PENDAHULUAN
1
ambient temperature (suhu lingkungan) dan dapat dicairkan seperti halnya
Liquefied Petroleum Gas (LPG) sehingga infrastruktur untuk LPG dapat juga
digunakan untuk dimetil eter.
Setiap tahunnya penggunaan DME di Indonesia semakin meningkat.
Namun, untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri kebanyakan
masih diimpor dari negara Jepang, China, Taiwan dan sebagian Eropa.
Selain itu, penggunaan DME sebagai bahan blending LPG masih belum ada.
Sedangkan kebutuhan LPG setiap tahunggya semakin meningkat. Oleh
karena itu, pendirian pabrik DME di dalam negeri sangat diperlukan. Selain
pangsa pasarnya dekat, bahan bakunya dapat diperoleh di negeri sendiri,
sehingga ketergantungan produk impor dapat dikurangi. Hal ini secara tidak
langsung dapat menambah devisa negara, pemecahan terhadap masalah
tenaga kerja dengan adanya lapangan kerja baru, dan memperkuat
perekonomian negara.
2
menggantikan LPG serta pada ayat 3 pasal tersebut menyatakan bahwa
DME diperbolehkan sebagai bahan campuran LPG. DME dapat dicampur
dengan LPG dengan komposisi 20%. Dengan kata lain, DME dapat
digunakan untuk mensubstitusi 20% kebutuhan LPG. Oleh karena itu,
penentuan kapasitas produksi harus memperhatikan data proyeksi impor
LPG di masa mendatang sebagai referensi pendukung.
Jika melihat kebutuhan LPG di Indonesia, dari proyeksi produksi,
impor dan ekspor, serta konsumsi LPG menurut Outlook 2014, pada tahun
2035 konsumsi LPG mencapai 8 juta ton/tahun, seperti ditunjukkan pada
gambar 1.1
3
6.2
6 f(x) = 0.1325 x − 261.318928571429
kebutuhan LPG(juta
5.8 R² = 0.780915259622368
5.6
ton/tahun)
5.4
5.2
5
4.8
4.6
4.4
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
tahun
4
tersebut telah dipasarkan diberbagai wilayah Indonesia maupun luar
negeri. Untuk pemasarannya, PT. KMI menjual 70% (480.000 ton/tahun)
digunakan untuk kebutuhan luar negeri oleh Sojitz Corporation dan
sisanya 30% (180.000 ton/tahun) untuk kebutuhan dalam negeri.
PT. Kaltim methanol Industry juga sedang menjalankan proyek
pendirian pabrik baru yang akan dimulai pada tahun 2016. Kapasitas
produksi pabrik yang akan dibangun ini sebesar 660.000 ton/tahun yang
diproyeksikan untuk kebutuhan pasar dalam negeri.
Lokasi Kapasitas/tahun
Nama Perusahaan
(ton)
Sanghai 200.000
5
Atas pertimbangan proyeksi kebutuhan dan impor LPG tahun 2020
sebesar 1.262.000 ton/tahun, jumlah bahan baku methanol yang tersedia
untuk pasar dalam negeri sebesar 180.000 ton/tahun, maka masih ada
peluang pendirian pabrik DME baru pada tahun 2020 sebesar 262.000
ton/tahun. Dengan memanfaatkan 50% dari peluang yang ada, maka
berdasarkan pertimbangan di atas, pabrik DME akan didirikan dengan
kapasitas produksi sebesar 131.000 ton/tahun.
b. Pemasaran
Faktor pemasaran menjadi penting karena berpengaruh terhadap
pendistribusian dan penjualan produk. Jika produk merupakan barang
weight gain dari bahan bakunya atau produk rentan rusak selama
6
transportasinya, maka disarankan pemilihan lokasi pendirian pabrik dekat
dengan pasar yang dimaksud. Semakin dekat dengan pasarnya, berarti
biaya transportasi akan semakin murah dan resiko produk rusak selama
pengiriman dapat diminimalisasi.
7
berada dekat dengan lingkungan pendidikan sehingga mempermudah
proses rekrutmen pegawai.
2. Faktor Sekunder
a. Kondisi Geografis
Dalam usaha menghindari gangguan yang tidak bisa dikendalikan
dan tidak terduga seperti bencana alam (banjir, gempa bumi, tsunami,
dan lain sebagainya), pemilihan lokasi pabrik sebaiknya di daerah yang
jauh dari potensi terjadinya bencana alam. Faktor geografis juga
berpengaruh karena jika cuaca di suatu daerah yang dipilih cukup ekstrim
maka bisa jadi kondisi peralatan tidak awet. Pemilihan lokasi pabrik
yang jauh dari potensi terjadinya bencana alam serta beriklim stabil
akan mengurangi resiko terganggunya operasional pabrik. Kondisi tanah
yang relatif masih luas dan merupakan tanah datar dengan kondisi iklim
yang stabil sepanjang tahun sangat menguntungkan.
8
pemipaan langsung dari product storage milik PT. Kaltim Methanol
Industry. Selain itu, hal ini dilakukan karena produk DME mengalami
weight loss dari bahan bakunya, sehingga pendirian pabrik beradadekat
dengan sumber bahan bakunya.
b. Kota Bontang adalah daerah industri kimia yang besar dan
terus berkembang dengan pesat. Hal ini karena adanya industri besar lain
seperti Pupuk Kaltim, PT. Badak NGL, dan Kaltim Industrial Estate
(KIE) menyebabkan sarana transportasi darat maupun laut kian
berkembang bahkan saat ini akan dibangun highway yang
menghubungkan kota Balikpapan – Samarinda – Bontang –
Sangatta. Selain dua transportasi tersebut, jalur transportasi udara juga
telah tersedia melalui Bandara Udara Bontang dan bandara perintis yang
berada di kawasan industri PT. Badak NGL Transportasi. Tersedianya
beragam pilihan sarana transportasi akan sangat menunjang mobilitas
karyawan dan transportasi barang baik berupa bahan baku maupun
produk.
c. Sampai saat ini, pasar Dimethyl Ether mayoritas berada di luar pulau
Kalimantan yaitu Jawa Timur dan Lampung, namun pemasaran
dimethyl ether dari Bontang ke daerah-daerah tersebut tidaklah sulit
karena sudah tersedia sarana transportasi laut yang cukup memadai dan
didukung oleh letak kota Bontang yang strategis yaitu terletak di jalur
Kalimantan berhadapan langsung dengan Selat Makassar.
d. Kota Bontang terletak sekitar 120 kilometer dari kota Samarinda
dan berbatasan langsung dengan Selat Makassar di sebelah timur. Batas
wilayah ini menandakan bahwa lokasi pendirian pabrik dekat dengan
sumber air sehingga penyediaan air untuk keperluan proses, air
pendingin, dan untuk kebutuhan lainnya tidak mengalami kesulitan.
Begitu pula dengan kebutuhan bahan bakar khususnya batubara
yang dapat dipasok dari beberapa industri batubara di sekitar
Kalimantan Timur, diantaranya Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT
Indominco Mandiri.
9
e. Berkembangnya tingkat perekonomian di kota Bontang telah
mendorong tingkat pendidikan di kota tersebut. Dengan demikian,
perusahaan dapat mempekerjakan tenaga kerja ahli yang berasal dari kota
Bontang dan sekitarnya. Upah minimum propinsi Kalimantan Timur
yang tinggi, yaitu sebesar Rp 2.026.126,00 pada tahun 2015 juga dapat
menarik tenaga kerja ahli dari luar pulau Kalimantan.
10
dehidrasi lain.
Kekurangan:
Menggunakan katalis asam sulfat (H2SO4) yang bersifat
korosif sehingga diperlukan peralatan dengan bahan konstruksi yang
tahan terhadap korosi.
Peralatan yang dibutuhkan lebih banyak dibanding dengan proses
dehidrasi lain.
Menghasilkan konversi paling rendah dibanding proses serupa
namun dengan katalis yang berbeda
Kekurangan :
11
langsung (direct contact) di dalam reaktor antara uap CH3OH dengan
katalis zeolit padat pada range temperatur 250-400oC. Hasil reaksi
berupa DME sebagai produk utama, air sebagai produk samping dan
Methanol sebagai reaktan yang belum bereaksi. Dalam rangka
menghasilkan Dimethyl ether (DME) dengan kemurnian tinggi, hasil
reaksi perlu didistilasi untuk memisahkan DME dari komponen lain (H2O
dan sisa Methanol yang ikut bersama produk utama).
Reaksi:
2CH3OH(g) CH3OCH3(g) + H2O(g)
Konversi: 80%
Kelebihan :
Prosesnya sederhana sehingga peralatan yang diperlukan sedikit.
Biaya investasi untuk peralatan yang diperlukan sedikit.
Konversi tinggi
Proses purifikasi sederhana
Kekurangan :
Suhu dan tekanan operasi reaktor tinggi
12
Suhu operasi reaktor relatif rendah dibandingkan dengan
menggunakan katalis zeolit dan γ-alumina.
Menghasilkan konversi paling tinggi diantara katalis lain
Kekurangan :
Tekanan operasi reaktor tinggi
13
a. Sifat Fisis
Berat molekul : 32,042 g/mol
o
Titik beku normal; 1 atm : -97,8 C
o
Titik didih normal; 1 atm : 64,7 C
o
Temperature kritis : 240 C
b. Sifat Kimia
Reaksi dehidrogenasi dan oksidasi dehidrogenasi Methanol
menjadi Formaldehid dengan katalisator Ag
Reaksi :
CH3OH HCHO + H2
2CH3OH + O2 2HCO + 4H2O
Reaksi esterifikasi
o Dengan asam organic
CH3OH + CH3OOH CH3COOCH3 + H2O
o Dengan asam anorganik
CH3OOH + H2SO4 CH3SO3OH + H2O
2CH3SO3OH (CH3)2SO4 + H2SO4
14
CH3HSO4 + CH3OH CH3OCH3 + H2SO4
2CH3OH CH3OCH3 + H2O
a. Sifat Fisika
Berat molekul : 46,069 g/mol
o
Titik beku : -138,5 C
o
Titik didih; 1 atm : -25,1 C
o
Spesifik gravity cairan; 20 C : 0,661
b. Sifat Kimia
DME bereaksi dengan Karbon Monoksida dan air menjadi
Asam Asetat dengan katalisator Cobalt
15
Reaksi :
CH3OCH3 + H2O + CO 2CH3COOH
16