Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANDI KRISTIAN SIHOMBING

NIM : 042021002
M. KULIAH : KEPERAWATAN HIV/ AIDS
DOSEN : MARDIATI BARUS,S. KEP., NS, M. KEP
RESUME JURNAL KEPERAWATAN HIV/ AIDS
No. JUDUL JURNAL/ PENELITI METODE HASIL PENELITIAN
1. Efektifitas Peer Education Pada Desain penelitian Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
Pengetahuan Dans Sikap Siswa Desain penelitian ini adalah Quasi Experimental Design adanya peningkatan pengetahuan pada siswa
SMA Dalam Pencegahan with Nonequivalent control group design dengan setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui
HIV/AIDS pemberian pretest dan postest serta kelompok metode peer education serta terdapat perbedaan
Peneliti: eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih pengetahuan antara kelompok eksperimen dan
Laras Cyntia Kasih secara random (Notoadmojo,
kelompok kontrol.
2005).
Populasi dan Sampel diatas menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada tingkat pengetahuan siswa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di kelompok intervensi setalah dilakukan pendidikan
salah satu SMA unggul di ABDYA dengan kriteria kesehatan dengan metode peer education p = 0,000
inklusi berumur antara 16-18 tahun. Pengambilan sampel (p< 0,05).
pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
sampling, jumlah sampel yang telah dipilih berjumlah sangat bermakna pada tingkat pengetahuan siswa
38 siswa dengan rincian 19 siswa dalam kelompok kelompok intervensi setelah dilakukan pendidikan
eksperimen dan 19 siswa dalam kelompok kontrol, serta kesehatan dengan metode peer education dengan
3 (tiga) Peer educato kelompok kontrol setelah dilakukan pendidikan
Instrument penelitian ini berupa kuisoner yang terdiri dari
kesehatan dengan metode ceramah, diperoleh
4 bagian yaitu, bagian A berisikan data demografi, bagian
B berisikan pertanyaan tentang pengetahuan berjumlah
bahwa hasil t hitung= 10,86 dengan p= 0,000 (p<
39 butir, bagian C berisikan data tambahan seperti 0,05).
informasi yang pernah didapat, Bagian D berisikan Peneliti juga melihat hasil dari perubahan sikap
pertanyaan tentang Sikap berjumlah 8 butir pertanyaan. kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
Instrument telah melewati uji validitas menggunakan tidak terdapat perbedaan yang bermakna juga di
Pearson Product Moment (r) dengan nilai Tabel r pengaruhi oleh faktor budaya yang dianut oleh
>0,361 dengan N=30, dan reabilitas dengan menggunakan responden, yaitu budaya aceh yang penuh rasa
Cronbach’s Alpha >0,730 kasih sayang dan tidak mendiskriminasi
seseorang, seperti
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
merupakan kelompok responden yang homogen
baik itu dalam hal pengetahuan secara umum
maupun secara lembaga pendidikan. Hal ini mampu
mempengaruhi hasil, konsep moral dan ajaran dari
lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan, sehingga tidaklah
mengherankan apabila pada gilirannya konsep
tersebut mempengaruhi sikap
2. Evaluasi Treatment Terkini Studi literature ini menggunakan metode Berdasarkan hasil literature review tentang evaluasi
Dalam Pengobatan HIV/AIDS Systematic Literature Review (SLR), yaitu sebuah treatment terkini berbasis dolutegravir (DTG)
Literature Review studi literature secara sistematik, menyeluruh dalam pengobatan HIV/AIDS, maka dapat ditarik
Peneliti: dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan kesimpulan bahwa keberhasilan dalam pengobatan
Suarnianti mengumpulkan data-data penelitian yang telah HIV/AIDS berbasis DTG perlu melihat 3 aspek
Agnes Derek
ada mengevaluasi treatment terkini dalam penting yaitu transmisi penularan selama
Nur Khalid
pengobatan HIV/AIDS. Literature review ini penggunaan DTG, efek samping dari DTG dan
disusun melalui penelusuran artikel penelitian yang risiko yang dapat ditimbulkan regimen DTG. Dari
sudah terpublikasi. beberapa artikel dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian regimen DTG baik kombinasi maupun yang
ini adalah artikel yang dikumpulkan tidak, sangat efektif dalam menekan transmisi
melalui database PubMed, dan Proquest dengan penularan dan menurunkan viral load
menggunakan kata kunci dolutegravir, treatment, dibandingkan regimen lainnya Namun memiliki
HIV/AIDS. Kriteria artikel yang digunakan adalah efek samping yaitu neuropsikiatri bahkan risiko
yang dipublikasikan dari tahun yang tinggi pada ibu hamil yang menggunakan
2019 sampai dengan 2020 yang diakses fulltext. DTG karena dapat mengakibatkan cacat saraf pada
Sementara kriteria ekslusi yang digunakan yakni bayi. Dengan demikian, diharapkan peneliti
jurnal penelitian dengan topik permasalahan yang selanjutnya untuk melakukan penelitian terkait
tidak berhubungan dengan kata kunci yang tentang risiko dan manfaat rejimen dolutegravir
digunakan (dolutegravir, treatment, HIV/AIDS), (DTG) dengan menggunakan metode penelitian
serta jurnal penelitian yang terbit sebelum tahun studi longitudinal atau kohort sehingga didapatkan
2019. hasil yang lebih akurat
Proses pemilihan artikel yang diulas ditampilkan
pada gambar 1. Maka selanjutnya diekslusikan dan
pada akhirnya artikel yang telah masukan tadi
akan selanjutnya disintesis. Untuk penelitian ini,
alat ekstraksi data dirancang untuk memandu
informasi dari catatan sesuai dengan tujuan
penelitian. Data yang diekstraksi pada setiap
artikel yang inklusi meliputi: penulis, tahun,
metode, dan hasil/output (Tabel 1). Setelah
dilakukan filter berdasarkan kesesuaian judul artikel
dengan tujuan penelitian sehingga diperoleh 9 artikel
yang relevan
3. Stigma Masyarakat Terhadap Jenis penelitian ini merupakan riset explanatory un- tigma terhadap ODHA masih banyak terjadi di
Orang Dengan HIV/AIDS tuk menemukan penjelasan tentang suatu kejadian masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang
Peneliti: stig- ma ODHA dengan pendekatan potong me- nunjukkan hampir separuh dari responden
Zahroh Shaluhiyah lintang. Pengambilan data penelitian dilakukan (49,7%) memiliki sikap negatif terhadap ODHA.
Syamsulhuda Budi M selama satu bu- lan, yaitu bulan Agustus sampai dengan Bentuk stigma di antaranya tidak bersedia
Bagoes Widjanarko September 2014, sedangkan pengambilan sampel makan makanan yang disediakan atau dijual oleh
dilakukan dengan meng- gunakan tabel Isaac and ODHA, tidak membolehkan anaknya bermain
Michael dengan derajat kemak- naan 10%. Dalam tabel bersama dengan anak HIV, tidak mau menggunakan
Isaac and Michael, dengan jum- lah populasi antara toilet bersama dengan ODHA, bahkan menolak
20.000 – 25.000 orang dan derajat kemaknaan untuk tinggal dekat dengan orang yang menun-
sebesar 10%, jumlah sampel yang dapat di- ambil jukkan gejala HIV/AIDS. Apabila terdapat ODHA
dalam keluarga, mereka merasa takut untuk tidur
sebanyak 270 orang. Untuk menghindari drop out
bersama de- ngan ODHA dan tidak bersedia merawat
sample, maka sampel ditambah sebesar 10%
seperti menyi- apkan makanan dan membersihkan
sehingga jumlah sampel menjadi 297 dan dibulatkan
peralatan makan, serta duduk dekat dengan orang-
menjadi 300 sampel. Sebanyak 300 kepala keluarga
orang terinfeksi HIV yang tidak menunjukkan gejala
dipilih secara propotional random sampling dari tiga sakit.
kelurahan dengan jumlah penderita HIV tertinggi di Distribusi hasil uji statistik univariat berdasarkan
Kabupaten Grobogan. Instrumen penelitian karakteristik menunjukkan bahwa responden
menggunakan kuesioner terstruktur dengan dalam penelitian ini terbagi dalam dua kelompok
mewawancarai respondenPenelitian ini menggunakan usia dengan jumlah yang hampir sama, jumlah
teori Lawrence Green se- bagai referensi kerangka responden laki-laki enam kali lipat lebih banyak
konsep dengan melibatkan vari- abel faktor daripada responden perem- puan. Responden dengan
predisposing, enabling, dan reinforcing, yang meliputi pendidikan tinggi hanya sebe- sar 11,3% dan
pengetahuan tentang IMS dan HIV/AIDS serta sebagian besar responden berpendidikan rendah
persepsi terhadap ODHA, akses sumber informasi (tamat sekolah dasar). Terkait dengan tingkat
HIV/AIDS, persepsi responden terhadap sikap dan pendapatan, sebagian besar responden memiliki
peri- laku tetangga, keluarga, dan tokoh masyarakat penda- patan di atas upah minimum Kabupaten
terhadap ODHA. Sedangkan karakteristik responden Grobogan
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, Stigma muncul karena tidak tahunya masyarakat
dan pendapatan. Stigma diukur berdasarkan ten- tang informasi HIV yang benar dan lengkap,
beberapa pertanyaan, di antaranya bila tinggal dekat khususnya dalam mekanisme penularan HIV,
dengan ODHA, menyentuh tubuh ODHA, tidur dalam kelompok orang berisiko tertular HIV dan cara
satu ruangan dengan ODHA, anak bermain dengan pencegahannya termasuk penggunaan
anak ODHA, merawat ODHA dengan pilihan jawaban kondom.13,15 Stigma merupakan pengha- lang
takut, tidak takut. Selain itu, ju- ga ditanyakan bila terbesar dalam pencegahan penularan dan pengo-
keluarga, tetangga, teman, teman anak menjadi ODHA; batan HIV. Selain itu, stigma terhadap ODHA
pendapat responden bila ODHA diku- cilkan oleh juga menyebabkan orang yang memiliki gejala
masyarakat, didiskriminasi oleh petugas apa- bila nama atau diduga menderita HIV enggan melakukan tes
ODHA disebarluaskan agar dapat dihindari untuk mengetahui status HIV karena apabila
hasilnya positif, mereka takut akan ditolak oleh
keluarga dan khususnya oleh pasangan. Munculnya
stigma di masyarakat juga merupakan salah satu
kendala yang dihadapi dalam penanggulangan
HIV/AIDS.1,16,17

4. Harga Diri Dengan Depresi Desain penelitian ini adalah Deskriptif Korelasi Dari hasil uji statistik menggunakan uji Spearman
Pasien HIV/AIDS dengan pendekatan cross- sectional, Populasi dalam Corellation, hasil diketahui p value = 0.000 (p < 0.05),
Peneliti: penelitian ini adalah seluruh pasien HIV/AIDS di RSUP artinya ada hubungan yang signifikan antara harga diri
Jek Amidos Pardede H. Adam Malik Medan Tahun 2018 berjumlah dengan depresi pasien HIV/AIDS di RSUP H. Adam
45 orang perbulannya. Teknik pengambilan sampel pada Malik dan nilai r = 0.603 (0.56-1,00= kuat) artinya
penelitian ini adalah Accidental sampling. Yaitu semakin tinggi harga diri maka semakin rendah depresi
sebanyak 31 orang yang mengalami HIV/AIDS. Kriteria pasien pasien HIV/AIDS di RSUP H. Adam Malik
pengambilan sampel: Pasien yang telah terdiagnosa Hasil penelitian yang didapat bahwa karakteristik
AIDS, bisa baca tulis, dapat berkomunikasi dan responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-
berbahasa Indonesia dengan baik, tidak dalam keadaan laki sebanyak 23 responden (77,4%). Distribusi jenis
kelamin responden yang paling banyak dalam penelitian
koma, bersedia menjadi responden. Responden yang ini adalah pria. Hasil ini sesuai dengan (Riskesdas,
dijadikan sampel dari beberapa ruangan yang ada di 2017), jumlah penderita terbanyak adalah pria. Dari
RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini hasil ini dapat dilihat laki-laki lebih rentan terkena
menggunakan alat pengumpuan data menggunakan infeksi HIV karena berdasarkan cara penularan, laki-
kuesioner harga diri laki lebih banyak terpapar dengan kejadian infeksi HIV
10 pernyataan dengan cronbach alpha yaitu 0,877 dan yakni melalui tiga cara utama meliputi: penasun,
kuesioner DASS sebanyak 14 pernyataan cronbach homoseksual, dan heteroseksual atau seks bebas
alpha yaitu 0,91. Uji statistik yang digunakan Peneliti berasumsi bahwa pasien dengan HIV/AIDS
dengan Spearman Corelation masih memiliki harga diri yang tinggi sama halnya
dengan orang yang belum terkena penyakit
HIV/AIDS. Tingginya harga diri pasien HIV/AIDS
berawal dari dukungan orang disekitarnya dan
terlebih di RSUP H. Adam Malik sering dilakukannya
konseling kepada pasien. Untuk itu, perlu dukungan
dan motivasi lagi kepada pasien baik dari keluarga
sendiri maupun dari orang lain
Berdasarkan variabel harga diri responden sebanyak
24 responden (77,4%) memilki harga diri yang tinggi
dalam kehidupannya. Hal ini sesuai dengan hasil
kuesioner yang telah diisi oleh responden, mereka
mengatakan bahwa merasa puas dengan dirinya, masih
memiliki sejumlah kualitas pada dirinya, merasa
dirinya masih berharga meskipun dalam keadaan sakit.
Dalam proses kehidupan sehari-hari, harga diri
merupakan aspek yang krusial dalam membentuk suatu
perilaku. Orang dengan harga diri yang tinggi
cenderung bersikap positif terhadap permasalahan yang
dihadapinya, sebaliknya orang yang dengan harga diri
rendah akan menghadapi suatu masalah secara
emosional, tergesa-gesa, dan kadang tidak memikirkan
dampak di masa yang datang (Sternke, 2010

Anda mungkin juga menyukai