Anda di halaman 1dari 4

Penghantar Mimpi – oleh Sakti Ramadhan

Aku hanya seorang pemuda


Yang berlari dan berkelana
Yang menelusuri indahnya dunia
Tanpa tahu yang mana penuh tipu daya
 
Aku hanya seorang pemuda
Yang memiliki bongkahan cita-cita
Yang ingin kugapai dengan berbagai cara...
Meski kemalasan sering merajalela
 
Aku hanya seorang pemuda
Yang tertempel cita-cita dan harapan
Yang terbalut berbagai angan-angan
Demi menggapai masa depan
 
Aku tak tahu harus cari di mana
Dan kau pun datang membimbing cerita
Kau arahkan ke mana ku harus berkelana ...
Menuju masa depan yang gembira
 
Kau lah si pengarah jiwa, pengantar mimpi!
Tombak Keberhasilanku - Amanda Nurdhana D.
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
 
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
 
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku...
Kau adalah orang tua keduaku
 
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

Guruku...
Kala fajar menyising,
Lengan baju turut engkau singsing
Segala milik yang menyamankan
Rela engkau sisihkan
Kala mentari beranjak senja
Mata pun redup seketika
Semua nama selalu engkau bawa
Dalam doa dan harapan
 
Guruku...
Berlapis peluh
Bermodal hati juga pengetahuan
Berbagi kepadaku dan kepadanya
Juga mereka
Seberkas sinar pagimu
Membuka mata hatiku
Selangkah laju kutuju
Kan kusambut di setiap hariku
 
Guruku...
Tak banyak yang akan ku katakan
Karena tanpa kata pun jasamu nyata
Mengalir di seluruh jiwa
Tak ada yang dapat kuberikan
Karena tanpa pemberianpun
Jasamu tetap ada
Terima kasih guruku ...
Selamanya bagiku ...
Doaku untukmu
Untukmu, Guruku – oleh Sakti Ramadhan

Kau sambut mentari dalam senandung


Berjalan menyusup lorong
Membelah kesunyian sekat kelas
Mewarnai kosongnya ruang murid
 
Tetes keringat kau cucurkan
Memberi arti ketulusan
Ketulusan serta kasih sayang
Yang indah dalam sebuah pelukan
 
Untukmu, guruku
Kutuliskan kata-kata indah
Kususun bait-bait makna
Untuk kasih mu yang tiada tara
 
Tanpamu, aku tak mengerti tulisan ini
Tanpamu, aku tak paham arti kata
Tanpamu, aku tak bisa membaca
Atau mungkin, aku tak bisa berkarya menyusun kata
 
Namun, di antara kebutaan-kebutaan senja
Kau hadir membimbing cerita
Kau ajarkan ku meraih masa depan
Yang gemilang, indah, dan gembira
 
Terima kasih pak, bu!
Kuhadiahkan untuk mu..

Anda mungkin juga menyukai