Anda di halaman 1dari 11

Prinsip dan Teknik Penulisan Karya Tulis / Karya

Ilmiah
1. Pendahuluan

Sebelum memulai pembelajaran, coba perhatikan dulu gambar berikut:

Apa yang saudara pikirkan terkait gambar diatas?


Mari kita lihat bersama ada beberapa hal yang bisa kita simpulkan dari
gambar di atas, untuk bisa berjalan dan tidak saling bertabrakan perlu kita
pelajari prinsip dan cara berjalan yang baik, demikian juga agar bisa membuat
karya tulis/ karya ilmiah yang baik perlu kita pelajari prinsip dan tehnik
penulisan karya tulis/ karya ilmiah.
Baik kita mulai pembelajaran tentang prinsip dan tehnik penulisan karya tulis/
karya ilmiah, semoga materi ini dapat memberikan panduan bagi saudara
saat menulis karya tulis/ karya ilmiah agar dapat menyusun karya tulis/ karya
ilmiah dengan baik dan benar.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti materi pokok ini, peserta mampu menjelaskan prinsip-
prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah

Sub Materi Pokok


Prinsip dan Teknik Penulisan Karya Tulis/ Karya Ilmiah

 Prinsip-prinsip penulisan karya tulis/karya ilmiah


 Teknik penulisan karya tulis/karya ilmiah
2. Prinsip Penulisan Karya Tulis / Karya Ilmiah

Dalam penulisan karya tulis/ ilmiah beberapa prinsip yang perlu saudara
ketahui adalah sebagai berikut:

1. Etika dalam penulisan karya tulis/ ilmiah


Etika bagi seorang penulis ilmiah adalah memasukkan nilai-nilai moral dan
tanggung jawab ketika menggunakan komunikasi ilmiah dengan tujuan mulia.
Beberapa landasan etika dalam penulisan karya tulis/ karya ilmiah adalah
sebagai berikut:

 Penulis ilmiah harus akurat dalam menulis, penulis ilmiah harus betul-betul
seksama.
 Penulis ilmiah harus jujur dalam menulis.
 Penulis ilmiah harus menjunjung tinggi tanggung jawabnya; bekerja sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan.
 Penulis ilmiah tidak boleh mengganti fakta dengan dugaan.
 Penulis ilmiah tidak boleh menyembunyikan kebenaran dengan
menggunakan dwimakna (ambiguitas).
 Penulis ilmiah tidak boleh menggunakan ide orang lain tanpa memberi
keterangan secara jelas. Penulis ilmiah harus mencantumkan sumber
informasi suatu gagasan.
 Penulis ilmiah tidak boleh melanggar hak cipta.
 Penulis ilmiah tidak boleh berbohong dengan mengacu data statistik.
Penulis ilmiah yang memanipulasi data atau grafik, menggunakan uji
statistic secara ceroboh dan tidak tepat atau sengaja mengubah sampel
dikatakan tidak etis.
 Penulis ilmiah tidak boleh memasukkan dugaan pribadi dalam laporannya.
Penulis ilmiah yang kurang obyektif dalam tulisannya disebut tidak etis.

Nah saudara sudah belajar tentang landasan etika dalam penulisan karya
tulis/ karya ilmiah, pengetahuan ini sangat penting sekali diimplementasikan
pada saat saudara membuat karya tulis/ karya ilmiah
Prinsip penulisan karya tulis/ karya ilmiah selanjutnya adalah terkait proses
berpikir ilmiah, berikut penjelasannya:

2. Proses berpikir ilmiah


a. Berpikir deduktif
Berpikir deduktif merupakan sebagian dari berpikir ilmiah. Logika deduktif
merupakan salah satu unsur dari metode logiko hipotetiko verifikatif, dimana
kita menarik kesimpulan dari pernyataan umum menuju pernyataan-
pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran atas rasio. Hasil dari
berpikir deduktif dapat digunakan untuk menyusun hipotesis, yakni jawaban
sementara yang masih perlu diuji atau dibuktikan melalui proses keilmuan
selanjutnya.
b. Berpikir induktif
Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni
pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta
khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum.
Proses berpikir induktif dimulai dari fakta atau data khusus berdasarkan
pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris. Data dan fakta hasil
pengamatan empiris disusun, diolah, dikaji, untuk kemudian ditarik maknanya
dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum. Menarik
kesimpulan umum dari data khusus berdasarkan pengamatan tidak
menggunakan rasio atau penalaran tetapi menggunakan cara lain, yakni
menggeneralisasikan fakta melalui statistik.
c. Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiah menggabungkan berpikir deduktif dengan berpikir induktif.
Hipotesis diturunkan dari teori, kemudian diuji melalui verifikasi data secara
empiris. Pengujian dengan jalan mengumpulkan dan menganalisa data yang
relevan untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis benar atau tidak. Cara
berpikir seperti ini disebut metode logiko-hipotetiko-verifikatif.
Berpikir ilmiah menghasilkan metode ilmiah melalui beberapa langkah
sebagai berikut:
1) Merumuskan masalah
Yakni mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab. Pertanyaan yang
diajukan hendaknya mengandung banyak kemungkinan jawaban.
2) Mengajukan hipotesis
yakni jawaban sementara atau dugaan jawaban dari pertanyaan diatas.
Dalam menetapkan hipotesis kita harus melihat kepada khasanah
pengetahuan, artinya hipotesis diturunkan dari kajian teoritis penalaran
deduktif.
3) Verifikasi data
artinya mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan
menganalisis data untuk menguji benar tidaknya hipotesis. Hipotesis yang
telah teruji merupakan jawaban definitive dari pertanyaan yang diajukan.
4) Menarik kesimpulan
artinya menentukan jawaban-jawaban definitif dari setiap masalah yang
diajukan atas dasar pembuktian atau pengujian secara empiris. Hipotesis
yang tak teruji kebenarannya tetap harus disimpulkan dengan memberikan
pertimbangan dan penjelasan faktor penyebabnya.

Berikut ini akan dibahas tentang 2 faktor penyebab utama hipotesis tak teruji
yaitu

 Kesalahan verifikasi: instrument kurang tepat, sumber data keliru, teknik


pengolahan data kurang tepat.
 Kekurang tajaman dalam menurunkan hipotesis atau bersumber pada teori
yang belum mapan.

Namun bila proses penurunan hipotesis telah terpenuhi dan verifikasi data
telah memenuhi syarat, hipotesis tetap tidak terbukti kebenarannya maka
dapat disimpulkan: tidak terdapat bukti yang kuat bahwa teori yang
mendukung hipotesis dapat diaplikasikan dalam kondisi di tempat penelitian
itu dilaksanakan.
Selanjutnya kita akan membahas tentang sikap ilmiah yang perlu dimiliki
dalam penulisan karya tulis/ilmiah
Apa sajakah sikap itu….???

3. Sikap Ilmiah
Ada tujuh sikap ilmiah yang perlu saudara miliki yaitu :

 Sikap ingin tahu yang diwujudkan dengan selalu bertanya tentang


berbagai hal, Apa? Mengapa? Bagaimana kalau diganti dengan komponen
yang lain?
 Sikap kritis direalisasikan dengan selalu mencari informasi sebanyak-
banyaknya, baik bertanya pada narasumber yang kompeten ataupun
melalui membaca.
 Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan pendapat
dan argumentasi orang lain.
 Sikap obyektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya tanpa
diikuti oleh perasaan pribadi.
 Sikap rela menghargai karya orang lain yang diwujudkan dengan
mengikuti dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain dan
menganggapnya sebagai karya orisinal milik pengarang aslinya.
 Sikap berani mempertahankan kebenaran yang diwujudkan dengan
membela fakta atas hasil penelitiannya.
 Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic yaitu
berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya,
bahkan mampu menyusun suatu teori baru.

Itulah tadi tujuh sikap ilmiah yang harus dimiliki penulis karya tulis/
karya ilmiah, kira-kira ada berapa yang sudah saudara miliki?
Selanjutnya kita akan mempelajari syarat karya ilmiah, menurut saudara
apa saja syarat yang harus dipenuhi hingga tulisan yang dibuat
termasuk dalam penulisan karya tulis/ karya ilmiah?
Baik sekarang kita lanjutkan menyimak materinya yah…..

4. Syarat-syarat karya ilmiah


Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
Suatu karangan dikatakan ilmiah bila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:

 Karangan ini berdasarkan hasil penelitian.


 Pembahasan masalahnya obyektif sesuai dengan fakta.
 Karangan itu mengandung\ masalah yang sedang dicarikan
pemecahannya.
 Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan
metode tertentu. Bahasa yang digunakan lengkap, terperinci, teratur dan
cermat.
 Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat
sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.

Melihat syarat-syarat di atas, seorang penulis karya ilmiah hendaklah memiliki


keterampilan dan pengetahuan dalam bidang berikut ini:

 Masalah yang sedang diteliti.


 Metode penelitian yang digunakan.
 Teknis menulis karangan ilmiah.
 Penguasaan bahasa yang baik.

Apakah saudara masih semangat untuk belajar. Sekarang kita akan


mulai mencermati tentang Teknik Penulisan Karya Ilmiah, semangat ya.
Ibarat kata menulis tanpa menguasai tehnik penulisan ibarat pohon
tanpa ranting.
Baiklah kita mulai ya
3. Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Dalam tehnik penulisan ilmiah terdapat tahapan penulisan sebagai berikut

1. Tahap-tahap penulisan karya ilmiah:


a. Tahap persiapan

1. Pemilihan topik/masalah dan merumuskan masalah penelitian yang


didefinisikan dengan jelas keluasan dan kedalamannya.
2. Studi pustaka untuk melihat apakah sudah ada penelitian serupa yang
pernah dilakukan.
3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara tentang
suatu fenomena yang akan diteliti.
4. Pembuatan kerangka penulisan.

b. Tahap pengumpulan data


Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah
mencari informasi dari kepustakaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya
dengan judul garapan. Di samping itu penyusun juga dapat memulai terjun ke
lapangan: tetapi ingat sebelum terjun mintalah izin pada tuan rumah, baik
pemda ataupun perusahaan, bila anda akan meneliti di perusahaan.
c. Tahapan pengorganisasian
Data yang sudah terkumpul diseleksi, diorganisir, dan digolongkan menurut
jenis, sifat dan bentuknya. Data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik
yang sudah ditentukan. Jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan
dianalisis dengan teknik statistik.
d. Tahap penyuntingan
Disini konsep diperiksa mencakup pemeriksaan isi karya ilmiah, cara
penyajian dan bahasa yang digunakan.
e. Tahap penyajian/pelaporan
Dalam mengetik naskah hendaknya diperhatikan segi kerapihan dan
kebersihan, perhatikan juga tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah, baik di
kulit luar maupun di dalam (daftar isi, daftar puska, halaman, dll).
Itu tadi tahapan penulisan karya tulis/ karya ilmiah, berikutnya kita
mempelajari bagaimana strategi pemilihan topik, pembahasan topik dan judul
karya tulis/ ilmiah
Pada teknik penulisan karya tulis/ilmiah ini akan dibahas tentang strategi
pemilihan topik, pembahasan topik dan judul karya tulis/ ilmiah

2. Pemilihan Topik
Dalam pemilihan topik, Keraf menyatakan, penyusun karya ilmiah lebih baik
menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang
benar-benar diketahui.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah:

 Topik yang dipilih berada disekitar kita, baik disekitar pengalaman kita
maupun pengetahuan yang kita kuasai.
 Topik yang dipilih hendaknya yang paling menarik perhatian kita.
 Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan
terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret anda pada pengumpulan
informasi yang beraneka ragam.
 Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang
bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan anda.
 Topik yang dipilih harus saudara ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya
walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih jangan hal baru bagi
saudara.
 Topik yang dipilih harus memilih sumber acuan, memiliki bahasa
kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok masalah
yang akan ditulis. Sumber kepustakaan dapat berupa buku, majalah, surat
kabar, brosur, surat keputusan, situs web atau undang-undang.

Sebelum dilanjutkan, bila sudah merasa lelah, silahkan relaksasi terlebih


dahulu, bila ada tanaman hijau silahkan pandangi sambil berjalan-jalan
agar mata kembali segar, selama 5 menit silahkan relaksasi terlebih
dahulu.
Baik sudah lima menit, bagaimana apakah sudah merasa lebih segar,
mudah-mudahan sudah lebih segar, sekarang kita mulai belajar materi
lagi ya!
3. Pembahasan Topik
Pembahasan topik disini ditekankan pada pembatasan topik. Jika topik sudah
ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk, uji sekali lagi apakah topik
itu sudah cukup sempit dan terbatas atau masih terlalu umum dan
mengambang. Teknik membatasi topik dapat dilakukan dengan pembuatan
bagan pembatasan topik.
Berikut contoh narasi pembuatan bagan pembatasan topik
Topik yang anda pilih tempatkan pada puncak bagan, kemudian tariklah
cabang-cabang ke bawah untuk menempatkan nama kota tempat masalah
akan digarap, seperti Jakarta, Medan, Bandung dst. Tariklah lagi ranting dari
nama kota yang Anda ketahui. Kalau pilihan Anda jatuh ke Bapelkes
Cilandak, pikirkan hal apa yang lebih menarik perhatian Anda, apakah segi
kualitas dan kuantitas kamar tidur atau resepsionis atau segi manajemen
pelatihannya atau lainnya? Tariklah lagi garis anak-anak ranting ke bawah
untuk menempatkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Bapelkes
Cilandak. Jika pilihan Anda difokuskan ke masalah resepsionis, pikirkan
kembali apakah hal itu sudah cukup spesifik. Bila masih terlalu umum, rincilah
lagi. Dengan demikian anda mempunyai suatu topik yang betul-betul khusus,
spesifik dan sesuai dengan minat dan pengetahuan Anda.

Baik bapak dan ibu sekarang kita lanjutkan pada pembuatan judul ya
4. Judul Karya Ilmiah
Judul karya ilmiah yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

 Bersifat langsung, cakupannya terbatas.


 Mencerminkan isi.
 Mencakup permasalahan atau variable yang akan diuraikan.
 Dapat mempunyai sub judul (anak judul).
 Singkat, menarik dan jelas.
 Berbentuk frase, bukan berbentuk kalimat.
 Ditulis dengan huruf capital seluruhnya atau capital di setiap awal kata,
kecuali kata depan dan tanpa tanda titik. Sebelum memperoleh judul yang
tepat, kita dapat membuat beberapa judul tentative sampai kita
menemukan judul yang paling sesuai dengan topik yang kita bahas.
Contoh : Kesalahan Bahasa Penyiar di Stasiun RCTI (judul) Bahasa
Indonesia Penyiar di Stasiun RCTI (judul) : Perlukah dibenahi? (sub judul)
Penutup Seorang pemangku jabatan fungsional kesehatan dituntut untuk
mahir menulis karya ilmiah. Tak dapat disangkal kemahiran ini haruslah
didasari oleh pengetahuan tentang karya ilmiah itu sendiri dan
kerajinannya berlatih menulis. Dalam modul ini dijelaskan beberapa
pengertian tentang karya ilmiah, jenis karya ilmiah, prinsip penulisan dan
strategi pemilihan judul. Juga dijelaskan bagaimana menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan etika penulisan. Pemilihan judul menjadi penting,
karena judul yang kurang greget menyebabkan tak seorangpun berminat
untuk membacanya. Modul ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran
sangat kami harapkan agar modul ini dapat menjadi bahan belajar yang
bermanfaat.

4. Presentasi Prinsip dan Teknik Penulisan Karya Tulis / Karya Ilmiah

5. Video Animasi Prinsip dan Teknik Penulisan Karya Tulis / Karya Ilmiah

6. Sekarang Saya Tahu

1. Prinsip-prinsip karya tulis/ ilmiah adalah hal mendasar yang harus kita
pelajari agar kita dapat membuat tulisan yang baik

2. Pada tehnik penulisan terdapat tahapan penulisan dimulai dari


persiapan, tahap pengumpulan data, tahapan pengorganisasian data,
penyuntingan dan penyajian/pelaporan

Anda mungkin juga menyukai