414-Book Manuscript-1468-1-10-20210708
414-Book Manuscript-1468-1-10-20210708
Herman RN
Penulis : Herman RN
ISBN :.978-602-5679-45-2
Penyunting : Mohd. Harun
Penata letak : Fathir Alfath Alfian
Desain Sampul : Muhammad Rifki
Penerbit : Syiah Kuala University Press
Cetakan I, Juli 2018
RN, Herman
2018
Jurnalistik Praktis
Banda Aceh: Penerbit Unsyiah Press, 2018.
183 hlm : 16 x 23 cm (Unesco)
070.4
Penerbitan buku ini dibiayai oleh Hibah Buku Ajar
Universitas Syiah Kuala tahun 2018 sesuai dengan nomor kontrak
01/UN11.LP3M/BA/SP2H/PNBP/2018
Herman RN | 7
8 | Jurnalis Praktis
PRAKATA
i
Disebut sebagai buku sederhana, karena bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang mudah dipahami, yang akrab dengan mahasiswa
dan anak sekolah. Beberapa istilah yang ditemukan dalam dunia jurnalistik
sudah diindonesiakan agar lebih mudah dipahami. Bahkan, istilah-istilah
tertentu sengaja diberikan definisinya sesuai leksikal dan pendapat para
ahli. Oleh karena itu, buku ini diberi judul “Jurnalistik Praktis”.
Istilah “Praktis” sengaja digunakan karena memang buku ini akan
mengarahkan mahasiswa memahami dengan mudah konsep jurnalistik
secara umum, mulai bentuk penulisan dan genre jurnalistik, sampai
dengan karakteristik bahasa berdasarkan jenis-jenis media massa. Selain
itu, buku ini sudah dilengkapi sejumlah contoh yang relevan dengan teori
yang dibahas. Secara singkat, peserta didik yang belajar dengan buku ini,
bukan hanya mengetahui teori, tetapi juga bisa langsung melihat contoh
agar mudah dipraktikkan. Tentu saja harapannya agar para peserta didik
langsung bisa menulis karya jurnalistik sebagai aplikasi dari belajar mata
kuliah Jurnalistik.
Penulis sangat berharap setelah membaca buku ini, mahasiswa
mampu mengidentifikasi ragam jurnalistik, karakteristik bahasa
jurnalistik, dan menulis karya jurnalistik di media massa. Di samping
itu, mahasiswa diharapkan lebih mudah dan terbimbing dalam
mengidentifikasi berita-berita di media konvensional dengan menjadikan
buku ini sebagai alternatif referensi. Tidak tertutup kemungkinan pula
buku ini bisa menjadi buku saku para jurnalis muda di Tanoh Rincong.
Buku ini sengaja ditulis dengan konteks lokalitas keacehan karena
sasarannya adalah mahasiswa yang sedang belajar di Aceh, khususnya
ii
di Universitas Syiah Kuala. Selain sebagai buku pegangan untuk proses
belajar mengajar, buku ini juga bisa menjadi referensi bagi mahasiswa
yang sedang menyusun skripsi tentang jurnalistik dan media massa.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam buku ini,
terutama ulasan teoretis. Hal ini karena keterbatasan ruang sebagai buku
ajar. Buku ini sengaja dipersiapkan tidak terlalu tebal, tetapi cukup praktis
sebagai pegangan belajar dan mengajar jurnalistik. Oleh karenanya, buku
ini banyak dilengkapi contoh-contoh karya penulis sendiri yang sudah
dimuat oleh media massa.
Akhirukalam, semoga buku ini membawa manfaat bagi seluruh
mahasiswa dan pembaca. Harapan penulis, ke depan bisa lahir buku
khusus yang membahas teknik penulisan feature yang lebih detail dan
konkret, karena dalam buku ini, hal ini sudah disinggung sebagian.
Terima kasih.
Banda Aceh, Maret 2018
Herman RN
iii
KATA PENGANTAR
SESEORANG tidak dianggap hebat dari apa yang ia bicarakan, tetapi akan
dianggap hebat karena apa yang dihasilkan (ditulis). Kalimat ini sering
sekali saya sampaikan di depan dosen-dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala. Artinya, apa yang dibicarakan
orang secara lisan akan mudah hilang, tetapi sesuatu yang dituliskan
seseorang akan selalu menjadi kenangan meskipun ia sudah tak ada lagi.
Selain itu, karya dalam bentuk tulisan apa pun, terutama buku, sangat
mudah diproduksi dan dibaca ulang oleh siapa pun dan di mana pun.
Kita tentu mengenal nama-nama seperti Albert Einsten, Bill Gates,
Tan Malaka, Obama, Soekarno, dan masih banyak lagi, mereka semua
terkenal dan dikenal oleh dunia karena dua hal: menulis atau dituliskan
orang. Untuk dituliskan orang, tentu harus memiliki karya. Jika Anda
belum mampu menghasilkan karya yang dapat dituliskan orang, maka
Andalah yang harus menulis. Di sinilah pentingnya ilmu menulis dipupuk
dan dipelajari sepanjang masa lalu diwariskan dari generasi ke generasi
selayaknya yang dilakukan Herman RN melalui buku Jurnalistik Praktis
ini. Mengingat tuntutan masa kini, bagi siapa saja yang memilih profesi
sebagai pendidik, tidak terkecuali dosen, maka menulis harus menjadi
hobi dan kebutuhan bagi dirinya dalam rangka mengembangkan dan
v
mentransfer ilmu pengetahun yang sedang digeluti dalam dimensi yang
luas, lintas generasi, lintas perguruan tinggi, dan lintas negara.
Hadirnya buku mungil ini menurut saya bukan hanya mengajak
orang mampu menulis dalam ranah jurnalisme, tetapi buku ini juga
memandu orang untuk mudah menulis apa saja, terutama tulisan-tulisan
populer dan praktis. Paparan teori yang dibahasakan kembali oleh si
penulis dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami
membuat pembaca semakin mengenal ranah jurnalistik sekaligus dunia
tulis menulis. Apalagi, setiap teori dalam buku ini dilengkapi dengan
contoh-contoh sederhana yang ditulis langsung oleh si penulis buku.
Contoh-contoh straight news dan feature yang dimuat dalam buku ini
sebagian besar adalah tulisan-tulian Herman RN sendiri yang sudah
dimuat berbagai media. Hal ini semakin mempertegas bahwa pengarang
buku ini adalah seorang penulis.
Nama Herman RN memang tidak asing lagi dalam belantara
tulis menulis di Aceh. Oleh karena itu, kehadirannya dalam sayembara
menulis buku ajar dengan dana hibah Unsyiah tahun 2018 menambah
deretan kompetisi kepenulisan secara akademis di Universitas Syiah
Kuala. Tatkala nama Herman RN muncul sebagai salah satu pemenang
hibah menulis buku ajar tersebut, banyak orang tidak heran lagi, karena
selama ini, sebelum menjadi dosen, ia memang sudah menekuni dunia
tulis menulis. Adapun buku Jurnalistik Praktis adalah manifestasi dari
karier Herman dalam dunia tulis menulis.
Dapat dikatakan bahwa buku ajar ini merupakan simpulan dari
kerja-kerja dirinya selama mahasiswa hingga menjadi dosen di FKIP
vi
14 | Jurnalis Praktis
Unsyiah. Latar belakangnya yang pernah menjadi wartawan beberapa
media lokal di Banda Aceh semakin memperkuat bahwa buku jurnalistik
ini benar-benar ditulis oleh seorang yang memiliki skil di bidangnya,
yakni skil jurnalistik.
Meskipun buku ini ditulis untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Unsyiah, seperti pengakuan
penulis, buku ini juga bisa menjadi pegangan mahasiswa fakultas lain,
seperti mahasiswa FISIP di Jurusan Ilmu Komunikasi. Selain itu, karena
buku ini ditulis untuk mempermudah orang menulis, tentu saja buku
ini bermanfaat bagi setiap orang, baik mahasiswa maupun umum,
terutama dalam memupuk kepraktisan menulis. Oleh karena itu, saya
sangat senang sekaligus bangga ketika dikabarkan oleh si penulis buku
bahwa buku ini segera diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press.
Tentu saja hadirnya buku yang ditulis oleh dosen muda Unsyiah ini akan
menambah semangat dan motivasi bagi dosen-dosen lainnya di Unsyiah
untuk berkarya, menghasilkan tulisan/buku yang kelak akan menjadi
amal jariah yang dititipkan kepada regenerasi mendatang.
Dalam kesempatan ini, izinkan saya mengucapkan kata
“Kruseumangat, Selamat kepada penulis yang telah menghasilkan karya
nyata sehingga dapat menjadi motivasi bagi orang lain untuk menulis,
menulis, dan menulis.” Saya memberikan apresiasi yang setinggi-
tingginya dan ucapan selamat, semoga langkah maju yang sudah dijalani
saudara Herman RN menjadi inspirasi bagi siapa pun, baik mahasiswa
maupun dosen di lingkungan Unsyiah khususnya dan Indonesia
umumnya.
vii
Herman RN | 15
Tak ada tulisan yang sempurna seperti ketiadaan gading yang tak
retak. Oleh karena itu, tentu saja buku ini masih bisa direvisi kembali
oleh si penulisnya ke depan dengan memberikan pengembangan-
pengembangan keilmuan sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), dan tentunya mengakomodir masukan dari segenap
pembaca, sehingga isinya lebih baik dan komprehensif sebagaimana
yang dicita-citakan penulisnya. Pada kesempatan ini, izinkan saya titip
pesan khusus pada penulis agar teruslah berkarya sepanjang masa selagi
hayat masih di kandung badan. Sebagai penulis, tentu paham betul
bahwa buah pikiran dan gagasan yang ditulis dalam artikel dan buku
yang dituggu-tunggu oleh pembacanya tentu merupakan kebahagian
tersendiri melebihi segala-galanya dalam menghiasi perjalanan karier
kita sebagai penulis.
Akhirnya, saya berharap buku ini akan menjadi pegangan bagi
mahasiswa PBSI yang memprogram mata kuliah Jurnalistik dan menjadi
pegangan bagi mahasiswa lainnya yang ingin belajar menulis secara
praktis karena buku ini benar-benar memandu setiap pembaca untuk
menulis secara mudah. Wallahualam.
viii
16 | Jurnalis Praktis
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................... ix
ix
Herman RN | 17
BAB I
SEJARAH JURNALISTIK
Herman RN | 1
1.1 Perspektif Umum
Informasi dan kabar adalah suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia.
Informasi mengantarkan manusia memahami sesuatu dari yang
sebelumnya belum diketahui. Informasi membawa manusia mengetahui
sesuatu menjadi lebih tahu dari sebelumnya kurang tahu. Informasi
membawa manusia berpikir untuk mencari tahu. Singkatnya, informasi
adalah sebuah kebutuhan dalam kebutuhan bagi manusia.
Dalam ilmu pengetahuan, pencarian hingga penyebaran informasi
termasuk ke dalam wilayah ilmu jurnalistik. Sejarah mencatat, tatkala
bicara jurnalistik atau penyebaran informasi, tidak lepas dari acta diurna,
yakni papan pengumuman yang biasa digunakan oleh Kerajaan Julius
Caesar (100-44 SM).
Disebutkan bahwa pada zaman Romawi Kuno, Caesar kerap
memerintahkan awak istana untuk mencari perkembangan informasi
di luar istana. Informasi yang diperoleh kemudian dibawa dalam
rapat istana. Hasil rapat dipindahkan ke papan pengumuman. Papan
pengumuman tersebut dinamakan acta diurna. Papan itu dibawa awak
istana keliling kampung sambil membacakan isinya. Tindakan mencari
hingga menyebarkan kembali informasi inilah yang menjadi landasan
sejarah bahwa ilmu jurnalistik sudah ada sejak masa Romawi Kuno.
Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama dalam
dunia pers. Acta diurna bisa dikatakan sebagai media massa pertama di
dunia. Ia terbit dalam bentuk harian sehingga layak pula menyandang
label sebagai kabar harian pertama yang ada di dunia. Surat kabar ini
dibawa oleh awak istana setiap hari, mereka keliling kampung hingga
2 | Jurnalis Praktis
BAB II
RUANG LINGKUP
JURNALISTIK
28 | Jurnalis Praktis
BAB III
JENIS-JENIS JURNALISTIK
62 | Jurnalis Praktis
BAB IV
BAHASA JURNALISTIK
2. Jurnalisme warga
3. Jurnalisme bencana
Fitria, Clara Ima. 2012. Penerapan Prinsip Sembilan Elemen Jurnalisme Bill
Kovach dan Tom Rosenstiel pada Berita dan Opini Bencana Gunung
Merapi di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (skripsi). Yogyakar-
ta: Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Atma Jaya.
http://follyakbar.blogspot.co.id/2013/01/jurnalisme-dalam-bingkai-
islam-ayat-dan_15.html
Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. 2001. The Elements of Jurnalism. New York:
Crown Publishers.
Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel. 2006. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakar-
ta: Yayasan Pantau.
Moeller, Susan D. 1999. Compassion Fatigue: how the media sell disease, fam-
ine, war and death. New York: Routledge.
Romli, ASM. 2009. Sejarah Jurnalistik (tidak diterbitkan). Materi kuliah Ju-
rusan KPI UIN SGD Bandung.
Herman RN | 185
Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan
dan Kepenulisan. Bandung: Batic Press.
Wijaya, Ray, dkk. 2005. Panduan Jurnalis dalam Meliput Peristiwa Trauma-
tik. Jakarta: Yayasan Pulih.
Herman memulai karier dalam dunia jurnalistik sejak tahun 2007 dan berhenti
tahun 2012. Pernah menjadi reporter pada Harian Aceh, lalu menjabat redaktur di
media tersebut hingga berhenti pada tahun 2009. Tahun 2010, mengelola media
Prodeelat. Pada tahun 2012, menjadi redaktur pada media daring Atjehpost.
Selain itu, sejak tahun 2007 hingga sekarang masih menjadi pengelola media
adat Buletin Tuhoe di Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh.