Anda di halaman 1dari 68

EFEKTIFITAS PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM

TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT

LITERATUR REVIEW

OLEH:

Ni Luh Eka Dewi Agustini

NIM.18089014021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2022
EFEKTIFITAS PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP
PENURUNAN KADAR ASAM URAT

LITERATUR REVIEW

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

OLEH:

Ni Luh Eka Dewi Agustini

NIM.18089014021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2022

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Literature Review

Efektifitas Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam

Urat”. Tidak ada bagian dalamnya penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Singaraja, 06 Januari 2022

Ni Luh Eka Dewi Agustini

iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai aktivitas akademik STIKes Buleleng, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama: Ni Luh Eka Dewi Agustini
NIM: 18089014021
Program Studi: S1 Keperawatan
Jenis Karya: Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Hak Bebas Royalti
NonEkslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul: Literature Review Efektifitas Pemberian Air Rebusan Daun Salam
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Bebas Royalti


Non Ekslusif ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis dan pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat denngan sebenarnya.

Dibuat di : STIKes Buleleng


Pada Tanggal : 06 Januari 2022
Yang Menyatakan

Ni Luh Eka Dewi Agustini

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

JIKA MEREKA MENJADIKANNMU SASARAN HINAAN DAN


BULLYAN BANGKITLAH DAN TERSENYUM KAMU BUKTIKAN
KESUKSESANMU

Ya, itulah sederet kata yang selalu menjadi penyemangat dan motivasi ketika tak
jarang rasa lelah menghampiri mendengar hinaan dan bullyan dari orang-orang
yang merasa hebat disekeliling saya. Bahkan tak sedikit rasa sakit hati dan putus
asa pernah menghampiri. Tetapi atas kuasa Tuhan dan motivasi diri sehingga
sebuah apresiasi bagi diri saya berada pada fase ini, menyelesaikan skripsi sebagai
syarat gelar Sarjana Keperawatan dengan dan tanpa hambatan yang berarti.

Skripsi ini juga merupakan rasa sujud syukur dan terimakasih kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas tuntunan dan berkatNya lah skripsi ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya sekaligus sebagai
ungkapan terima kasihku kepada Bapak dan ibu yang sudah menyayangi
dan merawat juga bersusah payah bekerja banting tulang untuk menyekolahkan
dari tingkat SD hingga ke jenjang perguruan tinggi ini yang tentunya tidak
sedikit menghabiskan biaya disaat keadaan ekonomi yang naik turun,
selalumemberikan motivasi untuk sukses dan menyelipkan doa-doa disetiap
harinya untuk mengiringi langkah anak-anaknya.

Terima kasih untuk adik-adik saya yang selalu membantu dan orang terkasih saya
yang dengan sabar menerima segala perubahan mood dan isak tangis serta curhat
dan keluhan yang saya ucapkan dikala lelah mulai mendera. Terimakasih kepada
sahabat dan teman-teman seperjuangan dibangku kuliah atas semuanya.

Terimakasih untuk kampus tercinta tempat menuntut ilmu selama 4 tahun atas
segala kenangan dan ilmunya
vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi literatur review ini yang berjudul “Efektifitas Pemberian Air Rebusan

Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat” dengan baik dan lancar

tanpa adanya hambatan.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

berperan dalam penyelesaian Skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan

kepada;

1. Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,MSi, selaku Ketua STIKes Buleleng

atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menempuh

perkuliahan serta waktu dan ilmu yang diberikan selaku pembimbing

utama yang selalu memberikan arahan dan strategi dalam menyusun

skripsi ini, sehingga penulis mampu menyelesaikan dengan tepat waktu;

2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., M.Si., M.Kes, selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan STIKes Buleleng;

3. Putu Agus Windu Yasa Bukian, S.Ag.,M.Ag selaku pembimbing

pendamping yang selalu memberikan arahan serta masukan kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini, sehingga mampu menyelesaikan tepat waktu;

4. Ns. Mochamad Heri, S.Kep., M.Kep selaku penguji utama yang telah

memberikan masukan dan saran, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

viii
dengan tepat waktu, serta sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu membimbing dan memberikan masukan ketika ada suatu hambatan

sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan S1 dengan lancar dan tanpa

hambatan;

5. Kepada keluarga terutama orang tua saya (I Wayan Sari Atmaja, S.P dan

Ni Luh Karjati) yang tidak pernah absen menanyakan perkembangan

skripsi yang saya buat serta selalu mendukung dan memberikan semangat

juga doa tulus agar saya sebagai penulis laporan skripsi ini, mampu

menyelesaikan tugasnya dengan lancar dan tepat waktu;

6. I Kadek Dwi Syah Wangsa selaku orang yang tidak pernah lelah

memberikan dukungan, semangat dan selalu sabar menjadi pelampiasan

rasa cemas, gelisah dan mood yang kurang baik hingga akhir pembuatan

laporan skripsi ini;

7. Kepada sahabat-sahabat saya (Ni Desak Ketut Ayu Indah Sari, Komang

Fermia Koriana Dewi dan Ni Kadek Ayu Desi Dian Wulandari) atas

segala bantuan, dukungan, motivasi dan tempat berkeluh kesah ketika

tugas mulai menumpuk dan otak butuh penyegaran;

8. Teman-teman Angkatan 2018 atas segala bantuan, dukungan dan

semangatnya, dan;

9. Semua pihak yang ikut serta membantu dalam pembuatan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu.

ix
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Singaraja, 06 Januari 2022

Ni Luh Eka Dewi Agustini

x
ABSTRAK

Agustini, Ni Luh Eka Dewi. 2022. Literature Review Efektifitas Pemberian Air
Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat. Skripsi, Program S1
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) Dr. Ns.
I Made Sundayana, S.Kep., M.Si. (2) Putu Agus Windu Yasa Bukian S.Ag.,
M.Ag.
Latar Belakang: Masyarakat dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan akibat
dari pola makan yang kurang sehat salah satunya kenaikan kadar asam urat dalam
darah atau penyakit asam urat. Penyakit asam urat merupakan penyakit yang
timbul akibat terjadinya gangguan metabolisme sekresi purin sehingga terjadi
pengendapan purin dalam darah. Asam urat yang tidak normal adalah di atas 6,0
mg/dl untuk laki-laki dan 7,0 mg/dl untuk perempuan. Prevalensi asam urat di
Dunia diperkirakan mencapai 34,2%, di Indonesia mencapai 7,30% sedangkan di
Bali mencapai 10,46%.
Tujuan Penelitian: Tujuan umum dari literatur review ini adalah untuk untuk
mengetahui efektifitas pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan
kadar asam urat.
Metode: Metode yang digunakan dalam menulis literatur review ini yaitu
menggunakan design study literatur review, yaitu metode yang digunakan untuk
pencarian secara sistematis, seperti pencarian artikel dalam database jurnal
penelitian, pencarian melalui internet dan tinjauan ulang artikel. Search Enggine
yang digunakan meliputi Google Scholar, Science Direct dan Harvard Library.
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel nasional (berbahasa
Indonesia) pada database Google Scholar adalah dengan 2 kata kunci yaitu
Pemberian Air Rebusan Daun Salam dan Penurunan Kadar Asam Urat,
Sedangkan pada database Internasional menggunakan (The Effect Of Bay-Leaf
Water Stew) OR (Syzigium Polyanthum) AND (Gout Arthritis). Hasil: Artikel
terakhir yang digunakan dalam literature review ini sebanyak 10 artikel yang
memenuhi kreteria inklusi. Secara keseluruhan peneliti menemukan adanya
keefektifan antara pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar
asam. Kesimpulan: peningkatan kadar asam urat merupakan penyakit yang
berbahaya bila tidak mendapat penanganan yang baik dan tepat karena
menimbulkan rasa nyeri yang sangat mengganggu aktifitas sehari-hari. Dari hasil
review artikel dapat disimpulkan bahwa pemberian air rebusan daun salam efektif
digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita asam urat tinggi dan
direkomendasikan sebagai salah satu terapi komplemter untuk menangani pasien
dengan asam urat tinggi.

Kata kunci: air rebusan daun salam, asam urat

xi
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM..................................................................................................ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME........................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... v
PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................................................... vi
MOTTO DAN KATA PERSEMBAHAN.............................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK..............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Literatur Review..................................................................................5
D. Manfaat Literatur Review................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Asam Urat..........................................................................................7
B. Konsep Daun Salam......................................................................................15
C. Efektifitas Pemberian Air Rebusan Daun salam Terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat.....................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Design Penelitian...........................................................................................22
B. Strategi Pencarian Literatur...........................................................................23
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Hasil Literatur Review..................................................................................30
B. Pembahasan...................................................................................................44

xii
BAB V METODE PENELITIAN
A. Kesimpulan....................................................................................................50
B. Saran..............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Prisma Flowchart Proses Pencarian Jurnal.......................................27

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format PICOS dalam Literatur Review.............................................24


Tabel 3.2 Olsen dan Baisch Scoring..................................................................28
Tabel 4.1 Review Jurnal.....................................................................................31
Tabel 4.2 Hasil Critical Appraisal Olsen dan Baisch Scoring...........................40

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 2: Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 3: Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing 1

Lampiran 4: Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing 2

Lampiran 5: Buku Lembar Konsultasi

Lampiran 6: Kwitansi Pembayaran

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit asam urat banyak muncul belakangan ini yang diderita oleh

sebagian besar masyarakat bukan hanya lansia tetapi juga kaum muda. Hal ini

didasari pada pola hidup yang kurang baik sehingga memicu timbulnya berbagai

macam penyakit salah satunya asam urat atau Gout Arthritis Hiperurisemia adalah

suatu keadaan akibat terjadinya peningkatan kadar asam urat darah diatas batas

normal, hal ini merupakan gangguan metabolisme pada tubuh yang mendasari

terjadinya asam urat atau Gout Arthritis. Gout Arthritis adalah keadaan akibat

terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam dalah termasuk serangan terus-

menerus dari pembengkakan pada sendi yang disebabkan adanya pengendapan

kristal monosodium urat (MSU) pada leokosit di cairan sinovial hal ini

menyebabkan terbentuknya sebuah topus pada jaringan di dalam dan di sekitar

sendi (Fitriani et al., 2021).

Gout Arthritis merupakan penyakit yang sangat mengganggu bagi

penderitanya, penderita Gout Arthritis akan merasa nyeri pada sendi-sendi saat

digerakkan, bengkak pada jari-jari tangan dan terasa kaku jika digerakkan,

sehingga membuat penderita asam urat tidak mampu bekerja dan beraktivitas

dengan lancar. Pada kasus yang parah, seorang penderita asam urat bisa

mengalami benjolan - benjolan aneh yang muncul diseluruh tubuh terutama pada

1
2

daerah persendian yang terasa sangat nyeri. Setelah itu benjolan tersebut meletus

sehingga membuat luka yang besar dan sangat sakit. Efek yang ditimbulkan oleh

penyakit asam urat tidaklah ringan sehingga penyakit ini bukanlah penyakit yang

bisa dianggap remeh. Penyakit asam urat ini bisa dikategorikan kedalam jenis

penyakit yang berbahaya apabila tidak ditangani dan tidak mendapat penanganan

yang tepat. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek yang lebih

berbahaya, sehingga memerlukan penatalaksanaan baik farmakologi maupun non

farmakologi (Marlinda & Putri, 2019).

Faktor penyebab asam urat menurut (Noya et al., 2019) antara lain:

usia, kegemukan atau obesitas, pola makan yang mengandung tinggi purin,

mengkonsumsi alkohol secara berlebih, penggunaan obat – obatan yang dapat

membuat peningkatan kadar asam urat, cidera pada sendi dan stres. Faktor yang

berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat juga terjadinya akibat adanya

faktor genetik, dijelaskan bahwa Jika mempunyai keluarga atau salah satu anggota

keluarga yang memiliki hubungan darah langsung memiliki riwayat kadar asam

urat yang tinggi, maka terdapat risiko seseorang tersebut mengalami peningkatan

kadar asam urat.

Prevalensi asam urat di Dunia sebanyak 34,2%. Prevalensi asam urat di

Amerika dari total penduduknya adalah sebesar 26,3%. Peningkatan angka

kejadian asam urat bukan hanya meningkat didaerah negara maju saja, namun,

negara berkembang juga menjadi sasaran terjadinya peningkatan penderita asam

urat, sebagai contoh salah satunya adalah Negara Indonesia (WHO, 2017).
3

Menurut Riskesdas tahun 2018 prevalensi penyakit asam urat di

Indonesia sebanyak 7,30%. Berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia

4,33% terjadi pada usia dibawah 34 tahun, usia 35-64 tahun 11,20% usia 65-74

tahun 18,63%, dan prevalensi tertinggi terjadi pada umur ≥ 75 tahun 18,95% jika

diteliti dari segi pengelompokan umur. Penderita asam urat pada perempuan juga

lebih banyak, sebanyak (8,46%) dibandingkan dengan penderita asam urat pada

laki – laki yaitu sebanyak (6,13%) (Laporan Nasional Riskesdas, 2018).

Prevalensi asam urat di Bali yaitu sebanyak 10,46%. Penderita asam

urat terbanyak terdapat di Kabupaten Karangasem sebanyak 15,36%, disusul oleh

Kabupaten Gianyar di posisi kedua sebanyak 15,02% sedangkan Kabupaten

buleleng sebanyak 12,93%, sedangkan Kota Denpasar menjadi kabupaten dengan

penderita asam urat paling rendah sebanyak 5,11% (RISKESDAS, 2018).

Penderita asam urat di Indonesia sangat tinggi sehingga diperlukan

pengobatan alternatif untuk mengatasi semakin tingginya kasus asam urat ke

depannya. Alternatif yang dibutuhkan adalah pengobatan alternatif herbal yang

memiliki efek samping minimum terhadap kesehatan. Pengobatakan alternatif

herbal diharapkan dapat menjadi solusi terbaik bagi penderita asam urat serta

tidak membawa dampak yang buruk bagi kesehatan serta organ tubuh lainnya.

Pengobatan herbal juga diharapkan mampu mengurangi penggunaan obat –

obatan kimia yang mempunyai efek samping sangat besar terhadap kesehatan,

terutama kesehatan ginjal. Hal ini dikarenakan obat – obatan kimia mengandung

bahan sintetis yang berpotensi memberatkan kerja jantung dan ginjal (Andriani,

2018).
4

Pengobatan herbal salah satunya adalah pemberian air rebusan daun

salam, yang merupakan pengobatan herbal yang sangat praktis dan mudah

dijangkau serta cara membuatnya sangat mudah dan harganya relatif murah. Daun

salam banyak dijumpai dipasaran dan sering digunakan sebagai bumbu dapur

untuk menambah rasa gurih pada makanan, dibalik fungsinya sebagai bumbu

dapur, daun salam juga mengandung banyak khasiat seperti berkhasiat untuk

menurunkan kadar asam urat dalam darah jika dikonsumsi secara teratur. Air

rebusan daun salam mampu menurunkan kadar asam urat karena mengandung

beberapa senyawa seperti minyak atsiri, flavonoid, dan tannin. Flavonoid adalah

senyawa metabolit sekunder yang memiliki kemampuan untuk mencegah

pembentukan enzim xantin oksidase. Enzim xantin oksidase adalah enzim yang

memiliki kemampuan mengubah hipoxantin menjadi xantin sehingga menjadi

asam urat. Fungsi flavonoid adalah mencegah pembentukan asam urat (Widiyono

et al., 2020)

Menurut (Marlinda & Putri, 2019) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa “ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum)

terhadap kadar asam urat pada penderita asam urat, perbedaan kadar asam urat

sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun salam rata – rata 2,2 mg/dl”.

Berdasarkan fenomena yang ada serta banyaknya penderita asam urat

dimasyarakat membuat peneliti tertarik untuk membuat literatur review

“Efektifitas Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar

Asam Urat” untuk mengetahui keefektifan pengaruh mengkonsumsi air rebusan

daun salam terhadap penurunan asam urat.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah

“Apakah Efektif Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar

Asam Urat?”.

C. Tujuan Literatur Review

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Literatur Review ini adalah untuk mengetahui

Keefektifan Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar

Asam Urat.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui manfaat air rebusan daun salam terhadap penurunan

kadar asam urat

2. Untuk menganalisis keefektifan pemberian air rebusan daun salam dalam

menurunkan kadar asam urat.

D. Manfaat Literatur Review

1. Manfaat Teoritis

Literatur Review ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kajian

pustaka di bidang keperawatan khususnya mengenai efektifitas pemberian air

rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat.


6

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan untuk institusi pendidikan dalam pemberian

informasi di bidang keperawatan mengenai keefektifan pemberian air

rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan Literatur Review ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar

acuan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan dan mengembangkan

penelitian lain yang berkaitan dengan pemberian air rebusan daun salam

untuk menurunkan kadar asam urat.

3. Bagi Pembaca/Penderita Asam Urat

Diharapkan literatur review ini dapat dijadikan sumber informasi bagi

keluarga, terutama penderita asam urat agar dapat dijadikan pedoman serta

acuan dalam pembuatan air rebusan daun salam untuk mencegah

terjadinya peningkatan asam urat dan menurunkan kadar asam urat dalam

darah.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan literatur review ini menghasilkan informasi cara

pencegahan dan cara menurunkan kadar asam urat dalam darah yang bisa

dijadikan sebagai bahan referensi atau sumber informasi yang lengkap dan

terpercaya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asam Urat

1. Pengertian

Asam urat adalah radang sendi yang diakibatkan oleh sekresi akhir

metabolisme purin. Asam urat adalah penyakit muskuloskeletal akibat kelainan

metabolik yang diderita oleh 34,2% populasi di Dunia. Penyakit asam urat

adalah penyakit yang disebabkan oleh asam atau tumpukan kristal di dalam

jaringan, terutama jaringan sendi. 5-10% menyerang usia 5-20 tahun dan 20%

pada usia 50 tahun ke atas, serta pada Wanita usia 45 tahun ke atas atau

memasuki usia menopause (Helvi Alvita, 2018).

Asam urat adalah penyakit radang sendi yang disebabkan oleh

peningkatan kadar asam urat dalam darah, karena terganggunya metabolisme

purin (hiperurisemia) dalam tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi, sehingga

dapat mengganggu aktifitas sehari – hari (Marlinda & Putri, 2019).

Penyakit asam urat disebabkan oleh penumpukan asam urat

(monosodium urat) yang masuk ke dalam rongga sendi. Asam urat terbentuk

jika tubuh mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin. Asam

urat merupakan hasil samping dari pemecahan sel yang terdapat di dalam

darah, karena tubuh secara berkesinambungan memecah dan membentuk sel

7
8

yang baru. Kadar asam urat meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak

mampu mengeluarkannya melalui urin, sehingga dapat menyebabkan nyeri

sendi, terbentuknya benjolan-benjolan pada bagian tubuh tertentu seperti pada

jari kaki, serta gangguan pada saluran kemih. Komplikasi yang timbul akibat

tingginya kadar asam urat dalam tubuh, antara lain batu ginjal, penyakit radang

sendi, dan gagal ginjal (Ariyanti & Cahyani, 2020).

Faktor yang berperan terhadap terjadinya asam urat yaitu faktor

keturunan dengan adanya riwayat asam urat dalam keluarga, pola makan tinggi

protein dan kaya senyawa purin lainnya, mengkonsumsi alkohol yang

berlebihan, terjadi hambatan pembuangan asam urat karena penyakit tertentu,

penggunaan obat – obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat,

penggunaan antibiotik secara berlebihan, memiliki penyakit tertentu pada darah

yang menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme tubuh, kegemukan/

obesitas, serta terdapat faktor lain seperti stres, cedera pada sendi, serta

memiliki hipertensi (Noya et al., 2019).

2. Etiologi

Penyebab utama terjadinya asam urat karena terjadinya penimbunan

kristal asam urat, penimbunan kadar asam urat sering terjadi pada metabolisme

asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan

ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal (Widiana, 2019). Beberapa faktor

lain yang mendukung, seperti:


9

1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan

asam urat berlebihan atau hiperurisemia, retensi asam urat, atau keduanya.

2. Penyebab sekunder yaitu akibat terjadinya obesitas, diabetes mellitus,

hipertensi, serta gangguan ginjal yang akan menyebabkan:

a. Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperurisemia.

b. Karena penggunaan obat – obatan yang dapat menurunkan ekskresi

asam urat seperti: aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat,

aseta zolamid dan etambutol.

Disamping itu dijelaskan juga berdasarkan penyebab penyakit asam urat

dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Asam urat primer

Penyebab umum belum diketahui (idiopatik). Hal ini berkaitan dengan

kombinasi antara faktor genetik dan faktor hormonal yang dapat membuat

gangguan metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan

produksi asam urat. Hiperurisemia atau berkurangnya pengeluaran asam

urat dari tubuh dikatakan dapat menyebabkan terjadinya Gout Arthritis

primer.

2. Asam urat Sekunder

Asam Urat sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan

yang menyebabkan peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang

menyebabkan peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat


10

dan kelainan yang menyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder

karena peningkatan biosintesis de novo terdiri dari kelainan karena

kekurangan menyeluruh enzim Hipoxanthine Guanine

Phosphoribosyltransferase (HPRT) pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan

enzim glukosa-6 phosphate pada glycogen storage disease dan kelainan

karena kekurangan enzim fructose-1 phosphate aldolase melalui glikolisis

anaerob. Hiperurisemia sekunder karena produksi berlebih dapat disebabkan

karena keadaan yang menyebabkan peningkatan pemecahan ATP atau

pemecahan asam nukleat dari intisel.

Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan berlanjut

membentuk IMP atau purine nucleotide dalam metabolisme purin,

sedangkan hiperurisemia akibat penurunan ekskresi dikelompokkan dalam

beberapa kelompok yaitu karena penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi

glomerulus, penurunan fractional uric acid clearence dan pemakaian obat-

obatan.

3. Faktor Risiko

Menurut (Widiana, 2019) faktor resiko penyebab asam urat terdiri dari :

suku bangsa / ras, konsumsi ikan laut, penyakit, obat – obatan, dan diet tinggi

purin.

1. Suku Bangsa /Ras

Suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada suku maori di

Australia. Prevalensi suku Maori terserang penyakit asam urat tinggi


11

sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi asam urat yang tinggi pada

penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Papua.

2. Jenis Kelamin

Wanita pasca menopause memiliki kecendrungan pola makan tinggi

purin, sehingga pada Wanita yang lebih tinggi resiko terkena asam urat

karena pola makan yang cenderung mengkonsumsi tinggi purin hal ini

menyebabkan salah satu faktor resiko terkena asam urat pada wanita

3. Konsumsi Ikan Laut

Ikan laut merupakan makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi.

Konsumsi ikan laut yang tinggi mengakibatkan terjadinya peningkatan

asam urat.

4. Penyakit

Penyakit yang sering berhubungan dengan hiperurisemia misalnya,

obesitas, diabetes melitus, penyakit ginjal, hipertensi, kolesterol/

dislipidemia. Kelebihan berat badan merupakan faktor resiko yang kuat

untuk asam urat pada laki-laki, sedangkan penurunan berat badan adalah

faktor pelindung.

5. Obat-obatan

Obat – obatan yang turut mempengaruhi terjadinya hiperurisemia,

misalnya diuretik, anti hipertensi, aspirin. Diuretik sering digunakan untuk

menurunkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, tetapi hal


12

tersebut juga dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk membuang asam

urat.

6. Diet Tinggi Purin

Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa HDL yang merupakan

bagian dari kolesterol, trigliserida dan LDL disebabkan oleh asupan

makanan dengan purin tinggi. Mengkonsumsi tinggi purin akan memicu

terjadinya peningkatan kadar asam urat.

4. Klasifikasi Asam Urat

Klasifikasi asam urat dibagi menjadi 2 menurut (Widiana, 2019) yaitu;

asam urat primer dan asam urat sekunder.

1. Asam urat primer

Penyebab umum belum diketahui (idiopatik). Hal ini berkaitan dengan

kombinasi antara faktor genetik dan faktor hormonal yang dapat membuat

gangguan metabolisme, sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan

produksi asam urat. Hiperurisemia atau berkurangnya pengeluaran asam

urat dari tubuh dikatakan dapat menyebabkan terjadinya Gout Arthritis

primer.

2. Asam urat sekunder

Asam urat sekunder terjadi karena produksi hiperurisemia berlebih

dapat disebabkan karena keadaan yang menyebabkan peningkatan

pemecahan ATP atau pemecahan asam nukleat dari intisel.


13

5. Gejala Asam Urat

1. Sering mengalami kesemutan.

2. Sering mengalami nyeri dimalam hari atau Ketika baru bangun tidur dipagi

hari.

3. Sendi yang mengalami asam urat menjadi bengkak, nyeri, kemerahan dan

terasa panas terutama dimalam hari.

6. Pencehahan

Dibawah ini dijelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mencegah penyakit asam urat menurut (Widiana, 2019):

1. Pembatasan Makanan Tinggi Purin

Hindari makanan yang mengandung purin yaitu; jeroan (jantung, hati,

lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan laut, kacang - kacangan, bayam,

udang dan daun melinjo.

2. Kalori Sesuai Kebutuhan

Jumlah asupan kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh

sesuai dengan tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang

kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap

memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit

juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton,

pengeluaran badan keton yang menurun akan mengurangi pengeluaran asam

urat melalui urine.


14

3. Tinggi Karbohidrat

Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi,

singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan

asam urat, hal ini dikarenakan akan meningkatkan pengeluaran asam urat

melalui urine.

4. Rendah Lemak

Lemak dapat menghambat proses ekskresi asam urat melalui urin,

mengkonsumsi makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan

mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15

persen dari total kalori.

5. Tinggi Cairan

Mengkonsumsi air putih yang banyak, selain dari minuman, cairan

bisa diperoleh melalui buah – buahan segar yang mengandung banyak air.

Buah yang disarankan dan mengandung banyak air adalah semangka,

blewah, jambu air, belimbing manis, melon, dan nanas. Buah – buahan yang

patut dihindari adalah buah alpukat dan durian, karena keduanya

mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

6. Tanpa Alkohol

Seseorang yang mengkonsumsi alkohol diketahui bahwa kadar asam

urat mereka lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi

alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat
15

dalam plasma darah. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam

urat dari tubuh.

7. Melakukan Terapi Non Farmakologi yaitu: Mengkonsumsi air rebusan daun

salam

8. Rutin melakukan pemeriksaan asam urat.

B. Konsep Daun Salam

1. Pengertian

Daun salam adalah tanaman yang memiliki nama ilmiah Syzygium

Polyanthum, daun salam sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk

menambah cita rasa gurih pada masakan. Disamping digunakan sebagai

bumbu dapur, daun salam juga bisa digunakan sebagai obat tradisional.

Belakangan ini masyarakat sering menggunakan obat tradisional untuk

pengobatan dikarenakan, obat tradisional tidak memerlukan biaya yang tinggi

serta tidak memiliki efek samping yang besar dibandingkan obat – obatan

kimia (Mutiara, 2017).

Daun salam (Syzygium Polyanthum) merupakan tanaman alternatif yang

dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah, daun ini hampir selalu ada

dalam setiap masakan Indonesia. Daun ini juga banyak digunakan dalam

kuliner Asia seperti, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, Daun salam bisa

digunakan dalam keadaan segar atau kering. Di kalangan masyarakat


16

Indonesia, daun salam lumrah digunakan untuk penyedap masakan. Selain

sebagai penyedap masakan daun salam juga bisa dijaikan sebagai obat

tradisioanal dengan cara direbus dan diminum air rebusannya. Air daun salam

dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit seperti,

stroke, hipertensi, kolesterol, DM, dan juga asam urat (Dafriani, 2017).

2. Sifat Kimia dan Efek Farmakologis

Daun salam memiliki aroma wangi, sehingga banyak masyarakat yang

memanfaatkan daun dan kulit batang untuk direbus dan dijadikan obat

tradisional. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah menetapkan

daun salam sebagai sebagai salah satu tanaman herbal yang telah diuji secara

klinis untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan masyarakat.

Menurut (Harismah & Chusniatun, 2017) beberapa sifat kimia dan efek

farmakologis dari daun salam adalah sebagai berikut:

1. Minyak Atsiri

Minyak Atsiri mempunyai efek sebagai antimikroba, analgesik, dan

meningkatkan kemampuan fagosit. Minyak Atsiri daun salam terdiri dari

fenol sederhana, asam fenolat, asam galat, seskuiterpenoid, dan lakton.

Juga mengandung saponin, lemak, dan karbohidrat.

2. Kandungan Vitamin

Daun salam mengandung banyak vitamin, di yaitu vitamin C, vitamin

A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan


17

folat. Mineral yang terdapat pada daun salam yaitu selenium, kalsium,

magnesium, seng, sodium, potassium, besi, dan phosphor.

3. Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa polifenol yang sesuai dengan struktur

kimianya terdiri dari flavonol, flavon, flavanon, isoflavon, katekin,

antosianidin dan kalkon. Flavonoid berfungsi sebagai antiviral, anti alergi,

anti platelat, anti radang/inflamasi, anti tumor dan anti oksidan sebagai

sistem pertahanan tubuh, serta berfungsi mencegah terbentuknya enzim

xantin oksidase penyebab asam urat. Flavonoid diketahui telah disintesis

oleh tanaman dalam responnya terhadap infeksi mikroba sehingga sangat

efektif digunakan sebagai pengobatan.

4. Zat Tannin

Zat Tannin merupakan bahan aktif yang mempunyai efek anti

radang/inflamasi dan antimikroba serta berkhasiat untuk menurunkan

tekanan darah.

3. Manfaat Daun Salam Untuk Kesehatan.

Seperti yang telah dijabarkan bahwa daun salam memiliki segudang

manfaat untuk Kesehatan masyarakat, beberapa manfaat Kesehatan dari daun

salam menurut (Harismah & Chusniatun, 2017) adalah:


18

1. Mengurangi dislipidemia, khususnya hipertrigliseridemia

Senyawa yang terdapat pada daun salam yang diduga mampu

menurunkan kadar nitrigliserida tersebut adalah niasin, serat, tannin, dan

vitamin C. Mekanisme kerja tannin yaitu bereaksi dengan protein mukosa

dan sel epitel usus sehingga menghambat proses penyerapan lemak.

Berdasarkan hal tersebut maka daun salam berpotensi dijadikan sebagai

bahan obat untuk menurunkan kadar trigliserida pada manusia.

2. Menurunkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL)

Daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) secara

tepat apabila diberikan sesuai dengan dosis yang tepat, karena daun salam

mengandung senyawa aktif seperti quercetin yang terkandung dalam

flavonoid selain sifatnya sebagai antioksidan quercetin dapat menghambat

sekresi dari Apolipoprotein B ke intestinum, sehingga jumlah

Apolipoprotein B akan mengalami penurunan. Apolipoprotein B merupakan

pembentuk VLDL dan LDL.

3. Menurunkan kadar asam urat

Flavonoid yang terdapat dalam daun salam berpotensi sebagai

penghilang rasa nyeri/analgetic, senyawa fluoretin dari ekstrak daun salam

berpotensi untuk menurunkan kadar asam urat.


19

C. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan

Kadar Asam Urat

Asam urat adalah radang sendi yang diakibatkan oleh sekresi akhir

metabolisme purin. Asam urat adalah penyakit muskuloskeletal akibat kelainan

metabolik yang diderita oleh 34,2% populasi di Dunia. Penyakit asam urat adalah

penyakit yang disebabkan oleh asam atau tumpukan kristal di dalam jaringan,

terutama jaringan sendi. 5-10% menyerang usia 5-20 tahun dan 20% pada usia 50

tahun ke atas, serta pada Wanita usia 45 tahun ke atas atau memasuki usia

menopause (Helvi Alvita, 2018).

Asam urat adalah penyakit radang sendi yang disebabkan oleh

peningkatan kadar asam urat dalam darah, karena terganggunya metabolisme

purin (hiperurisemia) dalam tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi, sehingga

dapat mengganggu aktifitas sehari – hari (Marlinda & Putri, 2019).

Pengobatan asam urat bisa dilakukan dengan cara pengobatan herbal,

salah satunya pemberian air rebusan daun salam. Daun salam merupakan tanaman

yang memiliki nama latin Syzygium polyanthum. Daun salam juga sering dipakai

sebagai bumbu dapur untuk menambah cita rasa gurih pada masakan. Disamping

dipakai sebagai bumbu dapur, daun salam dapat digunakan sebagai obat herbal

tradisional. Cara pembuatan air rebusan daun salam adalah dengan merebus 5-7

lembar daun salam dengan 1000 cc air direbus sampai mendidih sehingga airnya

menjadi 100 cc, dan diberikan kepada lansia yang menderita asam urat 2 x sehari

selama 7 hari (Marlinda & Putri, 2019).


20

Menurut (Marlinda & Putri, 2019) dalam penelitiannya tentang

pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat

pasien Gout Arthritis di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang tahun 2019

dengan jenis penelitian jenis penelitian pre eksperiment dengan rancangan one-

group pre-test dan post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

penderita asam urat di wilayah kerja puskesmas Alay Kota Padang sebanyak 118

orang. Sample pada penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive

sampling sebanyak 8 orang. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pemberian air

rebusan daun salam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kadar asam urat

pada penderita Gout Arthritis, sehingga air rebusan daun salam bisa dijadikan

salah satu terapi komplementer untuk menurunkan kadar asam urat pada pasien

Gout Arthritis.

Menurut (Sari et al., 2021) dalam penelitiannya tentang penurunan

kadar asam urat dengan pemberian air rebusan daun salam pada lansia di dusun

sumber sari desa torganda kecamatan torgamba kab. labuhan batu selatan tahun

2021 dengan jenis penelitian eksperimental dengan desain penelitian one-gruop

pre-post test yang mengunakan teknik probability sampling. Populasi dalam

penelitian ini berjumlah 10 orang lansia. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

adanya pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar

asam urat pada lansia.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas yang menyatakan bahwa

pemberian air rebusan daun salam memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar

asam urat pada penderita asam urat sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian
21

air rebusan daun salam efektif digunakan untuk pengobatan herbal pada pasien

yang menderita asam urat.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Design Penelitian

Design penelitian ini adalah studi pustaka atau literature review.

literature review ini adalah metode yang digunakan untuk pencarian secara

sitematis, seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian ataupun

tinjauan ulang artikel yang sesuai dengan topik yang sudah ditentukan, bertujuan

untuk mengumpulkan dan memperoleh inti dan pokok dari penelitian sebelumnya.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bukan dari

pengamatan atau penelitian langsung, melainkan data yang didapat dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sumber data sekunder yang

diperoleh merupakan artikel jurnal yang bereputasi baik Nasional maupun

Internasional dengan tema yang sudah ditentukan (Snyder, 2019).

Metodelogi pencarian studi pustaka menyertakan berbagai jenis hasil

penelitian baik penelitian kualitatif, kuantitatif, clinical trial, maupun mix method.

Penulisan yang digunakan adalah rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature

review mengenai efektifitas pemberian air rebusan daun salam terhadap

penurunan kadar asam urat. Protokol dan evaluasi dari literature review

menggunakan PRISMA flowchart untuk menentukan seleksi studi yang telah

ditentukan dan disesuaikan dengan tujuan dari literature review. PRISMA

Flowchart adalah diagram yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pencarian,

22
23

penyaringan, dan kriteria inklusi eksklusi untuk pencarian jurnal serta

mempermudah dalam menyeleksi pembaruan jurnal atau artikel sehingga

mendapatkan hasil jurnal atau artikel yang terbaru yang sesuai dengan topik.

B. Strategi Pencarian Literature

1. Kata kunci

Dalam pencarian artikel maupun jurnal menggunakan keyword dan

Boolean operator (AND, OR, NOT) yang dipakai untuk memperluas atau

mengerucutkan pencarian, sehingga mempermudah dalam pencarian artikel

atau jurnal yang sesuai dengan topik yang dituju. Kata kunci yang digunakan

dalam literatur review ini telah disesuaikan dengan Medical Subject Heading

(MeSh) yaitu “pemberian air rebusan daun salam” dan “penurunan kadar asam

urat” supaya memenuhi exhausted searching sehingga memperluas hasil

pencarian serta menspesifikasikan hasil pencarian. MeSh adalah sebuah

website atau sistem yang dikembangkan oleh National Library Medical (NLM)

yang digunakan untuk mengelompokkan kata sesuai dengan kutipan baku yang

dipakai dalam database yang lebih spesifik. Metode bolean yang digunakan

dalam perumusan masalah literatur review ini yaitu (The Effect Of Bay-Leaf

Water Stew) OR (Syzigium Polyanthum) AND (Gout Arthritis).


24

2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi dalam pencarian literatur review ini adalah artikel yang

diterbitkan 5 tahun terakhir (2017 - 2022). Full text dan dapat diakses, dan

Berbahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Kriteria eksklusi dalam pencarian

literatur penelitian ini adalah artikel terbitan dibawah tahun 2017, artikel

Skripsi, Disertasi, Tesis dan tidak free full text serta tidak dapat diakses.

Table 3.1 Format PICOS dalam Literatur Review

Kriteria Inklusi Eksklusi

Population/Problem Kadar asam urat yang tinggi Tidak memiliki kadar asam

urat tinggi

Intervension Memberikan air rebusan daun Tidak memberikan air rebusan

salam daun salam

Comparators - -

Outcomes Adanya penurunan kadar asam Tidak ada penurunan kadar

urat asam urat

Study Design Quasy eksperimental studies, Literatur review dan sistematik

eksperimen, pre eksperimen, review

randomized control trial,

Publication Years 2017 – 2022 < 2017

Language Bahasa Inggis atau Bahasa Selain Bahasa Inggis, atau

Indonesia Bahasa Indonesia


25

3. Metode Pencarian Literatur

Metode Pencarian yang digunakan dalam literature review ini

menggunakan 3 database yaitu Google Scholar, Sience Direct, dan Harvard

Library.

Pencarian literature melalui database Google Scholar dengan kata

kunci yang digunakan berbahasa Indonesia yaitu efektifitas pemberian air

rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat terdapat 149 artikel.

Setelah dianalisis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian

disesuaikan kembali dengan topik efektifitas pemberian air rebusan daun

salam terhadap penurunan kadar asam urat, metode yang digunakan, full text,

tahun publikasi 2017-2022 dan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan

literature didapatka 10 artikel.

Pada pencarian literature melalui database Science Direct berbahasa

Inggris menggunakan Boolean (The Effect Of Bay-Leaf Water Stew) OR

(Syzigium Polyanthum) AND (Gout Arthritis) terdapat 2 artikel. Setelah

dianalisis dan disesuaikan dengan topik yang dibahas dalam kajian literatur

ini tidak ada artikel yang sesuai.

Pada pencarian literature melalui database Harvard Library berbahasa

Inggris menggunakan Boolean operator (The Effect Of Bay-Leaf Water Stew)

OR (Syzigium Polyanthum) AND (Gout Arthritis) terdapat 1 artikel. Setelah

dianalisis dan disesuaikan dengan topik yang dibahas dalam kajian literatur

ini tidak ada artikel yang sesuai.


26

Berikut ini adalah proses pencarian jurnal baik Nasional ataupun

Internasional dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang diseleksi

dalam 4 tahap yaitu tahap identifikasi, tahap skrining, tahap kelayakan, dan

analisis artikel, yang dibuat dalam bentuk bagan dibawah ini.


27

Hasil pencarian dari 3 database dengan


keyword sesuai picos pemberian air
rebusan daun salam dan penurunan Excluded (n= 132)
kadar asam urat, didapatkan jurnal yaitu
Problem/populasi
fikasi (n= 152):
Identi - Judul tidak sesuai topik
p Google Scholar: 149 (Bahasa Indonesia)
Harvard Library : 1 (Bahasa Inggris) Intervention
Taha
Science Direct : 2 (Bahasa Inggris)
- Bukan pemberian air rebusan
daun salam
Study design
- Selain Quasy eksperimental
studies, randomized control trial,
Hasil skrining judul berdasarkan
pre eksperimen
publikasi tahun 2017-2022, full text,
berbahasa Indonesia dan Inggris
ing terdapat artikel (n=20):
Skrin Google Scholar : 18 (Bahasa Indonesia)
Excluded (n= 7)
p Harvard Library : 1 (Bahasa Inggris)
Taha Science Direct : 1 (Bahasa Inggris) Outcome
- Judul tidak sesuai topik
- Dibawah tahun 2017
- Tidak full text
Hasil analisa abstrak dan ketepatan isi
berdasarkan kesesuaian outcome
(efektif terhadap penurunan kadar
asam urat) terdapat (n=13):
akan
Kelay Google Scholar: 10 (Bahasa Indonesia)
Tahap Science Direct : 2 (Bahasa Inggris)
Harvad Library : 1 (Bahasa Inggris) Excluded (n= 3)
Outcome
- Tidak sesuai dengan topik

Total artikel akhir yaitu sebanyak 10


el artikel (n=10)
Artik
sis
Anali
Bagan 3.1 PRISMA Flowchart Proses Pencarian Jurnal
28

4. Penilaian Kualitas dan Ekstraksi Data

Penilaian kualitas jurnal menggunakan critical appraisal untuk

mengetahui bias dari hasil penelitian. Jenis tool critical appraisal yang

dipakai dalam design penelitian ini adalah Olsen and Baisch Scoring. 4 rigor

kriteria yang terkandung dalam pokok – pokok assessment yang bisa dihitung

secara kuantitatif dalam Olsen Baisch Scoring adalah; tipe studi, teknik

sampling, detail pengumpulan data, dan teknik analisis data (Olsen & Baisch,

2014).

Table 3.2 Olsen dan Baisch Scoring

Penilaian Skor

Tipe Study - 1 = Best Practise Report

- 2 = Government Report

- 3 = Studi Kualitatif

- 4 = Studi Kuantitatif

- 5 = Studi Mixed Method

- 6 = Clinical Trial (Quasi Eksperiment and

RCT)

Teknik Sampling - 0 = Tidak dijelaskan

- 1 = Convenience

- 2 = Purposive/matching
29

- 3 = Random/total sampling

Detail Pengumpulan Data - 0 = Tidak dijelaskan

- 1 = Metode pengumpulan data Dijelaskan

Tekhnik Analisis Data - 1 = Naratif

- 2 = Deksriptif statistik

- 3 = Statistik inferensial

Hasil dari critical appraisal Olsen dan Baisch juga bisa digunakan oleh

peneliti dalam menentukan kriteria inklusi untuk menentukan apakah jurnal

atau artikel tersebut layak digunakan atau tidak. Semakin tinggi nilai skor

sebuah artikel atau jurnal menunjukkan bahwa jurnal tersebut memiliki

kualitas yang semakin bagus serta penelitian tersebut semakin valid, hal ini

dikarenakan semakin lengkap metode serta ketepatan isi jurnal tersebut.

Peneliti selanjutnya melakukan ekstraksi data dan data pooling yang

berisi ringkasan dari hasil setiap literatur yang akan digabungkan dalam tabel

konten. Tabel konten berisi author, judul, metode Penelitian, intervensi,

measurement, dan hasil penelitian/outcome.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literatur Review

Fokus utama dalam literature review ini adalah Efektifitas Pemberian

Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat. Dari ke 10

jurnal yang sudah dikumpulkan peneliti berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

yang disesuaikan dengan tujuan peneliti serta telah disesuaikan dengan penilaian

kualitas jurnal serta ekstraksi data, jurnal-jurnal tersebut dijabarkan secara singkat

pada hasil Review Jurnal dalam bentuk tabel yang berisi, author/tahun, judul,

metode penelitian, intervensi, measurement, hasil penelitian/outcome, agar mudah

dianalisis dan ditunjukan pada tabel dibawah 4.1, kemudian hasil critical

appraisal Olsen and Baisch untuk menilai kualitas jurnal dijabarkan pada tabel

4.2.

30
Tabel 4.1 Review Jurnal

Author/tahun Judul Metode Penelitian Intervensi Measurement/ Hasil penelitian/ Outcome

alat ukur

(Marlinda & Pengaruh Pre Eksperiment dengan Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menunjukkan

Putri, 2019) Pemberian Air one-group pre-test dan rebusan daun salam sebanyak Analisis data bahwa terdapat pengaruh

Rebusan Daun post-test design, dengan 100 cc yang di buat dengan menggunakan pemberian air rebusan daun

Salam jumlah sampel sebanyak merebus 5-7 lembar daun salam uji t-test salam terhadap penurunan

Terhadap 8 orang yang sesuai dengan 1000 cc air menjadi 100 dependent kadar asam urat pada penderita

Penurunan dengan kriteria inklusi cc, dan diberikan kepada Gout Arthritis dengan rata rata

Kadar Asam yang ditetapkan oleh responden 2x sehari selama 7 perbedaan 2,2 mg/dl

Urat Pasien peneliti hari, kemudian dilakukan

Gout Arthritis pengukuran kadar asam urat

sebagai post-test

(Widiyono et Pengaruh Metode penelitian quasi Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menunjukkan
31
al., 2020) Rebusan Daun eksperimen one group rebusan daun salam selama 7 Analisis data bahwa ada pengaruh yang

Salam pre test-post-test design, hari menggunakan signifikan pemberian air

Terhadap dengan jumlah sampel uji statistik rebusan daun salam terhadap

Penurunan 36 orang paired sample t- penurunan kadar asam urat

Kadar Asam test pada lansia dengan nilai

Urat Pada minimun perbedaan 3 mg/dl

Lansia dan nilai maksimum 4 mg/dl

setelah diberikan air rebusan

daun salam

(Sari et al., Penurunan Metode penelitian Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menunjukkan

2021) Kadar Asam eksperimental dengan rebusan daun salam yang Analisis data bahwa pemberian air rebusan

Urat Dengan desain penelitian one- diberikan selama 7 hari menggunakan daun salam berpengaruh

Pemberian Air gruop pre-post tes uji statistik terhadap penurunan kadar

Rebusan Daun dengan jumlah sampel

32
Salam Pada 10 orang Wilcoxon asam urat pada lansia

Lansia Di

Dusun

Sumber Sari

Desa

Torganda

kecamatan

Torgamba

Kab. Labuhan

Batu Selatan

(Ariyanti & Pengaruh Metode penelitian quasy Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menunjukkan

Cahyani, Pemberian Air eksperimen dengan rebusan daun salam 200 cc Analisis data bahwa pemberian air rebusan

2020) Rebusan Daun rancang bangun kontrol diminum 2 kali sehari selama menggunakan daun salam sebanyk 200 cc

Salam time series design uji statistik diminum 2 kali sehari selama

33
Terhadap dengan jumlah sampel 14 hari wilcoxon signed 14 hari dapat menunkan kadar

Kadar Asam 22 orang yang terdiri rank test. asam urat secara signifikan

Urat Pada dari 11 orang kelompok

Penderita control dan 11 orang

Asam Urat Di kelompok perlakuan

Pustu Jasem -

Ngoro

Mojokerto

(Febriyanti Pengaruh Pra-eksperiment dengan Dilakukan pengukuran pre-test Alat ukur GCU Hasil penelitian menyatakan

dan Andika, Pemberian pendekatan one group untuk mengetahui kadar asam Analisis data bahwa pemberian air rebusan

2018) Rebusan Daun pretest - posttest Design urat lansia sebelum diberikan menggunakan daun salam efektif dalam

Salam dengan jumlah sampel intervensi selanjutnya uji statistik menurunkan kadar asam urat

(Syzygium penelitian sebanyak 20 responden diberikan air rebusan paired sampel t- pada lansia dengan rata rata

Polyanthum) daun salam 2 kali sehari selama perubahan kadar asam urat

34
Terhadap orang 7 hari, selanjutnya dilakukan test setelah diberikan air rebusan

Kadar Asam pengukuran post-test untuk daun salam adalah 3,9 mg/dl

Urat Pada mengetahui perubahan terhadap

Lansia kadar asam urat pada lansia

(Helvi Alvita, Pengaruh Metode penelitian Mengukur keadaan awal Alat ukur GCU Hasil penelitian menyatakan

2018) Rebusan Daun Quasi-eksperimen responden sebelum eksperimen Analisis data bahwa pemberian air rebusan

Salam dengan rancangan One - (pre-test), kemudian diberikan menggunakan daun salam berpengaruh

Terhadap Group Pretest-posttest air rebusan daun salam uji statistik t test terhadap penurunan kadar

Penurunan Design, jumlah sampel sebanyak 200cc diminum 2 kali asam urat pada lansia

Kadar Asam sebanyak 15 orang sehari selama 7 hari,

Urat Lansia selanjutnya mengukur hasil

setelah dilakukan eksperimen

(post-test)

(Setianingrum Pemberian Air Metode penelitian Quasi Kelompok perlakuan diberikan Alat ukur GCU Pemberian air rebusan daun

35
et al., 2017) Rebusan Daun Experimen dengan air rebusan daun salam 2 kali Analisis data salam berpengaruh terhadap

Salam rancang Non Equivalent sehari selama 3 hari, sedangkan menggunakan penurunan kadar asam urat

(Syzygium Control Group Design, kelompok control hanya ikut uji Wilcoxon test pada kelompok perlakuan

Polyanthum) jumlah sampel sebanyak mendapat pengamatan sedangkan pada kelompok

Terhadap 36 orang yang terdiri kontrol kadar asam uratnya

Penurunan dari 18 orang kelompok tetap tinggi sehingga dapat

Kadar Asam control dan 18 orang disimpulkan bahwa pemberian

Urat Pada kelompok perlakuan air rebusan daun salam efektif

Penderita untuk menurunkan kadar asam

Asam Urat Di urat

Dusun

Kadisoro

Desa

Gilangharjo

36
Kecamatan

Pandak

Kabupaten

Bantul Diy

Tahun 2017

(Ndede et al., Pengaruh Metode penelitian pre Responden diberikan air Alat ukur Hasil penelitian menyatakan

2019) Pemberian eksperimen, dengan rebusan daun salam sebanyak biosensor bahwa pemberian air rebusan

Rebusan Daun metode one group pre- 200 ml selama 7 hari kemudian Analisis data daun salam berpengaruh

Salam test post-test, besarnya dilakukan pengukuran menggunakan terhadap penurunan kadar

Terhadap sampel adalah 16 orang menggunakan biosensor untuk uji t dependen asam urat sehingga air rebusan

Penurunan mengukur kadar asam urat daun salam dapat digunakan

Kadar Asam sebagai obat herbal untuk

Urat Pada menurunkan kadar asam urat

Penderita

37
Gout Artritis

Di Wilayah

Kerja

Puskesmas

Ranotana

Weru

(Andriani, Pengaruh Metode penelitian Pre Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menyebutkan

2018) Pemberian Air eksperimental dengan rebusan daun salam kemudian Analisis data bahwa pemberian air rebusan

Rebusan Daun metode pendekatan diukur menggunakan alat GCU menggunakan daun salam dapat menurunkan

Salam Pretest – Posttest, untuk mengetahui kadar asam uji T kadar asam urat dalam darah

(Syzygium jumlah sampel sebesar urat pasien sebelum dan dengan rata – rata perbedaan

Polyanthum) 20 orang sesudah diberikan air rebusan kadar asam urat sebelum dan

Terhadap daun salam sesudah diberikan intervensi

Penurunan

38
Kadar Asam 1,40 mg/dl

Urat

(Yusuf et al., Pengaruh Metode penelitian Quasi Responden diberikan air Alat ukur GCU Hasil penelitian menunjukkan

2021) Pemberian Air Eksperimen dengan rebusan daun salam kemudian Analisis data bahwa kadar asam urat pada

Rebusan Daun jumlah sampel penelitian diukur untuk mengetahui menggunakan pasien mengalami penurunan

Salam sebanyak 5 orang perbedaan kadar asam urat uji statistik Mc- sehingga air rebusan daun

Terhadap sebelum dan sesudah diberikan Nemar salam efektif dijadikan sebagai

Penderita intervensi alternatif penurun kadar asam

Asam Urat urat dalam darah

Dari ke 10 jurnal yang sudah diseleksi oleh peneliti yang sudah disesuaikan dengan kriteria berdasarkan tujuan dari

peneliti, selanjutnya jurnal tersebut dinilai kualitasnya menggunakan metode Olsen and Baisch Scroring, penjabaran kualitas jurnal

dibuat dalam bentuk tabel yang ditunjukan dibawah ini.

39
Table 4.2 Hasil Critical Appraisal Olsen and Baisch Scroring

Autor Judul Tipe Study Sampling Detail Tekhnik Skor

Pengumpulan Analisis Data

Data

(Marlinda & Putri, Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun 4 2 1 3 10

2019) Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam

Urat Pasien Gout Arthritis

(Widiyono et al., Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap 6 2 1 3 12

2020) Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia

(Sari et al., 2021) Penurunan Kadar Asam Urat Dengan 4 3 1 3 11

Pemberian Air Rebusan Daun Salam Pada

Lansia Di Dusun Sumber Sari Desa

Torganda kecamatan Torgamba Kab.

40
Labuhan Batu Selatan

(Ariyanti & Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun 6 2 1 2 11

Cahyani, 2020) Salam Terhadap Kadar Asam Urat Pada

Penderita Asam Urat Di Pustu Jasem -

Ngoro Mojokerto

(Febriyanti dan Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Salam 4 2 1 2 9

Andika, 2018) (Syzygium Polyanthum) Terhadap Kadar

Asam Urat Pada Lansia

(Helvi Alvita, Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap 6 2 1 3 12

2018) Penurunan Kadar Asam Urat Lansia

(Setianingrum et Pemberian Air Rebusan Daun Salam 6 2 1 3 12

(Syzygium Polyanthum) Terhadap

41
al., 2017) Penurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita

Asam Urat Di Dusun Kadisoro Desa

Gilangharjo Kecamatan Pandak Kabupaten

Bantul Diy Tahun 2017

(Ndede et al., Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Salam 4 3 1 3 11

2019) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada

Penderita Gout Artritis Di Wilayah Kerja

Puskesmas Ranotana Weru

(Andriani, 2018) Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun 4 3 1 2 10

Salam (Syzygium Polyanthum) Terhadap

Penurunan Kadar Asam Urat

(Yusuf et al., 2021) Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun 6 2 1 2 11

Salam Terhadap Penderita Asam Urat

42
43
44

B. PEMBAHASAN

1. Tujuan Penelitian

Hasil literature review yang telah dipaparkan dalam 10 analisis jurnal,

semua jurnal menjelaskan hasil penelitian dari variabel efektifitas pemberian air

rebusan daun salam dalam menurunkan kadar asam urat pada pasien asam urat.

Didapatkan hasil rata-rata peneliti sebelum dan sesudah diberikan air rebusan

daun salam, terdapat pengaruh yang signifikan atau efektif terhadap penurunan

kadar asam urat.

Tujuan penelitian dari 10 jurnal ini untuk mengetahui efektifitas

pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat dalam

darah, mencegah pembentukan asam urat, serta mengurangi penggunaan obat-

obatan kimia yang memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan ginjal

dalam mengobati penyakit asam urat ; Yusuf et al., 2021).

2. Design Penelitian

Semua jurnal yang menjadi bahan sampel penelitian ini merupakan

hasil penelitian eksperimen. Terbagi menjadi tiga design penelitian yaitu

penelitian yang menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan one dan

two group pretest post test design sebanyak 5 jurnal (Ariyanti & Cahyani, 2020;

Helvi Alvita, 2018; Setianingrum et al., 2017; Widiyono et al., 2020; Yusuf et al.,

2021), penelitian pre eksperimental design dengan pendekatan one group pretest

post test design sebanyak 4 jurnal (Andriani, 2018; Febriyanti dan Andika, 2018;

Marlinda & Putri, 2019; Ndede et al., 2019), dan penelitian eksperimental design
45

dengan pendekatan one group pretest post test design sebanyak 1 jurnal (Sari et

al., 2021).

3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel sudah sesuai dengan standar penelitian

eksperimen, yaitu probability sampling (Sari et al., 2021), Purposive sampling

(Ariyanti & Cahyani, 2020; Febriyanti dan Andika, 2018; Helvi Alvita, 2018;

Marlinda & Putri, 2019; Setianingrum et al., 2017; Widiyono et al., 2020; Yusuf

et al., 2021), Total sampling (Andriani, 2018 dan Ndede et al., 2019) yang

digunakan oleh para peneliti.

Populasi yang digunakan dalam 10 jurnal penelitian ini terdiri dari

beberapa karakteristik penderita Gout Arthritis, usia dari 30 tahun ke atas. Total

jumlah responden atau populasi yang digunakan dalam masing-masing penelitian

memiliki rentang yang bervariasi yaitu dari 10 orang sampai 163 orang, dengan

jumlah sampel pada kelompok intervensi berkisar 5 orang sampai 36 orang

penderita Gout Arthritis dengan keadaan umum mempunyai kadar asam urat

tinggi tidak memiliki penyakit penyerta (DM, Hipertensi dan Penyakit Ginjal)

sedangkan rentang untuk kelompok kontrol 22 orang sampai 18 orang penderita

asam urat.

Proporsi sampel pada kelompok intervensi lebih banyak dari kelompok

kontrol karena beberapa jurnal tidak menggunakan kelompok kontrol hanya

menggunakan kelompok intervensi yaitu sebanyak 8 jurnal (Andriani, 2018;

Febriyanti dan Andika, 2018; Helvi Alvita, 2018; Marlinda & Putri, 2019; Ndede
46

et al., 2019; Sari et al., 2021; Widiyono et al., 2020; Yusuf et al., 2021) dengan

kelompok kontrol sebanyak 2 jurnal (Ariyanti & Cahyani, 2020 dan

Setianingrum et al., 2017).

4. Metode Pengukuran

Parameter yang diukur atau variabel dalam 10 jurnal yang dianalisis

adalah efektifitas air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat. 9

jurnal penelitian menggunakan alat ukur GCU (Glucose, Cholesterol dan Uric

Acid) yaitu; , dan 1 penelitian menggunakan alat ukur biosensor untuk mengukur

kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan intervensi (Ndede et al., 2019).

Teknik penelitian yang digunakan dalam 10 jurnal ini menggunakan

teknik observasi yaitu pengambilan data secara langsung dan prinsip pemberian

air rebusan daun salam yaitu untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah

pada penderita asam urat tinggi.

5. Rangkuman Temuan

Dari 10 jurnal penelitian yang telah dianalisis, terdapat 2 penelitian

membuktikan bahwa kelompok intervensi lebih baik dari kelompok kontrol

setelah diberikan perlakuan (Ariyanti & Cahyani, 2020 dan Setianingrum et al.,

2017) dan 8 penelitian yang lain membuktikan bahwa pemberian air rebusan

daun salam efektif digunakan untuk menurunkan kadar asam urat (Andriani,
47

2018; Febriyanti dan Andika, 2018; Helvi Alvita, 2018; Marlinda & Putri, 2019;

Ndede et al., 2019; Sari et al., 2021; Widiyono et al., 2020; Yusuf et al., 2021).

Menurut Ariyanti & Cahyani, 2020, pada kelompok perlakuan yang

tidak diberikan air rebusan daun salam sebagian besar responden masih dengan

asam urat tinggi sebanyak 8 orang (72,7%), sedangkan 3 orang (27,3%) lainnya

asam uratnya menjadi normal hal ini dikarenakan 3 orang responden tersebut

mengontrol asam urat, menjaga pola makan serta mengurangi mengkonsumsi

makanan tinggi purin.

Kesimpulan yang dapat diambil dari 10 jurnal yang sudah dianalisis

adalah pemberian air rebusan daun salam efektif digunakan untuk menurunkan

kadar asam urat hal ini disebabkan oleh Flavonoid yang terkandung pada daun

salam berfungsi untuk mencegah pembentukan asam urat. Hal ini dibuktikan

pada hasil penelitian yang dilakukan pada 10 jurnal ini menyatakan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan kadar asam urat sebelum dan sesudah

diberikan air rebusan daun salam, dan semua kelompok perlakuan sebagian besar

mengalami asam urat normal setelah diberikan intervensi ). Disamping itu

beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengontrol asam urat tetap pada

batas normal yaitu; rajin mengecek kadar asam urat, mengontrol pola makan,

mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, mengurangi konsumsi alkohol dan

mengkonsumsi tinggi cairan.

6. Efektifitas Pemberian Air Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan

Kadar Asam Urat


48

Kadar asam urat yang tinggi dapat diturunkan dengan cara

mengkonsumsi air rebusan daun salam secara rutin dan selalu menjaga pola

makan yang sehat, mengurangi makanan tinggi purin, mengurangi alkohol, serta

mengkonsumsi tinggi cairan dapat menekan tingginya kadar asam urat dalam

darah ).

7. Keterbatasan Jurnal

Keterbatasan yang terdapat pada 10 penelitian ini yaitu tidak dijelaskan

ukuran baku dosis yang digunakan untuk membuat air rebusan daun salam, tetapi

8 penelitian telah mencantumkan cara pembuatan serta dosis air rebusan daun

salam yang diberikan kepada responden (Ariyanti & Cahyani, 2020; Febriyanti

dan Andika, 2018; Helvi Alvita, 2018; Marlinda & Putri, 2019; Ndede et al.,

2019; Sari et al., 2021; Setianingrum et al., 2017; Widiyono et al., 2020), dan 2

penelitian tidak mencantumkan cara pembuatan serta dosis air rebusan daun

salam yang diberikan kepada responden (Andriani, 2018 dan Yusuf et al., 2021).

8. Kesimpulan Penelitian

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian air rebusan daun

salam efektif digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita asam

urat tinggi dan direkomendasikan sebagai salah satu terapi komplemter untuk

menangani pasien dengan asam urat tinggi.


49
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit asam urat merupakan penyakit yang timbul akibat terjadinya

gangguan metabolisme sekresi purin sehingga terjadi pengendapan purin dalam

darah. Asam urat yang tidak normal adalah di atas 6,0 mg/dl untuk laki-laki dan

7,0 mg/dl untuk perempuan. Penyakit asam urat apabila tidak ditangani secara

tepat akan memjadi penyakit yang berbahaya dikarenakan akan muncul benjolan

yang kemudian meletus menjadi luka disertai rasa nyeri yang sangat mengganggu.

Hal ini memerlukan pengobatan alternatif untuk menurunkan kadar asam urat

serta mengurangi penggunaan obat kimia. Alternafif herbal tersebut adalah

pemberian air rebusan daun salam.

Air rebusan daun salam efektif digunakan untuk menurunkan kadar

asam urat pada penderita asam urat tinggi dan direkomendasikan sebagai salah

satu terapi komplemter untuk menangani pasien dengan asam urat tinggi.

Pemberian air rebusan daun salam pun dapat disesuaikan dengan

kondisi penderita asam urat mulai dari 2 kali sehari selama 3 hari atau sampai 2

minggu tergantung tingkat kebutuhan dan kadar asam urat dalam darah penderita.

Pemberian air rebusan daun salam ini sangat bagus karena dapat menjadi alternatif

untuk penanganan penyakit asam urat bagi penderita asam urat tinggi, yang

murah, terjangkau serta tidak memiliki efek samping yang membahayakan

kesehatan terutama kesehatan ginjal.

50
51

Menjaga pola makan yang baik juga sangat disarankan untuk

mengontrol kadar asam urat tetap pada batas normal seperti; mengurangi makan-

makanan tinggi purin, mengurangi alkohol, dan mengkonsumsi tinggi cairan.

B. Saran

Pemberian terapi air rebusan daun salam ini dapat dijadikan sebagai

salah satu alternatif intervensi untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita

asam urat tinggi. Hal ini dikarenakan air rebusan daun salam terbuksi efektif

digunsksn untuk menurunkan kadar asam urat. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan

sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menambah

wawasan dibidang penanganan penyakit asam urat secara mandiri di rumah

dengan resiko efek samping yang tidak membahayakan, serta dapat dijadikan

acuan untuk penelitian selanjutnya.

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

referensi atau sumber bacaan untuk mahasiswa diperpustakaan agar dapat

menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keefektifan pemberian air

rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya agar dapat menyempurnakan skripsi

ini, serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk
52

mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang manfaat air rebusan daun

salam terhadap penurunan kadar asam urat dengan jumlah dan teknik

penelitian yang lebih banyak.

3. Bagi Pembaca/Penderita Asam Urat

Pembaca atau penderita asam urat diharapkan dapat melakukan

pengobatan asam urat secara mandiri di rumah dengan air rebusan daun salam

agar penyakit asam urat tidak sampai berkembang menjadi semakin parah dan

sangat mengganggu aktivitas sehari-hari serta menimbulkan efek yang

merugikan, pembaca atau penderita asam urat disarankan untuk dapat terus

meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pencegahan asam urat dan

cara penanganan penyakit asam urat.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan informasi yang terdapat pada penelitian ini mengenai

manfaat dan efektifitas air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar

asam urat dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau sumber informasi yang

lengkap dan terpercaya untuk pencegahan dan penanganan penyakit asam

urat, serta dapat diterima di kalangan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Andriani, A.-. (2018). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam (Syzygium
Polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat. Jurnal Ipteks Terapan,
12(3), 222. https://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i3.430
Ariyanti, F. W., & Cahyani, N. J. D. (2020). PENGARUH PEMBERIAN AIR
REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA
PENDERITA ASAM URAT DI PUSTU JASEM - NGORO MOJOKERTO.
Medica Majapahit, 12, 9.
Dafriani, P. (2016). Pengaruh Rebusan Daun Salam (Syzigium Polyanthum Wight
Walp) terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Sungai Bungkal, Kerinci
2016. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 7(2), 25–34.
Febriyanti dan Andika, M. (2018). PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN
DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KADAR ASAM
URAT PADA LANSIA. MENARA Ilmu, 12, 8.
Fitriani, R., Azzahri, L. M., & Nurman, M. (2021). Hubungan Pola Makan
Dengan Kadar Asam Urat (Gout Artritis) Pada Usia Dewasa 35-49 Tahun.
Journal.Universitaspahlawan.Ac.Id, 5(23), 20–27.
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Harismah, K., & Chusniatun. (2017). PEMANFAATAN DAUN SALAM
(Eugenia polyantha) SEBAGAI OBAT HERBAL DAN REMPAH
PENYEDAP MAKANAN. Jurnal Kesehatan, 19, 9.
Helvi Alvita, I. F. (2018). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia. Skripsi, 2002(1), 43.
Laporan Nasional Riskesdas. (2018). Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 198).
http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/
Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
Marlinda, R., & Putri, D. (2019). Penurunan Kadar Asam Urat Pasien Arthritis
Gout. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 2(1), 62–70.
Mutiara, D. R. (2017). EFEKTIVITAS FLAVONOID EKSTRAK DAUN SALAM
(Eugenia polyantha W) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
BAKTERI Streptococcus mutans. 8–12.
Ndede, V. Z. L. P., Oroh, W., & Bidjuni, H. (2019). Pengaruh Pemberian Rebusan
Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout
Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru. Jurnal Keperawatan,
7(1). https://doi.org/10.35790/jkp.v7i1.22896
Noya, I., Lawalata, I. V., & Talarima, B. (2019). Analisis Hubungan Peningkatan
Kadar Asam Urat di Wilayah Kerja Puskesmas Waihoka Kota Ambon Tahun
2018. Moluccass Health Journal, 1(2), 71--78.
Olsen, J., & Baisch, M. J. (2014). An integrative review of information systems
and terminologies used in local health departments. Journal of the American
Medical Informatics Association, 21 (E2).
https://doi.org/https://doi.org/10.1136/amiajnl-2013-001714
RISKESDAS. (2018). Laporan Provinsi Bali RISKESDAS 2018. In Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sari, H., Hayati, E., & Suryani, D. I. (2021). PENURUNAN KADAR ASAM URAT
DENGAN PEMBERIAN AIR SARI DESA TORGANDAKECAMATAN
TORGAMBA KAB . LABUHAN BATU SELATAN. 3(2).
Setianingrum, P. D., Kusumaningrum, I. D., & Rini, D. K. (2017). PEMBERIAN
AIR REBUSAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP
PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA ASAM URAT
DI DUSUN KADISORO DESA GILANGHARJO KECAMATAN
PANDAK KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN 2017. Jurnal Kesehatan,
12.
Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and
guidelines. Journal of Business Research, 104(March), 333–339.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039
WHO. (2017). WHO methods and data sources for global burden of disease
estimates. Who, 1(January), 17.
http://www.who.int/gho/mortality_burden_disease/en/index.html
Widiana. (2019). Konsep Dasar Gout Arthritis. 10–35.
Widiyono; Aryani, Atik; Sartagus, Rara Ayu. (2020). PENGARUH REBUSAN
DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT
PADA LANSIA. Jurnal Perawat Indonesia, 4, 11.
Yusuf, S. M., Abidin, U. W., & Liliandriani, A. (2021). PENGARUH
PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENDERITA
ASAM URAT. Journal Peqguruang: Conference Series, 3, 5.

Anda mungkin juga menyukai