Anda di halaman 1dari 5

5 Laras Bahasa

Kelompok A3

Anggota:

1. Ferdy Saputra ( P07133222044 )


2. Ajrina Nurun Nafila ( P07133222016 )
3. Jasmine Nabilla Hamida ( P07133222035 )
4. Diah Ayu Cahyani ( P07133222011 )
5. Juwita Dea Oktarima ( P07133222030 )
6. Zahrah Zakiyah ( P07133222002 )

Politeknik Kesehatan Yogyakarta

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Program Studi STr Sanitasi Lingkungan

Kelas A

2022 / 2023
5 laras Bahasa
 Laras Hukum
Laras Hukum adalah laras yang yang corak penggunaan bahasanya dengan dunia hukum.
Yang mempunyai ciri-ciri yaitu, mempunyai bahasa yang tersendiri, Objektif dan
menekan prasangka pribadi, dan tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi
Contoh:
Sanksi pelanggaran pasal 44:
Undang undang 6 tahun 1982 tentang Hak cipta :
”Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
pada suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil hak cipta sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda
paling banyak Rp.50.000.000,00 (Lima pulu juta rupiah).

 Laras Sastra
Laras sastra adalah Laras yang memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif.
Bahasanya boleh dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatik dan puitis.

Beberapa ciri bahasa sastra:

1. Kreatif dan imaginatif.


2. Mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata.
3. Puitis dan hidup: monolog, dialog, bunga-bunga bahasadan sebagainya.
4. Menggunakan bahasa tersirat: perlambangan, kisan, perbandingan, peribahasa,
metafora, simile, personifikasi, ilusi, ambiguiti dan sebagainya.
5. Terdapat penyimpangan tata bahasa atau manipulasi bahasa.

Contoh laras sastra :

Karya sastra berupa puisi, prosa, dan drama merupakan bagian dari laras bahasa sastra.
Sastrawan memiliki lisensi puitis (licentia poetica) yang membebaskan mereka untuk
mendayagunakan bahasa demi mewujudkan keindahan. Paragraf dan kalimat dalam karya
sastra dapat dibuat mulai dari pendek sekali hingga panjang sekali. Pilihan kata pada laras
bahasa itu fleksibel dan ejaan pun dapat dilenturkan apabila diperlukan.

 Laras ilmiah

Laras ilmiah adalah penggunaan bahasa dalam kegiatan ilmiah,


Contoh laras ilmiah :

Penulisan karya tulis ilmiah, namun selama ini penulisan karya tulis ilmiah terkadang
tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya
penggunaan tanda titik dua, seharusnya tanda titik dua diletakkan tepat setelah huruf akhir
dari kalimat, namun kebanyakan dari kita ingin memperindah tulisan dengan meletakan
tanda titik dua diratakan letaknya, tidak peduli di mana seharusnya meletakkan tanda titik
dua tersebut. Penulisan karya tulis ilmiah seharusnya tidak perlu menggunakan rata kiri
kanan, namun kembali lagi pada kebiasaan kita yang ingin memperindah tampilan tulisan
untuk dilihat. Oleh karena itu, mahasiswa yang sedang menjalani program karya tulis
ilmiah sebaiknya menyesuaikan penulisan karya tulis ilmiah dengan EYD, sesuai dengan
pedoman penulisan karya tulis ilmiah, dan rajin konsultasi dengan dosen pembimbing
utama dan dosen pembimbing pendamping agar penulisan karya tulis ilmiah mendekati
sempurna bahkan sempurna.

 Laras Bahasa Jurnalistik

Laras Bahasa Jurnalistik (berita, editorial, iklan, dll.) adalah bahasa yang digunakan
wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa pers ialah salah satu
laras bahasa. Bahasa jurnalistik memiliki sifat sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana,
lancar, jelas, lugas, menarik, dan netral (demokratis). Namun jangan dilupakan, bahasa
jurnalistik harus didasarkan pada bahasa baku, ia tidak menganggap sepi kaidah kaidah
tata bahasa. Begitu juga dia mesti memperhatikan ejaan yang benar. Akhirnya dalam
kosa kata, bahasa jurnalistik mengikuti perkembangan dalam menulis berita.

Contoh laras Bahasa jurnalistik :

Dalam menulis berita, wartawan mengacu pada formula 5W+1H, meliputi Siapa (Who)
melakukan Apa (What), Kapan (When), di mana (Where), Kenapa (Why), dan Bagaimana
(How). Dengan menggunakan bahasa jurnalistik, sebuah peristiwa, misalnya Aksi
Demonstrasi, dapat disusun naskah beritanya sebagai berikut: Ratusan Mahasiswa
Bandung berunjuk rasa, Selasa (11/7/2015), di depan Gedung Sate Jln Diponegoro Kota
Bandung, untuk menuntut pemerintah tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM). Aksi dilakukan setelah muncul kabar pemerintah akan menaikkan harga BBM
bulan depan. Aksi berlangsung damai. Dalam contoh di atas, dalam penulisan unsur
waktu, bahasa jurnalistik cukup menuliskan Selasa (11/7/2015), bukan pada hari Selasa
tanggal 11 Juli 2015. Unsur tempat cukup ditulis di depan Gedung Sate Jln Diponegoro
Kota Bandung, tanpa menuliskan bertempat di depan Gedung Sate.

 Laras bahasa bisnis atau dinas

Laras bahasa bisnis atau dinas adalah salah satu laras bahasa yang di gunakan dalam
dunia bisnis untuk digunakan oleh para profesional. Selain itu laras bahasa bisnis juga
sering di pakai dalam pemerintahan. Laras bahasa bisnis mengandung paragraf dan
kalimat yang panjangnya sedang atau singkat namun jelas. Pilihan kata pada laras bahasa
itu pun baku dan teknis serta ejaannya tertib.
Contoh laras bahasa bisnis :

Laras bahasa bisnis sering digunakan pada surat laporan seperti surat penawaran kerja
ataupun penawaran kontrak, laporan perjalana dinas, dan presentasi rapat.

Anda mungkin juga menyukai