Anda di halaman 1dari 33

DRAFT 1

DRAFT 1 DRAFT 1

PENGARAH
Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T. : Direktur Sekolah Menengah Pertama
Harnowo Susanto, S.E., M.Ed. : Ketua Pokja Regulasi & Tata Kelola Satuan
Pendidikan, Direktorat SMP
Yoto, S.E., M.A. : Ketua Sub Pokja Kemitraan Daerah dan
Pemberdayaan Komunitas Wilayah Jawa
dan Sekitarnya, Direktorat SMP
RM. SSD. Donny Putranto, S.T. : Ketua Sub Pokja Tata Kelola Pendanaan,
Sarana & Prasarana Satuan Pendidikan,
Direktorat SMP

KONTRIBUTOR
Dinas Pendidikan Kota Malang
Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
Kepala SMPN 2 Kota Malang
Kepala SMPN 3 Kota Malang
Kepala SMPN 8 Kota Malang
Kepala SMPN 1 Kencong, Kab. Jember
Kepala SMPN 1 Sumberbaru, Kab. Jember
Kepala SMPN 1 Tanggul, Kab. Jember

PENULIS
Agung Tri Wahyunto : Tim Teknis Direktorat SMP
Muhammad Subhan : Tim Teknis Direktorat SMP
Galeh NIP Pratama : Tim Teknis Direktorat SMP
Rahmat Taufik Pasaribu : Bidang Sarana & Prasarana SMP
Ero Kuswara : Bidang Sarana & Prasarana SMP
M. Hasan Catur W. : Bidang Sarana & Prasarana SMP
Abdul Majid : Pusdatin Kemendikbudristek
Nur Arfah Mega : Pusdatin Kemendikbudristek

LAYOUT & DESAIN GRAFIS


Kasih Nur Arisanti
Aditya Nandiwardhana
Raisya Nurul Hidayat

i ii
DRAFT 1 DRAFT 1

KATA PENGANTAR
Menciptakan sekolah yang sehat adalah salah satu tujuan yang harus dicapai tiap
satuan pendidikan sebagai sebuah agen perubahan. Sekolah yang sehat salah
satunya dapat dilakukan melalui penataan, pengelolaan dan pengembangan
sarana dan prasarananya melalui transformasi satuan pendidikan dalam kerangka
pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menuju terciptanya Profil
Pelajar Pancasila.

Pedoman ini merupakan salah satu acuan bagi satuan pendidikan dalam
melakukan pelaksanaan proses transformasi sarana dan prasarana sekolah, guna
terciptanya sekolah sehat.

Penyusunan pedoman ini dilakukan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama,


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah (PAUDDikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi sebagai implementasi salah satu tugas dan fungsinya dalam menyusun
norma, prosedur dan kriteria bidang sarana prasarana, dengan memperhatikan
peraturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk masukan dari para pihak terkait.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan


kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan berperan serta secara aktif
dalam proses penyusunan pedoman ini. Kritik dan saran kami harapkan untuk
penyempurnaan Pedoman Sanitasi dan Taman Sehat Sekolah.

Jakarta, Agustus 2022


Plt. Direktur SMP,

Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T.


NIP. 196707101990031013

iii iv
DRAFT 1 DRAFT 1
DRAFT 1 DRAFT 1
Mewujudkan
PROFIL PELAJAR PANCASILA
melalui Sanitasi & Taman Sehat Sekolah

3 4
DRAFT 1 DRAFT 1
LANSEKAP SEKOLAH

Pengertian
Pendekatan dalam menata lingkungan fisik sekolah
yang memadukan unsur manusia dengan lingkungan
dan bangunan hijau sebagai satu ekosistem sekolah
yang alami dan menyehatkan secara fisik dan psikis
bagi manusia (Biophilia).

INTERVENSI
terhadap faktor alami:

TANAH AIR UDARA CAHAYA

melalui penataan/ pembangunan SARANA & PRASARANA

Sanitasi & Taman Sehat

5 6
DRAFT 1 DRAFT 1
DRAFT 1 DRAFT 1
SANITASI SEKOLAH
Salah satu indikator:
target capaian dalam Sustainable Development
Goals (SDG’s)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Kurikulum Merdeka Belajar
Pembentukan Profil Pelajar Pancasila

Pengertian
Perilaku yang disengaja untuk
membudayakan hidup bersih dan sehat
dalam rangka mencegah manusia
bersentuhan langsung dengan kotoran
dan bahan buangan berbahaya lainnya.

Manfaat
meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik serta membentuk budaya perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui
penyediaan sarana dan prasarana air bersih,
tempat cuci tangan, tempat pembuangan
sampah, kamar mandi/ toilet dengan
pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik.

9 10
DRAFT 1 DRAFT 1
Kebijakan Merdeka Belajar memunculkan
3 Peran "Guru" dalam Pembelajaran 3 ASPEK
terkait Sanitasi yang baik

Guru Pertama
Ketersediaan sarana dan
Guru aktif dalam memfasilitasi
kegiatan pembelajaran

2.
1 prasarana sanitasi
akses pada sarana air bersih yang aman dari
pencemaran, sarana sanitasi yang berfungsi,
fasilitas cuci tangan pakai sabun.

Guru Kedua

Kegiatan pembiasaan Perilaku

2
Kegiatan belajar dengan pendekatan
kelompok dan teman sebaya Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara
rutin dan memastikan pelaksanaan Manajemen
Kebersihan Menstruasi (MKM) secara konsisten.
Guru Ketiga

Sumber belajar alternatif berupa taman/

3
lahan terbuka hijau dan lingkungan sekitar
Dukungan manajemen sekolah
alokasi biaya operasional pemeliharaan sarana
Sumber belajar banyak tersedia di luar dinding sekolah. sanitasi dan biaya kegiatan PHBS.
Bawalah sesuatu dari lingkungan ke dalam kelas.
Bawalah siswa dari kelas ke lingkungan luar.
Biarkan mereka asyik belajar dengan lingkungannya.
(Prof. Conny Semiawan)

11 12
DRAFT 1 DRAFT 1
TAMAN SEHAT SEKOLAH UNSUR ALAM
Sanitasi & Taman Sehat
Ketersediaan lingkungan alam sekolah yang asri, teduh,
indah, nyaman dan menyenangkan bagi siswa, guru,
dan warga sekolah perlu diupayakan. Lahan yang berupa tanah
Salah satu upaya yang dapat dilakukan merupakan bagian penting dari
untuk mencapainya adalah dengan melakukan lingkungan dan sangat menunjang
kehidupan makhluk hidup.
intervensi pada lahan kosong di sekolah
melalui pembuatan atau penataan area terbuka hijau
maupun perkerasan.
Udara adalah suatu campuran gas
yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Udara tidak

MANFAAT TAMAN SEHAT tampak, sehingga sering dianggap


tidak ada.

Memperindah Air merupakan salah satu kebutuhan


pokok makhluk hidup (manusia,
lingkungan sekolah
hewan dan tumbuhan) yang mutlak
harus dipenuhi agar dapat
melangsungkan kehidupannya.
Sebagai sumber belajar &
media pembelajaran
Pengaturan cahaya dalam ruangan
dilakukan untuk memastikan
pengguna ruangan dapat melihat
Sarana menumbuhkan benda dalam ruangan dengan jelas
nilai dan karakter dan merasa nyaman dalam kondisi
pencahayaan di ruangan tersebut.

13 14
DRAFT 1 DRAFT 1

UNSUR ALAM UNSUR ALAM


dalam Sanitasi & Taman Sehat
dalam Sanitasi & Taman Sehat

Tanah merupakan bagian penting dari lingkungan dan


sangat menunjang kehidupan makhluk hidup.
Tanah tidak hanya mencerminkan proses alam, tetapi juga
PEMANFAATAN LAHAN
merekam aktivitas manusia baik saat ini maupun masa lalu.

Oleh karena itu, apabila manusia menyimpang dari


Pemanfaatan lahan kosong di
kewajibannya untuk menjaga kelestarian alam,
sekolah seperti untuk taman sehat/
dapat mengakibatkan kerusakan alam, kebun sekolah (lingkungan biotik)
diantaranya adalah polusi tanah. akan menjadi salah satu media
pembelajaran yang efektif, yang
dapat memfasilitasi peserta didik
FUNGSI TANAH melakukan kegiatan belajar di luar
kelas dalam suasana yang sejuk,
nyaman dan menyenangkan.
mengontrol air dan zat kimia antara
atmosfer dan bumi
sumber penyimpan gas seperti oksigen,
dan karbon dioksida di atmosfer.
Semakin banyak tanaman
di lingkungan sekolah akan
menghasilkan oksigen yang
POLUSI TANAH sangat dibutuhkan untuk
menciptakan kondisi sekolah
AKIBAT: sehat, memiliki udara cukup
menurunnya produktivitas tanah kandungan oksigen, serta
polusi lingkungan menciptakan lingkungan yang
sejuk, menyenangkan,
menurunnya tanaman atau hewan
teduh, dan indah.
mengganggu kesehatan lingkungan.

15 16
DRAFT 1 DRAFT 1
UNSUR ALAM
dalam Sanitasi & Taman Sehat UNSUR ALAM
dalam Sanitasi & Taman Sehat
UDARA DI SEKOLAH
Kondisi udara lingkungan sekolah yang sehat dapat FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
mendukung dan menunjang masyarakat sekolah
untuk dapat berperilaku hidup bersih dan sehat. KENYAMANAN TERMAL
Kondisi pembelajaran yang efektif, salah satunya
didukung oleh ketersediaan oksigen yang cukup,
dengan minimal persentase kandungan oksigen
pada tubuh manusia yaitu 85%.

Kualitas udara dipengaruhi oleh kelembaban udara,


suhu udara, radiasi matahari.

Perubahan iklim global telah meningkatkan suhu VARIABEL PERSONAL VARIABEL IKLIM RUANG
panas, menurunkan kualitas udara serta termal. Kualitas aktivitas pribadi, Suhu udara, faktor paling berpengaruh
semakin banyak seseorang beraktivitas, terhadap kondisi nyaman termal manusia.
Suhu manusia akan naik ketika suhu
semakin banyak panas yang dihasilkan
ruang dinaikkan hingga sekitar 21o C,
tubuh, semakin banyak panas yang
KENYAMANAN TERMAL perlu dihilangkan agar tubuh
namun suhu ruang tidak menyebabkan
suhu kulit naik, tetapi menyebabkan kulit
Kenyamanan termal adalah kondisi pikir yang tidak mengalami overheat. berkeringat.
mengekspresikan tingkat kepuasan terhadap lingkungan
termal, dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek: Kelembaban, perbandingan antara
Pakaian yang dikenakan, jumlah uap air pada udara dengan
kenyamanan termal juga sangat jumlah bias tampung pada temperatur
dipengaruhi oleh efek insulasi maksimal uap air di udara. Kelembaban
pakaian yang dikenakan. suatu ruang tidak boleh kurang dari 30%
Pakaian diklasifikasikan berdasarkan atau antara 40-60% untuk musim panas.
1 3 Suhu nyaman untuk daerah tropis antara
pada nilai insulasinya yang bisa diukur o
ASPEK FISIK: 22-28 C dengan kelembaban 70-780%.
dengan satuan clo. Nilai batas nyaman
Perpaduan dari suhu, ASPEK PSIKOLOGIS: untuk pakaian adalah < 0,5 clo.
kelembaban udara, kecepatan Perpaduan antara kondisi pikiran Kecepatan angin, merupakan faktor
aliran udara, suhu radiasi dengan dengan tingkat kepuasan seseorang yang penting dalam kenyamanan termal,
panas yang dihasilkan oleh seperti udara tidak bergerak dalam
terhadap lingkungan termalnya.
metabolisme badan manusia. ruang tertutup akan menyebabkan
pengguna ruangan merasa kaku ataupun
2 berkeringat.

ASPEK FISIOLOGIS: Suhu radiasi, temperatur radiasi


Tergantung pada temperatur badan memberikan pengaruh yang lebih besar
manusia ke temperatur kulit serta dibandingkan dengan temperatur udara
tingkat berkeringat badan. dalam melepas atau menerima panas
dari lingkungan.

17 18
DRAFT 1 DRAFT 1
UNSUR ALAM
UNSUR ALAM dalam Sanitasi & Taman Sehat
dalam Sanitasi & Taman Sehat

Pengaturan cahaya dalam ruangan


Ketersediaan air untuk sanitasi sekolah adalah hal yang mutlak
untuk memastikan pengguna ruangan
dipenuhi agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
dapat melihat benda-benda dalam
dapat berlangsung dengan baik, demikian juga kebutuhan air
ruangan dengan jelas dan merasa
bagi tanaman maupun hewan yang ada di sekolah.
nyaman dalam kondisi pencahayaan
Jenis kebutuhan air bersih yang diperlukan berbeda sesuai di ruangan tersebut.
dengan kebutuhan dan pemanfaatannya, seperti air untuk
minum, membersihkan lantai, kamar mandi/ WC, menyiram
tanaman, dan lainnya.
PENCAHAYAAN PADA RUANG KELAS
DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR:
SYARAT SUMBER AIR BERSIH
Parameter kualitas air bersih:
tidak tercemar
memenuhi persyaratan kimia, fisika, dan
mikrobiologi.

1. FISIKA 3. MIKROBIOLOGI
Air jernih, tidak berwarna,
tidak berasa, tidak berbau, Tidak mengandung bakteri
bertemperatur normal, patogen dan non patogen.
tidak mengandung zat padatan.

2. KIMIA
Mengandung zat atau mineral bermanfaat dan
tidak mengandung zat beracun.
Unsur kimia dalam air: pH (derajat keasaman), kesadahan
(sementara maupun permanen), besi, aluminium, zat organik,
sulfat, nitrat, clorida, dan zink.

19 20
DRAFT 1 DRAFT 1
DRAFT 1 DRAFT 1
RUANG TERBUKA HIJAU
(RTH)
PENGERTIAN
Area atau tempat yang dapat menampung
segala aktivitas warga sekolah, baik secara
individu maupun kelompok.

Ruang Terbuka Hijau juga dapat dioptimalkan


sebagai area konversi energi hijau, seperti
sumber oksigen di lingkungan sekolah.

FUNGSI UTAMA FUNGSI TAMBAHAN


Bagian dari sistem sirkulasi Sumber belajar alternatif,
udara dengan memanfaatkan
Pengatur iklim mikro agar lingkungan dan alam sekitar.
sistem sirkulasi udara dan air
secara alami berlangsung
lancar
Penghasil oksigen
Penyerap/ penampung air
hujan
Penyerap polutan udara, air
dan tanah.

23 24
DRAFT 1 DRAFT 1
Contoh Penataan
01
02
berolahraga 03
berinteraksi sosial
Ruang Terbuka Hijau
bermain
antar warga sekolah

04
mendapatkan
05
titik kumpul/ evakuasi
TAMAN
udara segar bencana sementara
Area memanjang dan atau
mengelompok, penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman (secara alamiah maupun

10 MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU


(RTH)
yang sengaja ditanam).

Ruang Terbuka Hijau bermanfaat GREEN HOUSE


sebagai tempat/ area:
Disebut juga Rumah Kaca, berfungsi
untuk menjaga dan mengatur agar
tercipta kondisi lingkungan yang
07 dikehendaki dalam pemeliharaan
06 tanaman.
pembatas di antara menyerap atau
massa bangunan menampung air
limpasan hujan

APOTEK HIDUP/ TOGA


Ruang hijau yang memanfaatkan lahan
08 09 10 di sekitar sekolah untuk menanam
memperbaiki dan menambah memelihara tanaman obat yang bermanfaat bagi
mempengaruhi kualitas udara nilai arsitektur ekosistem kesehatan tubuh.

25 26
DRAFT 1 DRAFT 1
NFAAT GREENHO AAT GREENHO
MA USE
MANF USE
#1 #2
Dengan Green House, beberapa
kondisi lingkungan berikut dapat dihindari: Kondisi lingkungan yang dapat diciptakan
dengan adanya Green House:

Perubahan suhu dan


Kondisi cuaca yang mendukung
kelembaban yang fluktuatif.
pertumbuhan tanaman.

Akibat buruk yang ditimbulkan dari


radiasi sinar matahari Suhu, kelembaban dan intensitas cahaya
(sinar ultraviolet dan infrared) matahari dapat diatur sesuai kebutuhan.

Kekurangan air pada musim kemarau dan


Penyiraman tanaman dapat diatur berkala.
kelebihan air pada musim penghujan.

Hama dan binatang pengganggu serta Kebersihan lingkungan dapat dijaga


penyakit tanaman seperti jamur dan bakteri. dengan baik sehingga terhindar dari
penyakit tanaman.

Tiupan angin kencang yang dapat


Kenyamanan terhadap aktivitas
merobohkan tanaman dan merusak daun.
produksi dan pengendalian mutu.

Tiupan angin dan serangga yang dapat


menggagalkan proses penyerbukan bunga. Udara yang bersih dari polutan.

Inklusi (terlindung) terhadap gangguan


Akibat buruk dari polusi udara.
binatang/hama dan serangga pengganggu.

27 28
DRAFT 1 DRAFT 1
MANFAAT RUANG TERBUKA NON HIJAU
APOTEK HIDUP (TOGA) (RTNH)
PENGERTIAN
menambah wawasan & pengetahuan
Ruang/ area di lingkungan sekolah yang
secara fisik bukan berbentuk bangunan
gedung permanen, serta tidak dominan
mengurangi efek globalisasi ditumbuhi/ terdapat banyak tanaman,
sehingga sangat berbeda dengan taman
pada area sekolah pada umumnya.

bahan obat-obatan alami

FUNGSI UTAMA
memperindah pekarangan
bersosialisasi antar warga sekolah
berolahraga
rekreasi/ hiburan
kegiatan belajar mengajar

29 30
DRAFT 1 DRAFT 1
Contoh Penataan UNSUR DALAM MEWUJUDKAN
Ruang Terbuka Non Hijau SEKOLAH SEHAT
SELASAR
Area koridor bagian dari
bangunan sekolah (biasa disebut
dengan serambi/ beranda).
Banyak dijumpai pada area depan
ruang kelas, perpustakaan, ruang guru,
laboratorium.

GAZEBO
Ruang terbuka sebagai tempat
alternatif untuk berkumpul
hingga melakukan kegiatan
diskusi, bersantai, maupun
istirahat oleh warga sekolah.

RUANG PERTEMUAN
TERBUKA KOLABORASI
seluruh warga sekolah dan pihak lain
Seringkali memanfaatkan yang terkait menjadi unsur penting
area taman, memiliki
dalam mendukung implementasi
desain semi atap tertutup
ataupun alas. menuju Sekolah Sehat.

31 32
DRAFT 1 DRAFT 1
FAKTOR PENTING DALAM MEWUJUDKAN

SEKOLAH SEHAT

Komitmen dari Kepala Sekolah sangat diperlukan


dalam merealisasikan Visi-Misi menuju Sekolah Sehat,
dengan kerja sama seluruh Warga Sekolah.
Tantangan terbesar bagi sekolah yang akan menuju Sekolah Sehat
adalah membangun budaya dan memberikan teladan
kepada seluruh warga sekolah akan pentingnya menjaga
dan merawat lingkungan.
Optimalisasi area sekolah sebagai ruang pembelajaran hijau
dapat menjadi salah satu strategi untuk mendekatkan warga sekolah
dengan lingkungan. Aksi nyata melalui pembentukan Kelompok Kerja
yang secara aktif berkontribusi dalam berbagai upaya mendukung
Sekolah Sehat juga dapat dilakukan.

33 34
DRAFT 1 DRAFT 1
DRAFT 1 DRAFT 1

MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI


SANITASI & TAMAN SEHAT
Ruang dan Elemen Udara dan Thermal
Pengkondisian Suhu Pengkondisian kualitas
I udara ruang dalam udara yang sehat,
n pada 25 derajat segar, dan tidak ada
d Celcius dan polutan
i kelembaban relatif
k 60%±10%
a
t
o
r
Membuat laju sirkulasi Mengoptimalkan Memastikan sanitasi
silang udara, dan bukaan ventilasi, air kotor di sekitar
P bukaan untuk sirkulasi mengoptimalkan ruang pembelajaran
i udara sebesar minimal oksigen dari tanaman berfungsi dengan baik.
l 10% dari luas lantai hijau yang diletakkan
i di dalam dan diluar
S h ruang pembelajaran
t a
r n
a
t 1
e Menambah jumlah Menyediakan tanaman Menyediakan tempat
g bukaan ventilasi dalam hijau dalam pot sampah tertutup,
i P ruang pembelajaran dengan ukuran kecil memilah jenis sampah
i minimal 10% dari luas (diameter 5cm) per sesuai peruntukkan
P l lantai, menambah meja siswa
e i A penggunaan kipas
n h . angin untuk
d a mengoptimalkan
e n R sirkulasi udara
k u
a 2 a
t n Mengatur suhu udara Memasukkan unsur
a g ruang dengan tanaman dalam ruang
n P penggunaan pengatur dalam sebagai bagian
/ i P suhu udara buatan penciptaan suasana
I l e pada suhu 21-25 dan peningkatan
m i m derajat celcius kualitas udara yang
p h b segar dan sehat.
l a e
e n l
m a
e 3 j
n a Memasang pengatur Menata ulang lanskap
t r udara buatan non CFC sekitar ruang
a P a pada ruang pembelajaran dengan
s i n pembelajaran yang tanaman sebagai
i l membutuhkan, serta bagian pengkondisian
i I mengatur suhu sumber oksigen
h n penggunaan pada
a d suhu ruang 21-25
n o derajat celcius
o
4 r

37 38
DRAFT 1 DRAFT 1

MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI


SANITASI & TAMAN SEHAT SANITASI & TAMAN SEHAT
Ruang dan Elemen A Pencahayaan Air Ruang dan Elemen A Kebersihan
. Penyediaan air bersih .
Penggunaan Pengkondisian kualitas Penyediaan air bersih
pencahayaan alami udara yang sehat, yang sesuai dengan I
R yang sesuai dengan
yang optimal pada segar, dan tidak ada persyaratan fisika, n R
u
ruang untuk polutan kimia, dan persyaratan fisika,
a d u
mendukung proses mikrobiologis, sesuai kimia, dan
n i a
belajar yang baik dan dengan kebutuhan mikrobiologis, sesuai
g k n
mengurangi konsumsi fungsi ruang dan dengan kebutuhan
energi serta pembelajaran a g
P fungsi ruang dan
mendorong tata ruang t
I e pembelajaran
yang dapat o P
n m
mengoptimalkan r e
d b
pencahayaan alami m Kebersihan ruang dari
i e
dengan indikator dapat b gangguan serangga
k l
membaca dengan
a a e (belatung, kecoa,
jarak minimal 30 cm P
t j l semut, nyamuk, tikus)
o a
i
a
r r l
j
a Mengoptimalkan i
Memastikan a
n pencahayaan alami ketersediaan dan h
r
P yang masuk dalam kualitas sumber air a
I a
i ruang pembelajaran, yang dibutuhkan S n
n n
l dan menerapkan sesuai fungsi ruang t
d
i zonasi tata letak dan pembelajaranny r 1
h
o interior berdasarkan I
o a n Menyediakan tempat
a kegiatan yang sesuai
r dengan kebutuhan
t d sampah tertutup, yang
S n
pencahayaannya e o sesuai peruntukkan
t
r 1 g o dengan
a i r mengoptimalkan peran
Memastikan bukaan Melakukan Menyediakan P
t untuk cahaya alami pengecatan ulang distribusi sumber air warga sekolah dalam
e P i
masuk kedalam ruang unsur ruang dalam yang berkualitas menjaga kebersihan
g e l
sehingga dapat (dinding dan atau sesuai yang
i mencakup 30% dari plafon) dengan dibutuhkan oleh n i
P h
i
luas lantai ruang untuk memilih warna yang fungsi ruang dan d
P mendapatkan terang, nyaman, dan proses a
l e
e intensitas cahaya mendukung pembelajarannya n
n i k
alami minimal 250-300 optimalisasi
d h a
lux yang bisa diukur pencahayaan alami. 2
e a t
dengan manual atau
k n a Memilah jenis sampah
dengan software
a n sesuai peruntukkan
t 2 P
/ dengan
a Memasang Melakukan finishing Menambahkan filter I i mengoptimalkan peran
n pencahayaan buatan ulang unsur ruang penyaring kualitas air l
/ P m warga sekolah dalam
yang ramah dalam (lantai) dan sederhana yang i
I i lingkungan untuk perabot dengan dibutuhkan sesuai
p menjaga kebersihan
m l l h dengan membuang
otomatisasi memilih warna yang kebutuhan fungsi
p i pencahayaan buatan terang, nyaman, dan ruang dan e a sampah sesuai
l h yang dibutuhkan ruang mendukung pembelajarannya m n klasifikasinya
e a pembelajaran sesuai optimalisasi e
m n dengan hasil lux pencahayaan alami. 3
n
e sensor
3 t
n
t a
Menambahkan lux Menambahkan
a sensor untuk sumber air dan filter s
s otomatisasi penyaring kualitas air i P
i pencahayaan buatan yang dibutuhkan
P i
i yang dibutuhkan untuk sesuai kebutuhan
l
l mendukung fungsi ruang dan
pencahayaan alami pembelajarannya i
i h
h yang dibutuhkan pada
a ruang pembelajran a
n sesuai dengan n
kebutuhannya
4 4

39 40
DRAFT 1 DRAFT 1

MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI


SANITASI & TAMAN SEHAT SANITASI & TAMAN SEHAT
Ruang dan Elemen B Air Kebersihan
Ruang dan Elemen B Udara Pencahayaan .
. Penggunaan elemen Kebersihan ruang
Pengkondisian Pencahayaan terang, air sebagai pembentuk pembelajaran luar dari
I R
sirkulasi udara lebih dapat membaca dengan suasana ruang sampah tanaman
n R u
pembelajaran dan ataupun dari gangguan
baik, sehat dan segar jarak minimal 30 cm a
d u n
fungsi pendukung serangga (belatung,
i a I vegetasi kecoa, semut, nyamuk,
g
n Drainase air yang tikus)
k n berfungsi dengan baik
d P
a g i dan tidak
e
t k m
mengakibatkan
o P a genangan air yang
b
t mengganggu proses
r e e
pembelajaran
o l
m Mengoptimalkan Mengoptimalkan r a
b oksigen dari tanaman pencahayaan, mengatur j Memastikan semua Memastikan kebersihan
e hijau yang ada di layout area luar dan a vegetasi tercukupi ruang pembelajaran luar
P
l ruang pembelajaran ukuran serta jarak antar
r kebutuhan airnya, baik dengan pemeliharaan
i a dengan jalur pipa air secara rutin dari
a luar tanaman/penghijauan
l n siram buatan maupun sampah-sampah
j dengan sistem tadah tanaman maupun
i
a O hujan limbah lainnya, dengan
h
r P u Memastikan semua mengoptimalkan peran
a i t drainase memiliki warga sekolah
a
S n l d kemiringan yang
n i o cukup, mempunyai bak
t h o kontrol pada setiap
r 1 a r pertemuan arah
O
a u Menata ulang ruang Melakukan penataan n drainase serta mudah
t S dalam pengontrolan
t luar menjadi ruang ulang tata bangunan t 1 dan perawatan berkala
e d pembelajaran dengan pada lingkungannya r Melakukan perawatan Menyediakan tempat
g o membedakan area dengan a berkala secara baik sampah tertutup dan
i o taman, area sirkulasi mengembangkan t untuk memastikan terpilah sesuai
P e semua fungsi distribusi peruntukkan yang
r dan area pembelajaran masterplan yang sesuai
P i g air siram vegetasi dan mudah diakses
dengan regulasi dan i
e l tadah air hujan sesuai sehingga dapat
kaidah bangunan hijau. fungsinya mengoptimalkan peran
n i P P Melakukan perawatan warga sekolah dalam
d h e i berkala dengan menjaga kebersihan
a n l memastikan semua
e d
n i drainase dalam
k e h keadaan kering,
a k a bersih, dan lancar
t 2 a n tanpa ada endapan
t kotoran dan genangan
a Membuat ruang luar a 2 air
n yang didukung oleh n
P Membuat kolam ikan
/ taman sehat dengan /
ataupun kolam air
I i pemilihan jenis
I
sebagai pembentuk
l m
m vegetasi yang sesuai p suasana ruang
p i dengan kebutuhan di l sekaligus sebagai
h e bagian reservoir air
l area tersebut. hujan
e a m
Membuat drainase
e
m n n P baru yang sesuai
i dengan persyaratan
e t
3 a l teknis dan sanitasi,
n i apabila tidak
s
t i h mempunyai drainase
a a yang sesuai dengan
n indikator ini.
s
i P 3
i
l P
i
i l
h i
a h
n a
n

4 4

41 42
DRAFT 1 DRAFT 1

MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI


SANITASI & TAMAN SEHAT SANITASI & TAMAN SEHAT
Ruang dan Elemen C Udara Ruang dan Elemen C Pencahayaan Air
. .
Pengkondisian Suhu Kebersihan ruang Penggunaan pencahayaan Sanitasi air dapat
udara ruang dalam pembelajaran luar dari I alami yang optimal pada ruang berfungsi dengan baik,
R n R
pada 25oC dan sampah tanaman untuk mendukung proses air bersih tersedia, dan
d u
u kegiatan yang baik dan air kotor tidak
kelembaban relatif ataupun dari gangguan i a
a mengurangi konsumsi energi tertampung/ tergenang
60%±10% serangga (belatung, k n
serta mendorong tata ruang
n
I kecoa, semut, nyamuk, a g
yang dapat mengoptimalkan
g tikus)
n t pencahayaan alami dengan
d o P
P indikator dapat membaca
r e
i e dengan jarak minimal 30 cm
n
k P
n u Mengoptimalkan pencahayaan Menyediakan KM/WC
a u i n alami yang masuk dalam ruang dilengkapi dengan
t n l j penunjang, dan menerapkan saluran air bersih dan
o j i a zonasi tata letak interior kotor, Melakukan cek
r h n berdasarkan kegiatan yang terhadap genangan air
a
a g sesuai dengan kebutuhan pada wastafel/KM/WC
P n Memastikan laju Mengoptimalkan bukaan Memastikan
n pencahayaannya
i g sirkulasi silang udara, ventilasi, sanitasi air
l dan bukaan untuk mengoptimalkan kotor di sekitar 1
i sirkulasi udara sebesar oksigen dari tanaman ruang Memastikan bukaan untuk Menyediakan saluran Menyediakan
h minimal 10% dari luas hijau yang diletakkan di pembelajaran cahaya alami masuk kedalam buangan tertutup pada saluran buangan
a lantai dalam dan diluar ruang berfungsi S ruang sehingga dapat area KM/WC tertutup pada area
n pembelajaran dengan baik. t mencakup 30% dari luas lantai dapur untuk
S r ruang untuk mendapatkan memasak dan
t 1 a intensitas cahaya alami cucian
r t minimal 250-300 lux yang bisa
P Menambah jumlah Menyediakan tanaman Menyediakan
a e P diukur dengan manual atau
i bukaan ventilasi dalam hijau dalam pot dengan tempat sampah i
t g dengan software
l ruang pembelajaran ukuran kecil (diameter tertutup, l Melakukan pengecatan ulang
e i
i minimal 10% dari luas 5cm) per meja siswa memilah jenis i unsur ruang dalam (dinding
g h lantai, menambah sampah sesuai P h dan atau plafon) dengan
i a penggunaan kipas peruntukkan e a memilih warna yang terang,
n angin untuk n n nyaman, dan mendukung
P mengoptimalkan optimalisasi pencahayaan
d
e 2 sirkulasi udara e 2 alami.
n k
d Mengatur suhu udara Memasukkan unsur Menambahkan lux sensor Terdapat septic tank
ruang dengan tanaman dalam ruang a untuk otomatisasi pencahayaan dengan jarak < 10 meter
e t
penggunaan pengatur dalam sebagai bagian buatan yang dibutuhkan untuk dari sumber air bersih
k a mendukung pencahayaan
a suhu udara buatan penciptaan suasana dan n
pada suhu 21-25 peningkatan kualitas P alami yang dibutuhkan pada
t / i ruang pembelajran sesuai
a derajat celcius udara yang segar dan I l dengan kebutuhannya
n sehat. m i Melakukan finishing ulang
/ p h unsur ruang dalam (lantai) dan
I P l a perabot dengan memilih warna
m i e n yang terang, nyaman, dan
p l m mendukung optimalisasi
l i e 3 pencahayaan alami.
h n
e Memasang pencahayaan
a t
m buatan yang ramah lingkungan
n a
e s untuk otomatisasi pencahayaan
n i buatan yang dibutuhkan ruang
t 3 pembelajaran sesuai dengan
a Memasang pengatur Menata ulang lanskap hasil lux sensor
s P udara buatan non CFC sekitar ruang P
i i pada ruang pembelajaran dengan i
l pembelajaran yang tanaman sebagai bagian l
i membutuhkan, serta pengkondisian sumber i
h mengatur suhu oksigen h
a penggunaan pada a
n suhu ruang 21-25 n
derajat celcius
4 4

43 44
DRAFT 1 DRAFT 1

MATRIKS STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI


SANITASI & TAMAN SEHAT Kelompok: Ruang Pembelajaran (In door)
Obyek: Ruang Kelas
Ruang dan Elemen C Kebersihan
.
I Pengkondisian Suhu Toilet/Kloset tidak
n udara ruang dalam terbuka langsung ke
R
d
u
pada 25oC dan arah ruang SEBELUM SETELAH
i kelembaban relatif pembelajaran, dan
a
k 60%±10% ruang penunjang
n
a lainnya.
g
t
o
r
P PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS
e
n Memastikan Memastikan arah
u kebersihan ruang bukaan toilet/kloset tidak
n pembelajaran dengan terbuka langsung ke
j pemeliharaan secara arah ruang
P
a rutin dengan pembelajaran dan ruang Suasana kelas eksisting pada Suasana kelas eksisting yang
i
n mengoptimalkan peran penunjang lainnya, serta
S
l
warga sekolah menyiapkan
umumnya yang masih standar, sudah menambahkan bukaan
i g
t penghalang/sketsel bila mempunyai problem pada sirkulasi udara dan pencahayaan
h
r
a
memang menghadap elemen tata udara (pengap, tidak
a langsung mempunyai sirkulasi udara) dan
n
t
e pencahayaan (tidak mendapat
1 cahaya alami yang cukup).
g
i P Menyediakan tempat Merubah arah bukaan
i sampah tertutup, yang toilet/kloset agar tidak
P l sesuai peruntukkan terbuka langsung ke
Bukaan sirkulasi udara kurang dari Bukaan sirkulasi udara lebih
e i dengan arah ruang
n h mengoptimalkan peran pembelajaran dan ruang 10% luas lantai dari 10% luas lantai dan ada
d a warga sekolah dalam penunjang lainnya. penambahan kipas angin
e n menjaga kebersihan
k
a 2
t Pengoptimalan bukaan sirkulasi
Memilah jenis sampah Memindahkan
a sesuai peruntukkan toilet/kloset agar tidak udara dengan latar belakang
n P dengan terbuka langsung ke tanaman diluar ruang
/ i mengoptimalkan peran arah ruang
I l warga sekolah dalam pembelajaran dan ruang
m i menjaga kebersihan penunjang lainnya, Bukaan pencahayaan alami kurang Bukaan pencahayaan alami sudah
p h dengan membuang apabila tidak bisa
l dari 30% luas lantai lebih dari 30% luas lantai
a sampah sesuai dilakukan upaya
e n klasifikasinya pertama dan kedua.
m
e 3 Pemilihan warna ruang dalam Pemilihan warna ruang dalam
n
yang gelap atau terlalu mencolok yang terang dan nyaman secara
t
a P sehingga tidak nyaman untuk visual untuk pembelajaran
s i pembelajaran
i l
i
h
a
n

45 46
DRAFT 1 DRAFT 1

STRATEGI STRATEGI
Kelompok: Ruang Pembelajaran (In door) Kelompok: Ruang Pembelajaran (In door)
Obyek: Ruang Kelas Obyek: Ruang Laboratorium

SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH

PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS

Suasana kelas eksisting Suasana kelas eksisting Suasana lab eksisting pada Suasana lab eksisting mempunyai
yang sudah menambahkan yang sudah menambahkan umumnya yang masih standar, suplai air yang sesuai persyaratan
penghawaan sirkulasi udara penghawaan sirkulasi udara mempunyai problem pada suplai
buatan dengan pengaturan suhu buatan non CFC air yang tidak sesuai persyaratan
25 derajat celcius

Suasana lab eksisting yang tidak Suasana lab eksisting yang terawat
Penambahan tanaman di pot Penambahan elemen tanaman
terawat kebersihan ruangnya kebersihan ruangnya dengan
kecil pada beberapa bagian ruang pada beberapa bagian ruang
keterlibatan segenap warga
dalam kelas dalam kelas untuk menciptakan
sekolah
suasana dan pengkondisian ruang

Penggunaan pencahayaan buatan Penambahan lux sensor


yang ramah lingkungan pencahayaan buatan untuk
mengatur suplai pencahayaan SEBELUM SETELAH
sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran

Pemilihan lantai ruangan PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS


yang terang dan mendukung
pencahayaan ruang dalam yang
baik
Suasana lab eksisting mempunyai Suasana lab eksisting mempunyai
suplai air yang sesuai persyaratan suplai air yang sesuai persyaratan
dengan penggunaan filter dengan penggunaan filter pada
sederhana sumber airnya
Penyediaan tempat sampah Penyediaan tempat sampah
tertutup tertutup dengan model pemilahan
jenis sampah.

47 48
DRAFT 1 DRAFT 1

STRATEGI STRATEGI
Kelompok: Ruang Pembelajaran Luar (Out door) Kelompok: Ruang Pembelajaran Luar (Out door)
Obyek: Selasar Obyek: Taman

SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH

PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS

Kondisi selasar eksisting pada Selasar yang didukung oleh Kondisi drainase yang kurang baik, Ilustrasi jalur drainase yang cukup
sekolah, yang mempunyai penataan tanaman yang baik dan ada genangan, jalur drainase tidak kemiringannya, dan bersih, kering,
problem pada penghawaan dan tidak menghalangi pencahayaan kering, banyak endapan tanpa ada endapan
pencahayaan
Taman dengan vegetasi kering Taman dengan vegetasi yang
yang tidak tercukupi sumber tercukupi air, jalur air hujan yang
Pencahayaan kurang karena ada Pengembalian Selasar dengan airnya, jalur air hujan yang tidak optimal dan digunakan untuk
fungsi/benda yang tidak pada fungsi sebagai penghubung optimal kebutuhan taman dan tanah.
tempatnya (Ada outlet, papan dengan mendesain fungsi/benda
pengumuman, dsb) pada tempatnya.
Kondisi taman sekolah yang Penyediaan tempat sampah
tidak mempunyai pengelolaan tertutup
Penghawaan yang tidak Penataan atap dan elemen ruang kebersihan yang baik.
mengalir baik karena kerapatan yang tidak mengganggu akses
bangunan atau penutupan akses pencahayaan dan penghawaan
penghawaan

SEBELUM SETELAH

PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS

Penataan selasar dan area


sekitarnya dengan pembuatan
taman sehat

49 50
DRAFT 1 DRAFT 1

STRATEGI
Kelompok: Ruang Pembelajaran Luar (Out door)
Obyek: Taman

SEBELUM SETELAH

PICTURE ON PROGRESS PICTURE ON PROGRESS

Penampungan air hujan yang


digunakan untuk lingkungan
sekitar, taman dsb. Pembuatan
kolam ikan sebagai pembentuk
suasana dari bagian sistem
penampungan air hujan.

Penyediaan tempat sampah


tertutup dengan model pemilahan
jenis sampah.

51 52
DRAFT 1 DRAFT 1
DRAFT 1 DRAFT 1

55 56
DRAFT 1 DRAFT 1

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2019. Pedoman Pembinaan
dan Pengembangah UKS/M. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

Kementerian Kesehatan. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 426 Tahun


1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Kementerian
Kesehatan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Peta Jalan Pendidikan Indonesia


2020-2035. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2019. Panduan Penyusunan


Dokumen Perencanaan Strategi Sanitasi Sekolah. Jakarta: PPSP, Kementerian PPN/
Bappenas.

Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Jakarta: Kemdiknas.

Menteri Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 2 tahun 2008 tentang Buku. Jakarta: Kemdiknas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Peta Jalan Sanitasi Usaha Kesehatan
Sekolah tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Rencana Strategis Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Buku Saku Rapor Pendidikan


Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

Tim Usaha Kesehatan Sekolah. 2019. Instrumen Penilaian Lomba Sekolah Sehat
Usaha Kesehatan Sekolah tahun 2019.

57 58
DRAFT 1

Anda mungkin juga menyukai