Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR SEKOLAH

LAPORAN PRODUK OLAHAN PANGAN


SETENGAH JADI

DI SUSUN OLEH
NAMA : VIOLA ARISANTI
KELAS : 9-4
BAB I. PENDAHULUAN
Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah mengalami
pengolahan dengan cara pengawetan. Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan dan
peternakan tidak semuanya siap dikonsumsi, tapi masih memerlukan pengolahan lebih
lanjut untuk menjadi makanan siap saji atau siap dikonsumsi.
Olahan pangan setengah jadi banyak diminati masyarakat modern terutama yang
memiliki aktivitas bekerja yang padat karena tahan lama dan disimpan dalam kondisi beku
atau di kulkas atau dapat juga disimpan dalam kondisi kering dan dapat digunakan kapan
saja tapi tidak melewati tanggal kadaluwarsa.
Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan sebagai bahan
baku dalam membuat makanan siap dikonsumsi,antara lain sebagai berikut :
a. Bakso ikan
b. abon
c. Dendeng cumi
d. Terasi udang
e. Tepung rumput laut
f. Telur asin
g. Dendeng daging
h. Kornet
i. Keju
Berikut ini adalah beberapa manfaat pengolahan pangan setengah jadi adalah :

1. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi

Nilai ekonomis yang dimiliki oleh bahan olahan pangan setengah jadi pun akan jauh menjadi
lebih tinggi. Bandingkan saja pabrik kue dan juga pabrik tepung terigu. Penjualan yang
meningkatkan nilai ekonomis paling tinggi sudah pasti adalah pabrik tepung terigu, karena
lebih mudah dalam menjual dan dalam biaya produksi yang lebih murah.

2. Mudah untuk disimpan

Manfaat olahan pangan setengah jadi yang pertama adalah mudah untuk disimpan.
Biasanya olahan pangan setengah jadi sudah dijual dalam bentuk kemasan tertentu yang
praktis dan mudah untuk melakukan penyimpanan. Berbeda dengan bahan alami dan juga
bahan jadi, yang kemungkinan repot untuk dilakukan penyimpanan.

3. Lebih tahan lama

Bahan olahan pangan setengah jadi juga dinilai memiliki ketahanan yang lebih lama, karena
sudah melalui beberapa proses pengawetan, baik secara kimiawi atau bio organik. Kita bisa
membandingkan antara tepung dengan kue tart. Tentu saja tepung terigu, yang merupakan
bahan olahan pangan setengah jadi memiliki ketahanan yang jauh lebih lama dibandingkan
kue tart, yang merupakan bahan olahan jadi.

4. Mudah untuk dikemas

Pengemasan dari olahan pangan setengah jadi pun akan menjadi jauh lebih mudah.
Bandingkan saja, mana yang lebih mudah, mengemas daging segar, atau melakukan
pengemasan pada daging olahan didalam kaleng? Tentu saja pengemasan daging olahan
kalengan akan mnjadi jauh lebih mudah, praktis, dan juga dapat dikemas dalam bentuk yang
menarik, sehingga menarik minat pembeli dan juga konsumennya.

5. Dapat diolah lagi menjadi berbagai macam keperluan

Anda memiliki tepung terigu di rumah sebagai salah satu bentuk olahan pangan setengah
jadi, maka dengan tepung tersebut, anda bisa mengolahnya lagi untuk membuat berbagai
macam masakan, seperti kue, pisang goreng, ayam goreng, dan berbagai jenis masakan
lainnya. Jadi, pada intinya, olahan pangan setengah jadi sangat multifungsi, dan bisa diolah
menjadi lebih dari satu macam bahan pangan jadi, yang siap untuk dikonsumsi.

BAB 2. ISI
BAHAN PANGAN SETENGAH JADI : KEJU
Makanan ini dikenal di seluruh dunia, tetapi diduga pertama kali dikenal di daerah
sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan,
menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang
pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan perjalanan di gurun mengendarai
kuda dengan membawa susu di pelananya . Setelah beberapa lama, susu tersebut telah
berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih, karena pelana penyimpan
susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet,
maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika
mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai
menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
Keju adalah produk pangan olahan setengah jadi yang dibuat dari dadih susu. Dadih
berasal dari penggumpalan bagian kasein dari susu dan susu skim. Penggumpalan ini terjadi
dengan adanya enzim atau dengan peningkatan keasaman susu. Keju adalah salah satu
bahan pangan dari susu sebagai upaya memperpanjang masa sisa simpan susu tersebut.
Penggumpalancurd dapat disebakan oleh penambahan enzim proteolitik yang dihasilkan
oleh bakteri. Keju memiliki hampir semua zat gizi pada susu, seperti protein 12-16 %, lemak
0-12%, kalsium 0,8 %, vitamin A 0-1 %, riboplavin 2,8 % yang bermanfaat bagi kesehatan.
Terdapat berbagai jenis keju berdasarkan asal pembuatan keju, jenis susu yang
digunakan,metode pembuatannya dan perlakuan yang digunakan dalam pematangan keju.
Keju dapat dimatangkan dengan bakteri, jamur, kombinasi bakteri dan jamur, atau dapat
juga dibiarkan tanpa dimatangkan. Jenis keju dengan cara pengolahan paling sederhana
yaitu keju segar.
Pembuatan keju juga dapat dengan metode pengasaman yaitu dengan menurunkan
PH susu selanjutnya baru ditambahkan bakteri asam laktat. Produksi asam laktat akan
menurunkan ph sehingga kasein dapat diendapkan. Metode pembuatan keju segar dengan
metode pengasaman langsung yaitu susu segar dipasteurisasi terlebih dahulu dan kemudian
dikoagulasi menjadi bentuk curd. Tahapan utama pembuatan keju adalah pengasaman,
penggumpalan dan pemisahan curd dari cairan whey.
Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Pemanasan
Susu dipanaskan untuk membunuh mikrob-mikroba awal, terutama mikroba pembusuk,
pada susu. Selanjutnya, susu diberi kultur bakteri asam laktat yaitu Streptocous dan
Lactobacilus.
2. Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat
protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih).
Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih.
Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan
keju.
3. Pengolahan dadih
Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda.
4. Persiapn sebelum pematangan
Sebelum pematangan, dadih akan melalui proses pencetakan, penekanan, dan
pengasinan. Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus dipisahkan dan dicetak.
Selanjutnya, keju haruslah ditekan sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan.
Penambahan garam dilakukan setelah keju dibentuk agar keju tidak terasa tawar, selain
memberikan rasa, garam juga membantu menghilangkan air berlebih, mengeraskan
permukaan, melindungi keju agar tidak mengering serta mengawetkan dan memurnikan
keju ketika memasuki proses maturasi.
5. Pematangan
Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju
yang penuh dengan rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu yang
digunakan pada proses produksi, dan karakter akhir dari suatu keju banyak ditentukan dari
jenis pematangannya. Selama proses pematangan, keju dijaga agar berada pada temperatur
dan tingkat kelembaban tertentu hingga keju siap dimakan. Waktu pematangan ini
bervariasi mulai dari beberapa minggu untuk keju lunak hingga beberapa hari untuk keju
keras.
BAB 3. PENUTUP
Olahan pangan setengah jadi atau yang dikenal sebagai bahan baku primer
merupakan salah satu bentuk pangan, yang banyak digunakan hingga saat ini oleh
konsumen. Sesuai dengan namanya, bahan makanan atau olahan pangan setengah jadi ini
merupakan suatu bentuk olahan dari bahan baku utama, yang diolah setengah jadi, dan
dapat dikonsumsi dengan pengolahan terlebih dahulu.

Melimpahnya hasil peternakan dan perikanan untuk memenuhi kebutuhan protein


hewani banyak dilakukan pengolahan disversifikasi, yaitu pengolahan produk menjadi
bervariasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat konsumsi masyarakat dalam
mengonsumsi produk makanan yang berbahan dasar perikanan dan peternakan sebagai
sumber pangan yang berprotein tinggi.

Bahan pangan setengah jadi adalah bahan baku pangan (hasil


perikanan/peternakan) yang diawetkan, baik melalui proses pengawetan secara kimia, fisik
ataupun mikrobiologis, salah satunya adalah keju. Keju adalah produk bahan pangan
setengah jadi dari peternakan yaitu susu. Susu setelah melalui proses pengolahan akan
menjadi keju. Pengolahan susu menjadi keju bertujuan untuk memberikan nilai ekonomis
yang tinggi, menjadikan produk yang tahan lama karena telah diawetkan, menjadikan
produk yang mudah diolah menjadi produk makanan lain, contohnya roti dll, produk keju
menjadi lebih mudah untuk dikemas dan disimpan dibandingkan susu. Jadi pengolahan
bahan pangan setengah jadi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang
masa simpan bahan pangan.

Referensi :
Eprints.undip.ac.id
Brainly.co.id
Id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai