KOBER
MODUL
(KENALI, OBATI, BERDAYAKAN)
1
KOBer
(Kenali, Obati, Berdayakan)
-MODUL-
OLEH:
ENTIN SUMARTINI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga modul yang berjudul KOBer
(Kenali, Obati, Berdayakan) ini dapat diselesaikan dengan baik. Isi modul ini
ini. Mudah-mudahan modul ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, instansi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB I KONSEP DASAR PROGRAM
A. Konsep Tuberkulosis.................................................................1
B. Program KOBer........................................................................4
1. Kenali.................................................................................4
2. Obati ..................................................................................4
3. Berdayakan ......................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM KOBer
A. Tujuan .....................................................................................6
B. Sasaran dan Target ...................................................................6
C. Waktu Pemberian......................................................................6
D. Penggerak Program...................................................................6
E. Pelaksana Program....................................................................6
F. Indikator Program.....................................................................7
BAB III MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM KOBer
A. Pertemuan Pertama....................................................................8
B. Pertemuan Kedua......................................................................9
BAB IV EVALUASI PROGRAM KOBer
A. Kriteria Pencapaian...................................................................11
B. Mekanisme Evaluasi Program...................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
A. KONSEP TUBERKULOSIS
1
2. Cara Penularan Tuberkulosis
Sumber infeksi yang terpenting adalah dahak penderita TB.
Penularan terjadi melalui percikan dahak (droplet infection) saat penderita
batuk, berbicara dan meludah (Sudiman, 2015). Kuman TB dari percikan
tersebut melayang di udara, jika terhirup oleh orang lain akan masuk
kedalam system respirasi dan selanjutnya dapat menyebabkan penyakit
pada penderita yang menhirupnya. Dengan demikian penyakit ini sangat
erat kaitannya dengan lingkungan, penyakit TB dapat terjadi akibat dari
komponen lingkungan yang tidak seimbang (pencemaran udara).
Kemungkinan suatu infeksi berkembang menjadi penyakit, tergantung
pada konsentrasi kuman yang terhirup dan daya tahan tubuh. Sekali batuk
dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Ventilasi dapat
mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman (Kementerian Kesehatan RI 2018).
sumber : https://www.kncv.or.id
2
3. Bagaimana Gejalanya?
Gambaran klinis tuberkulosis (Faizal,2016) :
a. Batuk
Batuk terus- menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau
lebih, batuk baru timbul apabila proses penyakit telah melibatkan
bronkus dan terjadi iritasi. Akibat adanya peradangan pada bronkus,
batuk akan menjadi produktif yang berguna untuk membuang produk-
produk ekskresi peradangan.
b. Dahak
Dahak awalnya bersifat mukoid dan keluar dalam jumlah sedikit,
kemudian berubah menjdai mukopurulen/ kuning atau kuning hijau
sampai purulent dan kemudian dapat bercampur dengan darah.
c. Batuk Darah
Darah yang dikeluarkan penderita mungkin berupa garis atau
bercak-bercak darah, gumpalan-gumpalan darah atau darah segar dalam
jumlah yang sangat banyak. Kehilangan darah yang banyak kadang
akan mengakibatkan kematian yang cepat.
d. Sesak Nafas
Gejala ini ditemukan pada penyakit yang lanjut dengan kerusakan
paru yang cukup luas atau pengumpulan cairan di rongga pleura
sebagai komplikasi tuberkulosis.
e. Nyeri Dada
Nyeri kadang berupa nyeri menetap yang ringan. Kadang-kadang
lebih sakit sewaktu menarik nafas dalam. Bisa juga disebabkan
renggangan otot karena batuk.
3
B. PROGRAM KOBer (KENALI, OBATI, BERDAYAKAN)
Program KOBer (Kenali, Obati, Berdayakan) merupakan sebuah program
inovasi pencegahan tuberculosis yang dilakukan untuk mengurangi angka
kejadian TB. Visinya adalah Menuju masyarakat bebas masalah TB, sehat,
mandiri dan berkeadilan sedangkan misinya adalah meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani dalam
pengendalian program TB; menjamin ketersediaan pelayanan yang paripurna,
merata, bermutu, dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya pengendalian TB dan menciptakan tata kelola program TB yang
baik. Untuk mewujudkan hal itu ditetapkanlah tujuan dan Sasaran
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
1. Kenali
Masyarakat diharapkan memperoleh informasi tentang TB dan
mampu menerapkan arahan-arahan dari kader puskesmas dalam melakukan
pencegahan TB, petugas puskesmas sebagai petugas kesehatan yang paling
dekat dengan masyarakat wajib memberikan informasi dan edukasi tentang
TB, hal-hal pokok yang harus masyarakat tahu adalah cara penularan TB,
memproteksi diri dari kuman TB, menjaga kesehatan lingkungan dan
memperhatikan hal-hal yang bisa meningkatkan potensi terjadinya TB
(Astuti, 2013).
2. Obati
Prinsip utama pengobatan TB adalah patuh untuk minum obat
selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter (minimal 6 bulan).
Apabila berhenti meminum obat sebelum waktu yang dianjurkan, penyakit
TB berpontensi menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa diberikan.
Jika hal tersebut terjadi, TB menjadi lebih berbahaya dan sulit diobati
(Hutapea, 2016).
Obat yang diminum merupakan kombinasi dari isoniazid,
rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol. Untuk penderita yang sudah
kebal dengan kombinasi obat tersebut, akan menjalani pengobatan dengan
kombinasi obat yang lebih banyak dan lebih lama. Lama pengobatan dapat
mencapai 18-24 bulan (Maulidia Fitri, 2014).
4
3. Berdayakan
Memberdyakan masyarakat dalam pencegahan TB sebagai bentuk
dukungan masyarakat dalam memberantas penyakit TB, selain itu
keterlibatan semua pihak dalam pengendalian TB sangat penting.
Pengendalian suatu penyakit atau suatu masalah kesehatan hanya mungkin
berhasil jika Pemerintah melibatkan semua pihak bersama seluruh lapisan
masyarakat. Berdayakan masyarakat dalam hal ini masyarakat berperan
dalam mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
memutuskan rantai penyebaran kuman TB, contohnya: Gerakan Peduli
TB, Memberikan informasi kepada seluruh anggota keluarga tentang
pencegahan TB, menjaga lingkungan rumah agar terhindar dari
penyebaran kuman TB (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Sumber: https//ntt.kabardaerah.com
5
BAB II
A. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai yaitu menurunkan angka kesakitan dan
kematian TB serta memutuskan rantai penularan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
C. WAKTU PELAKSANAAN
Program dilaksanakan di puskesmas dan di lingkungan masyarakat,
seluruh program diberikan dalam satu minggu (2 kali pertemuan). Setiap
pertemuan di minggu pertama diberikan waktu 4 jam untuk pelaksanaan
kegiatan program. Evaluasi program dilaksanakan setelah satu bulan
pemberian program
D. PENGGERAK PROGRAM
Petugas Puskesmas sebagai tim penggerak pelaksanaan program,
sebagai tim penggerak pihak puskesmas wajib menyiapkan materi yang akan
disampaikan saat memberikan edukasi/ penyuluhan kepada masyaraka
E. PELAKSANA PROGRAM
Pelaksana program adalah seluruh masyarakat dari lingkup terkecil
yaitu tingkat Rukun Tetangga (RT) atau Banjar. Dimana dalam pnyuluhan
hanya akan dihadiri oleh kepala keluarga saja.
6
F. INDIKATOR PROGRAM
7
BAB III
1. Tahap 1 (Pretest)
Pretest dilakukan untuk mengkaji pengetahuan masyarakat tentang
tuberkulosis.Pertanyaan pada pretest dibuat oleh tim penggerak program.
Sumber: www.vivereincamper.com
2. Tahap 2 (Penyuluhan)
Memberikan informasi/edukasi mengenai tuberkulosis.
Memberikan informasi/edukasi tentang mekanisme pengobatan TB.
Memberikan informasi/edukasi tentang lingkungan yang baik untuk
mencegah TB serta menghimabau untuk memberikan edukasi TB
kepada seluruh anggota keluarga.
Sumber: www.thetanjungpuratimes.com
8
3. Tahap 3 (Posttest)
Posttest dilakukan untuk mengkaji keberhasilan penyuluhan, pertanyaan
posttest adalah sama dengan pertanyaan pada pretest.
Sumber: www.clipart.email
1. Observasi 1
Dilakukan pengecekan tingkat kepatuhan pasien yang berobat di
puskesmas dari setiap RT/Banjar yang diberikan program.
Sumber: https://www.google.com
9
2. Observasi 2
Dilakukan observasi di lingkungan tempat tinggal masyarakat, hal yang
diobesrvasi adalah kebersihan lingkungan, ventilasi, tingkat pencahayan
rumah, sekaligus mengkaji tingkat pengetahuan tentang TB di setiap
anggota keluarga.
Sumber: https://fellasari.wordpress.com
Sumber: yuniuptt.blogspot.com
10
BAB IV
A. KRITERIA PENCAPAIAN
Sub Program Indikator Keberhasilan
Kenali - Masyarakat mampu menyebutkan tanda dan gejala TB
- Masyarakat mengetahui pentingnya imunisasi
- Masyarakat mengetahui cara berprilaku hidup bersih sehat
11
DAFTAR PUSTAKA
12