Anda di halaman 1dari 3

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

UNTUK MAHASISWA PERGURUAN TINGGI

Judul Buku : PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MAHASISWA


PERGURUAN TINGGI

Penulis : Prof. Dr. Hj. Yoce Aliah Darma, M.Pd.; Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd.

Penerbit, Kota Terbit : UHAMKA PRESS, Jakarta

Bulan, Tahun Terbit : Agustus 2016

Cetakan : I (Pertama)

Tebal Halaman : 279 Halaman

Buku Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi ini ditulis oleh Prof.
Dr. Hj. Yoce Aliah Darma, M.Pd. dan Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd.. Prof. Dr. Hj. Yoce Aliah Darma,
M.Pd. merupakan salah satu dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), setelah pensiun dari
UPI diangkat sebagai Guru Besar tetap di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
(UHAMKA) tepatnya di Sekolah Pascasarjana UHAMKA sampai sekarang. Sedangkan Dr. Hj. Nini
Ibrahim, M.Pd. merupakan salah satu dosen tetap di Univeristas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
(UHAMKA) dan sekaligus Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Indonseia di Sekolah
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) sampai sekarang. Jadi,
kedua penulis buku Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi merupakan
dosen yang mengajar di UHAMKA dan sudah banyak karya-karya beliau dalam bentuk buku.

Dalam buku Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi ini, menulis
adalah kegiatan yang memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Ide, pemikiran, hal baru, sejarah,
ataupun cerita dapat disampaikan kepada orang lain lebih luas melalui media tulisan. Kesempatan
besar untuk menyebarkan ide dan pemikiran perlu didukung oleh kemampuan penulis. Penulis buku
ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam menulis atau menyusun karya tulisnya berupa
makalah, laporan buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Buku ini menjelaskan atau menjabarkan mengenai
menulis karya ilmiah, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), pengumpulan data dalam penulisan karya
ilmiah, struktur karya ilmiah, unsur-unsur kelengkapan karya tulis ilmiah, logika sebagai sarana
berpikir ilmiah, bahasa dalam karya ilmiah, dan menulis sebagai laporan.

Menulis adalah keterampilan praktis yang membutuhkan yang membutuhkan latihan terus menerus
dan bukan hanya bergantung pada bakat seseorang, melainkan merupakan suatu keinginan atau minat
yang besar untuk mau belajar dan membangun kebiasaan untuk menuangkan gagasan lewat tulisan.
Jadi, lebih jelas menulis bisa diartika sebagai alat komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis.
Dalam menulis terdapat manfaat di dalamnya yaitu, penulis dapat memunculkan ide baru dan
menuangkan dalam tulisan dengan cara mengorganisasi informasi dan pengetahuan melalui
pemahaman bahasa yang sesuai dengan ide dan gagasan penulisan. Jelasnya manfaat menulis adalah
untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengembangkan kemampuan berbahasa, dan
mengembangkan sikap percaya diri untuk mampu mengungkapkan gagasan atau ide dalam bentuk
tulisan.
Menurut Darma dan Ibrahim (2016: 6) Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
permasalahan. Permasalahan ini dapat diantisipasi berdasarkan pengamatan, penyelidikan, dan
pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian. Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi
pengetahuan yeng berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima dan sistematika
penulisannya yang disepakati.

Karya tulis ilmiah tidak semua identik dengan karya hasil penelitian. Karya hasil penelitian
merupakan suatu jenis dari karangan ilmiah. Secara umum karangan ilmiah terbagi ke dalam jenis-
jenis seperti laporan, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

Penulisan karya tulis ilmiah tidak terlepas dari bahasa lugas atau bahasa yang baku sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).  EYD merupakan ketentuan aturan bagi tata cara menulis dalam
bahasa Indonesia, misalnya bagaimana menulis huruf kapital, penulisan kata, unsur serapan, tanda
baca pengtuasi, dan lain-lain. oleh karena itu, setiap orang mau menulis perlu sekali memperhatikan
EYD.

Untuk memperkaya pemahaman dan pengetahuan dalam penulisan karya ilmiah, diperlukan adanya
pengumpulan data, informasi, atau pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan tema karangan
ilmiah. Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca bahan kepustakaan, mengadakan
wawancara, atau pengamatan lapangan. Dalam hal ini, diperlukan pengamatan langsung objek yang
akan ditulis dalam karangan dan dapat pula dilakukan dengan cara mengadakan percobaan-percobaan.
Data adalah informasi tentang suatu gejala. Bentuknya dapat berupa angka-angka, kata-kata, tindakan,
atau foto. Data merupakan hal yang penting dalam karangan ilmiah. Data diperlukan sebagai sarana
untuk membektikan suatu pendapat atau untuk merumuskan kesimpulan.

Penyusuna atau penulis karya tulis ilmiah terdapat pola atau struktur penulisan ilmiah. Beragamnya
pola penulisan karangan ilmiah hendaknya tidak menjadikan suatu kebingungan sebab hal itu,
meruapakan masalah selera dan preferensi perseorangan. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ada yang
lebih penting yaitu bagaimana memahami dan mengembangkan dasar pemikiran. Dengan begitu
penulisan karya tulis ilmiah yang perlukan diperhatikan adalah apakah pengembangan pemikiran
secara logis dan mencerminkan kerangka penalaran ilmiah. Penulisan karya tulis ilmiah adapun pola
atau struktur karya ilmiah seperti pengajuan masalah, penyusunan kerangka teoretis, metodologi
penelitian, pembahasan hasil penelitian, ringkasan dan kesimpulan, sumber pustaka,

Berdasarkan pola atau struktur karya tulis ilmiah ada suatu hal yang tidak bisa pisahkan yakni unsur
kelengkapan karya ilmiah. Unsur kelengkapan karya ilmiah berupa halaman judul, halaman
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan riwayat hidup.
Unsur kelengkapan karya ilmiah ini merupakan salah satu hal yang terpenting dalam menyusun atau
penulisan karya karya ilmiah karena kelengkapan ini sebagai bukti terdapat sebuah penulisan karya
ilmiah.

Penulisan karya ilmiah yang perperan penting yaitu logika sebagai sarana berpikir ilmiah karena suatu
pengolahan data ataupun penyusunan suatu karangan tidak lepas dari perumusan pendapat dan
kesimpulan-kesimpulan. Pendapat dan kesimpulan sahih (valid) harus dilakukan melalui suatu proses
penalaran dengan cara tertentu. Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menghubungkan-
hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Supaya kesimpulan itu
benar, maka melakukanya tidak sebarangan. Cara penarikan kesimpulan disebut logika. Logika
menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak dalam merumuskan
kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan dalam penulisan karangan ilmiah berfokuskan pada dua
cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduksi dan logika induksi. Logika deduksi merumuskan
kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi khusus. Sedangkan logika induksi erat hubungannya
dengan penarikan kesimpulan dari khusus menjadi kesimpulan yang umum.

Bahasa dalam karya ilmiah marupakan komponen yang paling terpenting dalam penulisan karya
ilmiah. Penulisan karya ilmiah pada dasarnya merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan
informasi tentang pengetahuan maupun jalan pemikiran dalam mendapatkan pengetahuan. Agar
mengkomunikasikan pernyataan dengan jelas, maka penulis harus menguasai tata bahasa yang baik.
Penguasaan bahasa yang baik marupakan salah satu syarat yang mutlak dalam proses penulisan karya
ilmiah. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam penulisan karya ilmiah yang baik adalah penggunaan
tata bahasa yang benar. Selain bahasa yang harus dikuasai oleh penulis, penulis harus mempunyai
format penulisan tertentu seperti penggunaan catatan kaki atau menuliskan daftar pustaka.
Berdasarkan penjelasan tersebut penulisan harus menguasai semua itu dengan baik agar penulis dapat
berkomunikasi karyanya itu sesuai dengan yang diharapkan.

Ketika penulisan karya ilmiah sesuai dengan harapan penulisan maka penulisan menyampaikan
laporan yang berdasarkan fakta-fakta. Laporan harus menyampaikan fakta-fakta atau data kepada
penerimanya secara feketif. Dengan demikianm pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan
menerima lapaoran itu. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit, yang tidak berarti tidak
boleh hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan
itu. Laporan juga harus disajikan secara menarik, baik itu dalam susunan ataupun dalam penggunaan
bahasa. Oleh karena itu, penulis laporan harus mengetahui cara-cara penulisan laporan di samping
kaidah-kaidah penggunaan bahasa.

Kelebihan buku Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi ini adalah
dalam penyampaian atau penjelasan mengenai penulisan karya ilmiah mudah dipahami dan
setiap subbab atau submateri disertai dengan contoh-contohnya dalam penyampaian atau
penjelasannya.  Sehingga bagi pembaca dan mahasiswa yang menggunakan atau membaca
buku ini dapat lebih mengerti dan dapat menerapkan saat penyusunan atau penulisan karya
ilmiah berupa laporan, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Sampul pada buku ini sangat
menarik dan bagus, dan terdapat 8 Submateri di sampul depannya sehingga pembaca
menambah ketertarikan ketika ingin membaca buku ini.

Kekurangan buku Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi adalah
ada penulisan dari bahasa Inggris yang tidak cetak miring dan pada submateri mengenai
huruf kapital ditulis “huruf besar” padahal yang dimaksud ialah “huruf kapital” karena dalam
bahasa Indonesia tidak ada “huruf besar” tapi “huruf kapital”.

Anda mungkin juga menyukai