Anda di halaman 1dari 15

“HYGIENE BAHAN PEMBERSIH”

KELOMPOK 4 :

ANISSA DAMAYANTI P07223119055

FARAH DWI QATRUNNANDA P07223119067

MARIAM NUR ESTI ATIKA P07223119071

MUTHMAINNAH HASANUDDIN USMAN P07223119077

NURGANI ISLAMI P07223119083

RUSYDA SALSABILA P07223119088

RUTH GLORIA NATALIE UMBOH P07223119097

SAYDINA ANANDA P07223119089

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam tepat waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsilidasian kepada dosen serta teman teman sekalian, yang kadangkala hanya
menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman teman serta orang lain
yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul
ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Samarinda, 03 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

A. Latar belakang
B.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subyeknya seperti kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan (Depkes RI, 2004).
Menurut Widyati (2002), higiene adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia. Sedangkan sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi
yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya
penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Sanitasi merupakan usaha kongkret dalam mewujudkan kondisi
higienis. Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain
karena erat kaitannya. Misalnya Higiene sudah baik karena mau mencuci
tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedianya air
bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna (Depkes RI, 2004).
Bahan pembersih adalah campuran bahan dalam bentuk cairan, bubuk,
semprotan, atau granul yang berfungsi untuk menghilangkan berbagai jenis
kotoran, seperti debu, noda, bau apek, dan kotoran lainnya (Sabharwal 2015).
Salah satu bahan pembersih yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah surfaktan.
Permintaan akan surfaktan semakin meningkat secara global setiap
tahunnya (Anbu 2017). Permasalahan lingkungan muncul akibat penggunaan
bahan pembersih konvensional yang sulit terurai di lingkungan (Goel dan
Kaur 2012). Setelah digunakan, sisa bahan pembersih ini ikut terbuang
bersama limbah cucian menuju sistem pembuangan limbah ataupun langsung
ke perairan permukaan dan sebagian besar tersebar di lingkungan sekitar
perairan.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah yaitu : apa
itu bahan pembersih, bagaimana cara pemakain bahan pembersih yang benar
dan baik serta pengetahuan apa yang did apat dari pembahasan kali ini
BAB II

PEMBAHASAN

A.  PEMBERSIHAN 
Pembersih merupakan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga yang dapat
digunakan untuk membersihkan tubuh kita maupun tempat tinggal kita, serta
barang-barang yang kita gunakan agar terbebas dari kuman, debu, dan
bermacam-macam bentuk kotoran lainnya.

Bahan kimia yang digunakan untuk membuat pembersih adalah kelompok


bahan kimia yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan
kotoran dari tempat kotoran tersebut menempel dan menahan agar
kotoranyang telah terlepas tetap tersuspensi.
Sifat Bahan Kimia Pembersih
Bahan kimia yang digunakan untuk pembersih harus memiliki sifat-sifat
berikut:
1. Bahan pembersih harus menghilangkan dan sepenuhnya menghilangkan
semua kontaminan baik yang polar maupun non-polar.
2. Bahan pembersih harus menguap dengan cepat dan tidak meninggalkan
residu.
3. Bahan pembersih tidak boleh merusak substrat, dalam kasus logam tidak
boleh menyebabkan korosi, dalam kasus plastik tidak boleh membengkak atau
menghasilkan stress-cracking.
4. Bahan pembersih harus mematuhi peraturan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan.
Jenis Pembersih
Zat pembersih diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu:
Pelarut Organik
Pelarut organik yang dapat digunakan untuk membersihkan adalah:
1. Hidrokarbon terhalogenasi
Hidrokarbon terhalogenasi sangat baik untuk melarutkan minyak dan
lemak. Ini memiliki waktu pengeringan yang sangat cepat dan tidak
meninggalkan residu. Tetapi kerusakan yang terjadi pada lapisan ozon dan
kesehatan kita sendiri adalah alasan mengapa penggunaannya telah berhenti. 
2. Hidrokarbon
Hidrokarbon memiliki fitur pembersihan terburuk dibandingkan dengan
hidrokarbon terhalogenasi, tetapi penambahan atom oksigen dalam rantai
hidrokarbon meningkatkan sifat pembersihan, yang mengarah ke hidrokarbon
teroksigenasi.
3. Hidrokarbon beroksigen
Hidrokarbon beroksigen yang biasanya digunakan dalam persiapan
permukaan adalah alkohol, keton, dan ester.
4. Gas terkompresi
Penggunaan gas terkompresi seperti CO 2 dapat menghilangkan kontaminan
dan membersihkan permukaan secara efisien, menggunakan energi dari
dampak CO2 sebagai cara untuk memecah dan membersihkan kontaminan
permukaan tanpa menggunakan produk beracun.
Pembersih Berair
Pembersih berair diklasifikasikan sebagai zat pembersih yang netral, alkali
dan asam.
1. Pembersih berair netral
Pembersih netral adalah pembersih yang tidak digunakan untuk memecah
materi tetapi kebanyakan digunakan untuk membersihkan debu atau
menghilangkan kotoran permukaan. Air adalah salah satu pembersih netral
paling populer.
Pembersih berair netral memiliki pH antara 5 dan 9, fosfat digunakan dalam
komposisinya sebagai media untuk meningkatkan daya rekat, jenis pembersih
yang diaplikasikan dengan tekanan atau dengan menaikkan suhu aplikasi.
2. Pembersih berair alkali/basa
Pembersih berair alkali/basa memiliki pH antara 10 dan 12. Peran bahan
pembersih titrasi alkalimetri adalah untuk melarutkan lemak, minyak, dan
protein. Ini ditemukan dalam kotoran dan minyak tetapi juga dalam bahan
organik seperti darah dan cairan tubuh seperti keringat. Pembersih alkali
memecah entitas ini dan dengan demikian membuatnya lebih mudah
dihilangkan dengan air.
Pembersih alkali hampir di setiap kasus dimaksudkan untuk digunakan
dengan air. Air adalah mitra dengan pembersih alkali seperti pemutih atau
OxiClean. Sementara bahan kimia pembersih dalam pembersih alkali dapat
memecah masalah yang perlu dibersihkan, air adalah komponen penting.
Setelah menggunakan pembersih alkali, air menyapu apa yang pembersih itu
sendiri telah membantu untuk larut.
Ada pula Degreaser yang memiliki fungsi sama dengan pembersih alkali
karena dapat membantu memecah minyak, lemak dan produk sampingan
minyak bumi. Itu berguna terutama dalam kapasitas konstruksi atau ketika
membersihkan peralatan dapur atau permukaan dan lantai dapur keras.
Degreasers juga merupakan bagian penting dari sebagian besar rejimen
pembersihan pemeliharaan fasilitas.
3. Pembersih asam
Pembersih asam adalah bahan pembersih yang memiliki pH kurang dari
5. Pembersih ini umumnya mengandung mineral seperti kelat atau asam
klorida. Tujuan dari agen pembersih asam umumnya untuk mencerahkan
logam atau melarutkan mineral yang ada.
Misalnya, kompor yang tertutup debu akan mendapat manfaat dari
semprotan yang mengandung cuka atau asam lain karena asam membantu
melarutkan dan memecah ikatan lemak pada kompor.
Pembersih asam juga digunakan di kamar mandi untuk memecah kapur,
timbangan, dan endapan kalsium yang melekat pada bak mandi, wastafel, dan
area lainnya. Deposit ini sangat lazim ketika air digunakan secara teratur di
sebuah ruangan.
Itulah sebabnya mengapa perlengkapan dan perangkat keras kamar mandi
dapat terlihat kusam, tidak teratur setelah beberapa saat. Pembersih asam
membantu memecah endapan kotoran tesebut sehingga mereka bersih
kembali.
Dampak Pembersih
Adapun beberapa dampak adanya bahan kimia pembersih antara lain
sebagai berikut;
1. Lingkungan
Penggunaan produk pembersih secara komersial mempengaruhi
lingkungan dalam dan luar ruangan dan dapat menyebabkan polusi dan
limbah, yang meliputi:
1. Polusi Air – Ribuan bahan kimia dari produk pembersih dicuci ke aliran dan
sungai. Beberapa bertahan di lingkungan dan memasuki rantai makanan.
2. Polusi Udara – Senyawa organik mudah menguap dalam produk pembersih,
sehingga dapat memengaruhi kualitas udara dalam ruangan dan menambah
kabut asap di luar ruangan. Ditambah lagi, transportasi menyebabkan emisi
karbon dari truk.
3. Limbah – Banyak wadah tidak terbuat dari bahan daur ulang. Pengemasan
dan botol kosong sering berakhir di tempat pembuangan sampah. Bahan
berbahaya mungkin memiliki persyaratan khusus yang biasanya
membutuhkan energi untuk transportasi dan pembuangan.
2. Kesehatan
Pada tingkat penggunaan umum, risiko dampak kesehatan yang
merugikan dari produk pembersih bahan kimia cukup rendah. Namun,
mengurangi potensi bahaya adalah bagian integral dari keselamatan
manajemen bahan kimia. Bahan kimia tertentu dapat mengiritasi kulit, mata,
atau tenggorokan.
Beberapa produk kelas komersial mungkin berbahaya dalam bentuk
terkonsentrasi. Produk pembersih masuk ke lingkungan selama penggunaan
rutin dengan dibilas melalui saluran pembuangan atau menguap menjadi
senyawa yang mudah menguap. Residu dapat menempel di permukaan dan
alat pembersih.

B. MACAM-MACAM BAHAN PEMBERSIH

Bahan Pembersih adalah suatu bahan yang dipergunakan untuk


menghilangkan sisa-sisa makanan, kotoran, debu dan noda serta benda-benda
yang merusak pandangan.

Bahan Saniter adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk membunuh,


menginaktifkan mikroorganisme yang merugikan.

1. Bahan Pembersih

Jenis-jenis Bahan Pembersih

a. Bahan Pembersih Kimia, antara lain ;

1) Sabun; dipergunakan untuk membersihkan kain, karet, dan bulu.

2) Pengkilap (Polishes); dipergunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu


dan logam

3) Abrasif; dipergunakan untuk keramik dan permukaan enamel

4) Asam; dipergunakan untuk kotoran yang susah bersih di peralatan dari logam
seperti karat.
5) Basa; dipergunakan untuk kotoran kerak cair yang lengket seperti lantai
kamar mandi.

6) Pelarut (Solvent); digunakan untuk melarutkan lemak dan minyak (bensin dan
thinner)

7) Detergent; dari tumbuh-tumbuhan.

- Sifat-sifat Bahan Pembersih Kimia :

1) Larut dalam air, artinya bila bahan pembersih dicampur air mudah menyatu.

2) Dapat diukur, dimaksudkan adanya label aturan dosis pemakaiannya yang


jelas dan mudah dimengerti.

3) Tidak Beracun, tidak lengket dan tidak korosif.

4) Ekonomis, artinya harganya tidak mahal namun berkualitas.

5) Stabil dalam penyimpanan, artinya bila bahan pembersih tersebut disimpan


dalam jangka waktu lama, tidak mengalami perubahan warna, bau, dan bentuk.

b. Bahan Pembersih Alami

1) Garam Dapur; dapat dipergunakan untuk pembersih saluran pipa yang


tersumbat dan dapat digunakan sebagai bahan penggosok (abrasif)
2) Cuka, jeruk nipis dan belimbing wuluh digunakan untuk menghancurkan
noda karat dan lumpur.
3) Klerak, daun kembang sepatu, daun waru dan daun nilem digunakan sebagai
sabun untuk membersihkan kain.

c. Bahan Saniter (Pembasmi Kuman)

1) Air panas, digunakan untuk membunuh bakteri pada alat. Jika


menggunakan suhu sampai 170 ⁰C alat direndam selama 30 detik.
2) Senyawa kimia yang mengandung chlor (Cl), Yodium (I), dan
Quantennary Amonia.

 Sifat Bahan Saniter


1. Spektrum aktifitas yang luas, yaitu dapat mematikan bakteri, spora dan
jamur.
2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
3. Stabil.
4. Mudah digunakan.

Penyimpanan Bahan Pembersih :

1. Di kelompokkan menurut jenisnya


2. Ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
3. Ditutup dengan ketat dan rapi

 Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merek bahan
pembersih.

Perhatikan Petunjuk-petunjuk tertentu, antara lain:

a. Jangan ditaruh dekat dengan korek api


b. Jangan di balik
c. Disimpan ditempat yang teduh
d. Ditutup rapat

2. Alat Bantu Pembersih

Alat bantu pembersih adalah alat yang dipergunakan untuk membawa atau
menghilangkan kotoran berupa debu, lemak, sisa makanan dan bercak makanan.
Alat bantu yang dipergunakan antara lain adalah rapes, sabut kelapa, sepong,
steelwool, sikat, kuas dan sapu kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas bahan pembersih :

1. Sifat air, apakah lunak atau kuat


2. Pemilihan sabun yang tepat untuk mencuci alat
3. Jenis dan banyaknya kotoran
4. Suhu yang tepat dimana sabun bekerja paling efektif
5. Jangka waktu yang diperlukan sabun untuk bisa efektif

Teknik Pembersihan Perabot dan Peralatan

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pembersihan alat antara lain :

1. Memeriksa bahan dasar/asal bahan


2. Memeriksa tingkat kekotoran alat (kotor ringan, sedang, berat)
3. Menyiapkan alat dan bahan pembersih yang sesuai dengan bahan dasar
dan tingkat kekotoran
4. Menyesuaikan teknik pembersihan dengan peralatan yang akan
dibersihkan
5. Mengulang pembersihan bila hasilnya kurang memuaskan

Cara Pembersihan :

Langkah-langkah pembersihan :

a. Membersihkan sisa-sisa kotoran

b. Merendam dalam air sabun panas


c. Menggosok/menyikat
d. Membilas dengan air sabun dingin/panas
e. Meniriskan
f. Mengeringkan dengan cara diangin-anginkan
g. Menyimpan pada lemari atau rak alat serta menghitung jumlahnya

Cara Pembersihan Beberapa Alat-alat Boga


a. Cara Pembersihan Pesawat Masak

1. Pastikan tombol (alat pemutar) menunjukkan tanda “off”


2. Selama memasak usahakan air atau masakan tidak menetes di atas kompor
3. Bersihkan seluruh kompor setiap hari setelah digunakan terutama lubang
perapian jangan sampai tersumbat
4. Bersihkan seluruh pesawat masak gas
5. Seluruh pesawat masak dapat dicuci dengan air sabun bila teralu kotor
6. Laporkan bila terdapat kebocoran atau kerusakan pesawat masak

b. Cara pembersihan Alat Pengukus

Bersihkan alat pengukus dan diangin-anginkan sampai lekas kering

Rendam bagian panci yang berlubang bila ada sisa bahan makanan yang masih
tertinggal dipanci bagian bawah agar lekas lunak dan mudah dibersihkan

Cuci dengan air sabun dan dikeringkan serta disimpan dalam rak penyimpanan

c. Cara Pembersihan Alat Perebus

Perlu diperhatikan ukuran panci dan bahan pembuatannya ketika akan


dipergunakan untuk memasak

Panci aluminium tidak boleh dipergunakan untuk memasak yang asam, karena
akan terjadi reaksi yang berpengaruh pada bau, rasa, dan warna. Bentuknya dapat
berubah bila terbentur benda keras atau jatuh.

Panci berlapis email dapat dibuat beraneka warna yang cantik dan menarik.
Lapisan email dapat dengan mudah lepas bila tersentuh benda keras atau jatuh,
sehingga panci akan berkarat, lama kelamaan akan berlubang.

Bahan panci yang terbuat dari stainless steel harganya lebih mahal, sifatnya kuat,
tahan asam serta tidak berubah bentuk

Cara pembersihan panci dari semua bahan hamper sama. Cuci dengan air sabun,
bilas dengan air bersih dan keringkan serta disimpan dalam lemari/rak alat

Bila panci berkerak rendam bagian dalam beberapa saat sehingga mudah
dibersihkan. Untuk panci aluminium jangan digosok dengan alat bantu yang keras
karena akan meninggalkan goresan dan dapat berubah bentuk.
d. Cara Pembersihan Alat Penggorengan

Alat penggorengan yang terbuat dari aluminium mudah panas dan mudah
berubah bentuk. Sedangkan panci dengan bahan dasar besi mudah berkarat dan
pecah bila terjatuh

Perawatan untuk wajan dari besi tuang harus diolesi dengan minyak goring bila
akan disimpan

Pencucian alat goring dengan menggunakan sabun, dibilas dengan air bersih,
lebih baik lagi apabila mempergunakan air panas untuk menghilangkan sisa
minyak yang tertinggal. Selanjutnya dikeringkan dan disimpan di rak/lemari
penyimpan.

Ingat : Untuk alat penggorengan yang dilapisi Teflon tidak boleh dibersihkan
dengan alat yang kasar (digosok)

Cara pembersihan alat makan minum, alat hiding serta alat masak lainnya :

Apabila pekerjaan mencuci alat makan minum dan hiding adalah


pekerjaan sehari-hari serta selalu dalam jumlah yang besar (lebih dari 100 buah),
maka akan timbul masalah. Untuk itu perlu dipraktekkan hal-hal berikut :

Buang sisa makanan kedalam tong sampah, dengan menggunakan sapu lidi kecil
dan letakkan piring kotor menjadi satu demikian pula kelompok gelas menjadi
satu lagi. Sendok garpu dikumpulkan dalam satu bak kemudian dibawa ke tempat
cucian piring

Cara pencucian alat ini tidak berbeda, yaitu dicuci dalam air sabun, dibilas
dengan air bersih dan paling baik dengan air hangat, karena akan menghilangkan
lemak dan mudah kering. Selanjutnya disimpan dalam lemari/rak penyimpanan.
DAPUS

Tanjung, Irwina Malta. Data Bahan Pembersih Dec 07, 2011


https://id.scribd.com/doc/74984371/Bahan-Pembersih

Alyaa, rizahan. Feb 21 2013 Higiene Sanitasi dan Keselamatan Kerja


https://www.academia.edu/35653929/Makalah_Higiene_Sanitasi_dan_Keselamat
an_Kerja

Mensah,Nana Abrampah. 17 Juli 2020 Pengertian Bahan Pembersih, Jenis,


Dampak, dan Contohnya https://www.pakarkimia.com/bahan-pembersih/

Vialinda, putri 15/10/2020 Hygiene Dan Sanitasi . Buku Ajar Gugus


Pengembangan Mutu Akademik Pusat PenjaminMutu Universitas Negeri
Semarangdan Penerbit Pres https://www.dosenpendidikan.co.id/hygiene-dan-
sanitasi/

Kemasan, Kementrian Perindustrian RI. "Sintesis Bahan Pembersih Nanofluida


Ramah Lingkungan Berbasis Surfaktan Metil Ester Sulfonat dan
Nanokomposit Cu/TiO2." Jurnal Kimia dan Kemasan 41.2 (2019): 82-87.

Anda mungkin juga menyukai