Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS ANGGARAN BELANJA BERBASIS KONSEP VALUE FOR


MONEY STUDI KASUS PADA DINAS SOSIAL PROVINSI ACEH
SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID 19

Oleh:

Ketua : Irmawati, S.E., M.Si., Ak


NIDN.0111027504

Anggota : Maya Agustina, S.E., M.Si


NIDN.1318088101

Anggota : Junanda Syahputra


NPM.1602110101

LEMBAGA PENELITIAN, PENERBITAN, PENGABDIAN DAN


PENGEMBANGAN MASYARAKAT (LP4M)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

A JUDUL PENELITIAN................................................................ 1

B PENDAHULUAN ........................................................................ 1
a) Latar Belakang Permasalahan ................................................ 1
b) Rumusan Masalah .................................................................. 3
c) Tujuan Penelitian ................................................................... 3
d) Manfaat Penelitian ................................................................. 3
e) Penelitian yang Relevan ......................................................... 4

C TINJAUAN KEPUSTAKAAN................................................... 5
a) Keuangan Daerah ................................................................... 5
b) Anggaran Belanja ................................................................... 5
c) Konsep Value For Money ...................................................... 6
d) Pengukuran Value For Money ............................................... 6
e) Analisis anggaran Belanja Berbasis
Konsep Value For Money ...................................................... 9

D METODE PENELITIAN ........................................................... 11


a) Desain Penelitian .................................................................... 11
b) Sumber dan Teknik Pengumpulan Data................................. 12

E KONTRIBUSI PENELITIAN .................................................. 14


F JADWAL PELAKSANAAN ...................................................... 15
G PERSONALIA PENELITIAN ................................................... 16
H PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN ....................................... 17
I DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 18

iii
A. JUDUL PENELITIAN
Analisis Anggaran Belanja Berbasis Konsep Value For Money Studi
Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Aceh Sebelum dan Selama Pandemi Covid 19.

B. PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Permasalahan
Pemerintah adalah suatu organisasi yang diberi kekuasaan untuk mengatur
kepentingan bangsa dan negara (Trianto, 2015). Lembaga pemerintah dibentuk
umumnya untuk menjalankan aktivitas layanan terhadap masyarakat luas dan
sebagai organisasi nirlaba yang mempunyai tujuan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk menyediakan layanan dan kemampuan meningkatkan
layanan tersebut di masa yang akan datang. Tujuan yang akan dicapai biasanya
ditentukan dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan, mutu pendidikan
dan kesehatan. Upaya kongkrit dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi
dilingkungan pemerintah mengharuskan setiap pengelola keuangan Negara
menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan Negara
dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Salah satu yang menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah yaitu
Anggaran pemerintah terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan
dana milik masyarakat. Anggaran publik merupakan alat perencanaan sekaligus
alat pengendalian. Anggaran sebagai alat perencanaan mengindikasikan target
yang harus dicapai oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat
pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana publik yang disetujui
legislatif untuk dibelanjakan.
Ruang lingkup ekonomi meliputi pemerolehan input dengan kualitas dan
kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Efisien menyangkut pencapaian
output yang maksimum dengan input tertentu, sedangkan efektivitas berkaitan erat
terhadap tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Dalam
hal ini tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban
mengenai pelaksanaan Value for Money, yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam

1
2

pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya
dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan
sasaran. Dari ketiga elemen pokok Value for Money tersebut, beberapa pihak
berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup, sehingga perlu ditambah dua
elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan (equality)
(Mardiasmo, 2017).
Akuntabilitas publik sesuai dengan karakteristik pelaksanaan good
governance yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP)
dalam Mardiasmo (2017), meliputi partisipasi (participation), penegakan hukum
(rule of law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), orientasi
kepentingan umum (consensus orientation), kesetaraan (equity), efisiensi dan
efektivitas (efficiency and effectiviness), akuntabilitas (accountability), dan visi
ke depan (strategic vision). Dalam konteks organisasi pemerintahan, yang
dimaksud dengan akuntabilitas publik yakni pemberian informasi kepada publik
dan konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholder)
(Mahmudi, 2017). Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan
bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan, akan tetapi meliputi
kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara
ekonomis, efektif, dan efisien. Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban
untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang,
dan direncanakan akan dilaksanakan oleh organisasi publik tersebut.
Dalam rangka memperoleh hasil pengukuran metode Value for Money
terdapat tiga elemen utama yang dinilai yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor
publik karena kinerja pemerintah tidak bisa dinilai dari sisi output yang dihasilkan
saja, tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan input, output, dan
outcome secara bersama-sama.

Dinas Sosial Provinsi Aceh yang juga merupakan salah satu organisasi
sektor publik, dalam salah satu programnya diantaranya kesejahteraan,
3

pemberdayaan, bantuan dan rehabilitasi sosial sesuai dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku. Program-program dibuat sesuai dengan visi dan misinya.
Rumusan visi Dinas Sosial Provinsi Aceh yakni terwujudnya Masyarakat Aceh
yang bermartabat dan berkesejahteraan sosial dan dalam pelaksanaan programnya
visi tersebut dijabarkan dalam beberapa misi antara lain Meningkat akses
pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) guna
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar, pemberdayaan sosial dan jaminan
kesejahteraan sosial. Dalam menjalankan tugasnya, Dinas Sosial Provinsi Aceh
belum dapat bekerja secara maksimal karena masih banyaknya hambatan yang
dihadapi seperti terlambatnya proses pencairan dana bantuan ke masyarakat.

b) Rumusan Masalah
Bagaimanakah Realisasi Anggaran Belanja Berbasis Konsep Value For
Money Pada Dinas Sosial Provinsi Aceh Sebelum dan Selama Pandemi Covid
19.
c) Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini untuk Menganalisis
Realisasi Anggaran Belanja Berbasis Konsep Value For Money Pada Dinas Sosial
Provinsi Aceh Sebelum dan Selama Pandemi Covid 19

d) Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan khususnya Dinas Sosial Provinsi Aceh dalam

pelaksanaan realisasi anggaran belanja berbasis konsep Value For Money agar

dapat meningkatkan kinerja.

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu


akuntansi sektor publik dan juga dapat menjadi bahan masukan dan rujukan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
4

e) Penelitian yang Relevan


1) Ardila I. dan Ayu Anindya. 2014, Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Value For Money pada Pengadilan Negeri Tebing Tinggi.
Jurnal Riset Akutansi dan Bisnis.
2) Ayuningtyas, PA. 2012. Analisis Value For Money Dalam Pengukuran
Kinerja Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Yogyakarta Periode Tahun
2009-2011. Tesis. Universitas Gajah Mada.
3) Dwi Purwiyanti. (2017). Analisis Kinerja Berbasis Konsep Value For
Money Pada Kegiatan Fisik Pekerjaan Irigasi Donggala Kodi (Study di
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu). e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor
3, Maret 2017 hlm 190-200
4) Putu Adi Erawan, MD Satria Wira Adi Santosa, Dewa Komang Beny
Budiartha, I Putu Tedy Arya Wahyudi, W.O. (2018). Peranan Value For
Money Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah Kabupaten Buleleng. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol. 8 No. 3, Desember 2018
5) Laila Intan Syifa Nasri. (2018). Analisis Value For Money Anggaran
Pendapatan Pada Pemerintah Kota Medan. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
C. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
a) Keuangan Daerah
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk juga di dalamnya segala bentuk kekayaan ataupun harta yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban atas daerah tersebut, yang terdapat dalam
kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Halim, 2012). Keuangan
Daerah dapat juga diartikan sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, juga dengan segala satuan, baik yang berupa uang maupun barang,
yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum di miliki/dikuasai oleh
negara atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai
ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku (Halim, 2012).
Guna mewujudkan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel,
dibutuhkan pengelolaan dengan suatu sistem manajemen keuangan yang jelas dan
berdaya guna. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dari pengertian tersebut, jelas bahwa manjemen
mempunyai empat fungsi dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian.
b) Anggaran Belanja
Menurut Halim (2012), belanja daerah adalah pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah daerah untuk melaksanakan wewenang dan tanggungjawab
kepada masyarakat dan pemerintah diatasnya. Sedangkan menurut Indra Bastian
dan Gatot Soepriyono (2013) yang mengemukakan bahwa belanja daerah adalah
penurunan manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial selama periode
pelaporan dalam bentuk arus kas keluar, atau konsumsi aktiva/ekuitas netto, selain
yang berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi itu sendiri. umum,
transaksi kepada pihak berelasi dipelajari dalam dua teori yang berbeda. Teori
tersebut adalah teori konflik kepentingan dan teori kontrak efisien.

5
6

c. Konsep Value For Money


Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi
pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang dihasilkan
saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara
bersama-sama. Bahkan untuk beberapa hal perlu ditambahkan pengukuran
distribusi dan cakupan layanan (equity and service coverage). Value for money
menurut pendapat (Mardiasmo 2012:4) merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas. Ekonomi: perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input
value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Efisiensi: perbandingan
output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah
ditetapkan. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome
dengan input.

d) Pengukuran Value For Money


1. Pengukuran Ekonomi Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan
masukan yang digunakan, ekonomi merupakan ukuran relative. Mardiasmo
(2017:4) menyebutkan bahwa ekonomi merupakan perbandingan antara input dan
input value. Input dalam hal ini adalah target anggaran, sedangkan input value
adalah realisasi anggaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja dikatakan
ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil dari pada target anggaran dan
dapat mencapai output sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dari penjelasan
diatas, secara matematis pengukuran ekonomi dapat dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut:

Ekonomi = Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan x 100%


Anggaran biaya untuk memperoleh pendapatan

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat rasio ekonomis dari hasil


perhitungan yang dilakukan, maka dapat menggunakan formula rasio ekonomis
adalah klasifikasi atas pengukuran rasio ekonomi.
7

Tabel 2.1
Klasifikasi Pengukuran Ekonomis

Persentase Kriteria

100% Keatas Sangat ekonomis

90%-100% Ekonomis

80%-90% Cukup Ekonomis

60%-80% Kurang Ekonomis

Kurang dari 60% Tidak Ekonomis

Sumber: Kepmendagri No.600.900-327 2.

2. Pengukuran Efisiensi Pengukuran efisiensi dilakukan dengan


menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang
digunakan. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu
produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya
dan dana yang serendah-rendahnya (Halim, 2012:133). Pengukuran tingkat
efisiensi memerlukan data-data realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan dan
data realisasi pendapatan (Mahsun, 2016:187). Rumus perhitungannya sebagai
berikut:

Efisiensi = Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan x 100%


Realisasi pendapatan

Pengukuran efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam


bentuk relatif karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan
masukan. Perbaikan efesiensi dapat dilakukan dengan:
1) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama
2) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
peningkatan input
3) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama
4) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
penurunan output.
8

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat rasio efisiensi dari hasil


perhitungan yang dilakukan, maka dapat menggunakan formula rasio efisiensi
adalah klasifikasi atas pengukuran rasio efisiensi.

Tabel 2.2
Klasifikasi Pengukuran Efisiensi

Persentase Kriteria

100% Keatas Tidak Efisien

90%-100% Kurang Efisien

80%-90% Cukup Efisien

60%-80% Efisien

Kurang dari 60% Sangat Efisien

Sumber: Kepmendagri No.600.900-327 2.

3. Pengukuran Efektivitas Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya


suatu organisasi mencapai tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang
berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Suatu organisasi sektor publik dapat dikatakan efektif apabila organisasi
tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2017:134).
Jadi secara sistematis, efektivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Efektivitas = Realisasi pendapatan x 100%


Target pendapatan

Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari hasil perhitungan


menggunakan formula efektivitas adalah klasifikasi pengukuran efektivitas.
9

Tabel 2.3
Klasifikasi Pengukuran Efektivitas

Persentase Kriteria

100% Keatas Sangat Efektif

90%-100% Efektif

80%-90% Cukup Efektif

60%-80% Kurang Efektif

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber: Kepmendagri No.600.900-327 2.

e) Analisis Anggaran Belanja Berbasis Konsep Value For Money


Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi
pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari output yang dihasilkan
saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara
bersama-sama. Bahkan untuk beberapa hal perlu ditambahkan pengukuran
distribusi dan cakupan layanan (equity and service coverage). Tujuan value for
money adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor publik dan
memperbaiki kinerja pemerintah. (Mardiasmo, 2017). Keuangan Daerah adalah
semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam
kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Halim, 2017).
Untuk mengukur tingkat kinerja dari Dinas Sosial Provinsi Aceh dapat
dilakukan berdasarkan konsep value for money, dengan menggunakan konsep ini,
Dinas Sosial Provinsi Aceh dapat memperhitungkan seberapa besar pendapatan
asli daerah yang berdasarkan dari jumlah pajak daerahnya yang dapat dinilai dari
tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan suatu kegiatan.
Berdasarkan dari Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa untuk
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dapat disebutkan bahwa untuk struktur
APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan. Ekonomi
10

adalah mengukur tingkat kehematan dari pengeluaranpengeluaran yang dilakukan


organisasi sektor publik, dimana pengukuran tersebut memerlukan data anggaran
pengeluaran dan realisasinya. Semakin besar persentase ekonomis maka kinerja
keuangan pemerintah daerah semakin baik.
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan
output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan).
Semakin kecil persentase efisiensi maka kinerja keuangan pemerintah daerah
semakin baik. Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target
yang telah ditetapkan. Jika suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut dikatakan telah berjalan efektif.
Efektivitas hanya melihat apakah suatu program telah mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya (Mardiasmo, 2017:134). Mahsun (2016: 179)
menyatakan “fungsi rasio ekonomi adalah mengukur tingkat kehematan dari
pengeluaran organisasi sektor publik”. Rasio yang menggambarkan perbandingan
biaya dengan realisasi pendapatan menunjukan rasio efisiensi (Halim, 2017).
Perbandingan kemampuan pemerintah daerah merealisasikan PAD dibanding
dengan target yang ditetapkan menunjukan rasio efektivitas (Halim, 2017).
D. METODE PENELITIAN

a) Desain Penelitian
Penelitian ini mengacu pada rancangan penelitian yang telah dikemukakan
oleh Sekaran & Bougie (2017:52), dengan berpedoman pada aspek yang harus
terpenuhi. Masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut:
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, karena pembahasan yang dilakukan bersifat mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
2) Tingkat Intervensi Peneliti
Tingkat intervensi peneliti dalam penelitian ini adalah intervensi minimal
dimana peneliti melakukan penelitiannya dengan fokus pada analisis
anggaran belanja berbasis konsep value for money pada Dinas Sosial
Provinsi Aceh sebelum dan selama pandemic Covid 19
3) Unit analisis
Karateristik tingkat analisis yaitu bahwa tingkat yang lebih rendah
termaksud dalam tingkat yang lebih tinggi. Sifat informasi yang dikumpulkan
serta tingkat dimana data dijumlahkan untuk analisis adalah integral dengan
keputusan yang dibuat dalam memilih unit analisis. Unit analisis dalam penelitian
ini adalah Dinas Sosial Provinsi Aceh.
4) Horizon Waktu
Penelitian ini menggunakan metode time series yaitu data yang memiliki
runtun waktu yang lebih dari satu tahun pada suatu objek atau data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu objek. Dalam penelitian ini
memiliki runtun waktu 3 (tiga) tahun, dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020.

11
12

b) Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


1) Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu berupa hasil wawancara dengan staf kasubbag
keuangan Dinas Sosial Provinsi Aceh. Data sekunder yaitu terdiri dari dokumen
realialisasi anggaran dan belanja.
2) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan dokumentasi, wawancara dan, observasi. Dokumentasi yaitu dengan cara
mencatat anggaran belanja. Wawancara yaitu dengan cara berkomunikasi secara
langsung dengan pihak yang berwenang. Observasi adalah pengamatan yang
sistematis terhadap gejala – gejala yang diteliti.

3) Metode Analisa Data


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif
kualitatif. Menurut Nazir (2013:54) Metode penelitian deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,suatu kondisi,
sesuatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif atau gambaran secara
sistematis, faktul dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki.
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis ekonomi,
efektivitas dan efesiensi
a. Untuk pengukuran ekonomi dapat dilakukan dengan perhitungan
sebagai berikut:

Ekonomi = Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan x 100%


Anggaran biaya untuk memperoleh pendapatan
13

b. Untuk pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai


berikut:

Efisiensi = Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan x 100%


Realisasi pendapatan

c. Untuk pengukuran efektivitas dapat dilakukan dengan perhitungan


sebagai berikut:

Efektivitas = Realisasi pendapatan x 100%


Target pendapatan
E. KONTRIBUSI PENELITIAN
Kontribusi penelitian ini adalah:
1) Memberikan tambahan bukti untuk literatatur terkait dengan anggaran
belanja berbasis konsep value for money pada dinas terkait.
2) Memberikan tambahan bukti untuk literatur terkait dengan konsep value
for money.

14
JADWAL PELAKSANAAN

Uraian Bulan
No.
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengajuan
Proposal
2. Seleksi
Proposal
3. Pelaksanaan
Penelitian
4. Seminar
Proposal
5. Penyunan
Laporan

15
PERSONALIA PENELITI

1. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Irmawati., S.E., M.Si., Ak
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 0111027504
d. Disiplin Ilmu : Akuntansi Sektor Publik
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / IIIb.
f. Jabatan Fungsional : Lektor
g. Fakultas : Ekonomi.
h. Jurusan : Akutansi.
i. Waktu Pelaksanaan : 30 jam/minggu.

2. Anggota 1
a. Nama Lengkap : Maya Agustina., S.E., M.Si
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN : 1318088101
d. Disiplin Ilmu : Akuntansi Keuangan.
e. Pangkat/Golongan :-
f. Jabatan Fungsional :-
g. Fakultas : Ekonomi.
h. Jurusan : Akutansi.
i. Waktu Pelaksanaan : 30 jam/minggu.

3. Anggota yang terlibat penelitian dari mahasiswa:


a. Nama Lengkap : Junanda Syahputra
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki.
c. NPM : 1602110101.
d. Jurusan : Akutansi.
e. Fakultas : Ekonomi.

16
KOMPONEN PEMAKAIAN BIAYA PENELITIAN

Harga Total
No. Komponen Item Satuan Volume
Satuan (Rp)
1. ATK
a. Fotocopy 1 1 3 25.000 75.000
b. Pulsa Telepon 1 1 3 100.000 300.000
c. Pulsa Data Internet 1 1 3 100.000 300.000
d. Penyusunan 1 1 1 75.000 75.000
Laporan
2. Bahan Pelaksanaan − − − − −
Penelitian
3. Persiapan Pelaksanaan − − − − −
Penelitian
4. Honor Pembicara − − − − −
5. Honor Pelaksana 1 1 3 300.000 900.000
6. Honor Pembantu 1 1 1 350.000 350.000
Pelaksana Penelitian
7. Transpor − − − − −
8. Biaya Konsumsi 1 1 3 100.000 300.000
9. Obyek Pelaksana − − − − −
Penelitian
10. Biaya Publikasi − − − − −
11. Biaya Luaran (Jurnal 1 1 1 700.000 700.000
& Buku)
Jumlah 3.000.000

17
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, dan Gatot Soepriyanto. 2013. Sistem Akuntansi Sektor Publik,
Konsep Untuk Pemerintah Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Depdagri. 1997. Kepmendagri No.690.900.327. 1996, Tentang Pedoman
Penilaian dan Kinerja Keuangan.
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah.
Yogyakarta: Seri Bunga Rampai UUP AMP YMPN.
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul.2014. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul.2017. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Mahsun, Muhammad. 2016. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:
BPFE.
Mahmudi. 2017. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Mardiasmo. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. 2017. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006, Tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang


Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Trianto, A. (2015) Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan


Daerah Di Kota Palembang. Jurnal Politeknik Darusalam Palembang

Sekaran, Uma Dan Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis


Pendekatan Pengembangan-Keahlian. Jakarta : Salemba Empat

18
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

1. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Irmawati., S.E., M.Si., Ak
b. Jenis Kelamin : Perempuan.
c. NIDN : 0111027504.
d. Disiplin Ilmu : Akuntansi Sektor Publik.
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / IIIb.
f. Jabatan Fungsional : Lektor.
g. Fakultas : Ekonomi.
h. Jurusan : Akutansi.
i. Waktu Pelaksanaan : 30 jam/minggu.

PENGALAMAN PENELITIAN
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah
(Juta Rp)
1
2

PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Sumber Dana Jumlah
(Juta Rp)
1. 2016 Pelatihan Manajemen Mandiri 3
Kewirausahaan dan
Penganggaran Keuangan
Gampong
2. 2017 Pelatihan Pembukuan Praktis Mandiri 2
dan Akuntansi Dasar pada
Pedagang Ayam Potong
3. 2018 Penyuluhan Peningkatan Mandiri 2
Pengetahuan dan Keterampilan
Ibu-ibu PKK dalam
mengembangkan industri
rumah tangga di Gampong Cot
Rumpun Kecamatan Blang
Bintang Kabupaten Aceh
Besar

23
PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

Volume /
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
1. 2015 Pengaruh Pendapatan Asli Vol. 6 JAM
Daerah (PAD) dan Dana No. 1
Alokasi Khusus (DAK)
terhadap Alokasi Belanja
Modal pada Pemerintah
Kabupaten Aceh Selatan
2. 2016 Analisis Kepatuhan Wajib Vol. 6 JAM
Pajak Badan Sebelum dan No. 2
Sesudah Penerapan Program
E-SPT PPN pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama
Banda Aceh
3. 2017 Analisis Kinerja Keuangan Vol. 7 JIMMA
Dengan Pendekatan Value No. 2
For Money Pada Kecamatan
Susoh Kabupaten Aceh Barat
Daya Periode 2013-2015
4. 2018 Analisis Penatausahaan Vol .8 JAM
Barang Milik Negara pada No. 1
Kejaksanaan Negeri Sabang
2
5. 2018 Pengaruh Pendapatan Asli Vol. 9 JAM
Daerah (PAD) dan Dana No. 1
Alokasi Umum (DAU)
terhadap Belanja Langsung
Pada Pemerintah Di
Kabupaten Aceh Besar
6. 2019 Pengaruh Pendapatan Asli Vol. 9 JAM
Daerah (PAD) dan Dana No. 2
Alokasi Umum (DAU)
terhadap Belanja Langsung
Pada Pemerintah Di
Kabupaten Aceh Besar
7. 2019 Pengaruh Perputaran Modal Vol. 10 JAM
Kerja, Perputaran Piutang No.1
dan Perputaran Persediaan
terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Jakarta

24
PENGALAMAN PENULISAN BUKU

Volume /
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
− − − − −

2. Anggota 1
a. Nama Lengkap : Maya Agustina., S.E., M.Si.
b. Jenis Kelamin : Perempuan.
c. NIDN : 1318088101.
d. Disiplin Ilmu : Akuntansi Keuangan.
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / IIIb..
f. Jabatan Fungsional :-
g. Fakultas : Ekonomi.
h. Jurusan : Akutansi.
i. Waktu Pelaksanaan : 30 jam/minggu.

PENGALAMAN PENELITIAN
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah
(Juta Rp)
1. 2017 Pengaruh Modal Intelektual Dan Mandiri 3,00
Modal Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.

PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Sumber Jumlah
Dana (Juta Rp)
1. 2019 Revitalisasi Krueng Daroy Menjadi Mandiri 1,00
Icon Wisata Baru Di Banda Aceh.
2. 2020 Pelatihan Pemasaran Online Bagi Mandiri 1,00
Kelompok Pengrajin Nani Souvenir
Terdampak Kondisi Pandemi Di
Desa Gani Kecamatan Ingin Jaya
Kabupaten Aceh Besar
3. 2020 Sosialisasi Kegiatan Pencegahan Mandiri 3,00
Covid 19 Dengan Menerapkan 3 M
(Mencuci Tangan, Memakai
Masker Dan Menjaga Jarak) Di
Panti Asuhan Muhammadiyah
Punge Blang Cut Banda Aceh.
25
PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

Volume /
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
- - - - -

PENGALAMAN PENULISAN BUKU

Volume /
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
− − − − −

3. Anggota yang terlibat penelitian dari mahasiswa:


a. Nama Lengkap : Junanda Syahputra
b. Jenis Kelamin : Laki-laki.
c. NPM : 1602110101.
d. Jurusan : Akutansi.
e. Fakultas : Ekonomi.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila ditemukan dikemudian hari
ternyata data yang saya berikan tidak sesuai, maka saya siap dikenai sanksi sesuai
dengan kontrak.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya utnuk memenuhi salah satu
persyaratan pengjuan penelitian.

Banda Aceh, 8 Juni 2021

Pengusul,

Irmawati.,S.E.,M.Si., Ak
NIDN.0111027504

26

Anda mungkin juga menyukai