Anda di halaman 1dari 4

Sejarah GAM di Masa Lampau

Aditya Ferians/XII IPA 1/02

Di depan teras rumah Adit sedang membaca koran nusantara,


dengan suasana pagi yang cerah dan secangkir kopi hitam asli
buatan negeri. Membaca dengan seksama dan memperhatikan
headline berita yang menarik perhatian isi otak, yaitu suatu
permalasahan negara di masa lampau dengan judul GAM atau
Gerakan Aceh Merdeka. Sejenak berdiam diri dengan rasa
penasaran seraya bertanya “ada apa dengan negara ini di masa
lampau”. Dengan rasa penasaran yang ada, Adit bergegas menuju
perpustakaan kota, menuju lorong sejarah yang panjang ia berjalan,
satu persatu ia pilah untuk mencari buku tentang GAM ini. Ia
adalah anak muda asli Surabaya yang selalu bangga dengan sejarah
yang tercipta. Pada lorong ke empat tepat ia berdiri ditemukan
buku yang selama ini dicari. Tak menunggu lama ia mencari tempat
untuk duduk dan membaca buku sejarah ini, berada di sudut
ruangan dengan ditemani pemandangan kota metropolitan dari
balik kaca, menambah semangat untuk memahami isi cerita yang
ada di buku ini. Tepat saat membuka halaman pertama ia
menemukan fakta bahwa GAM di inisiator oleh Hasan Di Tiro pada
tanggal 4 Desember 1976 dan beberapa pengikutnya yang
mengeluarkan pernyataan perlawanan kepada Pemerintah
Republik Indonesia. Dimana pernyataan tersebut dilakukan di suatu
tempat yaitu perbukitan Halimon yang berada di Kabupaten Pidie.
Pada awal mulanya nama resmi yang digunakan bukan GAM
melainkan AM atau Aceh Merdeka. Sungguh pembukaan yang
menarik bahwa orang atau saudara sedarah bisa melakukan ini
demi kepentingan kelompok pribadi, lanjut ke paragraph
berikutnya, Adit membaca dengan serius, memperhatikan kata
demi kata. Gerakan ini tercium oleh militer dan Presiden Suharto,
dengan rasa ketakutan yang ada, Hasan Tiro pergi melarikan diri ke
luar negeri dan meminta pertolongan pada suaka politik ke Swedia
pada tahun 1979. Saat berada di Swedia, pria kelahiran 25
September 1925 ini masih mempunyai nyali dan semangat untuk
melanjutkan gagasan kemerdekaan dan membawa masyarakat
aceh berjuang ke puncak diplomatik. Tak lama waktu berselang
pada pertengahan tahun 80- an, banyak anak muda Aceh dikirim ke
Libya untuk di didik menjadi militer yang menghasilkan Taruna
Neugara Aceh atau TNA. Berselangnya dan berjalan nya waktu pada
tahun 1988 jatuhnya rezim Suharto membuat Gerakan yang
dulunya redup kemudian menjadi terbuka lebar. Selain itu
keberhasilan Timor Timur merdeka pada tahun 1999, menyulut
masyarakat Aceh untuk mengadakan referendum. Tak terasa sudah
15 menit Adit membaca, dengan sedikit rasa haus, ia kemudian
pergi sejenak untuk membeli minuman yang ada di kantin balai
perpustakaan. Hal yang perlu diketahui bahwa perpustakaan kota
yang ia pijak berdampingan dengan museum sejarah yang ada di
Indonesia khususnya Kota Surabaya. Sembari berjalan ia
menemukan sebuah lukisan dan gambar gambar hitam putih
tentang perjuangan pahlawan kita di masa lampau. Dengan
keadaan yang sudah merdeka di masa kini, tak lupa adit
mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada para pahlawan
yang telah berjuang memerdekakan serta menyatukan seluruh RAS
dan budaya yang berbeda di negara ini. Setelah minuman di beli, ia
berhenti di depan lukisan dimana perjuangan rakyat aceh dan
pemerintah dalam negeri ini berunding. Suasana semakin terasa
nyata saat membuka buku yang tadi sudah dipinjam di balai
perpustakaan dengan dikelilingi banyak potret sejarah di masa
lampau. Lanjut pada halaman kertas selanjutnya, Masih dipimpin
oleh orang yang sama yaitu Hasan Tirto dan petinggi GAM lainnya,
tuntutan terus dilayangkan tetapi tetap di tolak oleh NKRI ini.
Dengan semangat yang masih membara Hasan terus berusaha dan
terus memperkasai Gerakan ini. Sempat terjadi pertemuan antara
kedua belah pihak yaitu Hasan dan petinggi GAM dengan Presiden
Abdurahman Wahud, pertemuan informal itu masih berujung
penolakan dan kegagalan bagi Hasan. Selanjutnya terjadi
pergantian presiden atau kepemimpinan Megawati tetap saja
upaya tersebut gagal dan menemui jalan buntu. Setelah perjalan
dari tahun ke tahun, pemerintah pada zaman Presiden Megawati
melakukan operasi militer terbatas yang berdampak pencabutan
status setelah satu tahun kemudian. Dalam operasi ini banyak juru
runding GAM yang ditangkap. Terdengar lega hati Adit setelah
membaca kalimat “telah ditangkap banyak juru runding GAM”,
tetapi tidak sampai disini saja. Sedikit menghela nafas dan
melamun beberapa detik, Adit membayangkan betapa sulitnya
menyatukan perbedaan dari banyak pihak menjadi satu kesatuan,
sebagai contoh saja Adit pernah menjabat sebagai wakil ketua osis
dan ketua kelas dalam beberapa tahun. Ia merasakan mengatur
siswa dalam satu sekolah dengan jumlah 900 siswa siswi yang
mempunyai kepribadian dan pendapat yang berbeda beda itu saja
sudah membuat kepala Adit pusing, bagaimana dengan Presiden
atau para petinggi negara yang mengatur ratusan juta jiwa yang
mempunyai latar belakang, RAS, budaya serta suku yang berbeda
beda. Mengucap terimakasih karena dapat mempertahankan NKRI
menjadi utuh dan tetap bersatu. Kemudian kembali pada cerita isi
buku, dengan adanya konflik yang berkepanjangan antara GAM dan
Pemerintah Indonesia, rupanya tsunami aceh yang menimbulkan
banyak korban jiwa yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004
mampu melunakkan kedua belah pihak, tetapi gencatan senjata
sempat dilakukan dan pada akhirnya GAM mau Kembali ke meja
perundingan, melalui perundingan yang dilaksanakan dengan
melibatkan Wakil Presiden Yusuf Kalla dan petinggi GAM, mereka
akhirnya sepakat untuk damai dengan di tandatangani di kota
Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.
Empat bulan setelah peristiwa tersebut, TNA atau Tentara Neugara
Aceh resmi dibubarkan. Pada tanggal 2 Juni 2010, dalam keadaan
sakit, Hasan Tiro kembali mendapatkan status kewarganegaraannya
yang dulunya sempat di cabut oleh Pemerintah Indonesia. Tak
terasa sudah ada di penghujung halaman, Adit merasa lega telah
mengetahui proses sejarah GAM yang telah terjadi, Adit
menyimpulkan bahwa tugas remaja atau milenial Indonesia saat ini
adalah menjaga keutuhan NKRI dan tidak mudah terpengaruh
dengan pihak mana pun. Langit mulai menampakkan senja dan Adit
bergegas pulang kerumah.

Anda mungkin juga menyukai