Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH SISTEM DASAR AKUNTANSI TERHADAP

PENGELOLAAN DANA DESA JANTIGANGGONG PERAK JOMBANG

SUSUNAN PENELITIAN

ACHMAD NURUDDIN EKA DZAKY FAUZI


(1862215)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PGRI DEWANTARA JOMBANG
2022
PENGARUH SISTEM DASAR AKUNTANSI TERHADAP

PENGELOLAAN DANA DESA JANTIGANGGONG PERAK JOMBANG

Usulan Penelitian

Yang Diajukan Oleh :

ACHMAD NURUDDIN EKA DZAKY FAUZI


(1862215)

Telah disetujui untuk ujian proposal oleh :

Dosen pembimbing,
Tanggal,

Suluh Hendrawan

NIDN :
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN


PROPOSAl......................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

DAFTAR TABEL....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Penelitian......................................................................................
D. Manfaat Penelitian...................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................

A. Kajian Teori...............................................................................................
A. Penelitian Yang Relevan..........................................................................
B. KERANGKA
BERFIKIR..............................................................................
C. Hipotesis...................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2014, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan

nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau

yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Desa.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat diperlukan adanya

pengelolaan dana, khususnya dalam pemerintahan desa. Pengelolaan dana

desa sangat dibutuhkan guna mengatur dana desa yang keluar ataupun

dana yang masuk serta bagaimana manfaat serta tujuan adanya dana

tersebut. Pengelolaan dana desa dengan adanya peran serta masyarakat

menjadi hal yang penting penting dalam proses pengambilan keputusan

dan pelaksanaan kegiatan yang menyangkut kebutuhan masyarakat desa.


Selain itu, diperlukan adanya kerjasama yang baik antara aparat desa

dengan masyarakat dalam setiap tahapan-tahapan pengelolaan dana desa.

Jika hal tersebut berjalan dengan baik maka masyarakat bisa lebih

mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan bersama.

Pengelolaan dana desa juga terdapat peraturan diterapakan agar

mampu mendorong pemerintah desa dalam melakukan pengelolaan dana

desa baik dari pencatatan sampai pelaporan secara baik dan tepat waktu.

Pemerintah desa diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas yang

baik dalam hal pembangunan dan meningkatkan pemanfaatan sumber

daya yang telah ada agar setiap desa tidak keterbelakangan dalam era

modern saat ini .

Pemerintah harus menerapkan sistem akuntansi yang sebagai

sistem pengendali transakasi keuangan serta harus menjadi pencapaian

tujuan organisasi sebagaimana yang telah ditentukan dari tujuan

organisasi itu sendiri, dengan menerapkan sistem akuntansi, hal tersebut

penting dalam menunjang pemerintah baik daerah maupun kota, sehingga

pemerintah desa lebih mudah dalam melakukan pelaporan dan

pertanggung jawaban kepada pemerintah kabupaten terkait akuntansi dana

desa.

Dengan hal tersebut sama halnya di desa Jantiganggong Perak

Jombang terdapat pengelolaan dana desa dengan menggunakan sistem

dasar akuntansi. Dimana hal tersebut yang nantinya akan memunculkan

sebuah pengaruh-pengaruh yang kemungkinan terjadi pada dana desa


ataupun sektor desa Jantiganggong. Dan sama halnya penelitian terdahulu

oleh Warsita,dkk (2017) yang berjudul "Pengaruh Sistem Pengelolaan

Dana Desa Terhadap Laporan Keuangan Desa Tua Marga Tabanan". Pada

hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa sistem pengelolaan dana

desa akan berpengaruh pada laporan keuangan desa. Dalam hal ini system

pengelolaan dana desa pada Desa Tua yang mulai beralih dari basis kas

menuju basis akrual. Sistem pengelolaan dana desa pada Desa Tua dengan

menggunakan basis kas masih banyak terdapat masalah-masalah pada

laporan keuangannya. Dengan beralih menuju basis akrual diharapkan

masalah-masalah tersebut dapat teratasi.

Dengan uraian diatas maka penulis memiliki ide untuk melakukan

sebuah penelitian dengan judul "PENGARUH SISTEM DASAR

AKUNTANSI TERHADAP PENGELOLAAN DANA DESA

JANTIGANGGONG PERAK JOMBANG"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terlah diuraikan diatas dapat

diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Penerapan Sistem Dasar Akuntansi Terhadap Pengelolaan

Dana Desa Jantiganggong Perak Jombang ?

2. Bagaimana Pengaruh Sistem Dasar Akuntansi Terhadap Pengelolaan

Dana Desa Jantiganggong Perak Jombang ?

C. Tujuan Penelitian
1. Agar pembaca mengetahui Bagaimana Penerapan Sistem Dasar

Akuntansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa Jantiganggong Perak

Jombang.

2. Agar pembaca mengetahui Bagaimana Pengaruh Sistem Dasar

Akuntansi Terhadap Pengelolaan Dana Desa Jantiganggong Perak

Jombang.

3. Untuk menambah wawasan bagi pembaca mengenai bagaimana

penerapan Sistem Dasar Akuntansi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Desa

Dapat berguna bagi desa untuk mengetahui pengaruh apa saja terkait

sistem dasar akuntansi terhadap pengelolaan dana desa.

2. Bagi Akademik

a. sebagai pembelajaran, pengetahuan, acuan serta masukan

mengenai penerapan akuntansi yang lebih tepat sebagai evaluasi

dan perkembangan pengelolaan dana desa.

b. sebagai pemberi informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang

ingin membahas permasalahan yang sama.

3. Bagi penulis

a. Sebagai tempat penerapan ilmu yang telah diperoleh selam jenjang

perkuliahan.

b. Sebagai penambah wawasan mengenai penerapan akuntansi pada

pengelolaan dana desa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Akuntansi Dan Sistem Akuntansi

a) Pengertian Akuntansi

Akuntansi berperan sangat penting dalam menjalankan

ekonomi dan sistem sosial masyarakat. Akuntansi memiliki tujuan

utama untuk mencatat, melaporkan serta menginterpretasikan

data-data ekonomi untuk digunakan sebagai pengambil keputusan

dimasa depan. Pada umumnya akuntansi adalah suatu bentuk

sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan

oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

ekonomi.

Menurut Donald E. Kieso, Akuntansi bisa didefinisikan

secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari

akuntansi; (1) Pengidentifikasian, pengukuran, dan

pengomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi

kepada (3) pemakai yang berkepentingan. (Khusnaini, 2014:3).

Menurut Firdaus A. Dunia, Suatu sistem informasi yang

memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau pembuat

keputusan mengenai aktivitas bisnis dari suatu kesatuan ekonomi.

(Khusnaini, 2014:3).
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)

mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan

dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran

moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat

keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya. Accounting Principle

Board (APB) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan

jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, umumnya

dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang

dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan

ekonomi sebagai dasar memilih berbagaia alternatif.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa

akuntansi adalah kegiatan yang mengidentifikasi, mengukur, dan

menginformasikan kegiatan ekonomi atas suatu entitas tertentu

yang menghasilkan sistem informasi keuangan dimana sistem

informasi digunakan para pemangku kepentingan, baik pihak

eksternal maupun internal perusahaan untuk pengambilan

keputusan.

b) Sistem Akuntansi

Pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak

hanya berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan,

akan tetapi sistem akuntansi tersebut dapat mendukung pencapaian

tujuan dalam suatu organisasi.


Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan. Formulir atau dokumen

merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. (Ismail,dkk, 2016).

Sistem akuntansi (Gelinas, Sutton and Hunton dalam Khozin

: 2018) adalah sistem buatan manusia yang terdiri atas komponen

komputer atau komponen manual yang terintegrasi untuk

melakukan pengumpulan, penyimpanan, dan manajemen data

untuk menghasilkan informasi akuntansi bagi pengguna informasi

akuntansi.

Pengertian lain dari sistem informasi akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

organisasi.(Khozin : 2018).

Sistem akuntansi mempunyai jaringan serta prosedur yang

disusun dengan rangkaian secara menyeluruh, untuk

melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi utama dalam suatu

badan usaha atau perusahaan. Sistem akuntansi memiliki beberapa

tujuan yaitu:

1) Sebagai penyedia informasi bagi pengelola usaha


2) Untuk mampu meningkatkan informasi dari sistem

sebelumnya baik dalam kualitas, penyajian maupun sistem

informasinya

3) Untuk menyesuaikan pengelolaan internal dalam rangka untuk

meningkatkan kecakupan informasi akuntansi, dan untuk

menyiapkan pencatatan yang lengkap dalam perlindungan dan

pertanggungjawawaban kekuasaan perusahaan.

4) Untuk mampu mengurangi beban pekerja dalam pencatatan

akuntansi.

Dari tujuan sistem akuntansi maka dapat disimpulkan

bahwa sistem akuntansi menjadi faktor utama bagi suatu

perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang

tersusun yang mengandung makna baik bagi suatu perusahaan.

Dalam sistem akuntansi berbagai unsur utama (Mulyadi,

dalam Musdalipa : 2021) yaitu :

a. Formulir, adalah dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi, data yang telah direkam dijadikan sebagai

pencatatan awal.

b. Jurnal, adalah pencatatan akuntansi yang lebih awal dilakukan,

dalam.jurnal ini juga dilakukan peringkasan data yang hasilnya

di masukkan ke ke rekening yang berhubungan dengan buku

besar.
c. Buku besar, yang meliputi Rekening-rekening yang digunakan

untuk merapikan data keuangan yang sebelumnya yang dicatat

di jurnal, rekening buku besar ini disisi lain dapat dikatakan

sebagai tempat untuk mengelomppokkan data keuanagan,

disisi lain dapat juga dikatakan tempat pemberi infomasi

laporan keuangan.

2. Sistem Akuntansi Desa

Sistem akuntansi desa adalah pencatatan dari proses transaksi

yang terjadi di desa; dibuktikan dengan nota-nota kemudian dilakukan

pencatatan dan pelaporan keuangan sehingga akan dihasilkan

informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-

pihak yang berhubungan dengan desa yaitu masyarakat desa,

perangkat desa, pemeritah daerah, dan pemerintah pusat. (Khozin :

2018).

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa tertentu dalam

pengelolaan keuangan desa yang lebih nyata dan dapat dipertanggung

jawabkan oleh pemerintah desa. Laporan keuangan desa yang

berdasarkan standar akuntansi pemerintahan atau SAP No 71 Tahun

2010 adalah esensial akuntansi yang telah diterapkan baik dalam

menyusun maupun pada saat menyajikan laporan keuangan

pemerintahan, peraturan ini menjelaskan mengenai pencatatan

pemerintah desa yang berbasis kas dimana mengakui pendapatan,

belanja maupun pembiayaan. (Musdalipa:2021).


3. Pengertian Desa Dan Pemerintah Desa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014

tentang desa menjelaskan yang dimaksud dengan desa adalah desa dan

desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,

hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Ismail:2016).

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengelola urusan

pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. (Khozin : 2018).

Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa

adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu

perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

(Ismail:2016).

4. Pengelolaan Keuangan Desa


Desa memiliki banyak sekali sumber pendapatan, selain

menerima dana melalui hibah Dana Desa, desa juga mendapatkan

Alokasi Dana Desa (ADD) dari kabupaten/kota berupa dana bagi hasil

pajak daerah dan retribusi daerah. Desa juga memperoleh bantuan

keuangan dari APBD Provinsi dan APBD kabupaten atau kota.

Selanjutnya pendapatan desa juga bersumber dari pendapatan asli desa

yang terdiri dari usaha, aset, swadaya serta partisipasi, gotong royong.

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa

yang bersumber dari APBN menjelaskan bahwa Dana Desa adalah

dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat.(Tangkaroro,dkk : 2017).

Alokasi dana desa merupakan bagian dari keuangan desa yang

diperoleh dari bagi hasil pajak daerah dan bagian dari dana

perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh

kabupaten untuk desa. Seluruh kegiatan yang berasal dari anggaran

alokasi dana desa direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara

terbuka dengan melibatkan seluruh masyarakat desa. (Karimah,dkk :

2020).
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak bisa juga

dipisahkan.dengan APBD karena terdapat serangkaian pendapatan

desa yang bersumber dari pemerintah daerah/kota yang di transfer

pemerintah ke daerah kepada pemerintah desa dengan pengalihan

buku rekening kas umum desa ke rekening kas desa.

Keuangan desa menurut (Musdalipa:2021) yang dikelola

berdasarkan praktek-praktek pemerintahan yang baik dalam

permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yaitu transparan, akuntabel

parsitipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran:

a) Transparan, yaitu dengan prinsip yang mengharuskan masyarakat

untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang keuangan

desa. Asas yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif

mengenai pengelolaan pemerintah desa dengan tetap

memperhatikan peraturan perundang-undangan. Pemerintah harus

transparan dalam melakukan pengelolaan keuangan desa.

Transparansi merupakan karakteristik yang memungkinkan

terbangunya kepercayaan masyarakat terhadap apa yang

diartikulasikan pemerintah dalam hal kepentingan dan kebutuhan

masyarakat.

b) Akuntabel, yaitu hasil dari kewajiban untuk mempertanggung

jawabkan baik dalam pengelolaan dan penegendalian sumber daya

dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan yang


telah ditetapkan, setiap hasil dari kegiatan pemerintah desa harus

dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat desa sesuai

dengan perturan perundang-undanagan.

c) Partisipatif, yaitu pengelolaan pemerintah desa yang melibatkan

kelembagaan dan unsur masyarakat desa. Partisipasi ini dapat

mengambil bentuk dukungan atau tantangan, kaitanya dengan

penegelolaan keuangan desa, mengenai partisipasi masyarakat

yang dibutuhakn dalam siklus pengelolaan keuangan desa baik

dalam konteks perencanaan musrembang desa dan pelaksanaan

setiap kegiatan yang membutuhkan penggunaan dana.

d) Tertib dan disiplin anggaran, yaitu pengelolaan keuangan desa

harus merujuk pada aturan atau acuan yang menjadi landasan.

Pelaksanaan mengenai anggaran desa yang telah terdapat transaksi

mengenai penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan aparat desa,

keseluruhan penerimaan baik pengeluaran maupun penerimaan dalam

rangka untuk mencapai kewenangan desa , semuanya melalui

rekening kas desa. Sedangkan desa yang belum mendapatkan

pelayanan perbankan di wilayahnya maka yang menetapakan

pengaturan yaitu pemerintah kabupaten/kota, sehingga segala

transaksi penerimaan ataupun pengeluaran desa harus memberikan

bukti yang lengkap.


5. Faktor-Faktor Pengelolaan Dana Desa

Sistem Keuangan Desa untuk pengelolaan dana desa masih

dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya komptensi sumber daya

manusia yaitu sumber daya aparat desa yang masih terbilang rendah,

hal ini di akibatkan karena mulai dari proses perekrutan perangkat

desa sampai dengan penggajiannya belum diatur dengan baik dan

benar. Selain itu kondisi sarana dan prasarana desa kurang memadai.

Adanya faktor leadership mempunyai peran penting dalam

terlaksananya manajemen keuangan. kepemimpinan yang baik dapat

memotivasi perubahan perilaku untuk meningkatkan potensi dalam

mengatasi tantangan internal dan eksternal yang dihadapi masyarakat,

dan organisasi.

Selain hal itu juga terdapat faktor lain yaitu sumberdaya yang

berpengaruh terhadap pelaksanaan manajemen keuangan, sumberdaya

yang dimaksud adalah baik berupa sumber daya keuangan, sumber

daya manusia dan lain. Sumber daya juga dapat menyusun dan

melaksanakan strategi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

efektivitas. Sehingga faktor sumber daya mempengaruhi keberhasilan

dari proses manajemen keuangan.

Faktor lainnya adalah Komitmen pemerintahan merupakan hal

penting yang mempengaruhi kinerja. Sehingga komitmen sangat

mempengaruhi kinerja dalam pelaksaan manajemen keuangan


khususnya dana desa. Komitmen tinggi yang diterapkan dalam

konteks pihak mana pun dapat dicapai dengan cara menilai yang lebih

baik dengan cara bertindak sebagai penentu dalam menjalankan

strategi.

selain faktor leadership, faktor sumber daya, faktor komitmen

diatas, komuniaksi juga perlu . Komunikasi yang baik antara

pemangku kepentingan agar proses manajemen keuangan bisa

berjalan dengan baik tanda terdapat adanya kendala. Faktor

komunikasi sangat mempengaruhi suatu organisasi atau perusahaan

dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Komunikasi internal dan

ekternal baik komunukasi dengan para staff, stakeholders dan

pemangku kepentingan adalah sangat penting dalam proses

manajemen keuangan. (Rivan & Maksum : 2019).

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

No. Nama Judul Jenis Hasil

Analisis

1 Musdalipa Sistem Kualitatif Pada hasil penelitian

(2021) Akuntansi tersebut menyebutkan

Pengelolaan bahwa dalam penelitian

Dana Desa ini dilakukan dengan

Di Desa dokumentasi dan arsip

Pallata resmi yang dimiliki oleh

Kecamatan pemerintah desa


Tapango dilapangan dan

Kabupaten wawancara yang

Polewangi dilakukan pada beberapa

Mandar informan. Data yang

diolah merupakan hasil

wawancara dengan

Kepala Desa, Bendahara

Desa, Ketua BPD dan

beberapa Tokoh

Masyarakat Desa Palatta.

Dengan didapatkan hasil

bahwa pengelolaan dana

desa sudah terbuka

kepada masyarakat dan

sistem yang digunakan

juga lebih mempermudah

pemerintah desa dalam

melakukan pengelolaan

dana desa.

2 Warsita Pengaruh Kualitatif Pada hasil penelitian

(2017) Sistem tersebut menyebutkan

Pengelolaan bahwa sistem

Dana Desa pengelolaan dana desa


Terhadap akan berpengaruh pada

Laporan laporan keuangan desa.

Keuangan Dalam hal ini system

Desa Tua pengelolaan dana desa

Marga pada Desa Tua yang

Tabanan mulai beralih dari basis

kas menuju basis akrual.

Sistem pengelolaan dana

desa pada Desa Tua

dengan menggunakan

basis kas masih banyak

terdapat masalah-masalah

pada laporan

keuangannya. Dengan

beralih menuju basis

akrual diharapkan

masalah-masalah tersebut

dapat teratasi.

3 Rivan & Penerapan Kualitatif Bahwa dalam penelitian

Maksun Sistem tersebut berisikan bahwa

(2019) Keuangan dengan adanya Undang-

Desa dalam undang nomor 6 Tahun

Pengelolaan 2014 tentang Desa, desa


Keuangan diberikan mandat

Desa mengurus tata kelola

pemerintahan serta

pelaksanaan

pembangunan di desa.

Dengan adanya undang-

undang tersebut bertujuan

untuk membantu

pemerintah desa lebih

mandiri dalam mengelola

keuangan desa secara

efektif dan efisien, serta

meningkatkan

transparansi dalam

akuntabilitas keuangan

desa. Adapun faktor-

faktor yang

mempengaruhi

pengelolaan keuangan

desa seperti

kepemimpinan, sumber

daya manusia, komitmen

dan komunikasi.
4 Harnita Analisis Kualitatif Hasil Penelitian

Rahayu Penerapan menujukkan bahwa pada

( 2019) Sistem Dan tahun 2017 penerapan

Prosedur sistem pengelolaan

Akuntansi keuangan dana desa

Dalam masih melakukan

Pengelolaan pencatatan secara manual

Dana Desa belum ada sistem

di Desa tersendiri untuk

Tambak pencatatannya namun

Sumur pengunaan dana desa

Kecamatan sudah efektif karena

Waru kegiatan langsung

Kabupaten berhubungan di

Sidoarjo masyarakat Desa Tambak

Timur.

5 Intan Pengelolaan Kualitatif Penelitian pelaksanaan

Meutia Keuangan pengelolaan keuangan

Liliana Desa desa sudah sesuai dengan

(2017) permandagri 113/2014

baik darai perencanaan,

penganggaran,

penatausahaan,
pelaporan, pertanggung

jawaban maupun sistem

penyusunan laporan

keuanngannya.

6 Kurniawa Penerapan Kualitatif Penerapan akuntansi

n Saro Sistem pengelolaan dana desa di

Tafanofo Akuntansi Desa Onowaembo

Zai (2018) Pada Kecamatan Gunung Sitoli

Pengelolaan sudah sesuai, pencatatan

Dana Desa akuntansi yang

di Desa digunakan juga sesuai,

Onowaemb Sumber Daya Manusia

o perangkat Desa dalam

Kecamatan menjalankan tugas

Gunung masing-masing juga

Sitoli sesuai.

7 Muhamm Sistem Kualitatif Hasil penelitian

ad Ismail Akuntansi menunjukkan bahwa

(2016) Pengelolaan permasalahan utama yang

Dana Desa timbul adalah rendahnya

pengetahuan dari Kepala

Desa terkait pengelolaan

keuangan Desa
berdasarkan Permendagri

No. 113/2014. Terdapat

persamaan dari penelitian

tersebut yaitu, melakukan

penelitian mengenai

pengelolaan keuangan

desa yang berdasarkan

peraturan.

8 Nunuk Analisis Kualitatif Hasil penelitian ini

Riyani Pengelolaha menunjukkan bahwa

(2016) n Dana Analisa Dana Desa

Desa (Studi Singopuran Kecamatan

Kasus di Kartasura Kebupaten

Desa Sukoharjo sudah

Singopuran tersampaikan untuk

Kecamatan pembangunan dengan

Kertasura baik sesuai dengan

Kab rencana namun masih ada

Sukoharjo evaluasi yang perlu

Tahun 2016 diperbaiki. Terdapat

persamaan dari penelitian

tersebut yaitu mencari

tahu apakah pengelolaan


Dana Desa sudah sesuai

dengan peraturan yang

ada.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang bahwa di desa Jantiganggong Perak

Jombang terdapat pengelolaan dana desa dengan menggunakan sistem

dasar akuntansi. Dimana hal tersebut yang nantinya akan memunculkan

sebuah pengaruh-pengaruh yang kemungkinan terjadi pada dana desa

ataupun sektor desa Jantiganggong. Pengelolaan dana desa juga terdapat

peraturan diterapakan agar mampu mendorong pemerintah desa dalam

melakukan pengelolaan dana desa baik dari pencatatan sampai pelaporan

secara baik dan tepat waktu. Pemerintah desa diharapkan mampu

meningkatkan akuntabilitas yang baik dalam hal pembangunan dan

meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang telah ada agar setiap desa

tidak keterbelakangan dalam era modern saat ini. Dalam penelitian ini

Desa Jantiganggong menerapkan sistem akuntansi berdasarkan undang-

undang no. 6 tahun 2014 mengenai mengatur sistem pengelelolaan dana

desa, `mengenai dana desa dimana dana desa ini bersumber dari APBN

Kabupaten/Kota kemudian sistem yang digunakan dalam melakukan

`pengelolaan dengan baik dalam penerimaan apapun atau pengeluaran

berdasarkan sistem akuntansi yang di terapkan.


Undang-undang No. 6 Tahun 2014

Dana Desa Sistem Akuntansi

Pemerintah Desa

Analisis Sistem Akuntansi

Hasil Analisis
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenus

penelitian kualitatif dengan menggunakan pendektan deskriptif. Menurut

Bodgan and Biklen (1982) dalam buku Sugiyono 2018 mengemukakan

bahwa dimana penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang

diumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan

pada angka.

Jenis Penilitian ini yang digunakan pada penelitian adalah

penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6) dalam buku (Radjab,

Enny Jama’an, 2016) penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk

memahami fenomena yang dialami oleh subjek contohnya, perilaku,

persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara Holistic dan cara deskriptif

dalam model kata-kata dan bahasa.

Penelitian ini dikerjakan oleh peneliti mengunakkan pendekatan

langsung mempelajari tentang fenomena terjadi suatu objek penelitian

dengan pendekatan observasi, melaksanakan wawancara dan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang mendukung hasil penelitian

tersebut.
B. Objek dan Subjek Penelitian

Penelitian bertempat di Balai Desa Jantiganggong, Perak

Jombang. Yang merupakan tempat bagi masyarakat dan pengurus-

pengurus desa untuk melakukan musyawarah untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan juga ekonomi masyarakat setempat.

C. Metode Pengumpulan Data

Salah satu yang penting untuk suatu penelitian yaitu pengumpulan

data, karena tujuan dari sebuah penelitian adalah mendapatkan sebuah

data. Dalam penelitian ini menggunakan teknik data antara lain :

a. Observasi

Dalam observasi ini peneliti turut serta melaksanakan kegiatan

keseharian perangkat desa yang sedang melakukan kegiatan terkait

dengan tujuan sebagai sumber data penelitian. Peneliti melakukan

partisipasi pasif yaitu peneliti mendatangi orang-orang yang menjadi

objek peneliti tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut melainkan

memperhatika, mengamati, dan mencatat sumber data yang di perlukan

bagi penelitian.

b. Wawancara

Menurut (Yusuf, 2017) wawancara merupakan salah satu teknik

yang digunakan untuk pengumpulan suatu data penelitian. Secara


sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu

kejadian atau suatu proses interaksi antara pewancara dan sumber

infomasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi

langsung. Adapun pada penelitian ini seorang peneliti melakukan

wawancara dengan pelaku melalui komunikasi secara langsung.

Adapun pada penelitian ini peneliti melakukan dengan pelaku

Pemerintah Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten

Jombang.

c. Dokumentasi

Menurut ( Yusuf, 2017 ) dokumentasi merupakan catatan

atau hasil karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu.

Dokumen tentang orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi

yang terkait dengan kasus penelitian. Dokumen itu dapat berupa

bentuk teks tertulis, gambar, maupun foto. Pada penelitian ini

peneliti mendapatkan inormasi dan dokumen yang dimiliki

Pemerintah Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten

Jombang.

D. Analisis Data

Menurut ( Sugiono, 2018 ) Analisis data penelitian adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan bahan-bahan


lain, sehingga mudah dipahami, dari penelitian dapat dipahami

orang lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data

kualitatif, analisis ini didasarkan pada keseluruhan data yang

sudah terkumpul, melalui berbagai teknik pengumpulan data

yaitu dengan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Kemudia

data diolah menggunakan metode analisi data dari Miles dan

Huberman. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam

(Sugiyono, 2018), mengemukakan bahwa aktivitas dalam suatu

analisi data kualitati dilakukan secara interaktif dan berlangsung

scara terus menerus sampai tuntas total, sehingga data sudah

penuh. Kemudian data tersebut di olah melalui tahap analisi data

dengan tahapan-tahapan :

a. Data Collection (Pengumpulan Data)

Saat penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengumpulkan

data dari Kantor Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten

Jombang tentang sistem pengelolaan akuntansi dana desa seperti

pencatatan akuntansi.

b. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang didapat peneliti bersumber dari sumber data perlu

dilakukan analisis data melalui reduksi data yang artinya


merangkum, memilih dan memilih hal-hal pokok untuk

memperoleh gambaran jelas mengenai data yang diperoleh

tersebut.

c. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data selesai di reduksi, peneliti menyajikan data yang

diperoleh dari sumber data untuk sekumpulan informasi tersusun

yang memberikan adanya penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai