Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KAJIAN PROSA
Dosen Pengampu :
Nori Anggraini

Disusun Oleh :
Annisa Aprilia Dewi (1988201050)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas ulangan tengah
semester (UTS) untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul: “ kajian prosa “.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tangerang, Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Cerpen (cerita pendek) merupakan salah satu karya sastra yang tergolong dalam prosa. Cerita pendek
cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan karya-karya sastra lain yang lebih
panjang. Hal inilah yang menjadikan cerpen banyak digemari oleh para pembaca. Selain itu, daya tarik
sebuah cerpen terletak pada tema ceritanya yang beragam.
Dengan demikian, para pembaca dihadapkan pada situasi dimana mereka dapat melihat dan merasakan
gambaran dari kehidupan manusia dari setiap unsur intrinsik maupun ekstrinsik yang ditonjolkan oleh
pengarang.

Rumusan masalah

1. manfaat mengkaji prosa


2. fiksi dan usur fiksi
3. tema dalam sebuah karya sastra
4. pembagian plot
5. cerita dan fakta dalam karya satra
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat Mengkaji prosa

Manfaat Yang Akan Terasa Dari Mengkaji Prosa Itu Adalah Jika Kita (Segera) Membaca Ulang Karya-
Karya Kesastraan (Novel, Cerpen) Yang Dianalisis, Baik Karya-Karya Itu Dianalisis Sendiri Maupun Oleh
Orang Lain. Namun, Tentu Saja, Analisis Itu Haruslah Merupakan Analisis Yang Baik Kritis Dan Sesuai
Dengan Hakikat Karya Sastra.

B. Fiksi Dan Unsur Fiksi

Fiksi  merupakan prosa naratif yang memiliki sifat imajiner, tetapi jalan ceritanya harus masuk akal dan
tetap mengandung kebenaran dan mengandung unsur dramatis antar manusia di dalamnya. Kebenaran
dalam cerita fiksi merupakan keyakinan yang disesuaikan dengan pandangan pengarang cerita tersebut,
terhadap segala jenis masalah yang terjadi dalam hidup.

Cerita fiksi Unsur-Unsur Berikut ini fiksi yang membangun cerita fiksi.
1. Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di
dalam teks.
2. Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peran dibagi menjadi 2, tokoh utama
dan tokoh tambahan.
3. Alur / Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun kejadian itu hanya disebabkan karena,
peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
4. Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah elemen yang sangat.diperlukan
dalam mengembangkan plot.
5. Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat tertinggi, dan saat itu merupakan sebuah
yang tidak dapat dihindari.
6. Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan tempat kejadian- peristiwa yang diceritakan. Amanat,
yaitu manajemen yang diberikan pengarang terhadap masalah di dalam sebuah karya sastra.
7. Sudut pandang, cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar,
dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita yaitu dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
8. Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh ..
Kesatuan
Logika.
Penafsiran
Gaya

C. Tema dalam sebuah karya sastra


Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung
didalam teks sebagai struktur sistematis dan yang menyangkut persamaan- persamaan atau
perbedaan – perbedaan.
Tema disaring dari motif-motif  yang terdapt dalam karya bersangkutan yang menetukan hadirnya
peristiwa-peristiwa, konflik dan situasi tertentu.
Contohnya : Cerpen ini menceritakan tentang kesabaran seorang perempuan yang melihat suaminya
sedang dikelilingi 3 orang perempuan lain, tapi dia tetap bersabar. Terkandung pada paragraph ke -
6 dan 8.

D. Pembagian Plot
1. Peristiwa
Dalam Novel “Di sini Cinta Pertama Kali Bersemi” Analisis peristiwa dapat diikuti pada
kutipan-kutipan dibahwa ini:
Peristiwa I : Diringi jeritan orang-orang yan sedang lewat, Melia dan Indri jatuh tumpang Tindih dengan
motor mereka, beberapa orang kebetulan lewat disitu mereka mencobah menolong dengan membantu
mengangkat motor Indri.
Peristiwa II : Ibu Jari kakiku, Mi ‘’Keluh Indri ketika motor mereka sudah meluncur meninggalkan
kerumunan orang itu’’.sakit sekali jangan-jangan patah’’ ‘’Alaaa….,asal masih bisa di pakai jalan biar deh
patah satu Masih ada sebilan.’’
‘’sialan , aku ngomong serius nih’’. ‘’Ayoh deh mampir RSCM duluh. Kita
foto’’.
Peristiwa III : Indri sedang mejalankan motornya lambat-lambat mencari untuk mencari tempat
parker ketika klakson sebuah mobil yang sedang berada di belakang mereka
melengking memekakkan telinga.
Peristiwa IV : Seorang pemuda tinggi kurus yang agak bungkung di bantu ibunya, Turun dari
mobil. “ Tanta” “komentar Indri” “Pantas Bawel”. “ Anaknya kali, Indri. Sakit.”
“Kelihatannya sih Boleh juga Mi”. “Tapi badannya selambar, Indri , Payah.”
Peristiwa V : Pemuda itu datang kesana diatas sebuah kursi roda yang didorong oleh seorang
perawat. Ibunya berjalan disampingnya.
2. Konflik
Berdasarkan data yang dikumpulkan maka klimaks pada novel “Di sini Cinta Pertama
Kali Bersemi” akan terlihat melalui kutipan-kutipan penceritaan yang ada.
Awal klimaks yaitu setelah penghianatan di ketahui oleh ibunya Leo dan Haris, maka ia membuat
strategi dengan jalan ia harus mencarikan calon istri bagi Haris.
Berikut kutipannya :
Ibunya sudah harus memasang jerat baru, kalau Haris tidak mau mencari pengganti Melia, dialah yang
harus mulai mencari calon istri bagi pemuda itu. Dan dua bulan sebelum Melia melahirkan dia baru
menemukan calon istri yang tepat untuk Haris.
Selanjutnya ibunya tetap berusaha menyuruh Haris untuk mencari penggantinya Melia. Yang
terdapat pada kutipan berikut ini!
Ketika Haris berada di rumah Melia, wanita itu telah berangkat seorang diri, malam-malam pula. Waktu
dia tibah diklinik itu, Melia sudah masuk ke dalam. Bersamaan dengan datangnya pajar pagi itu lahirlah
seorang bayi lelaki yang sehat.
Kutipan diatas juga menceritakan bahwa Melia telah menjadi seorang ibu dan Haris telah mendapat
gelar sebagai ayah. Klimaks yang ada muncul pula ketika Melia harus berpisah dengan kekasihnya, Haris
dan anaknya yang diberi nama Doni. Melia juga merasa kecewa setelah Haris
menikah dengan Tanti, istri pilihan ibu Haris. Perpisahan dengan orang-orang yang dicintainya,
berhubungan dengan Melia harus ke Amsterdam menjumpai calon suaminya.
3. Klimaks
Klimaks mencapai puncaknya, pada saat Melia , sebagai seorang ibu berusaha untuk mendekati atau
mengambil hati anaknya, yang bernama Doni, karena empat tahun mereka berpisah, Melia
meninggalkan Doni dan diasuh oleh Tanti. Namun pendekatannya tidak berhasil mempengaruhi Doni,
karena Doni lebih menyukai Tanti dari pada Melia sebagai ibu kandungnya. Hal ini tampak pada kutipan
berikut:
Empat tahun Melia berpisah dengan Doni, setelah Melia dan Leo kembali dari Amsterdam. Semakin giat
Melia berusaha mendekati Doni, dan anak itu semakin takut kepadanya. Dan semakian hari semakin
menjahui dari dia dan juga anak itu sering kali dia dan minta perlindungan kepada Tanti, dan Melia
begitu melihat anaknya sering menjahui dari Melia sehingga semakin sakit juga hati Melia. Selanjutnya
di ceritakan tentang Melia dan Leo yang sedang membicarakan untuk mengadopsi anak.
Melia menyarankan agar Doni yang diambil sebagai anak angkat mereka .
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :
Melia mengangkat wajahnya dengan murung. Ditatapnya Leo dengan penuh keraguan. Ada air disudut
matanya. “kau tidak apa-apa Mas,” senyum Leo langsung lenyap, dan parasnya segera berubah. Pada
bagian lain di ceritakan pada kemarahan ibu Leo ketika Leo memohon bantuan kepada ibunya tujuan
untuk meminta Doni dijadikan anak mereka. Hal itu mengakibatkan.

E. Cerita Dan Fakta Dalam Karya Sastra

Sayuti mengemukakan bahwa cerita fakta cerita merupakan hal-halyang akan diceritakan di dalam
sebuah karya fiksi. Fakta cerita dalam karya fiksi meliputi plot, tokoh dan latar. Suatu hal yang akan
diceritakan
dirangkai dalam susunan peristiwa dalam kerangka unsur plot, tokoh danlatar. Untuk selanjutnya akan
dibahas satu persatu mengenai fakta cerita.
1. Plot

Istilah plot sama artinya dengan alur. Dalam sebuah cerita pasti ada rangkaian peristiwa yang diuraikan
“peristiwa yang diuraikan itu membentuk tulang punggung cerita, yaitu alur”. Kiasan ini berasal dari
Marjore ia mengibaratkan alur sebagai rangka di dalam tubuh anusia. Tanpa rangka, tubuh tidak akan
berdiri.

Peristiwa-peristiwa dalam cerita dapat diklasifikasikan secara global maupun secara terperinci. Secara
global yaitu dibagi menjadi 3 bagian peristiwa yaitu : awal, tengah dan akhir. Peristiwa-peristiwa yang
dapat diklasifikasikan lebih terprinci sebagai berikut :pemaparan atau pendahuluan/pengenalan,
penggawatan/timbulnya konflik, penanjakan atau konflik mulai memuncak, klimak/puncak,
peleraian/penyelesaian atau pemecahan masalah.

2. Tokoh dan Penokohan


Kehadiran tokoh cerita didalam ceitanya di dalam sebuah cerita (novel) sangat penting pernannya,
karena tokoh sebagai pelaku yang terlibat dalam cerita, tokohnya yang memerankan peristiwa-peristiwa
yang terjadi dalam cerita. Bagaimanakah sebenarnya yangdikehendaki pembaca dari seorang tokoh
dapat diterima pembaca, hendaklah memiliki sifat-sifat yang dikenal pembaca, yang tidak asing baginya,
bahkan yang mngkin ada pada diri pembaca itu.
3. Latar atau Setting Latar
menurut Sayuti merupakan elemen fiksi yang menunjukan kepada kita di mata dan kapan kejadian-
kejadian dalam cerita berlangsung. Ada pula yang menyebutkan landasa tumpu, yakni lingkungan
tempat peristiwa terjadi.
Latar menurut Sayuti dapat dikategorikan menjadi tiga bagian : latar tempat, latar waktu dan latar sosial.
(1) latar tempat, adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis, serta menyangkut deskripsi suatu
peristiwa cerita terjadi. (2) latar waktu, berkaitan dengan masalah histories. Latar waktu dengan pada
saat terjadinya peristiwa, dalam plot, secara histories. (3) latar sosial, berkaitan dengan kehidupan
kemasyrakatan. Latar social merupakan lukisan status yang menunjukan hakekat seseorang atau
beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPILAN
 Manfaat Yang Akan Terasa Dari Mengkaji Prosa Itu Adalah Jika Kita (Segera) Membaca Ulang Karya-
Karya Kesastraan (Novel, Cerpen) Yang Dianalisis, Baik Karya-Karya Itu Dianalisis Sendiri Maupun
Oleh Orang Lain.
 Fiksi merupakan prosa naratif yang memiliki sifat imajiner, tetapi jalan ceritanya harus masuk akal
dan tetap mengandung kebenaran dan mengandung unsur dramatis antar manusia di dalamnya.
 Tema dalam sebuah karya sastraTema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah
karya sastra dan yang terkandung didalam teks sebagai struktur sistematis dan yang menyangkut
persamaan- persamaan atau perbedaan – perbedaan.
 Pembagian Plot
1. Peristiwa

Dalam Novel “Di sini Cinta Pertama Kali Bersemi” Analisis peristiwa dapat diikuti pada

kutipan-kutipan dibahwa ini:

Peristiwa I : Diringi jeritan orang-orang yan sedang lewat, Melia dan Indri jatuh tumpang Tindih
dengan motor mereka, beberapa orang kebetulan lewat disitu mereka mencobah menolong dengan
membantu mengangkat motor Indri.

2. Konflik
Berdasarkan data yang dikumpulkan maka klimaks pada novel “Di sini Cinta Pertama
Kali Bersemi” akan terlihat melalui kutipan-kutipan penceritaan yang ada.
Awal klimaks yaitu setelah penghianatan di ketahui oleh ibunya Leo dan Haris, maka ia membuat
strategi dengan jalan ia harus mencarikan calon istri bagi Haris.
Berikut kutipannya :
Ibunya sudah harus memasang jerat baru, kalau Haris tidak mau mencari pengganti Melia, dialah
yang harus mulai mencari calon istri bagi pemuda itu. Dan dua bulan sebelum Melia melahirkan dia
baru menemukan calon istri yang tepat untuk Haris.

3. Klimaks
Klimaks mencapai puncaknya, pada saat Melia , sebagai seorang ibu berusaha untuk mendekati atau
mengambil hati anaknya, yang bernama Doni, karena empat tahun mereka berpisah, Melia
meninggalkan Doni dan diasuh oleh Tanti. Namun pendekatannya tidak berhasil mempengaruhi
Doni, karena Doni lebih menyukai Tanti dari pada Melia sebagai ibu kandungnya. Hal ini tampak
pada kutipan berikut:
Empat tahun Melia berpisah dengan Doni, setelah Melia dan Leo kembali dari Amsterdam. Semakin
giat Melia berusaha mendekati Doni, dan anak itu semakin takut kepadanya.

 Cerita Dan Fakta Dalam Karya Sastra


Sayuti mengemukakan bahwa cerita fakta cerita merupakan hal-halyang akan diceritakan di dalam
sebuah karya fiksi. Fakta cerita dalam karya fiksi meliputi plot, tokoh dan latar. Suatu hal yang akan
diceritakandirangkai dalam susunan peristiwa dalam kerangka unsur plot, tokoh danlatar. Untuk
selanjutnya akan dibahas satu persatu mengenai fakta cerita.

DAFTAR PUSTAKA

Fokkema, D.W. dan Elrud Kunne-Ibsch. 1998. Teori Sastra Abad Kedua Puluh.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jabrohim, ed. 2001. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha

Widia.

Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi.Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.

Hartoko,Dick. 1984. Pengantar Ilmu sastra. Jakarta: Gunung Angung.

Anda mungkin juga menyukai