Anda di halaman 1dari 6

:'==:!

#l

itlultadi. Rokok.lo epidenioloAi tan*.r

Rokok dan epidemiologi kanker paru


Mulyadi
o/0
Abstrak. Sebanyak 90 da.i kanker pa.u dikailkan akibat merokok. Bcbe.apa ha1 yang ikul meninskatksn
risiko ses@.an8 untuk menderila katrker paru antam lain : usia, geografi, dan kcbiasaan me.okok. Kanl(er paru
teruiama pada usia mcnengah hingga lanjut. Bebempa negard yang memiliki iosiden linggi kanker paru
dikairkan dengan pengarulr ras &n genctika. UrS 200E; 2: 109-tI2)

kis kunci : rokolq cpidemiolo8y. kasinoma bronkosenik.

Abstracl,90% oflu&g cancer is associated wilh smoking. Thinas that also incrense the risk for Iung cancc. arc
a8q Seogmphic conditior! snd lhe habil ofsmoking. LunS cancer is commonly foLrnd in adult and elderly. The
fact ofseveml counlri€s with higher incidcnc€ oflung cancer is associated wilh race and g€netic ;nlluence. f",(S
2 )8i 2: 109-112)

Ke)Notdt cigarette. epidpniologl bronc hogcnic caruiioda

Petrdahulr!ll Indonesi4 yang kesemuanya berupaya untuk


menurunkan angka kesakitan dan risiko yang
Kebiasaan merokok telai dikenal oleh bangsa dapat ditimbulkan oleh akibat merokok.
Maya jauh sebelum kedalangao orang Spaoyol Sebanyak 90 o% kanker paru dihubungkar
ke Amerika. Colombus memperkeMlkan scbagai akibat merokok, serta 15 % - 20%
tembakau lie Spanyol, selaojutnya kebiasaan kanker lainnya juga dianggap merupaka,
merokok rnenjadi bagian gaya hidup akibat me.okok. Akibat merokok yalrg lain
mss)amkat Eropa pada abad 16 dan abad l7.l meliputi 75 % dari seluruh bronkitis kronis dar
Pada mulanya cara merokok banyak dilakukan emfisema, serta 25 V. kelj].atiur akibat
dengan memakai pipa yang moniru pada kardio\askuler oada usia 35 - 69 tahun
cam merokok penduduk asli Amerika, dihubunglan dengan akibal merokok,
oJ'6

Perubahan kebiasaan merokok mulai terjadi


pada tahun 1840, namun produksi massal Patologi klDker
rokok hulai terjadi pada tahun l88l sejak sel kanker adalah sel tubuh yang semula bersifat
diremukannnya mesin produki. Kebiasaan normal, namun oleh pengaruh berbagai kondisi
merokok kemudian menjadi sangat popular kemudian berubah mempunyai sifat keganasan.
sejak 1920 menyusul adanya. publikasi dan Pengertian sel kanker adalah sel yang telah
ikla, yang berkembang pesat.'''' mengalami perLrbahan dan fungsi sehingga
Gangguaa kesehatan akibat merokok mulai mengala$i penambahan jumlah yang abnormal
dilapod<an taiun 1960 an, kini telah ribuan dengan sifat invasifdapat melalui sistim limfatik
publikasi sejak laporan pertama kali pada maupun melalui sistim vaskularisasi yang pada
tahun 1964 oleh dokter bedah Amerika Serikat, akhimya dapat memberikan akibat meustase
perihal akibat yang dirimbulkan oleh akibat
merokok terhadap kesehatan paru baik Perubahan sifat dari normal menjadi ganas ini
sebagai perokok aktif maupun pasif. didasari oleh adanya mutasi proto-onkogon
Berbagai upaya unhrk mengurangi akibat m€njadi onkogen yang tedadi karena pcogaruh
kebiasaao merokok mulai dikarnpanyekatl ka$inogeG berbagai kaEinogen yang ada sepcrti
baik oleh badan kesehatsn dunia , Arnetican virus, radiasi dan bahan kimia. Metabolit antara
Lufig Astociotion, A eicar, Carcer Sociely, hasil metabolism€ TSNA telah diyakini sebagai
IASLC, hingga Perhimpunan Dokter Paru karsinogen yang bcrperan dalaln._ berbagai
karsinogenesjs, termasuk kanker paru." '' .
66666_- Proto onkogen adalah gefl sel nomal yang terdiri
M tyadi odalah D;en Pulnonologi Fakultat Kedokterun dari daerah regriasi (regulator rcgion) dar,
Unire6ltos Stiah Kuala
109
KUALA Volunc 3 Nokrcr 2lgustus 2043

I legion), rnutasi gen atau suatu metabolisme yang menghasilkan suatu


gakibatkan gangguan electrophile. Reaksi electophiles dengat
I pada pertumbuhan, fi cleophilic dalam mako molekul sel seperti
daerah struktural DNA, RNA dan protein akan menghasilkan
protein Yang suaru addu.cts )ang pala initiation
rberperdn
n struktur dan fungsi. proses Karsrnogenesrs.
r ini mengakibatkan Perkembangan sel normal dipengaruhi oleh
ftogen sehingga sel fal(or pertumbuhan (growth faclor : GF) y^ng
li kanker. berperan pada perubahan fase CO ke GI pada
mulai melalui reaksi siklus sel. GF ini merupakan suatu prctein
[, enzim ini termasuk esensial berikatan dengan reseptor spesifik yang
J0. Metabolit hasil disandi ol€h sekelompok gen termasuk proto
nengalami polarisasi, onkogen dan onkogen. lkatan faktor
n pertama hasil pertumbuhan dengan rcseptor spesifik ini
Li koniugasi dengan mengakibatkan timbulnya rr874l tlansdltction
seperti UDP- (ST) yang akan mempengaruhi gen tertenttl
ulfotransferasq dan untuk pertumbuhan.
Hasil konjugasi ini Proses karsinogenesis meliputi beberapa talapan
dalam bentuk yang yaitu inisiasi, promosi, konversi ganas clan
abolit lainnya hasil progrosif.
beupa electlophilic,

0rr4 iYridrr9ro!urrr,do'

l'
,
,',,.". 1ft"*"'*1,
L,i
I t
..i*, I
lDxr
t
l'iiidrrcro!drrtntoh rddrrr, C-Irr.NrRroit
I,. --

^ ( HPI
Gambar 1
r metabolisme metabolit karsinogenik (van Zandwijk, 1997)

ya kerusakan genetik mengalami proses yang Iebih aktif yaitu


sebabkan oleh bahan promosi.
'ada tahap inisiasi ini Pada dasamya kanker dapat tedadi karcna hal
7
genetik dari proto berikut :
ogen. Selanjutnya - Mutasi pada proto onkogen yang akan
ngalami inisiasi akan mengakibatkan perubahan sifat pada protei,
yang dihasilkannya. Mutasi ini dapat tojadi

11q
_I

Mulyodi, Rokok dan epideniologi kan*at

oleh karcna pengaruh bahan karsinogenih mempengaflrhi pengaturan eksprcsi penyandian


radiasi (sinar X, ultra violet) maupun scbab protein dan akan mempengaruhi berbagai fungsi
lainnya. vilal sel seperti prolilerasi dan difcrensiasi.
- Produk yang berlebihan dari onkogen normal Kesemua ini dapat dilihat pada kemampuan sel
Penyisipan onkogen dari virus onkogenik kanker dalam memicu dirinya sendiri,
- Aktivasi proto onkogen enhancer,tirus diferensiasi dan imortalitas.
onkogenik Sel kanker paru menghasilkan bombosin yang
- Kematian, alau kurang atau tidak aktifnya merupakan suatu telra decapepLida. Bombesin ini
anti onkogen. akan berikalan dengan reseptor peftumbuhan
Proses karsinogencsis dimulai dengan adanya yang rnengaktifkan prot€in kinase C yang
akumulasi kerusakan genetik pada sel yang mengaktifkan ST di sitoplasma dan berlanjut
sensitif dan secara selektif berubah menjadi dengan aktihya proto onkogen pada inti sel.
ganas. Mutan yang terbentuk ini akan

ibEEIls in Termlnal Differenlialion


. Detecls in Growth Contlol
. figsistaics to cloloxicity
. D€fscts in progiammed q€ll Deaih
.Su.lac€

JNI.llATEB tEoPL4Sn"c MALIG IIA'.i' clll{lcAL CANCER,


CELL !€sloN turilon car.lcEH

Gaftbar 2. Pengaruh metabolik asap rokok terhadap paru (Trabier, 2000)

Merokok dru patologi krnker paru p€mbagian dibagi menjadi kelompok sel kecil
Karsinogenesis pada mukosa bronkhus dan bukan sel kecil.
merupakan proses bertahap yang berakibat Berdasarkan pada sediaan jaringan pa.u hasil
pada perubahan spektrum meliputi ,aral c€Il operasi, secara mikoskopis Kreyberg dan WHO
Wplosia, squernous tuetaplasia, dtsplasid membagi kanker patu secam histoparologis
ddn carcinoma insilu. Menurut ICD karsinoma dalam klasifikasi :
bronkogenik merupakan tumor paru primer I . Kanker paru jenis Skuamosa :
yang berasal dari saluran nafas atas. a. Differcnsiasi baik
Histopatologi karsinoma bronkogenik tidak b. Differensiasi sedang
banyak berubah. WHO dan IASLC membagi c. Differensiasi jelek
karsinoma bronkogenik kedalam kelompok 2. Kanker parujenis Adenokarsinoma :
besari skuamos4 sel besar, sel keoil, a. Nor otherwise speciJied (IIOS)
Adenokarsinoma - pembagian id daPat dipecah b. Bronchioloalveolor
lagi kedalam sub klasifikasi yang lebih sPesifik. 3. Kankor parujenis Adeno skuamus karsinorna.
Namun dalam penatalaksanaan pengobatan, 4. Kanker paru jenis sel kecil:
a. klasik

lll
JURNAL KEDOKTEMNSyI)H KUALA volume 3 Nonot 2 Asustus 20A8

b, cafiputarr small cell dan large cell


Usia.
-Undfferentiated large cell carcikoma. Pada kawasan yang memiliki insiden tinggi
-Giant cell carcinofia kanker paru, usia merupakan salah safu hal
penting dalam menduga seseorang menderita
Epidemi kanker paru kanker paru. Sebagai contoh kenaikan 30 %
.Kasus kanker pada paru relatif jarang kasus pada wanita dan 90 % penirykatan
dilaporkan pada abad 19. namuo insiden kasus pada pria terjadi pada usia 35 - 75 tahun.
kanker paru seoara dramatis dilaporkan Hal ini memperlihatkan adanya pengaruh
meningkat sejak awal abad 20, dan terus umur dalam kemungkinan besarn a risiko
meningkat hingga kini. terjadinya kanker paru pada populasi yang
Pada tahun 1990 diperktuakan terdapat 1,04 berbeda
juta kasus kanker paru diseluruh dunia termasuk
12,8 yo dari, selurui kasus baru kanker Geografi.
merupakan kanker paru. Saat ini insiden kanker Secara geografi insiden kanker paru yatrg
paru setiap tahun meningkat sebesar 3 o/o, dan paling tinggi pada pria dialami oleh oraag
58 o/o kasus kanker paru di laporkan berada di kulit hitam di New Orleans dan Lousiana (110
flegara yang telah maju.l4r3 dan 105 pada 100.000 populasi) selaqiutnya
I(anker paru membed kontribusi 12,8 o/o dari orang Maori di Selandia Baru (73 pada 100.000
seluruh kasus kanker, dan i7,8 % kematian populasi). Insiden kanker paru wanita paliq
pada kanker merupakan akibat dad kanker tinggi pada wanita Maori di Selandia Baru (73
paru. Hal ini disebabkan kanker paru merupakaa pada 100.000) kefI,udieJl. Northwest Territory
penyebab kematian yang sangat tinggi, hampir (66 per 100.000 populasi) selanjuhya pada
setiap penderita kanker paru akan meninggal wanita Yukon (48 per 100.000). Insiden paling
karena kankerny4 angka harapan hidup rhasih rendai kanker paru pada pedesaan India (1,3
bervariasi diberbagai belahan dunia
umumnya harapan hidup 5 rahun pada Lanker
-
pada pada pria dan 0,3 pada wanita per 100.000
populasi) serta di Afrika timur dan Aftika
paru masih kurang dari I0 9o.'' r' baiat (berkisar 0,4 - 5,3 per 100.000 populasi).
Tingkat insiden kanker paru dapar dilihar dari
jumlah kasus baru kanker paru setiap uhun dari Kebiasaar merokok-
100.000 populasi yang mempunyai risiko. lnsiden kanker paru meningkat dengan cepit
Besamya insiden memperlihatkan hubungan setelah kurun waktu 20 30 tahuo sejak
antara kanker paru dan fakor yang ikut -
melua$ya kecenderungan merokokpada
mempengaruhi, sohingga dapat diperkirakan
Iama lahapan sebeluot munculnya kasus.
maqyarakat sejak pada tahun 1920tu.
Memperlihatkanhubungan herokok delgan
Menuut Sl-uladotrir (2001) hal yang menjadi meningkatnya insiden kanker paru pada
:
fokus adalah usia. geogr"ali, kebiasaatr masyarakat Amerika Sedkat.
merokok, kecetrderungau kasus baru, sub
tipe kanlcr paru.
I
I

Mubaldi, Rokok dan apideniologi tadket

t'
I tfit
UL,
{l l./
ti'{ I

t f *^*
z
N!
t,/
ti
I

Gambar 3. Konsumsi rokok dan insiden kanker paru di Amerika Serikat


sejak 1900-1990 (Hu4 2002)

Keccnderurgau kasus k!trker paru. paru pada pria da-r


diantara keempat kanker
Perkiraan secara kasar kecenderungan kanker wanita adalah Adenokarsinoma. Perubahan
paru pada masa mendaiang dapat dilakukan kec-enderungan ini menurut berkairan dengan
dengan melihat insiden kanker paru saat ini perubahen pola merokok dan jenis rokok
pada kelompok usia kurang dari ,14 tahun. yatrg beredar saat ini dimana rokok fitter dan
Bcrdasarkar hal ini mempe*irakad di ringan akan meqakibatkan seomry perokok
masyarakat Uni Eropa pada tahun 2020 insiden menghisap lebih dalam dan memkok lebih
kanker paru akan meningkat pad6 pria di banyak.3 Namun christiani masih tetap
Yunani, Spanyol dan Perancis, dan insiden berpendapat bahwa secam Epidemiologi
kanker paru akan mcnurun pada pria Inggris. molekulq merokok berhubungao kuat dcngan
hlandiq Finlandia d8n Swedia. Pada wanita ka[ker paru jenis Skuamosa"
diperkiEkan insiden akan meningkat pada Saal ini insiden baru kanker pam cenderung
wanita Belanda, Denmark dan Austria. Pada lebih tinggi di negara yang sedatrg berkembang
Wanit{ insiden akan menurun pada dan para ahli menganggap kanker peru
masyaEkat spanyol, bladia dao Finlandi& merupakan salah satu problem kesehatan yang
akan fiemperbuuk kondisi psda dckade
Sub type krtrker prru mendatang. Ke.dsafl ters€but dis€babkan ol€h
Terdapat kecenderunga! perubahan pola jenis berbagai hal seperti p€rubahan budayq
kanke. paru yang didiagnosa dibeberapa kebiasaan mgrokok yang semakin luaq
kawasan. Di Denmark keempat jenis kanker dibanyak negara industri rokok merupaksn
paru jenis Skuamosa, sel keoil dan sel besar salah satu sumbgr perckonomiarq sernakia
cenderuog menwun pada pria dis€rtai dengan bergesemya angka kematian karena penyakit
meningkatnya . insiden Adenokarsinoma. Di infeksi, serta adatrya ke€enderu[gan makin
Amerika Serikat insiden yang paling tihgi meningkatnya usia harapan hidup. WHo

l13
-\Iutw.li, Ibko* .lak qidediologi *o,ker

memperkirakan pa a tahun 2025 angka 6. Mullcr KM. LunS cancer : Ivloryhology. Eu Respir
kematian oloh karena kanker paru akan Mon 2001.06 i.]{-47.
7. Conslantinidcs P. Ccneral Pathobiology. Appleton &
meningkat empat kali, terutama dinegara yang Lan8e, No^ralk Connecticut- 1994
sedang be*embang, dan pada umumnya 8. Tralis WD. Pa$ology of Lring Cancer Clin Chest
diakihatkan oleh kebiaern merokok. l1416 Med 2002, 23 : 65 - 8l
9. Mulshinc JL. Cutitia I:, Ibckman MS, De Luca LM
Lung cancer evaluation to pre invasive manag€menl
Riugkasatr
Clin Chest Med 2002 .23 | 37 - 47
Kaitan antara merokok dengan kanker paru r0.Bil€llo KS, Murin S, MatthiyR{. Epidcmiolog/,
mulai diketahui sejak publikasi epidemiologis ctiolog). aod prcvention of lb8 @ccr. Clin GEsl
lentang tingginya insiden kanke. pa.u di Med 2002, ?l : l-23
Amerika Serikat tahun 1964 men,,usul Iingginya ll.Carbone DP. \4olecLlrr biolog) i, the d;agnos;s,
proSnosis. and lherapy of lung caicer. In ( Aisner J.
konsumsi rokok beberapa tahun sebelumnya.
AniaSada R, Green MR, Martini N, I'erry Mc,eds)
Secam epidemiologis beberapa hal yang ikut Comprehensive Tcxr book of Thoracic Orcology.
mempengaruhi insiden kanker panr adalah : usia. William & Wilkins Baltimote \996, W,27G287-
ras, sertajumlah konsumsi rokok. l2.Christia.i DC- Smoking md lhc mdeuld
epidenriology oflung cancer. (ln : Murin S, SilveEiri
Daftar pustaka C. Cuest Editors). Clin Chest Med 2000,21 :67-93
I3.SkulBdottir H. olscn Jtl. Epidemiology oflung crncer.
l Kumra V, Markoff BA.Who's smokin8.ow ? Clin
Eur Respir Mon 2001, l7: l-12
ChestMed2000,2l:l-9
2. Midthutr DE, Jc! JR . S@ning for lu8 @c€r. Eur l4,van Zandfijk N. eliolog, ,nd prevcrfion of lunS
cancer. Eur R6pi. Mon 2001, 17: l3-13
R€spir Mon 2001.17 :71 - 85
l5.Wang SS, Samet JM.. Tobacco smoking and cancer :
3. Hun DH, Ebba JO. Prevention luns @c€r by
stoppedsmoking. Clin Chest Med 2002 23 :27 35 Ihe promise of
molecular epidemiology. Solud
Publica Mex. 1997, 39:331-345.
4. villablsB AC, Mc Donel JM) Rutledee JC,.
l6.wynder EL, Horfmann D S6okins and Lung canc€r :
Smoking Bnd cardiovalcular disesle. Clin Chest Med
Scienlific Challenges and Opponunilic!. Canc€I Res
2000,2t : 159 - 169
1994, 54:52a4-5295.
5. Eisen T. BioloE/ of lug crncer. Eur R€spir Mon
2001, 17 | 6l-70
t1.Z.rl'r E?\ wynd€r EL 1996 Diff.r€nc.s itr lDg
cancer risl beMecn men and wom€n : Examina{on
ofth. evidence. JNatl Ca.cer Inst tE:183192

114

Anda mungkin juga menyukai