PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organisation) KB adalah tindakan yangmembantu
individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektiftertentu, untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkankelahiran yang memang
diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami isteri,menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi
Hartanto,2004).Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, (2006), setiap tahun, lebih
dari600.000 wanita di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan saat melahirkan, 99%
kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka waktu yang sama,tak kurang dari
50 juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan terjadi di mukabumi ini (Dipo
Handoko,2011).
Saat ini diketahui jumah penduduk Indonesia sebesar 225,5 juta pendudukdengan
rata-rata petumbuhan penduduk sebesar 1,3%. Pemerintah merencanakan untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk tersebut hingga 1,14% pada tahun2009
(Depkes,2008).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan peluasan pelayanan keluarga
berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita
harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
metode kontrasepsi yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tentu mungkin tidak
dapat diterima.
Berdasarkan hasil laporan Puskesmas Remaja dari seluruh pelayanan kontrasepsi
yang ada. Yang paling banyak digunakan adalah KB Suntik progestin.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendeskripsikan pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu
yang menggunakan Alat Kontrasepsi suntik progestin dengan menggunakan pola pikir
ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney dan
mendokumentasikan asuhan kebidaanan dalam bentuk catatan SOAP.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan konsep dasar teori suntik progestin
b. Menjelaskan konsep dasar manejemen asuhan kebidanan pada ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanaan pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi
suntik progestin dengan pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasikan diagnosis dan masalah potensial pada ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu yang menggunakan suntik
progestin
5) Merancang intervensi pada ibu yang menggunakan suntik progestin
6) Melakukan implementasi pada ibu yang menggunakan suntik progestin
sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun.
7) Melakukan evaluasi tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan kebidanan
yang telah dilakukan
8) Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu yang menggunakan suntik
progestin dalam bentuk dokumentasi SOAP.
2
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Efek Samping Akseptor
Alat Kontrasepsi Suntik Progestin
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian :
Waktu Pengkajian :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama Ibu :
Umur :Wanita >35 tahun sampai perimenopause boleh menggunakan
suntik progestin (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi,
2010)
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
b. Keluhan Utama
3
b. Riwayat kesehtatan sekarang
Hipertensi, Kanker Payudara, Diabetes mellitus,perdarahan pervaginam
dan kehamilan. Hipertensi, Kanker Payudara, DM, perdarahan
pervaginam dan kehamilan merupakan kontra indikasi dari suntikan
progestin (Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
5. Riwayat Haid
HPHT :
Amenorrhoe : amenorrhoe merupakan kontra indikasi dan merupakan efek
samping dari suntikan progestin namun efek samping
tersebut hanya bersifat sementara (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
Siklus : siklus haidnya memendek atau memanjang. (Buku panduan
praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
Lama Haid : 5-7 hari
Banyaknya haid : perdarahan yang banyak atau sedikit. (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
Keluhan waktu haid : spooting, tidak haid, sakit kepala, timbulnya jerawat. (Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2010)
Riwayat perdarahan diluar haid : tidak ada
4
6. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
7. Riwayat Kontrasepsi
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan :
Lama pemakaian :
Keluhan selama pemakaian :
Alasan berhenti/ pindah metode :
5
9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
a. Psikologis : sebagian kecil ibu mengalami kecemasan karena amenorhea
b. Social
i. riwayat pernikahan
ii. persepsi keluarga tentang KB
iii. penerimaan keluarga dan suami tentang KB
c. Kultural : apakah didalam keluarga menganut budaya yang melarang
penggunaan alat kontrasepsi suntikan progestin?
d. Spiritual : apakah agama kkien memperbolehkan mengguunakan alat
kontrasepsi suntikan progestin?
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Kesadaran :composmentis
Ekspresi wajah :
Keadaan emosional :
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : <180/110mmHg akseptor yang dapat
menggunakan kontrasepsi suntik progestin dan
>180/110mmHg merupakan kontraindikasi dari
kontrasepsi suntik progestin. (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
Suhu : 36,5 0C- 37,00C
Nadi : 60-100 x/menit
Pernafasan : 16-20 x/menit
Antropometri
Tinggi badan : cm
6
Berat badan : berat badan merupakan efek samping tersering dari
suntikan progestin kg (Buku panduan praktis pelayanan
kontrasepsi, 2010)
LILA : 23,5 cm (normalnya lingkar lengan)
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada kotor, Tidak rontok, Merata, Lembut,
Bersih
Mata : Tidak oedema pada palpebra, Konjunctiva merah muda, Sklera
Tidak ikterik => skrening hepatitis
Hidung : Bersih, Tidak ada polip, Tidak ada peradangan
Mulut : Bibir Lembab, Mukosa mulut kemerahan dan lembab, Tidak ada
caries dentis, Tidak ada stomatitis, Lidah Bersih
Telinga : bersih
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak terjadi pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid
Thorax : simetris, tidak ada retraksi didnding dada
Abdomen :Tidak ada bekas operasi, Tidak ada asites
Ekstremitas
1. Ekstremitas atas simetris, tidak oedem
2. Ekstremitas bawah simetris, tidak oedem dan tidak ada varises
3.
Palpasi
7
Ekstremitas
1. Ekstremitas atas tidak teraba oedem, cavilari refill kembali <2 detik
2. Ekstremitas bawah tidak teraba oedem, cavilary refill kembali <2 detik
Auskultasi
Perkusi
Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Refleks Bisep
Refleks Trisep
2) Ekstremitas bawah
Refleks Babinski
Refleks Patella
Homan sign
Capilarry rafil time
3. Pemeriksaan penunjang
PP Test :Screening kehamilan (Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi, 2010)
8
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS / MASALAH POTENSIAL
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan antisipasi
agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi
V. INTERVENSI
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ penjelasan mengenai hasil pemeriksaan merupakan hak klien (varney, 2007)
2. Beri kesempatan pada ibu untuk bertanya seputar kontrasepsi suntik progestin
yang ia gunakan saat ini
R/ informasi dan jawaban atas pertanyaan dapat membantu menurunkan ansietas
dan meningkatkan hubungan yang baik diantara klien dan bidan (Doenges, 2007)
3. Berikan kontrasepsi suntik progestin kepada ibu
R/ ketersediaan suntik progestin sangat penting untuk memenuhi kebutuhan ibu
terhadap kontrasepsi.
4. Jadwalkan kunjungan ulang untuk ibu
R/ diperlukan untuk mengevaluasi adanya efek samping suntik progestin (Varney,
2007)
5. Anjurkan ibu untuk datang kembali ke bidan praktik mandiri bila ada keluhan
R/ diperlukan untuk mengevaluasi adanya efek samping suntik progestin (Varney,
2007)
6. Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan pada kartu KB
9
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan
yang telah disusun. Pelaksanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
10