OLEH
NIM: 1923755175
JURUSAN AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas tuntutan
dan pertolongan-Nya peneliti mampu menyusun menyelesaikan penulisan proposal dengan judul
“SISTEM AKUNTANSI PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PROGRAM
KELUARGA HARAPAN ( PKH ) PADA DINAS SOSIAL KOTA KUPANG “ .
Banyak sudah ilmu dan pelajaran yang telah didapat serta tidak sedikit pula tantangan
hambatan yang menghadang, ini semua merupakan suatu perjuangan yang memiliki makna.
Peneliti menyadari bahwa selama proses penyusunan sampai dengan penyelesaian tulisan ini
peneliti mendapat banyak sekali masukan berupa arahan, bimbingan pemikiran dan motivasi
serta bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti dengan senang hati menyampaikan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Rektor
2. Dosen pembimbing
3. Keluarga
4. Bapak Dinas sosial serta pegawainya
5. Teman- teman seperjuangan
Sebagai manusia biasa, peneliti menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan
yang diinginkan oleh kalangan pembaca.Oleh karna itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif untuk dapat menyempurnakan tulisan ini.Semoga proposal ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Peneliti
Gaspar Da Silva Nonis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I..... PENDAHULUAN
1.1. . Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. . Dasar Penulisan ........................................................................ 2
1.3. . Maksud dan Tujuan................................................................... 3
LANDASAN TEORI
Akuntansi merupakan sistem pengelolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa sebuah
infomasi akuntansi seperti informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Untuk
memenuhi kebutuhan akan sebuah informasi akuntansi bagi pihak ekstern dan intern perusahaan,
dibuatlah suatu sistem akuntasni. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi
pihak- pihak yang berkepentingan yaitu ekstern dan pihak intern perusahaan.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008: 5). Pengertian sistem menurut Widjajanto
(2008: 2) adalah suatu sistem yang memiliki bagian- bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output.
Dua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari banyak komponen
yang saling berhubungan. Meskipun setiap sistem mempunyai fungsi yang berbeda namun semua bagian
tersebut melakukan bagian yang sama.
Menurut Firdaus A. Dunia (2013: 1) akuntansi adalah suatu profesi yang sama dengan profesi
hukum dan profesi kedokteran. Profesi ini secara berkelanjutan akan berubah- ubah sebagaimana
masyarakat dan kebutuhannya juga terus berubah. Selama bertahun- tahun dan sepanjang waktu akuntansi
mengalamai perubahan. Menyadari hal ini, tentu akan membantu dalam memahami secara lebih baik
peranan dan pentingnya akuntansi dalam masyarakat dan dalam kehidupan kita sehari- hari.
Akuntansi Menurut Firdaus A. Dunia (2013 :16) sistem akuntansi pada umumnya diartikan
sebagai jaringan yang terdiri dari formulir- formulir, catatan catatan,prosedur- prosedur, alat- alat, dan
sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan infomasi pada suatu organisasi untuk keperluan
pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihakpihak yang
berkepentingan.
Menurut Mulyadi (2008: 3), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan
1. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen komponen sistem dapat
berupa suatu sistem atau bagian- bagian dari sistem.
2. Batasan sistem, Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem, Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
5. Masukan system, Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
6. Keluaran sistem, Keluaran sistem merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna.
7. Pengolahan sistem, Pengolahan sistem adalah pengolahan yang akan merubah pemasukan
menjadi pengeluaran.
8. Sasaran sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak memiliki sasaran
sistem tidak ada.
2.1.5 Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi
Umumnya sistem akuntansi disusun untuk dapat memenuhi tiga macam tujuan, menurut Warren
James (2008: 89) tiga tujuan tersebut diantarnya adalah :
2. Meningkatkan pengendalian akuantansi dan cek internal. Sistem akuntansi harus dapat
memberi jaminan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkannya dapat diandalkan.Selain itu
sistem akuntasni harus menyediakan catatan- catatan yang lengkap sedemikian rupa sehingga
terjamin pertanggungjawaban kemanan harta milik perusahaan. Menekan biaya untuk
menyelenggarakan catatan- catatan. Hal ini harus diingat bahwa tujuan butir 1 dan 2 harus dicapai
dengan pertimbangan biaya yang masuk akal
Menurut Ananstasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:57) sistem akuntansi menunjukkan bahwa
fungsi- fungsi akuntansi merupakan manivestasi dari pada sistem akuntansi yang secara administrasi akan
tercantum dalam bentuk – bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta laporan
yang disajikan.Fungsi akuntansi akan sejalan dengan fungsinya, bentuk- bentuk formulir dan buku- buku
akuntansi pada suatu perusahaan. Adapun fungsi tersebut sebagai berikut :
1. Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan. Fungsi ini meliputi :
b. Membuat laporan untuk pemimpin. Fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam-
macam rekening seperti kas, perlengkapan, serta rekening milik.
a. Membeli barang- barang atau bahan- bahan yang kemudian dijual kembali
c. Memerintahkan pegawai pada bagian penjualan untuk memenuhi pesanan dari pelanggan atau
konsumen.
d. Hal- hal lain yang menyangkut pelaksanaan kegiatan perusahaan. Dengan demikian sistem
akuntansi yang berkaitan dengan fungsinya seharusnya dirancang untuk menjamin bahwa sekuruh
pengiriman barang- barang oleh perusahaan dicatat dengan benar sebagai penjualan dan tercermin
dalam laporan keuangan dalam periode yang sesuai.Sistem juga harus menghindari pencatatan
ganda atas penjualan dan catatan penjualan atau pengiriman yang tiak pernah dilakukan.
Dalam usia pelaksanaan 4 tahun PKH secara bertahap diarahkan menjadi program
nasional, PKH baru mencapai 13 provinsi, pengelolahaannya disinergikan melalui beberapa
instansi terkait, terdiri dari Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pendidikan, Kemenetrian Agama, Kementerian Informasi, BPS, dan Pemerintah Daerah,
dilakukan di pusat maupun di daerah. PKH menjadi salah satu bagian dari program prioritas
pembangunan, diharapkan dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan dasar,
mengupayakan peningkatan umur harapan hidup penduduk, membaiknya sarana dan prasarana
kesehatan dan pendidikan, serta membaiknya tingkat ekonomi masyarakat miskin, menjadi
sangat startegis untuk diimpelementasikan secara nasional. Ke depan PKH diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan dan kesehatan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa program keluarga harapan adalah suatu program pemerintah yang
didalamnya terdapat bantuan tunai bersyarat dipergunakan untuk kebutuhan pokok keluarga
penerima manfaat.
a. Meningkatkan akses bagi anak usia 6-21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan
sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 tahun.
b. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan
pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
c. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan
layanan pendidikan di sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) maupun Lembaga Kursus dan Pelatihan.
Tujuan umum PKH adalah mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan,
meningkatkan kualitas SDM, dan merubah perilaku RTSM yang relatif kurang mendukung
peningkatan kesejahteraan. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat target
millenium development goals (MDGs). Sedangkan secara khusus, tujuan PKH adalah :
b. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak balita, dan anak usia 5-7
tahun yang belum masuk sekolah dasar dari keluarga sangat miskin (KSM);
c. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi KSM;
serta
d. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak keluarga sangat miskin, Sementara itu, tujuam
operasional PKH adalah : Di bidang pendidikan yaitu, meningkatkan akses anak-anak RTSM
terhadap pendidkan dasar (SD dan SLTP) serta meningkatkan ststus pendidikan dasar agar tidak
terjadi anak putus sekolah (APS).3 Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, manfaat PKH
adalah :
a. Dalam jangka pendek yaitu, memberikan income effect melalui pengurangan beban
pengeluaran rumah tangga miskin;
b. Dalam jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan RTM melalui peningkatan kualitas
kesehatan atau nutrisi, pendidikan dan kapasitas pendapatan anak (price effect), dan memberikan
kepastian akan masa depannya (insurance effect).
c. Merubah perilaku keluarga miskin yang relatif mendukung peningkatan kesejahteraan antara
lain disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai hak, manfaat, keuntungan dan kesempatan,
serta tingginya biaya tidak langsung (transport, seragam, dan lain-lain), dan opportunity cost
(anak bekerja lebih “menguntungkan” dari pada bersekolah);
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga bukan hanya dianggap
sekedar sasaran pembangunan, tetapi merupakan pelaku (subyek) pembangunan. Untuk itu perlu
diatur tentang pembangunan keluarga sejahtera, terutama dalam mempersipakan sumber daya
anggota keluarga yang potensial. Sasaran kinerja menetapkan meningkatnya jumlah keluarga
yang dapat mengakses informasi dan sumber daya ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan
keluarga. Dalam bidang ketahanan keluarga, diupayakan untuk meningkatkan kemampuan
keluarga dalam mengasuh dan menumbuh kembangkan anak, disamping menurunnya
ketidakharmoniasan dan tindak kekerasan dalam keluarga.
Kesejahteraan masyarakat serta keadilan sosial adalah cita–cita leluhur dari pendiri
negara kita. Kemerdekaan bukan saja bermakna kebebasan dari penjajah, lebih dari itu adalah
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki penduduk yang besar, dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia membuat
semakin banyak pula berbagai permasalahan yang terjadi seperti kemiskinan. Masalah
kemiskinan masih menjadi sorotan utama kita terkait dengan usaha–usaha pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial Indonesia.
Kemiskinan dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan
perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian, kemiskinan tidak lagi
dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak
dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, dalam menjalani
kehidupan secara bermartabat.
Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang
pangan, dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya
dan aset produktif untuk memperoleh kebutuhankebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan,
informasi, teknologi, dan modal. Ilmu pengetahuan seperti rendahnya tingkat pendidikan yang
mereka terima minimnya pengetahuan mereka akan pentingnya pendidikan itu yang pola pikir
keluarga yang kurang bijak dalam mengelola uang, uang yang mer eka dapat tidak cukup untuk
dipergunakan untuk membiayai peralatan sekolah. Banyak orang tua dari yang memutuskan
jenjang pendidikan anaknya menuju ke pendidikan yang tinggi kebanyakan orang tua mengeluh
akan biaya serta keterbatasan untuk memenuhi semua kebutuhan sekolah. Menurut Yasa dalam
jurnal Sutikno dkk mengatakan banyak faktor yang berperan menjadi penyebab kemiskinan,
diantaranya adalah : 1) ketidakberuntungan (disadvantages) yang melekat pada keluarga miskin,
2) keterbatasan kempemilikan aset (poor), 3) kelemahan kondisi fisik (physically weak), 4)
keterisolasian (isolation), 5) kerentaan (vulnerble), dan 6) ketidakberdayaan (poweless) adalah
berbagai penyebab mengapa keluarga miskin selalu kekurangan dalam memenuhi dasar hidup,
seperti panfan, sandang, apapn, kesehatan, dan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya.14
Kondisi kemiskinan juga diperparah karena kewajiban sosial yang ditangung keluarga miskin,
seperti menyumbang. Situasi yang seperti ini menyebabkan berbagai program penanggulangan
kemiskinan dan pembangunan pedesaan menghadapi hambatan dalam pelaksanaannya.
Pada awal pemerintahan Orde Baru, data yang dipakai pemerintah, termasuk data
keluarga, terpencar di masing-masing departemen sesuai dengan kepentingannya. Sistem dan
prosedurnya pun berbeda-beda antara satu departemen dan departemen lainnya sehingga sulit
untuk digabungkan menjadi data nasional.
Menurut Gibson dalam jurnal Iwan Ardian mendefinisikan bahwa Pemberdayaan sebagai
proses sosial, mengenali, mempromosikan dan meningkatkan kemampuan orang untuk
menemukan kebutuhan mereka sendiri, memecahkan masalah mereka sendiri dan memobilisasi
sumber daya yang diperlukan untuk mengendalikan hidup mereka .
Menurut Sulistiyani dalam jurnal Ambar Teguh Sulistiyani dkk, Pemberdayaan sebagai
suatu proses yang dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dilakukan secara instan. Dalam
melakukan pemberdayaan terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan yaitu:
a. Tahapan penyadaran kemampuan dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
peduli.
METODE PENELITIAN
Penulisan laporan proposal ini membahas mengenai sistem akuntansi pencairan dana dan penyaluran
dana program keluarga harapan (PKH) pada dinas sosial Kota Kupang .didalam pengumpulan data
dan informasi penulis menyusun laporan menggunakan metode sebagai berikut :
Penulis melakukan penelitian pada Dinas Sosial Kota Kupang yang berada di jl. S.K Lerik No.2,
Klp. Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur
a. Data primer, yaitu data yang penulis peroleh secara langsung dari dinas sosial Kota Kupang dalam
bentuk wawancara, dokumentasi ,dan observasi guna mengetahui dan mempelajari sistem yang
berlaku.
b. Data sekunder , yaitu data yang diperoleh dari Dinas Sosial Kota Kupang dalam bentuk yang
sudah jadi seperti struktur organisasi dan sejarah singkat.
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dapat dibedakan atas 3 bagian :
1. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan pegawai Dinas Sosial
Kota Kupang
2. Dokumentasi
Yaitu metode dengan cara mengutip secara langsung dari data laporan pertanggungjawaban
pegawai pada Dinas Sosial Kota Kupang. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil
dokumentasi adalah file,.Sumber tertulis, gambar dan karya-karya monumenental.
3. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan untuk melihat situasi penelitian.Beberapa
informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan atau
peristiwa, waktu, perasaan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mendatangi langsung instansi
yang terkait dengan Dinas Sosial Kabupaten Kuantan Singingi dan menggunakan metode deskriptif
yaitu menggambarkan dan membandingkan suatu keadaan dengan menganalisa serta mengevaluasi
data tersebut berdasarkan teori dengan apa yang terjadi di lapangan hingga di ambil kesimpulan.