KELOMPOK 4 :
JURUSAN GIZI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam tepat waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsilidasian kepada dosen serta teman teman sekalian, yang kadangkala hanya
menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman teman serta orang lain
yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul
ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar belakang
B.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subyeknya seperti kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan (Depkes RI, 2004).
Menurut Widyati (2002), higiene adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia. Sedangkan sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi
yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya
penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Sanitasi merupakan usaha kongkret dalam mewujudkan kondisi
higienis. Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain
karena erat kaitannya. Misalnya Higiene sudah baik karena mau mencuci
tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedianya air
bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna (Depkes RI, 2004).
Bahan pembersih adalah campuran bahan dalam bentuk cairan, bubuk,
semprotan, atau granul yang berfungsi untuk menghilangkan berbagai jenis
kotoran, seperti debu, noda, bau apek, dan kotoran lainnya (Sabharwal 2015).
Salah satu bahan pembersih yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah surfaktan.
Permintaan akan surfaktan semakin meningkat secara global setiap
tahunnya (Anbu 2017). Permasalahan lingkungan muncul akibat penggunaan
bahan pembersih konvensional yang sulit terurai di lingkungan (Goel dan
Kaur 2012). Setelah digunakan, sisa bahan pembersih ini ikut terbuang
bersama limbah cucian menuju sistem pembuangan limbah ataupun langsung
ke perairan permukaan dan sebagian besar tersebar di lingkungan sekitar
perairan.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yaitu : apa
itu bahan pembersih, bagaimana cara pemakain bahan pembersih yang benar
dan baik serta pengetahuan apa yang did apat dari pembahasan kali ini
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBERSIHAN
Pembersih merupakan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga yang dapat
digunakan untuk membersihkan tubuh kita maupun tempat tinggal kita, serta
barang-barang yang kita gunakan agar terbebas dari kuman, debu, dan
bermacam-macam bentuk kotoran lainnya.
1. Bahan Pembersih
4) Asam; dipergunakan untuk kotoran yang susah bersih di peralatan dari logam
seperti karat.
5) Basa; dipergunakan untuk kotoran kerak cair yang lengket seperti lantai
kamar mandi.
6) Pelarut (Solvent); digunakan untuk melarutkan lemak dan minyak (bensin dan
thinner)
1) Larut dalam air, artinya bila bahan pembersih dicampur air mudah menyatu.
Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merek bahan
pembersih.
Alat bantu pembersih adalah alat yang dipergunakan untuk membawa atau
menghilangkan kotoran berupa debu, lemak, sisa makanan dan bercak makanan.
Alat bantu yang dipergunakan antara lain adalah rapes, sabut kelapa, sepong,
steelwool, sikat, kuas dan sapu kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas bahan pembersih :
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pembersihan alat antara lain :
Cara Pembersihan :
Langkah-langkah pembersihan :
Rendam bagian panci yang berlubang bila ada sisa bahan makanan yang masih
tertinggal dipanci bagian bawah agar lekas lunak dan mudah dibersihkan
Cuci dengan air sabun dan dikeringkan serta disimpan dalam rak penyimpanan
Panci aluminium tidak boleh dipergunakan untuk memasak yang asam, karena
akan terjadi reaksi yang berpengaruh pada bau, rasa, dan warna. Bentuknya dapat
berubah bila terbentur benda keras atau jatuh.
Panci berlapis email dapat dibuat beraneka warna yang cantik dan menarik.
Lapisan email dapat dengan mudah lepas bila tersentuh benda keras atau jatuh,
sehingga panci akan berkarat, lama kelamaan akan berlubang.
Bahan panci yang terbuat dari stainless steel harganya lebih mahal, sifatnya kuat,
tahan asam serta tidak berubah bentuk
Cara pembersihan panci dari semua bahan hamper sama. Cuci dengan air sabun,
bilas dengan air bersih dan keringkan serta disimpan dalam lemari/rak alat
Bila panci berkerak rendam bagian dalam beberapa saat sehingga mudah
dibersihkan. Untuk panci aluminium jangan digosok dengan alat bantu yang keras
karena akan meninggalkan goresan dan dapat berubah bentuk.
d. Cara Pembersihan Alat Penggorengan
Alat penggorengan yang terbuat dari aluminium mudah panas dan mudah
berubah bentuk. Sedangkan panci dengan bahan dasar besi mudah berkarat dan
pecah bila terjatuh
Perawatan untuk wajan dari besi tuang harus diolesi dengan minyak goring bila
akan disimpan
Pencucian alat goring dengan menggunakan sabun, dibilas dengan air bersih,
lebih baik lagi apabila mempergunakan air panas untuk menghilangkan sisa
minyak yang tertinggal. Selanjutnya dikeringkan dan disimpan di rak/lemari
penyimpan.
Ingat : Untuk alat penggorengan yang dilapisi Teflon tidak boleh dibersihkan
dengan alat yang kasar (digosok)
Cara pembersihan alat makan minum, alat hiding serta alat masak lainnya :
Buang sisa makanan kedalam tong sampah, dengan menggunakan sapu lidi kecil
dan letakkan piring kotor menjadi satu demikian pula kelompok gelas menjadi
satu lagi. Sendok garpu dikumpulkan dalam satu bak kemudian dibawa ke tempat
cucian piring
Cara pencucian alat ini tidak berbeda, yaitu dicuci dalam air sabun, dibilas
dengan air bersih dan paling baik dengan air hangat, karena akan menghilangkan
lemak dan mudah kering. Selanjutnya disimpan dalam lemari/rak penyimpanan.
DAPUS