Anda di halaman 1dari 31

TANGGAPAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERIHAL REKOMENDASI DPRD

KOTA KEDIRI ATAS LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN


WALIKOTA KEDIRI TAHUN 2019

Rekomendasi Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Kediri


Tahun 2019 ada beberapa catatan sebagai dimaksud meliputi :
1. Bahwa penyelenggaraan Pemerintah senantiasa berpedoman pada Peraturan
Perundang-undangan termasuk didalamnya mengatur Standar Pelayanan
Minimal ( SPM ) , dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan pelayanan
yang bermutu, berbagai persoalan muncul dalam hubungan pemerintah
dan masyarakat dihampir semua OPD , akibat dari kurang maksimalnya
pelayanan.
Tanggapan :
Pengaturan mengenai Jenis Pelayanan Dasar pada 6 (enam) urusan wajib
pemerintahan ( Urusan Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang; Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat; dan Sosial )
telah ditentukan dengan tegas dan jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor
2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, terkait dengan mutu
pelayanan dasar maka pengaturan lebih rincinya ditetapkan oleh masing –
masing menteri yang menyelengggarakan urusan pemerintahan di bidang
sesuai dengan jenis SPM. Untuk pencapaian pelaksanaannya berdasarkan
kriteria barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang bersifat mutlak dan
mudah distandarkan yang berhak diperoleh oleh setiap warga negara secara
minimal sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar.

2. Bahwa Pemerintah Kota Kediri harus dapat bertindak tegas kepada semua
OPD yang bekerja tidak sesuai harapan dan membuat laporan yang tidak
sesuai dengan kenyataan , baik itu pelaksanaan proyek fisik dan juga
program lainnya Karena hal ini juga dapat merugikan pemerintah kota
Kediri dan Masyarakat.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Inspektorat sebagai unsur pengawasan
terhadap proses pelaksanaan pembangunan di Kota Kediri, selama ini telah
berusaha obyektif dan profesional secara maksimal dalam melakukan
pengawasan. Beberapa oknum yang memang sesuai hasil pemeriksaan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 1


terbukti melakukan pelanggaran terkait pengelolaan APBD, juga telah
ditindak tegas baik secara administratif maupun hukum.

3. Bahwa perlu melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi program


pemberdayaan masyarakat tujuannya adalah untuk meningkatkan program
dan pemberdayaan tingkat kesejahteraan masyarakat dan menjadi sasaran
program.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Pemerintahan selalu melakukan
Monitoring, evaluasi dan pembinaan Program Pemberdayaan Masyarakat
yang telah dilaksanakan mulai dari Tim Koordinasi dan Monitoring Tingkat
Kota, Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan sampai dengan Tim Koordinasi
Tingkat Kelurahan sebagaimana dalam Peraturan Walikota Kediri Nomor 40
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Fasilitasi
Pemberdayaan Masyarakat, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Walikota Kediri nomor 4 Tahun 2019, sehingga dapat
meningkatkan program dan pemberdayaan tingkat kesejahteraan
masyarakat dan menjadi sasaran program.

4. Bahwa tidak / kurang efektifnya pelaksanaan pengawasan Inspektorat


terhadap pelaksanaan pengawasan APBD
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Inspektorat telah melaksanakan
Pengawasan secara komprehensif/menyeluruh terhadap pelaksanaan APBD
yang dilakukan seluruh OPD, terutama pengawasan terhadap OPD
pelaksana APBD yang memiliki faktor resiko tinggi maupun sedang.

5. Bahwa untuk menciptakan harmonisasi antara Eksekutif dengan Legislatif


maka dibutuhkan kearifan dan etika dalam membangun kemitraan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui sekretariat DPRD Kota Kediri telah menjalin
harmonisasi antara eksekutif dengan legislatif dalam menjalankan tugas
degan menggunakan ketentuan sebagaimana dimuat dalam Undang-undang
no.17 tahun 2014 tentang MD3 beserta perubahannya pasal 420 dan
perwali no. 39 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi tugas
dan fungsi serta tata kerja Sekretariat DPRD.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 2


6. Bahwa untuk mengoptimalkan pelayanan publik maka penempatan Pegawai
pada jabatan hendaknya memperhatikan prinsip the right man on the right
job and the right place
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui BKPPD telah memiliki kegiatan uji
kompetensi bagi pejabat struktural dan assesment jabatan untuk pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi, serta rekruitmen ASN berdasarkan kebutuhan
formasi jabatan pemerintah Kota Kediri, yang kedepannya akan terus
diupayakan dan dioptimalkan dalam rangka penempatan pegawai yang
memegang prinsip The Right Man on The Right Job dan The Right Place
sehingga tercapai ASN yang profesional dan pelayanan yang maksimal pada
masyarakat.

Penilaian analisa prestasi pencapaian target kinerja tiap urusan


A. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
1. URUSAN PENDIDIKAN
Rekomendasi :
a. Kota kediri menjadi tujuan pendidikan bagi daerah sekitarnya, sehingga
dibutuhkan penambahan sekolah dari jenjang SMP dan SMA, serta
penyebaran lokasi yang disesuaikan dengan sistem PPDB saat ini yaitu sistem
Zonasi.
Tanggapan :
Penambahan jenjang SMP di Kota Kediri memang sangat diperlukan karena
untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan aksesbilitas pelayanan
pendidikan yang bermutu , merata dan berkeadilan. Hal ini sudah diusulkan
Dinas Pendidikan Kota Kediri pada Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2020 –
2024, kedepan perlu adanya penambahan atau pengembangan sekolah (SMP)
agar jumlah sarana pendidikan selaras dan seimbang dengan kebutuhan
masyarakat. Hal ini sesuai dengan sistem PPDB yaitu Zonasi.
b. Pencegahan dan penanganan masalah sosial terhadap anak didik di sekolah
lebih ditingkatkan, salah satu cara adalah pembatasan penggunaan HP pada
saat disekolah serta meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler yang mengikuti
perkembangan Zaman.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri Melalui Dinas Pendidikan telah menangani hal
tersebut diatas dengan :

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 3


1. Pencegahan dan penanganan masalah sosial dan pribadi di sekolah sudah
diberdayakan dan dibentuk Tim Penegak Disiplin Sekolah (TPDS) dan
peran Bimbingan Konseling (BK), serta Wali Kelas lebih ditingkatkan
2. Pada Sekolah Dasar (SD) : semua peserta didik dilarang membawa HP pada
saat di sekolah.
3. Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) : Pembatasan penggunaan HP
pada saat akan dimulainya proses belajar mengajar (PBM) seluruh HP
peserta didik dikumpulkan di meja locker depan kelas, kecuai pada mata
pelajaran tertentu yang harus menggunakan HP untuk mencari literasi dan
pembelajaran daring/online.
4. Peningkatan kegiatan Ekstrakurikuler sudah dilaksanakan di sekolah baik
Ekstrakurikuler bidang Akademis (Olimpiade-olimpiade) dan bidang Non
akademis (Olahraga dan Kesenian) yang selalu berinovasi dan mengikuti
perkembangan zaman dengan tetap memperhatikan batasan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah maksimal sampai dengan PK. 17.00
WIB.

c. Memastikan Kejelasan GTT/PTT serta kesejahteraan nya guna meningkatkan


Kwalitas mutu pendidikan.
Tanggapan :
Sampai saat ini, untuk membantu kesejahteraan GTT/PTT Pemerintah Kota
Kediri melalui Dinas Pendidikan Kota Kediri sudah memberikan tambahan
insentif sebesar Rp. 350.000 setiap orang per bulan dengan rincian sebagai
berikut:
1. GTT/PTT SD dan SMP sebanyak 828 orang
2. GTT/PTT (Non PNS) TK sebanyak 592 orang
3. GTT/PTT (Non PNS) PAUD KB sebanyak 684 orang

d. Kota Kediri harus punya Standarisasi umum untuk meningkatkan mutu


pendidikan dan ditambah standarisasi khusus ( inovasi-inovasi) sesuai
karakteristik masing-masing disetiap sekolah.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan telah menggunakan
Standar umum pendidikan Kota Kediri dengan memperhatikan ketentuan
peraturan yang ada antara lain :
1. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
2. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 4


3. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
4. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
6. Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
7. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
8. Permendiknas No. 18 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Standar khusus pendidikan Kota Kediri sesuai karakteristik masing-
masing lembaga sekolah, antara lain :
1. SMPN 2 membuat standar kelas sepak bola
2. SMPN 6 membuat standar kesenian
3. SMPN 8 membuat standar baca tulis Al Qur’an
4. SMP Pawyatan Daha 1 membuat standar seni tradisi

2. URUSAN KESEHATAN
Rekomendasi :
a. Karena RSUD Gambiran menjadi rumah sakit rujukan untuk daerah sekitar,
perlu menjadikan seluruh puskesmas yang ada menjadi Rumah Sakit untuk
pemenuhan layanan kesehatan khusus masyarakat Kota Kediri.
Tanggapan :
Menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya sehingga
puskesmas tidak bisa dijadikan Rumah Sakit oleh karena Rumah Sakit
hanya memiliki fungsi kuratif / pengobatan dan rehabilitatif.

b. Pemerintah Kota Kediri secepatnya memfungsikan kembali RSUD Gambiran


lama
Tanggapan :
Saat ini RSUD. Gambiran Lama sudah dalam proses untuk menfungsikan
kembali. Adapun untuk proses yang sudah dilakukan antra lain :
1.Pada tahun 2019 ijin pendirian sudah keluar dengan nama RSUD. Kilisuci.
2.Tahun 2020 dilajutkan proses perbaikan atau renovasi ruangan.
3.Tahun 2020 proses pengurusan ijin operasional.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 5


4. Mulai tanggal 18 Mei 2020, RSUD. Gambiran Lama, telah di fungsikan
sebagai Tempat Isolasi Penangan Covid 19.

c. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit harus disertai dengan


kelengkapan standart operasional serta tenaga ahli guna menjamin
penggunaannya.
Tanggapan :
Setiap penggadaan sarana dan prasarana Rumah Sakit telah mengacu pada
standar atau aturan yang berlaku termasuk mempertimbangkan
ketersediaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan sarana penunjang lainnya.

d. Jabatan Direktur RSUD Gambiran segera didefinitifkan.


Tanggapan :
Pendefinitifan Jabatan direktur RSUD Gambiran setingkat dengan Eselon 2
B sehingga untuk pengisian jabatan yang kosong harus seijin dari Kemenpan
RB.

3. URUSAN PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG,


Rekomendasi :
a. Dibutuhkan verifikasi ketat terhadap kontraktor peserta lelang pekerjaan,
guna menjamin kwalitas dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan.
Tanggapan :
Dalam setiap pelaksanaan Lelang Pekerjaan, PPKom yang ada di Dinas
PUPR telah melaksanakan Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia. Tahapan
ini dilaksanakan setelah Pokja Pemilihan menerbitkan dan menyampaikan
Berita Acara Hasil Pemilihan kepada PPKom. Rapat ini dilaksanakan
bersama Pokja Pemilihan, dan Calon Pemenang untuk memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
1. Keberlakuan data isian kwalifikasi
2. Bukti sertifikat kompetensi, personel menejerial pada pekerjaan
konstruksi, personel inti pekerjaan Konsultan maupun Konstruksi
3. Kesanggupan menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu
4. Bukti sertifikasi dan kompetensi tenaga operator
sehingga diperoleh pemenang lelang yang sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 6


b. Rasionalisasi RAB pekerjaan guna efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran
Tanggapan :
Penyusunan RAB pelaksanaan pekerjaan di Dinas PUPR disesuaikan
dengan Harga Satuan Pokok Barang dan Jasa Kota Kediri.

c. Sikronisasi rencana kegiatan dengan prodamas dan pekerjaan fisik di


satuan kerja lain guna memastikan keseragaman dan kwalitas pekerjaan.
Tanggapan :
Setiap pelaksanaan survey kegiatan Dinas PUPR selalu melibatkan Pihak
Kelurahan sehingga tidak terjadi tumpang tindih dengan kegiatan
prodamas. Demikian juga halnya dengan dengan Perangkat Daerah lainnya
yang terkait, selalu dilakukan koordinasi.

d. Setiap tahun anggaran perlu penentuan skala prioritas pembangunan fisik.


Tanggapan :
Penganggaran Pembangunan Fisik yang dilakukan Dinas PUPR setiap
tahunnya, selalu berpedoman pada Visi dan Misi Kota Kediri, RPJM Kota
Kediri dan Rencana Strategis (Renstra) DPUPR yang memuat prioritas
program kerja yang akan dilaksanakan Dinas PUPR selama 5 tahun ke
depan.

e. Secepatnya revisi RDTRK di selesaikan mengingat perkembangan wilayah


yang sangat cepat guna memastikan arah pembangunan ke depan.
Tanggapan :
Dalam rangka percepatan perizinan yang terintegrasi secara elektronik atau
Online Single Submission (OSS) Pemerintah Kota Kediri mendapatkan
bantuan teknis penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dari
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Saat ini
RDTR Kota Kediri telah mendapatkan persetujuan substansi dari
kementerian ATR/BPN dan sedang dalam proses untuk mendapatkan
rekomendasi substansi gubernur dan validasi KLHS RDTR. Proses-proses
tersebut seyogyanya dapat selesai pada akhir semester I tahun ini, namun
karena adanya pandemi Covid-19 terjadi penundaan pembahasan.
Selanjutnya Pemerintah Kota Kediri berupaya seluruh proses pembahasan
RDTR dapat selesai pada akhir tahun ini, sehingga RDTR Kota Kediri dapat
diimplementasikan pada tahun 2021.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 7


f. Mendorong pemilik gudang mangkrak di pusat kota untuk segera
menfungsikan bangunan miliknya.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri akan mengambil langkah-langkah efektif dengan
melakukan :
1. Pembahasan isu dimaksud dalam rapat Tim koordinasi Pemanfaatan
Ruang Daerah Kota Kediri (TKPRD).
2. Mengundang pemilik bangunan untuk hadir dalam agenda pertemuan
Tim koordinasi Pemanfaatan Ruang Daerah (TKPRD).

g. Segera dilakukan revitalisasi kawasan alun-alun


Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan
Pertamanan akan segera merevitalisasi kawasan alun – alun sehingga
dapat lebih meningkatkan luasan ruang terbuka hijau di Kota Kediri.

h. Penambahan sarana bermain dan edukasi di area RTH, serta melakukan


penataan PKL yang mengganggu lalu lintas sehingga tidak menimbulkan
masalah baru contoh RTH di Ngronggo
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri Melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan
Pertamanan akan memberikan tambahan sarana bermain dan edukasi di
area ruang terbuka hijau secara bertahap serta penataaan pedagang kaki
lima akan berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait.

i. Perbaikan Drainase yang kurang lancar mengakibatkan banjir sehingga


mengganggu pengguna jalan, contoh di Jl. Gatot Subroto Kelurahan
Mrican Kec. Mojoroto.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum akan
melaksanakan perbaikan saluran drainase Jalan Gatot Subroto.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 8


4. URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
Rekomendasi :
a. Mendorong pengembang untuk segera menyerahkan fasum dan fasosnya
kepada Pemkot agar penyerapan anggaran prodamas di wilayah
perumahan lebih bermanfaat.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman telah Melakukan Pendataan dan mengkompilasi jumlah
perumahan yang berada di wilayah Kota Kediri dan membentuk tim
verifikasi penyelenggaraan Prasaranan, Sarana dan Utilitas Umum di
perumahan yang beranggotakan dari OPD terkait: Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (DPUPR), Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan (BARENLITBANG), Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Bagian Hukum, Kecamatan, Dinas
Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) dan Badan Pertanahan
Nasional ( BPN)

b. Perlunya sistem keamanan yang terintegrasi di semua kelurahan guna


menjamin keamanan lingkungan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri akan berkoordinasi dengan perangkat daerah
terkait untuk mewujudkan sistem keamanan yang terintegrasi di semua
kelurahan guna menjamin keamanan lingkungan.

5. URUSAN KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN


MASYARAKAT
Rekomendasi :
a. Perlunya peningkatan sosialisasi dan wawasan kepada masyarakat terkait
keberadaan Perda dan/atau Peraturan Walikota
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Hukum telah melaksanakan
sosialisasi, penyuluhan dan desiminasi produk hukum daerah maupun
peraturan perundang-undangan lainnya melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan berupa Perda, Perwal
dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya dengan sasaran
ASN dan masyarakat di kelurahan.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 9


2. Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan dalam bentuk
penyuluhan hukum melalui pembentukan keluarga sadar hukum
(kadarkum) masyarakat di kelurahan.

b. Perlunya penertiban dan pembinaan kepada PK 5, penambang pasir,


pemilik tempat-tempat hiburan , hotel dan kos, serta pihak yang berkaitan
dengan hal-hal yang diatur di dalam Peraturan Daerah.
Tanggapan :
Pemerintah Kota kediri melalui Satuan Polisi Pamong Praja telah
melaksanakan Penertiban dan pembinaan berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 7 Tahun 2014 , Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun
2016 , dan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 37 Tahun 2015 yang
dilakukan secara terus menerus kepada PKL untuk bisa lebih tertib dalam
melakukan usahanya dan pembinaan yang berkelanjutan, penertiban
kepada penambang pasir berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1
Tahun 2016 antara lain dengan cara :
1. Pembinaan agar tidak menambang pasir secara mekanik
2. Sosialisasi dengan memelihara lingkungan hidup dan juga
menganjurkan untuk alih profesi
3. Membatasi jumlah perahu pasir tradisional;
Penertiban dan pembinaan pada tempat hiburan , hotel dan kos
berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2016 yang
dilakukan secara continue oleh Satpol PP melalui :
1. Patroli rutin
2. Operasi gabungan bersama jajaran samping
3. Menindaklanjuti Aduan Masyarakat (Dumas)

c. Melakukan pelatihan-pelatihan kepada aparat Satuan Polisi Pamong Praja


melalui seksi Pengembangan Kapasitas dalam rangka peningkatan kualitas
sumber daya manusia Satuan Pamong Praja.
Tanggapan :
Satuan Polisi Pamong Praja telah meningkatkan kemampuan anggota
dengan melalui pelatihan kesamaptaan yang di aplikasikan bersamaan
dengan pelatihan fisik dan disiplin melalui pelatihan PBB dalam rangka
HUT Satuan Polisi Pamong Praja dan Jambore Satuan Polisi Pamong
Praja.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 10


d. Meningkatkan kemampuan dan mobilitas anggota Satuan Polisi Pamong
Praja melalui Pembenahan sarana dan Prasarana.
Tanggapan :
Penambahan sarana dan prasarana guna meningkatkan kemampuan dan
mobilitas anggota Satuan Polisi Pamong Praja, pada tahun 2019 telah
dilaksanakan dengan penambahan jumlah kendaraan patroli dan mobil
pemadam kebakaran, dengan rincian :
- Mobil patroli jenis Hilux sebanyak 2 (dua) unit
- Mobil Angkutan Barang Grandmax Pick Up sebanyak 1 (satu) unit
- Mobil Pemadam Kebakaran Truck Hino kapasitas tangki 3.500 liter
sebanyak 1 (satu) unit

e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan dinas atau instansi lain yang
berkaitan dalam penegakan Perda dan/atau Peraturan Walikota secara
lebih intensif
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Satuan Polisi Pamong Praja telah
Melaksanakan kerjasama dengan dinas atau instansi lain yang berkaitan
dalam penegakan Perda dan/atau Peraturan Walikota dengan melakukan
koordinasi dan patroli gabungan dengan jajaran samping dan OPD lain
yang berkaitan dengan pengawasan , monitoring , dan sosialisasi di
tempat-tempat umum, antara lain :
a. Penertiban GOR Jayabaya
b. Patroli di taman kota
c. Penertiban PKL
d. Penertiban Parkir Liar
e. Sergap Sampah
Selain dengan patroli gabungan dengan jajaran samping Satuan Polisi
Pamong praja bersama DPMPTSP melakukan Pendataan dan Pengecekan
para Pelaku Usaha dan Tempat Usaha yang berkaitan dengan Pajak dan
Retribusi dalam rangka peningkatan Pajak Asli Daerah (PAD).

f. Peningkatan jumlah tenaga yang ada di BPBD


Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah
telah melaksanakan peningkatan jumlah tenaga yang ada di BPBD
sehingga sampai dengan bulan Juni 2020, jumlah sumber daya yang

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 11


dimiliki oleh BPBD Kota Kediri, berjumlah 42 orang, yang terdiri dari 13
orang ASN dan 29 tenaga kontrak dengan dibantu Forum Pengurangan
Resiko Bencana yang sudah dibentuk oleh BPBD Kota Kediri serta relawan
– relawan penanggulangan bencana, sehingga kondisi sumber daya yang
tersedia di BPBD Kota Kediri sudah cukup untuk melaksanakan kegiatan
pencegahan kesiapsiagaan, tanggap darurat bencana, maupun rehabilitasi
dan rekonstruksi.

g. Peningkatan sarana dan prasarana menyesuaikan dengan bentuk bencana


yang sering berubah.
Tanggapan :
BPBD Kota Kediri selalu melakukan pengadaan sarana dan prasaran
penanggulangan bencana. Kebutuhan peralatan penanggulangan bencana
selama ini selain di support oleh APBD Kota Kediri, juga disuport oleh
BPBD Propinsi Jawa Timur dan BNPB.

h. Penganggaran bantuan material kepada masyarakat terkena dampak


bencana yang tidak masuk BDT melalui pos belanja barang yang
diberikan kepada masyarakat.
Tanggapan :
Bahan bantuan material kepada masyarakat terkena dampak bencana
yang tidak termasuk dalam BDT, untuk tahun anggaran 2021 sudah
dianggarkan dalam pos belanja langsung kegiatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.

6. URUSAN SOSIAL
Rekomendasi
a. Dinas Sosial sebagai ujung tombak penyaluran berbagi bentuk bantuan
sosial harus memiliki data yang valid sebagai acuan supaya terhindar
tumpang tindih anggaran dan kecemburuan di masyarakat.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial telah meningkatkan akurasi
sasaran penerima manfaat bantuan sosial mengacu pada Basis Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sudah disepakati sebagai
acuan sumber data penyaluran program pengentasan kemiskinan di
Indonesia yang secara rutin melakukan updating DTKS melalui aplikasi

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 12


Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG) yang
dikembangkan oleh Kementerian Sosial.

b. Sosialisasi berbagai program bantuan sosial di masyarakat perlu


ditingkatkan untuk menghindari resiko salah faham di masyarakat
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial selalu melakukan sosialisasi
terkait mekanisme penerimaan bantuan secara langsung ke masyarakat
dengan melibatkan perangkat kelurahan dan pekerja sosial yang ada di
masing – masing kelurahan, untuk menghindari resiko salah paham dan
salah sasaran penerima manfaat.

B. URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR


1. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK
Rekomendasi
a. Optimalisasi kinerja satgas PPA dimasing-masing kelurahan
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
telah melakukan optimalisasi kinerja satgas PPA dimasing-masing
kelurahan dengan melakukan antara lain
1. Pertemuan pembinaan dan sinkronisasi data
2. Membentuk jejaring melalui WA Group Satgas PPA dengan RT/RW dan
apparat Kelurahan setempat
3. Pemberian bantuan honor kepada Satgas PPA setiap bulan
4. Membentuk Forum Group diskusi (FGD) di setiap Kecamatan

b. Melakukan pendampingan dan pembinaan anak putus sekolah yang


rentan terhadap masalah sosial
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui OPD-OPD terkait, membangun Kelurahan
ramah Anak, yang didalam kegiatan salah satunya bidang Pendidikan
anak yang antara lain kegiatannya :
1. Pendataan Anak Droup Out maupun penyandang sosial anak
2. Perlindungan / Pendampingan khusus terhadap anak
3. Perlindungan / Pendampingan anak droup out anak sekolah, untuk
pelatihan skil sesuai minat bakat serta kejar paket.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 13


2. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Rekomendasi
a. Segera dirumuskan kebijakan penyelesaian masalah sampah karena
keterbatasan area TPA. Sebagai contoh diantaranya adalah Pemerintah
membuat regulasi terkait kewajiban masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah, dan sebagai rewardnya biaya pengangkutan sampah
akan dibiaya APBD.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pertamanan telah merumuskan kebijakan penyelesaian masalah sampah
karena keterbatasan area TPA dengan adanya :
1. Regulasi terkait persampahan khususnya di Kota Kediri telah
diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Sampah. Dalam Peraturan Daerah tersebut dapat dijadikan acuan
dalam pengelolaan sampah secara 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
2. Peluasan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) melalui berbagai program
misalnya adiwiyata, prodamas dan berbagai program lainnya sehingga
3R (Reuse, Reduce, Recycle) dapat dilaksanakan secara maksimal.

b. Pembuatan RTH dan taman harus memiliki konsep yang jelas sehingga
kegunaan dan penerima manfaatnya lebih luas
Tanggapan :
Pembuatan ruang terbuka hijau dan taman telah memiliki konsep yang
jelas dan melalui proses antara lain :
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Penentuan area
4. Desain taman
5. Penentuan anggaran
6. Membuat fungsi taman
Sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 14


c. Revitalisasi kawasan observasi dan sumber mata air yang ada sebagai
tujuan wisata baru tanpa mengurangi fungsi dan keberlangsungannya.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pertamanan telah merevitalisasi kawasan observasi dan sumber mata air
yang ada sebagai tujuan wisata baru dengan beberapa cara antara lain :
1. Melibatkan masyarakat sekitar kawasan dalam pengelolaan kawasan
2. Kerjasama dengan instansi terkait dalam hal pengelolaan kawasan
3. Penanaman pohon-pohon lindung dan pemeliharaan/ perawatan pohon
lindung secara rutin/ berkala.

3. URUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


Rekomendasi :
Untuk peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan
catatan sipil perlu perbaikan kualitas sarana dan prasarana.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
akan meningkatkan kualitas pelayanan dengan perbaikan kualitas sarana
dan prasarananya.

4. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELURAHAN


Rekomendasi
Kelurahan perlu didukung data yang akurat dan terpadu agar dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, untuk itu perlu
dibangun system berbasis data terpadu yang terhubung antara kelurahan,
kecamatan dan OPD terkait.
Tanggapan :
Kelurahan telah didukung data yang akurat terutama untuk dukungan
data yang terkait dengan data penerima bantuan sosial, saat ini untuk
pendataan / inputing data warga kurang sejahtera telah dilakukan melalui
sistem terintegrasi dan terpadu secara nasional, yaitu melalui aplikasi
SIKS_NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation). Adapun
data yang dimasukkan pada aplikasi tersebut akan melalui proses
verifikasi dan penetapan oleh Kementerian Sosial untuk kemudian
dijadikan dasar penyaluran segala bentuk bantuan sosial.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 15


5. URUSAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Rekomendasi
Dibutuhkan ketegasan penerapan batasan umur menikah
Tanggapan :
Penerapan batasan umur menikah telah tegas diatur melalui pengesahan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang menentukan batas usia perkawinan dari
pernikahan perempuan minimal 16 tahun menjadi 19 tahun sama dengan
batas usia laki-laki, dimana diharapkan kenaikan batas umur yang lebih
tinggi bagi wanita untuk kawin akan mengakibatkan laju kelahiran yang
lebih rendah dan menurunkan risiko kematian ibu dan anak.

6. URUSAN PERHUBUNGAN
Rekomendasi :
a. Perlu untuk mengkaji kembali rasio ijin trayek kota tahun 2019
mengalami penurunan.
Tanggapan
Pemerintah Kota kediri melalui Dinas perhubungan akan melakukan
kajian kebutuhan layanan angkutan umum perkotaan untuk
menyesuaikan jumlah ketersediaan layanan angkutan umum
dibandingkan dengan jumlah permintaan yang menurun terdampak dari
persaingan bisnis angkutan online dan kepemilikan kendaraan pribadi.

b. Harus meningkatkan pelayanan angkutan kota/trayek baru ditahun


mendatang.
Tanggapan
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas perhubungan akan meningkatkan
kualitas pelayanan angkutan umum dengan mengikuti perkembangan
jaringan jalan dan tingkat permintaan masyarakat yang dinamis. Oleh
karena itu, rute trayek lama akan dioptimalkan kinerjanya dengan
menekan waktu tempuh layanan dan jarak tempuh angkutan, sehingga
dapat meningkatkan dan menyeimbangkan kinerja dengan pendapatan
operator.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 16


c. Terjadi penurunan uji kir angkutan umum.
Tanggapan
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan akan selalu
meningkatkan layanan uji kir angkutan umum melalui optimalisasi kinerja
walaupun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain :
1. Beberapa pengusaha angkutan umum orang (trayek jarak dekat) yang
gulung tikar karena pendapatan tidak sebanding dengan biaya
operasional;
2. Banyaknya kendaraan yang dirubah fungsi dan/atau rubah sifat dari
umum menjadi bukan umum karena perhitungan secara bisnis lebih
menguntungkan;
3. Pada saat ini masyarakat yang melakukan perjalanan jarak dekat lebih
memilih menggunakan jenis transportasi lain seperti sepeda motor atau
layanan lain dengan pertimbangan utamanya adalah waktu tempuh.

7. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Rekomendasi
Pencanangan Program Smart City perlu ditingkatkan dengan penyediaan
sarana prasarana serta infrastruktur yang mendukung dan peningkatan
mutu SDM serta penambahan tenaga IT
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika telah
menempuh berbagai upaya penguatan Pencanangan Program Smart City,
salah satunya dengan penyediaan sarana prasarana serta infrastruktur
yang mendukung melalui beberapa kegiatan berikut ini :
a. Menginisiasi kapasitas kebutuhan infrastruktur TIK khususnya
dikelurahan dengan melakukan belanja sewa jaringan metro berbasis
fyber optik;
b. Telah meningkatkan kapasitas server untuk melayani kebutuhan
hosting dan penyimpanan data semua aplikasi e-government di
Pemerintah Kota Kediri;
c. Penyelenggaraan Lomba film pendek dengan tema "Kisahku di Smart
City" untuk kategori umum dan pelajar;
d. Dilaksanakan pelatihan fotografi bekerjasama dengan ISI Jogjakarta
guna mendukung Smart branding;
e. Melaksanakan Bimbingan Teknis Gerakan Menuju 100 Kota Smart City;

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 17


f. Telah merekrut SDM tenaga IT yg ditempatkan khususnya di pusat
layanan di kelurahan;
g. Diagendakan rutin melakukan pembinaan terhadap tenaga IT setiap
tribulan mengikuti pesatnya perkembangan teknologi.
h. secara bertahap akan ditingkatkan setiap tahunnya agar dapat
memberikan dukungan yang optimal untuk pelayanan publik.

8. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


Rekomendasi :
a. Lambannya peningkatan penumbuhan usaha mikro dan program –
program Dinas Koperasi UMTK dalam menciptakan iklim usaha yang
kondusif melalui kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga
Kerja akan meningkatkan penumbuhan usaha mikro dalam menciptakan
iklim usaha yang kondusif melalui kemudahan formalisasi badan usaha
kecil menengah walaupun proses prosedur penerbitan perijinan yang
panjang dan membutuhkan waktu yang sangat lama ( Halal ,HAKI,
BPPOM, PIRT).

b. Kurang Maksimalnya kemampuan tehnik dan bisnis dalam melakukan


program dan kegiatan Dinas Koperasi sehingga para pelaku usaha belum
dapat berkembang maksimal dan belum mampu naik kelas, seperti
pengembangan koperasi dan usaha mikro melalui pelayanan klinik
UMKM.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga
Kerja akan mengoptimalkan sosialisasi manfaat keberadaan / fungsi dari
Klinik UMKM melalui media Pameran, media sosial (online), terjun ke
masyarakat UMKM secara langsung dan juga melalui kelompok-kelompok
pelaku usaha.

c. Harus bisa menambah jumlah koperasi sehat.


Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga
Kerja akan meningkatkan jumlah koperasi sehat dengan melakukan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 18


pembinaan dan pendampingan pendampingan koperasi - koperasi baru
yang belum wajib RAT.

9. URUSAN PENANAMAN MODAL


Rekomendasi :
a. Perlu ditingkatkan pemahaman masyarakat atas perijinan dan penanaman
modal melalui sosialisasi kebijakan pelayanan perijinan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui DPMPTSP Kota Kediri selalu meningkatkan
sosialisasi terkait perizinan dan penanaman modal, baik melalui media
cetak, elektronik, media sosial ataupun secara langsung dengan
mengundang pelaku usaha maupun masyarakat. Inovasi perizinan yang
telah dilakukan oleh DPMPTSP Kota Kediri berupa APELIN PACAR
(Asistensi Pengisian LKPM Online dibantu Sampai Lancar), Rela Datang
(Respon Cepat Layanan Pembinaan Usaha Mendatangi Tempat Kegiatan
Usaha), POLIN IN LOP (Poliklinik Informasi Investasi dan Layanan
Penyelesaian Problematikanya), dan BERDAYA (Bekal Perizinan untuk
Disabilitas Agar Makin Jaya). Inovasi ini ada sebelum pandemi corona,
sehingga ketika masa pandemi kita menyebutnya dengan PEMUJA
(Perizinan Jalan Kamu di rumah Saja). Masa pandemi covid-19 mengubah
cara orang saling berinteraksi. Hal ini juga mengubah cara kita
berinteraksi dalam proses perizinan. Di era The New Normal kita menyebut
inovasi pelayanan dengan istilah PADAMU (Pelayanan Perizinan di Era
Kenormalan Baru). Inovasi DPMPTSP Kota Kediri di era kenormalan baru
berupa CELENGAN RINDU (Check Lokasi Live dengan Drone dan Aplikasi
Zoom untuk Pelayanan Perizinan Terpadu). ISTRI PINTAR (Integrated
System untuk User dan Instansi dengan Persyaratan Diambil dan Izin
Diantar - yang bekerjasa sama dengan kantor POS) dan juga LKPM secara
online dengan menggunakan aplikasi team viewer dan zoom untuk video
conference.

b. Kurang cepatnya penanganan pengaduan masyarakat atas pelayanan


perijinan dan penanaman modal.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui DPMPTSP telah menanggapi pengaduan
masyarakat dengan cepat dan mencarikan solusi terhadap permasalahan
yg diadukan. Seluruh pengaduan yg sudah dilayangkan sudah selesai

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 19


penanganannya. Selain itu DPMPTSP juga telah membuat layanan call
center. Ada 2 layanan call center. Yang pertama layanan call center untuk
pengaduan dan investasi di nomor 082 131 901 188. Dan yang kedua call
center untuk layanan bantuan OSS dan LKPM online yang bisa diakses di
nomor 082 131 901 199. Sehingga dengan adanya layanan call center ini
DPMPTSP akan akan lebih cepat dalam menanggapi dan mencarikan
solusi terhadap pengaduan masyarakat yang ada.

c. Proses perijinan supaya dipercepat sesuai aturan yang berlaku.


Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui DPMPTSP memproses perizinan yang
masuk sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan. Dengan adanya
aplikasi perizinan secara online baik itu OSS ataupun KSWI maka proses
pengajuan perizinan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Serta,
baik pemohon ataupun petugas back office dapat melakukan tracking
proses perizinan dan memantau kesesuaian waktu proses perizinan
terhadap SOP.

10. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA


Rekomendasi :
a. Perlu ditingkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan dengan
menambah kegiatan pelatihan leader ship dan peran aktif keterlibatan
pemuda dalam mengikuti berbagai macam kegiatan pemerintah Kota
Kediri.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Kepemudaan dan Olah Raga sudah melaksanakan pelatihan leadership
bagi pemuda dan selalu komunikatif mewadahi komunitas-komunitas
kepemudaan yang ada di Kota Kediri. Keterlibatan aktif antara Pemerintah
Kota Kediri dengan pemuda dalam berbagai aspek kegiatan telah
mendapatkan penghargaan Kota Layak Pemuda (KLP) 2019 Kategori
Utama.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 20


b. Harus bisa meningkatkan prestasi olah raga dengan persiapan yang cukup
dan kerja sama yang baik antara atlit, pelatihan program pemerintah.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Kepemudaan dan Olah Raga akan selalu meningkatkan prestasi olah raga
dengan persiapan yang cukup dan kerja sama yang baik antara atlit,
pelatihan program pemerintah melalui Cabang olahraga ataupun KONI
Kota Kediri.

11. URUSAN KEBUDAYAAN


Rekomendasi :
a. Optimalisasi penyelenggaraan festival seni dan budaya dengan seringnya
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan didalam dan diluar pemerintah
kota Kediri
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Kepemudaan dan Olah Raga telah mengoptimalkan penyelenggaraan
festival seni dan budaya melalui pembinaan sanggar kesenian di kota
Kediri dalam bentuk Pengiriman tim kesenian dan pelibatan dalam
Pagelaran Seni Budaya yang diselenggarakan Pemkot Kediri; Bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan khususnya pelajar di kota Kediri; Pengiriman
tim seni Lomba seperti Lomba Seni Ludruk dan Dalang Anak; Memberikan
Ruang ber ekpresi bagi komonitas Musik Kediri seperti Musik Ahkir Pekan;
Membina grup jaranan seperti dalanm event Pagelaran Selomangleng,
Grebek Sura, Hari jadi Kota Kediri dan Sambut Tamu.

b. Lebih ditingkatkan penjagaan benda – benda situs dan kawasan cagar


budaya yang dilestarikan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Kepemudaan dan Olah Raga Kota Kediri akan meningkatkan penjagaan
benda – benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan antara
lain dengan menggunakan cctv dalam pengamanan benda-benda cagar
budaya yang ada di Museum Airlangga, dan memiliki 2 juru pelihara dari
BPCB dan konservasi koleksi benda-benda cagar budaya.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 21


12. URUSAN PERPUSTAKAAN
Rekomendasi
Untuk mendukung pengembangan budaya baca perlu peningkatan
pelayanan perpustakaan dengan mengembangkan pelayanan
perpustakaan berbasis elektronik / digital
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Arsip dan perpustakaan telah
meningkatkan pelayanan perpustakaan, dengan mengembangkan
pelayanan perpustakaan berbasis elektronik / digital dengan alamat e-
pusda Kota Kediri yang dapat diunduh di playstore dan dapat diakses
secara gratis oleh masyarakat, sehingga dapat mendukung pengembangan
budaya baca di wilayah Kota kediri.

13. URUSAN KEARSIPAN


Rekomendasi
Perlu dilakukan upaya dari setiap OPD untuk melakukan pengarsipan
sendiri setiap kegiatan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan selalu
melaksanakan kegiatan pembinaan pentingnya pengarsipan dalam setiap
kegiatan OPD dimulai dengan pengadaan sarana dan prasarana
penyimpanan arsip, tata kelola arsip dinamis dan statis, serta
penunjukkan tenaga pengelola kearsipan. Dalam kegiatan pengawasan
yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ada beberapa
unsur penilaian pengawasan kearsipan antara lain :
a. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan
b. Program Kearsipan
c. Pengolahan Arsip Inaktif dengan retensi sekurang-kurangnya 10 tahun
d. Ketertiban pelaksanaan penyusutan arsip
e. Pengelolaan Arsip Statis
f. SDM Kearsipan
g. Kelembagaan
h. Prasarana dan Sarana Kearsipan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 22


C. URUSAN PILIHAN
1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Rekomendasi
a. Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian harus bisa meningkatkan
produksi ikan.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
terus berusaha melakukan pembinaan agar masyarakat bisa
meningkatkan produksi perikanan.

b. Penambahan luas areal perikanan, areal pembenihan dan kolam ikan


harus ditambah, sehingga kebutuhan masyarakat atas ikan bermutu
terpenuhi.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
akan meningkatkan produktivitas perikanan melalui intensifikasi
perikanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Akan ikan bermutu
walaupun adanya alih fungsi lahan menjadi pemukiman sebagai
tantangan terbesar dalam penambahan areal perikanan.

2. URUSAN PARIWISATA
Rekomendasi :
Optimalisasi potensi wisata yang ada untuk dapat dikembangkan lagi
agar lebih menarik wisatawan baik dalam dan luar negeri/ Potensi obyek
wisata harus dapat ditambah dengan mengelola wisata lokal yang ada
sehingga menciptakan lapangan kerja yang baru.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri akan mengoptimalkan Kota Kediri sebagai hub city
(Kota Penghubung) atau sebagai Kota jasa dengan membuat banyak event-
event spektakuler dan pelayanan jasa usaha wisata yang maksimal, baik
akomodasi, biro perjalanan yg menjual kawasan wisata sekitar kota Kediri
(selingkar Wilis) dan menumbuhkembangkan inisiatif CBT (Community
Based Tourism) yaitu pariwisata berbasis komunitas di kelurahan-
kelurahan melalui insan pariwisata dan peran serta seluruh kelurahan
(desa wisata/kelurahan wisata) sehingga dapat membuka lapangan kerja
baru.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 23


3. URUSAN PERTANIAN
Rekomendasi :
Berkurangnya produksi tanaman padi membuat kota Kediri belum bisa
menjadi lumbung padi untuk Kota Kediri sendiri.
Tanggapan :
Kota Kediri bukan Kota Agraris, namun lebih kepada kota jasa,
perdagangan dan pendidikan walaupun demikian Pemerintah Kota Kediri
melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri memulai
menumbuhkan usaha bercocok tanam sayur sehat dikalangan masyarakat
Kota Kediri, melalui budidaya tanpa tanah (Hidroponik), tanam bertingkat
(Vertikultur), tanaman sehat dihamparan dan diharapkan kedepan dapat
diharapkan menjadi produk pertanian unggulan di Kota Kediri.

4. URUSAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI


Rekomendasi :
a. Sulitnya akses pelaku industri untuk meningkatkan daya saing mereka
dalam kompetisi bisnis yang sangat ketat.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian
(Disperdagin) dan dinas terkait lainnya telah menempuh berbagai upaya
penguatan daya saing UKM/IKM di Kota Kediri, salah satunya dengan
peningkatan standardisasi produk melalui beberapa kegiatan berikut ini :
1. Disperdagin secara rutin menyelenggarakan fasilitasi gratis
pengurusan Hak Merek dan Sertifikasi Halal bagi pelaku usaha
terpilih. Untuk ke depannya, direncanakan untuk mengalokasikan
anggaran untuk sertifikasi profesi untuk bidang-bidang usaha
tertentu yang potensial.
2. Dinas Kesehatan memberikan fasilitasi gratis pengurusan Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT / Izin PIRT) bagi
100 pemohon setiap tahun.
3. Disperdagin bekerjasama dengan Disperindag Propinsi Jawa Timur
menyelenggarakan fasilitasi pengajuan sertifikat Batikmark, uji
kandungan nutrisi, bimbingan penerapan ISO, desain ulang
kemasan serta bimtek pengembangan ekspor.
4. Disperdagin mengirim para pelaku usaha untuk melaksanakan
magang dan studi banding ke luar daerah untuk meng-upgrade
kemampuan teknisnya, antara lain ke Balai Besar Kerajinan dan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 24


Batik (BBKB) di Yogyakarta, Pusat Pengembangan TTG LIPI di
Subang, serta sentra-sentra industri kerajinan dan produk pangan di
Yogyakarta (batik), Malang (snack), Jepara (tenun) dan Subang
(agroindustri).
5. Disperdagin telah menyelenggarakan beberapa kali kegiatan edukasi
(workshop, seminar dll) untuk mendorong kesiapan pelaku usaha
memasuki dunia ekonomi digital. Sebagai contoh, pada tanggal 17
Maret 2020 telah diadakan Seminar Bisnis ‘Membangun Kemitraan
Strategis’ dengan menghadirkan narasumber dari Grab Indonesia,
JNE dan praktisi pemasaran digital (online marketing).

b. Perlu ditingkatkan lagi sinergi dan berbagai elemen masyarakat, untuk


menghimpun pelaku usaha dalam upaya pengembangan UMKM-UMKM
diwilayah Kota Kediri.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri telah meningkatkan sinergi berbagai elemen
masyarakat dalam upaya pengembangan UMKM Kota Kediri khususnya
UMKM sektor perdagangan dan perindustrian di kancah internasional
dengan cara melakukan kegiatan koordinasi pengembangan ekspor
dengan instansi terkait, asosiasi dan pengusaha yang ada di Kota Kediri
yang bertujuan untuk:
1. Memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing
UMKM/IKM.
2. Meningkatkan produktivitas IKM/UMKM di wilayah Kota Kediri.
3. Meningkatkan akses ekspor produk IKM/UMKM di wilayah Kota
Kediri dan memberikan pengetahuan yang cukup, wawasan yang
baik tentang ekspor sehingga diharapkan pengusaha bisa
berkembang dan mampu menjadi pengusaha yang mandiri dan
berkualitas terutama hasil produk, packaging, rasa yang berstandar
internasional.

c. Pemerintah Kota Kediri harus dapat mendorong lahirnya unit-unit industri


baru disektor ekonomi kreatif dengan memberikan kemudahan perijinan
sehingga muncul wira usaha baru di Kota Kediri.
Tanggapan :
Sektor ekonomi kreatif di Kota Kediri tumbuh pesat dimana banyak
diinisiasi pelaku bisnis dari kalangan generasi milenial. Pemkot Kediri

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 25


melalui unit-unit kerja terkait terus mendorong tumbuhnya unit bisnis
kreatif yang meliputi 16 subsektor (pengembang apps & game, arsitektur,
desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film-
animasi-video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni
pertunjukan, seni rupa, dan televisi & radio).
Terkait perizinan, saat ini pengajuan izin usaha dapat dilakukan secara
mandiri melalui sistem Online Single Submission (OSS) pada laman
oss.go.id untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Untuk pelaku
usaha rintisan, setelah memiliki NIB dapat dilanjutkan dengan pengajuan
Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK). Dinas Pelayanan Modal & PTSP Kota Kediri
telah me-launching berbagai layanan inovatif untuk memberikan bantuan
dan asistensi bagi pelaku usaha di Kota Kediri yang hendak mengurus
dokumen legalitas usaha.

d. Perlu adanya komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk menjaga pelaku


usaha yang ada di Kota Kediri.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk terus menjaga
keberlangsungan usaha dan mendorong tumbuhnya UMKM/IKM di Kota
Kediri. Sebagai contoh, pada masa pandemi Covid-19 yang berdampak
serius pada bisnis UMKM/IKM, Disperdagin menginisiasi pembelian
masker kain berbahan Tenun Ikat Kediri dengan membeli 45.000 pcs yang
melibatkan para perajin tenun ikat dan penjahit lokal. Inisiatif ini diikuti
oleh banyak instansi/lembaga/badan usaha yang memesan masker tenun
dalam jumlah besar.
Selain itu Pemerintah Kota Kediri juga mengeluarkan kebijakan yaitu PNS
diwajibkan membeli masker dari bahan batik dan tenun, pejabat yang ada
di lingkungan Kota Kediri wajib memakai masker batik dan tenun ikat
khas Kediri jika ada di area public serta menggalakkan promosi masker
lewat Media Sosial Pemkot Kediri (Instagram, Facebook dan Tabloid,
Website Harmony Kediri).

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 26


D. URUSAN PENUNJANG
1. URUSAN PERENCANAAN
Rekomendasi
a. Sinkronisasi arah pembangunan dengan Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah sekitar.
Tanggapan :
Arah dan kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Kediri telah tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019 -
2024. Sinkronisasi arah pembangunan telah dilakukan pada saat
penyusunan RPJP, RPJMD dan RKPD sebagaimana Permendagri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD,
dan RKPD. Selain itu, untuk memastikan keselarasan pembangunan,
Pemerintah Kota Kediri terus melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah sekitar agar
program/kegiatan yang telah direncanakan dapat diimplementasikan.

b. Pembuatan Ring Road sisi barat segera dilakukan kajian sebagai solusi
kemacetan
Tanggapan :
Dalam rangka mengatasi kemacetan sebagai dampak meningkatnya
aktivitas ekonomi di Kota Kediri, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Kediri
telah menyusun studi kelayakan pengembangan jalan lingkar (ring road),
namun mempertimbangkan dinamika pembangunan yang ada saat ini di
Kota Kediri dan sekitarnya, termasuk rencana pembangunan jalan bebas
hambatan (tol) dan bandara di Kabupaten Kediri serta kebijakan
pemerintah pusat terkait percepatan pembangunan ekonomi di Kawasan
selingkar wilis sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019
tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-
Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo- Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-
Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, maka perlu
dilakukan review terhadap studi kelayakan tersebut. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka Pemerintah Kota Kediri akan melakukan
review studi kelayakan pembangunan jalan lingkar (ring road) pada tahun
2021.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 27


c. Kebijakan Bidang pertanahan (ketersediaan lahan pangan pertanian
berkelanjutan) harus tetap dipertahankan dengan tidak mengubah Zona
yang telah ada ditetapkan dalam perda RT RW
Tanggapan :
Sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan mengendalikan laju
alih fungsi lahan pertanian di Kota Kediri, Pemerintah Kota Kediri telah
menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). LP2B yang ditetapkan
tersebut seluas 509,96 (lima ratus sembilan koma sembilan puluh enam)
hektar yang tersebar di seluruh kecamatan dan seluruhnya merupakan
aset Pemerintah Kota Kediri. LP2B tersebut berada pada Kawasan (zona)
pertanian, sehingga tidak terjadi tumpang tindih (overlap) dengan
peruntukan (zona) lainnya pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Kediri.

2. URUSAN KEUANGAN
Rekomendasi
a. Intensitas yang kurang terhadap peningkatan pendapatan asli Daerah /
PAD baik dari langkah intensifikasi dan ekstinsifikasi.
Tanggapan :
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah yaitu dengan Intensifikasi dan
Ekstensifikasi. Ektensifikasi dimulai dari proses pendataan dan
pengawasan serta melakukan sosialisasi peraturan dan ketentuan yang
berlaku terkait pajak daerah kepada para pelaku usaha yang usahanya
menjadi objek pajak daerah dan belum terdaftar dan tentunya belum
melaksanakan kewajiban pajaknya sehingga pelaku usaha segera
mendaftarkan diri sebagai wajib pajak daerah. Sedangkan intensifikasi
pajak dilakukan untuk menambah jumlah penerimaannya dari wajib pajak
yang sudah terdaftar sebagai wajib pajak daerah. Proses pelaksanaan
kegiatan intensifikasi pajak daerah dimulai dari melakukan pembinaan,
sosialisasi peraturan terkait pajak daerah, pendekatan pelayanan kepada
Wajib Pajak dan pengawasan sekaligus melakukan pemeriksaan dalam
rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam
melakukan kewajiban perpajakan daerahnya sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Ekstensifikasi dan intensifikasi juga akan lebih
mengandalkan pada ketersediaan teknologi informasi. Salah satu dari

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 28


penggunaan daripada Teknologi Informasi yaitu adanya sistem
pembayaran dan pelaporan secara Online (E SPTPD) yang bertujuan untuk
memudahkan para wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakan
daerahnya. Selain itu juga pelayanan BPHTB melalui aplikasi E BPHTB
yang memungkinan pelayanan BPHTB lebih cepat. Penggunaan teknologi
juga dipakai dalam monitoring transaksi Wajib Pajak melalui TMD
(Terminal Monitoring Device) yang diharapkan akan meningkatkan
Penerimaan PAD (omset WP bisa dibandingkan dengan pelaporan WP).
Upaya-upaya tersebut telah dilakukan secara intens dan terus menerus
oleh Pemerintah Kota Kediri. Kedepan akan lebih ditingkatkan dalam
upaya meningkatkan PAD khususnya untuk menjaring Wajib Pajak Baru
dan melakukan perubahan Perda atau Perwali disesuaikan dengan kondisi
saat ini.

b. Kemandirian keuangan daerah yang masih bergantung pada peranan


Pemerintah Pusat secara finansial dikarenakan rendahnya basis pajak dan
kurangnya PAD yang bisa digali oleh Pemerintah Kota Kediri.
Tanggapan :
Dalam upaya meningkatkan basis data pajak, Pemerintah Kota Kediri
telah melakukan pendataan ulang pada bebarapa jenis pajak daerah yang
dilakukan untuk memvalidkan data wajib pajak diantaranya PBB. Untuk
berikutnya akan dilakukan pendataan ulang terhadap pajak-pajak
lainnya. Upaya lain yang dilakukan untuk perbaikan basis data adalah
dengan pemanfaatan aplikasi SIMPATDA yang terintegrasi dengan aplikasi
E SPTPD yang didalamnya mewajibkan wajib pajak untuk mempunyai
NPWPD. Dengan adanya pendataan dan memverifikasi NPWPD ini
diharapkan basis data yang ada betul-betul valid dan mencerminkan
potensi yang ada serta untuk meningkatkan kemandirian keuangan
daerah.

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 29


3. URUSAN PENGAWASAN
Rekomendasi
Dalam hal ini perlu dilakukan optimalisasi peran satuan pengawas
internal dan peningkatan SDM nya agar pelaksanaan pendampingan dan
control kegiatan di setiap OPD dilakukan lebih Maksimal.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Inspektorat akan meningkatkan Sumber
Daya Manusia baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, sehingga
nantinya dapat secara maksimal memberikan pendampingan maupun
pengawasan terhadap kegiatan di setiap OPD.

4. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN PERANGKAT DAERAH

Rekomendasi
a. Kurangnya sosialisasi terhadap Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
( DBHCHT ) pada semua OPD menyebabkan penyerapan terhadap
DBHCHT kurang maksimal.
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri Melalu Bagian Administrasi Perekonomian telah
mengoptimalkan sosialisasi terhadap Dana bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau ( DBHCHT ) pada semua OPD sehingga Realisasi Penggunaan
DBHCHT TA. 2019 Kota Kediri untuk semua OPD mencapai sebesar
85,95% atau Rp. 66.906.073.546,00 dari Total Anggaran sebesar Rp.
77.838.613.920,00, adapun upaya yang dilakukan oleh Bagian
Administrasi Perekonomian untuk mencapai target kinerja tersebut antara
lain :
1. Menyamakan persepsi, koordinasi serta memperkuat jalinan kemitraan
2. Merencanakan pelakanaan sesuai dengan kebutuhan
3. Memaksimalkan komunikasi ke masing – masing OPD pelaksana
DBHCHT
4. Memperbanyak sosialisasi tentang ketentuan dan peraturan dibidang
cukai

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 30


b. Terkesan agak lamban dalam menjalin kemitraan dan lemahnya
perencanaan terhadap Anggaran DBHCHT
Tanggapan :
Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Perekonomian akan meningkatkan
lagi koordinasi dan kerjasama baik secara internal maupun dengan
instansi terkait dalam rangka perencanaan anggaran DBHCHT.

Demikian Tanggapan Pemerintah Kota Kediri perihal Rekomendasi Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri atas Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Walikota Kediri Tahun Anggaran 2019.

Kediri, 30 Juni 2020

WALIKOTA KEDIRI,

ABDULLAH ABU BAKAR

PEMERINTAH KOTA KEDIRI 31

Anda mungkin juga menyukai