PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
MARIA AIDA SERLIANA ABI
52180083
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan proposal dengan topik
“Pembuatan KNO3 dari Limbah Peternakan Ayam Broiler dan Abu Batang
Pisang” dengan baik. Penulisan proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana S1 pada Program Studi Kimia, Fakultas Pertanian,
Universitas Timor.
Penulisan proposal ini, penulis berharap semoga proposal ini berguna dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal
ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Maria
Magdalena Kolo, S.Si.,M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Gebhardus D.
Gelyaman, S.Si.,M.Sc selaku dosen pembimbing II serta semua pihak yang telah
memberikan dukungan moral sehingga proposal ini dapat diselesaikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................3
2.1 Komposisi Feses Ayam Broiler .........................................................3
2.2 Siklus Nitrogen ..................................................................................3
2.3 Tanaman Pisang Sebagai Sumber Kalium ..........................................4
2.3.1 Klasifikasi Tanaman Pisang .........................................................4
2.3.2 Kalium dalam Abu Batang Pisang ...............................................6
2.4 Garam Kalium Nitrat ...........................................................................7
2.4.1 Sifat Kimia Kalium Nitrat..............................................................7
2.4.2 Metode Sintesis Kalium Nitrat .....................................................7
2.4.3 Pemanfaatan Kalium Nitrat ..........................................................7
2.5 Karakterisasi Kalium Nitrat ................................................................8
2.5.1 Difraksi Sinar X (XRD) ................................................................8
2.5.2 Sinar X Fluoresensi (XRF) ...........................................................9
2.5.3 Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray ..........10
2.5.4 Spektroskopi Inframerah Transformasi Forier ............................12
2.5.5 Spektrofotometer UV-Vis ..........................................................12
2.5.6 Inductively Couple Plasma (ICP) ................................................13
BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN ...........................................15
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................15
3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................15
3.2.1 Alat ...............................................................................................15
3.2.2 Bahan ............................................................................................15
3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................15
3.3.1 Ekstraksi Kalium ..........................................................................15
3.3.2 Kultur Nitro-bac ...........................................................................16
3.3.3 Fermenasi Feses Ayam .................................................................16
3.3.4 Pembuatan KNO3 .........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kandungan Unsur yang terdapat dalam Feses Ayam ........................................3
2. Klasifikasi Tanaman Pisang ..............................................................................5
3. Komposisi Kimia Batang Pisang ......................................................................6
4. Komponen Unsur Mineral Abu Batang Pisang ................................................12
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Siklus Nitrogen .................................................................................................4
2. Batang Pisang ...................................................................................................5
3. Kristal Kalium Nitrat ........................................................................................7
4. Pola Difraksi Sinar X ........................................................................................8
5. Spektrum XRD Kalium Nitrat ..........................................................................9
6. Proses Terjadinya Sinar X ................................................................................10
7. Skema Prinsip Kerja SEM ...............................................................................11
8. Proses Alat FTIR Analisis Sampel ...................................................................13
9. Skema Susunan Spektrofotometer UV-Vis ......................................................13
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Batang pisang merupakan limbah dari tanaman pisang yang hanya dapat
berbuah satu kali, sehingga batang pisang hanya akan menjadi limbah yang
menumpuk karena belum dimanfaatkan secara optimal (Sulistyoningsih, 2017).
Sebagian masyarakat tidak memanfaatkan batang pisang karena kurangnya
pengetahuan, namun batang pisang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Komposisi unsur kimia yang terkandung dalam batang pisang ialah
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Silikon (Si), Fosfor (P) dan Kalium (K). Potensi
kalium pada abu batang pisang relatif tinggi, maka perlu dilakukan proses
ekstraksi untuk memperoleh kalium. Abu batang pisang dapat diekstrak dengan
pelarut aquades sebagai pembuatan Kalium Hidroksida (KOH) (Sukeksi dkk.,
2017).
Feses ayam broiler merupakan salah satu limbah bahan organik yang
menimbulkan gas-gas polusi, yaitu amoniak (NH3), nitrit (NO2-) dan gas hidrogen
(H2) yang terjadi selama proses dekomposisi. Feses ayam broiler yang dihasilkan
dari peternakan ayam sangat banyak dan terus meningkat. Setiap ekor ayam dapat
menghasilkan feses sebesar 6,6% per hari (Ansar dkk., 2019). Hal ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia yang tinggal di lingkungan
sekitar. Oleh karena itu, perlu pengolahan limbah feses ayam dengan menguraikan
gas amonia menjadi Nitrat (NO3-) agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber nitrat.
Proses ini dilakukan dengan menambahkan bakteri Nitrobacter dan Nitrozimonas
untuk mempercepat penguraian (Ropiatningsuari, 2018).
Berdasarkan uraian di atas, kalium nitrat dapat dibuat dari bahan alternatif
yang lebih murah dibanding pembelian pupuk KNO3. Sumber kalium dan nitrat
dapat diperoleh dari limbah abu batang pisang dan feses ayam. Kandungan unsur
yang diperoleh dari kedua bahan ini dapat dicampurkan menjadi suatu larutan
yang jika dipanaskan akan menghasilkan garam KNO3. Dengan demikian, peneliti
tertarik melakukan penelitian terkait “Pembuatan KNO3 dari Limbah Peternakan
Ayam Broiler dan Abu Batang Pisang”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Denitrifikasi
Imobilisasi
Im
ob
Amonifikasi
il
Nitrifikasi
isa
si
NH4+
lebih dari 200 jenis pisang. Salah satu jenis tanaman ini adalah tanaman pisang
Ambon.
Ekstraksi padat-cair atau leaching adalah salah satu metode pemisahan zat
terlarut (solut) dari campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (innert)
dengan menggunakan pelarut cair. Proses ini sering dilakukan dalam industri
metalurgi dan farmasi, yaitu pemisahan biji emas, tembaga dalam biji-bijian
logam, produk farmasi dari akar atau daun pada tanaman tertentu (Santosa dkk,
2014). Bahan yang akan diekstrak berupa bahan kering yang dihancurkan dan
berbentuk bubuk atau simplisia.
Tujuan dari ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen senyawa
kimia yang terdapat dalam bahan (Tetti, 2014). Bahan-bahan aktif seperti senyawa
antioksidan dan antimikroba yang terdapat pada tumbuhan yang diekstrak dengan
pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi tanpa
melarutkan material lainnya. Proses pemisahan secara ekstraksi terdiri dari dari 3
langkah yaitu: penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan
sampel melalui proses difusi, solut terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut
membentuk fase ekstrak, pemisahan fase ekstrak dengan sampel (Dewi dkk.,
2018).
2d sin θ = nλ
Keterangan: d= jarak antar bidang dalam Kristal
θ= sudut deviasi
n= orde (0, 1, 2, 3,…)
λ= panjang gelombang
Padatan Kristal KNO3 dapat dideteksi menggunakan metode difraksi sinar X.
Hal ini disebabkan karena pola serapan padatan tersebut terdeteksi pada sudut dua
theta (θ). Difraksi sinar X pada padatan kristal kalium nitrat yang dilaporkan oleh
Mukund (2012) ditunjukan pada Gambar 5.
Sumber sinar X
Detektor Komputer
Hasil
mengidentifikasi senyawa secara kualitatif dan kuantitatif. Prinsip kerja dari FTIR
adalah untuk menganalisis senyawa, mendeteksi gugus fungsi, menganalisis
campuran dan sampel yang akan dianalisis. Kelebihan dari FTIR merupakan
teknik yang cepat dan mempunyai radiasi sinyal yang tinggi. Proses alat FTIR
analisis sampel ditunjukan pada Gambar 8.
Sumber IR
Gambar 8 Proses Alat FTIR Analisis Sampel (Suseno and Firdausi, 2008)
Sinar dari sumber sinar inframerah merupakan kombinasi dari panjang
gelombang yang berbeda-beda. Sinar melalui interferometer akan difokuskan pada
tempat sampel. Sinar yang ditransmisikan oleh sampel difokuskan ke detektor.
Perubahan intensitas sinar menghasilkan suatu gelombang interferens. Gelombang
ini diubah menjadi sinyal oleh detektor kemudian dikirim ke komputer untuk
diolah (Astuti dkk., 2014).
Rekorder Detektor
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
cahaya matahari dengan tujuan agar bakteri nitrobac tidak mati. Selanjutnya,
difermentasi selama 1 – 2 minggu sambil diaerasi (Arisandi dkk, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
xxii
Adilang, C. L., Pelealu, N., dan Citraningtyas, G. 2019. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Batang dan Pelepah Daun Tanaman Pisang Ambon (Musa
paradisiaca var sapientum (L.) Kunt) terhadap Bakteri Staphlyococcus
aureus. Pharmacon. 8(3): 571-579.
Agustiyani D dan H Imaamuddin. 2000. Pertumbuhan Kultur Mikroba Campuran
pada Senyawa Amonium. Seminar Nasional Biologi XVI dan Konggres
Nasional Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI) XII, Bandung.
Ananta, G.P. 2020. Potensi Batang Pisang (Musa Pardisiaca L.) dalam
Penyembuhan Luka Bakar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 9(1):
334–340.
Anggraini, P.D. 2018. Pengaruh Pemberian Senyawa KNO3 (Kalium Nitrat)
terhadap Pertumbuhan Kecambah Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench).
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH).
5(1): 37–42.
Ansar, K., Susanti, H. dan Aphrodyanti, L. 2019. Pengaruh Campuran Media
Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica
oleracea L.). Agroekotek. 2(1): 15-20.
Arisandi, A., Tamam, B. dan Yuliandari, R. 2017. Jumlah Koloni pada Media
Kultur Bakteri yang Berasal dari Thallus dan Perairan Sentra Budidaya
Kappaphycus Alvarezii di Sumenep. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
9(1): 57-64.
Astuti, P., Airin, C.M., Widiyanto, S., Hana, A., Maheshwari, H. dan Sjahfirdi, L.
2014. Fourier Transform Infrared sebagai Metode Alternatif Penetapan
Tingkat Stres pada Sapai. J. Vet. 15(1): 57-63.
Defari, E.K., Senoaji, G. dan Hidayat, F. 2014. Pemanfaatan Limbah Kotoran
Ayam sebagai Bahan Baku Pembuatan Kompos. Dharma Raflesia: Jurnal
Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS. 12(1): 11-20.
Dewi, N.L.A., Adnyani, L.P.S., Pratama, R.B.R, Yanti, N.N.D, Manibuy, J.I. dan
Warditiani N.K. 2018. Pemisahan, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Saponin
dari Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban). Jurnal Farmasi Udayana.
7(2): 68-76.
Furutani, S., Nagao, M.A. dan Zee, F. 1993. Improvement Of Papaya Seedling
Emergence By Kno3 Treatment and After Ripening. Journal of Hawaiian and
Pacific Agriculture. 4(1): 57–61.
Gumelar, A.I. 2015. Pengaruh Kombinasi Larutan Perendaman dan Lama
Penyimpanan terhadap Viabilitas, Vigor dan Dormansi Benih Padi
Hibridakultivar SL-8. Jurnal Agrorektan. 2(2): 125–125.
Gunawan, B. dan Azhari, C.D. 2010. Karakterisasi Spektrofotometri IR dan
Scanning Electron Microcopy (SEM) Sensor Gas dari bahan Polimer Poly
Ethelyn Glycol (PEG). Jurnal Sains danTeknologi. 3(2): 1-17.
Halimursyadah, H. 2020. Penggunaan Kalium Nitrat Dalam Pematahan
Dormansi Fisiologis Setelah Pematangan pada Beberapa Galur Padi Mutan
Organik Spesifik Lokal Aceh. Kultivasi. 19(1): 1061–1068.
Herlambang, D., Rif’ah, H.I. dan Kusnadi, J. 2018. Aktivitas Antibakteri Caspian
Sea Soyghurt (Kajian Proporsi Penambahan Gula Pasir dan Susu Skim
Serta Jenis Kedelai). Journal of Food and Life Sciences. 2(1): 29-44.
xxiii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Batang pisang diabukan di tanur (furnace) pada suhu tinggi, yaitu 550°C.
Pengabuan batang pisang selama 3 jam untuk memproleh abu yang berwarna
putih keabuan dan berat tetap (konstan). Abu yang diperoleh didinginkan,
kemudian digerus dengan mortal dan diayak menggunakan ayakan 200 mesh
untuk menghasilkan serbuk abu batang pisang. Kenampakan abu batang pisang
ditunjukan pada Gambar 4.2.
antara larutan zat aktif di dalam sel dengan di luar sel, sehingga larutan yang
terpekat akan keluar (Sukeksi dkk, 2017). Larutan abu batang pisang diukur pH
menggunakan kertas pH untuk mengetahui konsentrasi basa pada larutan abu
batang pisang. Gambar 4.1 menunjukan pH larutan hasil ekstraksi abu batang
pisang.
yang terdapat pada serbuk hasil ekstraksi abu batang pisang. Pada Gambar 4.2
terlihat morfologi dan bentuk partikel dari hasil proses ekstraksi abu batang
pisang. Pada gambar terlihat bentuk abu batang pisang tidak beraturan.
Gambar 4.2 a). Abu Batang Pisang; b). Residu Abu Batang Pisang
Pada Spektrum ini terjadi serapan di daerah sekitar 1300–1370 cm-1 baik pada
standar maupun sampel. Serapan ini menunjukkan gugus fungsi NO2 senyawa-
senyawa nitro yang sering muncul pada bilangan gelombang 1500 -1570 cm-1 dan
1300–1370 cm-1
.
xxx