Anda di halaman 1dari 6

Laporan Penerapan Bioteknologi Konvensional

Disusun Oleh :
1. Agus Ardiyanto (02)
2. Amelia Kiswanti (05)
3. Della Puspitasari (11)
4. Dinda Maha Dewi (13)
5. Indra Aditama (18)
6. Marcello Ferdian Purnama (20)
7. Najwa Ayudia Tungga Dewi (25)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan


zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang
disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan,
diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Produk-produk
keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur,
metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan
keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu
adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan
pada beberapa tipe keju lokal. Makanan ini dikenal di seluruh dunia, tetapi
diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Besaran
kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan.
Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan
krim memiliki kandungan lemak, kolesterol, dan kalori yang tinggi.
B. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan
yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pembuatan keju?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui proses pembuatan keju
D. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode membuat keju.
Serta dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang
terjadi tapai ketan hitam dengan baik dan benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos
(teknologi = penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang
biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa
terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi
organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan
manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi
modern dan bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari
bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu
contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa
benda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan
secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil
ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan
mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan
tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan
tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung
dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan
produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak
steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat
adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.
B. PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah
salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang
lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat
dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja
yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
C. PENGERTIAN KEJU
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan
zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi.
Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim
tertentu yang disebut rennet. Produk-produk keju bervariasi ditentukan
dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan,
pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan.
Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil
karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan
orang dewasa. Di dunia ini ada berbagai jenis keju, diantaranya ada
beberapa yang terkenal yaitu keju Cheddar, keju Edam,
keju Mozzarella, dan keju Parmesan. Keju Cheddar adalah yang paling
sering kita temui di Indonesia.
Kandungan dalam keju adalah:
1. Lemak
Lemak memberikan rasa dan tekstur yang unik pada keju.
Kandungan lemak pada keju berbeda-beda pada satu jenis keju
dengan yang lainnya.
2. Protein
Keju memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini
didapatkan dari kasein yang dimodifikasi.
3. Mineral
Keju sangat kaya akan kalsium,fosfor dan seng.
4. Vitamin
Saat susu murni digunakan untuk membuat keju, vitamin A dan D
yang larut dalam lemak tinggal pada dadih. Namun, banyak
vitamin yang larut dalam air yang hilang terbawa air dadih. Hanya
sekitar seperempat dari riboflavin (vitamin B2) dan seperenam
tiamina (vitamin B1) yang tinggal pada keju cheddar, sedangkan
niasin, vitamin B6, vitamin B12,biotion, asam pantothenic, dan
folat terbawa bersama air dadih.
5. Laktosa
Kandungan laktosa pada keju sangatlah kecil, yaitu berkisar
4.54.7%. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya sebagian besar
laktosa dalam susu keluar bersama air dadih dan yang tersisa
diubah menjadi asam laktat saat proses pematangan. Karena itu,
keju merupakan makanan yang aman dikonsumsi oleh orang yang
memiliki intoleransi laktosa dan penderita diabetes.
BAB III
PROSES PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
1. Waktu : Senin, 26 Februari 2024 2.
Tempat : Di Rumah Agus
3. Alat dan Bahan Pembuatan Keju
a) Alat :
1. Panic
2. Wadah
3. Sendok
4. Saringan
b) Bahan :
1. Susu full cream 750 ml
2. Cuka 1 sendok makan
3. Garam secukupnya

C. Proses Penelitian
1. Siapkan panci, masukkan susu dan masak hingga mendidih
2. Aduk terus susu agar tidak hangus atau tidak lengket
3. Tambahkan cuka satu sendok makan
4. Kemudian saring gumpalan-gumpalan susu tersebut
5. Tambahkan garam secukupnya dan aduk hingga rata
6. Pindahkan gumpalan susu kedalam wadah dan masukkan kedalam
freezer
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembuatan keju dilakukan melalui fermentasi Bakteri
Substrat : Susu
Mikroorganisme: bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus dan
Lactobacillus.
Pengolahan keju adalah proses dilakukan untuk mengolah susu hingga
menjadi berbagai jenis keju. Ada empat tahapan utama dalam pembuatan
keju sederhana. Tahap – tahap pembuatan keju :
1. Pengasaman
Dalam pembuatan keju, setelah air susu diperoleh, susu kemudian di
pasteurisasi. Susu di panaskan agar bakteri asam laktat, yaitu streptococcus
dan lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri bakteri ini memakan laktosa pada
susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman
meningkat, zat- zat padat dalam susu (protein, kasein, mineral, lemak, dan
beberapa vitamin) menggumpal dan membentuk dadih.
2. Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang
kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi
bagian cair (air dadih) dan bagian padat (dadih). Rennet mengubah gula
dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah
bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat
kepadatan keju. Dengan bantuan saringan, air dan air dadih akan terpisah
3. Pencetakan
Saat dadih dipisahkan dengan air dadihnya, maka dadih dicampurkan
dengan garam agar menambah cita rasa keju. Disini juga garam berfungsi
untuk menghilangkan kadar air berlebih mengeraskan permukaan,
melindungi keju agar tidak kering, serta mengawetkan dan memurnikan
keju.
4. Pematangan
Pematangan adalah proses yang merubah dadih segar menjadi keju yang
penuh cita rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu
yang digunakan pada proses produksi. Waktu pematangan bervariasi
mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Dalam pembuatan keju, ada 4 proses penting dalam pembuatan
Keju yaitu proses pengasaman, pengentalan, pencetakan, dan
pematangan.
2. Dalam pembuatan keju dibutuhkan bakteri Streptococcus dan
Lactobacillus yang terdapat didalam cuka makan untuk mengubah
laktosa menjadi asam laktat,maka dari itu akan terasa sedikit asam
pada keju yang siap dimakan.
3. Suhu sangat berpengaruh dalam pembuatan Keju dan juga
berpengaruh pada daya tahan keju.

B. SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum
selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih
memperhatikan bagaimana pembuatan keju tersebut supaya pembuatan
keju berlangsung sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-
bioteknologiproses.html
http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-
biologibioteknologi.html
http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-
pembuatantape_2862.html
https://overloadmimon.blogspot.com/2016/01/makalah-bioteknologicara-
pembuatan-keju.html

Anda mungkin juga menyukai