Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian
dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau
pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya
yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara
karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban
ilmiahnya.
Apabila ditelusuri lebih lanjut, dapat dipahami bahwa dalam pembuatan
suatu karya tulis ilmiah akan lebih mudah apabila seseorang terlebih dahulu
mencoba untuk mengetahui langkah awal apakah yang harus dilakukan
olehnya. Artinya Seseorang harus menentukan langkah awal dalam membuat
suatu karya tulis ilmiah. Langkah awal yang dimaksud adalah dengan
berupaya mengetahui mengenai latar belakang munculnya keinginan untuk
membahas suatu permasalahan, kemudian mencoba merumuskan masalah
serta menentukan tujuan dari dilakukannya penelitian terhadap permasalahan
tersebut.
Judul dapat ditetapkan setelah masalah penelitian yang dirumuskan.
Judul harus mengacu kepada masalah pokok penelitian. Ada beberapa metode
bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas
khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Untuk merumuskan judul, maka
penulis harus memahami hakikat masalah. Masalah dan judul saling berkaitan
satu sama lain.
Masalah harus dapat memberikan kesan terhadap judul. Demikian pula
sebaliknya judul harus mencerminkan masalah, artinya dalam judul harus
tersirat masalah. Judul bisa diibaratkan sebuah ikan yang mengundang
orang untuk membacanya dan kalau mungkin ingin mencobanya. Judul yang
baik mengundang orang tertarik untuk mempelajari isinya.

1
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenali dan memilih judul karya tulis ditinjau dari masalah?
2. Bagaimana membuat judul karya ilmiah sesuai dengan angka kejadian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana mengenali dan memilih judul karya tulis
ditinjau dari masalah.
2. Untuk mengetahui bagaimana membuat judul karya ilmiah sesuai dengan
angka kejadian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenali Dan Memilih Judul Karya Tulis Ditinjau Dari Masalah


Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian
dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau
pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya
yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara
karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban
ilmiahnya. Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus
ada beberapa komponen yaitu :
1. Masalah penelitian
2. Tujuan penelitian
3. Metode penelitian
4. Kajian Teori
5. Objek penelitian, data, dan variabel penelitian
6. Hasil penelitian
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat
masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita
harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau
diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk
dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang
satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa
yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun
sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian
diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut atau memperkecil
kesenjangan yang terjadi.
Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari
berbagai sumber bacaan seperti karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari

3
3
pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas, pengamatn
sepintas, dan sebagainya.
Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka
pertama-tama kita harus menjelaskan mengapa masalah tersebut layak untuk
diteliti, dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti tersebut.
Selanjutnya, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan
sejumlah masalah yang lebih kecil yang perlu diidentifikasikan dulu.
Kemudian dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita memilih
sebuah masalah yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam
penelitian tersebut. Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar
penelitian yang kita lakukan bisa lebih mendalam. Oleh karena itu, masalah
yang akan kita teliti haruslah dirumuskan dulu dengan baik.
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa
syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu
karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan
penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun
syarat syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai
dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup
bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini,
penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa
adanya, tidak dibuatbuat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar)
ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir

4
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik
kesimpulan yang khusus.
Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu
fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan
ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum.
Contoh : Fakta fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan
oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan
oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa semua mahluk hidup
membutuhkan oksigen
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti
alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata
tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah,
biasanya masing masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang
berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
1. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
2. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
3. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.
Banyak peneliti menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan
penelitian sehingga menghambat perkembangan kegiatan penelitian yang
akan dilakukan. Pada umumnya keadaan berikut ini bisa menjadi penuntun
mewujudkan permasalahan:
1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam
pengetahuan kita.

5
2. Bila ada hasil-hasil penelitian atau kajian yang bertentangan.
3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian.
Suatu karya tulis ilmiah berkaitan dengan suatu karya tulis yang
dihasilkan dari suatu penelitian yang merupakan hasil temuan seseorang yang
dibuat berdasarkan suatu metode penelitian tertentu yang dilakukan sebagai
suatu upaya untuk mendapatkan suatu kebenaran.
Kriteria atau ciri dalam memilih dan menentukan masalah penelitian
adalah
1. Masalah yang dipilih harus dirumuskan dengan ccara tertentu yang
menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris suatu masalah yang
tidak memuat implikasi pengujian hubungan atau hubunganhubungan
yang dinyatakannya.
Masalah yang dipilih harus harus mempunyai nilai penelitian :
a. Mempunyai keaslian,
b. Merupakan hal yang penting,
c. Dapat diuji,
d. Mengungkapkan suatu hubunngan antara 2 atau lebih variabel, dan
e. Jelas dan tidak ambigu dalam bentuk kalimat pertanyaan.
2. Masalah yang dipilih harus fleksibel yakni masalah tersebut dapat
dipecahkan. Artinya bahwa :
a. Data dan metode untuk memecahkan masalah harus tersedia,
b. Biaya untuk memecahkan masalah relative harus dalam batas-batas
kemampuan,
c. Waktu untuk memecahkan masalah harus wajar,
d. Biaya dan hasil harus seimbang,
e. Administrasi dan sponsor harus kuat, dan
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat.
3. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan klasifikasi peneliti, paling tidak
masalah yang dipilih sekurang-kurangnya :
a. Menarik bagi si peneliti ; dan

6
b. Cocok dengan kualifikasi ilmiah si peneliti.
Kemudian, yang menjadi kendala untuk memperoleh masalah adalah
kesanggupan peneliti menggali dan mengidentifikasi masalah seta
mengetahui sumber-sumber dari masalah tersebut. Masalah penelitian dapat
diperoleh anatar lain dengan melakukan :
1. Pengamatan terhadap kegiatan manusia
2. Bacaan-bacaan
3. Analisa bidang pengetahuan
4. Ulangan dan perluasan penelitian
5. Cabang studi yang sedang dikembangkan
6. Pengetahuan dan catatan pribadi, praktek, dan keinginan masyarakat
7. Bidang spesialisasi pelajaran yang diikuti
8. Pengamatan terhadap alam sekeliling, dan
9. Diskusi-diskusi ilmiah
Dalam menentukan masalah penelitian maka kita tidak akan terlepas di
dalamnya dari berbagai permasalahan di dalamnya diantaranya yaitu latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan
masalah. Yang kemudian akan penulis jelaskan dibawah ini.
Peneliti perlu berlatih agar terampil mengidentifikasi permasalahan.
Kegiatan berikut ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan.
1. Membaca sebanyak-banyaknya literatur yang berhubungan dengan bidang
permasalahan yang akan diteliti dan bersikap kritis terhadap apa yang
dibacanya;
2. Menghadiri kuliah atau ceramah-ceramah profesional;
3. Melakukan pengamatan pengamatan terhadap situasi atau kejadian-
kejadian di lingkungan profesinya;
4. Memikirkan kemungkinan ditemukannya permasalahan-permasalahan
dari materi kuliah;
5. Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat hasil atau temuan
yang diperoleh;
6. Menghadiri seminar-seminar hasil penelitian;

7
7. Mengungjungi berbagai perpustakaan untuk mencari topik yang dapat
diteliti;
8. Berlangganan jurnal atau majalah yang berhubungan dengan bidang
permasalahan yang akan diteliti; dan
9. Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan bidang permasalahan
yang akan diteliti.
Dalam sebuah penelitian, menentukan masalah penelitian merupakan
suatu hal yang penting, karena sebuah penelitian akan dilakukan apabila
sudah diketahui masalahnya. Artinyaa, masalah menuntun peneliti melakukan
penelitian. Oleh karena tujuan dari pemilihan dan menentukan masalah
penelitian adalah untuk :
4. Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademik seseorang
5. Merumuskan perhatian dan keinginan seseorang akan hal-hal yang baru
6. Meletakkan dasar untuk memecahkan penemuan-penemuan sebelumnya
atau dasar untuk peneliti selanjutnya
7. Memenuhi keinginan sosial; dan
8. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat.
Latar belakang masalah adalah deskripsi singkat peneliti tentang obyek
penelitian yang memuat :
1. Penalaran pentingnya pembahasan masalah atau alas an yang mendorong
pemilihan masalah.
2. Telaah pustaka atau komentar mengenai tulisan yang telah ada yang
berhubungan deengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil pembahasan di dalam skripsi, serta
4. Perumusan masalah pokok (grand problem) yang akan dibahas secara
jelas dan eksplisit dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang dapat
membangkitkan perhatian membaca.
Inti dari latar belakang masalah adalah upaya peneliti untuk
menggambarkan ada tidaknya masalah penelitian (scientific research
problem) yakni penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang

8
benar-benar terjadi atau kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan
kenyataan (das sain).
Secara garis besar, merumuskan permasalahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Antara lain :
1. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
a. Permasalahan dibuat untuk mengetahui atau mendeskripsikan suatu
fakta, fenomena atau peristiwa hukum.
b. Permasalahan dibuat untuk mencari hubungan antara dua hal atau dua
fenomena maupun data.
c. Permasalahan dibuat dengan cara membandingkan kedua hal atau
fenomena maupun data yang ada.
2. Berdasarkan teori dasar hukum.
Untuk merumuskan masalah di bidang hukum, biasanya akan lebih
mudah apabila lebih ditujukan untuk mempermasalahkan atau
menentukan bagaimana atau mengapa subyek hukum, obyek hukum
(hak dan kewajiban), hubungan hukum, peristiwa hukum maupun akibat
hukum terhadap fakta ataupun teori yang ditemukan pada data awal.
3. Cara lain yang lebih sederhana, yaitu dengan cara mempertemukan
antaran :
a. Das sollen dengan das sollen (teori dengan teori)
b. Das Sein dengan das sollen (fakta dengan teori)
c. Das Sein dengan das sein (fakta dengan fakta).
Prof. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa suatu masalah sebenarnya
merupakan suatu proses yang mengalami halangan didalam mencapai
tujuannya. Biasanya halangan tersebut hendak diatasi, dan hal inilah yang
antara lain menjadi tujuan suatu suatu penelitian. Meskipun demikian, dalam
pemilihan masalah tetap perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1. Kemampuan penulis, dalam hubungannya dengan penguasaan teoritis dan
metodologis.
2. Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu
3. Kemungkinan memperoleh data yang ada harus kuat.

9
4. apakah masalah yang hendak diteliti itu penting dan berfaedah bagi
negara, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Masalah ilmiah memiliki ciri-ciri minimal sebagai berikut:
1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan
jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana,
tenaga, dan waktu.
2. Masalah harus jelas yaitu semua orang yang memberikan persepsi yang
sama terhadap masalah tersebut.
3. Masalah harus memiliki batas/ ruang lingkup tertentu.
4. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan
harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan
pemecahan masalah kehidupan manusia.
Perasaan sulit untuk mengawali dan menentukan suatu karya tulis ilmiah
tersebut, sering kali dialami oleh banyak mahasiswa. Meskipun tidak
menutup kemungkinan banyak pihak lain yang mengalami hal yang sama.
Sangat disayangkan apabila asumsi bahwa membuat karya tulis ilmiah adalah
sulit, dijadikan alasan bagi mahasiswa maupun banyak pihak untuk
menghindari membuat suatu karya tulis ilmiah. Dengan demikian, perlu untuk
diketahui lebih lanjut, kiat atau upaya apakah yang perlu diketahui dalam
menentukan latar belakang, merumuskan masalah hingga menetapkan tujuan
penelitian tersebut, sehingga dapat mempermudah seseorang untuk
menentukan langkah awalnya dalam membuat atau menulis suatu karya tulis
ilmiah.
Sebelum membahas secara teori, perlu untuk diketahui adanya beberapa
hal yang menjadi perhatian utama dalam memulai pembuatan suatu karya
tulis ilmiah, diantaranya:
1. Penulis harus melakukan beberapa kegiatan sebelum membuat suatu
tulisan ilmiah, diantaranya menentukan tema yang akan dijadikan patokan
dalam menulis sekaligus melakukan penggalian data awal.

10
2. Mencoba menganalisis data awal yang diperoleh pada kegiatan sebelum
menulis sehingga dapat dijadikan suatu latar belakang yang baik bagi
pembuatan karya tulis ilmiah tersebut.
3. Merumuskan masalah berdasarkan latar belakang tersebut.
4. Menentukan tujuan, manfaat maupun ruang lingkup tulisan, dan pada
akhirnya merumuskan atau menentukan judul tulisan yang mewakili
permasalahan yang akan dibahas.
Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang apabila hendak
menulis suatu tulisa ilmiah adalah menentukan tema dari suatu tulisan
tersebut. Ada kalanya dalam mengikuti suatu lomba karya tulis ilmiah, tema
tulisan telah ditentukan oleh panitia lomba. Apabila telah ditentukan, akan
lebih mengarahkan si penulis dalam membuat suatu karya ilmiah. Sebaliknya,
apabila belum ditentukan tema tulisan seperti dalam hal penulisan skripsi,
maka penulis mendapat kebebasan dalam menentukan sendiri tema tulisan
yang disukainya ataupun yang lebih dimengerti olehnya.
Langkah berikutnya, apabila telah ditentukan tema yang akan diteliti,
maka penulis harus melakukan penggalian data awal dengan cara mencari
informasi mengenai tema yang akan diteliti atau ditulis. Prof. Suharsimi
Arikunto menjelaskan ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi, yakni didasarkan pada 3 obyek yang berupa
tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia (person) dan tempat (place).
Untuk mempermudah mengingatnya dapat disingkat Tiga P (Three P).
Biasanya, berdasarkan ketiga obyek tersebut (tidak harus ketiga obyek
tersebut, karena mungkin saja hanya melalui salah satu obyek dari Tiga P
tersebut seseorang mendapatkan data awal yang dianggapnya cukup), seorang
penulis dapat menggali data yang diperlukan dalam memulai suatu penulisan
karya ilmiah. Akan sangat sulit bagi seseorang untuk menulis suatu karya
ilmiah jika tidak memiliki data awal yang akan dipaparkan dalam bagian latar
belakang, hal ini dikarenakan data awal akan menunjukkan betapa pentingnya
suatu tulisan tersebut sehingga menggambarkan suatu latar belakang yang
menjadi dasar dalam merumuskan suatu permasalahan.

11
B. Membuat Judul Karya Ilmiah Sesuai Dengan Angka Kejadian
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat
masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita
harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau
diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk
dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang
satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa
yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun
sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi
atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau
bukti-bukti empirik.
Judul dapat ditetapkan setelah masalah penelitian yang dirumuskan.
Judul harus mengacu kepada masalah pokok penelitian. Ada beberapa metode
bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas
khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Untuk merumuskan judul, maka
penulis harus memahami hakikat masalah. Masalah dan judul saling berkaitan
satu sama lain. Masalah harus dapat memberikan kesan terhadap judul.
Cara-cara tersebut adalah :
1. Sesuaikan judul dengan basic interest/kesukaan
Perlu diketahui kenapa saya memberikan poin pertama untuk
sesuaikan judul dengan basic interest adalah ketika kita berbuat atau
melakukan sesuatu akan terdorong oleh minat yang kuat. Minat ini
terbangun atas adanya dorongan mental dari dalam diri kita. Bagaimana
kita bisa menjadi mau untuk mengerjakan sesuatu jika kita saja tidak
suka. Yang ada jika ini dipaksakan adalah hanya pengerjaan setengah
hati. Totalitas Anda akan terhambat. Terkadang juga orang tidak berani
melakukan sesuatu karena tidak mengakui bahwa kita mempunyai
kekuatan tersembunyi dalam diri kita masing-masing, kekuatan yang

12
membuat kita mau dan berani mengambil tindakan. Tidak hanya dalam
angan angan. Yang mendasari adalah bagaimana sudut pandang kita
terhadap sesuatu.
2. Sesuaikan dengan kemampuan
Hal ini lebih kepada saat Anda mengerjakan project Anda dan
menjadikannya mejadi karya ilmiah. Ketika Anda menjadi pembicara
dalam sebuah presentasi dapat dipastikan bahwa apa yang Anda
ungkapkan tidak lebih dari 70 persen dari kemampuan Anda. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan apa yang Anda bisa
dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap karya tulis yang
sedang atau akan Anda buat, akan riskan jadinya jika Anda menentukan
sebuah judul karya ilmiah padahal Anda tidak punya kemampuan
terhadap apa yang Anda kerjakan.
Banyak waktu Anda akan terbuang percuma untuk mendapatkan
informasi terhadap materi judul yang akan Anda buat jika tidak
mempunyai basic kemampuan dalam terhadap materi judul. Anda akan
belajar mulai dari awl dan inilah yang saya anggap riskan. Untuk
memahami materi tidak semudah membalikkan telapak tanga, butuh
waktu, tenaga dan materi yang banyak. Dan pastinya akan menghambat
Anda dalam pembuatan karya ilmiah walaupun ini bisa ditutupi dengan
penggalian informasi melalui referensi, tetap saja akan mengganggu hasil
dari karya ilmiah yang Anda buat.
3. Simulasikan hasil judul sementara dengan kebutuhan masyarakat
Mensimulasikan materi judul yang Anda buat merupakan salah satu
syarat untuk mencapai hasil temuan dari karya tulis yang berbobot. Apa
gunanya jika karya tulis yang kita buat jika hanya memenuhi kewajiban
untuk membuat skripsi atau tugas akhir saja tanpa ada kontribusi nyata
terhadap perubahan masyarakat atau membantu masyarakat untuk
melakukan sesuatu dengan lebih mudah. Hanya menjadi kertas berisi
materi dan bukan aplikasi nyata kepada masyarakat menjadikan karya
tulis kita sebagai sebuah buku tidak bermakana pada kehidupan

13
masyarakat kita. Padahal makna membuat karya tulis adalah karena
alasan agar kita dapat bekerja untuk masyarakat dan juga bisa
mendapatkan materi(pekerjaan) darinya. Jika masyarakat tidak butuh,
bagaimana hal ini akan tercapai.
4. Cari referensi yang mendukung
Referensi ini sebenarnya adalah langkah kedua dalam menetukan
judul setelah Anda yakin bahwa judul yang dibuat telah mantap. Referensi
ini dilakukan untuk menunjang karya ilmiah hingga penulisannya. Tidak
mungkin kita menulis karya ilmiah hanya hasil temuannya saja tanpa ada
dasar materi. Demikian juga judul yang kita buat mungkin sudah ada yang
pakai. Oleh sebab itu lakukan perbandingan dengan melakukan pencarian
referensi.
5. Sharing dengan dosen,teman, keluarga, dll.
Dalam sharing ini Anda akan mendapatkan saran dan kritik dalam
pengambilan keputusan menentukan judul. Dengan sharing Anda
mengetahui kekurangan, kelemahan, kekuatan dan kelebihan dari judul
yang Anda buat dari sumber lain yang kompeten, dianggap kompeten
karena orang-orang yang mejadi sumber sharing adalah orang-orang yang
mengetahui materi dalam judul yang Anda buat dan perilaku diri Anda
sendiri.
6. Do it
Ironis memang, sekarang ini banyak orang kebingungan tentang apa
yang harus dilakukan. Sharing sudah, simulasi sudah, cari refensi sudah,
tapi yang kurang mengenakkan adalah seringkali kita merasa masih
kurang dan kurang, akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Mulailah
bertindak sedikit demi sedikit untuk judul Anda, tidak harus sempurna.
Dan pada prosesnya nanti Anda akan mengerti bagaimana harus bertindak
dan judul Anda sudah pasti selesai atau ditentukan dengan mudah, tidak
mungkin secara ceroboh Anda melakukan hal ini bukan.
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat
masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

14
dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita
harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau
diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk
dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang
satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa
yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun
sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian
diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut atau memperkecil
kesenjangan yang terjadi.
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya
ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka
penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung
pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya
ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul
ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas.
Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya
ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji
seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan
mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi

15
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam
karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikan
karya tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu,
abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang
perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam
penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi
harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor
halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk
menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan
halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
1) Latar Belakang Masalah

16
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong
mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar
belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum
sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah
yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan
harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan
masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan
penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah
fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa
irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang
bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih
dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai
hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung.
Hal-hal tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis
yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam
landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang
sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus

17
berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau
pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas
beberapa variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil
penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan
kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan
seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan
disusun menurut abjad.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian
dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau
pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa
syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat
di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya
masing masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan
tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut.
Menentukan masalah penelitian merupakan langkah pertama yang harus
dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan menjadi pusat perhatian dalam
penyusunan proposal penelitian. Masalah yang akan digarap dan dipecahkan
dalam penelitian pada umumnya berupa sesuatu yang ideal. Namun perlu
diperhatikan bahwa dealnya suatu masalah yang dipilih harus diikuti dengan
pendekatan yang paling tepat, memiliki peluang berhasil paling tinggi, dan
sedapat mungkin paling sederhana agar kepastian untuk dapat menyelesaikan
tugas dalam mencari jawaban atas masalah tersebut dapat terwujud.

B. Saran
Karna terbatasnya kemampuan sebagai manusia biasa, kami selaku penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Demi memperbaiki makalah ini dan makalah
selanjutnya kami mohon kritik dan saran kepada para pembaca. Dan atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

19
19
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan Wasito, 1997, Pengantar Metodology Penelitian,Jakarta:PT Gramedia


Pustaka Utama.

Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2010. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulis Karya
Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

http://www.academia.edu/4889504/Makalah_pengertian_identifikasi_masalah_da
n_tujuan_penelitian

https://belajarmenjadilebih.wordpress.com/tag/makalah-cara-penulisan-karya-
ilmiah/

iv 20
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dengan tugas
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.

Bengkulu, Desember 2017

Penyusun,

ii

21
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Mengenali Dan Memilih Judul Karya Tulis Ditinjau Dari Masalah ... 3
B. Membuat Judul Karya Ilmiah Sesuai Dengan Angka Kejadian .......... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iv

iii

22
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Teknik Memilih Judul Karya Tulis Ilmiah

DISUSUN OLEH :
NUR INDAH DEVIYANTI
2017019

DOSEN PEMBIMBING :
HARY ATMAJA, M.Pd

PRODI D III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTI
BENGKULU
2017

23

Anda mungkin juga menyukai