Anda di halaman 1dari 5

HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN MONOPOLI

Dosen Pengampu : Galuh Widitya Qomaro, S.H.I., M.H.I

Disusun Oleh :

Vivi Dwi Cahyati

(16071110037)

HUKUM BISNIS SYARIAH

FAKULTAS KEISLAMAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


2019
5 SOAL DAN JAWABAN SEJARAH PERSAINGAN USAHA

YANG KONSIDERANS DENGAN UU NO.5 TAHUN 1999

1. Bagaimana Latar belakang dari penyusunan undang-undang antimonopoli

di Indonesia?

Jawab :

Perjanjian yang dilakukan antara Dana Moneter (IMF) dengan Pemerintah

Republik Indonesia, pada tanggal 15 Januari 1998. Dalam perjanjian

tersebut, IMF memberi bantuan pinjaman keuangan kepada Indonesia

sebesar US 43 Miliar yang bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi,

akan tetapi dengan syarat Indonesia harus melakukan reformasi ekonomi

dan hukum ekonomi tertentu. Hal ini mnyebabkan diperlukannya undang-

undang antimopoli. Akan tetapi perjanjian dengan IMF tersebut bukan

merupakan satu-satunya alasan penyusunan undang-undang tersebut , akan

tetapi sejak 1989, telah terjadi diskusi intensif di Indonesia mengenai

perlunya perundang-undangan anti monopoli. Reformasi sistem ekonomi

yang luas dan khususnya kebijakan regulasi yang dilakukan sejak tahun

1980, dalam jangka waktu 10 tahun telah menimbulkan situasi yang

dianggap sangat kritis.

2. Kapan Indonesia sendiri baru memiliki aturan hukum dalam bidang

persaingan?

Jawab :

Indonesia sendiri baru memiliki aturan hukum dalam bidang persaingan

setelah atas inisiatif DPR dis ususn RUU larangan Praktik Monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat. RUU tersebut akhirnya disetujui dalam

siding paripurna DPR pada tanggal 18 Februari 1999, dalam hal ini

pemerintah diwakili oleh menteri perindustrian dan perdagangan Rahardi

ramelan. Setelah seluruh prosedur legislasi terpenuhi, akhirnya Undang-

undang tentang Larangan Praktik Monopoli dan persaingan Usaha tidak

sehat ditandatangani oleh Presiden B.J Habibie dan diundangkan pada

tanggal 5 Maret 1999 serta berlaku satu tahun setelah di undangkannya.

3. Bagaimanakah praktik monopoli bisa terjadi pada saat itu?

Jawab : perkembangan usaha swasta pada kenyataanya sebagian besar

merupakan perwujudan dari kondisi persaingan usaha yang tidak sehat,

kedudukan monopoli yang lahir karena adanya fasilitas yang di berikan

oleh pemerintah antara lain melalui tata niaga, serta ditempuh melalui

praktek isnis yang tidak sehat seperti persengkokolan untuk menentapkan

harga melalui kartel menetapkan mekanisme yang menghalangi

terbentuknya kompetisi, menciptakan barrier to entry dan terbentuknya

integrasi baik horizontal dan vertical.

4. Bukti apa yang menunjukkan bhawa pemerintah memainkan peran cukup

dominan dalam tindakan mendorong praktek monopoli dan persaingan

tidak sehat?

Jawab :

a. Penunjukan perusahaan swasta sebagai produsen dan importer

tunggal untuk mengolah biji gandum menjadi teput dan

mengijinkan perusahaan tersebut untuk masuk pada industry hilir,

contohnya penunjukan PT Bogasari oleh BULOG.


b. Pemerintah tampaknya tidak hanya mengijinkan tapi tampaknya

juga mendorong berkembangnya asosiasi-asosiasi produsen yang

berfungsi sebagai kartel diam-diam yang mampu mendiktekan

harga barang dan jumlah pasokan barang di pasar, conthnya adalah

ORGANDA , asosiasi produsen semen, Apkindo, APKI.

c. Pemerintah dengan sengaja telah membiarkan satu perusahaan

menguasai pangsa pasar di atas 50% atas suatu produk, contohnya

adalah PT Indofood yang menguasi pangsa pasar mie instan di

Indesia lebih dari 50%.

d. Pemerintah telah dengan sengaja membuat entry barrier bagi

pemain baru di bidang industry tertentu, contohnya adalah

kebijakna mobil nasional.

e. Pemerintah memberikan perlindungan kepada industry hulu yang

memproduksi barang tertentu dengan cara menaikan bea masuk

barang yang sama yang diimpor dari luar negeri, contohnya adalah

proteksi terhadap PT Chandra Asri.

5. Bagaimanakah alasan yang menyebabkan Undang-Undang persaingan

usaha lahir pada masa orde baru?

Jawab :

Menurut Prof. Sutan Remy Sjahdeini

a. Karena pemerintah menganut konsep bahwa perusahaa-perusahaan

besar perlu ditumbuhkan untuk berfungsi menjadi lokomotif

pembangunan apabila perusahaan tersebut diberikan perlakuan khusus.

Perlakuan khusus itu ada dalam bentuk proteksi yang dapat


menghalangi perusahaan lain dalam bidang usaha tersebut atau dengan

kata lain memberikan posisi monopoli.

b. Pemberian fasilitas monopoli perlu ditempuh karena perusahaan itu

telah bersedia menjadi pioneer di sector yang bersangkutan. Tanpa

fasilitas monopoli dan proteksi, sulit bagi pemerintah untuk

mendapatkan kesediaan investor menanamkan modak disektor

tersebut.

c. Untuk menjaga berlangsungnya raktek KKN demi kepentingan krooni-

kroni mantan presiden Suharto dan pejabat-pejabat yang berkuasa pada

waktu itu.

Anda mungkin juga menyukai