Anda di halaman 1dari 23

ASPEK PENILAIAN DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN STUDI KASUS PT.

HEXINDO ADIPERKASA, TBK CABANG KOTA SAMARINDA


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keprilakuan

Dosen Pembimbing :
Fauzi, S.E., M.Ak
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

NAMA : 1. LALA MERLINA (21622017)


2. LYIDYA SAFRINA DEWI (21622018)
3. MUHAMMAD REZKI (21622026)
4. NUR SHAERAH (21622030)
5. RISKY AYUNI (21622035)
6. SABRINA MUTIA UTAMI (21622037)
7. ISIHATI TELAUMBANUA (19622144)

KELAS : AKUNTANSI PAGI 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG
Alamat : Jl. Raja Haji Fisabilillah NO. 34, Tanjungpinang

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan makalah ini bertujuan unutuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keprilakuan
yang diampu oleh Bapak Fauzi, S.E., M.Ak.
Makalah ini ditulis dan disusun secara runtut sesuai dengan hasil diskusi dari
kelompok 5 yang mencari tau dari berbagai sumber pembelajaran, yang memiliki keterkaitan
dengan materi yang kami bahas. Maka dari itu kami berterimakasih kepada Bapak Fauzi,
S.E., M.Ak yang telah memberikan kami tugas ini, dimana dari hasil penyusunan makalah
ini, memberikan kami pengetahuan baru mengenai “Aspek Penilaian dalam Akuntansi
Keuangan” , sesuai dengan mata kuliah Akuntansi Keprilakuan yang sedang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu kritik
dan saran yang dapat membangun sangat kami perlukan agar penyusunan makalah di
kesempatan berikutnya menjadi lebih baik lagi.

Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membutuhkan, dan berguna bagi semua kalangan masyarakat.

TanjungPinang, 18 Mei 2023

Penyusun

Kelompok 5

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................I
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Definisi dan Lingkup Akuntansi Keuangan...............................................................................3
B. Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan...............................................................................7
C. Kandungan Informasi Akuntansi Keuangan..............................................................................9
D. Peran Informasi Akuntansi Keuangan dalam Pembuatan Keputusan.......................................10
E. Hubungan Akuntansi Keprilakuan dan Akuntansi Keuangan..................................................12
F. Contoh- Contoh Penelitian Keperilakuan Dalam Akuntansi Keuangan...................................14
G. Analisis Aspek Keprilakuan dalam Akuntansi Keuangan Pada PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
Cabang Samarinda...........................................................................................................................16
BAB III................................................................................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi keperilakuan merupakan bidang yang relatif baru jika dibandingkan
dengan bidang ilmu akuntansi yang lainnya. Pembahasan yang terkait dengan akuntansi
keperilakuan merupakan suatu pembahasan yang cukup menarik untuk dilakukan oleh
akademisi, mahasiswa maupun praktisi. Pembahasan Aspek keperilakuan dalam akuntansi
keuangan memberikan manfaat guna untuk menyediakan informasi yang berkualitas bagi
Accounting Regulator juga meningkatkan efisiensi bagi akuntan dan juga profesi lainnya.
Sistem akuntansi ialah kumpulan dari sumberdaya seperti manusia dan peralatan
yang diatur agar dapat mengubah data menjadi suatu informasi, yang dimana informasi ini
akan di komunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Saat ini, digital dan
informasi online semakin sering digunakan dalam sistem akuntansi. Sebuah sistem
akuntansi tidak lepas dari yang namanya sumber saya manusia yang memiliki peran penting
untuk menjalankan sistem tersebut walaupun secara teknis telah didukung dengan
kemajuan teknologi yang canggih. Kesalahan dalam menempatkan sumber daya manusia
dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pada output yang dihasilkan atau diinginkan.
Maka dari itu perlu adanya pertimbangan aspek keperilakuan untuk menjalankan sistem
akuntansi.
Pada mulanya akuntansi keuangan hanya fokus pada pelaporan informasi keuangan
yang disajikan, namun seiring berjalannya waktu dan mengikuti perkembangan zaman,
manajer dan akuntan prefesional telah mengakui pentingnya informasi ekonomi tambahan
yang bisa dikuantifikasikan, yang tidak hanya dihasilkan sistem akuntansi atau pelaporan
keuangan. Diketahui bahwa informasi tersebut tidak semestinya selalu dalam bentuk
finansial, yang dimana informasi tersebut akan menyediakan lebih banyak arti pada data
yang dilaporkan dan karenanya akan memberikan informasi yang lebih detail dalam
mengambil keputusan.
Terkait pembahasan yang akan makalah ini sajikan, fungsi dari akuntansi
keperilakuan adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku SDM terhadap lingkungan fisik
maupun sosial terkait dengan pengambilan keputusan ekonomi. Dimana dalam makalah ini
juga akan membahas terkait perilaku mengenai disiplin kerja dan etika karyawan dalam
melaksanakan akuntansi keuangan pada PT Hexindo Adiperkasa Tbk Cabang Samarinda.
Pada suatu organisasi karyawan memiliki peran untuk memiliki perilaku disiplin san etika
yang tinggi ketika melaksanakan akuntansi sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik
untuk perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penyusun tertarik membuat
makalah dengan judul “ Aspek Keperilakuan dalam Akuntansi Keuangan”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran informasi akuntansi keuangan dalam pembuatan keputusan
manajerial, dan bagaimana faktor keperilakuan mepengaruhi pengguanaan interpretasi
informasi tersebut?
2. Apa hubungan antara akuntansi keprilakuan dalam akuntansi keuangan?
3. Apa contoh-contoh penelitian keprilakuan dalam akuntansi keuangan dan bagaimana
hasil penelitian dari analisis aspek keprilakuan dalam akuntansi keuangan pada PT.
Hexindo Adiperkasa Tbk Cabang Samarinda ?

C. Tujuan
1. Memahami peran informasi akuntansi keuangan dalam mendukung pengambilan
keputusan manjerial.
2. Memahami hubungan antara akuntansi keprilakuan dan akuntansi keuangan dalam
konteks pengelolaan informasi keuangan.
3. Mengidentifikasi penelitian yang telah dilakukan dalam bidang keprilakuan akuntansi
keuangan pada PT. Hexindo Adiperkasa Cabang Samrinda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Lingkup Akuntansi Keuangan


 Definisi Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan merupakan suatu proses yang pada akhirnya membentuk
sebuah susunan laporan keuangan pada suatu perusahaan, yang memiliki tuuan untuk
dipergunakan oleh beberapa pihak eksternal maupun internal dari sebuah perusahaan.
Berbanding terbalik dengan akuntansi manajerial yang dapat disebut sebagai proses
pengidentifikasian, akumulasi, penyusunan, interpretasi, analisis, serta pegukuran dan untuk
mengkomunikasikan inromasi-informasi mengenai keuangan. Akuntansi biasanya disebut
sebagai sistem yang memberikan layanan jasa kepada siapapun yang memerlukan, dimana
informasi kuantitatif disediakan oleh pihak-pihak yang memiliki wewenang, yang bertujuan
untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan ekonomi
pengadaan serta sumber-sumber yang memberikan dampak positif terhadap perusahaan dan
entitas yang bergerak didalam perusahaan tersebut. Dapat disebut juga sebagai displin
analisis, yaitu transaksi-transaksi maupun kegiatan yang dapat menggambarkan ciri-ciri dari
pengukuran, klasifikasi, penyajian maupun peringkasan ekonomi, dan memberikan
ketersediaan data maupun informasi yang ada agar dapat saling terhubung sehingga dapat
digabungkan, yang nanti hasil akhirnya dapat dilaporkan sebagai bentuk laporan yang
menyajikan hasil usaha perusahaan dan keadaan ekonomi perusahaan tersebut. Dan
merupakan sebuah sistem yang dipergunakan untuk memperoleh informasi-informasi
terkait laporan keuangan, pengumpulan informasi dan data-data yang diperoleh dari
aktivitas sebuah perusahan dan pihak eksternal dari perusahaan, sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang sedang berjalan.

 Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan


Akuntansi memiliki beberapa standar, yaitu konvensi adalah suatu aturan yang tidak
tertulis namun lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang kemudian menjadi peraturan yang di
setujui oleh sebgaian besar masyarakat, peraturan juga termasuk kedalam stnadar akuntansi,
serta susunan prosedur mengenai tentang akuntansi yang telah mencapai kesepakatan dan
telah disahkan oleh lembaga resmi atau badan organisasi yang memiliki wewenang untuk
membentuk sebuah standar, pada waktu-waktu yang telah disepakati. Standar-standar
akuntansi ini berisikan tentang pencatatan terhadap transaksi apa saja yang perlu dilakukan,
bagaimana cara melakukan pencatatan atas data-data dari transaksi-transaksi yang diterima,
serta penyusunan atas laporan keuangan yang akan disajikan nantinya. Permasalahan
penting didalam dunia profesi akuntansi ini adalah standar akuntansi yang berlaku, tidak
terkecuali bagi pihak-pihak yang mempergunakan laporan keuangan tersebut. Oleh sebab
itu, standar akuntansi yang dibuat oleh pihak yang berwenang, seharusnya memiliki
mekanisme susunan yang baik, sehingga pada penerapannya nanti tidak memberikan
kesulitan yang berarti bagi pihak-pihak manapun yang mempergunakan laporan keuangan.
Namun, perubahan atas standar akuntansi sering kali terjadi, dikarenakan perkembangan
zamna, kemajuan teknologi yang tidak dapat diperkirakan, serta perkembangan dunia bisnis
yang dimana ketiga hal ini saling memiliki keterkaitan satu sama lain.
Akuntansi juga ternyata memiliki lingkungan, yang didalamnya terdiri atas
ekonomi, keadaan sosial masyarakat, politik, hukum, maupun peraturan serta adanya
pengaruh yang dapat berubah sewaktu-waktu. Hal tersebut mengakibatkan ptaktik dan
tujuan dari akuntansi itu sendiri memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan
dengan masa lampau dan masa kini, yang berimbas pada perubahan teori-teori akuntansi
dengan tujuan untuk menyeimbangkan dengan perubahan yang terjadi.
Ada beberapa kondisi yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat akuntansi
keuangan yang berbasis modern, yaitu :
 Pada saat ini akuntansi memiliki kesadaran, bahwa masyarakat hidup didalam
lingkungan yang memiliki keterbatasan akan sumber. Sumber yang ditawarkan juga
terbatas, sehingga membuat masyarakat berusaha dengan maksimal untuk menjaga serta
melindungi sumber tersebut agar ketersediaan sumber tetap terjaga, dengan cara yang
efisien dan efektif, guna meningkatkan standar hidup masyarakat.
 Didalam UUD pasal 33 tahun 1945 merupakan pengecualian terhadap sumber
produktif yang pada umumnya dimiliki oleh pihak swasta, hal tersebut juga diakui oleh
akuntansi itu sendiri. Oleh sebab itu, kesuksesan dalam hal pengelolaan sumber sangat
bergantung kepada kemampuan yang dimiliki untuk memasuki pasar yang kita seperti kita
ketahui memiliki persaingan yang sangat ketat. Peranan akuntansi yaitu menilai kinerja dan
hasil dari sebuah perusahaan secara objektif yang nantinya dapat menentukan perusahaan
tersebut memiliki hak atau tidak dalam pengambilan modal untuk berinvestasi.
4
 Aktivitas ekonomi dibutuhkan secara terpisah sehingga membentuk beberapa unit
tertentu didalam sebuah badan usaha, hal tersebut juga diakui oleh akuntansi itu sendiri.
Sumber ekonomi atau biasa di sebut asset, kewajiban ekonomi atau biasa disebut libilities,
dan residu atas kepemilikian yang biasa di sebut owner’s equity, merupakan bagian-bagian
dari badan usaha tersebut, yang dimana akan berubah karena kegiata-kegiatan
yangdilakukan oleh badan usaha tersebut. Akumulasi dan pelaporan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap bagian-bagian pada setiap badan usaha.
 Didalam perkembangan ekonomi, akuntansi mengakui beberapa pemilik maupun
investor memberikan kepercayaan atas pengelolaan serta pengendalian kekayaan mereka
kepada pihak lain atau manajer professional. Perusahaan cenderung memiliki organisasi
yang memiliki fungsi untuk memberikan fungsi terpisah antara kepemilikan dari
manajemen, terutama dalam skala perusahaan besar. Pengukuran serta pelaporan tersebut
memiliki fungsi penting dalam pengoperasian kegiatan sehari-hari yang akan disampaikan
kepada pemilik perusahaan.
 Adanya sumber ekonomi, kewajiban ekonomi, serta residu kepemilikan, ternyata
dapat dinyatakan dalam bentuk uang atas pengakuan dari akuntansi. Yang pada dasarnya
uang merupakan sumber dan kewajiban dalam pengukuran yang bersifat kuantitatif atas
kejadian ekonomi yang sedang berjalan.
Tindakan ekonomi, sosial, politik, hukum serta organisasi lainnyamerupakan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Didalam dunia disiplin
akuntansi, sering terjadi adanya dilema etika, namun dibeberapa situasi yang bersifat lebih
sederhana akan lebih mudah untuk diselesaikan. Tetapi, mayoritas masalah tersebut bersifat
lebih kompleks, sehinga cenderung lebih sulit untuk dicari jalan keluarnya. Berikut ini,
merupakan langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam hal pengambilan keputusan,
dengan cara yang lebih hati-hati, yaitu :
 Pengakuan atas situasi dilema etika yang dialami. Pengidentifikasian atas situasi
atau masalah yang berkaitan dengan etika dapat didorong oleh sensitivitas atau kepekaan
seseorang terhadap dilema etika yang dialami. Memilih untuk menjadi pribadi yang lebih
berhati-hati dan sesitif terhadap pengaruh-pengaruh, tindakan ataupun pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh satu individu dengan individu lainnya, atau oleh satu
individu dengan kelompok. Hal tersebut merupakan langkah awal dalam penyelesaiaan
dilema etika yang terjadi.
 Mencari penyelesaian etika yang terjadi dengan cara melakukan pengidentifikasian
serta menganalisis apa yang menjadi faktor utama pemicu terjadinya hal tersebut. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari jawaban atas pertanyaan : Apakah semua
pihak yang berwenang mendapatkan keuntungan atau malah sebaliknya? , Siapa yang akan
ditentang haknya atau tuntutannya? , Didalam konflik yang terjadi tergolong didalam
kepentingan khusus yang manakah konflik tersebut? , Kewajiban dan tanggung jawab
seperti apakah yang saya miliki?
 Mengidentifikasi alternatif serta seberapa besar pengaruh alternatif tersebut
terhadap berbagai pihak yang memiliki wewenang.
 Melihat setiap sudut keadaan dan konsekuensi yang akan diterima dalam pemilihan
alternatif.
Keseluruhan atas proses kepekaan etika tersebut dapat menjadi lebih rumit,
dikarenakan adanya tekanan yang diterima karena adanya tekanan oleh waktu, adanya
tekanan yang ditimbulkan oleh pelanggan, tekanan yang timbul akibat individu itu sendiri,
serta adanya tekanan yang diperoleh dari rekan kerja.
Sarana utama yang menjadi tempat untuk memberikan data-data serta informasi
mengenai keuangan yang berada dibagian eskternal perusahaan disebut sebagai laporan
keuangan. Sumber daya ekonomi yang diperoleh suatu perusahaan dan kewajiban dari
perusahaan tersebut serta kegiatan-kegiatan ekonomi yang saling memiliki keterkaitan dan
terbentuk dalam satuan uang yang merupakan suatu sejarah yang terdapat didalam laporan
keuangan. Neraca, perhitungan laba ataupun rugi, laporan perubahan-perubahan terhadap
ekuitas, laporan arus kas, merupakan beberapa hal yang sering disajikan secara umum
didalam laporan keuangan. Terdapat beberapa data-data mengenai keuangan yang hanya
dapat disajikan dalam bentuk laporan keuangan non-formal. Dikarenakan penginformasian
diperlukan atas izin dari pihak berwenang, aturan-aturan dari pemerintah, ataupun
kebiasaan, serta xxkesukarelaan dari pihak manajemen untuk mengumumkannya. Pelaporan
atas keuangan itu sendiri juga dapat diperoleh dari banyak bentukk. Seperti laporan-laporan
yang diberikan khusus untuk lembaga pemerintah terkait, atau uraian-uraian yang memiliki
keterkaitan atas dampak sosial dan lingkungan perusahaan.

6
B. Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
Kerangka konseptual merupakan suatu sistem terpadu yang menghubungkan tujuan
dan dasar yang dapat medorong pencapaian standart yang konsisten dan yang menjelaskan
sifat, fungsi, juga batasan dalam akuntansi keuangan maupun statement keuangan.
Kerangka konseptual pada akuntansi didasari oleh lingkungan dimana kerangka tersebut di
kembangkan. Kerangka konseptual yang dikembangkan oleh Financial Accounting
Standarts Board (FSAB) mengeluarkan lima komponen konsep penting yaitu :

1) Tujuan Pelaporan keuangan


Konsep ini merupakan statement yang memberikan informasi bermanfaat dalam
pembuatan suatu keputusan yang bertujuan menyampaikan informasi pada investor dan
kreditur dan lainnya. Atau dalam arti sempit menyampaikan informasi yang berkaitan
dengan investor atau kreditur untuk menaksirkan penerimaan kas pinjaman kepada
perusahaan. Berikut tujuan dari pelaporan keuangan :
a. Pembuatan keputusan kredit maupun investasi pada pihak yang ingin melakukan
aktivitas ekonomi dan bisnis perusahaan.
b. Membantu kreditur dan investor yang potensial, atau pemakai yang lain dalam
menentukan jumlah waktu, juga ketidakpastian aliran kas pada masa yang akan
datang.

2) Kriteria Kualitas Informasi


Konsep ini dimaksudkan untuk menyediakan kriteria dasar dalam memilih alternatif
metode akuntansi dan pelaporan keuangan serta persyaratan pengungkapan degan relevan
dan dapat dipercaya agar informasi yang kan disajikan nanti bermanfaat dalam
pengambilan keputusan. Selain itu informasi yang disajikan harus tepat waktu dan disajikan
dengan apa adanya atau netral.

3) Elemen- Elemen laporan keuangan


Salah satu hal penting dalam pengembangan struktur teori ialah pengembangan
penetuan elemen-elemen statement laporan keuangan atau definisi. Terdapat 10 elemen
utama laporan keuangan yaitu:
a. Aktiva (Assets), yaitu manfaat ekonomi yang bisa saja dimiliki atau dikendalikan oleh
entitas tertentu dimasa yangan mendatang, sebagai bukti kejadian transaksi pada masa
lalu.
b. Kewajiban (Liabillities), manfaat ekonomi yang bisa saja akan dikorbankan dimasa
yang akan datang yang muncul dari kewajiban untuk membayar aktiva atau
memberikan jasa.
c. Ekuitas (Equity), yaitu suatu kepentingan residu pada assets suatu entitas yang
dihasilkan dari pengurangan.
d. Investasi, yaitu kenaikan dalam assets bersih perusahaan tertentu.
e. Distribusi, Yaitu penurunan pada assets bersih suatu perusahaan tertentu yang
dihasilkan dari transfer assets.
f. Penghasilan komprehensif, yaitu perubahan dalam ekuitas suatu entitas selama periode
tertentu.
g. Pendapatan, yaitu arus masuk atau kenaikan suatu assets atau penurunan kewajiban
suatu perusahaan.
h. Biaya, yaitu arus keluar atau penurunan assets atau terjadinya kewajiban suatu
perusahaan.
i. Keuntungan, yaitu kenaikan ekuitas dari aktivitas transaksi perusahaan.
j. Kerugian, yaitu menurunnya assets bersih dari aktivitas transaksi perusahaan

4) Tujuan Pelaporan Keuangan untuk Organisasi Non Bisnis


Karakteristik organisasi non bisnis merupakan sumber daya entitas yang timbul dari
para penyumbang yang tidak menginginkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi
yang setara dengan jumlah sumber daya yang diberikan atau menghasilkan barang atau jasa
dan memberikan pelayanan tanpa tujuan untuk memupuk laba.

5) Pengukuran dan Pengakuan Dalam Laporan Keuangan


Kerangka konseptual mencakup keseluruhan baik yang dikelompokkan sebagai
tujuan, kualitas informasi, elemen statement, maupun konsep pengakuan dan pengukuran
yang terdiri atas, asumsi, prinsip, dan batasan.

8
C. Kandungan Informasi Akuntansi Keuangan

Kandungan informasi akuntansi keuangan sangat penting dalam pembuatan


keputusan karena memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan suatu
entitas dan kinerjanya. Informasi ini membantu para pengambil keputusan, seperti
manajer, investor, kreditor, dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk memahami kondisi
finansial suatu perusahaan dan membuat keputusan yang tepat.

Berikut adalah beberapa kandungan informasi akuntansi keuangan yang


penting dalam pembuatan keputusan:

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas memberikan informasi komprehensif tentang kinerja
keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum (PAKBU) dan Standar Pelaporan Keuangan (SPK).
2. Neraca
Neraca memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
pada suatu titik waktu tertentu. Informasi ini membantu pengambil keputusan untuk
mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan struktur modal perusahaan.
3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memberikan informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba atau
rugi yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. Informasi ini
membantu pengambil keputusan untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan selama periode waktu tertentu. Informasi ini membantu pengambil keputusan
untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas dan mengelola
likuiditasnya.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyediakan penjelasan rinci mengenai kebijakan


akuntansi yang digunakan, estimasi yang dilakukan, dan informasi tambahan lainnya
yang relevan. Informasi ini membantu pengambil keputusan untuk memahami lebih baik
laporan keuangan dan keadaan keuangan perusahaaan.

D. Peran Informasi Akuntansi Keuangan dalam Pembuatan Keputusan


1. Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan:

Informasi akuntansi keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan


suatu perusahaan. Hal ini meliputi analisis laba rugi, neraca, dan laporan arus kas untuk
memahami performa keuangan perusahaan secara menyeluruh.
2. Analisis Rasio Keuangan:

Rasio keuangan menggambarkan hubungan antara berbagai pos keuangan dalam


laporan keuangan. Informasi akuntansi keuangan digunakan untuk menghitung rasio
keuangan seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas, yang membantu dalam
memahami kesehatan keuangan perusahaan.
3. Penilaian Investasi:
Informasi akuntansi keuangan diperlukan untuk melakukan penilaian investasi.
Melalui analisis neraca, laporan laba rugi, dan aliran kas masa depan, investor dapat
mengevaluasi keuntungan dan risiko investasi yang dihadapi.
4. Evaluasi Kredit dan Kelayakan Pemberian Pinjaman:
Laporan keuangan perusahaan menjadi sumber informasi penting bagi lembaga
keuangan yang ingin mengevaluasi kredit dan kelayakan pemberian pinjaman. Informasi
tersebut membantu dalam menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang dan
risiko kredit yang terkait.
5. Penentuan Harga Saham:

Informasi akuntansi keuangan, seperti laporan laba rugi dan neraca, digunakan
untuk menganalisis kinerja perusahaan dan menentukan harga saham. Penilaian
fundamental berdasarkan informasi ini membantu investor dalam membuat keputusan
investasi.
6. Pengambilan Keputusan Investasi:

Informasi akuntansi keuangan membantu dalam pengambilan keputusan investasi


yang rasional. Melalui analisis laba dan arus kas, investor dapat memperoleh wawasan

10
tentang potensi pengembalian investasi dan risiko yang terkait.
7. Pengukuran Nilai Wajar:

Informasi akuntansi keuangan digunakan dalam pengukuran nilai wajar aset dan
kewajiban. Ini penting dalam penilaian dan penentuan harga pasar untuk tujuan
akuntansi, transaksi bisnis, dan penilaian portofolio investasi.

8. Evaluasi Kinerja Manajerial:

Manajemen menggunakan informasi akuntansi keuangan untuk mengevaluasi


kinerja departemen, unit bisnis, atau individu dalam organisasi. Informasi ini membantu
dalam mengidentifikasi keberhasilan dan kelemahan yang mungkin mempengaruhi
pengambilan keputusan manajerial.

9. Evaluasi Efektivitas Kebijakan Keuangan:

Informasi akuntansi keuangan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas


kebijakan keuangan yang diadopsi oleh perusahaan. Hal ini meliputi analisis pengaruh
kebijakan seperti kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan kebijakan investasi terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
10. Evaluasi Keberlanjutan Keuangan:

Informasi akuntansi keuangan digunakan untuk mengevaluasi keberlanjutan


keuangan suatu perusahaan, termasuk faktor-faktor seperti kinerja lingkungan, tanggung
jawab sosial, dan risiko lingkungan. Informasi ini membantu dalam mengidentifikasi
dampak finansial dan keuangan dari praktik bisnis yang berkelanjutan.

E. Hubungan Akuntansi Keprilakuan dan Akuntansi Keuangan


Akuntansi keuangan melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal.
Tugas akuntan adalah mengidentifikasi, mencatat, dan mengukur transaksi keuangan, serta
menyusun laporan keuangan akhir periode. Laporan keuangan ini kemudian diaudit oleh
akuntan publik agar dapat dipercaya oleh pengguna, terutama pengguna eksternal.
Setiap pihak yang terkait dengan akuntansi, baik internal maupun eksternal, selalu
menggunakan pertimbangan (judgment) dalam mengambil keputusan. Pertimbangan ini
melibatkan penilaian, analisis, dan interpretasi data keuangan untuk menghasilkan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan. Para pihak yang terlibat
menggunakan judgment mereka berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman
yang mereka miliki tentang akuntansi, regulasi, dan kondisi bisnis yang relevan.
Dengan adanya pertimbangan yang hati-hati dan profesional dalam pengambilan
keputusan, diharapkan informasi akuntansi yang dihasilkan menjadi lebih akurat, andal, dan
berguna bagi pengguna, baik itu manajemen internal perusahaan, pemegang saham, pihak
perbankan, pemerintah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan terkait.
Pada kasus di PT Hexindo Adiperkasa Tbk, akuntansi keuangan merupakan fokus
utama yang dianalisis dalam konteks perilaku dan keputusan akuntansi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa disiplin dan etika dalam pelaksanaan akuntansi keuangan di PT
Hexindo Adiperkasa, Tbk telah diterapkan dengan baik sesuai dengan peraturan dan code
of conduct yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara
akuntansi keperilakuan dan akuntansi keuangan dalam konteks kasus ini.
Dalam konteks ini, akuntansi keperilakuan mempelajari bagaimana perilaku
karyawan, termasuk disiplin dan etika, berdampak pada pelaksanaan akuntansi keuangan di
perusahaan. Sikap dan perilaku yang taat terhadap peraturan dan code of conduct
perusahaan menjadi bagian dari penerapan akuntansi keperilakuan. Dengan menerapkan
disiplin dan etika dalam akuntansi keuangan, karyawan dapat memberikan dampak baik
secara finansial maupun non-finansial pada perusahaan.
Dalam kasus ini, akuntansi keperilakuan memperhatikan faktor perilaku dan etika
dalam pengambilan keputusan akuntansi, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada
penyusunan dan pelaporan informasi keuangan. Namun, keduanya saling terkait karena
perilaku dan etika yang diterapkan dalam akuntansi keuangan dapat memengaruhi kualitas
informasi keuangan yang dihasilkan. Dengan kata lain, akuntansi keperilakuan
berkontribusi pada pemahaman mengenai bagaimana perilaku karyawan mempengaruhi
pelaksanaan akuntansi keuangan dan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

Hubungan antara akuntansi keperilakuan dengan akuntansi keuangan seperti


Gambar 1 di bawah ini.

12
Berdasarkan Tabel 1 terdapat beberapa isu terkait penelitian akuntansi keperilakuan
yaitu isu pengendalian manajemen, pemrosesan informasi akuntansi, perancangan sistem
informasi akuntansi, pengauditan, sosiologi organisasional, karir akuntan, etika,
metodologi, dan lain-lain. Dari sembilan kelompok isi penelitian akuntansi keperilakuan
tersebut, isu pemrosesan informasi akuntansi, perancangan sistem informasi, dan
pengauditan merupakan bagian dari bidang ilmu akuntansi keuangan.

Isu pemrosesan informasi akuntansi melibatkan penelaahan tentang bagaimana


pengguna memproses informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan. Penelitian dalam
akuntansi keperilakuan mengeksplorasi pengaruh perbedaan perlakuan akuntansi terhadap
pengambilan keputusan pengguna, seperti bagaimana keputusan mereka dipengaruhi oleh
kebijakan akuntansi yang berbeda atau bagaimana analis keuangan memberikan
rekomendasi berdasarkan informasi akuntansi. Fokusnya adalah memahami bagaimana
pengguna menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi dalam konteks
pengambilan keputusan mereka.

Isu perancangan sistem informasi akuntansi berfokus pada pemilihan kebijakan


akuntansi dan perancangan pelaporan informasi akuntansi yang diberikan kepada pengguna.
Dalam hal ini, akuntan dan auditor sebagai penyedia informasi menggunakan judgment dan
membuat keputusan dalam memilih kebijakan akuntansi yang tepat serta merancang
laporan keuangan yang relevan dan informatif bagi pengguna. Judgment ini didasarkan
pada pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman yang luas tentang akuntansi dan konteks
bisnis yang relevan.
Dalam isu pengauditan, auditor menjadi partisipan dalam penelitian akuntansi
keperilakuan. Judgment auditor dapat dibuat berdasarkan konsensus, pengalaman, atau
menggunakan alat statistik. Namun, penggunaan judgment yang didasarkan pada
pengalaman dianggap lebih baik daripada sekadar konsensus. Oleh karena itu, istilah
"expert judgment" digunakan untuk menggambarkan pengambilan keputusan oleh auditor
yang mengandalkan pengalaman dan keahlian profesional mereka.

Secara keseluruhan, isu-isu tersebut menyoroti kompleksitas pemrosesan informasi


akuntansi, perancangan sistem informasi, dan pengauditan, serta pentingnya judgment
dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.

F. Contoh- Contoh Penelitian Keperilakuan Dalam Akuntansi Keuangan

Terdapat beberapa contoh penelitian keperilakuan dalam akuntansi keuangan yang


dapat dilakukan. Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian yang relevan:

1. Pengaruh Etika Profesional Terhadap Manajemen Laba


Penelitian ini dapat menginvestigasi pengaruh etika profesional terhadap praktik
manajemen laba dalam laporan keuangan. Penelitian ini dapat melibatkan survei terhadap
para akuntan atau analisis studi kasus tentang perilaku etis dalam pelaporan keuangan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pelaporan Keuangan
Penelitian ini dapat memeriksa faktor-faktor psikologis, organisasional, atau
individu yang mempengaruhi keputusan pelaporan keuangan. Contohnya, penelitian ini
dapat melibatkan penilaian akuntan terhadap skenario tertentu atau analisis data historis
untuk melihat hubungan antara variabel-variabel tertentu dan keputusan pelaporan
keuangan.
3. Analisis Moralitas dan Integritas dalam Praktik Akuntansi
Penelitian ini dapat melibatkan penggunaan pendekatan etika dan moralitas untuk
menganalisis keputusan akuntansi tertentu. Misalnya, penelitian ini dapat memeriksa
apakah akuntan memiliki integritas dalam melaksanakan tugas mereka dan bagaimana hal
itu mempengaruhi keputusan akuntansi.
4. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Praktik Akuntansi

14
Penelitian ini dapat menginvestigasi pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku
akuntansi dalam suatu perusahaan. Penelitian ini dapat melibatkan survei atau wawancara
dengan para akuntan atau analisis studi kasus pada organisasi tertentu.
5. Analisis Pengaruh Insentif Keuangan Terhadap Manajemen Laba
Penelitian ini dapat memeriksa pengaruh insentif keuangan terhadap praktik
manajemen laba dalam laporan keuangan. Penelitian ini dapat melibatkan analisis data
keuangan perusahaan atau eksperimen simulasi untuk mengevaluasi sejauh mana insentif
keuangan mempengaruhi keputusan manajemen laba.

Beberapa contoh penerapan bidang ilmu akuntansi keperilakuan ini yaitu:

1. Pengambilan Keputusan oleh Akuntan dan Auditor

Perusahaan akan melihat data-data akuntansi yang nantinya akan memberikan


pengaruh bagi manajer perusahaan dalam mengambil keputusan.

2. Pengaruh Akuntansi Keperilakuan Terhadap Fungsi Sistem Akuntansi

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tim manajemen perusahaan tentu akan
memberikan pengaruh bagi sistem akuntansi yang dijalankan.

3. Hasil Akuntansi Keperilakuan Berpengaruh Bagi Perusahaan

Akuntansi ini akan memberikan pengaruh bagi manajer perusahaan untuk


mengambil suatu keputusan dengan bijak.

G. Analisis Aspek Keprilakuan dalam Akuntansi Keuangan Pada PT. Hexindo


Adiperkasa Tbk Cabang Samarinda
PT Hexindo Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda telah melaksanakan Akuntansi
Keperilakuan dalam setiap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan karyawan sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat baik dari perusahaan dan pemerintah, pelaksanaannya
antara lain, PT Hexindo Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda mengembangkan kompetensi
SDM dengan cara memberikan pelatihan internal kepada para mekanik dan karyawan.
Dalam menilai karyawannya PT Hexindo Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda
menggunakan penilaian Balance Scorecard (BSC), manajemen melakukan pemantauan
dan evaluasi strategi perusahaan dengan menggunakan alat (management tools) yaitu
balanced scorecard (BSC).

Adapun penilaian balanced scorecard (BSC) untuk karyawan setiap divisi


meliputi, BSC score dengan bobot 60%, job assignment area dengan bobot 40%, dan
disiplin dengan bobot 10%. Hal tersebut membuktikan bahwa PT PT Hexindo
Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda telah melaksanakan Akuntansi Keperilakuan sesuai
peraturan perusahaan. Selain itu, PT Hexindo Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda juga
menunjukkan ketaatan hukum kepada pemerintah dalam pembayaran pajak selalu tepat
waktu sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000 tentang kepatuhan
wajib pajak. Bukti nyata dari ketaatan terhadap peraturan pemerintah PT Hexindo
Adiperkasa, Tbk cabang Samarinda juga menerapkan Good Corporate Governance
(GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Hexindo juga mengacu pada
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang
No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Untuk menghindari adanya manipulasi dan kecurangankecurangan (fraud) yang


dilakukan karyawan maka dari itu, perusahaan perlu memiliki kode etik, khusus untuk
perusahaan itu sendiri, hal ini telah dilaksanakan oleh PT Hexindo Adiperkasa, Tbk
cabang Samarinda bahwa di perusahaan tersebut memiliki kode etik tersendiri yaitu
Code of Conduc.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi keuangan merupakan suatu proses yang pada akhirnya membentuk
sebuah susunan laporan keuangan pada suatu perusahaan, yang memiliki tuuan untuk
dipergunakan oleh beberapa pihak eksternal maupun internal dari sebuah perusahaan.
Pada saat ini akuntansi memiliki kesadaran, bahwa masyarakat hidup didalam
lingkungan yang memiliki keterbatasan akan sumber. Sumber yang ditawarkan juga
terbatas, sehingga membuat masyarakat berusaha dengan maksimal untuk menjaga
serta melindungi sumber tersebut agar ketersediaan sumber tetap terjaga, dengan cara
yang efisien dan efektif, guna meningkatkan standar hidup masyarakat.Didalam UUD
pasal 33 tahun 1945 merupakan pengecualian terhadap sumber produktif yang pada
umumnya dimiliki oleh pihak swasta, hal tersebut juga diakui oleh akuntansi itu
sendiri. Informasi akuntansi keuangan digunakan untuk mengevaluasi keberlanjutan
keuangan suatu perusahaan, termasuk faktor-faktor seperti kinerja lingkungan,
tanggung jawab sosial, dan risiko lingkungan. Informasi ini membantu dalam
mengidentifikasi dampak finansial dan keuangan dari praktik bisnis yang
berkelanjutan.

Akuntansi keuangan melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal.


Tugas akuntan adalah mengidentifikasi, mencatat, dan mengukur transaksi keuangan,
serta menyusun laporan keuangan akhir periode.Hasil Akuntansi Keperilakuan
Berpengaruh Bagi Perusahaan.
Akuntansi ini akan memberikan pengaruh bagi manajer perusahaan untuk mengambil
suatu keputusan dengan bijak.

B. Saran
1. Memperkuat Etika Bisnis dan Integritas:
Mendorong manajemen dan karyawan untuk mematuhi standar etika bisnis
yang tinggi. Melakukan penekanan yang kuat pada integritas dalam pelaporan
keuangan dan penghindaran praktik-praktik yang tidak etis.dan memastikan bahwa
kebijakan etika dan kode perilaku yang jelas telah ditetapkan dan diterapkan dengan
tegas di seluruh perusahaan.

2. Meningkatkan Pengendalian Internal:


Memperkuat sistem pengendalian internal perusahaan guna memastikan
keandalan dan keabsahan laporan keuangan.Mengidentifikasi area-area yang rentan
terhadap kesalahan atau kecurangan dan terapkan tindakan yang diperlukan untuk
mengurangi risiko. Hal ini termasuk segregasi tugas yang tepat, pemeriksaan rutin,
kebijakan dan prosedur yang terstandarisasi, dan pengawasan yang ketat terhadap akses
terhadap aset perusahaan.
3. Melakukan Peningkatan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:
Meningkatkan pelatihan dan pengembangan karyawan di bidang akuntansi
dan keuangan.dan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka secara efektif dan mematuhi standar
akuntansi yang relevan. Selain itu, dorong pengembangan keterampilan kepemimpinan
dan komunikasi yang akan memfasilitasi kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik
antara tim akuntansi dan departemen lainnya.
4. Audit Internal yang Mendalam:
Melakukan audit internal yang komprehensif dan terprogram secara teratur
untuk mengevaluasi efektivitas sistem akuntansi dan mengidentifikasi peluang
perbaikan. Audit internal yang kuat akan membantu mendeteksi potensi masalah
sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar dan memastikan bahwa kebijakan
dan prosedur telah diikuti dengan benar.
5. Peningkatan Komunikasi dan Kolaborasi:
Melakukan Fasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antara
departemen keuangan dan departemen lain di PT HEXINDO ADIPERKASA Tbk.
Peningkatan aliran informasi akan membantu mengurangi kesalahan dan kebingungan
dalam pelaporan keuangan. Pastikan bahwa komunikasi dua arah dipromosikan,
sehingga masukan dan masalah dari departemen lain dapat segera diatasi.
6. Peninjauan Kembali Kebijakan dan Prosedur:
Melakukan peninjauan menyeluruh terhadap kebijakan dan prosedur akuntansi
keuangan saat ini. Pastikan bahwa sudah relevan, kompatibel dengan standar akuntansi
yang berlaku, dan sesuai dengan praktik terbaik dalam industri. Memperbarui kebijakan

18
dan prosedur yang perlu disesuaikan agar mencerminkan kondisi dan kebutuhan aktual
perusahaan.
7. Menerapkan Teknologi dan Sistem Informasi:
Mengevaluasi dan memperbarui sistem informasi akuntansi di perusahaan
untuk mencegah terjadinya malafungsi atau eror di sistem informasi keuangan
perusahaan dan Juga mempermudah karyawan untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Aryotama, P. (2020, 10 6). Kerangka Konseptual Akuntansi.

Dy Ilham Satria, S. M. (2016). Akuntansi Keuangan 1. Universitas Malikussaleh.

Halimah, S. N., Rahman, F., & Sucipto. (2018). Telaah Akuntansi Keperilakuan Terhadap
Akuntansi Keuangan Pada PT Hexindo Adiperkasa, Tbk Cabang Kota Samarinda.
Akuntansi Multi Dimensi (JAMDI), 58-59.

Kampa, R. R. (2021). Makalah Laporan Keuangan. Makalah Laporan Keuangan, 12.

NI KADEK SINARWATI, S. N. (2013). Akuntansi Keuangan 1 Edisi 1. Bali : Universitas


Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana Bali .

Prof. Dr. Abdul Halim, M. A. (2004). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah .
Jakarta: Penerbit Salemba 4.

Richard G. Schroeder, M. W. (2017 ). Teori Akuntansi Keuangan : Teori dan Kasus Edisi 12.
Jakarta Selatan : Salemba Empat .

Siti Nur Halimah, F. R. (2018). Telaah Akuntansi Keprilakuan terhadap Akuntansi Keuangan
Pada PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk Cabang Samarinda. Jurnal Akuntansi Multi
Dimensi (JAMDI), 9.

Tutik Siswanti, S. M. (2022). Pengantar Akuntansi. Pekalongan : PT. Nasya Expanding


Management (Penerbit NEM-Anggota IKAPI).

Viola Syukrina E Janrosl, S. M. (2021). Akuntansi Keuangan Menengah . Batam: Batam


Publisher .

Yasmine, A. (2020). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Akuntansi Keuangan Menengah 1,


18.

20

Anda mungkin juga menyukai