Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA BADAN USAHA

MILIK DESA UNTUK MEWUJUDKAN GREEN ACCOUNTING ( STUDI PADA


BUMDES CAHAYA WANGKABORO DESA BURANGASI KECAMATAN
LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN)

OLEH
LA DUKEN
101801127

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH BUTON
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah.......................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................5
2.1 Pengertian Akuntansi Lingkungan...........................................................................5
2.2 Tujuan Penerapan Akuntansi Lingkungan................................................................5
2.3 Pengertian Green Accounting...................................................................................5
2.4 Pengertian BUMDes................................................................................................6
2.5 Penelitian Terdahulu................................................................................................7
2.6 Kerangka Berfikir.....................................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................9
3.1 Lokasi Penelitian......................................................................................................9
3.2 Jenis dan Sumber Data.............................................................................................9
3.2.1 Jenis Data........................................................................................................9
3.2.2 Sumber Data....................................................................................................9
3.3 Populasi Dan Sampel.............................................................................................10
3.4 Metode Pengumpulan Data....................................................................................10
3.5 Metode Analisis Data.............................................................................................11
3.6 Definisi Operasional...............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan aspek ekonomi melalui unit usaha desa ini secara tidak langsung akan

membawa konsekuensi dampak sosial. Pemanfaatan aset untuk disewakan, menjadi obyek

wisata, atau pemberdayaan masyarakat untuk membentuk industri-industri rumahan yang

dikoordinasikan di tingkat desa akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Sebagai

contoh dampak lingkungan yang ditimbulkan adalah adanya permasalahan limbah, polusi

dan berkurangnya lahan terbuka hijau. Hal ini menjadi tantangan bagi desa untuk dapat

menjalankan fungsi ekonomi tersebut dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Potensi pembangunan tersebut juga membawa potensi risiko pada timbulnya permasalahan

lingkungan. Konsep Green accounting merupakan kerangka akuntansi yang melibatkan

pendekatan pelaporan meliputi 3 (tiga) aspek yaitu pelaporan terkait dengan sosial,

pelaporan terkait dengan lingkungan dan pelaporan terkait dengan keuangan

(Kusumaningtyas, 2013).

Menurut Wijanarko (2012), BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa

yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercial

institution). Sebagai lembaga sosial, BUMDes merupakan operative institution, yaitu

institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan masyarakat

yang bersangkutan (Wikipedia, 2015). Sedangkan sebagai lembaga komersial, BUMDes


merupakan intitusi yang menjalankan aktivitas komersial dan bertujuan untuk mencari

keuntungan. Kehadiran BUMDes diharapkan mampu memacu perekonomian desa agar

lebih bergairah dan lebih produktif sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat

setempat.

Keberadaan BUMDes sebagai salah satu badan usaha desa yang menjalankan suatu

kegiatan operasional dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Semakin

berkembangnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh BUMDes dalam memperoleh laba,

maka semakin besar pengaruh yang ditimbulkan terkait konsekuensi lingkungan hidup di

sekitarnya. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat kegiatan operasi memicu

keinginan bagi BUMDes untuk dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan

khususnya di lingkungan sekitar,

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat mengfokuskan rumusan masalah

penelitian sebagai berikut: bagaimana upaya-upaya pengelola BUMDes untuk menerapkan

akuntansi lingkungan untuk mewujudkan green accounting di Desa Burangasi Kecamatan

Lapandewa Kabupaten Buton Selatan?


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya

pengelola BUMDes untuk menerapkan akuntansi lingkungan untuk mewujudkan green

accounting di Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan!

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini di harapkan memberikan kontribusi pada

perkembangan teori di Indonesia tentang penerapan akuntansi lingkungan khusunya

di BUMDes Cahaya Wangkaboro Desa Burangasi, serta menambah pemahaman

yang dapat dijadikan referensi pengetahuan, bahan diskusi, dan bahan kajian bagi

pembaca tentang akuntansi lingkungan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan pandangan dan masukan bagi BUMDes

Cahaya Wangkaboro Desa Burangasi, dalam pengambilan keputusan terkait

penerapan akuntansi lingkungan dan dapat memberikan pengetahuan yang

mendalam dan menambah wawasan sebagai ilmu yang telah diperoleh dan

membandingkannya dengan kenyataan yang ada mengenai penerapan akuntansi

lingkungan.
1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di Desa Burangasi, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten

Buton Selatan pada Tahun 2021


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi Lingkungan

Menurut Ikhsan (2008), akuntansi lingkungan merupakan konsep akuntansi di mana

biaya-biaya terkait pengelolaan lingkungan (environmental costs) dimasukkan ke dalam

pencatatan akuntansi suatu perusahaan atau lembaga pemerintah. Akuntansi lingkungan

dapat diartikan sebagai suatu usaha pencegahan, pengurangan dan penghindaran dampak

terhadap lingkungan yang dapat terjadi akibat kegiatan usaha yang dilakukan.

2.2 Tujuan Penerapan Akuntansi Lingkungan

Tujuan Penerapan Akuntansi Lingkungan Menurut Ikhsan (2009:21), akuntansi

lingkungan dikembangkan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Akuntansi lingkungan dapat berfungsi sebagai tolak ukur dalam menilai keefektifan

kegiatan konservasi lingkungan.

2. Akuntansi lingkungan berfungsi untuk menyampaikan dampak negatif yang mungkin

timbul dari lingkungan,.

2.3 Pengertian Green Accounting

Green accounting adalah jenis akuntansi lingkungan yang menggambarkan upaya

untuk menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan


ekonomi atau suatu hasil keuangan usaha, Green Accounting menggambarkan upaya untuk

menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.4 Pengertian BUMDes

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 39 Tahun 2010

Pasal 1 ayat (6), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu bentuk usaha di

lingkungan desa yang didirikan oleh pemerintah desa dengan kepemilikan modal dan

pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat di desa tersebut.


2.5 Penelitian Terdahulu

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Susanti (2014) Penerapan Akuntansi Penelitian ini Perlakuan akuntansi lingkungan dilakukan dengan pengakuan
Lingkungan Pada RK Menggunakan biaya lingkungan yang dicatat oleh bagian sanitasi lingkungan
Caritas Palembang Deskriptif Kualitatif yang diakui sebagai salah satu asset tetap

Musyaroh Tanggung jawab Metode Deskriptif Terdapat tanggung jawab yang berbeda bagi perusahaan
(2013) Penerapan Green Kualitatif dengan skala industry besar dan kecil
Accounting

Adnyana, Penerapan akuntansi Metode Deskriptif Tidak menyajikan biaya lingkungan secara spesifik pada laporan
Atmadja, dan lingkungan Pada BUMDes Kuantitatif keungannya, dan menerapkan model normatif dalam
Herawati (2017) Tajun Bali pengakuan biaya lingkungan dalam penyusunan laporan
keuangan.
2.6 Kerangka Berfikir

BUMDes Cahaya Wangkaboro Desa


Burangasi Kecamatan Lapandewa
Kabupaten Buton Selatan

Akuntansi Lingkungan

Biaya Akuntansi Lingkungan

Cara penerapan akuntansi lingkungan pada Badan Usaha Milik Desa


Cahaya Wangkaboro Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten
Buton Selatan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun tempat penelitian ni dilakukan di BUMDes Cahaya Wangkaboro Desa

Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Data kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan data yang

berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan

dapat diperoleh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menjaga

kevalidan dari data-data yang diperoleh, maka sumber data yang dipergunakan

penulis meliputi:

Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data yang diinginkan

dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Dalam penelitian ini yang akan menjadi sumber data primer adalah

pihak pengelola BUMDes.

Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak

berhubungan dengan objek penelitian, tetapi bersifat membantu memberikan

informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang akan menjadi data-

data sekunder adalah buku dan dokumen.

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi dalam Penelitian ini adalah BUMDes Cahaya Wangkaboro, dan Sampel

dalam penelitian ini adalah :

 Ketua BUMDes Cahaya Wangkaboro

 Bendahara BUMDes Cahaya Wangkaboro

 Skretaris BUMDes Cahaya Wangkaboro

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013: 223) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data

primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta

(participan observation) dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini

diperoleh dengan teknik pengumpulan dataad adalah sebagai berikut:


Observasi. adalah metode pengumpulan data penelitian dengan melalui pengamatan

terhadap objek yang diteliti.

Wawancara adalah Teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang

berlangsung satu arah . Artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan

jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.

Dokumentasi

(Dimyati, 2013) Metode Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkripsi, buku, surat,

Koran, majalah, prasasti, no tulen rapat, leger nilai, agenda, dan lain-lain.

3.5 Metode Analisis Data

Menurut moleong, proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah

dituliskan dalam lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan proses analisis tersebut sebagai

berikut:

Reduksi Data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian

tertentu dari gambaran keseluruhan.

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisis data.
3.6 Definisi Operasional

Pengertian akuntansi lingkungan (Enviromental Accounting atau EA)merupakan

sebuah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap dampak lingkungan yang timbul akibat

kegiatan perusahaan dan istilah yang berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan

(Evironmental Costs) kedalam praktik akuntansi

Green accounting adalah jenis akuntansi lingkungan yang menggambarkan upaya

untuk menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan

ekonomi atau suatu hasil keuangan usaha, Green Accounting menggambarkan upaya untuk

menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa/dan atau bersema desa-desa

guna mengelola usaha, memanfaatkan asset, mengembangkan investasi dan produktivitas,

menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-

besarnya kesejahteraan masyarakat desa

Anda mungkin juga menyukai