Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Ikhlas: Ciri-ciri, Tingkatan, dan

Contohnya

Written by Laeli Nur Azizah

Ikhlas merupakan salah satu akhlakul mahmudah yang harus dimiliki oleh semua
orang. Secara sederhana, ikhlas adalah lawan dari riya yaitu kita melakukan
segala pekerjaan ataupun ibadah hanya semata-mata karena ingin mendapatkan
ridho Allah SWT. Sementara rya yaitu melakukan suatu amal perbuatan dan
ibadah karena ingin mencari penghargaan dan juga pengakuan dari manusia.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian ikhlas secara
bahasa dan ciri-ciri serta bagaimana agar kita memiliki hati yang ikhlas dalam
menjalani semua hal yang ada di hidup kita. Untuk lebih lengkapnya, di bawah ini
penulis akan menjelaskan definisi ikhlas secara lebih rinci.

Daftar Isi

​ Pengertian Ikhlas
​ Pengertian Ikhlas Menurut Para Ahli
​ 1. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad Abduh
​ 2. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad al-Ghazali
​ 3. Pengertian Ikhlas Menurut Imam Al-Qusyairi
​ 4. Pengertian Ikhlas Menurut Hamka
​ 5. Pengertian Ikhlas Menurut Syekh Ibnu Atha’illah
​ 6. Pengertian Ikhlas Menurut Ali Mahmud
​ Ciri-Ciri Ikhlas
​ 1. Tidak Suka Dipuji
​ 2. Tidak Berambisi Menjadi Pemimpin
​ 3. Mendengarkan Nasehat
​ 4. Menganggap Sama Pujian Dan Hinaan
​ 5. Melupakan Amal Baik
​ 6. Melupakan Hak Amal Baiknya
​ Tingkatan Ikhlas
​ 1. Ikhlas Awam
​ 2. Ikhlas Khawas
​ 3. Ikhlas Khawas al-Khawas
​ Unsur-Unsur Ikhlas
​ 1. Niat
​ 2. Mengikhlaskan Niat
​ 3. Dapat Dipercaya
​ Contoh Ikhlas
​ Macam-Macam Fungsi Ikhlas
​ Tips Supaya Ikhlas Dalam Beramal
​ Doa Supaya Selalu Ikhlas
​ Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
​ Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam
​ Materi Agama Islam

Pengertian Ikhlas

Ikhlas adalah ruh dari suatu amal perbuatan. Apabila amal perbuatan yang kita
lakukan tidak disertai dengan rasa ikhlas, maka hal itu bagaikan jasad sebuah
tubuh yang tidak memiliki ruh. Seperti halnya hikmah yang disampaikan oleh
Ibnu Athaillah As-Sakandari.

‫األعمال صور قائمة وأرواحها وجود سر اإلخالص فيها‬

Tak hanya itu saja, akhlakul karimah yang berupa ikhlas adalah buah dari Ihsan
yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang kita lakukan diketahui dan dilihat
oleh Allah SWT.

Jika diartikan secara bahasa, makna Ikhlas memiliki arti membersihkan (jernih,
bersih, suci dari pencemaran, suci dari campuran, baik itu berupa materi ataupun
tidak). Selain itu, ikhlas juga bisa diartikan secara istilah, dimana artinya adalah
membersihkan hati agar menuju kepada Allah SWT saja. Dengan kata lain, dalam
melakukan ibadah, hati kita tidak boleh menuju kepada selain Allah SWT.
Kemudian pengertian ikhlas menurut Ali Al Dagog yaitu menutupi segala sesuatu
dari pandangan makhluk lain. Biasanya, orang yang memiliki hati yang ikhlas
disebut sebagai seorang Mukhlis yaitu seseorang yang ikhlas dan tidak
mempunyai sifat riya. Sementara menurut Fudhail Bin Iyadh, ikhlas adalah
beramal hanya semata-mata karena Allah SWT. Apabila seseorang beramal
karena untuk menarik perhatian manusia, maka orang tersebut termasuk orang
yang riya. Sedangkan orang yang beramal karena manusia disebut syirik.
Sementara posisi ikhlas berada di antara riya dan syirik.

Lalu, ikhlas menurut Imam Nawawi yaitu:

‫ﺳ ُﻪ ﺍﻟﻈَّﺎ ِﻫﺮَﺓُ َﻭ ﺍ ْﻟﺒَﺎﻃِﻨ َُﺔ ِﻣﻦَ ﺍﻷَ ْﺧﻼَ ِﻕ ﺍﻟﺬَّ ِﻣﻴْﻤَ ِﺔ‬
ُ ‫ﺹ ِﺑﺄَﻥْ ﻃَ ُﻬﺮَﺕْ َﺣﻮَﺍ‬
ُ َ‫ﺍﻹِ ْﺧﻼ‬

Ikhlas adalah membersihkan seluruh panca indranya secara lahir dan batin dari
budi pekerti yang tercela. Beramal adalah salah satu pembuktian makhluk kepada
Allah SWT, bahwa mereka adalah seorang hamba yang patuh kepada Sang
Pencipta yang sudah memberikan amanat dan rahmat yang luar biasa. Dimana
amal yang dilakukan ditujukan sebagai suatu pembuktian ketaatan mereka
kepada Allah SWT. Sehingga harus dilakukan dengan hati yang bersih dan murni.
Jadi apa yang kita amalkan dan apa yang kita lakukan benar-benar hanya karena
Allah SWT dan bebas dari kemunafikan yaitu riya atau syirik. Hal tersebut sejalan
dengan salah satu ayat yang ada di dalam Al Qur’an di QS. Al Mulk ayat 2:

َ ‫اَ َّلذِى َخ َلقَ ا ْل َم ْوتَ َوا ْل َح َيو َة لِ َي ْبلُ َو ُك ْم َأ ُّي ُك ْم َأ ْح‬


‫سنُ َع َمالً َّوه َُو ا ْل َع ِز ْي ُز ا ْل َغفُ ْو ُر‬

Artinya:

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Anda mungkin juga menyukai