Anda di halaman 1dari 6

A.

Indikasi Dan Kontra Indikasi Pemeriksaan

1. Indikasi Pemeriksaan

a. Chepalgia

b. Tumor,massa dan lesi

c. Metastase otak

d. Perdarahan intra cranial 

e. Aneurisma

f. Abses

g. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)

h. Kelainan congenital

2. Kontra Indikasi Pemeriksaan

a. Hasil ureum dan kreatinin tidak normal. Batas Ureum kreatinin

normal untuk orang dewasa 0.6 sampai 1.5 mg/dL creatinin dan

8 sampai 25 mg/100 mL ureum. (tidak melebihi 50 ureum dan 2

kreatinin).

b. Alergi terhadap media kontras

c. Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung

d. Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung 

e. Multi myeloma

f. Neonatus 

g. Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah.

B. Media Kontras

1
Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk

meningkatkan visualisasi struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan

diagnostik medik. Macam – macam media kontras antara lain media

kontras positif dan media kontras negatif. Dosis media kontras yang

digunakan pada pemeriksaan IVP tergantung pada berat badan pasien dan

umur pasien (Merrils, 2012).

1. Kontras media negatif

Merupakan media kontras yang mempunyai nomor atom dan

kerapatan rendah, sehingga radiasi yang diserap rendah dan akan

mudah diteruskan sehingga pada gambaran radiograf akan tampak

lebih radioopaque (hitam). Contoh media kontras negatif :

 Udara

 CO2

 Gas lainnya

2. Kontras media positif ( mempunyai nomor atom tinggi )

Merupakan media kontras yang mempunyai nomor atom dan

kerapatan tinggi, sehingga pada gambaran akan tampak opaque (putih).

Media Kontras positif mempunyai daya serap radiasi tinggi sehingga

sinar x yang menembus jaringan yang terdapat media kontras akan

tampak putih dari jaringan lainnya. Contoh kontras media positif :

a) Barium sulfat

Bahan kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang

tidak larut. Bubuk ini dicampur dengan air dan beberapa

komponen tambahan lainnya untuk membuat campuran bahan

2
kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada saluran

pencernaan; biasanya ditelan atau diberikan sebagai enema.

Setelah pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari tubuh bersama

dengan feces.

b) Iodine

Golongan larut dalam air ( water soluble )

1) Media Kontras Ionik

Jenis media kontras ini memiliki nilai osmolalitas yang

tinggi. Ion-ion penyusun media kontras terdiri dari kation (ion

bermuatan positif) dan anion (ion bermuatan negatif). Kation

terikat pada asam radikal (-COO-) rantai C1 cincin benzena.

Kation juga memberikan karakteristik media kontras, dimana

setiap jenis memberikan karakteristik yang berbeda satu sama

lain. Namun penggunaan media kontras ini sudah jarang

digunakan karena dapat menimbulkan reaksi energi.

2) Media Kontras Non-ionik.

Media kontras non-ionik paling sering digunakan untuk

pemeriksaan IVP. Pada media kontras ini ioning carboxil

diganti dengan amide atau glukosa sehingga reaksi alergi

dapat diminimalisasi. Media kontras ini jauh lebih mahal bila

dibandingkan dengan media kontras ionic. Sekarang media

kontras ini lebih banyak digunakan pada unit Radiologi

karena reaksi alerginya kecil. Contoh Iopamiro 370, 300.

(Frank Smith, 2007).

3
C. Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala Kontras

1. Persiapan Pasien.

Pasien sebelum dilakukan pemeriksaan CT Kepala dengan kontras

perlu dilakukan Persiapan. Persiapan pasien dilakukan dengan cara-

cara sebagai berikut :

a. Pasien puasa 4-6 jam sebelum pemeriksaan

b. Kadar ureum dan kreatinin harus berada dalam keadan

normal.

2. Persiapan Alat dan Bahan

1) Pesawat CT-Scan

2) Head holder

3) Selimut

4) Body starp

5) Head rest

6) Chin rest

7) Printer film radiografi

8) Alat-alat steril seperti : spuit 20cc, Wing needle, kassa,

kapas alcohol, anti histamine, dll.

9) Alat-alat non-steril seperti : bengkok, plester.

10) Obat anti alergi (bila diperlukan).

11) Media Kontras. Adapun jenis bahan kontras yang

digunakan adalah bahan kontras positif, serta bersifat water

soluble atau larut dalam air.

3. Prosedur Pemeriksaan

4
Scanning kepala dapat dilakukan dengan potongan axial

maupun coronal. Jika dengan potongan coronal, maka posisi

pasien prone, dengan posisi kepala hyperextension. Namun

dikarenakan posisi pasien yang kurang nyaman, maka scanning

kepala biasa dilakukan dengan potongan axial biasanya

dilakukan dengan posisi pasien supine, head first dan angulasi

gantry parallel dengan orbitomeatal line atau OML, yang melalui

lateral canthus dan pertengahan meatus auditory external atau

MAE. Untuk mengurangi dosis radiasi yang langsung sampai ke

mata saat dilakukan scanning axial kepala, maka gantry perlu

dilakukan penyudutan dengan kemiringan satu garis lurus dengan

canthomeatal line atau garis yang terbentuk dari outter chantus

dan meatus canal. (Haaga, 2009). Adapun ringkasan parameter

scanning yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Parameter scanning kepala potongan axial.

Parameter Scout Scanning

Base cranium –
Scanogram Base cranium – vertex
vertex (range)

FOV 25-30 cm 25-30 cm

Tegangan tabung 80 kV 130 kV

Arus tabung 80 mAs 240 mAs

Range 1 2

Slice thickness - 5,0mm

Gantry tilt - 0o

5
Tube Tilt 90o (Lateral view) -

Rotation time 2.8 s 1.0 s

- 100 Hu (brain)
Window Width 1000 Hu
- 2000 Hu (bone)

- 50 Hu (brain)
Window Level 50 Hu
- 350 Hu (bone)

Detector row - 16 x 1.2mm

Algorithma Standar Standar

Matriks - 512 x 512

Anda mungkin juga menyukai