Anda di halaman 1dari 2

CIRI-CIRI ORANG YANG IKHLAS

(Naskah Materi Bingluh )

Oleh: Elvi Anita Afandi


Penyuluh Agama Islam

Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam,


“Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa) nya adalah tempat
terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan”
Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk dipahami dan
diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT hanyalah amal yang disertai dengan
niat ikhlas. “Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam
menjalankan agama”. Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada
apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa
dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas. Tidaklah heran seandainya shalat yang kita
kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa
nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah
keikhlasan. Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya:
1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa. Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah
berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya,
atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia
yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu
berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna
dari Allah SWT.
2. Tidak tergantung / berharap pada makhluk Sayyidina ’Ali pun pernah berkata, orang
yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun
dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal
hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada
akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.
3. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau
mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya
adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu
beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya
lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila
kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain
Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.
4. Banyak Amal Kebaikan Yang Rahasia. Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan
orang banyak maka kita akan mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika
kita shalat berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi
apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita beramal
sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama, lebih
enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun
bila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.
5. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi. Fitrah manusia
adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala
aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau
instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah
dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi
sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling
baik dan  yang harus senantiasa  kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah
SWT.
Begitu besar pengaruh orang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan ikhlasnya mampu
menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan, diucapkan, dan
diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan
tahun lalu, namun kita senantiasa patuh kepada beliau.
Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak berbuat
dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah, apapun masalah kita kita
janganlah hati kita sampai pada masalah itu, cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang
sampai pada masalah tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha
Mengetahui akan masalah yang kita hadapi tersebut.
Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi
hamba-Nya yang ikhlas. Amiin. Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai