pengertian
Memberikan suntikan vaksin kuman BCG beku yang mengandung mycobacterium bovis hidup
yang sudah dilemahkan. Disuntikkan kedlam jaringan kulit( intra cutan ) pada 1/3 lengan bawah
bagian atas dalam yang jauh dari pembuluh darah
Tujuan
Memberi kekebalan aktif terhadap TBC melalui suntikan intra cutan dengan tepat dan benar
sesuai program vaksinasi
Kebijakan
Pemberian vaksinasi dilakukan oleh dokter, perawat, bidan

PROSEDUR
1. Persiapan pasien
a. Mengidentifikasi pasien
b. Memberi penjelasan tentang kegunaan vaksin BCG kepada orang tua dan reaksi pasca
imunisasi BCG
c. Memberitahu orang tua untuk tidak melakukan pengurutan pada bekas suntikan, 15 menit
setelah dilakukan tindakan
d. Apabila timbul benjolan seperti bisul di bekas suntikan dalam waktu 2- 4 bulan setelah
imunisasi tidak perlu dipecahkan atau diobati
e. Apabila ada darah setelah penyuntikan cukup diusap pelan dengan kapas kering
f. Menyiapkan lingkungan, menutup cordyn
g. Mengukur suhu badan
2. Persiapan alat
Bak berisi:
- Vaksin BCG kering
- Pelarut vaksin BCG
- Spuit 5 cc
- Spuit 1 cc

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI BCG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/07 0 7/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Kapas bulat
- Bokal berisi air hangat
- Bengkok
- Sarung tangan
- Buku catatan imunisasi
- Gergaji ampul

3. Langkah- langkah tindakan keperawatan


- Membawa alat- lalat ke dekat pasien
- Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
- Vaksin BCG digergaji dengan gergaji
- Vaksin BCG dioplos dengan pelarut dengan menggunakan spuit 5 cc
- Ambil vaksin BCG dengan spuit 1 cc sebanyak 0.05 ml
- Menentukan lokasi penyuntikan
- Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
- Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas hangat
- Mengatur posisi pasien dengan posisi miring kiri dan lengan dibebaskan dari pakaian
- Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri kemudian jarum ditusukkan perlahan-
lahan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit, lalu jarum ditarik cepat
tidak dihapushamakanatau tidak dilakukan pengurutan dengan kapas alkohol
- Bila keluar darah dioleskan kapas kering
- Merapihkan pasien
- Membereskan alat- alat lalu mencuci tangan
- Mendokumentasikan pada buku imunisasi

Hal- hal yang harus diperhatikan


- Observasi reaksi pasien selama dan sesudah pemnerian vaksin
- Memberitahu ulang tentang reaksi pasca imunisasi
- Bersikap hati- hati dan teliti
- Perhatikan 12 benar prinsip pemberian obat

UNIT TERKAIT

1. Poli Spesialis
2. Ruang rawat VK
3. Apotik
Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI DPT, HEPATITIS B, HIB,
VARICELA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/08 0 8/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memasukkan bakteri/ virus aktif yang telah dilemahkan seperti Corynebakterium Dipteri,
Clostridium Tetani, Bordetella Pertusis / virus Hepatitis B / Haemophylus Influensa tipe B /
Varicela Zoster kedalam tubuh. Vaksin ini disuntikkan dibawah kulit yang dilakukan pada 1/3
paha tengah bagian luar

TUJUAN
Memberikan kekebalan aktif terhadap Bakteri Dipteri, Tetanus, Pertusis, Hepatits B, Meningitis,
Pneumonia dan Varicela kedalam tubuh melalui suntikan Intra Muscular pada daerah
anterolateral atau 1/3 tengah paha sebelah luar dengan tepat dan benar sesuai program vaksinasi

KEBIJAKAN
Pemberian vaksinasi dilakukan oleh dokter/ perawat/ bidan

PROSEDUR
1. Persiapan pasien
a. Mengindentifikasi pasien
b. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang kegunaan dan reaksi pasca
imunisasi : DPT, Hepatitis B, HIB, Varicela seperti:
- Reaksi local kemerahan, bengkak dan nyeri pada lokasi suntikan imunisasi
- Terjadi demam ringan selama 2 – 3 hari pasca imunisasi
- Anak sering gelisah dan menangis terus menerus selama beberapa jam ( 1 – 2 jam )
pasca imunisasi
c. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang tindakan sementara apabila terjadi
reaksi pasca imunisasi :
- Kompres daerah suntikan imunisasi dengan waslap yang diberi air hangat selama

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI DPT, HEPATITIS B, HIB,


VARICELA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/08 0 8/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


30 menit s/d 1 jam
- Pemberian paracetamol sebelum dan sesudah imunisasi
d. Mengukur suhu badab pasien
e. Menyiapkan lingkungan menutup cordyn
f. Menyiapkan posisi pasien

2. Persiapan alat
- Baki/ troly berisi :
- Spuit 1 cc
- Jarum no 26 atau no 27
- Kapas alcohol 70 %
- Vaksin DPT /Hepatitis B/ HIB/ Varicela
- Pelarut DPT
- Sarung tangan bersih
- Piala ginjal/ bengkok
- Kapas bulat
- Bokal berisi air hangat
- Micropore
3. Langkah- langkah tindakan keperawatan
- Membawa alat- alat ke dekat pasien
- Menutup cordyn kalau perlu
- Petugas mencuci tangan
- Vaksin DPT dioplos dengan pelarut khusus untuk vaksin DPT
- Ambil vaksin DPT dengan spuit 1 cc sebanyak 0,5 ml
- Menentukan lokasi suntikan
- Mengatur posisi pasien, pasien dimiringkan kekiri dan membebaskan daerah yang
akan disuntik dari pakaian

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI DPT, HEPATITIS B, HIB,


VARICELA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/08 0 8/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Melakukan disinfektans pada daerah lokasi penyuntikan dengan kapas alcohol


- Mencubit besar kulit dengan tangan kiri pada daerah 1/3 paha tengah sebelah luar
dengan posisi 90 atau tegak lurus dengan permukaan kulit
- Menarik penghisap sedikit, bila tidak ada darah maka masukkan vaksin perlahan-
lahan
- Cabut jarum kemudian disinfenktans dengan kapas air hangat dan dilakukan massage
perlahan lalu diplester micropore
- Merapikan dan beritahukan orang tua pasien untuk membuka plester setiba dirumah
- Membereskan alat- alat lalu petugas mencuci tangan
- Mencatat di buku imunisasi

Hal- hal yang harus diperhatikan


 Observasi reaksi pasien- pasien, selama dan sesudah memberikan vaksin
 Bekerja dengan teilti, jujur dan tidak ragu-ragu
 Apabila pada absorbs terhadap darah segera cabut spuit dan jarum
 Beri penjelasan kepada orang tua untuk mengompres daerah bekas tusukkan
dengan waslap yang diberi air hangat selama 30 menit apabila terjadi edema
 Perhatikan 12 benar prinsip pemberian
 Beri penjelasan kepada orang tua untuk membawa buku catatan imunisasi dan
cantumkan tanggal dan waktu kembali imunisasi

UNIT TERKAIT
1. Poli Spesialis
2. Ruang rawat VK
3. Apotik
Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI POLIO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/09 0 9/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memberikan vaksinasi yang mengandung virus poliomyelitis tipe 1, 2, dan 3 yang sudah
dilemahkan melalui pemberian oral/ melalui mulut dan selanjutnya ditelan

TUJUAN
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis dan diberikan melalui mulut dengan
cara ditetes

KEBIJAKAN
Pemberian vaksinasi dlakukan oleh dokter/ perawat/bidan

PROSEDUR
1. Persiapan pasien
- Memberikan penjelasan tentang keginaan vaksin kepada orang tua
- Pemberian susu sebelum dan sesudah imunisasi tidak dianjurkan
- Mengindentifikasi pasien
- Mengukur suhu badan
2. Persiapan alat
- Vaksin polio
- Pipet khusus vaksi polio
- Bak instrument
- Buku catatan imunisasi
3. Langkah- langkah tindakan keperawatan
- Petugas mencuci tangan
- Pasang pipet pada vaksin polio
- Mengatur posisi pasien dengan posisi terlentang

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI POLI0

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/09 0 9/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Buka mulut pasien lalu teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes vaksin polio
- Merapikan pasien
- Membereskan alat- alat
- Mencuci tangan
- Mencatat dibuku imunisasi tanggal dan waktu kembali

Hal- hal yang harus diperhatikan


 Observasi reaksi pasien selama dan sesudah pemberian vaksin
 Bekerja dengan teliti, jujur dan tidak ragu- ragu
 Beri penjelasan kepada orang tua untuk tidak memberikan susu serelah imunisasi
polio selama 15 menit s/d 30 menit
 Perhatikan 12 benar prinsip pemberian obat

UNIT YANG TERKAIT


1. Poli Spesialis
2. Ruang Rawat VK
3. Apotik
Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI CAMPAK, MMR, INFLUENSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/10 0 10/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memberikan vaksin campak adalah memasukkan virus aktif Meales, Rubela, Morbili yang
dilemahkan kedalam tubuh.
Memberikan vaksin MMR adalah memasukkan virus aktif Meales, Mumps, Rubela yang telah
dilemahkan kedalam tubuh.
Memberikan vaksin Influensa adalah memasukkan virus aktif influenza yang telah dilemahkan
kedalam tubuh.

TUJUAN
Memberikan kekebalan aktif terhadap Campak, Mumps, Rubela atau Influensa kedalam tubuh
melalui suntikan subcutan pada daerah deltoid ( 1/3 lengan atas bagian luar ) atau 1/3 paha
tengah bagian luar

KEBIJAKAN
Pemberian imunisasi dilakukan oleh dokter, perawat, bidan

PROSEDUR
1. Persiapan pasien
a. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang kegunaan dan reaksi pasca
imunisasi Campak, MMR, Influensa seperti:
- Demam ringan selama 5 – 12 hari pasca imunisasi
- Nyeri pada daerah suntikan imunisasi
- Terjadi ruam/ kemerahan seperti malaise pada minggu pertama pasca imunisasi
- Pembengkakan kelenjar parotis untuk anak diatas 4 tahun terjadi pada minggu ketiga
setelah imunisasi
- Dalam 6 – 11 hari setelah imunisasi dapat terjadi kejang demam

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI CAMPAK, MMR, INFLUENSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/nm/10 0 10/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


b. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang tindakan sementara apabila terjadi
reaksi pasien:
- Pemberian paracetamol sebelum dan sesudah imunisasi
- Apabila terjadi kejang dan pembengkakan kelenjar parotis segera berobat
c. Mengindentifakasi pasien
d. Mengukur suhu tubuh pasien
2. Persiapan alat- alat
a. Baki instrumen
b. Vaksin Campak/MMR/Influensa
c. Pelarut vaksin khususnya vaksin campak
d. Spuit 5 cc
e. Spuit 1 cc
f. Jarum no 26 atau 27
g. Kapas alkohol 70 %
h. Kapas bulat
i. Bokal air hangat
j. Piala ginjal
k. Sarung tangan
l. Micropore
m. Buku catatan iminisasi
3. Alat- alat tindakan keperawatn
a. Membawa alat-alat ke dekat pasien
b. Menutup pintu dan cordyn kalau perlu
c. Petugas mencuci tangan
d. Memakai sarung tangan
e. Vaksin campak dioplos dengan pelarut khusus untuk vaksin campak dengan spuit 5
cc
f. Ambil vaksin campak dengan spuit 1 cc sebanyak 0,5 ml
g. Menentukan loaksi suntikan
h. Mengatur posisi pasien, memiringkan pasien kekanan dan membebaskan daerah yang
akan disuntik dari pakaian
i. Menghapushamakan lokasi penyuntikan dengan alkohol
j. Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kemudian
menusukkan jarum perlahan dengan lubang jarum mengarah keatas dengan sudut 45-
60 ( dilakukan oleh dokter )
k. Menarik ( aspirasi ) penghisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak
bila tidak ada darah masukkan perlahan- lahan sampai habis
l. Cabut jarum kemudian diberi kapas air hangat dan diplester
m. Anjurkan kepada orang tua untuk melepas plester setibanya dirumah
n. Merapikan pasien
o. Membereskan alat- alat lalu petugas mencuci tangan

Rumah Sakit MEMBERIKAN IMUNISASI CAMPAK, MMR, INFLUENSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/10 0 10/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

p. Mencatat dibuku imunisasi tanggal dan waktu kembali

Hal- hal yang harus diperhatikan


 Observasi reaksi pasien selama dan sesudah imunisasi
 Bersikap teliti dan tidak ragu-ragu
 Beri penjelasan ulang tentang reaksi pasca imunisasi dan tindakan untuk
menangani
 Perhatikan prinsip 12 benar pemberian obat
 Ingatkan kembali tanggal dan waktu vaksinasi berikutnya dan beri tahu orang tua
pasien untuk membawa catatan imunisasi

UNIT TERKAIT
1. Poli Spesialis
2. Rawat inap VK
3. Apotik
Rumah Sakit EVAKUASI ALINEUM ( IRIGASI TELINGA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/11 0 11/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Irigasi telinga adalah mencuci rongga telinga bagian luar dengan cairan yang dialirkan atau
disemprotkan krdalamnya dan dialirkan keluar

TUJUAN
a. Untuk penatalaksanaan medis mengevakuasi benda asing dari telinga dan membersihkan
rongga telinga dari nanah dan kotoran telinga
b. Agar liang telinga bersih dari benda asing seperti semut atau serangga lainnya dan bji-
bijian
c. Telinga bebas dari rasa sakit

KEBIJAKAN
Evakuasi alineum dilakukan oleh dokter dan didampingi oleh perawat

PERSIAPAN ALAT
1. Spuit 20 cc ( 1 buah )
2. Kom berisi air hangat suam kuku secukupnya
3. Nierbeaken 1 buah
4. Handuk
5. Sarung tangan disposibel 1 pasang
6. Otoscope
7. Kapas secukupnya
8. Betadin
9. Pemintal kapas

Rumah Sakit EVAKUASI ALINEUM ( IRIGASI TELINGA )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/11 0 11/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PROSEDUR
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memasangkan celemek pasien
4. Menyiapkan pasien dalam posisi duduk Letakkan handuk dan piala ginjal dibawah
telinga pasien
5. Pada bayi, tarik daun telinga kebawah dan kebelakang
6. Pada orang dewasa, tarik daun telinga keatas dan kebelakang
7. Setelah selesai dilakukan irigasi keringkan telinga dan pasang bola kapas pada pemintal
kapas
8. Melepaskan celemek
9. Merapikan pasien dan alat- alat
10. Mencuci tangan
11. Mendokumentasikan tindakan, kaji respon pasien setelah tindakan seperti: pusing
Rumah Sakit TOILET TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/12 0 12/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Toilet telinga adalah pembersihan serumen dan nanah dengan cara di suction

TUJUAN
Liang telinga menjadi bersih dari kotoran telinga

KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Persiapan alat- alat
- Tissue
- Piala ginjal
- Handuk kecil
- Senter / pen light
- Canal suction sesuai ukuran
- Pipet
- Alat suction
- Cairan H2O2
- Sarung tangan
- Kapas secukupnya
2. Persiapan pasien
- Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan, dan minta kepada
pasien agar bersikap kooperatif
- Posisikann pasien dengan telentang dan kepala miring ke sisi berlawanan dengan
telinga yang akan dibersihkan
- Jaga privacy pasien

Rumah Sakit TOILET TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/12 0 12/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

3. Prinsip : bersih

4. Langkah- langkah
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memakai sarung tangan
- Berikan pasien posisi duduk dengan badan lurus dan tegak serta agak condong
kedepan, atau boleh pada posisi kepala miring dengan telinga yang ada benda asing
menghadap kearah dokter
- Letakkan handuk dibawah telinga pasien
- Letakkan piala ginjal dibawah telinga pasien
- Jika memungkinkan lakukan identifikasi visual menggunakan senter pada telinga
yang bermasalah ( dokter yang melakukan )
- Pada bayi , tarik daun telinga kebawah dan kebelakang
- Pada orang dewasa, tarik daun telinga keatas dan kebelakang
- Masukkan tetesan H2O2, dan pipet 1 cm diatas saluran telinga
- Minta pasien mengambil posisi miring, 2 sampai 3 menit. Beri pijitan atau tekanan
lembut pada tragus telingadengan menggunakan sarung jari tangan ( dokter yang
melakukan )
- Jangan menekan kapas ke bagian terdalam saluran. Lepaskan kapas dalam 15 menit
- Buang kapas setelah dipakai kedalam piala ginjal
- Menyedot serumen dengan suction smapai bersih dan kering
- Jika serumen masih ada yang tersisa, suction diulang kembali sampai bersih
- Merapikan alat- alalt
- Mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilalukan

Hal- hal yang harus diperhatikan


- Tidak jijik saat melakukan tindakan
- Hati- hati dan harus cermat
Rumah Sakit TAMPON TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/13 0 13/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memasukkan sesuatu kedalam telinga yang berupa kassa steril yang dibasahi dengan mercurro
untuk mengatasi nyeri pada telinga
TUJUAN
Untuk mengatasi nyeri dan infeksi pada telinga

KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Persiapan alat
- Piala ginjal
- Handuk kecil
- Kassa steril
- Gunting kassa
- Cairan mercurroPincet kecil
- Pincet kecil
- Cairan H2O2
- Pemintal kapas
- Senter / penlight
- Hypafix
- Pipet
- Sarung tangan

Rumah Sakit TAMPON TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/13 0 13/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Persiapan pasien
- Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan, dan minta kepada
pasien agar bersikap kooperatif
- Posisikan pasien dengan telentang dan kepala miring ke sisi berlawanan dengan
telinga yang akan dimasuki tampon

Langkah-langkah
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memakai sarung tangan
- Berikan pasien posisi duduk dengan badan lurus dan tegak serta agak condong
kedepan, atau boleh pada posisi kepala miring dengan telinga yang ada benda asing
menghadap kearah dokter
- Letakkan handuk dibawah telinga pasien
- Masukkan tetesan H2O2, dan pegang pipet 1 cm diatas saluran telinga
- Minta pasien mengambil posisi miring, 2 sampai 3 menit. Beri pijitan atau tekanan
lembut pada tragus telinga dengan menggunakan jari tangan ( dr yang melakukan)
- Jangan menekan kapas kebagian terdalam saluran. Lepaskan kapas dalam 15 menit
- Buang kapas yang telah dipakai kedalam piala ginjal
- Ambil kapas yang sudah dibulatkan dengan pemintal kapas ( seperti cotton bud)
- Keringkan telinga dan bersihkan dengan kapas bulat
- Ambil kassa dan siapkan cairan mecurro sampai merata dengan memakai pincet kecil
- Masukkan kasa kedlm liang telinga, dan tutup daun telinga dengan kassa dan hypafix

Rumah Sakit TAMPON TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/13 0 13/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Merapihkan alat- alat


- Mencuci tanganDokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Hal- hal yang harus diperhatikan


- Tidak jijik saat melakukan tindakan
- Hati-hati dan harus cermat
- Menjaga privacy pasien
- Beritahu pasien agar tidak terkena air sampai waktu tampon dibuka
Rumah Sakit EVAKUASI SERUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/14 0 14/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Evakuasi serumen adalah terkumpulnya kotoran telinga( serumen ) dan mengeras di liang telinga
sehingga menyumbat yang menyebabkan liang telinga menjadi sempit, produksi serumen
banyak dan kental, adanya benda asing di liang telinga, serumen terdorong oleh jari tangan atau
ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga

TUJUAN
Sebagai penatalaksanaan tindakan medis evakuasi benda asing atau serumen dari telinga dan
membersihkan rongga telinga dari nanah dan kotoran telinga.
Liang telinga bersih dari benda asing, seperti: semut atau serangga lainnya, dan biji- bijian.
Telinga bebas dari kongesti dan rasa sakit.

KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Persiapan alat:
- Piala ginjal
- Senter/ penlight
- Handuk kecil
- Serumen hak
- Pincet kecil
- Kapas secukupnya
- Pipet
- Cairan H@O@
- Sarung tangan

Rumah Sakit EVAKUASI SERUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/14 0 14/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Persiapan pasien:
- Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan, dan minta kepada
pasien agar bersikap kooperatif
- Posisikan pasien dengan terlentang dan kepala miring kesisi berlawannan dengan
telinga yang akan dibersihkan
Langkah-langkah
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memakai sarung tangan
- Berikan pasien posisi duduk dengan badan lurus dan tegak serta agak condong ke
depan, atau boleh pada posisi kepala miring dengan telinga yang ada benda asing
menghadap kearah dokter
- Letakkan handuk dibawah telinga pasien
- Masukkan tetesan H2O2, dan pegang pipet 1 cm diatas saluran telinga agar lembek
- Minta pasien mengambil posisi miring, 2 sampai 3 menit. Beri pjijitan atau tekanan
lembut pada tragus telinga dengan menggunakan jari tangan ( dr yang mel;akukan )
- Jangan menekan kapas ke bagian terdalam saluran. Lepaskan kapas dalam 15 menit
- Lalu buang kapas yang telah dipakai kedalam piala ginjal
- Serumen yang sudah lembek dikeluarkan dengan cara dikait dengan alat pengait
( serumen hak )
- Bila serumen yang terlalu dalam ( mendekai membrane timpani )dikeluarkan dengan
cara diambil dengan pincet atau mengirigasi liang telinga
- Merapihkan alat- alat
- Mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Rumah Sakit TAMPON HIDUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/15 0 15/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Memasukkan sesuatu kedalam hidung yang berupa kassa steril yang dibasahi dengan efedrine
untuk mengatasi nyeri pada hidung
TUJUAN
Untuk memberikan rasa nyaman, nyeri berkurang, dan menghentikan perdarahan di hidung

KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Persiapan alat:
- Piala ginjal
- Handuk kecil
- Kassa steril
- Gunting kassa
- Cairan ephedrine
- Pinset kecil
- Senter/ penlight
- Sarung tangan
2. Persiapan pasien:
- Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan, dan minta kepada
pasien agar bersikap kooperatif
- Menjaga prvacy pasien

Rumah Sakit TAMPON HIDUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/15 0 15/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Langhkah-langkah:
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memeakai sarung tangan
- Berikan pasien posisi duduk dengan badan lurus dan tegak serta agaj condong ke
depan, menghadap kearah dokter.
- Letakkan handuk didada pasien
- Ambil kassa dan siapkan cairan ephedrine
- Basahi kassa dengan ephedrine sampai merata dengan memekai pinset kecil
- Masukkan nassa kedalam lubang hidung
- Merapihkan alat- alat
- Mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Hal- hal yang harus diperhatikan:
- Tidak jijik saat melakukan tindakan
- Hati- hati dan harus cermat
- Beritahu pasien agar tidak terkena air sampai waktu tampon dibuka
Rumah Sakit EVAKUASI CORPUS ALIENUM HIDUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/16 0 16/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Corpus alienum ( benda asing ) adalh benda- benda yang sebelumnya memang tidak ada didalam
hidung dan masuk kedalam hidung secara sengaja / tidak sengaja, sehingga menimvbulkan
gangguan dan kenyamanan

TUJUAN
- Sebagai penatalaksaan tindakan medis evakuasi benda asing dari lubang hidung
- Lubang hidung menjadi bersih dari benda asing, seperti: semut atau seranggalainnya,
dan biji- bijian
- Hidung bebas dari rasa sakit

KEBIJAKAN

PROSEDUR
Persiapan alat:
- Piala ginjal
- Senter/ penlight
- Handuk kecil
- Serumen hak
- \Pinset kecil
- Sarung tangan
Persiapan pasien:
- Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilkukan , dan minta kepada
pasien agar bersikap kooperatif

Rumah Sakit EVAKUASI CORPUS ALIENUM HIDUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/16 0 16/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Posisikan pasien dengan terlentang menghadap kea rah dokter


Langkah- langkah:
- Perawat mencuci tangan
- Perawat memakai sarung tangan
- Berikan pasien posisi duduk dengan badan lurus dan tegak serta condong kedepan,
menghadap kearah dokter
- Letakkan handuk dibawah dagu pasien
- Mengeluarkan benda asing dengan pinset kecil, jika benda asing terlalu dalam
memakai serumen hak
- Merapihkan ala- alat
- Mencuci tangan Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Hal- hal yang harus diperhatikan:
- Tidak jijik saat melakukan tindakan
- Hati- hati dan harus cermat
- Menjaga privacy pasien
Rumah Sakit SCALLING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/17 0 17/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Pembersihan karang gigi atau membebaskan gigi dari karang gigi

TUJUAN
1. Untuk mencegah gigi goyang
2. Untuk mencegah gigi berlubang
3. Untuk mencegah radang gusi
4. Untuk mencegah bau mulut

KEBIJAKAN

PROSEDUR
Persiapan alat:
- Alat diagnostic : kaca mulut, sonde, pinset, escavator
- Gelas kumur
- Nampan
- Scaller dan Mata tip scaller
- Betadin
- Oco ( melunakkan stei )
- Sarung tangan
- Saction
Persiapan pasien
Pasien dipersilahkan duduk di dental chair
Langkah- langkah:
- Mencuci tangan

Rumah Sakit SCALLING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/17 0 17/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Memakai sarung tangan


- Memakai celemek pasien
- Pasien dipersilahkan untuk kumur
- Menyedot air ludah pasien dengan suction
- Setelah scalling selesai pasien diperintahkan untuk kumur kembali
- Membuka celemek pasien
- Merapikan alat
- Mencuci tangan Mendokumentasikan tindakan

Prinsip : steril

Hal- hal yang perlu diperhatikan:


- Menjaga privacy pasien
- Selama melakukan tindakan air ludah harus disuction
- Setelah scalling pasien disarankankan untuk gosok gigi dan kumur dengan obat
kumur dirumah
Rumah Sakit ORTHODONTIE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/18 0 18/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN
Merapikan gigi yang tidak beraturan dengan cara pemasangan kawat gigi

TUJUAN
1. Untuk merapikan gigi yang tidak beraturan
2. Untuk estetika
3. Untuk mengembalikan fungsi pengunyahan secara sempurna

KEBIJAKAN

PROSEDUR
1. Persiapan alat :
- Alat diagnostic : Kaca mulut, sonde, escavator, pinset
- Gelas kumur
- Nampan
- Celemek
- Alat ortho ( pinset ortho, tang potong, distal n cutter)
- Bracket
- Rtcing, bonding, lem ortho
- Kuas etcing dan bonding
- Molar band
- Kawat respond
- Power o
- Fuji I
- Mouth graidener

Rumah Sakit ORTHODONTIE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/18 0 18/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Persiapan pasien
Pasien dipersilahkan duduk di dental chair

Langkah- langkah:
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Memasang celemek pasien
- Pasien dipersilahkan untuk berkumur
- Menyiapkan bahan yang akan digunakan:etcing & bonding, bracket, lem ortho,
power o, ukuran, molar band, fuji I, agate spatula, mouth graidener
- Menyedot air ludah dengan suction
- Setelah selesai memasang bracket pasien dipersilahkan kumur
- Merapikan pasien
- Merapikan alat
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
1. Menjaga privacy pasien
2. Memberitahukan ke pasien untuk kontrol 2 minggu

Rumah Sakit PERAWATAN SALURAN AKAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/19 0 19/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Perawatan saluran akar gigi untuk gigi yang sudah terkena karies pulpa

TUJUAN:
1. Untuk mempertahankan gigi supaya tidak dicabut
2. Agar gigi bisa dipergunakan kembali

KEBIJAKAN

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Alat diagnostic: Kaca mulut, piset, escavator
- Gelas kumur
- Nampan
- Celemek
- K’file jarum
- Irigasi ( Na( O )Cl, H2O2 )
- Sarung tangan
- Obat untuk steril saluran akar( cresopen, chkm )
- Kapas
- Tambalan sementara
- Paper point
2. Persiapan pasien:
Pasien dipersilahkan duduk di dental chair
3. Prinsip : steril

Rumah Sakit PERAWATAN SALURAN AKAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/19 0 19/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

4. Langkah- langkah:
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Memakai celemek pasien
- Memerintahkan pasien untuk kumur
- Menyedot air ludah dengan suction
- Meminta pasien untuk kumur setelah akar disemprotkan Na(O )Cl
- Menyiapkan paper point, obat steril ( cresopen/chkm )
- Menyiapkan tambalan sementara
- Melepas celemek
- Merapikan pasien
- Merapikan alat Mencuci tangan Mendokumentasikan tindakan
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
1. Menjaga privacy pasien
2. Menyarankan pasien untuk kembali 1 minggu lagi
Rumah Sakit PENCABUTAN GIGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/20 0 20/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Suatu proses pengeluaran gigi dari tulang alveolar dimana pada gigi tersebut sudah tidak bisa
dipertahankan lagi

TUJUAN:
1. Untuk mencegah sakit yang berulang
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Alat diagnostic: kaca mulut, sonde, pinset, escavator
- Gelas kumur
- Namapan
- Celemek
- Spuit 3 cc/ citojeck
- Pehacain
- Bein
- Tang cabut
- Alvolgil
- Betadine
- Tampon/ kasa
Prinsip: steril

Rumah Sakit PENCABUTAN GIGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/20 0 20/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Langkah- langkah :
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Memakaikan celemek pasien
- Mempersilahkan pasien untuk kumur
- Menyiapkan bahan untuk anastesi
- Setelah dokter selesai memberi anastesi pasien diperintahkan untuk kumur kembali
- Memegang rahang pasien pada waktu dokter melakukan pencabutan
- Memberi alvolgil anti infeksi
- Memasang tampon luka bekas cabut
- Merapikan pasien
- Merapikan alat
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
1. Menjaga privacy pasien
2. Memberitahukan pasien:
- Untuk menggigit kapas selama 1 jam
- Jangan kumur- kumur
- Jangan memasukkan jari kedalam mulut
- Untuk hari ini jangan menggosok gigi
- Jangan makan panas dan pedas
- Jangan merokok

Rumah Sakit ODONTECTOMIE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/21 0 21/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Suatu proses pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau bertumbuh
sebagian ( impaksi ) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan
melainkan dengan cara pembukaan jaringan ( keras atau lunak )yang menutupi jalan keluar gigi

TUJUAN:
- Untuk mengurangi symptom ( vertigo, migren ) sampai dengan radang gusi dengan
cara mencabut keseluruhan gigi dengan melibatkan pengambilan tulang alveolar

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Alat diagnostic: kaca mulut, pinset, sonde, excavator
- Alat pelengkap: bisturi, scalpel, needle, holder, mersilk 3-0, gunting, raspatorium,
bor tulang, handpiece, tang, bein, tang
- Gelas kumur
- Nampan
- Celemek
- Spuit 3 cc / citoject
- Pehacain + scandones
- Alvogil
- Betadin
- H2O2

Rumah Sakit ODONTECTOMIE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/21 0 21/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Tampon kasa
- Suction
2. Langkah- langkah:
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Memakai celemek pasien
- Mempersilahkan pasien untuk kumur
- Menyiapkan bahan untuk anestesi
- Setelah dokter selesai memberi anestesi pasien dipersilahkan kumur kembali
- Memegang rahang pasien pada waktu dokter melakukan pencabutan
- Memberi alvogil anti infeksi
- Memasang tampon pada luka bekas pencabutan setelah dijahit
- Merapikan pasien
- Merapikan alat
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan
Prinsip : steril
Hal- hal yang harus diperhatikan:
1. Menjaga privasi pasien
2. Memberitahukan pasien:
- Untuk menggigit kapas kurang lebih 1 jam
- Jangan kumur- kumur
- Jangan memasukkan jari ke mulut
- Untuk hari ini jangan menggosok gigi
- Jangan makan panas dan pedas
- Jangan merokok

Rumah Sakit PENAMBALAN GIGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/22 0 22/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN :
Suatu tindakan mengembalikan struktur gigi yang hilang dengan menggunakan bahan- bahan
dental seperti logam atau porselen

TUJUAN:
1. Untuk mempertahankan gigi supaya tidak dicabut
2. Agar gigi bisa dipergunakan lagi sesuai fungsinya
3. Sebagai estetika

KEBIJAKAN :
PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Alat diagnostic: kaca mulut. Pinset. Sonde, excavator
- Gelas kumur
- Nampan
- Celemek
- Sarung tangan
- Bahan tambalan light curing atau Glass Lonomer Cement ( GLC )
- Penyinaran
- Plastis filling
- Cement Stopper

Rumah Sakit PENAMBALAN GIGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/22 0 22/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Persiapan pasien:
Pasien dipersilahkan duduk di dental unit
3. Prinsip: steril
4. Langkah- langkah:
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan
- Memasang celemek pasien
- Mempersilahkan pasien untuk kumur
- Menyedot air ludah dengan suction
- Menyiapkan tambalan tetap Light Curing
- Melakukan penyinaran ke gigi yang ditambal
- Melepas celemek
- Merapikan alat

Rumah Sakit PEMBUATAN GIGI PALSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/23 0 23/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Seperangkat gigi pengganti buatan untuk setiap gigi yang hilang

TUJUAN:
1. Untuk estetika
2. Untuk mengembalikan fungsi pengunyahan
3. Untuk memperbaiki fungsi bicara

KEBIJAKAN:
PROSEDUR:
1. Mempersiapkan alat:
- Alat diagnostic: Kaca mulut, pinset, sonde, excavator
- Gelas kukmur
- Nampan
- Celemek
- Sarung tangan
- Alginet
- Sendok cetak
- Gips stone
2. Langkah- langkah::
Mencuci tangan
Memakai sarung tangan
Memasang celemek pasien

Rumah Sakit PEMBUATAN GIGI PALSU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/23 0 23/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Memerintahkan pasien untuk kumur


- Mengaduk bahan alginet dengan air
- Memberikan bahan tersebut ke dokter
Rumah Sakit MIKRODERMABRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/24 0 24/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Mikrodermabrasi adalah tindakan abrasi atau pengangkatan kulit menggunakan alat khusus
dengan bahan utama Kristal halus

TUJUAN:
1. Menghilangkan komedo
2. Mengencangkan kulit atau rejuvenation
3. Menghilangkan fleg- fleg hitam ( flek hitam yang berada dilapisan epidermis )
4. Menghilangkan bekas jerawat yang tidak aktif
5. Menghilangkan scar

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Memberitahu pasien maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mengidentifikasi pasien
- Meminta inform consent kepada pasien
2. Persiapan alat:
Baki/ troly berisi:
- Alat mikrodermabrasi beserta set diamond ( merah, kuning, putih, hijau )
- Handuk
- Bandana
- Kapas kecantikan secukupnya

Rumah Sakit MIKRODERMABRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/24 0 24/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- OTSU WI
- Masker wajah (sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kondisi wajah pasien )
- Kom berisi air dingin
- Spons wajah\ milk cleanser
- Kom kecil
- Spatel kayu
- Kipas angin
- Piala ginjal
3. Langkah- langkah:
- Pasien diminta untuk tidur berbaring dengan posisi terlentang di bed
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tangan
- Memasang bandana dikepala pasien
- Memasang handuk diatas dada pasien
- Mendekatkan baki / troly berisi alat- alat yang sudah dipersiapkan ke dekat pasien
- Bersihkan wajah pasien dengan milk cleanser/ toner( alcohol dan non alcohol sesuai
kondisi wajah pasien), ratakan keseluruh wajah, kemudian bersihkan dengan kapas
kecantikan
- Bersihkan kembali wajah dengan menggunakan spons wajah yang sudah direndam
dengan air dingin yang ada didalam baskom.
- Tutup mata pasien dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan air
kemudian lipat segi empat peras kapas agar tidak terlalu basah
- Pasang diamond di alat mikrodermabrasi sesuai dengan instruksi dokter
- Mikrodermabrasi daerah wajah dan leher pasien sampai mendapatkan hasil yang
diinginkan

Rumah Sakit MIKRODERMABRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/24 0 24/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Jika wajah dan leher pasien sudah mendapatkan hasil yang diinginkan proses
mikrodermabrasi dihentikan
- Siapkan masker wajah sesuai dengan kondisi wajah pasien, kemudian cairkan masker
dengan OTSU WI sampai masker tercampur merata
- Usap dan ratakan masker kepermukaan wajah pasien dengan menggunakan spatel
kayu
- Tunggu masker kering kurang lebih 15 menit dengan menggunakan kipas angin
- Jika masker sudah terlihat kering, angkat masker dari permukaan wajah dengan cara
dikelupas dari dalam keluar
- Setelah masker wajah terangkat, bersihkan permukaan wajah pasien dengan
menggunakan spons wajah sampai sisa masker hilang
- Keringkan wajah pasien dengan menggunakan handuk/ tissue
- Rapikan pasien
- Bersihkan alat- alat dan dikembalikan ketempat semula
- Petugas mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan

Rumah Sakit KAUTERISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/25 0 25/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Kauterisasi adalah tindakan pembedahan listrik yang menggunakan alat khusus untuk kasus-
kasus: keratosis seboroik, kutil di kelamin, milium/ siringoma, veroka/ moluskum, skin tag.

TUJUAN:
Menghilangkan penyakit kulit pada tubuh

KEBUJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
- Inform consent
- Menjaga privacy pasien
2. Persiapan alat:
- Alat kauterisasi
- Underpad
- Korentang
- Bak instrument steril berisi: pinset anatomi, pinset chirurgies, gunting jaringan,
scalpel yang sudah terpasang bisturi no 15
- Bisturi no: 15
- Spuit 1 cc

Rumah Sakit KAUTERISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/25 0 25/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


- Lidocain + Epineprin = 1 : 1
- Bengkok 2 buah
- Na Cl 0, 9 %
- Bethadin
- Lysol
- Kassa steril secukupnya
- Plester
- Gunting
3. Langkah- langkah:
- Pasien diminta untuk tidur berbaring dengan posisi telentang di bed
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tngan
- Menggunakan sarung tangan
- Memasang underpad dibagian bawah area yang akan di kauter
- Buka bak yang sudah tersedia instrument- instrument steril
- Nyalakan alat kauter dan pasang alat sensor dibawah tubuh pasien
- Desinfektan area yang akan dikauter dengan menggunakan kassa yang dibasahi
dengan bethadin( Tidak boleh dibersihkan dengan alcohol), kemudian anestesi daerah
yang akan dikauter dengan lidocain: epineprin
- Mengkauterisasi area yang sudah didesinfeksi, sampai area lokasi terangkat
kemudian kikis yang sudah dikauter dengan menggunakan bisturi yang direkatkan
pada scalpel, tekan dan bersihkan darah yang keluar dengan kassa kering
- Bersihkan area lokasi yang sudah dikauterisasi dengan NaCl 0,9 % kemudian berikan
bethadine

Rumah Sakit KAUTERISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/25 0 25/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Tutup area yang sudah dikauterisasi dengan kassa kering


- Kemudian plester kassa dan rapikan
- Merapikan pasien
- Bersihkan alat- alat dan letakkan instrument kotor didalam bengkok yang berisis
Lysol
- Petugas mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan
4. Hal- hal yang perlu diperhatikan:
- Observasi oasien K U dan TTV
- Teliti, sopan, sabar
- Cermat
- Perhatikan prinsip steril dan bersih

Rumah Sakit PEELING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0 26/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Peeling adalah tindakan pengelupasan kulit dengan menggunakan cairan glycolic acid dan
penetral

TUTJUAN:
- Menghilangkan fleg hitam
- Mencerahkan wajah
- Menghilangkan bekas jerawat/ scar

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan kepada pasien maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mengidentifikasi pasien
- Meminta IC kepada pasien
2. Persiapan alat:
Baki / troly berisi:
- Glukolic acid ( GA ) 20% atau 35% 0,5 cc – 1 cc ( sesuai dengan instruksi dokter )
- Peneteral Glucoderma 3 cc ( sesuai dengan instruksi dokter )
- Kom kecil 2 buah
- Kom besar 2 buah
- Milk cleanser

Rumah Sakit PEELING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0 26/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Kapas
- Handuk
- Bandana
- Es batu
- Spons
- TissueOTSU WI
- Piala ginjal
3. Langkah- langkah:
- Pasien dimimta untuk tidur berbaring dengan posisi terlentang di bed
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tangan
- Memasang bandana di kepala pasien
- Memasang handuk diatas dada pasien
- Mendekatkan baki/ troly berisi alat- alat ynag sudah dipersiapkan didekat pasien
- Bersihkan wajah pasien dengan milk cleanser/ toner ( alkohol dan non alcohol) sesuai
kondisi wajah pasien , ratakan keseluruh wajah, kemudian bersihkan dengan kapas
kecantikan
- Bersihkan kembali wajah dengan menggunakan spons wajah yang sudah direndam
dengan air dingin yang ada didalam baskom
- Tutup mata pasien dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan air
kemudian lipat segi empat dan peras kapas agar tidak terlalu basah
- Ambil cairan Glycolic Acid ( GA ) 20% atau 35% sebanyak 0,5 cc atau sesuai
dengan instruksi dokter dengan menggunakan spuit 1 cc kemudian letakkan kedalam
kom kecil yang berisi kapas lidi 1 buah

Rumah Sakit PEELING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0 26/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


- Mengoleskan cairan GA dipermukaan wajah dan ratakan dengan menggunakan
dengan kapas lidi keseluruh pemukaan wajah yang terdapat fleg hitam dan bekas
jerawat kemudian keringkan dengan meggunakan kipas angin lalu matikan kipas
angin kalau sudah kering
- Ambil cairan penetral GA sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit kemudiankan
tuangkan didalam kom kecil yang berisi kapas lidi 1 buah
- Oleskan cairan peneteral GA keseluruh permukaan wajah dengan menggunakan
kapas lidi sampai mendapatkan hasil yang diinginkan
- Bersihkan cairan peneteral GA dengan menggunakan kapas yang sudah direndam
dengan es batu
- Usapkan wajah dengan menggunakan es batu yang dibungkus dengan kassa
- Keringkan wajah pasien dengan menggunakan handuk atau tissue tekan sedikit
- Rapikan pasien
- Bersihkan alat- alat dan dikebalikan ketempat semula
- Petugas cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan

Rumah Sakit MEMBERIKAN INJEKSI TRILAC DENGAN CARA


INTRACUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/27 0 27/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Melakukan injeksi intra cutan / injeksi trilac adalah memberikan obat melalui suntikan kedalam
jaringan kulit pada 1/3 lengan bawah bagian atas dalam yang jauh dari pembuluh darah
Indikasi :
- Keloid
- Acne / jerawat

TUJUAN:
Memberikan obat terentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara suntikan intra
cutan

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Mengidentifikasi pasien/ inform consent kepada pasien
- Mengkaji riwayat alergi
- Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
- Menyiapkan lingkungan/ menjaga privacy pasien
2. Persiapan alat:
Baki / troly berisi
- Bak intsrumen yang berisi spuit 1 cc dan jarum no.26 yang sudah berisi trilac 0.5 – 1
cc sesuai dengan advice dokter
- Bengkok

Rumah Sakit MEMBERIKAN INJEKSI TRILAC DENGAN CARA


INTRA CUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/27 0 27/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Sarung tangan
- Kapas alcohol 3 lembar
- Kassa bersih
Langkah- langkah:
- Pasien diminta untuk tidur berbaring di bed dengan posisi telentang
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tangan
- Mendekatkan kaki / troly berisi alat- alat yang sudah dipersiapkan didekat pasien
- Menentukan lokasi penyuntikan
- Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
- Mendesinfektans area keloid / acne yang akan disuntik dengan kapas alcohol dari
dalam keluar
- Menegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri kemudian jarum
ditusukkan perlahan- lahan dengan lubang jarum mengarah keatas dengan sudut
5derajat - 15 derajat
- Masukkan obat perlahan- lahan sampai terjadi gelembung pada area keloid dan acne
lalu jarum ditarik cepat, ulangi tindakan tersebut untuk area keloid sampai keloid
mengecil sesuai dengan anjuran dokter
- Bila keluar darah dioles dengan kapas kering
- Merapikan pasien
- Membereskan alat- alat
- Petugas mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan

Rumah Sakit MEMBERIKAN INJEKSI TRILAC DENGAN CARA


INTRA CUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/27 0 27/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Hal- hal yang harus diperhatikan:


- Observasi reaksi pasien selama dan sesudah pemberian obat
- Bersikap hati- hati dan teliti
- Beritahu pasien untuk tidak melakukan pengurutan dan ditekan pada bekas suntikan,
15 menit setelah dilakukan tindakan
- Perhatikan 12 benar prinsip pemberian obat

Rumah Sakit INSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/28 0 28/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Insisi adalah tindakan pembedahan kecil/ sedang dengan prinsip steril
Indikasi:
- Nevus
- Abcess
- Soft tissue tumor
- Clavus ( mata ikan )
TUJUAN:
- Untuk evaluasi jaringan
- Mengurangi ketidak nyamanan pasien
- Mencegah pembesaran yang lebih buruk lagi bagi pasien
- Indikasi medis dan advice dokter

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Pinset anatomis 1
- Pinset chirurgis 1
- Scapel 1
- Bisturi sesuai ukuran 1
- Korentang
- Gunting jaringan dan benang
- Nalpoeder

Rumah Sakit INSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/28 0 28/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


- Jarum kulit dan jarum otot
- Doek bolong steril
- Pengalas steril
- Kom kecil 2
- Spuit 5 cc 1
- Lidocain 1 % secukupnya
- Benang kulit
- Cat gut k/p
- Sarung tangan steril 2
- Benkok
- Pengalas/ underpad
- Betadin secukupnya
- NaCl 0,9 % secukupnya
- Alkohol 70 % secukupnya k/p
- Kassa steril
- Gunting perban
- Sofratul k/p
- Plester
- Needle sesuai ukuran k/p
- Formalin cair k/p
2. Persiapan pasien
- Menjelaskan dan memberitahu ke pasien tentang prosedur dan tujuan tindakan
- Memberikan posisi yang nuaman kepada pasien
- Menjaga privasi pasien

Rumah Sakit INSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/28 0 28/3
St. Elisabeth
BEKASI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
Dr. Antonius Yudianto., MARS

3. Langkah- langkah:
- Menyiapkan semua alat diatas troly dengan prinsip steril dan menutupnya dahulu
sebelum pelaksanaan
- Menyiapkan pasien dan memberikan posisi nyaman kepada pasien
- Petugas mencuci tangan
- Bebaskan area lokasi yang akan di bedah dari pakaian
- Memasang underpad / pengalas dibawah area lokasi yang akan dibedah
- Memakai sarung tangan steril
- Disinfeksi area lokasi yang akan di insisi dengan menggunakan kassa steril yang
dicelupkan kedalam betadhine
- Letakkan doek bolong steril diatas area lokasi
- Ambil obat lidocain dicampur dengan epineprin 1:1 dengan spuit 1cc sesuai dengan
instruksi dokter
- Suntikan obat kedalam area lokasi sebagai obat anestesilokal pada saat akan
dilakukan tindakan
- Tunggu sekitar 5-10 menit untuk reaksi obat
- Ambil scalpel kemudian rekatkan pisturi dengan menggunakan penset anatomi steril
- Sayatan di area lokasi diusap dengan kassa steril kering ambil jaringan yang
mengganggu kemudian letakkan kedalam bokal yang berisi formalin 3% kemudian
ditutup
- Deep area lokasi yang telah disayat kemudian bersihkan dengan NaCl 0,9%
kemudian usap dengan kassa steril kering
- Jahit area lokasi yang disayat dengan menggunakan polypropelene sesuai dengan
anjuran dokter
- Setelah luka dijahit, bersihkan luka dengan kassa yang dibasahi NaCl 0,9% kemudian
bersihakan kembali dengan menggunakan kassa yang dibasahi dengan betadhine

Rumah Sakit INSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/28 0 28/4
St. Elisabeth
BEKASI
PROSEDUR TETAP Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Letakkan sofratuleyang sudah digunting sesuai ukuran area yang dijahit kemudian
tutup dengan kassa steril kering lalu plester
- Merapikan pasien
- Membereskan alat- alat dan pisahkanalat medis di bengkok yang berbeda dan rendam
alat dengan Lysol didalam bengkok
- Petugas mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
Hal- hal yang harus diperhatikan:
- Observasi keadaan pasien setelah dilakukan tindakan, merasa pusing, mual dll
- Teliti dan sabar
- Cermat dalam setiap tindakan sesuai dengan langkah- langkah
- Perhatikan prinsip steril

Rumah Sakit EKSTRASI KOMEDO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/29 0 29/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Ekstrasi komedo adalah suatu tindakan mengeluarkan pustule didalam lapisan kulit

TUJUAN:
1. Mengurangi koloni bakteri
2. Menurunkan aktivitas sebasea
3. Mencegah foukel tidak tersumbat
4. Mengurangi inflamasi
5. Meminimalkan pembentukan jaringan

KEBIJAKAN

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan kepada pasien maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mengindetifikasikan pasien
- Meminta inform concent kepada pasien
2. Persiapan alat:
Baki/ troly berisi:
- Needle no 27 atau 26
- Kassa bersih
- Spons wajah
- Kom besar berisi air dingin

Rumah Sakit EKSTRASI KOMEDO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/29 0 29/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Bengkok
- Gunting
- Plester
- Handuk
- Bandana
- Alkohol
3. Langkah-langkah:
- Mempersilahkan pasien tidur telentang di bed
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tangan
- Memasang handuk diatas dada pasien dan bandana di kepala pasien
- Membersihkan wajah dengan spons wajah yang sudah direndam oleh air dingin
merata keseluruh permukaan wajah lala keringkan dengan handuk
- Mengeluarkan papula yang ada didalam komedo dengan menggunakan needle no 27
dengan cara dari dalam keluar, jangan samapi terlalu dalam memasukkan jarumnya
- Setelah papula sudah keluar dari komedo, tekan area komedo dengan kassa kering
sampai darah yang keluar berhenti
- Membersihkan area komedo dengan kassa yang dibasahi alkohol kemudian
keringkan dengan kassa kering
- Tutup area komedo yang sudah dibersihkan dengan plester yang digunting persegi
empat kemudian tempelkan
- Merapikan pasien dan member tahu bahwa tindakan sudah selesai
- Membereskan alat- alat dan mengembalikan ketempat semula
- Petugas mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan

CIRCUMSISI
Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/30 0 30/1

St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Tindakan bedah kecil berupa pemotongan ujung kulit penis atau preputium ( kulup )

TUJUAN:
- Indikasi medis
- Alasan agama

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Pinset anatomis
- Piset chirurgis
- Doek bolong steril
- Pengalas troly steril
- Gunting benang
- Scapel
- Jarum kulit
- Nalpoeder
- Lidocain 1%
- Spuit 3cc atau 5cc
- Korentang
- Bisturi no 11 – 15 sesuai kebutuhan
- Cutgut
Rumah Sakit CIRCUMSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/30 0 30/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Bengkok
- Kom kecil
- Underpad/ pengalas
- Bethadine dan NaCl 0,9%
- Sarung tangan steril
- Plester
- Alkohol 70% k/p
- Sofratul k/p
2. Persiapan pasien:
- Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan kepada pasien
- Memberikan posisi nyaman pada pasien
- Menjaga privacy pasien
3. Langkah- langkah:
- Meyiapakan semua alat diatas troly dengan prinsip steril dan ditutup dengan
pengalas
- Memberikan posisi nyaman pada pasien dan membuka celana pasien
- Menjaga privacy pasien dengan memasang tirai
- Memasang pengalas dibawah pasien
- Petugas mencuci tangan
- Memakai sarung tangan steril
- Mengoleskan bethadine kea rah penis
- Memasang doek bolong
- Mendisinfeksi penis dengan alcohol 70%
- Menyuntikkan lidocain secara subcutan diarea penis
- Melakukan aspirasi bila tidak ada darah masukkan lidocain secara perlahan- lahan
- Tunggu 2 menit agar lidocain bereaksi
Rumah Sakit CIRCUMSISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/30 0 30/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Uji reaksi obat dengan menggunakan pinset chirurgis


- Memasang bisturi ke scapel dan mendampingi dokter dalam melakukan tindakan
- Setelah dokter melakukan circumsisi, siapkan jarum kulit dan catgut untuk
melakukan penjahitan didaerah circumsisi
- Setelah selesai dijahit diolesi dengan bethadine lalu dibalut dengan sofratul pada area
penjahitan
- Memberikan balutan kassa steril secara melingkar pada area circumsisi dan diplester
secara melingkar kearah abdomen untuk mengurangi pergerakan terlalu banyak dan
menghindari nyeri& perdarahan
- Memberitahukan ke pasien bahwa tindakan sudah selesai
- Membereskan alat- alat
- Membuka sarung tangan
- Menokumentasikan tindakan
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
- Keadaan umum pasien
- Bekerja dengan tehnik steril
- Hindari terjadinya infeksi
- Menjaga agar luka tidak basah
- Anjurkan kepasien agar luka tetap bersih
- Anjurkan pasien untuk banyak istirahat dan kurang banyak pergerakan
Rumah Sakit PEMASANGAN GIPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/31 0 31/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Adalah suatu guguk campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras pada area yang
mengalami patah tulang ( fraktur )

TUJUAN:
- Imobilisasi dan penyangga fraktur
- Stabilissi dan istirahatkan
- Koreksi deformitas Mengurangi aktivitas pada daerah yang terinfeksi
- Membuat cetakantubuh orthotic

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Gipsona sesuai ukuran
- Sofgard sesuai ukuran
- Gunting perban
- Kom besar berisi air hangat
- Kemicetin salep k/p
- Waslap
- Underpad
- Plastik untuk tempat kotor
- Sarung tangan
Rumah Sakit PEMASANGAN GIPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/30 0 31/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Handuk pengering
2. Persiapan pasien:
- Menjelaskan dan memberitahu tindakan yang akan dilakukan
- Memberi posisi nyaman pada pasien selama tindakan berlangsung
- Menjaga privacy pasien
3. Langkah- langkah;
- Menyiapkan alat- alat diatas troly
- Memberikan posisi nyaman pada pasien
- Petugas mencuci tangan
- Memasang pengalas dibawah area fraktur yang akan dilakukan pemasangan gips
- Mencuci/ mengelap area fraktur dengan waslap lalu dikeringkan dengan handuk
- Area luka diolesi dengan kemicetin salep jika perlu secara melingkarapabila fraktur
terjadi pada tangan dan kaki
- Balutan pertama dibalutkan dengan softgard di area fraktur setelah itu baru
dibalutkan lagi dengan gipsona secara menyeluruh dan didiamkan selama kurang
lebih 5 menit. Setelah keras anjurkan pasien agar jangan digerakkan pada area
pemasangan gips
- Pasien diberi penyangga tongkat kaki atau penyangga tangan
- Merapikan alat- alat
- Membuka sarung tangan
- Mendokumentasikan tindakan
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
- Gips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan pasien
- Catat apabila ada luka
- Jangan menekan luka
- Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
Rumah Sakit MENJAHIT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/32 0 32/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Menjahit luka adalah untuk menyatukan jaringan yang terputus serta meningkatkan proses
penyembuhan dan penyambungan jaringan

TUJUAN:
- Mencegah terjadinya perdarahan
- Proses cepat dalam penyembuhan luka
- Mencegah terjadinya infeksi
- Mencegah kerusakan jaringan

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Spuit 3cc/ 5cc sesuai kebutuhan
- Pinset anatomis
- Pinset chirurgic
- Bak intrumen
- Nalpoeder
- Korentang
- Jarum kulit
- Doek bolong
- Pengalas troly yang steril
- Sofratul
Rumah Sakit MENJAHIT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/32 0 32/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


- PLESTER
- Benang kulit
- Benang otot / cutgut k/p
- Kom kecil Bengkok
- Lidocain 1%
- NaCl 0,9%
- Kassa steril
- Gunting benang
- Pengalas
- Kapas alcohol 70%
- Sarung tangan steril
2. Persiapan pasien:
- Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan
- Memasang tirai untuk privasi pasien
- Mengatur pasien senyaman mungkin
3. Langkah- langkah:
- Semua alat- alat disiapkan di atas troly dan ditutup dengan pengalas
- Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien dan memasang pengalas dibawah
area penjahitan luka
- Petugas mencuci tangan
- Memakai sarung tangan steril
- Mengkaji luka kedalaman, luasnya dan keadaan lukaMemasang doek bolong pada
area luka
- Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
- Gunakan kassa terpisah untuk setiap usapan
- Menyiapkan injeksi lidocain 1%
Rumah Sakit MENJAHIT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/33 0 33/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


- Lakukan disinfeksi pada ujung luka/ daerah yang akan disuntik dengan menggunakan
bethadine secara sirkuler dengan diameter lebih kurang 5 cm
- Menyuntikkan lidocain secara subcutan disekitar tepi luka
- Tunggu 2 menit agar lidocain beraksi
- Sambil menunggu reaksi obat, siapkan nalpoeder, jarum, dan benang
- Uji reaksi obat dengan menggunakan pinset
- Jahit luka kurang lebih 1cm diatas ujung luka dan ikat gunting benang sisakan kira-
kira 1cm.
- Jahit satu persatu dengan jarak jahitan satu dengan yang lainnya kurang lebih 1cm,
teruskan sampai semua luka terjahit
- Berikan antiseptic pada luka dan tutup dengan sofratule
- Tutup luka tersebut dengan kassa steril dengan rapid an rekatkan dengan plester
- Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
- Rapikan alat- alat
- Buka sarung tangan
- Dokumentasikan
Rumah Sakit MENGANGKAT JAHITAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/34 0 34/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Suatu tindakan mengangkat benang jahitan pada luka yang dijahit dengan menggunakan tehnik
Septic dan antiseptic

TUJUAN:
- Supaya luka dapat sembuh dengan baik
- Mengegah terjadinya infeksi dari benang
- Mempercepat proses pengobatan

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan alat:
- Pinset anatomis
- Pinset chirurgis
- Gunting benang
- Kassa steril sesuai dengan kebutuhan
- Kapas lidi k/p
- Korentang
- Bak instrument
- Bethadine secukupnya
- Kom kecil
- Gunting perban dan gunting plester
Rumah Sakit MENGANGKAT JAHITAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/34 0 34/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Pengalas
- Bengkok
- Sarung tangan
- Kantong plastic k/p
Persiapan pasien:
- Memberi tahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tondakan dan prosedur yang
akan dilakukan
- Menjaga privasi pasien
- Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien
Langkah- langkah:
- Mengatur posisi pasien agar nyaman
- Menyiapkan alat- alat diatas troli dan didekatkan ke pasien atau daerah yang mudah
dijangkau
- Petugas mencuci tangan
- Memakai sarung tangan dan memasang pengalas dibawah area prmbukaan jahitan
- Meletakkan bengkok didekat aff jahitan
- Membuka plester dan membersihakan bekas plester disekeliling luka dengan kapas
bengsin dan memasukkan balutan kotor kedalam kantong plastic
- Luka didisinfeksi dengan kassa bethadine dengan cara dari arah dalam keluar
- Melepasakn jahitan satu per satu secara selang seling dengan cara menjepit simpul
jahitandengan pinset anatomis dan ditarik keatas, kemudian menggunting benang
tepat dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi lain yang tidak ada
simpul
- Luka diolesi dengan bethadine
- Menutup luka dengan kassa dan diplester
- Merapikan pasien dan membereskan alat- alat
Rumah Sakit MEMBUKA JAHITAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/34 0 34/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Membuka sarung tangan


- Mendokumentasikan
Hal- hal yang harus diperhatikan:
- Keadaan umum pasien
- Septik dan antiseptic
- Keadaan luka ( kering, bernanah, perdarahan, bengkak dll )
- Hindari terjadinya infeksi nasokomial
- Hindari kecemasan, ketakutan dan kesakitan pada pasien
Rumah Sakit MERAWAT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/35 0 35/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Merawat Luka adalah mebersihkan luka, mengobati dan menutup kembali luka dengan
memperhatikan tehnik steril.
Indikasi:
- Luka bekas operasi
- Luka sayatan
- Luka tususk
- Luka tak rata
TUJUAN:
- Mencegah kontaminasi luka
- Melindungi luka dari cedera mekanis
- Menyerap cairan luka
- Mobilasi luka
- Menberikan rasa nyaman pada pasien secara moral

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan dan member tahu maksud dan tujuan tindakan
- Memberikan rasa aman dan nyaman
- Menyiapkan lingkungan pasien
- Mengatur posisi pasien
Rumah Sakit MERAWAT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/35 0 35/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


2. Persiapan alat:
- Korentang dalam tempatnya
- Pinset anatomis
- Pinset chirurgis
- Gunting
- Kassa steril secukupnya
- Bak instrument
- Bengkok
- Kom kecil
- Bethadine secukupnya atau obat lain sesuai advis dokter
- Perhidrol 3% secukupnya
- Kantong plastic
- Pengalas/ perlak
- Plester
- Gunting perban
- Kassa gulung kalau perlu
- Sarung tangan
3. Langkah- langkah:
- Menyiapkan alat- alat diatas troli
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dan menjaga privacy pasien
- Petugas mencuci tangan
- Meletakkan alas dibawah area luka
- Memakai sarung tangan
- Membuka bakutan luka dengan kassa yang sudah diberi alcohol dan membuang
balutan luka yang kotor kedalam kantong plastic
- Mendekatkan bengkok didekat area luka dan luka dibersihkan dengan perhidrol 3%
lalu setelah itu dibersihkan lagi dengan NaCl 0,9%
Rumah Sakit MERAWAT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/35 0 35/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Bila luka sudah cukup bersih diolesi dengan bethadine atau obat lain sesuai dengan
advis dokter
- Menutup luka secara rapi dengan kassa steril dan setelah itu di plester dengan hipafix
atau dengan mikrofor, bila perlu dibungkus dengan kassa gulung
- Merapika alat dan memberitahuka ke pasien kalau tindakan sudah selesai
- Petugas mencuci tangan
- Mendokumentasikan

Hal- hal yang perlu diperhatikan:


- Keadaan umum pasien
- Privasi pasien
- Bekerja dengan prinsip aseptik dan septic
- Menjaga agar tidak terjadi adanya infeksi nosokomial
Rumah Sakit MENGOMPRES LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/36 0 36/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Mengompres luka adalah suatu tindakan mengompres luka dengan cairan desinfektan tertentu
misalnya bethadine solution, rivanol atau larutan campuran lain misalnya H2O2 3%, NaCl 0,9 %
sesuai dengan advis dokter.
Indikasi:
- Luka yang kotor ( pus )
- Abses
- Luka penyebab jamur

TUJUAN:
- Mengurangi pembekakan
- Mengeluarkan kotoran luka
- Mencegah kontaminasi luka
- Memberi rasa nyaman pada pasien
- Melaksanakan program pengobatan

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Memberi tahu maksud dan tujuan tindakan
- Memberikan rasa nyaman dan aman
- Menyiapkan lingkungan
Rumah Sakit MENGOMPRES LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/36 0 36/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Persiapan alat:
- Satu set alat ganti balutan; pinsetchirurgis, pinset anatomis, gunting
- Obat kompres: bethadine, NaCl 0,9%
- Kassa steril dalam tromol
- Korentang
- Gunting, plester, perban
- Underpad
- Alkohol 70%
- Lysol 3%-5%
- Bengkok 2 buah
- Sarung tangan steril/ disposable
3. Langkah- langkah:
- Menjelaskan kepada pasien maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Menutup skerm
- Petugas mencuci tangan
- Memasang underpad dibawah area luka
- Petugas memakai sarung tangan
- Bengkok didekatkan
- Membuka balutan dan plester pada tubuh pasien yang terdapat luka dengan kassa
yang dibasahi alkohol
- Mendisinfektan daerah sekitar luka dengan kassa yang dibasahi alcohol 70%
kemudian buang kedalam bengkok
- Membersihkan luka dengan NaCl 0,9% dari dalam keluardan sedikit ditekan-tekan
agar kotoran keluar menempel di kassa, ulangi sampai luka bersih
- Bilas luka dengan NaCl 0,9% kemudian jika luka sudah bersih, kompres luka dengan
kassa bethadine yang sudah direndam, tempelkan pada luka
Rumah Sakit MENGOMPRES LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/36 0 36/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Menutup luka dengan kassa yang kering


- Merapikan pasien dan memberi tahu bahwa tindakan sudah selesai
- Membereskan alat- alat kemudian pisahkan alat medis dan kassa dalam bengkok
yang berbeda, rendam alat medis dengan Lysol didalam bengkok
- Petugas mencuci tangan
- Dokumentasikan tindakan
Hal- hal yang harus diperhatikan:
- Bekerja dengan prinsip steril
- Observasi keadaan luka
- Tidak menunjukkan rasa jijik pada pasien
Rumah Sakit SPIROMETRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/37 0 37/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Spirometri adalah alat untuk pemeriksaan volume udar inspirasi dan ekspirasi seseorang dalam
waktu tertentu.

TUJUAN:
- Menilai status faal paru yaitu menentukan apakah seseorang mempunyai faal paru
normal, hiperinflasi, obstruksi atau bentuk campuran
- Menilai manfaat pengobatan yaitu menentukan apakah suatu pengobatan
memberikan perubahan terhadap nilai faal paru
- Menentukan prognosis atau suatu penyakit
- Menilai status kesehatan sebelum pendaftaran suatu program yang memerlukan
aktivitas fisik yang berat
- Menilai kemajuan suatu pengobatan asma atau PPOK

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan maksud dan tujuan dalam melakukan tindakan
- Memasang tirai atau diruang tertutup pada saat melakukan tindakan untuk menjaga
privacy pasien
- Mengkaji riwayat pasien apakah perokok, penyakit terakhir dan obat- obatan yang
digunakan
Rumah Sakit SPIROMETRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/37 0 37/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

2. Persiapan alat:
- Alat spirometri
- Mouthpiece 1- 2 buah
- Penjepit hidung
- Tissue
3. Langkah- langkah:
- Memberitahukan lama tindakan kepada pasien
- Menginstruksikan pasien agar berdiri didepan alat spirometri
- Memasukkan ID pasien pada alat spirometri
- Menginstruksikan pasien pada saat melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi cepat
sekuat- kuatnya pada corong spirometri selama mungkin dan menjepit hidung dengan
alat penjepit ( dilakukan oleh dokter)
- Menginstruksikan kembali kepada pasien untuk menarik nafas dalam dan buang
nafas secepat mungkin dengan hidung dijepit dengan alat penjepit
- Setelah selesai, mengeprint hasil tindakan
- Membereskan pasien dan alat
- Petugas mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan

4. Cara pengoperasian alat:


- Pasang flow sensor ke sensor grip, pasang spirofilter ke flow sensor, pasang
mouthpiece ke spirofilter
- Pasang sensor, kabel power ke unit. Masukkuan kertas print
- Nyalakan alat dengan menekan tombol ON
- Kalibrasi alat
- Masukkan ID pasien
Rumah Sakit SPIROMETRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/37 0 37/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Pilih pengukuran dengan menekan tombol SVC, atau MVV


- Pegang sensor dengan benar. Tekan tombol start, tunggu sampai ada tampilan Flow
zero adjustment. Baru melakukan pemeriksaan SVC- MVV, tekan tombol STOP
setelah pengukuran selesai dilakukan
- Print hasil pengukuran dengan menekan tombol Print. Print akan berhenti otomatis
- Matikan alat dengan menekan tombol OFF

5. Cara peniupan:
SVC : Lakukan pernafasan biasa, setelah terdengan tanda “ beep” tarik nafas panjang
lalu buang pelan- pelan sampai habis
FVC : Lakukan 2 atau 3 nafas biasa, kemudian tarik nafas panjang lalu buang sekuat-
kuatnya sampai habis
MVV: Lakukan pernafasan seperti setelah berlari ( terengah- engah ) selama 15 detik,
bila sudah mencapai secara otomatis akan berhenti

6. Cara kalibrasi:
- Pasang sensor ke syringe
- Nyalakan alat dengan menekan tombol
- Tekan SVC, tekan Menu ( angka 8 ), pilih Calibration, tekan Enter
- Ganti volume syringe dengan I L
- Tekan tombol start, tunggu sampai ada tampilan Flow zero adjustment
- Baru lakukan peng-kalibrasian dengan menggerakkan terus syringe maju mundur
- Peng-kalibrasian akan berhenti otomatis, dan akan ada tampilan hasil kalibrasi
- Kalibrasi sukses di tandai dengan OK. Kalau hasilnya NG ulangi lagi proses kalibrasi
- Tekan tombol ID untuk kembali ke tampilan awal
Rumah Sakit PUNKSI PLEURA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/38 0 38/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

PENGERTIAN:
Suatu tindakan medis baik itu untuk diagnostic maupun terapuetik dengan cara memasukkan
jarum kedalam rongga pleura dengan maksud mengeluarkan cairan dari rongga pleura dan
dilakukan pada bagian bawah sela iga garis axilaris posterior

TUJUAN:
- Mengeluarkan cairan dari rongga pleura
- Mengurangi rasa sesak akibat dari penekanan cairan di paru-paru
- Menegakkan diagnostic

KEBIJAKAN:

PROSEDUR:
1. Persiapan pasien:
- Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
- Menjaga privacy pasien
- Memberikan posisi nyaman pada pasien
- Meminta Inform Concens pada pasien dan keluarga
2. Persiapan alat:
- Baki berisi: sarung tangan steril 1-2 pasang, pinset steril, kassa steril, bethadine
secukupnya, alkohol secukupnya, spuit 5cc
- Lidicain 1-2 ampul
- Blood set 1 buah
Rumah Sakit PUNKSI PLEURA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/38 0 38/2
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Abocath no 14 sebanyak 1 buah


- Tabung penampung untuk tempat caira pleura
- Bocal untuk pemeriksaan lab
- Plester
3. Langkah- langkah:
- Membawa alat- alat kedekat pasien
- Atur pasien sesuai lokasi yang akan dilakukan tindakan yaitu posisi duduk dengan
tangan diangkat keatas
- Dokter memakai sarung tangan steril
- Menentukan lokasi yang akan di punksi dan diberi tanda dan lakukan disinfeksi pada
daerah yang akan dilakukan punksi dengan bethadine lalu alkohol ( petugas
pelaksana dokter )
- Memberikan anestesi pada lokasi disela iga dan diatas iga bawah sampai pada pleura
paeietal ( petugas pelaksana dokter )
- Melakukan punksi percobaan dengan melakukan pengisapan cairan pleura denga
spuit anastesi tersebut ( petugas pelaksana dokter )
- Setelah yakin cairan pleura keluar spuit dicabut ( petugas pelaksana dokter )
- Masukkan abocath no 14 pada bekas tusukkan tadi, lalu hubungkan dengan blood set
- Cairan pleura dialirkan kedalam tabung penampung
- Bila cairan pleura tidak keluar lagi atau pasien mengeluh sesak nafas atau batuk-
batuk jarum dicabut ( pengeluaran cairan maksimal 1500 cc ) petugas pelaksan
dokter )
- Tutup bekas tusukkan dengan kassa steril yang telah diberi bethadine lalu fiksasi
dengan plester
- Istirahatkan pasien kurang lebih 15 menit, jika tidak ada keluhan pasien
diperbolehkan pulang
Rumah Sakit PUNKSI PLEURA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/38 0 38/3
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

- Merapikan alat- alat


- Dokumentasikan tindakan

Hal- hal yang harus diperhatikan:


- Menjaga privacy pasien
- Inform consent tindakan
- Observasi keadaan pasien
- Bekerja dengan prinsip steril
Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/39 0 39/1
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS


Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DM/Rajal/NM/26 0
St. Elisabeth
BEKASI
Ditetapkan
Direktur Utama

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

Dr. Antonius Yudianto., MARS

Anda mungkin juga menyukai