Pengertian Memberikan sejumlah komponen darah yang dibutuhkan kepada pasein sesuai dengan indikasi medis dengan melalkuakn permintaan transfuse darah secara tertulis yang ditunjukan kepada PMI dan disertai dengan sample darah pasein yang bersangkutan Tujuan Memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan darah atau komponen darah pada pasein yang dilakukan tindakan Kebijakan 1. Permenkes No. 478/1990 tentang upaya kesehatan dibidang transfuse darah. 2. Permenkes no 91/2015 tentang standar transfusi darah. Prosedur 1) DPJP menilai kondisi klinis dan hasil laboratorium pasein 2) Bagi pasein dengan HB < 10 mg% dipersiapkan 2 kantong darah.kecuali DPJP menganggap perlunya darah berdasarkan perkiraan kehilangan darah selama operasi atau pun pasein dirawat dengan kadar HB < 10mg%. 3) Bagi pasein yang tidak dipersiapkan darah bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat tindakan maka : - DPJP menentukan perlu tindakan Crossmacht dengan merujuk kondisi pasien. - Selama menunggu darah datang pasein diberikan cairan koloid terlebih dahulu. - Untuk pengambilan sample darah dilakukan di IBS dengan formulir yang sudah diiisi diruangan Rawat Inap atau UGD/IGM 4) Sebelum dilakukan operasi atau pemberian darah keluarga dijelaskan tentang prosedur tersebut. Bila keluarga setuju maka diminta untuk mendatangani formulir persetujuan pemberian produk darah. 5) Bagi pasein post operasi kebidaan diruangan nifas jika HB>9% tidak perlu mendapatkan transfuse terkecuali intruksi dari DPJP dengan indikasi.
Unit Terkait - Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Inap - IBS PEMBERIAN TRANSFUSI PADA PASEIN PEMBEDAHAN DAN PERDARAHAAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 106/SPO/RSK/YANMED/ 00 2/2 2021