Landasan teori:
Yogurt merupakan salah satu produk olahan susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh
mikroorganisme tertentu. yang produk akhimya yogurt harus mengandung mikroorganisme tersebut
yang masih aktif dan hidup (active-live-culture). Salah satu kelebihan yogurt justru adalah karena
kehadiran mikroorganisme tersebut yang dapat memperbaiki dan menjaga sistem pencernaan kita,
bahkan yoghurt sangat sesuai dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance Berbagai produk
fermentasi susu lainnya dihasilkan dengan penggunaan mikro-organisme yang berbeda-beda
Dewasa ini berkembang juga kelas organismeyang disebut probiotik atau prebiotik yang juga ikut
berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Yoghurt sering dibuat dan susu hewani khususaya susu sapi. Dewasa ini banyak dikembangkan
yoghurt nabati yaitu yoghurt dari susu habati. Yoghurt nabati adalah yoghurt yang berbahan dasar
susu kacang kacangan seperti, kedelai, kacang hijau, dan lain sebagainya. Yogurt nabati aman
dikonsumsi orang-orang yang memiliki energi terhadap protein hewan seperti susu sapi. Yoghurt
nabati juga memiliki rasa yang unik dan Berbeda dengan yoghurt susu sapi.
Tujuan :
2.Mengetahui proses fermentasi susu yang dilakukan oleh bakteri untu menghasilkan yogurt
2.Panci
3.Spatula
4.kompor
6.100 ML Biokul
7.Cup plastic 65 ml
Cara Kerja:
1.Masukkan susu ke dalam panci,lalu masuk dengan api kecil sembari di aduk menggunakan spatula
Pertanyaan:
3. Apakah terjadi koagulasi protein pada pembuatan yogurt? Jika iya, jelaskan!
Iya,karena Viskositas yoghurt disebabkan oleh adanya koagulasi protein susu (kasein/misel)
akibat penurunan pH karena produksi asam laktat selama proses fermentasi. Sineresis
yoghurt merupakan fenomena pemisahan whey dari koagulan yoghurt karena penurunan
kelarutan dan pengerutan partikel kasein.
4. Apakah penggunaan susu sapi pada pembuatan yogurt, dapat diganti dengan bahan
lain? Jika iya, jelaskan!
Iya bisa, tetapi susu UHT susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu
tinggi (135-145°C) dalam waktu singkat selama 2-5 detik. Pemanasan suhu tinggi
bertujuan untuk Testorian membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk
maupun patogen). Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah
kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif
tidak berubah, seperti susu segarnya.